Anda di halaman 1dari 10

JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019

e-ISSN: 2614 – 1930

ANALISIS PERBEDAAN DASAR PERHITUNGAN TARIF HARGA AIR


BERSIH DAN PENGELOLAAN DANA PAMDES DI BUMDES BHUANA
UTAMA
(Studi Pada BUMDes Bhuana Utama Desa Panji, Kecamatan
Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali)

1Gede Fanny Wahyu Anugrah, 1I Nyoman Putra Yasa, 2Edy Sujana

Program Studi S1 Akuntansi


Jurusan Ekonomi dan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: { 1wahyuanugrah16@gmail.com, 1putrayasainym@undiksha.ac.id,


2 ediesujana_bali@yahoo.com }

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan dana pamdes dengan
perbedaan tarif air bersih terhadap penduduk lokal dan pendatang di bumdes panji. Perbedaan
tarif ini terdapat pada SOP BUMDes Bhuana Utama dengan beberapa kategori yaitu rumah
tangga A, rumah tangga B, dan usaha/villa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data
yang digunakan adalah Data Primer dan Data Sekunder yang diperoleh melalui wawancara
mendalam, observasi, studi dokumen, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan perbedaan tarif air antara penduduk lokal
dan pendatang oleh BUMDes dilakukan dengan kebijakan tersendiri dan dasar perhitungan untuk
menentukan tarif berdasarkan hasil musyawarah pemerintah desa dan tokoh masyarakat sesuai
harga pasar yang disahkan dengan Keputusan Kepala Desa dan penentuannya menggunakan
tarif kesepakatan yaitu tarif harga air pada kategori rumah tangga A Rp. 2.500, rumah tangga B
Rp 5.000, usaha/villa Rp 5.000.

Kata Kunci : Pengelolaan Dana, Tarif, BUMDes

Abstract
The purpose of this study was to find out the management of the Pamdes (a drinking water
interprice managed by a village) funds with a difference in rate for clean water to local residents
and migrants at Bumdes (An own village Interprice) Panji. This difference in rate was found on
the SOP BUMDes Bhuana Utama with several categories, namely household category A,
household category B, and business / villa. This research was a qualitative research. The data
used were primary and secondary data obtained through in-depth interview, observation,
document study, and literature study. The data analysis technique used was qualitative which
was carried out interactively and took place continuously.

263
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

The results showed that the application of a difference in water rate between local residents
and migrants by BUMDes was carried out with separate policies and the basis for calculating the
rate was based on the results of village government meetings and community leaders according
to market prices ratified by the Village Head Decree and the determination used agreement rates
namely price rates water in household category A Rp. 2,500, household category B Rp 5,000,
business / villa Rp 5,000.

Keywords: Fund Management, Tariffs, BUMDes

PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)


Indonesia adalah sebuah negara merupakan lembaga usaha desa yang
yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan
provinsi. Daerah Provinsi dibagi lagi atas desa dalam upaya memperkuat
daerah Kabupaten dan daerah Kota. Setiap perekonomian desa dan dibentuk
daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
daerah Kota mempunyai pemerintahan Menurut Saragi (dalam Badriyadi, 2012)
daerah yang diatur dengan Undang-Undang. menyebutkan ada 4 tujuan pembentukan
Dalam menjalankan tugasnya, Pemerintah BUMDes antara lain pertama,
Pusat tentu akan kesulitan untuk mengatur pengembangan usaha dalam rangka
daerah yang begitu luas dan terbagi-bagi pengentasan kemiskinan. Kedua,
atas beberapa wilayah. Oleh karena itu mendorong tumbuhnya usaha masyarakat.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan Ketiga, penyedia jaminan sosial. Keempat,
mengenai Otonomi Daerah dengan memberi penyedia layanan bagi masyarakat desa.
kewenangan pada Pemerintah Daerah untuk
membangun, dan mengembangkan potensi Salah satu BUMDes yang memiliki
yang ada di daerahnya yang bertujuan untuk usaha berkaitan dengan kebutuhan dan
mensejahterakan masyarakat daerah potensi desa yaitu BUMDes Bhuana Utama
tersebut. Salah satu bagian wilayah yang Desa Panji. BUMDes ini memiliki usaha
diterapkan otonomi daerah adalah wilayah dalam mengelola air bersih yang bersumber
desa. dari mata air desa yang disebut PAMDes.
PAMDes merupakan unit usaha yang
Desa merupakan kesatuan bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat hukum yang memiliki batas- masyarakat yang bertujuan mensejaterakan
batas wilayah yang berwenang untuk warga Desa.
mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal- Pengelolaan PAMDes oleh BUMDes
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dibutuhkan masyarakat Desa Panji untuk
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan menjawab berbagai permasalahan pada
Indonesia (Pasal 1 ayat 12 UU No. 32 Tahun pengelolaan terdahulu, sehingga mampu
2004 tentang Pemerintahan daerah). mengoptimalkan hasil demi tercapainya
Penduduk desa pada umumnya saling kesejahteraan masyarakat. Penentuan tarif
mengenal, hidup bergotong-royong, memiliki yang diterapkan oleh BUMDes ini berbeda
adat istiadat yang sama, dan mempunyai dengan penentuan tarif pada umumnya.
tata cara sendiri dalam mengatur kehidupan Perbedaan itu berdasarkan domisili
kemasyarakatannya dan pemerintah Desa penduduk yang ada di Desa Panji. Tentunya,
memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) penduduk yang menempati suatu Desa tidak
sebagai agen terdepan untuk memajukan mutlak berasal dari penduduk asli dari Desa
ekonomi Desa. tersebut. Terlebih lagi adanya kemajuan
pembangunan menyebabkan banyaknya
penduduk melakukan perpindahan tempat

