Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BUMDESA SUKAMANAH
KECAMATAN SINDANGKASIH KABUPATEN CIAMIS

RUANG LINGKUP

Standar Operasional Prosedur ini merupakan standar yang mengatur


mekanisme kerja Bumdesa agar hasil yang dicapai dapat terukur. Standar
Operasional Prosedur ini terdiri dari :
 Standar Kerja Organisasi
 Standar Pengelolaan Unit Usaha

A. STANDAR KERJA ORGANISASI

I. ATURAN UMUM
 Pelaksana operasional wajib melaksanakan tugas berdasarkan AD
ART BUMDesa, keputusan Musdes, kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan Musdes serta aturan lainnya.
 Pelaksana operasional wajib mengelola keuangan dengan efisien.

II. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Tugas dan tanggung jawab secara umum


a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan usaha
BUMDesa;
b. Melaksanakan dan mengembangkan BUMDesa agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau
pelayanan umum masyarakat desa;
c. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa ;
d. Melakukan kerja sama dengan lembaga lembaga perekonomian
desa lainnya;
e. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUMDesa
setiap bulan;
f. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha
BUMDesa setiap bulan;
g. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUMDesa
kepada masyarakat desa melalui musyawarah desa sekurang
kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun;
h. Melakukan pembinaan terhadap unit-unit usaha BUMDesa;
i. Melakukan evaluasi dan pemeriksaan langsung Rencana
Penggunaan Dana (RPD) dan Laporan Penggunaan Dana (LPD)
yang dibuat oleh masing-masing unit usaha BUMDesa sesuai
dengan ketentuan;
j. Membantu peningkatan kapasitas penanggung jawab unit usaha
BUMDesa melalui pelatihan bimbingan lapangan, dan
pendampingan dalam setiap kegiatan usaha;
k. Mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan,
pengelolaan usaha dan informasi lainnya melalui media
informasi.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Operasional Secara Khusus

1. Pelaksana Opersional berkewajiban menyusun dan merencanakan


pola kebijakan umum dalam pelaksanaan usaha tiap unit dan
bertanggung jawab kepada Penasihat melalui Forum Musdes atas
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah direncanakan yaitu
Kebijakan yang menyangkut proses pelaksanaan Unit-unit Usaha;
2. Kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesehatan kegiatan usaha
dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun khususnya aspek
financial, kelembagaan dan manajemen;
3. Kebijakan dan penandatanganan kontrak perjanian kerjasama deng
BUMDesa lain/dengan pihak ketiga;
4. Kebijakan dan usul mengenai pengalokasian keuntungan
operasional Bumdesa serta saran-saran amandemen terhadap
AD/ART;
5. Kebijakan mengenai penerimaan pegawai;
6. Kebijakan mengenai kegiatan program pendidikan dan pelatihan
kelompok serta hubungan masyarakat;
7. Pelaksana operasional berkewajiban membuat laporan bulanan
keuangan, laporan pertanggungjawaban serta tingkat kesehatan
Unit-unit usaha dan dipertanggungjawabkan kepada Forum Musdes
atau sebutan lain dan intansi terkait;
8. Anggaran Biaya Operasional disusun sesuai dengan kebutuhan
yang realistis dan biaya operasional dikendalikan setiap bulan
dengan cara membandingkan anggaran dan realisasinya;
9. Anggaran Operasional harus disusun rinci atas alokasi dan
penggunaannya.
10. Total realisasi biaya operasional dan biaya non-operasional tidak boleh
melebihi 75 % dari realisasi pendapatan tahun berjalan dan dikendalikan
secara bulanan.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Penasihat

a. melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada pelaksana


operasional/Direktur dalam menjalankan kegiatan pengelola usaha
desa;
b. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam
melaksanakan pengelolaan BUMDesa;
c. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BUMDesa;
d. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUMDesa;
e. Memantau perkembangan BUMDesa;
f. Melakukan pemeriksaan/audit terhadap pengelolaan administrasi
dan keuangan BUMDesa setiap 3 bulan sekali;
g. Membuat rekomendasi hasil pemeriksaan/audit; dan
h. Menyampaikan laporan hasil pengawasan dalam musyawarah desa;

4. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Operasional

1. JABATAN : DIREKTUR

 Menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan


seluruh kegiatan operasional BUMDesa ;
 Menyusun rencana strategis usaha 5 tahunan yg disahkan oleh
Kepala Desa melalui usul Badan Pengawas ;
 Menyusun dan menyampaikan Rencana Usaha dan Anggaran
Tahunan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana
Strategis Usaha kepada Kepala Desa melalui Badan Pengawas ;
 Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan BUMDesa
minimal 6 bulan sekali melalui musyawarah desa.

 Merencanakan kegiatan dan tindak lanjut atas keputusan forum


Musdes;
 Pengendalian organisasi dan pengelolaan (manajerial);
 Mengontrol dan mengendalikan dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan melalui RKTL;
 Bertindak atas nama dan mewakili organisasi dalam berhubungan
dengan pihak-pihak luar, sesuai dengan ketentuan AD/ART;
 Melakukan pembinaan administrasi pada Unit unit Usaha;
 Fungsi hubungan masyarakat;
 Menyetujui atau menolak pengajuan dana dari bendahara;
 Menandatangani surat-surat dan laporan;
 Menjalankan tugas-tugas memimpin rapat yang diselenggarakan
BUMDesa;
 Membina hubungan diantara para Pelaksana Operasional dengan
pegawai;
 Menandatangani surat-surat berharga serta surat lainnya yang
bertalian dengan peyelenggaraan keuangan BUMDesa secara
bersama-sama, sesuai ketentuan;
 Bertanggung jawab terhadap isi laporan yang disajikan oleh
bendahara;
 Melakukan Validasi atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
bendahara;
 Melakukan pengecekan data rekening yang disampaikan oleh
Bendahara;
 Sebagai narasumber dalam pembinaan kelembagaan.
2. JABATAN : SEKRETARIS

 Bertanggungjawab atas segala kearsipan dokumen;


 Bertanggung jawab terhadap pengelolaan Papan Informasi;
 Mencatat hasil keputusan rapat dalam notulen;
 Mengisi dan mencatat agenda harian;
 Bertindak sebagai humas bila ketua berhalangan;
 Mengelola inventaris.;
 Merencanakan pengadaan kebutuhan umum kantor;
 Membuat surat-surat atau korespondensi;
 Bertanggung Jawab atas sistem adminitrasi (Adm File);
 Memberikan saran dan pandangan kepada ketua tentang berbagai
situasi dan memperlancar kinerja;
 Membantu direktur dalam penyusunan rencana strategis usaha 6
tahunan yg disahkan oleh Kepala Desa melalui usul Badan
Pengawas ;
 Membantu direktur dalam penyusunan Rencana Usaha dan Anggaran
Tahunan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana
Strategis Usaha kepada Kepala Desa melalui Badan Pengawas ;
 Mengusahakan kelengkapan organisasi ;
 Memimpin dan mengarahkan tugas-tugas pegawai.

3. JABATAN : BENDAHARA

 Menerima, membayarkan dan menata usahakan keuangan BUMDesa


 Melaksanakan pembukuan keuangan ;
 Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja BUMDesa ;
 Menyusun laporan keuangan Konsolidasi;
 Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan BUMDesa ;
 Dalam hal pengeluaran keuangan harus atas pengetahuan dan
persetujuan direktur BUMDesa;
 Membantu direktur dalam penyusunan rencana strategis usaha 5
tahunan yg disahkan oleh Kepala Desa melalui usul Badan Pengawas;
 Membantu direktur dalam penyusunan Rencana Usaha dan Anggaran
Tahunan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana
Strategis Usaha kepada Kepala Desa melalui Badan Pengawas;
 Memegang uang kas operasional maksimal Rp. 500.000,- per bulan;
 Memverifikasi dan memberikan saran kepada ketua tentang situasi
dan mengatur efektifnya pengamanan kekayaan;
 Membuat, menyajikan dan melaporkan tentang posisi keuangan;
 Mengadministrasikan bukti transaksi secara baik dan sesuai dengan
jenis transaksinya bersama dengan sekretaris.

4. Kepala Unit Usaha


 Melaksanakan tugas sesuai bidang/unit usaha masing masing;
 Membuat laporan keuangan bulanan sesuai unit masing masing;
 Mematuhi seluruh kewajiban dan larangan;
 Mendahulukan kepentingan BUMDesa di atas kepentingan
lainnya.

III. WAKTU KERJA

1. Hari dan jam kerja Pelaksana Operasional adalah :


- Hari : Senin s/d Jum’at
- Jam kantor : 08.00 s/d 13.00 WIB
- Kas Buka Jam : 08.00 s/d 11.00 WIB
- Kecuali hari Jumat s/d jam 10.30 WIB
2. Semua personel Pelaksana Operasional harus mengisi daftar hadir
dan pulang setiap hari
3. Semua personel Pelaksana Operasional harus membuat surat ijin
kepada Penasihat apabila tidak hadir.
4. Jam Kerja untuk personel opersional dapat disesuaikan dengan
kebutuhan oleh direktur.
5. Pengaturan Unit Usaha:

A. Unit Usaha Jasa Layanan Air Bersih :


1. Jam Kerja Tiap hari
2. Pembuatan laporan paling cepat tanggal 25 paling
lambat tgl 31 setiap bulannya
3. Laporan diserahkan kepada Kepala Unit Usaha

IV. HAK PELAKSANA OPERASIONAL

1 Menerima honorarium (gaji) bulanan sesuai dengan kemampuan


Usaha dan diputuskan dalam keputusan Musyawarah Desa
(Keputusan Kepala Desa), dibayarkan selambat-lambatnya setiap
tanggal 10 setiap bulannya dan dibuktikan dengan daftar hadir
(absensi);
2. Merima transport sesuai dengan lokasi kunjungan berdasarkan
keputusan musdes, setiap bulannya dan dibuktikan dengan daftar
kunjungan lapangan;
3. Mempunyai hak cuti hamil selama 3 (tiga) bulan yang dapat diambil
sesuai dengan situasi dan kondisi;

V. PEREKRUTAN DAN PERJANJIAN KERJA

1. Perekrutan Pegawai/Staf
Berdasarkan hasil evaluasi kebutuhan Pelaksana Operasional apabila
dipandang perlu harus diadakan pendaftaran dan seleksi.
Peserta yang diperbolehkan mendaftar adalah yang berasal dari desa
setempat dengan bukti memiliki KTP setempat.
Sedangkan pemilihan dan penetapannya harus disepakati oleh
Pengawas dan Penasihat;
Pegawai bekerja dengan menandatangi surat perjanjian kerja dengan
Direktur.

2. Perjanjian Kerja
Surat perjanjian kerja tersebut menyebutkan pasal-pasal antara lain:
 Ketentuan umum
 Hubungan kerja dan jangka waktu ikatan kerja
 Tanggung jawab dan kewajiban
 Balas jasa
 Penyelesaian perselisihan
 Berakhirnya hubungan kerja

VI. KERJASAMA USAHA

1. Perjanjian Kerjasama Usaha dengan Kelompok Tani


.............................
2. Perjanjian Kerjasama Usaha dengan Kelompok Ternak
..................................................

VII. PELAPORAN
1. Pelaksana operasional setiap bulannya wajib membuat laporan
konsolidasian rangkap 4 untuk dikirim ke :
 DPMD Kabupaten Ciamis
 Penasihat
 Pengawas
 Arsip BUMDesa
2. Prinsip administrasi keuangan/pembukuan dan pelaporan
Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Sistematis
Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Kronologis
Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Informatif
Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara
Auditable/mudah diperiksa
3. Periode pelaporan keuangan dan tutup buku
 Dilakukan pada setiap akhir bulan untuk kepentingan laporan
bulanan
 Berakhirnya masa jabatan Pelaksana Operasional sebagai laporan
pertanggung jawaban
 Dilakukan per 31 Desember setiap tahunnya
4. Buku-buku dan catatan yang digunakan
Buku-buku :
 Buku Kas Harian
 Buku Modal Usaha
 Buku Bank (Usaha)
 Buku Pembantu Pajak
 Buku Bantuan Keuangan dari Pihak Ke Tiga
 Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar
 Buku Tamu
 Buku Penyertaan Modal dari Pemerintah Desa
 Daftar Inventaris
 Daftar Biaya Dibayar Dimuka
 Buku Persediaan Barang
 Buku Data Konsumen
 Buku Piutang
 Buku Pendapatan
 Buku Biaya
 Buku Hutang
 Dan Buku-buku lainnya

5. Laporan Keuangan
Pencatatan transaksi dilakukan agar dapat menghasilkan laporan
keuangan yang menyediakan informasi keuangan berupa :
 Neraca
 Laporan Laba/Rugi
 Laporan Perubahan Modal
 Dan laporan lain yang dibutuhkan secara berkala dan periodic.
Laporan harus menggambarkan kegiatan selama satu bulan
penuh meliputi laporan keuangan kegiatan yang telah
dilaksanakan serta rencana kegiatan bulan berikutnya.

VII. PENGELOLAAN KEUANGAN

1. Pada saat tutup buku akhir bulan saldo kas (cash on hand) untuk
maksimum
 Dana operasional Rp. 500.000,-
 Dana Usaha Nihil
Kecuali pada saat terjadi tutup buku, menerima transaksi
penjualan diatas jam 15.00 sehingga tidak sempat disetorkan ke
Bank.

2. Ketentuan pengeluaran keuangan (kas keluar) :


Untuk pengeluaran operasional (kas keluar) maksimal Rp.
300.000, harus mendapat persetujuan Direktur terlebih dahulu,
sedangkan untuk pengeluaran operasional dibawah Rp. 300.000,
dapat dilakukan oleh Bendahara saja, namun tetap harus
dilaporkan kepada Direktur. Setiap pengeluaran operasional
harus mengacu kepada cash flow yang telah disusun sebelumnya.
VIII. EVALUASI KINERJA

1. Evaluasi kinerja Pelaksana Operasional dimaksudkan untuk


melihat bagaimana Pelaksana Operasional melaksanakan
pekerjaannya dan sebagai acuan bagi upaya perbaikan kinerja di
masa yang akan datang.
2. Evaluasi kinerja Pelaksana Operasional dilakukan oleh Badan
Pengawas.
3. Evaluasi kinerja dilakukan secara periodik sehingga
perkembangan kinerja Pelaksana Operasional dapat dipantau.
4. Tujuan evaluasi kinerja
 Mendapat informasi tentang kinerja Pelaksana Operasional
yang digunakan sebagai dasar melakukan upaya peningkatan
kinerja melalui pemberian bantuan umpan balik yang brsifat
konstruktif
 Membantu tiap-tiap personil Pelaksana Operasional terutama
untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan yang memerlukan
bimbingan dan pelatihan
 Membantu manajemen kegiatan terutama bagi pihak yang
memiliki kewenangan menilai untuk menentukan aspek mana
yang perlu perhatian khusus agar dapat menyusun petunjuk
khusus, petunjuk tambahan, pelatihan spesifik
 Memberi informasi kepada personil Pelaksana Operasional
tentang kekuatan-kekuatan mereka yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, baik demi
kebutuhan pekerjaan maupun untuk pengembangan diri
 Agar evaluasi kinerja dapat bersifat konsisten maka diperlukan
aspek dan indikator penilaian yang standar yaitu :

Aspek/indikator Komponen penilaian Pelaksana Waktu


penilaian penilaian

Administrasi Tertib administrasi Penasihat, 3 bulanan


pembukuan Badan
Tertib laporan Pengawas
Norma dan teknis  Tugas dan tanggung Penasihat, 3 bulanan
pelaksanaan jawab Badan
tugas  Teknis pelaksanaan Pengawas
tugas
 Hasil pelaksanaan
tugas
 Norma pelaksanaan
tugas
 Ketepatan waktu
pelaksanaan
 koordinasi
IX. SANKSI ATAS PELANGGARAN

1. Dalam hal Pelaksana Operasional melakukan penyimpangan


AD/ART, SOP yang termasuk kategori pelanggaran ringan akan
diberi peringatan berupa teguran secara lisan, kemudian tertulis dan
sebanyak-banyaknya tiga kali.
2. Apabila Pelaksana Operasional melakukan penyimpangan keuangan
baik sendiri-sendiri atau bersama-sama, hal tersebut termasuk
pelanggaran berat, maka Badan Pengawas dan Penasihat, langsung
memberikan sanksi pemberhentian sementara dan menonaktifkan
paling lama 1 bulan setelah diberikannya surat pemberhentian
sementara/penonaktifan.
3. Dalam masa non aktif diupayakan semua penyimpangan keuangan
telah dapat diselesaikan, yang selanjutnya Pengawas dan Penasihat
memberhentikannya secara tetap untuk selama-lamanya.
4. Pemberhentian Pelaksana Operasional tersebut dituangkan dalam Berita
Acara.
5. Semua hak-hak dari Pelaksana Operasional yang diberhentikan akan
dikembalikan setelah dikurangi kewajibannya.
6. Dalam hal Pelaksana Operasional yang melakukan penyimpangan
keuangan sampai batas waktu yang ditentukan belum dapat
menyelesaikannya, maka akan diselesaikan melalui proses hukum.

X. FLOW KEGIATAN PENGALOKASIAN SURPLUS


Pelaksana Operasional Penasihat, Pelaksana Operasional
dan Pengawas
KEGIATAN: KEGIATAN:
Melakukan penutupan buku Melakukan pembahasan atas hasil
(perkiraan-perkiraan yang ada di perhitungan alokasi surplus.
laporan operasional atau laba/rugi Berita acara dan menandatangani
saja) per 31 Desember. hasil

Melakukan perhitungan surplus DOKUMEN :


netto dengan proses : 1. Berita Acara
Surplus berjalan (hasil tutup 2. Daftar Hadir
buku) dikurangi dengan 3. Kesepakan hasil perhitungan
Amortisasi Biaya Dibayar Dimuka 4. Alokasi surplus
dan Akumulasi Penyusutan Aktiva 5. Laporan Rencana dan realisasi
Tetap (Inventaris). anggaran kegiatan

Melakukan perhitungan alokasi


surplus netto dengan dasar
prosentase :
30% Untuk Penambahan Modal
Usaha
40% untuk PADesa
10% untuk kegiatan Pendidikan
dan Sosial
5 % untuk Penasihat
5 % untuk Badan Pengawas
5 % untuk Pelaksana Operasional
5 % untuk Cadangan

Pelaksana Operasional
Membuat laporan perubahan
modal

Mencatat dalam buku Hutang


untuk dana Sosial

Membuat Laporan anggaran dan


realisasi untuk penggunaan
hutang tersebut.

DOKUMEN:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
4. Arus Kas
5. Daftar Aktiva Tetap
6. Buku Hutang/Piutang
7. Laporan Anggaran dan
Realisasi
8. Bukti Kas Keluar untuk biaya
yang langsung di eksekusi
9. Bukti Bank Keluar
10. Bukti Kas Masuk
11. Bukti Kas Keluar

XI. SISTEM PEMANTAUAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI

1. Badan Pengawas wajib membuat laporan hasil pemeriksaan secara


tertulis dan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan kepada Penasihat.
2. Bilamana ditemukan hal-hal yang mencurigakan berdasarkan
laporan keuangan, harus segera berkoordinasi, untuk
menindaklanjutinya.
3. Bagi Bumdesa yang sudah mampu menghasilkan surplus maka
pendanaan kegiatan Badan Pengawas dialokasikan dari surplus
bersih yang besarnya maksimal 5%. Pemberian dana kegiatan Badan
Pengawas dari surplus ini juga sifatnya tidak rutin dan diberikan
pada saat melakukan kegiatan pemeriksaan. Penggunaan dana ini
harus sesuai dengan perencanaan kegiatan Badan Pengawas.

XII. PENUTUP
a. Setandar Operasional Prosedur (SOP) Bumdesa ini berlaku untuk
jangka waktu 5 (Lima) tahun;
b. Persyaratan lain yang perlu diatur dan belum tercantum dalam
peraturan ini tunduk kepada peraturan dan perundangan yang
berlaku.
c. Standar Operasional Pengurus BUMDesa ini dibuat untuk diketahui
dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukamanah
Pada tanggal : 2020

Direktur Sekretaris

(..............................) (................................)
Penasihat Pengawas

(..............................) (..........................)

Anda mungkin juga menyukai