Disusun oleh :
Nur Akbar Ismail
Moch.Izzulhaq.A
Galang Krisdiyanto
Maharani Ratu Arum
Alfa Pakaya
NPM :
17041040
17041008
17041036
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
LUWUK
2019
Daftar Isi………………………………………………………………….........….... iv
I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..…….
2
Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas
isi makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar
pembaca mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah
Anda tersebut.
A. Latar belakang
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sistem keuanga di desa
2. Untuk Mengetahui apa itu RKP dan RPJMDES
3. Untuk Mengetahui hak dan kewajiban desa
4. Untuk Mengetahui kewenangan desa
BAB II
PEMBAHASAN
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan Bupati/Walikota
untuk mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.
Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa.
Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan
lokal berskala Desa didanai oleh APBDesa. Penyelenggaraan kewenangan lokal
berskala Desa selain didanai oleh APB Desa, juga dapat didanai oleh anggaran
pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh Pemerintah didanai
oleh anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana anggaran pendapatan dan
belanja negara dialokasikan pada bagian anggaran kementerian/lembaga dan
disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.
Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah
didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan melalui rekening kas Desa
dan penggunaannya ditetapkan dalam APB Desa. Pencairan dana dalam
rekening kas Desa ditandatangani oleh kepala Desa dan Bendahara Desa.
Pengelolaan keuangan Desa meliputi:
a)perencanaan;
b)pelaksanaan;
c)penatausahaan;
d)pelaporan;dan
e) pertanggungjawaban
a. Perencanaan
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa
Sekretaris desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB
Desa berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan yang disampaikan kepada kepala
desa
Proporsi APB Desa
Pasal 100 PP No.43/2014, belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa
digunakan dengan ketentuan :
70 % dari jumlah anggaraan belanja desa digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan desa; pelaksanaan pembangunan desa;
pembinaan kemasyarakatan desa; dan pemberdayaan masyarakat desa;
30 % dari jumlah anggaraan belanja desa digunakan untuk penghasilan tetap
dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa,; operasional pemerintah desa;
tunjangan dan operasional BPD; dan insentif RT/RW.
Evaluasi Rancangdan Penetapan Raperdes tentang APB Desa
Kepala desa menyampaikan rancangan Perdes tentang APB Desa kepada
BPD untuk dibahas dan disepakati bersama, selambat-lambatnya bulan Oktober
tahun berjalan. Selanjutnya an Perdes tentang APB Desa yang telah disepakati
bersama disampaikan kepala desa
kepada Bupati/Walikota melalui Camat paling lambat 3 (tiga) hari sejak
disepakati untuk dievaluasi.
b. Pelaksanaan
Pengajuan Usulan Biaya Kegiatan
Pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan untuk melakukan kegiatan harus
disertai dengan dokumen antara lain: Rencana Anggaran Biaya yang telah
diverifikasi oleh sekretaris desa dan disahkan oleh kepala desa
Bendahara Desa sebagai Wajib Pungut (Wapu)
Pasal 31 Permendagri No.113/2014, bendahara desa juga berperan sebaagai
wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetor
seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengadaan barang/jasa.
Sesuai dengan ketentuan Permendagri no.113/2014 dan Peraturan Kepala LKPP
No.13/2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan barang/jasa di desa diatur
dengan peraturan Bupati/Walikota yang berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa, kepala desa
menetapkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang terdiri dari unsur pemerintah
desa dan unsur lembaga kemasyarakatan desa melalui Surat Keputusan.
Perubahan APB Desa
Perubahan APB Desa hanya dapaat dilakukan 1 kali dalam 1 tahun anggaran.
Tata cara pengajuan perubahan APB Desa adalah sama dengan tata cara
penetapan APB Desa
A. Kesimpulan
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Proses
Penatausahaan dimulai dari membuat Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDesa, Peraturan Desa, Laporan Kekayaan Milik Desa,
Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa dan
diakhiri penyampaiaan kepada Bupati/Walikota dan Masyarakat.
Daftar pustaka