Anda di halaman 1dari 6

Nama: Farrah Fauziyyah K

NPM: 2016 200 106


Kelas: D

TUGAS PDR
Latihan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan

BUPATI BANDUNG BARAT


PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT


NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
BADAN USAHA MILIK DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANDUNG BARAT

Menimbang : a. bahwa untuk melakukan pengelolaan seluruh kegiatan di bidang ekonomi


dan/atau pelayanan umum yang dilakukan oleh Desa dan/atau kerja sama antar
Desa, dapat dibentuk Badan Usaha Miliki Desa;
b. bahwa dalam rangka menigkatkan pendapatan desa dan kesejahteraan
masyarakat desa pemerintah desa dapat membentuk Badan Usaha Milik Desa
guna menguatkan lembaga-lembaga ekonomi desa serta memberdayagunakan
ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di desa.;
c. Bahwa Pembentukan Badan Usaha Milik Desa bertujuan untuk menjadi
sumber dan penggerak roda perekonomian pemerintahan desa dalam rangka
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.;
d. Pengembangan BUMDes yang dimaksud, merupakan bentuk penguatan
terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa serta merupakan alat pendayagunaan
ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di desa
sehingga menjadi dapat ditempatkan sebagai sumber dan penggerak
perekonomian pemerintahan desa dalam rangka meningkatkan pendapatan
desa dan kesejahteraan masyarakat desa;

Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Bandung Barat Di Provinsi Jawa Barat
3. UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro;
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dengan peraturan
pelaksanaannya yakni Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro;
4. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANDUNG BARAT
dan
BUPATI BANDUNG BARAT
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Bandung Barat
2. Bupati adalah Bupati Bandung Barat
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Desa adalah adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat , hak asal usul , dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUMDes merupakan badan usaha
yan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
6. Kekayaan desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya
yang sah.
7. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hal dan kewajiban desa tersebut.
BAB II
PENDIRIAN
Bagian Kesatu
Persiapan

Pasal 2
(1) Desa dapat membentuk BUMDes
(2) BUMDes dikelola dan di urus oleh organ kepengurusan dan pengelolaan BUMDes
yang terdapat di Desa dan/atau kerja sama antar Desa
(3) Pembentukan BUMDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
melalui pendirian , penggabungan , atau peleburan BUMDesa .

BAB II
PENGELOLAAN DAN PENGURUSAN

Pasal 3
Susunan organ kepengurusan dan pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 terdiri atas :
a. penasihat ;
b. pelaksana operasional; dan
c. pengawas .
Pasal 4
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud pada pasal 3 wajib :
a. Memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUMDes;
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting
bagi pengelolaan BUMDes ; dan
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUMDes.
(2) Penasihat sebagaimana pada ayat (1) dalam menjalankan tugasnya berwenang:
a. meminta penjelasan pelaksanaan operasional atau direksi mengenai
pengelolaan usaha desa
b. Meminta Laporan Rincian Neraca rugi laba dan penjelasan-penjelasan atas
dokumen kegiatan unit-unit usaha;

Pasal 5
(1) Pelaksana operasional sebagimana dimaksud pada pasal 3 wajib :
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUMDes agar menjadi lembaga yang
melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa ;
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk
meningkatkan pendapatan asli Desa ; dan
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga perekonomian Desa lainnya.
(2) Pelaksana operasional sebagimana dimaksud pada ayat (1) dalam menjalakan
tugasnya berwenang:
a. Memimpin organisasi BUMDes
b. Merumuskan kebijakan operasional pengelolaan BUMDes
c. Melakukan pengendalian kegiatan BUMDes
d. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengelola BUMDes dengan
persetujuan Pemerintah Desa
e. Mengkoordinasi seluruh tugas pengelola BUMDes baik dalam maupun
luar

Pasal 6
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 wajib menyelenggarakan rapat
umum untuk membahas kinerja BUMDes paling sedikit 1 (satu ) tahun sekali .
(2) Pengawas dalam melaksanakan tugas mempunyai kewenangan sebagai berikut;
a. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban pelaksana operasional setiap akhir
tahun;
b. Meminta Laporan Kegiatan unit-unit Usaha Milik Desa;
c. Meminta Laporan Rincian Neraca rugi laba dan penjelasan-penjelasan
atas dokumen kegiatan unit-unit usaha;
d. Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus/pelaksana Operasional.

Pasal 7
Persyaratan kepengurusan dan pengelolaan BUMDES adalah sebagai berikut :
a. penduduk desa setempat yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. pendidikan terakhir sekurang-kurangnya SLTP atau yang sederajat;
c. bertempat tinggal dan menetap di desa sekurag-kurangnya 2 (dua) tahun;
d. mempunyai pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan wawasan yang
memadai dalam bidang manajemen usaha;
e. mempunyai integritas, kepribadian yang baik, jujur, adil, penuh
pengabdian dan mempunyai komitmen moral yang tinggi terhadap
kemajuan perekonomian desa.

BAB III
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 8
(1) Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati menerapkan sanksi administratif kepada
pihak pengelola dan kepengurusan BUMDes jika dalam pengawasan ditemukan
pelanggaran terhadap kewajibannya.
(2) Sanksi administratif terdiri atas:
a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah;
c. pencabutanjabatan
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9

(1) Bagi desa yang telah memiliki dan menetapkan Peraturan Desa tentang BUMDES
sebelum ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diterbitkan maka harus segera
menyesuaikan dengan Peraturan Daerah ini.
(2)Bagi desa yang belum membuat Peraturan Desa tentang BUMDES, setelah
diundangkannya Peraturan Daerah ini, maka Desa dimaksud segera membentuk
Peraturan Desa tentang BUMDES dengan berpedoman kepada Peraturan Daerah
ini.
(3) Setelah Peraturan Daerah ini diundangkan, Bupati wajib melakukan sosialisasi,
pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan BUMDES serta memfasilitasi
proses transformasi LKM yang beralih menjadi BUMDES.
(4) Ketentuan Peraturan Daerah ini harus mulai dilaksanakan dan diberlakukan paling
lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkan.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan .
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Ditetapkan di Lembang
pada tanggal 4 Februari
2019
BUPATI BANDUNG
BARAT,

Ttd
M. Arifin Dobson

Diundangkan di Lembang
pada tanggal 4 Februari 2019
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANDUNG BARAT,

Ttd

Farrah Fauziyyah K
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2019 NOMOR 4

Anda mungkin juga menyukai