Anda di halaman 1dari 4

Tugas Resume 6 (Materi Video 8 bagian 1 dan bagian 2)

Oleh: A. Aziz Zulhakim

Materi Video 8 (Teknik Menulis Artikel bagian 1)


Materi sebelumnya menguraikan 2 macam sifat tulisan, yaitu tulisan fiksi dan tulisan non fiksi.
Perbedaan dari keduanya dapat dimaknai bahwa tulisan fiksi lebih menekankan pada kekuatan
imajinasi penulis, walaupun fiksi dapat pula berbasis pada kejadian nyata atau berbasis ilmiah, tetapi
bentuk hasilnya seperti novel, puisi, dan cerpen. Adapun non fiksi merupakan tulisan yang sifatnya
lebih berbasis pada nilai-nilai akademis atau menguraikan sesuatu yang nyata dan fakta, salah satu
hasil tulisan non fiksi ini adalah artikel ilmiah atau artikel ilmiah populer.
Kaitannya dalam video yang dimaksud, Ustadz Cahyadi Takariawan mencoba mengulas bagian dari
tulisan non fiksi yang dimana terdapat tiga jenis tulisan yang sering dikaitkan padanya, yaitu artikel
ilmiah murni, artikel ilmiah populer dan artikel populer murni. Untuk memudahkan pengertian
ketiganya dapat dilihat bagaimana seorang yang akan menyelesaikan pendidikan di Strata Satu
diharuskan menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi, seorang mahasiswa pascasarjana S2 diharuskan
menyelesaikan thesis dan begitupula seorang calon doktor harus menyelesaikan disertasi. Skripsi,
thesis dan disertasi merupakan bagian dari jenis tulisan ilmiah murni. Begitu juga dengan laporan-
laporan hasil penelitian, jurnal ilmiah dan seterusnya merupakan dari penulisan ilmiah murni. Ciri
dari tulisan ilmiah murni biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut:
1. Adanya standar penulisan atau sistematika penulisan diatur dalam standar penulisan ilmiah, yang
diatur oleh masing-masing lembaga secara ketat dan berpedoman baku.
2. Tulisan banyak menggunakan istilah-istilah akademis atau makna-makna teknis yang hanya
dipahami oleh orang yang memiliki keilmuan yang sama.
Berikutnya terdapat tulisan non fiksi yang dikategorikan sebagai tulisan populer, dimana tulisan
bercirikan dengan tidak adanya standar atau sistematika penulisan yang baku dan konten tulisan
bebas seperti orang yang sedang curhat.
Selanjutnya ditengah-tengah dari kedua tulisan yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu ilmiah murni
dan populer murni, maka terdapat pula corak tulisan ilmiah populer. Ilmiah populer merupakan
tulisan ilmiah yang disampaikan dengan gaya populer. Cara untuk mempopulerkan tulisan ilmiah kita
agar dapat dibaca dengan khalayak adalah dengan merubah batasan-batasan ilmiah serta istilah-
istilah yang akademis, dengan gaya tulisan yang mudah dipahami oleh masyarakat umum, maka
akhirnya tulisan ini dapat disebut sebagai bagian dari artikel ilmiah populer. Sebagian besar tulisan-
tulisan Ustadz Cahyadi Takariawan di Kompasiana adalah corak tulisan yang bersifat ilmiah populer.
Tulisan ilmiah populer tidak mengharuskan untuk merujuk atau mengutip pendapat ilmiah, namun
kekuatan tulisan berangkat dari gagasan ide penulis, yang sesekali dibolehkan untuk merujuk sebagai
penguatan fakta yang terjadi.
Perbedaan dalam menjelaskan tulisan ilmiah murni dan populer murni adalah pada sistematika
penulisannya, dimana tulisan ilmiah murni cenderung baku (detail) dan tulisan populer murni lebih
