Anda di halaman 1dari 28

Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Desa

Melalui BUM Desa Dan BUM Desa


Bersama
(Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 03 Tahun 2021)
Pokok Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi
BUM Desa dan BUM Desa Bersama
Permen Desa PDTT
No 03 Thn 2021

Latar Belakang, Dasar Hukum, Prinsip, Para Pihak, Tujuan, Manfaat


dan Ruangl ingkup
Aspek normatif
Prinsip Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa
(Bab I)

1. Kerjasama Desa : Ruang Lingkup Kerjasama desa, kerjasama antar desa, dan kerjasama dengan
dengan pihak ketiga
Aspek tujuan 2. Pebentukan BUM Desa : Kelembagaan BUM Desa dan BUM Bersama, Legitimasi dan legalitas
BUM Desa dan BUM Desa Bersama dan Tahapan Pembentukan BUM Desa dan BUM Desa
(Bab II) Bersama
Arah Kebijakan Pembangunan Desa (SDGs Desa)

Aspek teknis 1. Manajemen dan Pengembangan Usaha BUM Desa dan BUM Bersama
(Bab III, IV, V) 2. Pembinaan dan Pengawasan BUM Desa dan BUM Bersama
Arah Kebijakan Pembangunan Desa

mencapai Sustainable
Development Goals Desa
(atau SDGs Desa) paling lama
sampai dengan bulan
Desember tahun 2030.
DASAR
 NAWA CITA 3 :
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka NKRI
 UU No. 6 Tahun 2014 Tentang DESA
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja
 Peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik
Desa
 Peraturan menteri desa nomor 3 tahun 2021 tentang
 Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
Nomor 3 Tahun 2021 tentang pendaftaran, pendataan, pemeringkatan,
pembinaan, dan pengadaan barang dan jasa badan usaha milik desa
( Bum Desa )
ARAH KEBIJAKAN BUM DESA

Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi


Nomor 3 Tahun 2021 tentang pendaftaran, pendataan, pemeringkatan,
pembinaan, dan pengadaan barang dan jasa badan usaha milik desa ( Bum
Desa ) serta Memahami BUM Desa atau BUM Desa Bersama sebagai
pengungkit dan penggali dan pegembangan potensi ekonomi Desa, dengan
melibatkan peran partisipasi masyarakat dalam pengembangan BUM Desa
atau BUM Desa Bersama
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan
hukum yang didirikan oleh Desa dan/atau bersama desa-desa guna
mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktifitas, menyediakan jasa, dan/atau menyediakan usaha lainnya
Latar Belakang
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan Pendirian
masyarakat desa BUM Desa

Melalui UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta kerja, BUMDES menjadi salah satu
unit usaha yang berbadan hokum yang didirikan oleh pemerintah desa, sehingga
BUMdes sebagai badan hokum entitas baru yang kedudukannya setara dengan
perseroan terbatas (PT) Serta setara dengan BUMN Pada level nasional dan BUMD
pada level daerah.
Tujuan BUM Desa Meningkatkan perekonomian Desa

Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk

kesejahteraan Desa

Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan


potensi ekonomi Desa

Mengembangkan rencana kerja sama usaha


antar desa dan/atau dengan pihak ketiga
BUM Desa
Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga

Membuka lapangan kerja

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui


perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa

Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa


dan Pendapatan Asli Desa.
Pertimbangan Pendirian BUM Desa

Pendirian
BUM Desa

a. kebutuhan masyarakat;
b. pemecahan masalah bersama;
c. kelayakan usaha;
d. model bisnis, tata kelola, bentuk organisasi
dan jenis usaha, serta pengetahuan dan
teknologi; dan
e. visi pelestarian, orientasi keberlanjutan, dan
misi pelindungan nilai religi, adat istiadat,
perilaku sosial, dan kearifan lokal
Pendaftaran Nama BUM Desa dan BUM
Desa Bersama ( Pasal 2 )

1. Pendaftaran nama BUM Desa/BUM Desa bersama


dilakukan oleh pemohon melalui Sistem Informasi Desa.
2. Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
A. Kepala Desa untuk BUM Desa; atau
B. Kepala Desa yang diberi kuasa oleh para Kepala Desa
dari C. Desa pendiri untuk BUM Desa bersama.
3. Pendaftaran nama BUM Desa/BUM Desa bersama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebelum
pelaksanaan Musyawarah Desa/Musyawarah Antar Desa
mengenai pendirian BUM Desa/BUM Desa bersama.
Tata Cara Pendirian BUM Desa

Musyawarah Merumuskan: Menetapkan


a) Pendirian BUM Desa
BUM
Desa peraturan
sesuai dengan kondisi
Desa
Desa tentang
ekonomi dan sosial Pendirian
budaya masyarakat BUM Desa
b) Organisasi pengelola
BUM Desa
c) Modal usaha BUM Desa
d) Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga
BUM Desa
PENDAFTARAN BUMDES
Pendaftaran BUM Desa/BUM Desa
bersama dilakukan oleh Pemerintah Desa
kepada Menteri melalui Sistem Informasi
Desa yang terintegrasi dengan sistem
administrasi badan hukum kementerian
yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak
asasi manusia.
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diwakili oleh pendaftar
yang terdiri atas:
kepala Desa untuk BUM Desa; atau
kepala Desa yang diberi kuasa oleh
para kepala Desa dari Desa pendiri
untuk BUM Desa bersama.
Verifikasi Data Pendaftaran BUM
Desa/BUM Desa bersama
Verifikasi data pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
sampai dengan Pasal 11 dilakukan oleh Kementerian.

Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 5


(lima) hari kerja terhitung sejak dilakukan pendaftaran melalui Sistem
Informasi Desa.

Data BUM Desa/BUM Desa bersama yang lolos verifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang hukum dan hak asasi manusia untuk diterbitkan sertifikat pendaftaran badan
hukum BUM Desa/BUM Desa bersama

Data BUM Desa/BUM Desa bersama yang tidak lolos verifikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dikembalikan kepada pendaftar untuk diperbaiki.
Pendataan BUM Desa
Pendataan BUM Desa/BUM Desa bersama dilakukan oleh Kementerian
berdasarkan data pendaftaran BUM Desa/BUM Desa bersama pada
Sistem Informasi Desa.

Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:


1. aspek kelembagaan;
2. aspek manajemen;
3. aspek Usaha BUM Desa/BUM Desa bersama dan/atau Unit Usaha BUM
Desa/BUM Desa bersama;
4. aspek kerja sama atau kemitraan;
5. aspek aset dan permodalan;
6. aspek administrasi, laporan keuangan, dan akuntabilitas; dan
7. aspek keuntungan dan manfaat bagi Desa dan masyarakat Desa.

Hasil pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi dasar


untuk evaluasi, pembinaan, dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa
bersama
BUM Desa/BUM Desa bersama berpartisipasi dalam pendataan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui Sistem Informasi Desa
Pemeringkatan Bumdes

 Pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Menteri.
 Tim sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
 pengarah : Menteri;
 ketua : direktur jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang pengembangan ekonomi dan
investasi desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi;
 sekretaris : direktur yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang pengembangan kelembagaan ekonomi
dan investasi desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
 anggota berasal dari pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrasi, dan/atau pejabat
fungsional di lingkungan Kementerian.
 Pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
mengukur perkembangan pengelolaan BUM Desa/BUM Desa bersama dalam periode tertentu.
 Pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan pada bulan februari tahun berjalan untuk mengukur perkembangan pengelolaan
BUM Desa/BUM Desa bersama tahun sebelumnya.
 Pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan aspek:
 kelembagaan;
 manajemen;
 Usaha BUM Desa/BUM Desa bersama dan/atau Unit Usaha BUM Desa/BUM Desa bersama;
 kerja sama atau kemitraan;
 aset dan permodalan;
 administrasi pelaporan dan akuntabilitas; dan
 keuntungan dan manfaat bagi Desa dan masyarakat Desa.
 Hasil pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama dikelompokkan dalam 4 (empat) klasifikasi yaitu:
 level A klasifikasi maju dengan skor lebih dari atau sama dengan 85 (delapan puluh lima) sampai dengan 100
(seratus);
 level B klasifikasi berkembang dengan skor lebih dari atau sama dengan 70 (tujuh puluh) sampai dengan 85
(delapan puluh lima);
 level C klasifikasi pemula dengan skor lebih dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima) sampai dengan 70
(tujuh puluh); dan
 level D klasifikasi perintis dengan skor kurang dari 55 (lima puluh lima).
 Hasil pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bersifat final
yang menggambarkan kinerja BUM Desa/BUM Desa bersama untuk periode tertentu.
 Hasil pemeringkatan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan
dengan keputusan Menteri.
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
BUM DESA/BUM DESA BERSAMA
 Pembinaan dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa bersama dilaksanakan
oleh:
 Menteri untuk pembinaan dan pengembangan umum; dan
 menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian untuk pembinaan dan
pengembangan teknis.
 Pembinaan dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara sinergis dan terkoordinasi.
 Pembinaan dan pengembangan BUM Desa/BUM Desa bersama dapat
dilaksanakan oleh gubernur dan/atau bupati/wali kota.
 Pembinaan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 dilakukan melalui strategi:
 revitalisasi kelembagaan BUM Desa/BUM Desa bersama;
 peningkatan kualitas manajemen dan penguatan organisasi BUM Desa/BUM
Desa bersama;
 penguatan pengelolaan Usaha BUM Desa/BUM Desa bersama dan Unit
Usaha BUM Desa/BUM Desa bersama;
 penguatan kerja sama atau kemitraan;
 penguatan pengelolaan aset dan permodalan;
 peningkatan kualitas pengelolaan administrasi, pelaporan dan
akuntabilitas; dan
 penguatan pengelolaan keuntungan dan manfaat bagi Desa dan
masyarakat Desa.
 Strategi revitalisasi kelembagaan BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf a dijabarkan dalam program atau kegiatan:
 penyuluhan/sosialisasi badan hukum BUM Desa/BUM Desa bersama;
 pemantauan dan pembinaan peraturan perundang-undangan di tingkat daerah terkait
BUM Desa/BUM Desa bersama;
 peningkatan kapasitas penyusunan Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga BUM
Desa/BUM Desa bersama;
 penguatan citra BUM Desa/BUM Desa bersama sebagai badan hukum;
 diseminasi praktek terbaik dunia usaha dan BUM Desa/BUM Desa bersama;
 penyelenggaraan konsultasi dan/atau pendampingan terkait kelembagaan BUM
Desa/BUM Desa bersama;
 penguatan koordinasi antar para pemangku kepentingan dalam pengembangan BUM
Desa/BUM Desa bersama;
 penyediaan klinik konsultasi BUM Desa/BUM Desa bersama yang berfungsi memberikan
bantuan penyelesaian masalah;
 pendampingan pengelola kegiatan dana bergulir masyarakat eks program nasional
pemberdayaan masyarakat perdesaan menjadi BUM Desa bersama; dan
 program atau kegiatan lain dalam rangka revitalisasi kelembagaan BUM Desa/BUM Desa
bersama.
Pengembangan BUM Desa

 Pengembangan bertujuan untuk memperluas strategi pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26.
 Pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengembangan sumber daya
manusia, pengembangan usaha, pengembangan jejaring pemasaran, pengembangan permodalan,
dan peningkatan partisipasi para pemangku kepentingan BUM Desa/BUM Desa bersama dengan
program atau kegiatan terpadu yang meliputi:
 pelatihan pengembangan usaha dan kewirausahaan sesuai kebutuhan dan pertumbuhan usaha;
 dukungan penyediaan sumber daya untuk mewujudkan industrialisasi komoditas desa melalui
BUM Desa/BUM Desa bersama;
 forum komunikasi komunitas secara periodik dan berkesinambungan;
 penyelenggaraantemu usaha, seminar usaha, dan/atau kunjungan usaha, secara periodik dan
berkesinambungan;
 penyelenggaraan temu kemitraan antar sesama BUM Desa/BUM Desa bersama dengan pelaku
usaha ekonomi lain;
 fasilitasi peningkatan akses permodalan;
 fasilitasi peningkatan akses permodalan;
 fasilitasi
peningkatan akses kemitraan atau kerja sama usaha dan kerja
sama non-usaha;
 peningkatan akses dan fasilitasi pengadaan sarana dan prasarana
produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan;
 fasilitasi
akses BUM Desa/BUM Desa bersama kepada sumber informasi
dan pemanfaatan teknologi tepat guna;
 pemberdayaan dan peningkatan akses BUM Desa/BUM Desa bersama ke
sumber informasi bisnis dan rantai pasok baik lokal, nasional maupun
internasional;
 dukungan promosi produk termasuk penyediaan infrastruktur promosi;
 dukungan pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi, serta
perluasan jangkauan pemasaran;
 penyelenggaraan pelatihan dan penguatan kapasitas pemasaran produk
melalui media digital; dan
 program atau kegiatan pengembangan sesuai kebutuhan BUM Desa/BUM
Desa bersama.
Tinjauan PERMODALAN

BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
Tinjauan MANFAAT

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan


Dampak pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Desa

Bagi Pemerintah Desa Bagi Masyarakat Desa

Meningkatnya Pendapatan Asli


Desa, yang dapat dimanfaatkan
Tujuan untuk pembangunan Desa,
Meningkatkan pendapatan
pemberdayaan masyarakat Desa,
masyarakat Desa
dan pemberian bantuan untuk
masyarakat miskin melalui hibah,
bantuan sosial dan dana bergulir
Tinjauan MANFAAT DAN JENIS USAHA

Contoh Kegiatan
Jenis Usaha Manfaat Ekonomi
Usaha
Terjaminnya akses atas air bersih dan mengurangi tingkat
Air minum Desa pengeluaran sehari-hari serta peningkatan kualitas kesehatan
Bisnis Sosial masyarakat
Sederhana
Terjaminnya pasokan listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha
Usaha listrik Desa skala kecil dan mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari serta
mengurangi ketergantungan pada bahan energi tidak terbarukan

Terjaminnya pasokan dan kestabilan harga bahan pangan dan


Lumbung pangan
mengurangi tingkat pengeluaran sehari-hari, terutama di masa tanam
Penyewaan alat
transportasi, perkakas Mendapatkan harga yang lebih murah dan putaran ekonomi
Bisnis berlangsung di dalam lingkup Desa
pesta
Penyewaan
Barang Penyewaan gedung Mendapatkan harga yang lebih murah dan putaran ekonomi
pertemuan, rumah toko, berlangsung di dalam lingkup Desa serta termanfaatkannya aset
tanah milik BUM Desa Desa

Jasa pembayaran listrik Pengurangan biaya transportasi pembayaran listrik


Usaha
Perantara/Jasa Pasar Desa untuk Tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam skala desa, dan juga
memasarkan produk tempat untuk pemasaran hasil produksi masyarakat ke luar Desa,
Pelayanan
yang dihasilkan diharapkan terjadinya peningkatan produksi dan peningkatan
masyarakat pendapatan masyarakat Desa
Tinjauan MANFAAT DAN JENIS USAHA

Jenis Usaha Contoh Kegiatan Usaha Manfaat Ekonomi

Pabrik es, pabrik asap cair,


Usaha Produksi/ Pemanfaatan sumber daya alam lokal secara
pengolahan hasil pertanian,
Perdagangan berkelanjutan, mendukung produksi
penyediaan sarana produksi
Barang masyarakat Desa dan pembukaan lapangan
pertanian, pengelolaan
kerja
sumur bekas tambang, dll

Bisnis Keuangan Diperolehnya akses atas pinjaman lunak bagi


Mikro Penyediaan kredit/ pinjaman keperluan sehari-hari maupun bagi modal
bagi masyarakat usaha skala kecil, mengurangi biaya bunga
dan ketergantungan pada tengkulak/rentenir
Pengembangan kapal Desa Peningkatan produksi, peningkatan
berskala besar untuk pendapatan, dan pengurangan
mengorganisasi nelayan ketergantungan pada pelaku/pemodal besar
Usaha Bersama/ kecil (pembeli/pengolah lanjutan)
Induk Unit Usaha Peningkatan jenis usaha, peningkatan
Desa Wisata yang
pendapatan, integrasi pemasaran dan
mengorganisir rangkaian
promosi, peningkatan wisatawan, peningkatan
jenis usaha dari kelompok
industri kreatif, penyepakatan pemanfaatan
masyarakat
sumber daya alam secara berkelanjutan
ILUSTRASI BUM DESA
• Masih Multitafsir
• Masih ada Kab. yang belum punya
REGULASI PERDA/PERBUP
• Belum ada SOP

• Belum di kenal dan belum dapat


KE Pengakuan dari lembaga lain &
LEMBAGA perbankan
AN • Struktur Organisasi masih Rancu

MASALAH • Sistem Manajemen belum tertata

di • Permodalan

BUMDESA •

Pengalaman Usaha
Pilihan Jenis Usaha
BISNIS / • Analisa Usaha
USAHA • Tidak boleh menjadi pesaing
usaha masyarakat
• Kerjasama Usaha

SOSIAL / • Belum mampu menyerap tenaga


PEM kerja banyak
BERDAYA • Belum bisa menjadi Offtaker
AN usaha masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai