Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN HASIL WAWANCARA

“Penyaluran Anggaran Dana Desa & Penerapan program SDGs ”


(Desa.Tinggede,Marawola Kab.Sigi )

Di Laporkan Oleh:

Muh Fahdil K
C 301 20 148

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
DAFTAR ISI

LAPORAN HASIL WAWANCARA........................................................................................1


“Penyaluran Anggaran Dana Desa & Penerapan program SDGs ”...........................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
1.1 Tujuan wawancara.......................................................................................................5
1.2 Tempat/waktu wawancara...........................................................................................5
1.3 Iinformasi wawancara.................................................................................................5
A. Pengertian Dana Desa.....................................................................................................5
B. Sumber dan Mekanisme Penyaluran Dana Desa............................................................5
C. Tujuan Dana Desa...........................................................................................................6
D. Prioritas Dana Desa.........................................................................................................7
E. Pengertian SDGs & Tujuan SDGs..................................................................................8
F. Pertanyaan wawancara..................................................................................................10
G. Laporan Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa.....................................11
Pemerintah Desa Tinggede Tahun 2021...............................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................68
2.1 Kesimpulan.....................................................................................................................68
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH swt. yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara ini pada tanggal 13
Oktober 2021.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara ini adalah untuk
menyelesaikan tugas pengganti Mid mata kuliah Akuntansi Manajemen 2 yaitu wawancara
mengenai penyaluran dana desa,pelaporan keuangan desa,dan pelaksanaan program SDGs,
memahami dan menguasai kegiatan wawancara serta memperoleh informasi dari hasil
wawancara. Laporan ini disusun berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap
seorang narasumber yang bernama Ibu Sri Mega Lestari sebagai penanggung jawab
mengenai Anggaran Dana Desa.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan hasil wawancara ini.

Satu harapan yang saya inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan
saya  juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam laporan hasil
wawancara ini.

Palu, 13 Oktober 2021

Muh Fahdil K

C30120155
LATAR BELAKANG

Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi sejarah baru dalam


pembangunan global, karena dalam kesepakatan SDGs sidang umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) memiliki tujuan pembangunan universal baru yang dimulai
pada tahun 2016 hingga tahun 2030. Penerapan SDGs di Indonesia telah diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017. Perpres tersebut menguraikan
17 tujuan dari implementasi SDGs yang mana termasuk dalam sasaran nasional
Rencana Pembangunan Jangka panjang tahun 2015-2019 di Indonesia. Maka dari itu
pembangunan desa lebih d utamakan dengan pemberian Anggaran Dana Desa dimana
anggaran diberikan kepada desa untuk disalurkan kepada masyarakat dalam menjalakan
progam SDGs.
Peneliti melakukan penelitian dalam pengumpulan data melalui wawancara langsung
dengan penanggung jawab SDGs di Desa Tinggede,observasi dan penelitian kepustakaan
untuk mendapatkan data berkaitan dengan judul dan fokus pada semua langkah-langkah
pengembangan dari prosedur-prosedur yang terdapat pada program yang dilakukan di
Desa. Tinggede.
1.1 Tujuan wawancara
Wawancra dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program SDGs di
Desa.Tinggede dan bagaimana penyaluran dana desa dalam pembangunan
berkelanjutan di desa tersebut.

1.2 Tempat/waktu wawancara


Wawancara dilaksanakan pada :
Hari,Tanggal : Rabu,13 Oktober 2021
Waktu : 10.20 – 10.55 wita
Tempat : Kantor Desa.Tinggede,Jl. Lasagati,Marawola,Kabupaten Sigi,Sulawesi
Tengah.

1.3 Iinformasi wawancara


Narasumber : Sri Mega Lestari
Pewawancara : Muh Fahdil K
Hasil wawancara sebagai berikut :

A. Pengertian Dana Desa


Menurut Undang-Undang Desa, Dana Desa didefinisikan sebagai dana yang
bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD
Kabupaten/kota dan digunakan unuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat.

B. Sumber dan Mekanisme Penyaluran Dana Desa


Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dialokasikan
secara berkeadilan berdasarkan:

•Alokasi dasar, dan


•Alokasi yang dihitung memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas
wilayah, dan tingkat kesulitan geografis desa setiap kabupaten/kota.

Mekanisme penyaluran Dana Desa terbagi menjadi 2 (dua) tahap yakni tahap
mekanisme transfer APBN dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening
Kas Umum Daerah (RKUD) dan tahap mekanisme transfer APBD dari RKUD ke kas
desa.
Mekanisme pencairan dana dan penyaluran Alokasi Dana Desa selengkapnya seperti
di bawah ini.
1. Pencairan Dana Desa dilakukan bertahap dengan presentase tertentu yang telah
ditetapkan.
2. Pencairan pertama diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat
disertai dengan kelengkapan administrasi yang telah ditentukan.
3. Pencairan tahap kedua, dapat dilakuakan apabila penggunaan pada pencairan
pertama sudah dipertanggungjawabkan baik secara administratif, secara teknis
dan secara hukum.
4. Pencairan baik tahap pertama maupun kedua dilakukan dengan pemindah
bukuan dana dari kas daerah ke rekening kas desa.
5. Penyaluaran Alokasi Dana Desa dari kas desa kepada pelaku aktivitas
(pemimpin pelaksana kegiatan).

