Anda di halaman 1dari 20

PENGELOLAAN

KEUANGAN
DESA
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu : Muhammad Aufa, S.E., M.S.A.
OUR TEAM

Ainur Mutasyah
200302019
TABLE OF CONTENTS

Perencanaan Pengelolaan
01 Pembangunan Desa 02 Keuangan Desa

Pengawasan dan
03 Pengendalian
Keuangan Desa
01
Perencanaan Pembangunan
Desa
Gambaran Umum Perencanaan Desa
Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun 2014, tentang
Pedoman Pembanguna Desa, disebutkan bahwa Perencanaan pembangunan desa adalah proses
tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa.

Sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 79 bahwa Pemerintah Desa menyusun
perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya secara berjangka meliputi :
a) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun.
b) Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKP Desa), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJM Desa)
RPJM Desa memuat visi dan misi kepala desa, arah
kebijakan pembangunan desa, serta rencana kegiatan yang
meliputi bidang penyelenggaraan pemerintahan desa,
pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan
desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. RPJM Desa
ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
terhitung sejak pelantikan kepala desa.
Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKP Desa)
RKP Desa disusun oleh pemerintah desa sesuai dengan
informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan
dengan pagu indikatif desa dan rencana kegiatan pemerintah
pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten atau kota. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan
desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan.
RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa. Kepala desa
menyusun RKP Desa dengan mengikutsertakan masyarakat
desa.
Batasan (Prioritas) Belanja Desa
• Berdasarkan pasal 100 PP Nomor 43 Tahun 2014 jo PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan UU Desa, disebutkan bahwa belanja desa yang ditetapkan dalam APB
Desa digunakan dengan ketentuan paling sedikit 70% dari APB Desa untuk 4 bidang dan
paling banyak 30% untuk 4 item belanja.

• Dalam Pasal 19 PP nomor 43 Tahun 2014 jo PP nomor 47 tahun 2015 disebutkan bahwa
Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan namun diprioritaskan untuk membiayai
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

• Untuk penggunaan Dana Desa Tahun 2015, telah diterbitkan Permendes PDTT nomor 5
Tahun 2015. Sedangkan untuk penggunaan Dana Desa Tahun 2016 telah diterbitkan
Permendes PDTT nomor 21 Tahun 2015 jo Permendes 8 Tahun 2016.
Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan
pada prinsip‐prinsip :

01 02 03
Keadilan Kebutuhan Tipologi
Prioritas Desa
02
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Keuangan Desa
Keuangan Desa menurut UU Desa adalah semua hak dan
kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban desa.
Asas‐asas Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana
tertuang dalam Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 yaitu :

01 02
Transparan Akuntabel

04 03
Tertib dan disiplin Partisipatif
Beberapa disiplin anggaran yang perlu diperhatikan
dalam Pengelolaan Keuangan Desa yaitu :
● Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang
dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan
merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja.

● Pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam


jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau
tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APB Desa/Perubahan APB Desa.

● Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukan dalam APB Desa dan dilakukan melalui Rekening Kas Desa.
03
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
KEUANGAN DESA
Pihak Terkait yang Melakukan Pengawasan Terhadap
Pengelolaan Keuangan Desa

Keuangan desa

BPD Masyarakat

KPK BPK APIP Kecamatan


Pola Pengawasan yang Dilakukan oleh
Inspektorat Kabupaten/Kota
Sesuai standar Audit Intern Indonesia tahun 2013, maka Inspektorat
Kabupaten dapat melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan
desa dengan pola audit yaitu audit terhadap terhadap aspek keuangan
tertentu yang secara definisi adalah audit atas aspek tertentu pengelolaan
keuangan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas dana yang
dibiayai oleh APBN/APBD dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan
tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar
tujuan pengelolaan keuangan tepat sasaran.
Audit atas Pengelolaan
Keuangan Desa
Ruang lingkup audit pengelolaan keuangan desa oleh
Inspektorat Kabupaten meliputi proses siklus keuangan desa
dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban atas tujuh sumber
pendapatan desa yaitu pendapatan asli daerah, Dana Desa,
Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak/Retribusi, Bantuan
Keuangan Provinsi, Bantuan Keuangan Kabupaten dan Lain‐
lain pendapatan desa yang sah.
Tahapan Audit atas Pengelolaan
Keuangan Desa

Survey Review Sederhana atas


01 Pendahuluan 02 Sistem Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan Desa

Pengujian Substantif Menyusun


03 atas Pengelolaan 04 Laporan
Keuangan Desa
Thank you!
DAFTAR PERTANYAAN AUDIENS
1. Laporan apa saja yang disajikan dalam keuangan desa? (Kulya Muningrum_057)
2. Di slide 15 , Apa peran pengawasan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan
desa dalam mewujudkan akuntanbilitas keuangan desa? (Fardilla Helena V_038).
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan dana desa, apa saja kendala kendalanya? (Rahayu
Paramita_001).
4. Apakah desa ini bisa mendapatkan alokasi dana yang bersumber dari APBN selain
dari dana desa? (Fitriani Ma’rifah_025).
5. Apakah dalam penggunaan dana desa pemerintah desa boleh memungut dana dari
masyarakat? (Budi Wulandari)
6. Bagaimana peran presiden dalam dana desa tersebut? (Ferlika Putri_040)

Anda mungkin juga menyukai