Anda di halaman 1dari 34

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

KEBIJAKAN
PENGELOLAAN DANA
DESA
TAHUN 2022

Jakarta, 5 Januari 2022


KEBIJAKAN DANA DESA TA 2022 Alokasi Dana Desa
TA 2022 sebesar

Kebijakan Pengaturan Rp68 triliun


Perpres No. 104/2021 Rincian
Penyempurnaan Kebijakan  Perluasan cluster Alokasi Dasar berdasarkan Jumlah Penduduk dari 5 cluster
APBN 2022: Pengalokasian Dana Desa menjadi 7 cluster agar lebih mencerminkan keadilan
Dana Desa TA 2022 ditentukan  Menurunkan nominal Alokasi Afirmasi per desa agar Desa Tertinggal dan
penggunaannya untuk: Desa Sangat Tertinggal lebih termotivasi mendapatkan Alokasi Kinerja
a. program perlindungan sosial
 Memperkecil porsi Alokasi Formula dari 31% menjadi 30% dan selisihnya
berupa BLT Desa paling sedikit
untuk memperbesar porsi komponen Alokasi Kinerja dari 3% menjadi 4%
40%; untuk memotivasi semua desa agar meningkatkan status dan kinerjanya
b. program ketahanan pangan dan
Penguatan fokus dan  Pemulihan ekonomi nasional di desa melalui program perlinsos BLT Desa
hewani paling sedikit 20%;
prioritas pemanfaatan Dana  Mendukung program ketahanan pangan dan hewani serta penanganan
c. dukungan pendanaan
Desa peningkatan kesehatan masyarakat termasuk penurunan stunting dan
penanganan COVID-19 paling
penanganan COVID-19 di desa
sedikit 8%, dari alokasi Dana
Desa setiap desa, dan;  Program pembangunan infrastruktur desa dengan mengutamakan
d. Program sektor prioritas lainnya penggunaan tenaga kerja dan bahan baku lokal
 Program TIK untuk peningkatan kualitas pelayanan desa
Ketentuan mengenai pengelolaan
Dana Desa dan penetapan rincian  Program pengembangan desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa
Dana Desa setiap desa diatur dengan
Perbaikan sinkronisasi dan  Peningkatan penyediaan kualitas basis data
Peraturan Menteri Keuangan. harmonisasi kebijakan dan
 Pemantauan dan evaluasi Dana Desa
penggunaan Dana Desa
Penyaluran Dana Desa
Melanjutkan kebijakan o Jika terdapat desa bermasalah, atau:
Dana Desa disalurkan dari pengenaan sanksi berupa
Rekening Kas Umum Negara ke o Kades menyalahgunakan Dana Desa
penghentian penyaluran
Rekening Kas Desa melalui
Rekening Kas Umum Daerah
Dana Desa KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OUTLIN
E
DASAR HUKUM
UU Nomor 6 Tahun 2021 tentang APBN TA 2022
Penganggaran 1 Perpres Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian APBN TA 2022
PMK Nomor 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa

Pengalokasian 2 5 Penggunaan

Penyaluran 3 6 Pemantauan dan Evaluasi

Penatausahaan,
pertanggungjawaban, dan pelaporan 4 7 Sanksi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENGANGGARAN DANA DESA Pasal 4 s.d. 5

IKD Dana Desa


Penyusunan dan memperhatikan:
DJPK selaku PPA a. Persentase Dana IKD sebagai
penyampaian IKD
BUN Desa yang Dasar
Dana Desa
Pengelolaan
ditetapkan dalam penganggaran
berpedoman pada ketentuan
TKDD menyusun Dana Desa dan
PMK mengenai tata peraturan
Indikasi penyusunan arah
cara perencanaan, perundang-
Kebutuhan Dana kebijakan serta
penelaahan, dan undangan;
Desa kepada alokasi Dana
penetapan alokasi b. Kinerja
DJA paling pelaksanaan Dana Desa dalam Nota
anggaran BA BUN,
lambat bulan Desa; Keuangan dan
dan pengesahan BA
Maret c. Kemampuan rancangan APBN
BUN
Keuangan
Negara.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ALUR PERHITUNGAN DANA DESA TA. 2022

Dana Desa Rp68 T


AD : AA : AK : AF
(65 : 1 : 4 : 30)

𝐴𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐴𝐷 𝑃𝑒𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎


= Sesuai Klaster Jumlah Penduduk
𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎 = 3 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎 (Desa
𝐴𝐴 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐷𝑆𝑇 𝐽𝑃𝑀 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 206,8 Juta
Berkembang , Maju, Mandiri, Bukan penerima
𝐴𝐴 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐷𝑇 𝐽𝑃𝑀 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 103,4 Juta AA, Melaksanakan BLT Desa 2020) AF Kab/Kota =
Kriteria Kinerja = 10 Wajib dan Tambahan Jumlah AF Seluruh Desa dalam Kab/Kota
𝐴𝐷 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐴𝐾 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎 =
𝐴𝐴 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎 =
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑒𝑠𝑎 𝑥 𝐴𝐷 𝑃𝑒𝑟 𝐷𝑒𝑠𝑎 Jumlah Desa yang mendapatkan AK x Nilai
(Jumlah DST x AA DST JPM Tinggi) + (
Jumlah DT x AA DT JPM Tinggi) AK (241,9 juta)

DD Kab/Kota = AD Kab/Kota + AA Kab/Kota + AK Kab/Kota + AF Kab/kota

AD per desa = Sesuai Klaster AA per desa = AK per desa = 241,9 juta AF per desa =
Jumlah Penduduk AA untuk DT dengan JPM Tinggi = Jumlah desa penerima AK setiap AF Nasional x [(10% x Rasio JP) + (40% x Rasio JPM) +
119,4 juta kabupaten/kota dibagi dalam 5 (10% x Rasio LW) + (40% x Rasio IKG)]
AA untuk DST dengan JPM Tinggi = klister (rata2 15% Jumlah Desa)
238,8 juta Rasio JP = JP Desa : JP Nasional
Selainnya = 0 Rasio JPM = JPM Desa: JPM Nasional
Rasio LW = LW Desa: Total LW Nasional
Rasio IKG = IKG Desa: Total IKG Nasional
DD per Desa = AD Desa + AA Desa + AK Desa + AF Desa
Dana Desa per Kab/kota ditetapkan dalam PerPres Rincian APBN
DD per Desa ditetapkan dalam PMK Pengelolaan Dana Desa
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Hal. 55
PENGALOKASIAN DANA DESA Pasal 6 s.d. Pasal 10
 Dialokasikan kepada 74.960 Desa di 434 Kab/Kota