Berikut ini adalah prosedur pencairan dana desa kepada pemimpin pelaksana
kegiatan,

• Bendahara desa mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada


Kepala Desa melalui Sekertaris desa yang dilampiri dengan Rencana
Kebutuhan Desa (RKD) dan bukti-bukti pengeluaran dana sebelumnya.
• Sekertaris desa melakukan verifikasi (penelitian) berkas kelengkapan SPP dan
apabila telah dinyatakan lengakap, sekertaris desa menerbitkan Surat Perintah
Membayar (SPM) yang ditadatangani oleh Kepala Desa.
• Bendahara desa setelah menerima SPM dan surat rekomendasi Camat
mencairkan kepada pemegang kas desa pada bank yang ditunjuk.
• Dana yang telah dicairkan oleh bendahara desa dibukukan kedalam Buku Kas
Umum (BKU) untuk selanjutnya diserahkan kepada pimpinan kegiatan disertai
dengan bukti penerimaan.
C. Tujuan Dana Desa
Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya dana desa
adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa
agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis. Dengan adanya Dana Desa, desa
dapat menciptakan pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang
adil, makmur dan sejahtera.

Sementara tujuan Alokasi Dana Desa adalah:

1. Mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjagan.


2. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan di
tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
3. Mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan yang berlandaskan keadilan
dan kearifan lokal.
4. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya dalam rangka
mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial.
5. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa
6. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat desa.
7. Meningkatakan pedapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes).
Penggunaan Alokasi Dana Desa yang diterima pemerintah desa 30% alokasi dana
desa dipergunakan untuk operasional penyelenggaraan pemerintah desa dalam
pembiayaan operasional desa, biaya operasional BPD, biaya operasional tim
penyelenggara alokasi dana desa. Sedangkan 70% dana desa dipergunakan untuk
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana ekonomi desa,
pemberdayaan dibidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat
terutama untuk mengentaskan kemiskinan dan bantuan keuangan kepala lembaga
masyarakat desa, BUMDes, kelompok usaha sesuai potensi ekonomi masyarakat desa,
serta bantuan keuangan kepada lembaga yang ada di desa seperti LPMD, RT, RW,
PKK, Karang Taruna, Linmas.

D. Prioritas Dana Desa


Dana Desa diprioritaskan untuk pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan
berskala lokal desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
dan kualitas hidup masyarakat serta penanggulangan kemiskinan. Prioritas Dana Desa
dialokasikan untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat didasarkan atas
kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target RPJMDes dan RKPDes
setiap tahunnya, melalui:

1. Dana Desa diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan dasar meliputi:

• Pengembangan pos kesehatan Desa dan Polindes;


• Pengelolaan dan pembinaan Posyandu; dan
• Pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
2. Dana Desa diprioritaskan untuk pembangunan sarana dan prasarana desa, yang
diantaranya dapat meliputi:

• Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan desa;


• Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan usaha tani;
• Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana embung desa;
• Pembangunan energi baru dan terbarukan;
• Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan;
• Pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala desa;
• Pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier;
3. Dana Desa diprioritaskan untuk pengembangan potensi ekonomi lokal guna
meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pengembangan wirausaha,
peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi masyarakat desa.
Berdasarkan prinsip pengelolaan Dana Desa bagian yang tak terpisahkan dari
pengelolaan keuangan Desa dalam APBD, seluruh kegiatan yang dibiayai Dana Desa
direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh
lapisan masyarakat desa, semua kegiatan harus dipertanggung jawabkan secara
admistratif, secara, teknis, dan secara hukum. Dana Desa dipergunakan secara terarah,
ekonomis, efesien, efektif, berkeadilan, dan terkendali.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT)


mengatakan besaran nilai dana desa untuk tahun 2021 telah ditetapkan yaitu Rp 72
Triliun. Ia juga memberikan arahan agar seluruh penggunaan dana desa wajib di
prioritas kepada SDGs Desa sesuai Permendesa PDTT No 13/2020 tentang prioritas
penggunaan dana desa 2021.

E. Pengertian SDGs & Tujuan SDGs


SDGs adalah kependekan dari Sustainable Development Goals atau kalau di-
Indonesia-kan menjadi Tujuan/Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB). SDGs Desa
merupakan role (karakter) pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam
program prioritas penggunaan dana desa (DD atau DDs) tahun 2021.

SDGs disepakati oleh para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Dunia di
Sidang Umum PBB pada September 2015. SDGs (atau TPB) bertujuan untuk menjaga
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga
keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta
pembangunan yang inklusif, dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga
peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. SDGs dapat
dikatakan sebagai kelanjutan dari MDGs (Millennium Development Goals) yang sudah
dinyatakan berakhir.

SDGs yang dijadikan agenda bersama Dunia pada 2030, berisi 17 butir tujuan :

1. Mengakhiri Kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun (Desa tanpa


Kemiskinan);
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi
serta mempromosikan pertanian berkelanjutan (Desa tanpa Kelaparan);
3. Menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua usia
(Desa Sehat dan Sejahtera);
4. Memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta
mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup (Pendidikan Desa
berkualitas dan tanpa memandang usia);
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan anak
perempuan (Keterlibatan perempuan Desa dan kesetaraan gender);
6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi yang
berkelanjutan untuk semua ( Desa layak Sanitasi dan Air Bersih);
7. Memastikan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern
untuk semua (Desa berenergi bersih, terjangkau, dan terbarukan);
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan
keberlanjutan lapangan kerja penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak
untuk semua (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata);
9. Membangun Infrastruktur yang tahan banting, mendorong industrialisasi yang
inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi (Infrastruktur dan inovasi
desa sesuai kebutuhan);
10. Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara (Desa tanpa kesenjangan,
baik antar warga desa maunpun kesenjangan antar desa);
11. Menjadikan Kota dan Permukiman yang aman, tangguh, inklusif, dan
Berkelanjutan (Kawasan pemukiman desa yang aman dan nyaman);
12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dan bertanggung
Jawab (Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan);
13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya (Desa Tanggap Perubahan Iklim);
14. Melestarikan dan secara berkelanjutan menggunakan samudera, laut, dan
sumber daya laut untuk pembangunan berkelanjutan (Desa peduli Lingkungan
Laut);
15. Melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pemanfaatan Ekosistem Darat
secara berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi
penggundulan gunung, dan menghentikan serta menghentikan degragasi lahan
dan menghentikan hilang/musnahnya keanekaragaman hayati (Desa peduli
lingkungan darat) ;
16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, memberikan akses keadilan untuk semua, dan membangun
lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan (Desa Damai
dan Berkeadilan);
17. Memperkuat sarana implementasi dan merevitalisasi Kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan (Kemitraan untuk pembangunan desa)

Sedangkan SDGs Desa memiliki 18 butir tujuan, yaitu 17 butir SDGs di atas
ditambah 1 (satu) tujuan sebagai butir tujuan ke-18 yang menjadi ciri khas SDGs
Desa, yaitu: Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif (mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan).

Dalam naskah tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs beberapa kali kata
inklusif disebutkan, selain kata berkelanjutan. Lalu apa arti inklusif?

Inklusif adalah memposisikan dirinya ke dalam posisi yang sama dengan orang lain
atau kelompok lain sehingga membuat orang tersebut berusaha untuk memahami
perspektif orang lain atau kelompok lain dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Inklusif merupakan lawan dari eksklusif, yang memiliki arti seseorang atau kelompok
yang terpisah dari yang lain, merasa istimewa atau lebih dibandingkan dengan orang
atau kelompok lain.
Dengan adanya pembangunan terfokus dengan adanya SDGs Desa, maka
diharapkan adanya arah perencanaan pembangunan desa berbasis kondisi faktual
(sesuai kenyataan) di desa tersebut. Selain itu, dengan adanya SDGs Desa diharapkan
memudahkan intervensi dari pemerintahan supra desa (Pemerintah pusat/kementerian,
provinsi, dan kabupaten) dan swasta untuk mendukung pembangunan desa.

F. Pertanyaan wawancara
Dalam wawancara ini ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan,yaitu

1. Bagaimana penggunaan atau pengalokasian dana desa dalam mendukung program


SDGs?
2. Apakah ada kendala dalam mengalokasikan dana desa?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat dengan adanya program SDGs?
4. Apa saja kendala dalam merealisasikan program SDGs?
5. Dari 17 tujuan SDGs apakah ada yang sudah terealisasikan?
6. Bagaimana pemerintahan Desa mengalokasikan Dana untuk mewujudkan salah satu
tujuan dari SDGs yaitu Desa tanpa kemiskinan dan Desa tanpa kelapran?
7. Apakah penyaluran dana desa sudah teralokasikan dengan baik?
8. Untuk pemerataan Pembangunan dalam bentuk fisik apa yang telah dilakukan
pemerintah desa,dalam menjalankan Program SDGs?

Pertanyaan tersebut telah dijawab secara lisan oleh narasumber dalam bentuk rekaman
suara yang akan saya lampirkan bersamaan dengan laporan ini.
G. Laporan Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
Pemerintah Desa Tinggede Tahun 2021
x
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Setelah wawancara dilakukan, di desa tersebut sudah melaksanakan program SDGS
dan adapun dana untuk memenuhi tujuan SDGS dan merealisasikan prinsip SDGS sudah
terdapat beberapa program desa mengenai pemenuhan SDGS tersebut.

Anda mungkin juga menyukai