bebas, dan terkesan santai. Sedangkan untuk tulisan ilmiah populer menggunakan sistematika
penulisan yang sederhana, dimana di dalamnya memuat judul, pendahuluan, isi (pembahasan),
penutup dan daftar pustaka (optional).
Bagian awal dari sistematika penulisan artikel ilmiah populer ini adalah judul. Untuk menulis judul
terdapat beberapa saran supaya menarik judul yang kita miliki, dimana fungsi judul terdapat banyak
pemahaman, yaitu
1. Untuk memberikan pemahaman (identitas tulisan) kepada pembaca.
2. Untuk memberikan daya tarik.
Adapun saran membuat judul yang menarik, dapat dimulai dengan cara berikut:
1. Buatlah judul dengan menggunakan angka (atau daftar), contoh: 5 Syarat Menjadi Istri Soleha
2. Mengungkapkan rahasia atau sesuatu yang misteri, contoh: Rahasia Shalat Subuh
3. Judul yang memberikan mimpi indah, contoh: Menjadi Kaya Mendadak dari Facebook
4. Judul menarik apabila berupa pertanyaan, contoh: Ingin Membuat Istri Bahagia?
5. Judul menarik apabilah mengubar sensasional, dengan konteks kekinian, contoh: Nikmatnya
Kopi Bersama Despacito
6. Judul Unik, contoh: The Power Of Kepepet
Dari kesemua saran untuk membuat judul yang menarik diatas, maka terdapat hal penting (prinsip-
prinsip) yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Adanya prinsip kebenaran
2. Adanya prinsip kebermanfaatan
3. Adanya prinsip etis
Janganlah kita membuat judul yang dikemudian hari membuat permasalahan etis, seperti
permasalahan ketuhanan atau keimanan. Seorang teman Ustadz Cahyadi Takariawan pernah dijaka
seorang kawan untuk mengisi kata pengantar bukunya yang berjudul Aku dan Ketiga Malaikat
Kecilku, namun dalam hal ini Ustadz menjelaskan bahwa kata malaikat yang dikemukakan merupakan
bagian dari dimensi keimanan, sehingga hal tersebut kurang etis apabila disandingkan dengan
makhluk tertentu. Sehingga dalam kasus ini Ustadz mundur dari penulisan kata pengantar ini, karena
malaikat merupakan bagian dari rukun iman dalam kepercayaan umat Islam.
Bagian pendahuluan dalam tulisan merupakan sesuatu yang penting, dimana akan berlanjutnya tidak
pembaca untuk lebih mengetahui lagi apa yang sedang kita tulis. Tulisan ilmiah populer dengan
kalimat pendahuluan yang berupa satu paragraf atau dua paragraf, namun harus mampu
memberikan gambaran yang menarik mengenai isi yang akan dibahas. Untuk membuat pendahuluan
yang menarik, berikut terdapat saran:
1. Memberikan pendahuluan dengan data-data (angka-angka), contoh 90% pelajar perempuan
Indonesia itu sudah pernah berinteraksi dengan film porno. Data yang disadur adalah data yang
valid berdasarkan hasil penelitian dari lembaga yang kredibel.
2. Membuat pendahuluan yang menarik apabila berupa ringkasan dari isi keseluruhan tulisan
tersebut.
3. Menggunakan quote tokoh-tokoh yang relevan dengan tulisan kita.
4. Pendahuluan dapat berupa penggambaran tertentu yang sesuai dengan konteks tulisan yang
akan kita bahas.
5. Pendahuluan dapat berupa anekdot, hal ini untuk memberikan kesan yang cair kepada pembaca.
6. Pendahuluan dapat berupa pertanyaan.
7. Pendahuluan dapat berupa amanat langsung, dimana tulisan seolah-oleh menyuruh pembaca
untuk langsung melakukan sesuatu.

Materi Vidoe 8 (Teknik Menulis Artikel bagian 2)


Artikel ilmiah populer, pesan yang paling utama terletak dibagian isi, dimana pendahuluan hanya
sebagai bagian awal dari membuka pesan apa yang ingin kita sampaikan. Di dalam penulisan ilmiah
populer dikenal dengan beberapa pola penulisan pada bagian isi. Ustadz Cahyadi Takariawan
mencoba memberikan 6 pola dari sekian banyak pola yang ada sebagai berikut:
1. Pola pembagian gagasan, maka kita harus mampu membagi beberapa bagian dari gagasan yang
akan kita kupas, gunanya untuk memudahkan kita dalam menulis. Dari beberapa bagian terdapat
sub judul yang membahas dari masing-masing gagasan yang ingin kita sampaikan.
2. Pola masalah dan solusi, hal ini kita memulai dengan menguraikan beberapa masalah dan
selanjutnya dengan memberikan solusi terhadap masalah yang telah deskripsikan sebelumnya.
3. Pola kronologi, hal ini dengan menguraikan tulisan melalui kronologi (riwayat) yang rigid, dengan
memulainya dari hal yang pertama sekali hingga apa yang telah terjadi saat ini.
4. Pola mendapat dan alasan, dengan pendapat tertentu yang selanjuntnya dikemukakan melalui
alasan apa yang seharusnya.
5. Pola pembandingan, pola ini merupakan bagian dimana kita sedang membandingkan antara
masalah satu dengan yang lainnya. Atau sedang membandingkan antara pendapat satu dengan
lainnya.
6. Pola penuturan, pola ini seperti kita sedang bertutur atau seperti kita sedang menghadapi orang
banyak dengan cara menasehati.
Setelah isi tertuliskan, maka bagian terakhir adalah kita harus mampu menulis bagian penutup dari
apa yang telah kita sampaikan sebelumnya. Kaitannya dengan bagian penutup, berikut terdapat pola
penutup yang dapat dijadikan saran bagi penulis ilmiah populer.
1. Penutup berupa kesimpulan, apabila menulis artikel maka dibagian terakhirnya mungkin berupa
satu paragraf yang menyimpulkan hasil pembahasan sebelumnya.
2. Penutup berupa saran, penutup tulisan dibentuk dengan memberikan saran kepada pihak
terkait, sehingga isi tulisan memberikan rekomendasi untuk dilakukan perubahan.
3. Penutup berupa harapan, penutup tulisan ditandai dengan sifat pengharapan atas apa yang telah
disampaikan.
Setelah kita menutup tulisan, maka terdapat bagian yang optional dari tulisan ilmiah populer yaitu
bagian daftar pustaka. Optional karena tulisan ilmiah populer tidak mengharuskan daftar pustaka
tertentu, namun apabila diisi kita mengutip beberapa literatur, maka suber refrensi wajib
ditampilakan di dalam daftar pustaka. Sistematika penulisan daftar pustaka tidak baku, sehingga
daftar pustaka dapat ditampilkan dengan memberikan informasi tulisan yang dirujuk.
Ketika kita sudah menuliskan kerangka ilmiah populer ini, maka kita dapat memulainya darimana
yang sangat mudah bagi kita untuk menulisnya, bisa dimulai dari pembahasan atau bahkan judul
dibuat setelah tulisan ini selesai, karena yang terpenting adalah tema sudah ada didalam kepala kita,
sehingga memulainya dapat dari bagian mana saja.
Pengalaman Ustadz Cahyadi Takariawan bahwa beliau sangat sulit untuk memulai tulisan dari bagian
pendahuluan dan judul. Karena beliau membiasakan menulis dengan dimulai pada bagian isi, baru ke
bagian-bagian berikutnya, maka tulisan akhir dari beliau adalah judul. Judul dan pendahuluan
merupakan bagian yang sulit karena bagian yang sangat menentukan untuk membuat menarin=knya
tulisan kita kepada pembaca.

Anda mungkin juga menyukai