264
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

tinggal. Sama halnya yang terjadi di Desa BUMDes, pencapaian tujuan PAMDes untuk
Panji tentu ada yang namanya penduduk mensejahterakan masyarakat desa lebih
lokal yang berasal dari penduduk asli Desa optimal.
Panji dan penduduk pendatang yang berasal
dari penduduk diluar Desa Panji yang Pengelolaan adalah penyelenggaraan,
bertempat tinggal di Desa Panji. Atas pengurus atau proses yang membantu
pertimbangan tersebut, pengenaan tarif air merumuskan kebijaksanaan dan tujuan
dibedakan antara penduduk lokal Rp. 150 - organisasi. Pengelolaan sama halnya
1000 / m3 dan pendatang Rp. 500 – Rp. dengan manajemen, karena pengelolaan
2.500 / m3. dalam sebuah organisasi memerlukan
pelaksanaan tanggung jawab manajerial
Menurut Tambunan (2011:328) tarif secara terus menerus dan tanggung jawab
adalah salah satu instrumen dari kebijakan tersebut secara kolektif sering disebut
perdagangan luar negeri yang membatasi sebagai fungsi manajemen. Manajemen
arus perdagangan internasional. merupakan suatu proses yang khas yang
Selanjutnya menurut Aliminsyah, dkk dalam terdiri dari tindakan-tindakan dan
buku Kamus Istilah Akuntansi (2013:290- pengendalian yang dilakukan untuk
291) mendefinisikan tarif sebagai menentukan serta mencapai sasaran-
pengaturan yang sistematik dari bea yang sasaran yang telah ditentukan melalui
dipungut atas barang dan jasa yang pemanfaatan sumber daya manusia dan
melewati batas-batas Negara. sumber-sumber lainnya (Terry, 2005).
Deskripsi interpretasi pada Agency Theory (teori keagenan)
kebutuhan air yang sangat tinggi dari merupakan suatu hubungan yang
masyarakat Desa Panji yang mengharuskan berdasarkan pada kontrak yang terjadi antar
BUMDes melakukan pengelolaan air bersih anggota-anggota perusahaan yakni antara
PAMDes dengan baik. Di Desa Panji principal (pemilik) dan agent (agen) sebagai
terdapat 2 masyarakat yang berbeda antara pelaku utama. Pemilik merupakan pihak
lokal dan pendatang, yang membuat yang memberikan mandat kepada agen
BUMDes panji membedakan tarif antara untuk bertindak atas nama pemilik,
lokal dan pendatang berdasarkan SOP sedangkan agen merupakan pihak yang
BUMDes Bhuana Utama yang nantinya diberi mandat oleh pemilik untuk
diharapkan tidak adanya kecemburuan menjalankan perusahaan. Hubungan
sosial dari warga lokal yang lebih dahulu keagenan merupakan sebuah kontrak antara
mencari dan mengetahui sumber air dari satu orang atau lebih (principal) yang
PAMDes tersebut. Pada penelitian ini mempekerjakan orang lain (agent) untuk
mengulas tentang perbedaan harga tarif air memberikan suatu jasa dan kemudian
dari PAMDes Desa Panji. Segala informasi mendelegasikan wewenang pengambilan
maupun data yang diperoleh berdasarkan keputusan kepada agen tersebut Jensen
hasil wawancara secara mendalam kepada and Meckling dalam (Susanti dan Mildawati,
kepala BUMDes sebagai informan yang 2014). Dalam konteks ini yang menjadi
bertempat di Desa Panji, Kecamatan principal adalah kepala desa selaku pemilik
Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi sumber kekayaan yang ada didesa yang
Bali. merupakan pihak yang memberikan mandat
kepada Agent yaitu BUMDes selaku
Pembayaran terkait dengan PAMDes pelaksana kegiatan yang telah direncanakan
ini langsung dilakukan secara langsung oleh dan disetujui sebelmnya. Dalam
penduduk ke BUMDes.pengelolaan Dana memberikan mandat untuk mengelola tarif
yang masuk ke BUMDes digunakan kembali air bersih berdasarkan SOP yang telah
ke Desa yaitu seperti penggunaan dana oleh ditetapkan oleh BUMDes Panji yang diawasi
desa adat dan masing-masing banjar. langsung dari pihak Desa untuk penentuan
Selama pengelolaan PAMDes oleh

265
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

perbedaan tarif antara penduduk pendatang literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain
dan lokal ini telah diatur didalam SOP. sebagainya. Sumber data sekunder
Adapun tujuan penelitian ini adalah merupakan sumber data yang tidak
untuk mengetahui bagaimana latar belakang memberikan informasi secara langsung
diterapkannya perbedaan tarif air bersih kepada pengumpul data. Sumber data
antara penduduk lokal maupun pendatang sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan
dan mengetahui implikasi pengelolaan dana lebih lanjut dari data primer yang disajikan
PAMDes dengan perbedaan tarif antara dalam bentuk lain atau dari orang lain. Data
penduduk lokal dan pendatang oleh ini digunakan untuk mendukung infomasi
BUMDes Bhuana Utama terhadap kontribusi dari data primer yang diperoleh baik dari
pembangunan Desa Panji sesuai dengan wawancara, maupun dari observasi
Standar Operasional Prosedur yang dimiliki langsung ke lapangan.
oleh BUMDes Panji.
Data yang terkumpul akan dianalisis
dengan melakukan serangkaian kegiatan,
METODE PENELITIAN yakni reduksi data, penyajian data, dan
Penelitian ini dilakukan dengan penarikan kesimpulan. Semua rangkainan
menggunakan metode kualitatif, dimana itu merupakan suatu kegiatan yang
peneliti akan melakukan penelitian terhadap berkaitan. Moleong (2004), mengemukakan
fenomena dan observasi langsung ke teknik analisis interaktif dengan tahapan-
lapangan serta mengumpulkan data-data tahapan sebagai berikut: 1)Reduksi data
yang akan dianalisis berdasarkan (data reduction), 2)Penyajian data (data
pengamatan dan pengetahuan peneliti. display), 3)Penarikan kesimpulan (verifikasi).
Sugiyono (2009:225) menyatakan bahwa
bahwa pengumpulan data dapat diperoleh
dari hasil observasi, wawancara, HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Dalam penelitian ini secara garis besar adalah lembaga usaha desa yang dikelola
menggunakan empat teknik pengumpulan oleh masyarakat dan pemerintah desa
data yaitu wawancara mendalam, observasi, dalam upaya memperkuat perekonomian
studi dokumen, dan studi kepustakaan. desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan
dan potensi desa. BUMDes menurut
Jenis data yang digunakan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
penelitian ini lebih banyak menggunakan tentang Pemerintah Daerah didirikan antara
data kualitatif. Sedangkan sumber data yang lain dalam rangka peningkatan Pendapatan
digunakan penelitian ini dibagi ke dalam dua Asli Desa. Pada BUMDes kita mengenal
kategori data yaitu: 1) Data primer Menurut berbagai institusi sosial dan institusi
Hasan (2002:82) data primer ialah data yang keuangan mikro yang dibentuk pemerintah
diperoleh atau dikumpulkan langsung di seperti BKD, KCK, BUUD, KUD, UEDPS,
lapangan oleh orang yang melakukan LPD di Bali sejak 1985 (Sutoro, 2013).
penelitian atau yang bersangkutan yang Khusus pada Desa Panji, Kecamatan
memerlukannya. Data primer di dapat dari Sukasada, Kabupaten Buleleng, terdapat
sumber informan yaitu individu atau salah satu BUMDes yang berdiri sejak tahun
perseorangan seperti hasil wawancara yang 2016. Nama BUMDes tersebut adalah
dilakukan oleh peneliti. 2) Data sekunder Bhuana Utama. Segala bentuk administrasi
adalah data yang diperoleh atau dalam pembentukan BUMDes di Desa Panji
dikumpulkan oleh orang yang melakukan telah berpedoman dengan peraturan
penelitian dari sumber-sumber yang telah pemerintah daerah hingga peraturan Menteri
ada (Hasan, 2002: 58). Data ini digunakan serta keberadaan BUMDes ini didukung oleh
untuk mendukung informasi primer yang bukti dari PERDES No. 9 Tahun 2016.
telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka,

266
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

BUMDes Bhuana Utama memiliki Bersih maka kesepakatan itu mufakat antara
keunikan dari BUMDes-BUMDes yang ada masyarakat lokal dan pendatang. Hasil
di seluruh Kabupaten Buleleng yakni wawancara dibuktikan juga dari pernyataan
perbedaan penggunaan Air Bersih terhadap warga lokal desa panji yakni Bapak Gusti
penduduk Lokal dan Pendatang hal yang Nyoman Darma Santi dari Banjar Dina
melatar belakangi perbedaan tersebut yakni Dangin Pura yang menyatakan bahwa,
berdasarkan sejarah yang ada pada Desa “iya, karena yang menjadikan
Panji dimana pada zaman dahulu kala pembeda pada tarif air bersih ini
Masyarakat di Desa Panji bergotong royong adalah sejarah masyarakat Desa Panji
untuk mendapatkan Air Bersih yang berada dahulu dimana masyarakat desa panji
pada daratan tinggi/Bukit di Desa Panji dulu membangun sendiri pipa-pipa
dengan saling membantu dalam yang dialirkan pada rumah-rumah agar
pemasangan Pipa sampai teralirnya Air mendapatkan air bersih, dan ketika
Bersih ke setiap rumah masyarakat Desa pengembang datang atau yang
Panji, namun ketika ada proyek atau para membuat perumahan di desa panji
pengembang datang untuk tinggal di Desa warga memiliki kesenjangan sosial
Panji sekaligus banyak perumahan- terhadap warga perumahan tersebut
perumahan yang ada di Desa Panji sehingga dengan adanya putusan dari
menjadikan masyarakat merasa kekurangan pemerintah desa dibedakan lah tarif air
Air Bersih yang mengalir ke warga setempat tersebut agar pertumbuhan ekonomi
sehingga terdapat kesenjangan sosial yang masyarakat Desa Panji semakin
menjadikan perbedaan Tarif Air Bersih berkembang ke depannya”
dibedakan oleh pemerintah setempat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Agency Theory (teori keagenan)
BUMDes Bhuana Utama yakni bapak Edy merupakan suatu hubungan yang
Susena menyatakan bahwa, berdasarkan pada kontrak yang terjadi
“Dulu itu ketika mengambil sumber air antar anggota-anggota perusahaan yakni
dari atas perbukitan Desa Panji itu antara principal (pemilik) dan agent
memang masyarakat desa panji yang (agen) sebagai pelaku utama. Pemilik
mengambil sendiri langsung, merupakan pihak yang memberikan
masyarakat di Desa panji dulu sampai mandat kepada agen untuk bertindak atas
menjual sapi untuk membeli pipa untuk nama pemilik, sedangkan agen
pembuatan pipa secara gotong merupakan pihak yang diberi mandat oleh
royong. Pembedanya itu dibedakan pemilik untuk menjalankan perusahaan.
antara lokal dengan pendatang tapi Hubungan keagenan merupakan sebuah
bukan keseluruhan orang pendatang kontrak antara satu orang atau lebih
tapi pengembang seperti contohnya (principal) yang mempekerjakan orang
jika masyarakat asli desa panji tinggal lain (agent) untuk memberikan suatu jasa
diperumahan di desa panji maka dan kemudian mendelegasikan
dikenakan tarif air pengembang bukan wewenang pengambilan keputusan
tarif air lokal, masyarakat itu kepada agen tersebut Jensen and
membayar berbeda dengan Meckling dalam (Susanti dan Mildawati,
masyarakat pendatang dan juga tarif 2014). Pihak prinsipal adalah pemegang
itu berdasarkan Kawasan tarif A dan saham dan yang sebagai agennya adalah
tarif B berdasarkan kemampuan dari pihak manajemen dari perusahaan.
masyarakat masing-masing serta Dalam perusahaan, hubungan antara
perbedaan tarif air tersebut dilihat dari principal dan agent diwujudkan dalam
sisi sejarah dari Desa Panji ini” hubungan antara pemegang saham dan
manajer. Pemegang saham berperan
Hal tersebut membuat kesenjangan sosial sebagai principal sementara manajer
tetapi dengan adanya perbedaan Tarif Air berperan sebagai agent. Hubungan ini

267
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

menimbulkan suatu kontrak antara perhitungan tarif pelanggan penduduk


pemegang saham dan manajer. lokal dan pendatang di Desa Panji:
Hubungan kontrak ini memungkinkan Perhitungan Tarif Pelanggan.
terjadinya konflik kepentingan (conflict of Uang Beban
interest) antaran pemegang saham dan a. Rumah Tangga A (warga lokal) Rp.
manajer (Ross, Westerfield, Jaffe, 2012 : 2.500
13). Manajer sebagai pihak yang b. Rumah Tangga B (BTN, Ruko,
mengelola kegiatan perusahaan sehari- Pendatang yang tinggal di
hari memiliki lebih banyak informasi permukiman lokas, kavlingan) Rp.
internal dibandingkan pemilik (pemegang 5.000
saham). Manajer berkewajiban untuk c. Usaha, Villa (Air isi ulang, cuci
memberikan sinyal mengenai kondisi motor/mobil,
perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang perkebunan/sawah/tegalan dan
diberikan dapat dilakukan melalui produksi bahan bangunan batako/cor
pengungkapan informasi akuntansi beton) Rp. 5.000
seperti laporan keuangan. Laporan d. Tempat sosial (Kanor Desa, Balai
keuangan tersebut penting bagi para Banjar, Khayangan tiga/Pura Milik
pengguna informasi eksternal terutama Desa Pakraman Panji, Setra/kuburan
karena kelompok ini berada dalam kondisi dan Pura Subak)
yang paling besar ketidakpastiannya Tarif Air Per Meter Kubik (m3)
(Setyaningrum, 2013). a. Rumah Tangga A
Dalam konteks ini yang menjadi 1. 0 m3 sampai dengan 10 m3
principal adalah kepala desa selaku Rp 250
pemilik sumber kekayaan yang ada 2. 11m3 sampai dengan 25m3
didesa yang merupakan pihak yang Rp 500
memberikan mandat kepada Agent yaitu 3. 26 m3 ke atas Rp 1000
BUMDes selaku pelaksana kegiatan b. Rumah Tangga B
yang telah direncanakan dan disetujui 1. 0 m3 sampai dengan 10 m3
sebelmnya. Dalam memberikan mandat Rp. 500
untuk mengelola tarif air bersih 2. 11 m3 sampai dengan 25 m3
berdasarkan SOP yang telah ditetapkan Rp. 1000
oleh BUMDes Panji yang diawasi 3. 26 m3 ke atas Rp 2.500
langsung dari pihak Desa untuk c. Usaha, Villa
penentuan perbedaan tarif antara 1. 0 m3 sampai dengan 10 m3
penduduk pendatang dan lokal ini telah Rp 500
diatur didalam SOP 2. 11 m3 sampai dengan 25 m3
PAMDes merupakan bentuk Rp 1.500
pelayanan air minum perdesaan yang 3. 26 m2 Ke Atas Rp.
dikelola secara mandiri dengan swadaya 3000
masyarakat pada BUMDesa Bhuana d. Tempat Sosial
Utama di Desa Panji. PAMDes di Desa 1. 0 m3 sampai dengan 10 m3
Panji merupakan Pengelolaan Air Bersih Rp 0
bagian dari unit usaha BUMDes (Badan 2. 60 m3 ke Atas Rp 500
Usaha Milik Desa). BUMDesa Bhuana e. Tarif Progresif *Water Meter
Utama memiliki kebijakan tersendiri dan rusak akan dihitung pemakaian
dasar perhitungan untuk menentuan tarif 60m3*
yang didasarkan pada hasil musyawarah 1. 0 m3 sampai dengan 15 m3
pemerintah desa dan tokoh masyarakat Rp 1000
sesuai harga pasar yang disahkan 2. 11 m3 sampai dengan 25 m3
dengan Keputusan Kepala Desa. Berikut Rp 2000
3. 26 m3 ke Atas Rp 3000

268
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

karena dapat digunakan untuk membantu


Perhitungan Tarif Air Untuk Rumah pertumbuhan ekonomi di daerah setempat
Tangga A&B: agar lebih berkembang dan maju.
Perhitungan tarif dengan menggunakan tarif BUMDes Bhuana Utama Memiliki
Kesepakatan. Tarif Kesepakatan adalah Standar Operasional Prosedur pada
tarif yang nilainya dihitung berdasarkan pemasangan Air Bersih disetiap rumah yakni
kesepakatan antara BUMDEs dan sebagai berikut: Persyaratan menjadi
pelanggan. Dalam menentukan Pelanggan, 1)Mengisi formulir pendaftaran
kesepakatan, diperlukan komunikasi yang ada dikantor BUMDesa. 2)
berdasarkan kesukarelaan yang saling Menyerahkan Fotocopy KTP untuk
menguntungkan kedua belah pihak. penduduk asli Panji dan surat rekomendasi
a. Rumah Tangga A (Penduduk Lokal) pengamprahan air dari perbekel Panji bagi
Tarif = Biaya Pemasangan Awal : m 3 penduduk pendatang yang sudah di legalisir.
= Rp 2.500.000 : Rp 1.000 3) Surat bukti kepemilikan tanah bagi
= Rp 2.500 pengajuan amprahan penduduk lokal
b. Rumah Tangga B (Penduduk berlokasi di tanah kavling. 4)Untuk usaha
Pendatang) melampirkan fotocopy surat izin usaha dari
Tarif = Biaya Pemasangan Awal : m 3 desa.
= Rp 5.000.000 : Rp 1.000
= Rp 5.000 Membayar untuk menjadi pelanggan
Sumber dana dari Pamdes berasal sebagai berikut:
dari pendapatan pengenaan tarif ke a. Penduduk asli (lokal) Dan
masyarakat. Pengenaan dasar tarif dibagi Kavlingan orang lokal Rp.
menjadi 2 yaitu penduduk lokal dikenakan 1.000.000,00
uang beban sebesar Rp 2.500 per m 3 b. BTN, Ruko dan Kavlingan
sedangkan penduduk pentadang dikenakan pengembang Rp 2.500.000,00
uang beban sebesar Rp 5.000 per m 3. c. Usaha dan Villa Rp. 5.000.000,00.
Implikasi dilakukannya penelitian *kategori jenis usaha yang bahan
mengenai pengelolaan dana PAMDes utamanya air* Air isi Ulang, Kolam
dengan Perbedaan Tarif Air Bersih terhadap renang,perkebunan/sawah/tegala
penduduk lokal dan pendatang di BUMDesa n dan produksi bahan bangunan
Bhuana Utama adalah dapat dijadikan suatu batako dan cor beton, laundry, dan
parameter dalam pertimbangan ataupun Cuci motor.
pengambilan keputusan bagi stakeholder d. Pemasangan air ditempa sosial
pada pengelolaan air bersih di desa panji. tidak di kenakan biaya amprah
Penelitian ini menemukan bahwa terkait namun biaya alat dan bahan
dengan pengelolaan air bersih yang ditanggung pihak penanggung
diterapkan menjadi pembeda antara jawab.
penduduk lokal dan pendatang itu dilihat
karena adanya sejarah dari masyarakat di PENUTUP
Desa Panji yang dahulu masyarakat yang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
membangun pipa-pipa untuk mengalirkan air merupakan lembaga usaha desa yang
bersih ke rumah-rumah dan ketika para dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan
pengembang datang atau membangun desa dalam upaya memperkuat
perumahan di Desa Panji maka perekonomian desa dan dibentuk
dibedakanlah suatu Tarif Air Bersih yang berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
diputuskan dari pemerintah Desa. Penelitian BUMDes Bhuana Utama ini memiliki usaha
ini berdampak positif jika banyak BUMDes- dalam mengelola air bersih yang bersumber
BUMDes di kabupaten Buleleng dari mata air desa yang disebut PAMDes.
menerapkan sistem pembeda Tarif Air bersih PAMDes merupakan unit usaha yang
terhadap penduduk lokal dan pendatang bergerak dalam distribusi air bersih bagi