AD: 65% AF: 31% AA: 1% AK: 3%


2021

2022 AD: 65% AF: 30% AA: 1% AK: 4% PAGU PER PORSI ALOKASI
(Dalam Ribuan Rupiah)
Alokasi Dasar diberikan VARIABEL PROPORSI BESARAN TERALOKASI
berdasarkan klaster jumlah ALOKASI DASAR 65% 44.200.000.000 44.199.978.044
penduduk (JP) di desa yang ALOKASI FORMULA 30% 20.400.000.000 20.400.035.190
terbagi dalam 7 cluster JP.
ALOKASI AFIRMASI 1% 680.000.000 679.995.702
Alokasi Formula dibagi berdasarkan jumlah
ALOKASI KINERJA 4% 2.720.000.000 2.719.991.064
penduduk desa (10%), angka kemiskinan desa
(40%), luas wilayah desa (10%), dan tingkat JUMLAH 100% 68.000.000.000 68.000.000.000
kesulitan geografis desa (40%).
Alokasi Afirmasi diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat
Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak yang
berada pada kelompok desa pada desil ke 7, 8, 9, dan 10
Alokasi Kinerja diberikan kepada Desa dengan kinerja terbaik. Jumlah desa penerima
AK ditetapkan secara proporsional berdasarkan jumlah desa pada tiap kab/kota.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ALOKASI DASAR (65%) Pasal 7
Pembagian klaster berdasarkan range Jumlah Penduduk
Alokasi Dasar TA 2022 (Pagu Rp68 Triliun 7 Klaster)
AD Per
Total AD Jumlah
Klaster JP Range JP Jumlah Desa Bobot Proporsi AD Per Desa Kapita
(ribuan Rp) Penduduk
(Rupiah)
1 < 100 790 1.00 790 415,978 328,622,620 55,797 5,889,611
2 101 - 500 11,843 1.15 13,619 478,334 5,664,909,562 3,855,319 1,469,375
3 501 - 1.500 24,011 1.30 31,214 540,725 12,983,347,975 22,430,266 578,832
4 1.501 - 3.000 16,734 1.45 24,264 603,117 10,092,559,878 36,202,974 278,777
5 3.001 - 5.000 11,311 1.60 18,098 665,508 7,527,560,988 43,870,353 171,587
6 5.001 - 10.000 8,240 1.75 14,420 727,900 5,997,896,000 55,414,185 108,238
7 > 10.000 2,031 1.90 3,859 790,291 1,605,081,021 29,933,204 53,622
Jumlah 74,960 106,265 44,199,978,044 191,762,098
• Total AD 65% dari pagu Dana Desa Rp44,19 Triliun turun dari pagu AD tahun
sebelumnya Rp46,79 Triliun. Jumlah penduduk desa tertinggi
yaitu 80.942 jiwa (Desa
• Total pagu AD Besaran AD per Desa lebih proporsional karena ditentukan Sumberjaya di Kab. Bekasi),
berdasarkan jumlah penduduk sedangkan jumlah penduduk
• Desa dengan jumlah penduduk sedikit mendapat AD lebih kecil dibanding desa terendah yaitu 19 jiwa
(Desa Wahuka Kab. Puncak)
dengan desa dengan jumlah penduduk banyak
• Memperbaiki ketimpangan AD per kapita.
7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ALOKASI AFIRMASI (1%) Pasal 8

Alokasi Afirmasi TA 2022 Untuk Desa Pada Desil 7, 8 , 9, dan 10 • Total AA 1% dari pagu Dana sebesar Rp679,9
Miliar turun dari pagu AA tahun sebelumnya
AA Per Desa Total AA Rp719,9 Miliar.
Desa Penerima AA Jumlah Desa Bobot Proporsi • Dilakukan pelebaran desil desa penerima AA
(ribuan Rp) (ribuan Rp)
(desil 7 s.d. 10) sehingga jumlah desa
Desa Tertinggal 3.414 1 3.414 119.423 407.710.122 penerima AA bertambah menjadi 4.554 Desa
dari sebelumnya 3.559 Desa;
Desa Sangat Tertinggal 1.140 2 2.280 238.847 272.285.580
• Besaran AA per Desa diturunkan menjadi :
Jumlah 4.554 5.694 679.995.702 (1) Rp119,4 juta untuk DT dan (2)
Rp238,8juta untuk DST ;

• Penurunan AA per Desa ditujukan agar


pemberian AA tidak dianggap sebagai
insentif bagi desa DT dan DST.

8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ALOKASI KINERJA (4%) Pasal 9

