Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN DASAR (AD)

BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) “BERKAH LESTARI”


DESA PENER
KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

PENDAHULUAN

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah
dalam rangka mendukung penguatan ekonomi perdesaan. Oleh karenanya diperlukan upaya
sistematis untuk mendorong organisasi ini agar mampu mengelola aset ekonomi strategis di desa
sekaligus mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi perdesaan.
Dalam konteks demikian, BUM Desa pada dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan
terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa. Beberapa agenda yang bisa dilakukan antara lain :

1. Pengembangan kemampuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam


pengelolaan aset ekonomi desa,
2. Mengintegrasikan produk-produk ekonomi perdesaan sehingga memiliki posisi nilai tawar
baik dalam jaringan pasar,
3. Mewujudkan skala ekonomi kompetitif terhadap usaha ekonomi yang dikembangkan,
4. Menguatkan kelembagaan ekonomi desa,
5. Mengembangkan unsur pendukung seperti perkreditan mikro, informasi pasar, dukungan
teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi dan jaringan komunikasi maupun dukungan
pembinaan dan regulasi.

BUM Desa merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis
potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran ekonomi
warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu, keberadaan BUM Desa
juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan
desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal

Bahwa dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,


sebagaimana diamanatkan dalam Bab X yang menyatakan Desa dapat mendirikan Badan Usaha
Milik Desa yang disebut BUM Desa. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa
sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dan desa. Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan pendirian BUM Desa, maka
berdasarkan Pasal 136 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan UU Nomor 6 tentang Desasebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, serta
berdasarkan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa, maka disusunlah anggaran dasar Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal 1
(1) Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa “Berkah Lestari’ yang selanjutnya disebut BUM
Desa “Berkah Lestari”
(2) BUM Desa Berkah Lestari didirikan pada tanggal 07 Oktober 2018
(3) BUM Desa “Berkah Lestari” berkedudukan di Desa Pener Kecamatan Pangkah Kabupaten
Tegal.
(4) Wilayah kerja BUM Desa “Berkah Lestari” adalah di seluruh Wilayah Republik Indonesia

BAB II
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” berazaskan Pancasila serta berlandaskan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 3
(1) Maksud dan tujuan pendirian BUM Desa “Berkah Lestari” adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan perekonomian Desa;
b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga;
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga;
f. Membuka lapangan kerja;
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi Desa;
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa;
i. Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat.
BAB III
MODAL DAN KEKAYAAN DESA

Pasal 4
(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
(2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. Penyertaan modal Desa; dan
b. Penyertaan modal masyarakat Desa.
(3) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berasal dari APB Desa.
(4) Penyertaan modal Desa yang berasal dari APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
bersumber dari :
a. Hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor
yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c. Berjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau
lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalui
mekanisme APB Desa;
d. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Aset Desa.
(5) Kekayaan BUM Desa yang bersumber dari penyertaan modal desa, sebagaimana yang dimaksud dalam
ayat (2) huruf b merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
(6) BUM Desa “Berkah Lestari” adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh pemerintah Desa dan
masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh pemerintah Desa minimal 60%.

BAB IV
KEGIATAN USAHA
Pasal 5
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang memberikan
pelayanan umum (serving) kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan finansial.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memanfaatkan
sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi :
a. toko swalayan / retail;
b. usaha listrik Desa (PPOB);
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dengan
Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.
Pasal 6
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang (trading)
barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala
pasar yang lebih luas.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjalankan kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
a. hasil pertanian, peternakan dan perkebunan
b. sarana produksi pertanian, peternakan dan perkebunan
c. kegiatan bisnis produktif lainnya.

Pasal 7
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjalankan
kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. jasa Angsuran Pinjaman;
c. jasa pelayanan lainnya.
Pasal 8
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-unit usaha
yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan.
(2) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berdiri sendiri yang diatur dan dikelola secara
sinergis oleh BUM Desa “Berkah Lestari” agar tumbuh menjadi usaha bersama.
(3) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjalankan
kegiatan usaha bersama meliputi:
a. usaha Masyarakat Kelas Menengah (UMKM) yang mengorganisir rangkaian jenis usaha
dari kelompok masyarakat;dan
b. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Pasal 9
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan bisnis kontrak (Contracting)) untuk memenuhi kebutuhan
pihak lain sesuai dengan kemampuan BUM Desa.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjalankan
kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. usaha sub kontraktor untuk melaksanakan pembangunan fisik;
b. usaha kontrak lainnya dengan mempertimbangkan kemampuam dan kapabilitas BUM Desa.
BAB V
JANGKA WAKTU PENDIRIAN

Pasal 10
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

BAB VI
ORGANISASI PENGELOLAAN

Pasal 11
(1) Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa.
Pasal 12
(1) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa “Berkah Lestari” terdiri dari :
a. Penasihat;
b. Pelaksana Operasional; dan
c. Pengawas.
Pasal 13
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat 1 huruf a dijabat secara ex-officio oleh kepala Desa.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 1 huruf a mempunyai tugas melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam menjalankan kegiatan
pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
(3) Penasihat dalam melaksanakan tugas mempunyai kewenangan meminta penjelasan pelaksana operasional
mengenai pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
(4) Hak, kewenangan dan kewajiban Penasehat BUM Des akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 14
(1) Pelaksana operasional BUM Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat (1) huruf b merupakan
perseorangan yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala Desa.
(2) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b mempunyai tugas
mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
(3) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat (1) huruf b dilarang merangkap jabatan
yang melaksanakan fungsi pelaksana lembaga Pemerintahan Desa dan lembaga kemasyarakatan Desa.
(4) Hak. Kewenangan dan kewajiban Pelaksana Operasional BUM Desa lebih lanjut akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15
(1) Pengawas BUM Desa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf c mewakili kepentingan
masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan BUM Desa.
(2) Hak, kewenangan dan kewajiban Pengawas BUM Desa lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
BAB VII
TATA CARA PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

Pasal 16
(1) Pendapatan bersih diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan
kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang inventaris dalam 1 (satu) tahun
buku.
(2) Perhitungan satu buku BUM Desa “Berkah Lestari” dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember tahun berjalan.
Pasal 17
(1) Pembagian pendapatan bersih diatur sebagai berikut:
a. Pemupukan modal usaha, pengembangan/penguatan BUMDesa minimal 30%
b. Pendapatan asli desa minimal 30%
c. Pemodal lain maksimal 30%
d. Dana Sosial maksimal 5%
e. Bonus Kepengurusan Organisasi Pengelola BUM Desa maksimal 5%.
BAB VIII
KEPAILITAN BUM DESA
Pasal 18
(1) Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.
(2) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa.
(3) Unit usaha milik BUM Desa yang tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
mengenai kepailitan.
BAB IX
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 19
(1) Perubahan AD/ART BUM Desa “Berkah Lestari” bisa dilakukan atas dasar usulan dari minimal
2/3 dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk kepentingan yang lebih
baik.
BAB X
PENUTUP
Pasal 20
(1) Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga, dan/atau dilakukan perubahan seperlunya yang diputuskan melalui
rembug desa/musyawarah desa.
(2) Anggaran Dasar BUM Desa “Berkah Lestari ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pener
Pada tanggal 31 Oktober 2018

Ketua BPD Kepala Desa Pener

EKO NURYANTO SURIP WIDODO


ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) “BERKAH LESTARI”
DESA PENER
KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

BAB I
UMUM

Pasal 1
(1) Anggaran Rumah Tangga (ART) BUM Desa ”Berkah Lestari” merupakan pengaturan lebih
lanjut dari Anggaran Dasar (AD) BUM Desa ”Berkah Lestari” sehingga isinya tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar termaksud.

BAB II
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA ”BERKAH LESTARI”

Pasal 2
(1) Organisasi BUM Desa ”Berkah Lestari” berada di luar struktur organisasi Pemerintahan Desa
(2) Susunan organisasi BUM Desa ”Berkah Lestari” terdiri dari :
a. Penasihat
b. Pelaksana operasional
c. Pengawas

BAB III
HAK, KEWAJIBAN DAN WEWENANG PENGELOLA/PENGURUS

Pasal 3
(1) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :
a. mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan BUM Desa;
b. menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa ”Berkah Lestari”.

(2) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban :


a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM
Desa ”Berkah Lestari”
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUM Desa ” Berkah Lestari” dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa ” Berkah Lestari”
d. Mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUM Desa kepada BPD yang
disampaikan melalui Musyawarah Desa.

(3) Penasihat berwenang:


a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha Desa; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM Desa
“Berkah Lestari”

Pasal 4
(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b mempunyai tugas
mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(2) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan BUM Desa;
b. menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa ” Berkah Lestari”
(3) Pelaksana Operasional berkewajiban:
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa kepada Kepala Desa setiap
bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa kepada Kepala Desa
setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat Desa
melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengelolaan BUM Desa sampai dengan akhir
tahun kepada Kepala Desa.
e. Menyampaikan rencana kerja atau program kerja satu tahun ke depan dalam forum Musdes.

(4) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya berwenang:


a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa ” Berkah Lestari” agar menjadi lembaga
yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan Pendapatan
Asli Desa;
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya.

Pasal 5
(1) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :
a. mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan BUM Desa;
b. menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa ” Berkah Lestari”.
(2) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban :
a. menyelenggarakan Musyawarah/Rapat Umum untuk membahas kinerja,
pertanggungjawaban dan rencana kerja BUM Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun.
b. melakukan pengawasan baik secara financial maupun manajerial;
c. melaporkan pertanggungjawaban tugas pengawasan terhadap BUM Desa kepada Kepala
Desa.
(3) Pengawas berwenang menyelenggarakan Musyawarah/Rapat Umum untuk :
a. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus BUM Desa;
b. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.
d. Penyampaian pertanggungjawaban dan rencana kerja Pelaksana Operasional BUM Desa.

BAB 1V
PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PENGURUS BADAN USAHA MILIK DESA “BERKAH LESTARI”

Pasal 6
(1) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (2) huruf b, terdiri atas
seorang Direktur, manajer, sekretaris, bendahara unit usaha;
(2) Pelaksana Operasional BUM Desa dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus disertai
dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian kerja
lainnya.
(3) Pelaksana Operasional BUM Desa dapat dipilih melalui pemilihan langsung dalam sebuah Musyawarah
Desa atau melalui Tim Formatur yang dipilih melalui Musyawarah Desa dengan mengacu kepada
Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 tahun 2015 tentang
Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pemilihan pelaksana operasional BUM Desa akan diatur melalui
Standard Operating Procrdure (SOP)
(5) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dan
d. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(6) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alas an :
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan kinerja
BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pasal 7
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c mewakili kepentingan
masyarakat.
(2) Susunan kepengurusan Pengawas minimal terdiri dari:

a. ketua;
b. sekretaris 1;
c. bendahara;
d. anggota;

(3) Pengawas BUM Desa dapat dipilih melalui pemilihan langsung dalam sebuah Musyawarah
Desa atau melalui Tim Formatur yang dipilih melalui Musyawarah Desa dengan mengacu
kepada Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2
tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah
Desa.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pemilihan Pengawas BUM Desa akan diatur melalui
Standard Operating Procrdure (SOP)
(5) Persyaratan menjadi Pengawas meliputi:
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa kepedulian dan semangat untuk mengawasi BUM
Desa ;
b. mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan;
c. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
d. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dan
e. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(6) Pengawas BUM Desa dapat diberhentikan dengan alasan:
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan kinerja
BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

BAB V
MASA BAKTI PENGURUS BADAN USAHA MILIK DESA
Pasal 8
(1) Masa bakti pengurus BUM Desa diatur sebagai berikut:
a. Penasehat dijabat oleh Kepala Desa secara ex-officio
b. Masa bakti Direktur BUM Desa selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali;
c. Masa bakti Manajer, sekretaris, bendahara dan staf Pelaksana operasional BUM Desa
lainnya adalah sampai dengan usia 56 tahun;
d. Masa bakti Pengawas BUM Desa selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.

Pasal 9
(1) Seluruh pengurus BUM Desa akan dievaluasi dalam forum Musdes pada setiap akhir tahun
kegiatan.
BAB VI
PENETAPAN JENIS USAHA

Pasal 10
(3) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang (trading)
barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala
pasar yang lebih luas.
(4) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjalankan kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
d. hasil pertanian, peternakan dan perkebunan
e. sarana produksi pertanian, peternakan dan perkebunan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
Pasal 11
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan
jasa pelayanan kepada warga.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjalankan kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. Jasa Angsuran Pinjaman;
c. jasa pelayanan lainnya.
Pasal 12
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-unit
usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan
perdesaan.
(2) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berdiri sendiri yang diatur dan
dikelola secara sinergis oleh BUM Desa “Berkah Lestari” agar tumbuh menjadi usaha bersama.
(3) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:

a. Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat; dan
b. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.

Pasal 13
(1) BUM Desa “Berkah Lestari” menjalankan bisnis kontrak (Contracting)) untuk memenuhi
kebutuhan pihak lain sesuai dengan kemampuan BUM Desa.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa “Berkah Lestari” sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menjalankan kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. Usaha sub kontraktor untuk melaksanakan pembangunan fisik.
b. Usaha kontrak lainnya dengan mempertimbangkan kemampuam dan kapabelitas BUM
Desa.

BAB VIII
SUMBER PERMODALAN
Pasal 14
(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
(2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.
(3) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berasal dari APB Desa.

(4) Penyertaan modal Desa yang berasal dari APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
bersumber dari:

a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor
yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c. kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau
lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalui
mekanisme APB Desa;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Aset Desa.
(5) Kekayaan BUM Desa yang bersumber dari penyertaan modal desa, sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat (2) huruf b merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
(6) BUM Desa “Berkah Lestari” adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh pemerintah
Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh pemerintah Desa minimal
60%.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur kemudian oleh
musyawarah BUM Desa.
(2) Anggaran Rumah Tangga BUM Desa “Berkah Lestari” ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pener
Pada tanggal 31 Nopember 2018

Ketua BPD Kepala Desa Pener

EKO NURYANTO SURIP WIDODO

Anda mungkin juga menyukai