269
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

masyarakat yang bertujuan mensejaterakan bagi pengembangan teori mengenai


warga Desa. PAMDes ini sendiri merupakan Pengelolaan Dana PAMDes yang dikelola
program yang dicanangkan oleh Bapedda oleh BUMDes dengan Perbedaan Tarif
yang bertujuan untuk pemerataan terkait Penduduk Lokal dan Pendatang. Selain itu
pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan air peneliti ini juga diharapkan mampu
bersih bagi seluruh masyarakat terutama menambah wawasan peneliti terkait
pada wilayah pedesaan. Pengelolaan Pengelolaan Dana dengan Perbedaan Tarif
PAMDes akan dilakukan oleh BUMDes yang Air Bersih Antara Penduduk Lokal dan
ada di Desa terkait. Pendatang. Diharapkan dengan adanya
Penentuan tarif PAMDes yang penelitian ini, dapat dijadikan sebagai
diterapkan oleh BUMDes ini berbeda dengan bahan pertimbangan dalam penelitian
penentuan tarif pada umumnya. Perbedaan tentang Pengelolaan Dana PAMDes yang
itu berdasarkan domisili penduduk yang ada berbeda tarifnya sesuai dengan SOP yang
di Desa Panji. Tentunya, penduduk yang berlaku di BUMDes Bhuana Utama. Selain
menempati suatu Desa tidak mutlak berasal itu, dapat menambah wawasan bagi
dari penduduk asli dari Desa tersebut. peneliti untuk mengetahui perhitungan tarif
Terlebih lagi adanya kemajuan tersebut baik itu penentuan pengamprahan
pembangunan menyebabkan banyaknya air, pembayaran per m 3, maupun kendala/
penduduk melakukan perpindahan tempat denda.
tinggal. Sama halnya yang terjadi di Desa Saran
Panji tentu ada yang namanya penduduk Berdasarkan hasil penelitian serta simpulan
lokal yang berasal dari penduduk asli Desa yang diperoleh dari penelitian ini maka
Panji dan penduduk pendatang yang berasal terdapat beberapa saran yang dapat menjadi
dari penduduk diluar Desa Panji yang bahan pertimbangan sebagai berikut. 1) Bagi
bertempat tinggal di Desa Panji. Atas BUMDes Panji Sebagai Pengelola PAMDes
pertimbangan tersebut, pengenaan tarif air Dasar dari pengelolaan Dana PAMDes yang
dibagi menjadi 2 yaitu tarif penduduk lokal memiliki 2 kriteria tarif air bersih antara
sebesar Rp 150 sampai Rp 1.000 /m 3 dan penduduk lokal dan pendatang memiliki
pendatang sebesar Rp 500 sampai – Rp perbedaan yang cukup jauh harganya dan
2.500 /m3. dalam rekening air pembayaran sudah
tercatat pada beban yaitu Rp 2.500 dan Rp
Tujuan dari penelitian ini adalah 5.000, juga tercatat denda telat membayar
memberi pengetahuan terkait beberapa hal air untuk itu masyarakat panji sudah
seperti: (1) untuk mengetahui pengelolaan berusaha untuk menepati pembayaran untuk
dana dan perbedaan tarif masyakarat Desa dapat pelayanan yang memadai. Sebagai
Panji dengan perbedaan biaya tarif lokal sarana yang memberikan pelayanan air
dan pendatang. Perbedaan tarif ini terdapat bersih kepada masyarakat Desa Panji baik
pada SOP BUMDes Bhuana Utama itu dari penduduk lokal maupun pendatang,
dengan beberapa kategori yaitu rumah sudah seharusnya untuk dapat menentukan
tangga A, rumah Tangga B, dan usaha/villa, tarif air bersih harus disamaratakan baik itu
(2) untuk mengetahui latar belakang dari penduduk lokal dan pendatang. Dalam hal ini
proses adanya perbedaan tarif air yang untuk menghindari kesenjangan maupun
berbeda dengan beberapa kajian yang persepsi masyarakat tentang
dilakukan oleh pihak desa, (3) untuk ketidakseimbangnya perlakuan masyarakat
mengetahui bagaimana PAMDes Desa yang sama menduduki lokasi di Desa Panji.
Panji dikelola baik dari prosedur Sehingga secara merata secara tidak
pemasangan air, kerusakan, maupun langsung masyarakat dapat keadilan yang
keluhan warga dari pelayanan air bersih setara. Kemudian, untuk pencatatan
yang harus sesuai dengan pembayaran. direkening air masyarakat tidak sulit dan
Penelitian ini diharapkan dapat lebih efisien. Atas dasar tersebut adalah
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan untuk kedepannya BUMDes dapat

270
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

melakukan pembenahan jika tidak dapat selanjutnya diharapkan dapat


meratakan tarif air, yaitu dengan melakukan menambahkan dari sisi transparansi
pembenahan dari kualitas air agar tidak ada misalnya baik dana air maupun yang lainnya
protes karena air mati dari masyarakat untuk mengetahui kemana arah uangnya
setempat yang sudah membayar dengan dan tidak terjadi penyelewangan atau fraud.
tepat waktu. 2) Bagi pemerintah dalam hal ini Selain itu diharapkan mampu menambah
PDAM Kabupaten Buleleng jumlah informan atau narasumber dan data
Dasar dari keikutsertaan pemerintah dari pengelolaan dana PAMDes dengan
Kabupaten Buleleng yaitu PDAM dalam perbedaan tarif harga air antara penduduk
mengawasi pengelolaan PAMDes Panji lokal dan pendatang. Selain itu, mencari
Untuk dapat mengoptimalkan pelayanan air lokasi penelitian di daerah lain dengan topik
bersih kepada masyarakat Desa Panji yang yang sama agar dapat membedakan
selama ini dari segi pelayanan belum optimal penelitian di BUMDes Panji dengan lokasi
seperti kurangnya kesigapan teknisi dari yang lain. Hal tersebut dikarenakan agar
pengelolaan PAMDes dalam menangani air mendapatkan perkembangan dari penelitian
mati yang dikarenakan pipa bocor dan air ini.
mati bisa sampai 1 hari yang membuat
warga tidak dapat melakukan kegiatan DAFTAR RUJUKAN
rumah tangga seperti mencuci dan Badriyadi. 2012. Jurnal. Pengelolaan Dana
memasak padahal sudah membayar air Pinjaman di Desa Sungai Raya.
dengan tepat waktu, pemerintah dan PDAM Pontianak.
Kabupaten Buleleng harus memberikan
pelatihan untuk pengelolaan air di Desa Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan
Panji kepada pengelola PAMDes terutama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
untuk teknisi air dan kesigikapan BUMDes 2007. Malang: Universitas Brawijaya.
untuk memberikan dana cadangan kepada
teknisi untuk sewaktu-waktu apabila air mati Buku Pedoman Standar Operasional
di malam hari. Selain itu untuk sanitasi airnya Prosedur Badan Usaha Milik Desa
yang kadang air dikeluhkan warga kotor atau “Bhuana Utama”. Panji.
keruh, sesuai dengan SOP PDAM dapat
memberikan instruksi bagaimana George R, Terry. 2005. Principles of
seharusnya dapat dilakukan pemberlakuan Management. New York: Alexander
air bersih di PAMDes Panji ini, mungkin Hamilton Institute.
terdapat kekurangan dalam pemberian
kaporit atau saringan air yang kurang. Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi
Setelah mendapatkan pelatihan dari Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
BUMDes Panji diharapkan dapat Bogor: Ghalia Indonesia.
meningkatkan pelayanan dan kualitas air
bersih agar sesuai dengan pembayaran M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi
yang dilakukan masyarakat dan dapat Metodologi Penelitian dan
meminimalisir kebocoran pipa maupun air Aplikasinya.Jakarta: Penerbit Ghalia
yang mati. Kemudian pemerintah dapat Indonesia.
memberikan masukan terhadap BUMDes Moleong, Lexy. 2010. Metodologi
Panji untuk tidak membedakan tarif air Penelitihan Kualitatif. Bandung: PT.
antara penduduk pendatang dan lokal Remaja Rosida Karya.
tersebut guna untuk kesejahteraan bersama
masyarakat Desa Panji.3) Bagi Peneliti Purhantara, Wahyu. 2010. Metode
Selanjutnya. Kepada peneliti selanjutnya, Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis.
karena penelitian ini memiliki keterbatasan Yogyakarta: Graha Ilmu.
yaitu hanya meneliti pada pengelolaan dana
dengan perbedaan tarif air bersih jadi peneliti

271
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 10 No: 3 Tahun 2019
e-ISSN: 2614 – 1930

Ross, S.A., Westerfield, R. W., & Jaffe, J.


2010. Corporate Finance 9th edition.
New York: McGraw-Hill/Irwin.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Susanti, Rina., dan Mildawati, Titik. 2014.
Pengaruh Kepemilikan Manajemen,
Kepemilikan Institusional Dan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 1,
hal. 1-18.
Tambunan, Tulus. 2011. Industrialisasi di
Negara Sedang Berkembang Kasus
Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

272

Anda mungkin juga menyukai