Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)
“KARYA MUDA USAHA”

DESA : KARYA BAKTI


KECAMATAN : MARGA SAKTI SEBELAT
KABUPATEN : BENGKULU UTARA

TAHUN 2019
ANGGARAN DASAR (AD)
BADAN USAHA MILIK DESA “KARYA MUDA USAHA”
DESA KARYA BAKTI KECAMATAN MARGA SAKTI SEBELAT
KABUPATEN BENGKULU UTARA

BAB I
NAMA, WAKTU PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
1. Badan Usaha Milik Desa ini bernama Badan Usaha Milik Desa “KARYA MUDA USAHA”
2. Badan Usaha Milik Desa KARYA MUDA USAHA didirikan pada tanggal 4 September 2018 dan di
Lakukan Pembaharuan Pengurus Pada Tanggal 10 Januari 2019
3. Badan Usaha Milik Desa Bersama Berkedudukan dan berkantor di Desa Karya Bakti

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
1. Maksud
Pendirian BUMDesa KARYA MUDA USAHA adalah sebagai upaya menampung seluruh kegiatan
di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa, guna mendorong kegiatan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkembang menurut adat istiadat budaya setempat
maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat desa.

Pasal 3
2. Tujuan
a. Meningkatkan perekonomian Desa.
b. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa.
c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa.
d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha desa dan/atau pihak ketiga.
e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga.
f. Membuka lapangan kerja.
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi Desa.
h. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa

BAB III
PERMODALAN
Pasal 4
(1). Modal awal pendirian BUMDesa berasal dari APBDes Desa KARYA BAKTI Kecamatan MARGA
SAKTI SEBELAT Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2018, yang dialokasikan minimum
sebesar Rp. 5.000.000,-
(2). Modal BUMDesa terdiri :
a. Penyertaan modal Desa.
b. Penyertaan modal masyarakat Desa
(3). Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) hurup a terdiri atas :
a. Hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang
disalurkan melalui mekanisme APBDesa;
b. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
Pemerintah Desa yang disalurkan melalui mekanisme APDesa;
c. Kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalui mekanisme
APBDesa.
d. Aset Desa yang diserahkan melalui APBdes sesuai dengan ketetntuan peraturan perundanga-
undangan tentang Aset Desa;
(4). Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) hurup b berasal
dari tabungan masyarakat dan/atau simpanan masyarakat.

BAB IV
KEGIATAN USAHA
Pasal 5
1. BUMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 terdiri atas jenis-jenis usaha
2. Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Jasa
b. Penyaluran sembilan bahan pokok
c. Perdagangan kebutuhan pertanian dan hasil pertanian
d. Industri kecil kerajinan rakyat
3. Jenis-jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan potensi desa

Pasal 6
1. Usaha jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf a antara lain :
a. Jasa keuangan mikro;
b. Jasa transportasi;
c. Jasa komunikasi;
d. Jasa kontruksi; dan
e. Jasa energi
2. Usaha penyaluran sembilan bahan pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf b,
antara lain :
a. Beras;
b. Gula;
c. Garam;
d. Minyak goreng;
e. Kacang kedelai;dan
f. Bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung desa atau lumbung desa
3. Usaha perdagangan hasil pertanian sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf c, antara
lain
a. Buah-buahan;
b. Sayuran;
Pasal 7
Pengesahan bidang usaha, penambahan dan atau perubahan bidang usaha Badan Usaha Milik Desa
ditetapkan dengan keputusan kepala desa setelah mendapat persetujuan badan permusyawaratan desa.

BAB V
Organisasi Pengelola BUMDesa
Pasal 8
(1) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa terdiri dari :
a. Penasehat,
b. Pelaksana Operasional,
c. Pengawas.
(2). Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa.

Pasal 9
(1). Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dijabat secara ex officio oleh
Kepala Desa.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM
Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan
BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha Desa; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal - hal yang dapat menurunkan kinerja BUM Desa.

Pasal 10
Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) hurup b terdiri dari :
a. Manajer;
b. Asisten Administrasi dan Asisten Keuangan;
c. Staf Administrasi.

Pasal 11
(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 mempunyai tugas mengurus dan
mengelola BUM Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang melayani
kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya.
(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat Desa
melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 12
(1) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), Pelaksana
Operasional dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas bidang usaha, khususnya
dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan fungsi operasional bidang usaha.
(2) Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus disertai dengan
uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian kerja
lainnya.

Pasal 13
(1) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dan
d. pendidikan minimal setingkat SMP/Madrasah Tsanawiyah atau sederajat;
(2) Persyaratan lain Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 diatur lebih kanjut
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;

Pasal 14
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud d alam Pasal 7 huruf c mewakili kepentingan masyarakat.
(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota sebanyak 2 orang.
(2) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban menyelenggarakan Rapat
umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali;
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang menyelenggarakan Rapat Umum
Pengawas untuk:
a. pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2);
b. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.

Pasal 15
Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa.

Pasal 16
(1) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat
dapat berhenti atau diberhentikan dengan alasan:
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan kinerja
BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
f. tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa;
(4). Pemberhentian kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal
7 ayat (1) ditetapkan dengan keputusan kepala desa berdasarkan musyawarah desa.

Pasal 17
(1) Akibat berhentinya dan/atau diberhentikannya kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa
sebagaimana pada pasal 10 ayat (1), ditetapkan Pengurus BUMDesa antar waktu.
(2) Pengurus Antar Waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa melalui kesepakatan dengan
Badan Permusyawaratan Desa dan Pengurus BUMDesa.

Pasal 18
(1) Masa Bakti Pengurus BUMDesa ditetapkan untuk 3 tahun, dan dapat dipilih kembali pada masa
bakti berikutnya.
(2) Masa Bakti anggota pengurus BUMDesa pengganti disesuaikan dengan masa kepengurusan yang
digantikan.
BAB VI
LARANGAN

Pasal 19
1. Organisasi Pengelola BUMDesa tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana
tersebut dibawah ini :
a. Anggota pengelola perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain yang berhubungan
dengan pengelolaan perusahaan yang bersifat mengikat
b. Pejabat struktural dan fungsional dan atau lainnya dalam instansi/Lembaga pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan atau perangkat desa
c. Pegawai negeri sipil
2. Larangan jabatan rangkap selain dimaksud dalam ayat (1), ditentukan dalam musyawarah desa.
BAB VII
LIKUIDASI ATAU PEMBUBARAN

Pasal 20
BUMDesa merupakan salah satu aset pembangunan desa. Jika terjadi kebangkrutan terhadap salah satu
unit usaha BUMDesa maka bisa likuidasi atau pembubaran dengan ketentuan salah satu unit usaha
BUMDesa maka bisa likuidasi atau pembubaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Telah adanya analisis dan evaluasi tim pengarah melalui fasilitator
2. Dilakukan melalui forum musyawarah komisaris dengan Manajer.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 21
Anggaran dasar dapat ditambah dan atau dikurangi dan atau dirubah dengan ketentuan bahwa
perubahan, penambahan dan atau pengurangan dilakukan dalam musyawarah desa yang dihadiri lebih
dari2/3 anggota musyawarah desa.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di KARYA BAKTI


Pada tanggal 10 JANUARI 2019

KETUA BPD KEPALA DESA KARYA BAKTI


DESA KARYA BAKTI

NGATMINOTO GUNAWAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN USAHA MILIK DESA “KARYA MUDA USAHA”
DESA KARYA BAKTI KECAMATAN MARGA SAKTI SEBELAT
KABUPATEN BENGKULU UTARA

BAB I
USAHA

Pasal 1
Bidang usaha Badan Usaha Milik Desa “KARYA MUDA USAHA” adalah simpan pinjam (jasa
keuangan) yang akan dilaksanakan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

BAB II
Organisasi Pengelola BUMDesa
Pasal 2
(3) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa terdiri dari :
a. Penasehat,
b. Pelaksana Operasional,
c. Pengawas.
(2). Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa.

