Anda di halaman 1dari 17

TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

A. Aziz Zulhakim, M.Si


Pemerhati Desa

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Pemahaman Awal

Badan Usaha Milik Desa atau yang biasa disingkat dengan BUMDes merupakan bad
an usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa, melalui pen
yertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa, yang dipisahkan guna m
engelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya, untuk sebesar-besarnya kesejaht
eraan masyarakat.

BUMDes dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukum. Unit usaha yang
berbadan hukum dapat berupa lembaga bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal
dari BUMDes dan masyarakat. Apabila BUMDes tidak memiliki unit-unit usaha yang
berbadan hukum, bentuk organisasi BUMDes didasarkan pada Peraturan Desa tent
ang Pendirian BUMDes
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Dasar Hukum Pendirian

 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan


Terbatas
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga
Keuangan Mikro
 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa
 Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Tujuan dan Pertimbangan dalam Pendirian BUMDes

Tujuan didirikannya BUMDes adalah untuk 1) meningkatkan perekonomian desa; 2)


mengoptimalkan aset desa; 3) menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mend
ukung kebutuhan layanan umum warga; 4) membuka lapangan kerja; 5) meningka
tkan kesejahteraan masyarakat; dan 6) meningkatkan pendapatan masyarakat des
a dan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Adapun yang perlu menjadi pertimbangan di dalam mendirikan BUMDes adalah 1)


adanya inisiatif dari pemerintah desa bersama masyarakat desa; 2) adanya potensi u
saha ekonomi desa yang dapat dikelola secara profesional; 3) adanya SDA dan SDM
desa yang menjadi perhatian desa dan perlu dikelola secara baik; 4) perlu adanya pe
nyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan De
sa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha BUM Desa.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Tahapan Pendirian BUMDes

1. Musyawarah Desa Pra


Pendirian

2. Musyawarah Desa I
4. Musyawarah Desa III

3. Musyawarah Desa II
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Musyawarah Desa Pra Pendirian


 Sosialisasi penyepakatan pembentukan BUMDes
 Pembahasan penyusunan Perdes tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran BUMDes
 Pembentukan Tim Ad-hoc

Musyawarah Desa I
 Laporan hasil kajian Tim Ad-hoc
 Pembahasan dan pengesahan Perdes tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran BUMDes
 Pembahasan mengenai 1) nama, kedudukan dan
wilayah kerja BUMDes; 2) maksud dan tujuan pendirian;
3) bentuk badan hukum; 4) sumber permodalan; 5) unit-
unit usaha; 6) organisasi BUMDes; 7) pengawasan
BUMdes; 8) Pertanggungjawaban BUMDes
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Musyawarah Desa II
 Pembahasan Peraturan Desa (Perdes) tentang
Pembentukan BUMDes yang mengacu pada Perdes
tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan
Pembubaran
 Pengesahan Perdes tentang Pembentukan BUMDes
 Pembahasan AD/ART
 Struktur organisasi pengelola
 Tugas dan fungsi pengelola BUMDes
 Aturan kerjasama dengan pihak lain
 Rencana usaha dan pengembangan BUMDes
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Musyawarah Desa III


 Merumuskan dan menetapkan sistem penggajian
pengupahan pengelola BUMDes
 Pemilihan pengurus dan pengelola BUMDes
 Menyusun sistem informasi pengelolaan BUMDes
 Menyusuan sistem administrasi pembukuan BUMDes
 Menyusun rencana kerja BUMDes
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Bentuk Struktur Organisasi Pengelola


TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Bentuk Struktur Organisasi Pengelola (Lanjutan)

Sesuai pasal 10 Permendesa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 bahwa Struktur Organisasi P
engelola BUMDes terdiri dari Dewan Penasehat atau dewan Komisaris, Pelaksana Op
erasional dan Dewan Pengawas. Dewan Penasehat atau Dewan Komisaris dijabat sec
ara ex officio oleh Kepala Desa yang menjabat.

Selanjutnya, struktur organisasi BUMDes dapat diterapkan atau dikembangkan den


gan mempertimbangkan serta kesesuaian dari kondisi dan karakteristik masing-masi
ng desa.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Jenis Usaha BUMDes

NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH


1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederha a. air minum Desa;
na : b. usaha listrik Desa;
“memberikan pelayanan umum (serving) c. lumbung pangan; dan
kepada masyarakat dan memperoleh keu d. sumber daya lokal dan teknologi tepat g
ntungan finansial” una lainnya.
(Pasal 19)

2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang: a. alat transportasi;


“untuk melayani kebutuhan masyarakat b. perkakas pesta;
Desa dan ditujukan untuk memperoleh c. gedung pertemuan;
Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20) d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.

3 Usaha Perantara (Brokering): a. jasa pembayaran listrik;


“yang memberikan jasa pelayanan kepada b. pasar Desa untuk memasarkan produk y
warga” (Pasal 21) ang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Jenis Usaha BUMDes

NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH


4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau a. pabrik es;
Berdagang (Trading): b. pabrik asap cair;
“barang-barang tertentu untuk c. hasil pertanian;
memenuhi kebutuhan masyarakat d. sarana produksi pertanian;
maupun dipasarkan pada skala pasar e. sumur bekas tambang; dan
yang lebih luas” (Pasal 22) f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
5 Bisnis Keuangan (Financial Business): Memberikan akses kredit dan peminjaman yang muda
yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha h diakses oleh masyarakat Desa
skala mikro yang dijalankan oleh pelaku
usaha ekonomi Desa (Pasal 23)
6 Usaha Bersama (Holding): a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara s
sebagai induk dari unit-unit usaha yang d inergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha be
ikembangkan masyarakat Desa baik dala rsama.
m skala lokal Desa maupun kawasan per b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
desaan (Pasal 24) 1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk m
engorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi l
ebih ekspansif;
2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis us
aha dari kelompok masyarakat; dan
3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Modal Usaha

 Penyertaan modal Desa yang berasal dari: 1) Hibah dari pihak swasta,
lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang
disalurkan melalui mekanisme APBDesa; 2) Bantuan Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
yang disalurkan melalui mekanisme APBDesa; 3) Kerjasama usaha dari
pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan disalurkan
melalui mekanisme APBDesa; dan 4) Aset Desa yang diserahkan kepada
APBDesa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang Aset Desa
 Penyertaan modal masyarakat Desa yang berasal dari tabungan
masyarakat dan atau simpanan masyarakat.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Pembagian Hasil Usaha


 Hasil usaha BUMDesa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi
dikurangi dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta penyus
utan atas barang-barang inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
 Pembagian hasil usaha BUMDesa ditetapkan berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUMDesa.
 Alokasi pembagian hasil usaha dapat dikelola melalui sistem akuntansi sederhana.
Pertanggungjawaban
 Pelaksana Operasional melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUMDes k
epada Penasihat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Desa.
 BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam membina
pengelolaan BUMDesa.
 Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUMDes
kepada BPD yang disampaikan melalui Musyawarah Desa.
TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Permasalahan Pengembangan BUMDes di Indonesia


TAHAPAN DAN TATACARA PENDIRIAN BUMDES

Kelangsungan Hidup BUMDes

 Kelangsungan hidup BUMDes akan sangat bergantung pada kemampuannya memenuhi


kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu. Artinya, BUMDes diharapkan dapat menj
adi pemasok utama kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi di bidang jasa, perda
gangan, dan manufaktur (produksi).
 BUMDes dapat berfungsi sebagai penyalur hasil produksi masyarakat desa (home industri
, industri mikro) ke pasar (lokal atau antar desa).
 BUMDes juga dapat berfungsi sebagai pensupport dana bagi kebutuhan usaha produktif
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai