Anda di halaman 1dari 31

TATA KELOLA DAN ADMINISTRASI BUMDES

(Medan, 18-19 Juli 2017)

Dr. Frans Dione, M.Si


081319906898 / fransdionesa@gmail.com
IPDN-KEMENDAGRI
LATAR BELAKANG

• Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean dan Pasar


Bebas.
• Masyarakat Indonesia cenderung jadi penonton
atau konsumen saja, menanggung beban
produksi ( belum mampu mengolah hasil
produksi )
• Harga pasar dipermainkan broker dan tengkulak
• Dana Desa Semakin besar, beberapa desa sudah
mulai kebingunan dalam pelaksanaan
pembangunan infra struktur
• Prioritas penggunaan DD untuk pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Latar Belakang Pendirian BUM Desa

Menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum


yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa.

Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab I Ketentuan Umum poin 2 dan Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 2
Pertimbangan Pendirian BUM Desa

Pendirian
BUM Desa

a) Inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa


b) Potensi usaha ekonomi Desa
c) Sumber daya alam di Desa
d) Sumber daya manusia yang mampu mengelola BUM
Desa
e) Penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam bentuk
pembiayaan dan kekayaan Desa yang diserahkan untuk
dikelola sebagai bagian dari usaha BUM Desa

Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 4
Tata Cara Pendirian BUM Desa

Musyawarah Merumuskan: Menetapkan


a) Pendirian BUM Desa BUM
Desa peraturan
sesuai dengan kondisi Desa
Desa tentang
ekonomi dan sosial Pendirian
budaya masyarakat BUM Desa
b) Organisasi pengelola
BUM Desa
c) Modal usaha BUM Desa
d) Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa

Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa, Pasal 5
Tujuan BUM Desa Meningkatkan perekonomian Desa

Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk


kesejahteraan Desa

Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan


potensi ekonomi Desa

Mengembangkan rencana kerja sama usaha


antar desa dan/atau dengan pihak ketiga
BUM Desa
Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga

Membuka lapangan kerja

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui


perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa

Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa


dan Pendapatan Asli Desa.
Diolah dari:
Permendes PDTT No. 4/2014, Bab II Pendirian BUM Desa Pasal 3
BUM Desa dapat membentuk unit usaha meliput

1. Perseroan Terbatas (PT) sebagai persekutuan modal, dibentuk


berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan
modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai
dengan peraturan perundangundangan tentang Perseroan
Terbatas;

2. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60


(enam puluh) persen, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan tentang lembaga keuangan mikro.

3. Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit usaha yang


berbadan hukum, bentuk organisasi BUM Desa didasarkan
pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PENGELOLA
BUMDes

PENGAWAS PENASEHAT

PELAKSANA
OPERASIONAL
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI PENGELOLA
BUMDes

PENGAWAS :
1. KETUA
PENASEHAT:
2. WAKIL
EX OFFICIO KADES
3. SEKRETARIS
4. ANGGOTA

PELAKSANA
OPERASIONAL
Kewajiban dan Wewenang PENASEHAT:

1. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam


melaksanakan pengelolaan BUM Desa;
2. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang
dianggap penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan
3. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
4. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai
persoalan yang menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan
5. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat
menurunkan kinerja BUM Desa.
Kewajiban dan Wewenang PELAKSANA OPERASION

1. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi


lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umum masyarakat Desa;
2. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa; dan
3. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa
lainnya.
4. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan;
5. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan;
6. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
PELAKSANA OPERASIONAL

PERSYARATAN
1. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
2. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun;
3. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian
terhadap usaha ekonomi Desa; dan pendidikan
minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau
sederajat;
1. meninggal dunia;
2. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam
PEMBERHENTI
AD dan ART BUM Desa;
AN
3. mengundurkan diri;
4. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
sehingga menghambat perkembangan kinerja BUM
Desa;
5. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai
tersangka
Kewajiban dan Wewenang PENGAWAS:

1. menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM


Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
2. menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas untuk:
• pemilihan dan pengangkatan pengurus
• penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari
BUM Desa; dan
• pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
Pelaksana Operasional.
PERMODALAN

BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
KEBUTUHAN, POTENSI DESA dan SYARAT
BUMDES :

• kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan


pokok;

• sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal,


terutama kekayaan desa;

• sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan usaha


sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;

• unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi


warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang
terakomodasi.
JENIS USAHA BUMDES (1)

NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH


1 Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana : a. air minum Desa;
“memberikan pelayanan umum (serving) b. usaha listrik Desa;
kepada masyarakat dan memperoleh c. lumbung pangan; dan
keuntungan finansial” d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna
(Pasal 19) lainnya.

2 Bisnis Penyewaan (Renting) Barang: a. alat transportasi;


“untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa b. perkakas pesta;
dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan c. gedung pertemuan;
Asli Desa.” (Pasal 20) d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
3 Usaha Perantara (Brokering): a. jasa pembayaran listrik;
“yang memberikan jasa pelayanan kepada b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang
warga” (Pasal 21) dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
JENIS USAHA BUMDES (2)

NO. JENIS USAHA/BISNIS CONTOH


4 Bisnis yang Berproduksi dan/atau Berdagang a. pabrik es;
(Trading): b. pabrik asap cair;
“barang-barang tertentu untuk memenuhi c. hasil pertanian;
kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan d. sarana produksi pertanian;
pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22) e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.

5 Bisnis Keuangan (Financial Business): Memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah
yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala diakses oleh masyarakat Desa
mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi Desa (Pasal 23)

6 Usaha Bersama (Holding): a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara
sebagai induk dari unit-unit usaha yang sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
dikembangkan masyarakat Desa baik dalam bersama.
skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
(Pasal 24) 1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi
lebih ekspansif;
2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha
dari kelompok masyarakat; dan
3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.
ASET
ASET
DESA
DESA

USAHA: (dua kaki) :


• Pembiayaan: Simpan Pinjam (menghimpun simpanan)
• Sektor Riil: Lumbung Desa, Pasar Desa, Wisata Desa(lingkungan),
Kerajinan Rakyat, Pertanian, Perdagangan, dll.
LOGIKA DASAR

 Pengelolaan BUMDesa harus dilakukan secara


profesional, kooperatif, dan mandiri.
 Badan usaha Ekonomi Kerakyatan yang
dibangun melalui BUMDes ini dapat beragam
di setiap desa di Indonesia, sesuai dengan
kesepakatan pemerintah desa dan masyarakat.
“Usaha Desa” adalah usaha masyarakat desa (ekonomi rakyat)
yang meliputi pelayanan ekonomi sesuai karakter, potensi dan
kebutuhan setempat, seperti:

 Usaha jasa yang meliputi jasa keuangan [Lembaga Keuangan


Mikro], jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha
lain yang sejenis.
 Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa
 Penyediaan Input, Pembinaan, dan Penanganan Pasca
Produksi Hasil Pertanian meliputi tanaman pangan dan hias,
perkebunan, petemakan, perikanan, dan agrobisnis.
 Usaha Kerajinan Rakyat, Pasar Desa, Wisata Desa,
Pengelolaan Air Minum dsb.
BUMDes sebagai wadah penataan
Perekonomian desa

USAHA DESA :
Kegiatan ekonomi riil di desa

Simpan pinjam
Pasar Desa
Mendorong
Lumbung Desa USAHA MIKRO
PERDESAAN
Air Minum
Kerajinan rmh tg
pertanian OTODES
Warung desa
SISTEM PENGELOLAAN
PENGELOLA USAHA:
• Masyarakat Desa bersama Pemerintah Desa.

HUBUNGAN KERJA:
• Bentuk Kerjasama: Kemitraan
• Sifat Hub. Kerja: Berdasarkan kontrak (dinamis).

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN:


• Pemerintah Kab/Kota, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN.
• Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM dsb.)
• Pemerintahan Desa.
Sistem PENGELOLAAN

WILAYAH KERJA : Desa dan Antar Desa

BENTUK BADAN USAHA:


• USAHA DESA (UD) dengan prinsip:
• member-base : kebersamaan (saling menolong)
• self-help : mandiri
ANGGARAN DASAR
MEMUAT :
nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan,
kepemilikan modal, kegiatan usaha, dan kepengurusan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


MEMUAT :
hak dan kewajiban pengurus, masa bakti kepengurusan, tata cara pengangkatan dan
pemberhentian pengurus, penetapan operasional jenis usaha, dan sumber permodalan
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN BUMDES
DI INDONESIA

1 •Iklim berusaha belum kondusif (unfair business practices)

2 •Keterbatasan informasi dan akses pasar

3 •Rendahnya produktivitas (teknologi rendah)

4 •Keterbatasan permodalan

5 •Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan


PENGEMBANGAN E-COMMERCE
DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUMDES
PELUANG E-COMMERCE
DI INDONESIA
Penjualan Produk BUMDesa
2014 2015 Melalui Online Shop

252 Juta Penduduk 255 Juta Penduduk


Indonesia Indonesia

Dalam rangka mengembangkan produk


88,1 Juta Pengguna 150 juta Pengguna BUMDesa melalui online shop, perlu
Internet Internet didukung dengan beberapa hal, seperti:
• Kualitas produk;
• Sarana Informasi dan
21,1 Juta Aktif 85,5 Juta Aktif Telekomunikasi;
Berbelanja/Berjualan Berbelanja/Berjualan • Kualitas SDM (pelaku usaha);
Online Online
• Permodalan/kredit ringan
Rp 50 Triliun
Perkiraan Nilai
Rp 21 Triliun Nilai Transaksi Sampai
Transaksi Akhir Tahun
Sumber : Biro Perencanaan Kementerian PDTT
KELANGSUNGAN HIDUP
BUMDes
• Kelangsungan hidup BUMDes akan sangat bergantung pada
kemampuannya memenuhi kebutuhan masyarakat dari
waktu ke waktu. Artinya, BUMDes diharapkan dapat
menjadi pemasok utama kebutuhan masyarakat yang
belum terpenuhi di bidang jasa, perdagangan, dan
manufaktur (produksi).
• BUMDes dapat berfungsi sebagai penyalur hasil produksi
masyarakat desa (home industri, industri mikro) ke pasar
(lokal atau antar desa).
• BUMDes juga dapat berfungsi sebagai pensupport dana
bagi kebutuhan usaha produktif masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai