MODUL
PELATIHAN PENGUATAN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN
LEMBAGA ADAT DESA
(LKD – LAD)
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
8. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil
dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
10. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki desa meliputi kewenangan dIbidang
penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, Pembinaan
kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.
11. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban Desa.
12. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya disingkat RPJM Desa
adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
14. Rencana Kerja Pemerintah Desa selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
15. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
16. Alokasi Dana Desa selanjutnya disingkat ADD adalah dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah
dikurangi Dana Alokasi Khusus.
17. Transfer ke Daerah adalah bagian dari belanja negara dalam rangka mendanai
pelaksanaan desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan
dana transfer lainnya.
Modul Pelatihan Penguatan LKD – LAD, Halaman ii
18. Kelompok Transfer adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi dan AnggaranPendapatan
Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
19. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau sebutan
nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan
keseluruhan pengelolaan keuangan desa.
20. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat PTPKD
adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa untuk melaksanakan
pengelolaan keuangan desa.
21. Sekretaris Desa adalah Pejabat yang membantu kepala desa dan bertindak selaku
koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
22. Kepala Seksi adalah unsur dari pelaksana teknis kegiatan dengan bidangnya.
23. Bendahara Desa adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan administrasi
keuangan untuk menatausahakan keuangan desa.
24. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa yang
menampung seluruh penerimaan desa dan digunakan untuk membayar seluruh
pengeluaran desa pada bank yang ditetapkan.
25. Penerimaan Desa adalah uang yang berasal dari seluruh pendapatan desa yang masuk
ke APB Desa melalui Rekening Kas Desa atau telah diterima oleh Bendahara Desa.
26. Pengeluaran Desa adalah uang yang dikeluarkan dari APB Desa melalui Rekening Kas
Desa atau Bendahara Desa.
27. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
28. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
29. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara pendapatan desa dengan belanja
desa.
30. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SILPA adalah selisih ebih
realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.
31. Aset Desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya
yang sah.
32. Barang Milik Desa adalah kekayaan milik Desa berupa barang bergerak dan barang tidak
bergerak.
33. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat
strategis.
34. Lembaga Adat Desa atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat LAD adalah
lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan
asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat Desa
35. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah
desa dalam memberdayakan masyarakat,
36. Penghasilan Tetap adalah penghasilan yang diterima oleh kepala desa dan perangkat
desa setiap bulan.
37. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yang
diterbitkan oleh pelaksana kegiatan atas tindakan pengeluaran yang menyebabkan beban
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan ridho-Nya, Modul Pelatihan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Lembaga Adat Desa (LKD - LAD) dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.
Penyusunan modul ini merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan
kualitas penyelenggaraan tata kelola Pemerintahan Desa. Anggaran yang tersedia bagi
Desa terutama alokasi dari APBN melalui Dana Desa setiap Tahun mengalami kenaikan
harus dikelola dengan baik, transparan dan akuntabel dengan sistem pengawasan dan
keseimbangan antara Pemerintah Desa dan Lembaga Desa serta diarahkan guna
membiayai pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas desa yang
direncanakan dan dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur
masyakat yang ada di desa.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan tata kelola Pemerintahan Desa akan
berhasil diwujudkan apabila pengetahuan, keterampilan dan sikap positif para
penyelenggara Pemerintahan Desa ditingkatkan dengan berbagai pendidikan dan
pelatihan yang dilakukan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Dengan
begitu diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan desa serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Modul Pelatihan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga
Adat Desa (LKD - LAD) ini di dalamnya berisi kurikulum, silabus serta proses penyajian
menggunakan model fasilitasi partisipatoris dengan tema utama terkait dengan
Kepemimpinan, Kewirausahaan Desa, Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Perencanaan Pembangunan Desa, Pengelolaan Keuangan Desa, Penyusunan
Peraturan di Desa, Kebijakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan
Posyandu, Pengembangan BUM Desa dan Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes)
melalui BUM Desa serta Pendayagunaan Aset Desa, serta Lembaga Kemasyarakatan
Desa dan Lembaga Adat Desa.
DIREKTUR JENDERAL
BINA PEMERINTAHAN DESA
TIM PENYUSUN i
DAFTAR SINGKATAN v
KATA PENGANTAR 0
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 0
1.1 Latar Belakang 0
1.2. Tujuan Pelatihan 1
1.3. Pelatih dan Peserta Pelatihan 1
1.3 Sistematika Penyampaian Materi 2
1.4 Matrik Rekapitulasi Pokok Bahasan 3
1.5 Pendekatan atau Metodologi Pembelajaran 4
1.6 Bahan Bacaan 5
1.7 Evaluasi Pelatihan 5
1.8 Prinsip dan Penggunaan Modul 6
1.9 Agenda Pelatihan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa
(LKD - LAD) 7
BAB II. MATRIK SILABUS PELATIHAN PENGUATAN LKD DAN LAD 9
2.1. Kisi-kisi Materi Narasumber 9
2.2. PB.1. Bina Suasana dan Orientasi Belajar 10
MATERI DASAR 11
2.3. PB.2. Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 11
2.4. PB.3. Perencanaan Pembangunan Desa 13
2.5. PB.4. Pengelolaan Keuangan Desa 15
2.6. PB.5. Penyusunan Peraturan di Desa 17
2.7. PB.6. Gerakan Kelembagaan PKK dan Kelembagaan Posyandu 19
2.8. PB.7. Pengembangan BUM Desa dan Peningkatan PADes 21
MATERI TEMATIK 22
2.9. PB.8. Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa 22
2.10. PB.9. Peran LKD dan LAD dalam Pembangunan Desa 24
2.11. PB.10. Pembulatan/Rumusan Hasil dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) 27
BAB III. RENCANA PEMBELAJARAN 28
3.1. PB.1. Bina Suasana dan Orientasi Belajar 28
3.2. PB.2. Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 34
3.3. PB.3. Perencanaan Pembangunan Desa 41
3.4. PB.4. Pengelolaan Keuangan Desa 61
3.5. PB.5. Penyusunan Peraturan Di Desa 67
3.6. PB.6. Kelembagaan Gerakan PKK dan Posyandu 72
3.7.PB.7. Pengembangan BUM Desa dan Peningkatan PADes melalui BUM Desa dan
Pendayagunaan Aset Desa 80
SPB.7.1. Pengembangan BUM Desa 81
SPB.7.2. Peningkatan Pendapatan Asli Desa melalui BUM Desa dan Pengelolaan Aset 84
Desa 84
3.8.PB. 8. Lembaga Kemasyarakatan Desa Dan Lembaga Adat Desa 90
3.9.PB. 9. Peran LKD dan LAD Dalam Pembangunan Desa 101
3.10. PB.10. Pembulatan/Rumusan Hasil Dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) 111
BAB IV. PENUTUP 113
BAB V LAMPIRAN 114
1. Lampiran-1 Bahan Bacaan, dijilid dalam buku tersendiri. 114
2. Lampiran-2 114
Peluang pemanfaatan Dana Desa untuk berinvestasi dalam aspek pelayanan sosial
dasar telah mendorong desa untuk berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi di masa depan. Desa menempati posisi kunci sebagai
penyelenggara pemerintahan di garis depan untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur
yang masih ada, meningkatkan layanan lokal untuk mengurangi stunting, mengelola
sumber daya alam dan risiko bencana dan meningkatkan pembangunan ekonomi lokal.
Secara umum Pelatihan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat
Desa (LKD – LAD) ini bertujuan meningkatkan kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Lembaga Adat Desa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam
membantu penyelenggaraan pemerintahan Desa, sebagai berikut:
a. Pelatih
b. Peserta
Peserta adalah utusan desa yang berasal dari Sekretaris Desa, Ketua LKD (PKK
Desa), Pengurus LPM dan Pengurus Karang Taruna.
4 6
MATERI
KONTRAK MATERI DASAR NARASUMBER-2 MATERI DASAR
3 BELAJAR KEWIRAUSAHAAN
1.4.1 Narasumber
1. Kepemimpinan 4 Jam
PERKIRAAN WAKTU
UNIT
ELEMEN KOMPETENSI JUMLAH
NO. KOMPETENSI JAM
(SUB POKOK BAHASAN) JAM
(POKOK BAHASAN) PELAJARAN
PELAJARAN
1. PB.1. 1.1. Perkenalan dan Kesepakatan
1
Bina Suasana dan Pengurus Kelas
2
Orientasi Belajar 1.2. Tujuan Pelatihan dan
1
Ungkapan harapan Peserta
Materi Dasar
2. PB.2. 2.1. Kewenangan Desa dan Desa
1
Kebijakan Adat
Penyelenggaraan 2.2. Kelembagaan Desa 1
Pemerintahan 4
Desa 2.3. Administrasi Pemerintahan
1
Desa
2.4. Laporan Kepala Desa 1
3. PB.3. 3.1. Penyusunan RPJM Desa 2
Perencanaan
3.2. Penyusunan RKP Desa dan
Pembangunan 1 4
DU-RKP Desa
Desa
3.3. Penyusunan Rencana
1
Anggaran Biaya (RAB)
4. PB.4. 4.1. Pokok-Pokok Kebijakan
Pengelolaan Pengelolaan Keuangan Desa 2
Keuangan Desa 3
4.2. Pencegahan Tindak Pidana
1
Korupsi Keuangan Desa
5. PB.5. 4.1. Pengertian dan Tujuan
Penyusunan Penyusunan Peraturan di Desa 1
Peraturan Desa
4.2. Kaidah Penyusunan Peraturan 3
1
di Desa
4.3. Teknis Penulisan Naskah
1
Peraturan di Desa
6. PB.6. 6.1. Kebijakan Kelembagaan PKK 1
Gerakan
6.2. Kebijakan Kelembagaan 2
Kelembagaan PKK 1
Posyandu
dan Posyandu
Materi Tematik
8. PB.8 8.1. Kebijakan Pemerintah tentang
2
Lembaga LKD - LAD
Kemasyarakatan 8.2. Pengelolaan Aspirasi
Desa dan Lembaga 2 5
Masyarakat
Adat Desa (LKD –
LAD) 8.3. Penyusunan Program Kerja
1
Kegiatan
9. PB.9 9.1. Peran LKD dan LAD dalam
Peran LKD dan 2
Perencanaan Pembangunan Desa
LAD Dalam 9.2. Peran LKD dan LAD
Pembangunan Dalam Tahap Pelaksanaan 1
Desa Pembangunan Desa 5
9.3. Peran LKD dan LAD
Dalam Pengawasan Pembangunan 2
Desa
PB.10.
Pembulatan / Rumusan
Pembulatan
10.. Hasil dan Penyusunan 1 1
Rumusan Hasil
RKTL
Dan RKTL
JUMLAH 33
1. Pendekatan kontruktivisme,
2. Pendekatan Afektif,
Dalam pelatihan ini, dibangun interaksi aktif antara pelatih dengan peserta latih,
hubungan timbal balik yang terjalin di antara pelatih dan peserta latih selama proses
belajar akan berpengaruh terhadap sikap yang akan terbentuk sebagai hasil dari kegiatan
pelatihan. Dimulai dari membangun komitmen belajar bersama baik sebagai peserta
maupun sebagai sumber belajar, sampai dengan membangun komitmen akhir pelatihan.
3. Pendekatan Andragogi,
Pelatihan ini menerapkan proses pembelajaran orang dewasa atau partisipatif, dimana
pelatih menempatkan diri sebagai Pelatih dan seluruh warga belajar sebagai sumber
belajar. Pelatih, selaku Pelatih dalam pelatihan ini harus memahami bahwa setiap peserta
latih memiliki pengetahuan dan pengalaman masing-masing. Hal ini akan membawa
situasi belajar yang dinamis melibatkan seluruh peserta dengan saling menghargai setiap
pengalaman dalam rangka mendukung proses pembelajaran.
Bahan bacaan yang digunakan pada pelatihan ini disusun sesuai dengan tujuan Pokok
Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dari sumber resmi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Bahan bacaan menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari buku modul Peltihan Penguatan
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa (LKD – LAD).
Dalam kegiatan ini dilakukan evaluasi yang terdiri dari; tes sebelum pelatihan dan tes sesudah
pelatihan, evaluasi akhir sesi dan evaluasi akhir pelatihan.
a. Tes sebelum dan tes sesudah pelatihan adalah evaluasi pengetahuan peserta latih
sebelum dan seteah proses pemberian materi pelatihan yang dilakukan, dengan
tujuan melihat tingkat penyerapan materi pelatihan oleh peserta.
b. Evaluasi akhir sesi adalah evaluasi yang dilakukan setiap akhir sesi pada setiap Sub
Pokok Bahasan (SPB) yang merupakan respon peserta latih dalam hal sebagai
berikut:
- pencapaian tujuan/hasil pelatihan
- manfaat materi pelatihan
- dinamika kelas dan partisipasi peserta
- kemampuan pelatih
- dukungan fasilitas pelatihan
c. Evaluasi akhir pelatihan, adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap pelatihan untuk
mengetahui hal sebagai berikut:
- pemahaman materi yang dapat diserap dan dibutuhkan oleh peserta latih.
- pemahaman penggunaan metode dan kreativitas training dalam memfasilitasi
setiap materi.
- kemampuan penguasaan Pelatih terhadap materi, teknik, dan strategi
pembelajaran
- penggunaan alat bantu dan bahan pembelajaran
- pengetahui masalah atau kesulitan dalam kegiatan pelathan guna perbaikan
pada kegiatan pelatihan berikutnya
- mengetahui proses pelatihan yang dilaksanakan
a. Prinsip
b. Pengguna Modul
Modul ini digunakan oleh pelatih yang telah bersertifkat sebagai pelatih atau yang
telah mengikuti ToT Pelatihan Penguatan Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Desa dan Lembaga Adat Desa (LKD – LAD) yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri.
JADWAL PELATIHAN PENGUATAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA
PROGRAM PENGUATAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA (P3PD)
TAHUN 2023
Kebijakan
Gerakan Kelembagaan PKK dan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
07.30 - 08.15 Penyelenggaraan
Posyandu Lembaga Adat Desa
Pemerintahan desa
Kebijakan
Kewirausahaan dan Peran LKD dan LAD Dalam
08.15 - 09.00 Penyelenggaraan
Pengembangan BUM Desa Pembangunan Desa
Pemerintahan desa
Kebijakan
Kewirausahaan dan Peran LKD dan LAD Dalam
09.00 - 09.45 Penyelenggaraan
Pengembangan BUM Desa Pembangunan Desa
Pemerintahan desa
Kebijakan
Kewirausahaan dan Peran LKD dan LAD Dalam
09.45 - 10.30 Penyelenggaraan
Pengembangan BUM Desa Pembangunan Desa
Pemerintahan desa
10.30 - 10.45 REHAT
Perencanaan Kewirausahaan dan Peran LKD dan LAD Dalam
10.45 - 11.30
Pembangunan Desa Pengembangan BUM Desa Pembangunan Desa
Perencanaan Kewirausahaan dan Peran LKD dan LAD Dalam
11.30 - 12.15
Pembangunan Desa Pengembangan BUM Desa Pembangunan Desa
12.15 - 13.30 CHECK IN ISHOMA
Perencanaan Kewirausahaan dan Rumusan Hasil dan Penyusunan
13.30 - 14.15 PEMBUKAAN
Pembangunan Desa Pengembangan BUM Desa RKTL
Pengembangan dan
Bina Suasana dan Orientasi Perencanaan Peningkatan PADes melalui
14.15 - 15.00 PENUTUPAN
Belajar Pembangunan Desa BUM Desa serta
Pendayagunaan Aset
15.00 - 15.15 REHAT
Pengembangan dan
Bina Suasana dan Orientasi Pengelolaan Keuangan Peningkatan PADes melalui
15.15 - 16.00
Belajar Desa BUM Desa serta
Pendayagunaan Aset
Pengembangan dan
Kepemimpinan Pengelolaan Keuangan Peningkatan PADes melalui
16.00 - 16.45
(Narasumber, 16.00-17.00) Desa BUM Desa serta
Pendayagunaan Aset
Pengembangan dan
Kepemimpinan Pengelolaan Keuangan Peningkatan PADes melalui
16.45 - 17.30
(Narasumber, 17.00-18.00) Desa BUM Desa serta
Pendayagunaan Aset
17.30 - 19.00 ISHOMA
Kepemimpinan Penyusunan Peraturan di Lembaga Kemasyarakatan
19.00 - 19.45
(Narasumber, 19.30-20.30) Desa Desa dan Lembaga Adat Desa
Kepemimpinan Penyusunan Peraturan di Lembaga Kemasyarakatan
19.45 - 20.30
(Narasumber, 20.30-21.30) Desa Desa dan Lembaga Adat Desa
Penyusunan Peraturan di Lembaga Kemasyarakatan
20.30 - 21.15
Desa Desa dan Lembaga Adat Desa
Gerakan Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan
21.15 - 22.00
PKK dan Posyandu Desa dan Lembaga Adat Desa
∑
Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Kompetensi
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja JP
(Indikator Pencapaian
(Sub Pokok Bahasan) (Tujuan SPB) Pengetahuan Sikap Keterampilan
Tujuan SPB) P S K ∑
(P) (S) (K)
SPB.1.1. 1. Perkenalan, 1. Terjalin suasana 1. Perkenalan, 1. Struktur 2 1 3 1
Perkenalan dan keakraban antara saling kenal, keakraban organisasi dan
Pengorganisasian peserta, Pelatih, keakraban antara antara peserta, tata tertib
Peserta dan panitia terjalin peserta, Pelatih, Pelatih, dan kelas selama
2. Komitmen untuk dan panitia panitia terjalin proses
selalu menjaga 2. Disepakati 2. Struktur pelatihan
suasana kondusif komitmen oleh organisasi dan disepakati
selama proses peserta untuk tata tertib kelas peserta
pembelajaran selalu menjaga selama proses
3. Struktur organisasi suasana kondusif pelatihan
dan tata tertib selama proses disepakati
kelas selama pembelajaran peserta
proses pelatihan 3. Terbentuk struktur
disepakati organisasi dan tata
tertib kelas selama
proses pelatihan.
SPB.1.2. 1. Tujuan, alur, 1. Dapat menjelaskan 1. Tujuan, alur, 2 2 1
Orientasi Pelatihan metode pelatihan tujuan, alur, metode
dan Harapan Peserta dipahami oleh metode dan materi pelatihan
peserta yang akan diketahui oleh
2. Harapan dan dipelajari selama peserta
kontribusi peserta pelatihan 2. Harapan dan
selama mengikuti 2. Dapat kontribusi
pelatihan dapat mengidentifikasi peserta selama
teridentifikasi harapan dan mengikuti
kontribusi peserta pelatihan dapat
selama mengikuti teridentifikasi
pelatihan
Kompetensi
Elemen Kompetensi Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan
Kriteria Unjuk Kerja ∑
(Sub Pokok (Indikator Pencapaian
(Tujuan SPB) JP
Bahasan) Tujuan SPB) Pengetahuan Sikap Keterampilan
P S K ∑
(P) (S) (K)
SPB.3.1. 1. Tujuan 1. Dapat 1. Tujuan 1. Berpkir positif 3 4 7 2
Penyusunan RPJM penyusunan menjelaskan penyusunan 2. Cermat
Desa RPJM Desa pengertian dan RPJM Desa 3. Disiplin
dipahami peserta tujuan 2. Tujuan setiap
4. Teliti
2. Tujuan setiap penyusunan tahapan
tahapan kegiatan RPJM Desa kegiatan
penyusunan 2. Dapat penyusunan
menjelaskan RPJM Desa
Ʃ
Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Ʃ
Elemen Kompetensi Kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja (Indikator JPL
(Sub Pokok
(Tujuan SPB) Pencapaian Tujuan
Bahasan) Pengetahuan Sikap Keterampilan
SPB) P S K Ʃ
(P) (S) (K)
SPB.4.1. 1. Ketentuan umum 1. Dapat Ketentuan 1. Berpikir positif 1 2 1 4 2
Kebijakan pengelolaan menjelaskan kebijakan 2. Peran aktif
Pengelolaan keuangan desa ketentuan pengelolaan 3. Cermat
Keuangan Desa. kebijakan keuangan desa
Ʃ
Indikator Unjuk Materi Pelatihan Kompetensi Ʃ
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Kerja (Indikator JP
(Sub Pokok Bahasan) (Tujuan SPB) Pencapaian Tujuan
Pengetahuan Sikap Keterampilan
SPB) P S K Ʃ
(P) (S) (K)
SPB.7.1. 1. Pengertian dan 1. Dapat 1. Pengertian dan 1. Berpikir positif 3 2 5 2
Pengembangan BUM dasar hukum menjelaskan dasar hukum 2. Peran aktif
Desa. BUM Desa pengertian dan BUM Desa
dipahami oleh dasar hukum 2. Pendirian BUM
peserta BUM Desa Desa
2. Pendirian BUM 2. Menjelaskan 3. Permasalahan
Desa dupahami tata cara yang dihadapi
oleh peserta pendirian BUM BUM Desa
3. Permasalahan Desa
yang dihadapi 3. Dapat
BUM Desa menjelaskan
dipahami oleh permasalahan
peserta yang dihadapi
BUM Desa
SPB.7.2. 1. Data nasional 1. Dapat 1. Data nasional 1. Berpikir Strategi 2 2 1 5 2
Peningkatan PADes penerimaan dan menjelaskan penerimaan dan positif peningkatan
melalui BUM Desa dan pengeluaran data nasional pengeluaran 2. Peran aktif Pendapatan Asli
Pendayagunaan Aset dalam APB penerimaan dalam APB Desa Desa melalui
Desa Desa tahun dan tahun 2016-2018, pendayagunaan
2016-2018 pengeluaran
Modul Pelatihan Penguatan LKD – LAD, Halaman 21
Ʃ
Indikator Unjuk Materi Pelatihan Kompetensi Ʃ
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Kerja (Indikator JP
(Sub Pokok Bahasan) (Tujuan SPB) Pencapaian Tujuan
Pengetahuan Sikap Keterampilan
SPB) P S K Ʃ
(P) (S) (K)
dipahami oleh dalam APB 2. Strategi aset dan BUM
peserta Desa tahun peningkatan Desa.
2. Strategi 2016 - 2018, Pendapatan Asli
peningkatan 2. Dapat Desa melalui
Pendapatan Asli merumuskan pendayagunaan
Desa melalui strategi aset dan BUM
pendayagunaan peningkatan Desa.
aset dan BUM Pendapatan
Desa dipahami Asli Desa
oleh peserta melalui
pendayagunaan
aset dan BUM
Desa.
MATERI TEMATIK
Perkiraan
Indikator Unjuk Materi Pelatihan
Waktu
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Kerja (Indikator ∑
(Sub Pokok Bahasan) (Tujuan SPB) Pencapaian Tujuan Pengetahuan Sikap Keterampilan JP
P S K ∑
SPB) (P) (S) (K)
SPB.8.1. 1. Pengertian dan 1. Dapat 1. Pengertian dan 1. Berpikir 3 2 5 2
Kebijakan Pemerintah dasar hukum menjelaskan dasar hukum positif
tentang LKD dan LAD tentang LKD dan pengertian dan tentang LKD 2. Peran aktif
LAD dipahami Dasar Hukum
dan LAD
olehpeserta
Deskripsi Singkat:
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi pelatih dalam melaksanakan proses pembelajaran guna
menciptakan suasana belajar yang efektif dan orientasi belajar guna mempersiapkan peserta
menjalani pelatihan dengan semangat kebersamaan demi mencapai tujuan pelatihan.
Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Tertib - Ceramah Format Tata 20’
Kelas - Tanya Tertib
1. Pelatih menjelaskan tentang perlunya kelas Jawab
pelatihan ini dikelola dengan baik dan untuk itu
diperlukan petugas khusus yang akan
mengelola kelas tersebut;
2. Pelatih meminta peserta untuk menyepakati
pengurus kelas dengan jumlah dan tugas serta
fungsi sesuai kebutuhan.
3. Pelatih mengajak peserta untuk memilih
kepengurusan dengan cara yang demokratis;
4. Pelatih meminta peserta memilih nama sesuai
Struktur pengurus Kelas sesuai kesepakatan.
5. Pelatih meminta Ketua terpilih untuk memimpin
penyusunan tata tertib dan sanksi kelas,
dengan metode curah pendapat dan hasil
kesepakatan Tata tertib dan Sanksi ditulis rapi
pada kertas Plano dan ditempel didinding
kelas;
6. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya.
Penegasan - Ceramah 5’
Pelatih memberikan penegasan dengan
menjelaskan pentingnya perkenalan, pembentukan
pengurus kelas dan tata tertib kelas yang telah
disepakati dalam mendukung pencapaian tujuan
pelatihan.
PROSES:
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi pelatih untuk menyepakati orientasi pelatihan meliputi
tujuan pelatihan dan menyepakati harapan peserta mengikuti pelatihan serta kontribusi yang
akan diberikan oleh peserta selama pelatihan berlangsung untuk menunjang pencapaian tujuan
pelatihan.
1. Menjelaskan tujuan, alur, metode dan materi pelatihan yang akan dipelajari selama
pelatihan.
2. Teridentifikasi harapan dan kontribusi peserta selama mengikuti pelatihan.
PROSES PENYAJIAN
Uraian Kegiatan Metode Media Waktu
Pembukaan - Ceramah. 5’
1. Pelatih membuka dengan salam dan menyapa
peserta dengan kata-kata motivasi; dan
2. Pengantar Pelatih menyampaikan SPB, tujuan dan
waktu yang diperlukan.
Penjelasan Latar Belakang, Tujuan, Alur, dan Metode - Ceramah 25’
Pelatihan - Tanya
1. Pelatih menjelaskan tentang: jawab
a. Latar belakang pelatihan
b. Tujuan umum pelatihan
c. Tujuan khusus pelatihan
d. Alur proses pelatihan
e. Metode dan media yang digunakan selama
pelatihan
2. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya apakah masih ada materi yang dibutuhkan
oleh peserta untuk menambah pengetahuannya tapi
belum dibahas dalam materi yang sudah ada, maka
dapat diusulkan.
3. Pelatih membagikan metaplan untuk diisi jawaban
peserta terkait materi tambahan yang diusulkan,
kemudian dikumpulkan.
Catatan:
1. Pelatih harus menekankan dan mempertajam
latar belakang dan tujuan pelatihan agar
peserta menyadari bahwa mereka
membutuhkan pelatihan ini.
2. Pelatih harus menekankan tentang metode
dan prinsip POD dalam proses pembelajaran,
bahwa yang menjadi guru adalah pengalaman
jadi jangan menggurui
Penegasan - Ceramah 5’
1. Pelatih memberikan penegasan tentang hasil dari
proses perkenalan, pengorganisasian peserta,
orientasi pelatihan dan identifikasi harapan peserta;
2. Pelatih memastikan tujuan pembelajaran PB/SPB
dapat tercapai dengan melakukan umpan balik
terhadap peserta. Umpan balik dapat diperkuat
dengan pertanyaan kunci dari proses penyampaian
materi
Harapan peserta yang telah dituliskan dan ditempel pada Pohon Harapan, akan dievaluasi
capaiannya, yang dilakukan pada sesi sore setelah proses pembelajaran pada hari itu selesai.
Deskripsi Singkat:
Deskripsi Singkat:
Sub pokok bahasan ini menguraikan secara rinci pokok- pokok kewenangan desa dan desa
adat, berdasarkan Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa dan Desa Adat,
diuraikan secara tentang pengertian, dasar hukum kewenangan desa dan desa adat serta tata
cara pelaksanaan kewenangan desa dan desa adat.
Deskripsi Singkat:
Bagian ini adalah panduan bagi pelatih atau pelatih dalam memfasilitasi proses
pembelajaran tentang kelembagaan desa, fungsi dan hubungan antar kelembagaan desa.
Secara lebih detail, substansi dan inti materi yang jelaskan pada sesi ini terdiri dari: 1).
Makna kelembagaan desa, 2). Jenis-jenis kelembagaan desa, 3). Kedudukan tugas dan
fungsi kelembagaan desa, 4). Hubungan antar kelembagaan desa
Pada akhir sesi penyajian sub pokok bahasan ini tentang Kelembagaan Desa; peserta
pelatihan diharapkan:
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta
apakah mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah
masih ada materi yang dibutuhkan selain
Deskripsi Singkat:
Sub pokok bahasan ini menguraikan secara rinci pokok- pokok administrasi pemerintahan desa
berdasarkan Permendagri No. 47 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran
harus dikonfimasi kembali kepada
peserta apakah mereka
membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan,
apakah masih ada materi yang
dibutuhkan selain dari materi PB ini
dan tulis di meta plan, hal ini sebagai
masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
Deskripsi Singkat:
Sub pokok bahasan ini menguraikan pokok- pokok Laporan Kepala Desa berdasarkan
Permendagri No. 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa.
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran
harus dikonfimasi kembali kepada
peserta apakah mereka
membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan,
apakah masih ada materi yang
dibutuhkan selain dari materi PB ini
dan tulis di meta plan, hal ini
sebagai masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
Pengertian dan Jenis-Jenis Laporan - Ceramah Slide power point 15’
Kepala Desa
1. Pelatih menjelaskan pengertian
laporan kepala desa dengan
menggunakan slide power point
2. Pelatih menjelaskan jenis-jenis
laporan kepala desa dengan
menggunakan slide power point
Tanya jawab - Tanya jawab 15’
1. Fasiliator memfasilitasi tanya jawab
tentang materi di atas
2. Klarifikasi atas jawaban peserta di
bahan tayang atau bahan bacaan
Deskripsi Singkat:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa, perencanaan pembangunan desa merupakan rangkaian proses atau
tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa,
tahapan tersebut dimulai dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJM Desa). RPJM Desa menjadi acuan dalam menyusun Rencana Kerja
Pemerintahan Desa (RKP Desa) dan Daftar Usulan Rencana Kerja Pemerintahan Desa
(DU-RKP Desa) yang disusun setiap tahun selama periode kepemimpinan Kepala Desa.
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi pelatih yang membahas teknis penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) merupakan rencana pembangunan desa
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun yang memuat Visi dan Misi kepala Desa, arah kebijakan
pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa
PROSES PENYAJIAN
Uraian Kegiatan Metode Media Waktu
Pembukaan - Curah - Slide power 10’
1. Pelatih membuka dengan salam pendapat point
dan menyapa peserta dengan kata- Penyusunan
kata motivasi; - Ceramah RPJM Desa
2. Pelatih menyampaikan materi SPB, atau Vidio
tujuan dan waktu yang dibutuhkan grafis
serta proses yang akan dilalui
3. Pelatih menyampaikan bahwa
untuk mencapai tujuan SPB ini
diperlukan sikap berpikir positif,
cermat dan berperan aktif dari
seluruh peserta
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran
harus dikonfimasi kembali kepada
peserta apakah mereka
membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan,
apakah masih ada materi yang
dibutuhkan selain dari materi
PB/SPB ini dan tulis di meta plan,
hal ini sebagai masukan untuk
pelatihan selanjutnya.
Tujuan Penyusunan RPJM Desa - Curah 25’
1. Pelatih menanyakan apa yang anda Pendapat
ketahui tentang pengertian RPJM
Desa, tujuan disusunnya RPJM Desa,
dan apakah masing desa sudah
pernah menyusun RPJM Desa
(Pelatih harus menanyakan secara
mendalam setiap tujuan
penyusunan RPJM Desa dan
manfaatnya)
2. Pelatih mencatat jawaban di kertas
plano
3. Pelatih menayangkan slide power
point yang sudah disiapkan tentang
pengertian dan tujuan penyusunan
RPJM Desa
Tujuan Setiap Tahapan Kegiatan - Ceramah - Slide power 35’
Penyusunan RPJM Desa - Diskusi point
1. Pelatih menjelaskan alur tahapan
penyusunan RPJM Desa
menggunakan slide power point alur
tahapan penyusunan RPJM Desa
2. Pelatih membagi peserta dalam
kelompok berdasar masing-masing
desa. Masing-masing kelompok
Pelaku yang
No. Tahapan Tujuan dan Manfaat
terlibat
1 Pembentukan Tim Penyusun
RPJM Desa
2 Penyelarasan arah kebijakan
perencanaan pembangunan
kabupaten/kota;
3 Pengkajian keadaan desa
4 Penyusunan rencana
pembangunan desa melalui
musyawarah desa;
5 Penyusunan rancangan RPJM
Desa;
6 Penyusunan rencana
pembangunan desa melalui
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa
7 Penetapan dan Perubahan
RPJM Desa
FORM F1
DAFTAR
MASALA Daftar gagasan
H DAN
SKETSA POTENSI Dusun/Kelompok
DESA DARI
SKETSA
DESA
Rekapitulsai Rencana Kegiatan
F4 F5 F6 F7 Pembangunan Desa
FORM F2
DAFTAR
MASALAH
DAN
PENGELOM- PENENTUAN
PENGKAJIAN
PENENTUAN Rancangan RPJM Desa
KALENDER POKAN PERINGKAT PERINGKAT
POTENSI TINDAKAN
MUSIM MASALAH MASALAH TINDAKAN
DARI PEMECAHAN
KALENDER MASALAH
MUSIM
RPJM Desa
FORM F3
DAFTAR
BAGAN
MASALA RKP Desa
H DAN
KELEM- POTENSI
BAGAAN DARI
BAGAN
KELEMBA DU-RKP Desa
GAAN
DOKUMEN
TAHAPAN KEGIATAN
Nomor Nama/Jenis
No Usulan Rencana Kegiatan Sub Bidang Rencana Perkiraan Satuan Penerima Manfaat
Berdasarkan Bidang Lokasi Volume
LK PR A-RTM
I BIDANG Sarana dan
PENYELENGGARAAN prasarana
PEMERINTAHAN pemerintahan Desa 3 unit
1. Pengadaan Laptop/PC desa
2. Pertemuan khusus BPD Tata Praja RW 12 RW 10.052 10.028 4.620
bersama masyarakat Pemerintahan,
per RW Perencanaan,
Keuangan,
dan Pelaporan
II PEMBANGUNAN DESA Kawasan Dusun
1. Agar dibuat sarana air Permukiman RW.03 3.500 M 300 350 599
bersih perpipaan dari dan
mata air RW.05
2. Perbaikan saluran air di Kawasan RW. 09 3 paket 600 780 1.100
Lingkungan Pemukiman Permukiman Rw.10
RW.12
3. Perbaikan jalan Pekerjaan RW.02 1200 M 500 780 900
sepanjang 1200 m di Umum dan
RW dua Penataan
Ruang
4. Perbaikan saluran Air Kawasan RW. 07 350 M 200 265 300
limbah di RW.07 Permukiman
No Bidang/Jenis Kegiatan Lokasi Perkiraan SASARAN Waktu Pelaksanan Perkiraan Biaya dan Perkiraan Pola Pelaksanaan
(RT/RW/Dusun) Volume Manfaat Sumber Pembiayaan
Bidang Sub Jenis Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Jumlah Sumber Swakelola Kerjasama Kerjasama
Bidang Kegiatan 1 2 3 4 5 6 (Rp) Antar Desa pihak ke-3
a b c D E F G H I j K L m N O P q r s
1 Penyelenggaraa
n Pemrintahan
Desa
Deskripsi Singkat:
Sesi ini merupakan pembelajaran tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya
disingkat RKP Desa, merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1
(satu) tahun. RKP Desa merupakan dokumen rujukan untuk menyusun Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) yang harus disusun setiap tahun dimulai
sejak bulan Juli tahun berjalan. untuk menjamin keberlanjutan pembangunan di desa,
dokumen RKP Desa harus disusun berdasarkan dokumen RPJM Desa yang telah
disusun sebelumnya.
Dokumen RKP Desa menjadi dasar untuk penyusunan APB Desa, maka dokumen RKP
Desa harus telah ditetapkan paling lambat pada bulan september tahun berjalan.
PROSES PENYAJIAN
Uraian Kegiatan Metode Media Waktu
Pembukaan - Curah - Slide power
1. Pelatih membuka dengan salam pendapat point 10’
dan menyapa peserta dengan
kata-kata motivasi; - Ceramah
2. Pelatih menyampaikan materi
SPB, tujuan dan waktu yang
dibutuhkan serta proses yang
akan dilalui
3. Pelatih menyampaikan bahwa
untuk mencapai tujuan SPB ini
diperlukan sikap berpikir positif,
cermat dan berperan aktif dari
seluruh peserta
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran
harus dikonfimasi kembali kepada
peserta apakah mereka
membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan,
apakah masih ada materi yang
dibutuhkan selain dari materi PB
ini dan tulis di meta plan, hal ini
sebagai masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
Jumlah kegiatan....
2 Pelaksanaan
Pembangunan
Desa
Jumlah kegiatan....
3 Pembinaan
Kemasyarakatan
Desa
Total kegiatan .
DESA : ……………….
KECAMATAN : ...............
KABUPATEN : ...............
PROVINSI : ...............
………………….., 20…
Mengetahui Tim Penyusun RKP Desa
Kepala Desa
………………………………. …………………………
Catatan :
Ketentuan penggunaan Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Mendesak Desa harus memperhatikan ketentuan
lebih lanjut yang diatur dengan Peraturan Bupati/Wali Kota serta ketentuan peraturan perundangan lain yang sesuai.
Deskripsi Singkat:
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran
harus dikonfimasi kembali kepada
peserta apakah mereka
membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan,
apakah masih ada materi yang
dibutuhkan selain dari materi PB ini
dan tulis di meta plan, hal ini sebagai
masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
Catatan:
Harga Jumlah
URAIAN Volume Satuan Satuan Total Jumlah
Rp Rp
a b c d e=bxd f
1. BAHAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1….
Sub Total 1) Rp - Rp -
2. ALAT
2.1
2.2
2.3
2.4
2. …
Sub Total 2) Rp - Rp -
3. UPAH
3.1
3.2
3.3
3. …
Sub Total 3 ) Rp - Rp -
Total Biaya
Deskripsi Singkat
Pemerintah Republik Indonesia memerangi tindak pidana korupsi diantaranya melalui terbitnya
UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Berkaitan dengan
pengelolaan keuangan desa, Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2020 tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa.
Pengawasan pengelolaan keuangan desa selain dilakukan oleh APIP dan Camat, juga
membutuhkan peran BPD dan masyarakat sebagai pelaku di Desa.
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih dalam melaksanakan proses pembelajaran tentang
Pokok Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa berdasarkan Permendagri No 20 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Materi ini penting dipelajari sebelum melangkah pada
pembelajaran tahapan Pengelolaan Keuangan Desa.
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta apakah
mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti pembelajaran
ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah masih
ada materi yang dibutuhkan selain dari materi
PB ini dan tulis di meta plan, hal ini sebagai
masukan untuk pelatihan selanjutnya.
Ketentuan Pengelolaan Keuangan Desa - Curah Slide power 30’
1. Pelatih menanyakan kepada peserta tentang Pendapat point
pengelolaan keuangan desa di desa masing- - Tanya
masing; Jawab
2. Pelatih meminta peserta lain untuk memberikan
tanggapan terhadap jawaban peserta lain;
3. Pelatih menjelaskan Pengelolaan Keuangan
Desa secara singkat beserta dasar hukumnya,
dan peraturan lain yang terkait dalam
Pengelolaan Keuangan Desa, menggunakan
power point.
4. Pelatih menanyakan kepada peserta mengenai
ketentuan kebijakan pengelolaan keuangan
desa yang belum dipahami dan setelahnya
menegaskan pokok-pokok penting tersebut
melalui bahan tayang;
Menjelaskan Titik Kritis dan Merumuskan Langkah- - Diskusi - Kertas 45’
Langkah Antisipasi dalam Pengelolaan Keuangan Kelompok Plano
Desa - Presentasi - Spidol
1. Pelatih membagi peserta menjadi 6 kelompok Kelompok
2. Pelatih membagikan kertas metaplan kepada - Review Hasil
masing-masing kelompok untuk membahas
dan mendiskusikan titik kritis pada
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa
serta menempelkan pada kertas plano. Tema
diskusi terlampir di matriks.
3. Setelah diskusi kelompok selesai, Pelatih
meminta kepada masing-masing kelompok
untuk menempelkan hasil diskusinya dan
melanjutkan dengan diskusi pleno mengenai
titik kritis hasil diskusi dari masing-masing
kelompok.
Langkah-langkah
Kelompok Tema Diskusi Titik kritis
Antisipasi
1 Penerapan asas PKD ….. …..
2 Prioritas kegiatan dalam ….. …..
Struktur APB Desa
3 Peran Pemda dalam PKD ….. …..
4 Keterlibatan Masyarakat ….. …..
dalam PKD
5 Tahapan PKD ….. …..
6 Penerapan Tugas PKPKD ….. …..
dan PPKD
Kunci Jawaban 1:
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban desa.
Diskusi Kelompok
Langkah2 Penerapan
Kelompok Tema Diskusi Titik kritis
Kebijakan
Keterlibatan Masyarakat
4 ….. …..
dalam PKD
Kunci Jawaban 2:
- Minimnya literasi tentang pengelolaan keuangan desa yang baik dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan yang dimiliki oleh aparatur desa, termasuk di dalamnya adalah
persepsi yang keliru atau terdapat kesalahan karena ketidaktahuan (mekanisme), misalnya
ketentuan tentang peruntukan Dana Desa, ketentuan tentang perpajakan keuangan desa,
dstnya
- Terjadinya perubahan terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sehingga
menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian dalam pelaksanaan
- Pemberian arahan terkait kebijakan PKD oleh Kepala Desa kepada seluruh aparatur
pemerintah desa belum efektif, dikarenakan dalam penyampaian yang diberikannya sulit
dipahami oleh seluruh aparatur pemerintah desa sehingga kepala desa tidak memberikan
pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan pekerjaan.
- Dstnya
Deskripsi Singkat :
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih dalam melaksanakan proses pembelajaran tentang
pencegahan permasalahan keuangan di desa, dan kaitannya dengan pengelolaan keuangan
desa. Pengelolaan desa diatur dalam UU Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa. UU Nomor 31
Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
merupakan pijakan hukum Pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan upaya
pemberantasan tindak pidana Korupsi. Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2020 tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Desa. Pengawasan pengelolaan keuangan desa selain dilakukan oleh APIP dan Camat, juga
membutuhkan peran masyarakat Desa. Selain itu APIP juga melakukan Kerjasama dengan
pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk menangani permasalahan tindak pidana korupsi
keuangan desa.
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta apakah
mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah masih ada
materi yang dibutuhkan selain dari materi PB ini
dan tulis di meta plan, hal ini sebagai masukan
untuk pelatihan selanjutnya.
Peran Masyarakat Desa dalam Pencegahan Tindak - Curah Slide power 10’
Pidana Korupsi Keuangan Desa Pendapat point
- Tanya
1. Pelatih menyampaikan kepada peserta; “Bahwa Jawab
- Ceramah
dalam rangka pencegahan korupsi keuangan
desa diperlukan peran serta masyarakat”
2. Pelatih melanjutkan dengan pertanyaan apakah
peserta sependapat dengan pernyataan tersebut?
Minta beberapa peserta untuk memberikan
pendapatnya.
3. Pelatih menyimpulkan bahwa perlu peran serta
masyarakat (termasuk LKD dan LAD) dalam
pencegahan korupsi di desa dengan menayangkan
slide power point yang sudah disediakan.
Deskripsi Singkat:
Deskripsi Singkat:
Pada sub pokok bahasan ini menjelaskan jenis-jenis peraturan yang ada di desa, fungsinya,
dan muatannya.
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi Kembali kepada peserta
apakah mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah
masih ada materi yang dibutuhkan selain
dari materi PB ini dan tulis di meta plan, hal
ini sebagai masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
Pengertian dan tujuan peraturan di desa - Ceramah Slide power 15’
1. Pelatih menanyakan kepada peserta tentang - Tanya point
pengertian dan tujuan penyusunan peraturan Jawab
di desa
2. Pelatih menuliskan jawaban peserta di kertas
plano yang sudah ditempelkan
3. Pelatih menjelaskan pengertian dan tujuan
penyusunan peraturan di desa dengan
menayangkan slide
Jenis dan Kedudukan peraturan di desa dalam - Tanya Slide power 15’
sistem hukum Indonesia jawab point
1. Pelatih menanyakan kepada peserta tentang
jenis dan kedudukan peraturan di desa
2. Pelatih mencatat seluruh jawaban dan
memberi kesempatan kepada peserta lain
untuk menanggapinya.
3. Pelatih menayangkan dan menjelaskan slide
power point tentang jenis dan kedudukan
peraturan di desa.
4. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta
untuk menanyakan hal-hal yang masih belum
dimengerti.
Deskripsi Singkat:
Pada sub pokok bahasan ini menjelaskan kaidah penyusunan peraturan di desa dan kedudukan
peraturan di desa dalam hierarki peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta
apakah mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah
masih ada materi yang dibutuhkan selain
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi pelatih yang membahas ketentuan teknik penulisan
Peraturan di Desa sesuai dengan Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman
Tehnis Peraturan Desa
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta
apakah mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah
masih ada materi yang dibutuhkan selain
dari materi PB ini dan tulis di meta plan, hal
ini sebagai masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
Menjelaskan Kerangka Peraturan di Desa - Ceramah Slide power 15’
- Tanya point
1. Pelatih menanyakan kepada peserta tentang Jawab
kerangka penulisan peraturan di desa
2. Pelatih menuliskan jawaban peserta di kertas
plano yang sudah ditempelkan
3. Pelatih menjelaskan kerangka penyusunan
peraturan di desa dengan menayangkan slide
power point
Deskripsi Singkat:
Pokok bahasan ini akan menguraikan tentang kebijakan gerakan kelembagaan PKK dan
kebijakan kelembagaan Posyandu berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Deskripsi Singkat:
Pada pokok bahasan ini akan fokus membahas tentang Gerakan kelembagaan PKK sebagai
bagian dari kelembagaan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara khusus pembahasan pada pokok bahasan ini menyangkut berbagai kelembagaan yang
ada di desa dimana Gerakan kelembagaan PKK termasuk di dalamnya serta tugas dan fungsi
Kader PKK Desa sebagai representasi dari Gerakan Kelembagaan PKK di desa.
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta apakah
mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti
pembelajaran ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah masih
ada materi yang dibutuhkan selain dari
materi PB ini dan tulis di meta plan, hal ini
sebagai masukan untuk pelatihan
selanjutnya.
NAMA JENIS
TAHAPAN KEGIATAN PERAN LKD / LAD
DOKUMEN
1. Pembentukan tim SK Kepala Desa ● Ketua Lembaga Pemberdayaan
penyusun RPJM Masyarakat selaku Sekretaris
Desa; ● Anggota LKD dan LAD yang dipilih
menjadi anggota Tim Penyusun RPJM
Desa
(Lembaga pemberdayaan masyarakat,
kader pemberdayaan masyarakat Desa,
dan unsur masyarakat lainnya. PKK
(wakil perempuan)
2. Penyelarasan arah Daftar rencana program Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
kebijakan dan kegiatan selaku Sekretaris dan Tim Penyusun RPJM
perencanaan pembangunan yang Desa melakukan penyelarasan arah kebijakan
pembangunan akan masuk ke Desa perencanaan pembangunan kabupaten/kotra
kabupaten/kota meliputi:
a. rencana pembangunan jangka menengah
daerah kabupaten/kota;
b. rencana strategis satuan kerja perangkat
daerah;
c. rencana umum tata ruang wilayah
kabupaten/kota;
d. rencana rinci tata ruang wilayah
kabupaten/kota; dan
e. rencana pembangunan kawasan
perdesaan.
3. Pengkajian Daftar sumber daya Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
keadaan Desa alam selaku Sekretaris Tim Penyusun RPJM Desa
Daftar sumber daya melakukan Pengkajian keadaan Desa
manusia meliputi kegiatan berikut:
Daftar sumber daya a. penyelarasan data Desa;
pembangunan b. penggalian gagasan masyarakat; dan
Daftar sumber daya c. penyusunan laporan hasil pengkajian
sosial budaya keadaan Desa.
Daftar masalah dan
potensi dari sketsa desa Laporan hasil pengkajian keadaan desa
(F1) menjadi bahan masukan dalam musyawarah
Daftar masalah dan Desa dalam
potensi dari kalender rangka penyusunan perencanaan
musim (F2) pembangunan Desa.
Daftar masalah dan
potensi dari bagan Penggalian gagasan dilakukan secara
kelembagaan (F3) partisipatif dengan melibatkan seluruh
Daftar Pengelompokan unsur masyarakat Desa sebagai sumber
masalah (F4) data dan informasi
Penentuan peringkat
masalah (F5) Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Pengkajian tindakan selaku Sekretaris dan Tim Penyusun RPJM
pemecahan masalah Desa melakukan:
(F6)
Deskripsi Singkat:
Modul konsep dasar Posyandu memuat materi Pengertian, Tujuan, Sasaran, Fungsi dan
Manfaat, Lokasi, Kedudukan, Pengorganisasian, Pembentukan, dan Kegiatan Posyandu
sehingga membekali Pelatih memahami konsep dasar Posyandu dengan baik yang akhirnya
dapat digunakan sebagai modal dasar dalam memfasilitasi penyelenggaraan Posyandu.
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi Kembali kepada peserta apakah
mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti pembelajaran
ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah masih
ada materi yang dibutuhkan selain dari materi
PB ini dan tulis di metaplan, hal ini sebagai
masukan untuk pelatihan selanjutnya.
Menjelaskan Kebijakan Pemerintah, Pengertian - Ceramah Slide power 30’
Posyandu, Tujuan, Sasaran, dan Manfaat - Tanya point
Posyandu Jawab
Deskripsi Singkat :
Dasar Hukum: UU 6/2014, PP 11/2021 Tentang BUM Desa, Permendagri 1/2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa dan Permendes Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran,
Pendataan dan Pemeringkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan
Barang/atau Jasa BUM Desa dan BUM Desa Bersama.
UU No.6 tahun 2014 dalam pasal 77 ayat 3 menyebutkan bahwa pengelolaan kekayaan milik
Desa dibahas oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan tata
cara pengelolaan kekayaan milik Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pengelolaan
asset desa optimal dilakukan dengan mendirikan BUM Desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan badan usaha yang dalam
penyelenggaraannnya menggunakan sebagian atau keseluruhan modal dari desa untuk
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya mensejahterakan
masyarakat desa. Tujuan pendirian BUM Desa berdasarkan pasal 3 PP 11 / 2021 adalah untuk
meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa sehingga desa
menjadi mandiri dan dapat mengelola kekayaan desa menjadi berdayaguna dan berharsil
guna.
Pendapatan Asli Desa (PADes) merupakan segala usaha yang dilakukan oleh pemerintah
desa untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan desa dalam rangka pelaksanaan
otonomi desa.
Deskripsi Singkat :
Di tengah keterbatasan sumber dana yang dimiliki desa, salah satu peluang yang potensi
untuk dikembangkan di desa di seluruh Indonesia adalah dengan mendorong pendirian dan
pengembangan BUM Desa yang mandiri dan keberlanjutan. BUM Desa sebagai lembaga
sosial ekonomi yang pembentukannya bersifat top down, namun di lapangan tidak banyak
desa yang benar-benar siap mendirikan dan pengembangan BUM Desa. Namun jika dilihat
dari partisipasi dan kebutuhan masyarakat lokal pedesaan yang meningkat, mau tidak mau
desa harus mulai menjajagi dan mengembangkan BUM Desa yang kontekstual.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2021 tentang BUM Desa, menjadi titik tolak baru untuk
menjalankan fungsi penggerak ekonomi di desa melalui BUM Desa.
BUM Desa sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Desa melalui modal yang diberikan sebagaii
pernyataan modal sehingga porsi keuntungan serta pemanfaatan yang akan diberikan oleh
BUM Desa kepada pemerintah Desa dan keuntungan masyarakat pun akan lebih besar. Pada
pelaksanaannya, status BUM Desa menjadi badan hukum usaha pada level desa atau
kampung akan menjadikan BUM Desa lebih fleksibel dalam mengelola aktivitas usahanya.
Dengan status badan hukum yang jelas, akan membuat BUM Desa lebih mudah mendapatkan
akses permodalan dan membangun sebuah/beberapa unit usaha di dalamnya.
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi Kembali kepada peserta apakah
mereka membutuhkan materi ini
Pengertian dan Dasar Hukum BUM Desa - Curah - Slide power 15’
1. Pelatih menanyakan kepada 2 - 3 peserta. pendapat point
Tanyakan apa yang dimaksud dengan BUM - Ceramah - Kerta plano
Desa? dan
2. Pelatih mencatat jawaban peserta pada Metaplan
kertas plano
3. Kemudian Pelatih menanyakan dasar hukum
yang melandasi BUM Desa?
4. Pelatih mencatat jawaban peserta pada
kerta plano
5. Selanjutnya Pelatih memberikan penegasan
tentang BUM Desa sesuai dengan regulasi
yang melandasinya menggunakan slide
power point
6. Pelatih memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas
Pendirian BUM Desa - Curah - Slide power 20’
1. Pelatih menanyakan kepada peserta tentang pendapat point
tata cara pendirian BUM Desa di Desanya; - Ceramah - Kertas
2. Pelatih mencatat jawaban peserta pada plano dan
kerta plano dan minta peserta menanggapi Metaplan
dan melengkapi melengkapi jawaban;
3. Pelatih menjelaskan tata cara pendirian
BUM Desa menggunakan slide power point;
4. Pelatih memberikan penegasan titik kritis
pendirian BUM Desa;
1. Curah Pendapat Konsep BUM Desa dan Landasan Hukum BUM Desa
2. Curah Pendapat Pendirian BUM Desa
3. Diskusi Kelompok
SPB.7.2. Peningkatan Pendapatan Asli Desa melalui BUM Desa dan Pengelolaan Aset
Desa
Deskripsi Singkat :
1. Menganalisa data nasional penerimaan dan pengeluaran dalam APB Desa tahun 2016-
2018 (data ini menggambarkan bahwa pemerintah desa mempunyai ketergantungan
yang sangat besar terhadap penerimaan transfer dana dari pemerintah, dimana dalam
1. Menjelaskan data nasional penerimaan dan pengeluaran dalam APB Desa tahun 2016 -
2018,
2. Merumuskan strategi peningkatan Pendapatan Asli Desa melalui BUM Desa dan
pendayagunaan aset desa.
PROSES PENYAJIAN
Catatan: Estimasi Berdasarkan Survei BPSSumber: BPS, Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa
Source Url: https://www.bps.go.id/indicator/13/1977/2/realisasi-penerimaan-dan-pengeluaran-pemerintah-desa-seluruh-indonesia-format-baru-.html
Access Time: April 4, 2023, 6:07 am
Diskusi Kelompok
Kunci Jawaban:
- Pendapatan asli desa rata-rata hanya 3% (4,29%, 3,09%, dan 3,40%) dari total
pendapatan.
- Pendapatan transfer 95,13%, 96,42%, dan 95,95% terhadap total pendapatan.
- Pendapatan lain-lain 0,57%, 0,49%, dan 0,68% terhadap total pendapatan.
Kesimpulan analisanya adalah:
“Pemerintah Desa mempunyai ketergantungan yang sangat besar terhadap
penerimaan transfer dana dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah”
Pendapatan asli desa dalam struktur pendapatan APB Desa, kontribusinya masih
sangat kecil tidak sampai 5% berdasar data BPS tahun 2016, 2017 dan 2018. Oleh
karena perlu diupayakan peningkatan pendapatan asli desa melalui sumber daya yang
dipunyai.
Dalam rancangan APBDesa dituangkan pendapatan yang berasal dari Dana Desa.
Ke depan sangat diharapkan peningkatan pada pendapatan asli desa sehingga desa
tidak sepenuhnya bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat melalui Dana
Desa.
Selain pendapatan, penuangan belanja pada APBDes harus direncanakan secara baik
dan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan
pembangunan manusia di desa. Untuk membangun paradigma yang benar tentang
bagaimana menyusun APBDes diperlukan kesamaan paham dan pengetahuan dari
pengelola keuangan desa.
1) Sewa
Pemanfaatan aset desa dalam bentuk sewa dan kerjasama pemanfaatan
memberikan pendapatan rutin sebagai pendapatan asli desa
2) Pinjam pakai
Pemanfaatan aset desa dalam bentuk pinjam pakai bersifat jangka pendek
dilakukan antar Pemerintah Desa serta Lembaga Kemasyarakatan Desa.
Bentuk pemanfaatan ini tidak mensyaratkan pembayaran.
3) Kerjasama pemanfaatan
Pemanfaatan aset desa dalam bentuk bangun guna serah atau bangun serah
guna, memberikan manfaat dimasa yang akan datang dalam bentuk bangunan
yang di masa mendatang direncanakan digunakan untuk kebutuhan tertentu.
Keuntungan lain APB Desa tidak terbebani pengeluaran investasi bangunan
karena pembiayaan ditanggung oleh Pihak Lain yang selanjutnya diberikan
konsesi menggunakannya dalam jangka waktu tertentu sebelum diserahkan ke
Pemerintah Desa
4) Bangun guna serah atau bangun serah guna (BGS/BSG)
Bangun Guna Serah yang selanjutnya disingkat BGS adalah pemanfaatan
barang milik desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan
bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh
pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk
selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana
berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.
Sedangkan Bangun Serah Guna yang selanjutnya disingkat BSG adalah
pemanfaatan barang milik desa berupa tanah oleh pihak lain dengan cara
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai
Salah satu strategi peningkatan pendapatan asli desa melalui penyertaan modal
pemerintah desa ke dalam BUM Desaa. Penyertaan Modal Pemerintah Desa adalah
pemindahtanganan aset Desa yang semula merupakan kekayaan yang tidak
dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal
Desa dalam BUM Desaa.
Manfaat bagi pemerintah desa adalah dimasa yang akan datang mendapatkan
pembagian laba usaha (deviden) dari keuntungan usaha BUM Desa. Pendapatan ini
merupakan pendapatan asli desa (PADesa) dalam APB Desa.
Deskripsi Singkat:
Pokok Bahasan ini membahas Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat
Desa (LAD) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
mengamanatkan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa yang dibentuk
oleh Pemerintah Desa dan prakarsa masyarakat berdasarkan pedoman pada Peraturan
Menteri. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
Kemasyarakat Desa dan Lembaga Adat Desa, menguraikan mengenai Pengertian LKD
dan LAD, Jenis-jenis Kelembagaan Desa, Tugas dan fungsi serta program Kerja.
Deskripsi Singkat:
PROSES PENYAJIAN
Catatan:
➢ Penjelasan tujuan pembelajaran harus
dikonfimasi kembali kepada peserta apakah
mereka membutuhkan materi ini
➢ Apakah peserta siap mengikuti pembelajaran
ini?
➢ Minta peserta menyampaikan, apakah masih
ada materi yang dibutuhkan selain dari
materi PB ini dan tulis di meta plan, hal ini
sebagai masukan untuk pelatihan
selanjutnya
Menjelaskan Tugas Dan Fungsi LKD dan LAD - Ceramah slide power 20
- Curah point.
1. Pelatih menanyakan kepada peserta tugas Pendapat
dan fungsi LKD dan LAD; - Tanya Jawab
2. Pelatih membagikan kertas metaplan kepada
peserta dan meminta peserta untuk
menuliskan jawabannya pada kertas
metaplan tersebut;
3. Pelatih meminta peserta menempelkan
jawaban pada kertas plano bertuliskan LKD
untuk menempelkan jawaban LKD dan
kertas plano bertuliskan LAD untuk
menempelkan jawaban LAD;
4. Pelatih membacakan jawaban peserta yang
ditempel pada kertas plano dan meminta
tanggapan peserta;
5. Pelatih selanjutnya menjelaskan tugas dan
fungsi LKD dan LAD menggunakan slide
power point;
6. Pelatih memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas terkait dengan tugas dan fungsi
LKD dan LAD;
7. Pelatih memastikan bahwa seluruh peserta
memahami dengan benar tugas dan fungsi
LKD dan LAD dengan cara meminta
beberapa peserta menjelaskan tugas dan
fungsi LKD dan LAD;
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih untuk membahas tentang cara menggali,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat oleh LKD dan LAD, dalam menjalankan
fungsinya menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan Permendagri
Nomor 18 Tahun 2018, pasal 5 (b) menyebutkan : Dalam melaksanakan tugasnya LKD
memiliki fungsi ”menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat’.
PROSES PENYAJIAN
Evaluasi - Tanya - 5’
➢ Pelatih memberikan umpan balik dengan jawab
menanyakan kepada beberapa peserta - Ceramah
tentang tujuan hasil pembelajaran apakah
telah tercapai;
➢ Pelatih menutup sesi dengan mengucapkan
salam.
Persiapan:
1. Peserta dibagi 2 kelompok.
Kelompok 1 mempraktikkan teknik menggali aspirasi kepada masyarakat
berkebutuhan khusus.
Kelompok 2 mempraktikkan teknik menggali aspirasi kepada masyarakat
miskin/kaum marjinal
2. Sebelum melaksanakan praktik, masing-masing kelompok menyusun skenario praktik
menggunakan “Panduan Menggali Aspirasi Masyarakat: seperti formulir berikut.
Maksud :
Sasaran :
Waktu :
Anggota LKD/LAD :
Uraian Kegiatan : (menguraikan kegiatan dan metode yang dilakukan)
4. Peserta lain yang tidak kebagian peran, tetap terlibat sebagai masyarakat, bisa juga
sebgai masyarakat marjinal/berkebutuhan khusus
Pelaksanaan praktik:
Contoh Formulir
BUKU DATA ASPIRASI MASYARAKAT
NAMA/
LEMBAGA ASPIRASI YANG
No. HARI/TANGGAL TINDAKLANJUT
SUMBER DISAMPAIKAN
ASPIRASI
1 2 3 4 5
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih yang membahas tentang Penyusunan program
Kerja dan Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat Desa (LAD)
dalam mendukung pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan Desa.
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, LKD dan LAD harus dan mengajukan
program kerja atau kegiatan kepada Pemerintah Desa. Hal ini sesuai dengan Permendagri
Nomor 18 Tahun 2018, pasal 4 (1) LKD bertugas : a) melakukan pemberdayaan masyarakat,
b). LKD ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan c). meningkatkan
pelayanan masyarakat desa. Sementara itu ayat (2) berbunyi ”Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, LKD mengusulkan program dan kegiatan
kepada Pemerintah Desa.
PROSES PENYAJIAN
DESA : ...............................
KECAMATAN : ...............................
KABUPATEN : ...............................
WAKTU
URAIAN TUJUAN/ ANGGARAN PENANGGUNG PELAKSANAAN
No. LOKASI
KEGIATAN MANFAAT BIAYA JAWAB
1 2 3 4 5
1 Pembangunan Meningkatkan
ruang kinerja pengurus
10.000.000,- Dusun A V
sekretariat dan anggota
tetap seni budaya
2. Mencipatkan
lapangan
usaha bagi
pemuda
a. Pelatihan IT Meningkatkan
bagi pemuda SDM pemuda
terkait dan masyarakat
V
pemasaran dalam hal
online pemasaran
digital
b. Pelatihan Meningkatkan
pengolahan nilai tambah
V
kopi pasca bagi produk kopi
produksi warga
c. Pelatihan Meningkatkan
Barista keterampilan Dusun B
pemuda
Dst.
DESA : ...............................
KECAMATAN : ...............................
KABUPATEN : ...............................
WAKTU
URAIAN TUJUAN/ ANGGARAN PENANGGUNG PELAKSANAAN
No. LOKASI
KEGIATAN MANFAAT BIAYA JAWAB
1 2 3 4 5
1 Pembangunan Meningkatkan
ruang kinerja pengurus
10.000.000,- Dusun A V
sekretariat dan anggota
tetap seni budaya
2. Mencipatkan
lapangan
DESA : ...............................
KECAMATAN : ...............................
KABUPATEN : ...............................
WAKTU
URAIAN TUJUAN/ ANGGARAN PENANGGUNG PELAKSANAAN
No. LOKASI
KEGIATAN MANFAAT BIAYA JAWAB
1 2 3 4 5
1 Pembangunan Meningkatkan
ruang kinerja pengurus
sekretariat dan anggota
tetap seni budaya
2. Mencipatkan
lapangan
usaha bagi
pemuda
g. Pelatihan IT Meningkatkan
bagi pemuda SDM pemuda
terkait dan masyarakat
pemasaran dalam hal
online pemasaran
digital
h. Pelatihan Meningkatkan
pengolahan nilai tambah
kopi pasca bagi produk kopi
produksi warga
i. Pelatihan Meningkatkan
Barista keterampilan
pemuda
Dst.
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih dalam membahas Peran LKD dan LAD dalam
Pembangunan Desa berpedoman pada Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa dan Permendagri Nomor 114
Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa, yang dimulai dari Peran LKD dan
LAD dalam Tahap Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa (RPJM Desa dan RKP
Desa), Peran LKD dan LAD pada Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Peran LKD dan LAD
dalam Pengawasan Pembangunan Desa.
SPB. 9.1 Peran LKD dan LAD dalam Perencanaan Pembangunan Desa
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih dalam membahas Peran LKD dan LAD dalam
Perencanaan Pembangunan Desa berpedoman pada Permendagri Nomor 18 tahun 2023
Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa dan Permendagri
Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Peran LKD dan LAD difokuskan tahapan penyusunan perencanaan pembangunan desa
yaitu tahap penyusunan RPJM Desa dan penyusunan RKP Desa.
Menjelaskan Peran LKD dan LAD Dalam - Ceramah - Kertas plano 40’
Perencanaan Pembangunan Desa; - Diskusi - Slide power
Kelompok point
1. Pelatih menjelaskan bahwa LKD dan LAD - Diskusi
mempunyai peran penting dalam pleno
Perencanaan Pembangunan Desa.
Selanjutnya Pelatih mngajak peserta untuk
mendiskusikan hal tersebut secara
berkelompok.
2. Pelatih membagi peserta berdasarkan
kelompok Desa masing-masing;
3. Pelatih memberikan penugasan diskusi
sebagai berikut:
• Tiga (3) kelompok mendiskusikan
Peran LKD dan LAD pada tahap
Penyusunan RPJM Desa;
• Tiga (3) kelompok mendiskusikan
Peran LKD dan LAD pada tahap
Penyusunan RKP Desa;
4. Pelatih memberikan kesempatan kepada
1-2 kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya. Minta kelompok lain
untuk menanggapinya;
5. Setelah selesai, Pelatih memberikan
penegasan Peran LKD dan LAD pada
Tahapan Penyusunan RPJM Desa dan
Tahapan Penyusunan RKP Desa;
SPB. 9.2. Peran LKD dan LAD Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih membahas Peran LKD dan LAD dalam
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2023 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Lembaga Adat Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa, yang menyebutkan bahwa
pelaksanaan kegiatan pembangunan desa terdiri dari tahapan Persiapan dan tahapan
Pelaksanaan Kegiatan, dimana masing-masing tahapan tersebut.
Menjelaskan Peran LKD dan LAD Dalam - Ceramah - Slide Power 30’
Tahapan Pelaksanaan Pembangunan Desa - Curah Point
1. Pelatih memberikan penjelasan tentang Pendapat - Kertas plano
Pelaksanaan Pembangunan Desa, mulai dari - Diskusi
tahap persiapan dan tahap pelaksanaan kelompok
kegiatan menggunakan media slide power - Tanya Jawab
point; -
2. Pelatih menanyakan kepada peserta apa
peran LKD dan LAD dalam tahapan persiapan
pelaksanaan pembangunan dan tahapan
pelaksanaan Kegiatan;
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi Pelatih yang membahas Peran LKD dan LAD Dalam
Pengawasan Pembangunan Desa, berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga
Adat Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa, Bab III Pemantauan dan Pengawasan
Pembangunan Desa Pasal 84 dan 85, yang intinya menyebutkan bahwa pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota dan Pemerintah Desa
melakukan upaya pemberdayaan masyarakat Desa. Pemberdayaan masyarakat dilakukan
melalui pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pembangunan Desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Desa.
PROSES PENYAJIAN
Evaluasi Tanya 5’
➢ Pelatih memberikan umpan balik dengan Jawab
menanyakan kepada beberapa peserta tentang
tujuan hasil pembelajaran apakah telah tercapai;
➢ Pelatih menutup sesi dengan mengucapkan
salam.
Deskripsi Singkat:
Bagian ini merupakan panduan bagi pelatih yang membahas tentang rumusan hasil dan
rencana aksi pasca pelatihan. Pelatih melakukan review terhadap pembelajaran yang sudah
dilaksanakan menggunakan instrumen yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta diajak
menyusun rencana kerja tindak lanjut dari masing-masing peserta pasca pelatihan.
PROSES PENYAJIAN
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyebutkan Pemerintah Desa dan
masyarakat Desa dapat membentuk lembaga kemasyarakatan Desa dan lembaga adat
Desa. Fungsinya sebagai wadah partisipasi masyarakat Desa dan mitra Pemerintah
Desa. Sesuai pasal 94 UU Desa menyebutkan keberadaannya membantu pelaksanaan
fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Sebagai mitra Pemerintah Desa, LKD dan LAD menunjukkan bahwa hubungan LKD dan
LAD dengan Pemerintah Desa adalah kolaboratif dan koordinatif yang artinya kedua pihak
saling bekerja sama dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh LKD
dan LAD hendaknya mengacu dan sejalan dengan program kegiatan yang ada di
Pemerintah Desa. Begitu pula sebaliknya, program-program kegiatan Pemerintah Desa
perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat yang disampaikan melalui LKD dan LAD.
Melalui LKD dan LAD masyarakat dapat ikut serta dalam tahapan pembangunan yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan mengawasi pembangunan di
lingkungannya. Peran tersebut perlu dioptimalkan oleh pengurus LKD dan LAD agar
pembangunan di wilayahnya dapat berhasil guna dan sesuai dengan kebutuhan prioritas
masyarakat. Oleh sebab itu pengurus LKD dan LAD harus mampu mengedukasi dan
persuasi guna mendorong peran aktif masyakat dalam semua tahapan pembangunan
Desa.
Selain itu LKD dan LAD juga berperan meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
keberadaan LKD dan LAD sejatinya pelayanan masyarakat menjadi lebih mudah, murah,
dan optimal. Hal tersebut disebabkan adanya lembaga yang mampu memfasilitasi proses
pelayanan masyarakat secara langsung seperti seperti keamanan dan ketertiban,
kerohanian, sosial kemasyarakatan, pemuda dan olah raga, dan juga pemberdayaan
perempuan.
Modul Pelatihan Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Lembaga Adat
Desa (LAD) ini merupakan modul yang berisikan materi dasar penyelenggaran
pemerintah desa dan materi tematik terkait LKD dan LAD. Modul ini tentu belum sempurna
dan perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan LKD dan LAD sehingga mampu
menjawab tugas dan fungsi LKD dan LAD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
dan pembangunan desa.
2. Lampiran-2
DAFTAR PENGECEKAN
PROSES PELAKSANAAN
LANGKAH-LANGKAH
NO PENGENDALIAN PROSES PELAKSANAAN CHECK
PELATIHAN
1. SEBELUM DIMULAI
A Tim Pelatih datang lebih awal 30 menit dari peserta, dan panitia
sudah standby di lokasi satu hari sebelumnya untuk mengecek
segala sesuatunya: ruang kelas, jumlah kursi, papan tulis, dll.
B Berikan perhatian kepada pengaturan ruang
C Berikan perhatian pada pengaturan tempat duduk. Usahakan
bentuk U atau setengah lingkaran agar lebih interaktif.
D Cek peralatan dan pencahayaan ruang
E Jika menggunakan media presentasi, buat dengan prosedur sbb.:
1. Ukuran huruf 36 atau lebih
2. Latar belakang kontras dan cukup tajam dengan tulisan (pilih
hitam putih jika warna lain dinilai tidak efektif)
3. Atur layar dan tes dari tempat duduk paling belakang, pastikan
tayangan bisa terlihat
F Persiapkan pertanyaan untuk mendorong keterlibatan peserta
2. PADA SAAT DIMULAI
A Ucapkan “Selamat Datang”
B Sebelum memulai, ajak peserta berdo’a memohon kelancaran dan
ilmu yang bermanfaat kepada Tuhan.
C Selalu awali sessi pertama dengan penciptaan suasana belajar
yang menarik!
1. Bangunlah suasana perkenalan, keceriaan, dan keakraban,
2. Ajak menyusun harapan terhadap ,
3. Lakukan kontrak belajar dan
4. Pengorganisasian kelas.
D Pastikan seluruh peserta paham tujuan dan arah serta output .
E Mulailah dari posisi peserta saat ini:
1. Pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki,
4. CATATAN PELATIH
A Sikap yang Harus Dikembangkan:
1 Sadari keterbatasan diri: jika anda tidak menguasai suatu metode
tertentu, lebih baik cari alternatif yang lebih mudah.
DAFTAR PENGECEKAN
EVALUASI, UMPAN BALIK DAN TINDAKLANJUT
LANGKAH-LANGKAH
PENGENDALIAN: EVALUASI, UMPAN BALIK DAN TINDAK
NO CHECK
LANJUT
1. TUJUAN EVALUASI
A Menemukan bagian-bagian mana yang berhasil mencapai
tujuan, serta bagian-bagian mana yang kurang berhasil,
sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan.
B Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan
saran-saran dan penilaian terhadap program yang dijalankan.
C Sebagai alat pembantu dalam proses
2. Tipe/Jenis Evaluasi
A Evaluasi Proses
1 Lakukan evaluasi terhadap pelatih mencakup aspek: cara
penyajian, penampilan, penguasaan materi, penguasaan metode.
2 Pastikan: apakah isi materi cukup menarik dan bermanfaat
untuk peserta.
3 Amati kesungguhan peserta mengikuti , apakah peserta
merasa senang mengikuti , daya serap peserta, keterbukaan,
kerjasama dan motivasi terhadap tugas yang diberikan.
4 Pastikan Proses :
a. Pelaksanaan kurikulum sesuai jadwal yang telah disusun
bersama antara peserta dan pelatih
b. Partisipasi peserta meningkat atau menurun
c. Interaksi antara peserta dengan peserta, dan antara peserta
dengan pelatih.
d. Kelancaran
e. Sarana : cukup mendukung atau malah menghambat
5 Catatan Pelatih:
a. Evaluasi proses ini sangat bermanfaat untuk "mengarahkan"
serta untuk memutuskan apa yang akan dibuat setelah dan
metode apa yang akan dipakai.
Jenis :
Tanggal Pelaksanaan :
Tempat :
Jumlah Kelas :
1. DATA PESERTA
Jumlah Undangan
Diundang orang
Jumlah Hadir
4 dst
Jumlah orang
4. DATA PESERTA
JENIS WILAYAH
NO PESERTA INSTANSI
KELAMIN PROVINSI KABUPATEN
10
11
12
13
17 dst
.
Hari/Tanggal : .........................................................................................................
Kelas/Sessi/Jam : .........................................................................................................
Narasumber : .........................................................................................................
Topik Bahasan : .........................................................................................................
Moderator/Notulen : .........................................................................................................
.
No. URAIAN HASIL PENCERMATAN
1 Poin Penjelasan Awal Sessi Oleh Narasumber:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2 Sessi Tanya-Jawab:
1. Pertanyaan-Pertanyaan Peserta:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Tanggapan Narasumber:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
KETERANGAN: format ini bisa dimodifikasi, dan jika kolom kurang lebar dapat dituliskan
di lembar belakang
3. HASIL PEMBAHASAN
No. ISU YANG BERKEMBANG KESEPAKATAN/REKOMENDASI
1
2
3
4
5
6
7
dst
dst
PENJELASAN TEKNIS
PELAKSANAAN EVALUASI
PELATIHAN PENGUATAN LKD DAN LAD
TAHUN ANGGARAN 2023
1. Perbanyak form evalusi harian sebanyak peserta dikalikan hari efektif (4 hari)
2. Proses evaluasi dilakukan secara transparan, untuk setiap pokok bahasan pada setiap
akhir sessi, 10 menit sebelum sessi berakhir. Jika dalam satu hari dibahas 3 pokok
bahasan, maka terdapat rekapitulasi hasil evaluasi terhadap 3 pokok bahasan tersebut.
3. Bagikan lembar evaluasi kepada setiap peseta dan Berikan waktu 5 menit untuk
mengisinya.
4. Selanjutnya, langsung dilakukan perhitungan. Serahkan pada petugas kelas yang
bertugas pada hari itu untuk memfasilitasi proses perhitungan cepat. Caranya adalah,
minta peserta mengedarkan kertas ke samping kirinya dua kali kemudian dilakukan
perhitungan skor dengan mengangkat tangan dan dihitung bersama. Hasilnya
dimasukkan ke dalam matriks yang sudah disediakan (di kertas flipchart). Lakukan
perhitungan untuk seluruh aspek yang dinilai.
5. Hasilnya langsung diserahkan kepada petugas kelas untuk dimasukkan dalam
komputer dan dibuatkan grafiknya.
6. Hasil perhitungan evaluasi harian dalam bentuk grafik dan rekapitulasi masukan/
komentar ditempel di kelas pada esok paginya dan direview bersama dalam sessi
review pagi oleh petugas kelas yang bertugas bersama dengan review materi hari
kemarin.
7. Review hasil evaluasi diberikan umpan balik oleh Pelatih untuk perbaikan hari itu.
PARAMETER/INDIKATOR
No ASPEK YANG DINILAI
A B C D
1 Manfaat Materi untuk menunjang Sangat Bermanfaat Cukup Bermanfaat Kurang Bermanfaat Tidak Bermanfaat
perbaikan kinerja
2 Pencapaian Tujuan dan output Pembahasan materi Pembahasan Materi Pembahasan materi Pembahasan materi
pokok/sub pokok bahasan mencapai tujuan/ belum sepenuhnya kurang mencapai tidak mencapai
output mencapai tujuan/output tujuan/output tujuan/output
3 Dinamika Kelas (partisipasi Peserta) Sangat Dinamis Cukup Dinamis Kurang Dinamis Tidak Dinamis
(seluruh peserta aktif) (sebagian besar (separuh kelas pasif) (sebagian besar
peserta aktif) peserta pasif)
4 Kemampuan Pelatih dalam Sangat menguasai Sebagian besar materi Tidak seluruh Pelatih Sebagian besar
menciptakan suasana belajar yang materi, kreatif dalam dikuasai, penggunaan menguasai materi, materi kurang
partisipatif dan penguasaan materi penggunaan media media & metode penggunaan media dan dikuasai, penggunaan
serta partisipatif standard dan metode kurang media dan metode
partisipatif merangsang dinamika sangat mem-
kelas/partisi-pasi bosankan dan tidak
peserta partisipatif
5 Dukungan panitia (akomodasi, Sangat baik (sangat Baik (sesuai dengan Cukup (masih ada Kurang
konsumsi, peralatan/perlengkapan menunjang standard ) beberapa kekurangan) (Tidak sesuai dengan
belajar) kelancaran proses standard dan
belajar) menghambat proses
belajar)
Hari/Tanggal :
....................................................................................................
Kelas :
....................................................................................................
Jumlah Peserta :
....................................................................................................
Jenis :
Perintah: beri tanda √ pada nilai A, B, C, atau D yang sesuai dengan penilaian anda,
dan berikan komentar/masukan pada kolom kosong yang tersedia untuk mendukung
alasan/uraian anda.
NILAI
No ASPEK YANG DINILAI TOTAL
A B C D
1 Manfaat materi
2 Pencapaian tujuan/output
4 Kemampuan Pelatih
5 Dukungan panitia
KETERANGAN:
A = Baik sekali (80)
B = Baik (70)
C = Cukup (60)
D = Kurang (50)
Berikan Komentar:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..................
Hari/Tanggal : ....................................................................................................
Kelas :
....................................................................................................
Jumlah Peserta :
....................................................................................................
Jenis :
Perintah: beri tanda √ pada nilai A, B, C, atau D yang sesuai dengan penilaian anda,
dan berikan komentar/masukan pada kolom kosong yang tersedia untuk mendukung
alasan/uraian anda.
2 Pencapaian tujuan/output
4 Kemampuan Pelatih
5 Dukungan panitia
KETERANGAN: *) jumlahkan peserta dan masukkan ke dalam kolom skor yang dipilih
untuk tiap aspek
KOMENTAR/MASUKAN PESERTA:
1) …………………………………………………………………………….………….……
…………………
2) ……………………………………………………………………………………..………
…………………
3) ………………………………………………………………………………….…………
…………….……
4) Sebutkan 3 (tiga) nama diantara peserta yang dianggap paling memiliki jiwa
kepemimpinan?
Berilah tanda [√] dalam kolom di bawah ini sesuai dengan salah 5 = sangat baik
satu angka skala identifikasi yang dianggap paling sesuai 4 = baik
berdasarkan pengamatan, pemikiran, dan tanggapan anda. 3 = cukup
2 = rendah
1 = sangat rendah
MATERI INDIKATOR 5 4 3 2 1
• Materinya relevan dengan kebutuhan peserta
• Materinya relevan dengan peran saya di
lembaga
• Materinya relevan dengan tujuan pelatihan
METODE INDIKATOR 5 4 3 2 1
Metode dan • Interaksi antar peserta dan Pelatih
kreativitas training • Proses training dikemas secara menarik
• Melibatkan peserta secara aktif dan
partisipatif
• Peserta didorong untuk memberikan
kontribusi dan ide-ide yang baru
• Menggunakan bahasa mudah dimengerti
PELATIH INDIKATOR 5 4 3 2 1
Penguasaan Pelatih • Para Pelatih menguasai dan memahami
terhadap materi, materi yang disampaikan
teknik, dan strategi
training • Hubungan Pelatih dengan peserta
• Mampu menyesuaikan pengetahuan dengan
pengalaman nyata
• Mampu memvariasikan aktivitas/tindakan
untuk mengikuti perkembangan pikiran dan
motivasi anggota kelompok dan peserta
training
• Mampu menggali pengalaman dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
terfokus dan mendalam
• Menggunakan teknik dan strategi training
yang efektif dan aktif
MEDIA INDIKATOR 5 4 3 2 1
Alat Bantu dan • Menggunakan media training yang memadai
bahan training
• Menggunakan alat untuk memperlancar dan
mengefektifkan training
FASILITAS INDIKATOR 5 4 3 2 1
• Ruangan training kondusif
TAHUN 2023
Nama :……………………………………………………………
Asal Peserta :……………………………………………………………
Tanggal :……………………………………………………………
Petunjuk : Beri tanda X (silang) pada pernyataan di bawah ini yang menurut Anda
benar.
Materi Wajib:
1. Pengertian BUM Desa menurut PP nomor 11 tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik
Desa adalah?
a. BUM Desa adalah usaha yang dikelola oleh masyarakat desa untuk kepentingan
sekelompok orang
b. BUM adalah bagian dari Badab Usaha Milik daerah yang dikelola oleh pemerintah
Daerah
c. BUM Desa adalah gabungan usaha pemerintah desa dan pengusaha desa
d. BUM Desa adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau hersarna desa-
desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
3. Strategi Peningkatan PADesa melalui pemanfaatan aset desa Terdapat empat strategi
pemanfaatan aset desa dalam rangka peningkatan pendapatan asli desa, kecuali
a. Sewa dan Pinjam pakai
b. Kerjasama pemanfaatan
c. Bangun guna serah atau bangun serah guna (BGS/BSG)
d. Jawaban a,b,c salah
4. Salah satu strategi peningkatan pendapatan asli desa melalui penyertaan modal
pemerintah desa ke dalam BUMDesa. Penyertaan Modal Pemerintah Desa adalah,
yang paling tepat
a. Pemindah tanganan aset Desa yang semula merupakan kekayaan yang tidak
5. Dalam hal mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi di tingkat desa, harus
melibatkan peran dari berbagai pihak, diantaranya:
a. Pemerintah Desa sebagai Eksekutif sekaligus pengelola Keuangan Desa harus
berhati-hati, disiplin mengikuti dan memahami semua aturan, harus transparan,
akuntabel serta bertanggung jawab dalam menjalankan pemerintahannya.
b. BPD (Badan Permusyawaratan Desa) berfungsi sebagai pengawas yang
mengontrol segala bentuk jalannya pemerintahan desa. Peran BPD dalam hal ini
sangat penting terutama mencegah terjadinya tipikor. Pengendalian dan
pengawasan yang baik akan "mengurangi kemungkinan tindakan kecurangan".
c. Masyarakat Desa, dalam hal ini masyarakat selaku stakeholder harus mengetahui
kinerja dan laporan keuangan dari pemerintah desa.
d. Semuanya benar
9. Penguasaan Aparatur Desa terhadap materi Kerangka Dasar RKP dan DU- RKP
sangat penting. Untuk itu, pelatih harus mampu penjelaskan secara lengkap
kerangka dasar tersebut, antara lain:
a. Peran RKP dalam keberhasilan pembagian desa dan kualitas pemerintahan
desa dijelaskan;
b. Kerangka RKP tidak perlu dijelaskan untuk memberikan rujukan alur pikir dalam
penyusunan RKP dan DU-RKP Desa
11. Salah satu materi pelatihan yang harus diketahui oleh aparatur desa adalah proses
perubahan RKP Desa. Untuk itu Pelatih Aparatur Desa harus mampu menjelaskan
proses perubahan RKP Desa. Salah satu syarat dilakukannya perubahan RKP Desa
adalah:
a. ada usulan masyarakat yang tidak termuat dalam perencanaan pembangunan
desa;
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota
c. Ada gagasan baru dari kepala desa dan BPD
d. Hasil diskusi reses anggota DPRD
13. APB Desa adalah merupakan perencanaan penganggaran di desa. Struktur APB
Desa terdiri dari :
a. Pendapatan Desa, Pembayaran Desa dan Pembiayaan Desa
b. Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan Desa
c. Pemasukann Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan Desa
d. Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembayaran Desa
14. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan
a. Pembangunan Kesehatan
b. Pembangunaan Desa
c. Pembangunan Kelurahan
d. Pembangunan Sarana Prasarana
18. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sesuai permendagri no 18 tahun 2018
Lembaga Adat Desa (LAD) adalah Kecuali :
a. melindungi identitas budaya dan hak tradisional masyarakat hukum adat termasuk
kelahiran, kematian, perkawinan dan unsur kekerabatan lainnya;
b. mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif dan melakukan sesain Business to
Business kepada pihak ketiga atas komuditas hasil pertanian yang dihasilkan oleh
masyarakat desa
c. melestarikan hak ulayat, tanah ulayat, hutan adat, dan harta dan/atau kekayaan
adat lainnya untuk sumber penghidupan warga, kelestarian lingkungan hidup, dan
mengatasi kemiskinan di Desa;
d. mengembangkan nilai adat istiadat dalam penyelesaian sengketa pemilikan waris,
tanah dan konflik dalam interaksi manusia;
e. pengembangan nilai adat istiadat untuk perdamaian, ketentraman dan ketertiban
masyarakat Desa;
21. Sesuai dengan Permendagri No. 18 tahun 2018, Pasal 4, bahwa : Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD) bertugas untuk kecuali:
a. Melakukan pemberdayaan masyarakat Desa;
b. Ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; dan
c. Meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
d. Turut serta melakukan penyelidikan dan penyidikan atas Tindakan krimunal baik
dari dlam desa maupun luar desa
24. Banyak cara dalam mengelola aspirasi masyarakat yang dapat digunakan oleh LKD
dan LAD. Beberapa cara yang dapat dilakukan di antaranya untuk menggali aspirasi
masyarakat sebagai berikut:
a. Obseravasi/pengamatan di lapangan, wawancara dengan warga, dan diskusi
kelompok;
b. Mendengar dari orang lain/ berita
c. Wawancara dengan akademisi tentang desa
d. Wawancara dengan politisi
25. Pemantauan oleh LKD dan LAD pada tahapan pelaksanaan pembangunan desa
dilakukan dengan cara menilai antara lain kecuali:
a. pengadaan barang dan/atau jasa, pengadaan bahan/material,
b. pengadaan tenaga kerja, pengelolaan administrasi keuangan, pengiriman
bahan/material, pembayaran upah, dan
c. kualitas hasil kegiatan pembangunan Desa;
d. menilai proses penyusunan RPJM Desa dan proses penyusuanan RKP Desa
KUNCI JAWABAN
1 D 10 D 19 D
2 A 11 B 20 A
3 D 12 D 21 D
4 A 13 B 22 D
5 D 14 A 23 D
6 D 15 D 24 A
7 B 16 B 25 D
8 C 17 C
9 A 18 B