Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENTINGNYA PENGELOLAAN DANA DESA

YANG TRANSPARANSI

DI SUSUN OLEH :
LA ODE JIVAN MUMIN / 162101084

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama
nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampui menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pentingnya Pengelolaan dana desa yang transparansi.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Desa. Akhirnya
penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran

Baubau, 2 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………………………

Tujuan…………………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka………………………………………………………………………………...

B. Potensi,Peluang,Kendala dan Tantangan……………………………………………………...

C. Upaya Strategi dan Kebijakan Untuk Mencapai Tujuan………………………………………

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………………………….

Saran………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa merupakan representasi dan kesatuan masyarakat terkecil yang telah ada dan
tumbuh berkembang seiring dengan sejarah kehidupan masyarakat dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Desa sudah ada sebelum Negara
Republik Indonesia (NKRI) di proklamasikan yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Desa tidak
hanya penting namun juga strategis dalam pembangunan dibidang sosial dan ekonomi. Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahanan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa). Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2015
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa
pemberdayaan masyarakat desa bertujuan untuk memampukan desa dalam melakukan aksi
bersama sebagai suatu kesatuan tata kelola Pemerintahan Desa, lembaga adat serta tata ekonomi
dan lingkungan. Dengan diberlakukannya otonomi desa, desa mampu menyelenggarakan
pemerintahan secara mandiri dengan berlandaskan dari, oleh dan untuk rakyat. Demi
mewujudkan desa yang baik, maka berprinsip akuntabilitas menjadi salah satu hal yang sangat
penting untuk menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan desa oleh
dan untuk rakyat. Demi mewujudkan desa yang baik, maka berprinsip akuntabilitas menjadi
salah satu hal yang sangat penting untuk menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja pemerintahan desa

B. Tujuan

Memberikan manfaat kepada perangkat desa/pengelola keuangan desa mengenai tata


kelola keuangan yang benar dan keterampilan pembukuan pengelolaan keuangan (transaksi
keuangan, dan prosedur pengeluaran keuangan yang baik).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka

Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,


pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan desa. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan pada bagian anggaran
kementrian/lembaga dan disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Kabupaten/Kota (Caro, 2015).

Peraturan pemerintah Pasal 1 ayat 2 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN yang
diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui APBN Kabupaten/Kota dan digunakan untuk
mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, dana desa adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari sistem pengelolaan keuangan negara. Penggunaan dana desa dikelola
melalui mekanisme pembangunan partisipatif dengan menempatkan masyarakat desa sebagai
subyek pembangunan. Karenanya , rencana penggunaan dana desa wajib dibahas dan disepakati
dalam musyawarah Desa. Penggunaan dana desa harus berhasil mewujudkan tujuan
pembangunan Desa yaitu : peningkatan kualitas hidup manusia; peningkatan kesejahteraan
masyarakat Desa; dan penanggulangan kemiskinan.

Pengelolaan Keuangan Desa yang diatur dalam Permendagri No. 20 Tahun 2018 adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggung jawaban keuangan Desa. Keuangan desa dikelola berdasarkan atas transparan,
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan
desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dilakukan dengan basis kas. Basis kas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan pencatatan transaksi pada saat kas diterima atau dikeluarkan
dari rekening kas desa. Pengelolaan keuangan desa dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
informasi yang dikelola Kementrian Dalam Negeri yang menjadi indikator untuk mencapai
keberhasilan pengelolaan dana desa:

B. Potensi, Peluang Kendala dan Tantangan

Potensi kelemahan akuntabilitas pengelolaan dana desa:

- Adanya keterlambatan penerbitan kebijakan mengenai dana desa dan terjadinya


perubahan terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat menimbulkan
keresahan dan keterbelakangan dalam pelaksanaan pengelolaan dana desa.
Tantangan dalam implementasi pengelolaan keuangan desa:

- Desa belum memiliki Sumber Daya Manusia yang memadai masih banyak yang
ketergantungan pada perangkat Desa yang menguasai IT.
- Dana yang di kelola Desa dan Aset yang dihasilkan nilainya besar dan semakin besar
sehingga perlu niat yang kuat untuk bisa mewujudkan cita-cita desa menuju desa yang
maju mandiri dan sejahtera.
- Pemerintah Desa dalam mengelola keuangan dan Aset Desa harus transparan dan
akuntabel terlebih dengan banyaknya aplikasi yang bertujuan memudahkan pekerjaan
seperti Siskeudes, Sipades, Sipede dll.
- Aplikasi sederhana dan mudah digunakan sangat dibutuhkan untuk mengelola keuangan
desa yang Terintegrasi dari aplikasi sebelumnya.

Permasalahan implementasi pengelolaan keuangan desa:

- Keterbatasan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur pemerintah Desa dalam
Pengelolaan Keuangan Desa dimana muncuknya ketergantungan pada 1,2 orang
perangkat Desa yang menguasai IT;
- Kurangnya pemahaman pentingnya transaksi pengelolaan Keuagan Desa bagi Aparatur
Pemerintah Desa. Sehingga diperlukan peningkatan Kapasitas bagi Kades, Perangkat
Desa, dan lembaga Kemasyarakatan Desa Baik BPD, LPMD, Karangtaruna dll yang
lebih spesifik;
- Prosedur dan proses penyusunan pertanggung jawaban (SPj) masih dianggap rumit oleh
operator Pemerintah Desa;
- Ada beberapa Kepala Desa yang kurang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pengelolaan Keuangan Desa sehingga sebagian masih disalahgunakan;
- Tupoksi yang kurang diperhatikan ditataran desa Kades, Sekdes dan Kaur Kasi serta
Kebayan masih banyak yang tumpang tindih.
- Alur pencairan masih belum dipahami oleh pemangku kepentingan desa. Jika
diprosentase masih sedikit desa yang paham detailnya apalagi di sragen kaur keuangan
sekarang tidak pegang uang cash karena menggunakan CMS bank jateng org masih
mengira bendahara desa membawa uang cash.
- Keterbatasan anggaran pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi Pengelolaan
Keuangan Desa pada OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten;
- Kurangnya sarana prasarana dikantor Desa terutama banyak yang belum ideal kantor
desanya.
C. Upaya, Strategi dan Kebijakan Untuk Mencapai Tujuan

Strategi pengelolaan dana desa pada wilayah Desa Semangat Dalam karena masih
terdapat banyak desa di Indonesia yang belum dapat mengelola dan memanfaatkan dana desa
sesuai yang diharapkan oleh masyarakat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan
kemampuan organisasi pemerintah desa dalam mengelola dana desa mengakibatkan beberapa
masalah yang terjadi di Desa Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat dalam
meningkatkan ekonomi yang lebih baik untuk kesejahteraan hidup. Penelitian ini merupakan
penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, serta menggunakan
analisis SWOT. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengelolaan dana desa di
Desa Semangat Dalam dalam upaya meningkatkan pembangunan desa. Strategi yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan pembangunan desa melalui pengelolaan dana desa di Desa
Semangat Dalam adalah memaksimalkan dana bantuan supaya dapat meningkatkan aspek di
bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial, menjalin kerjasama yang
kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu
kebijakan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.

- Pertama, kepala desa sebagai top manajemen harus bisa menerapkan fungsi
manajemennya itu perencanaan, pengorganisasian penggerakan, dan pengawasan untuk
mengatur desanya jangan sampai dalam penggunaan dana desa tersebut tidak tepat
sasaran yang menimbulkan kerugian untuk warga desa.
- Pemerintahan desa yang transparan juga harus melibatkan warga desa secara aktif dalam
hal musyawarah dan penyaluran anggaran untuk pembangunan desa tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelolaan dana desa adalah kegiatan yang meliputi proses penyelenggaraan anggaran


yang berasal dari APBN yang akan disalurkan ke setiap desa yang selanjutnya akan diawasi dan
dipertanggungjawabkan penggunaannya.

B. Saran

Diharapkan untuk pengelola keuangan desa khususnya Pemerintah Kalurahan untuk


semakin mengoptimalkan penggunaan berbagai media informasi, sehingga dapat menjaga
ketransparasian dan rasa tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat untuk melaporkan
ataupun mengumumkan program-program kegiatan yang dianggarkan dalam APBKal.
Diharapkan pula agar semakin dapat menyediakan informasi kepada masyarakat secara tepat
waktu.dan Diharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti tidak hanya dari sisi perangkat desa
sebagai petugas pengelolaan keuangan desa, namun juga dengan informan dari masyarakat, baik
tokoh masyarakat maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan bersifat swadaya dan BPDes yang
berpartisipasi dalam proses pengelolaan keuangan desa dan penerima manfaat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bpkp.go.id/puslitbangwas/konten/2467/15.100-Potensi-Kelemahan-Akuntabilitas-
Pengelolaan-Dana-Desa https://pendampingdesa.com/tantangan-dan-masalah-implementasi-
pengelolaan-keuangan-desa-2/ https://www.bpkp.go.id/puslitbangwas/konten/2467/15.100-
Potensi-Kelemahan-Akuntabilitas-Pengelolaan-Dana-Desa

Anda mungkin juga menyukai