Pasal 3
(1). Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dijabat secara ex officio oleh
Kepala Desa.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM
Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan
BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha Desa; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal - hal yang dapat menurunkan kinerja BUM Desa.

Pasal 4
Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) hurup b terdiri dari :
a. Manajer;
b. Asisten Administrasi dan Asisten Keuangan;
c. Staf Administrasi.

Pasal 5
(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mempunyai tugas mengurus dan
mengelola BUM Desa..
(2) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban:
a. melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang melayani
kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya.
(3) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat Desa
melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 6
(1) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), Pelaksana
Operasional dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas bidang usaha, khususnya
dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan fungsi operasional bidang usaha.
(2) Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus disertai dengan
uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian kerja
lainnya.

Pasal 7
(1) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa; dan
d. pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(2) Persyaratan lain Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 diatur lebih kanjut
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;

Pasal 8
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c mewakili kepentingan masyarakat.
(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota sebanyak 2 orang.
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban menyelenggarakan Rapat
umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali;
(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang menyelenggarakan Rapat Umum
Pengawas untuk:
a. pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2);
b. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.

Pasal 9
Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa.

Pasal 10
(1) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat
dapat berhenti atau diberhentikan dengan alasan:
a. meninggal dunia;
b. telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUM Desa;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan kinerja
BUM Desa;
e. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
f. tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa;
(2). Pemberhentian kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal
7 ayat (1) ditetapkan dengan keputusan kepala desa berdasarkan musyawarah desa.
Pasal 11
(1) Akibat berhentinya dan/atau diberhentikannya kepengurusan organisasi pengelola BUMDesa
sebagaimana pada pasal 10 ayat (1), ditetapkan Pengurus BUMDesa antar waktu.
(2) Pengurus Antar Waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa melalui kesepakatan dengan
Badan Permusyawaratan Desa dan Pengurus BUMDesa.

Pasal 12
(1) Masa Bakti Pengurus BUMDesa ditetapkan untuk 3 tahun, dan dapat dipilih kembali pada masa
bakti berikutnya.
(2) Masa Bakti anggota pengurus BUMDesa pengganti disesuaikan dengan masa kepengurusan yang
digantikan.
BAB III
ALOKASI HASIL USAHA BERSIH

Pasal 13
Distribusi pendapatan bersih di bagi 3 (tiga) bagian di alokasikan untuk:
1. Insentif Penasehat, Manajer, Asisten Administrasi, Asisten Keuangan, Staf Administrasi dan
Pengawas sebesar 50% dari keuntungan usaha masing-masing unit usaha dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pengurus sebesar 75% dengan rincian pembangunan yang dijadikan seratus persen (100%)
yaitu :
 Direktur : 27 %
 Asisten 2 orang : 35 %
 Kepala Unit Usaha : 13 %
b. Penasehat sebesar : 10 %
c. Pengawas 5 orang sebesar : 15 % (BPD)
2. Biaya Penambahan Modal sebesar 30%
a. Pendapatan Asli Desa : 10 %
b. Dana Sosial : 10 %

BAB IV
LAPORAN

Pasal 14
Pelaksanaan laporan meliputi :
a. Laporan Insidentil : laporan yang disusun oleh pengurus untuk
memperoleh data dan informasi tentang
pelaksanaan tugas pada saat dibutuhkan dalam
rangka pengawasan dan pengendalian pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa.
b. Laporan berkala : laporan rutin yang disusun untuk memperoleh data
dan informasi pelaksanaan tugas secara berkala
tiap-tiap bulan, paling lambat tanggal 1 tiap bulan
berikutnya kepada komisaris tebusannya kepada
pembina paling lambat tanggal 3 di setiap
bulannya.
c. Rapat pertanggungjawaban : laporan yang disusun oleh pengurus dan pengawas
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa pada akhir tahun jabatan yang disampaikan
kepada komisaris.

Anda mungkin juga menyukai