PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang,termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.Keuangan desa berasal
dari pendapatan asli desa,APBD dan APBN. Anggaran belanja dan pendapatan desa adalah
rencana keuangan desa dalam satu tahun yang memuat perkiraan pendapatan, rencana belanja
program dan kegiatan, dan rencana pambiayaan yang dibahas dan disetujui bersama oleh
pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dan ditetapkan dengan peraturan desa.
Pemerintahan desa setiap tahun wajib menyusun APBDesa merupakan pembiayaan
terhadap program pembangunan tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa.
Program pembangunan tahunan desa diturunkan dari program pembangunan jangka
menengah desa (lima tahun), yang disebut rencana pembangunan jangka menengah desa
(RPJMDesa).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban Desa.
Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
2.2 ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
a
5.
dari unsur perangkat desa, terdiri dari: sekretaris desa, kepala seksi, dan bendahara.
PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
3.
4.
APBDesa;
menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa;
5.
3.
4.
5.
kegiatan;
mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa;
6.
menerima,
menyimpan,
menyetorkan/membayar,
menatausahakan,
dan
Pendapatan Desa
3
Pendapatan Desa adalah semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan
hak desa dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayarkembali oleh desa.
Pendapatan Desa dibagi menjadi:
1. Pendapatan Asli Desa
a. Hasil Usaha
b. Hasil Aset
c. Swadaya, partisipasi, dan gotong royong
d. Lain-lain
2. Transfer
a. Dana Desa
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
c. Alokasi Dana Desa
d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
e. Bantuan Keuangan dari APBD Kabupaten/Kota
3. Pendapatan Lain-lain
a. Hibah dan Sumbangan Dari Pihak Ketiga
b. Lain-Lain
Belanja Desa
Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban
desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh
desa. Belanja desa terdiri atas kelompok:
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa
3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa
4
Rancangan peraturan Desa tentang APBDesa disampaikan oleh Kepala Desa kepada
Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama.
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disepakati bersama paling lambat bulan
Oktober tahun berjalan.
Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu yg
ditentukan Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya.
Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Kepala Desa tetap
menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan Desa,
Bupati/Walikota membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan Bupati/Walikota,
sekaligus menyatakan berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran sebelumnya.
Dalam hal Pembatalan Kepala Desa hanya dapat melakukan pengeluaran terhadap
operasional penyelenggaraan Pemerintah Desa.
Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan Peraturan Desa Paling lama 7 hari kerja
setelah pembatalan dan selanjutnya Kepala Desa bersama BPD mencabut peraturan
desa dimaksud.
Pelaksanaan
Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan kewenangan desa
dilaksanakan melalui rekening kas desa.
Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya maka
pengaturannya ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan
sah.
Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai penerimaan desa selain yang
ditetapkan dalam peraturan desa.
Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah tertentu dalam
rangka memenuhi kebutuhan operasional pemerintah desa.
Pengaturan jlh uang dalam kas desa ditetapkan dalam Per Bupati/Wakota.
6
Pengeluaran desa tidak termasuk untuk belanja pegawai yang bersifat mengikat dan
operasional perkantoran yang ditetapkan dalam Perkades.
Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat Rincian Anggaran Biaya
yang telah disahkan oleh Kepala Desa.
Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di sahkan oleh Kepala
Desa.
SPP tidak boleh dilakukan sebelum barang dan atau jasa diterima.
menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang tercantum dalam
permintaan pembayaran;
Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa menyetujui
permintaan pembayaran dan bendahara melakukan pembayaran.
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya,
wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke
rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan
APBDesa.
Dalam hal Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota serta
hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat ke desa disalurkan setelah
ditetapkannya Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa, perubahan diatur dengan
Peraturan Kepala Desa tentang perubahan APBDesa.
Penatausahaan
Bendahara
Desa
wajib
mempertanggungjawabkan
uang
melalui
laporan
pertanggungjawaban.
Pelaporan
Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan paling lambat pada akhir bulan
Juli tahun berjalan.
Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari
tahun berikutnya.
Media informasi antara lain papan pengumuman, radio komunitas, dan media
informasi lainnya.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Keuangan Desa diatur dalam Peraturan
Bupati/Walikota.
Pemerintah Provinsi wajib membina dan mengawasi pemberian dan penyaluran Dana
Desa, Alokasi Dana Desa, dan Bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari
Kabupaten/Kota kepada Desa.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa, APBD,dan APBN.
Pemerintah desa wajib mengelola keuangan desa secara transparan,akuntabel,partisipatif
serta dilakukan dengan tertib dan disiplin. Transparan artinya dikelola secara terbuka ;
akuntabel artinya dipertanggung jawabkan secara legal; dan partisiptif artinya melibatkan
masyarakat dalam penyusunannya.
Pemerintah desa wajib membuat APBDesa. Melalui APBDesa kebijakan desa yang
dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan sudah ditentukan anggrannya. Dengan
demikian, kegiatan pemerintah desa berupa pemberian pelayanan, pembangunan,dan
perlindungan kepada warga dalam tahun berjalan sudah dirancang anggarannya sehingga
sudah dipastikan
11
Daftar Pustaka
Permendagri 113 tahun 2014 Pengelolaan Keuangan Desa
12