• Total AK 4% dari pagu Dana Desa naik


1% dari pagu AK tahun sebelumnya
Alokasi Kinerja TA 2022 menjadi Rp2,7 Triliun dari sebelumnya
(5 Klaster Jumlah Desa Penerima AK Setiap Kabupaten/Kota) Rp2,1 Triliun.
• Penetapan jumlah desa penerima AK
Batas Atas % Desa AK Per Desa Total AK setiap kabupaten/kota dibagi dalam 5
Klaster AK Jumlah Desa
Klaster Peneri (ribuan Rp) (ribuan Rp) klaster dari sebelumnya 3 klaster;
1 51 17% 211 51.042.166 • Jumlah desa penerima AK bertambah
2 100 16% 1.212 293.190.072 menjadi 11.244 desa dari sebelumnya
3 400 15% 8.710 241.906 2.107.001.260 7.496 desa;
4 500 14% 548 132.564.488 • Nilai AK sebesar Rp241,9 juta lebih
5 >500 13% 563 136.193.078 besar dari pada nilai AA untuk DST
Jumlah 11.244 2.719.991.064 yang sebesar Rp238,8 juta untuk
memotivasi semua desa untuk
meningkatkan status dan kinerja desa
agar mendapatkan AK.

9
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DANA DESA (1)
KEBIJAKAN ALOKASI KINERJA DANA DESA Pasal 9

ALOKASI KINERJA DANA Penilaian dilakukan Pemerintah Pusat dengan Keterbatasan Data
DESA 2020 - 2021 yang ada

Latar Belakang ALOKASI KINERJA DANA DESA 2022


Target pembangunan pedesaan
1 dalam RPJMN 2020-2024: Menaikkan porsi Penilaian Kinerja
Desa dilakukan
a. perkembangan status Alokasi Kinerja Insentif melalui
sebelumnya 3% bersama oleh Alokasi Kinerja
pembangunan desa Pemerintah Pusat
(meningkatnya jumlah Desa Mandiri menjadi 4% dari dan Pemerintah Dana Desa
sebanyak 9.115 desa, meningkatnya pagu DD Daerah
Desa Berkembang sebanyak 5.588
desa, serta menurunnya jumlah Desa
Tertinggal sebanyak 15.920 desa)
b. penurunan angka kemiskinan Pemda Kab/Kota lebih mengetahui
desa dari 12,9% (2019) menjadi
9,9% (2024) kondisi desa-desa di daerahnya, dan
Pemberian Alokasi Kinerja kepada indikator-indikator yang digunakan untuk
2 desa yang memiliki hasil penilaian Pemda bisa ikut penilaian kinerja desanya dapat
kinerja terbaik agar desa-desa menilai ditambahkan sesuai dengan tujuan dan
dapat bersaing secara sehat dalam kondisi setiap daerah
memperbaiki kinerjanya

10
10
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kebijakan Penilaian Kinerja Desa dalam Penentuan Alokasi Kinerja Dana Desa 2022
Pasal 9

Penentuan Jumlah Desa TAHAP I: Penilaian TAHAP II: Penilaian Penetapan Desa Penerima
Penerima Alokasi Kinerja Kinerja Desa oleh Kinerja Desa oleh Alokasi Kinerja dalam Dana
dalam Dana Desa Tahun 2022 Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Desa Tahun 2022 oleh
oleh Pemerintah Pusat Tahun 2021 Kab./Kota Tahun 2021 Pemerintah Pusat

KRITERIA UTAMA

Pemda Kab./Kota dapat


KRITERIA KINERJA: menambah Indikator
Indikator Wajib Tambahan dalam
KRITERIA KINERJA dari
Daftar Indikator
Tambahan yang bersifat
tertutup (closed-list)

Peran Pemda Kab./Kota

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KRITERIA UTAMA DAN KRITERIA KINERJA DESA PENERIMA
ALOKASI KINERJA
Pasal 9
Kriteria Utama merupakan kriteria Kriteria Kinerja untuk penentuan Alokasi Kinerja Dana
yang harus dimiliki oleh suatu Desa
sebagai penentu kelayakan desa Desa tahun 2022 mencakup beberapa kategori, yaitu:
penerima Alokasi Kinerja Dana Desa tahun
2022, yaitu:

1 2
Bukan Desa Desa dengan
penerima Status
Alokasi Afirmasi Berkembang
(AA) dalam Dana atau Maju atau
Desa pada tahun Mandiri pada 3
2022 tahun 2021 Desa yang
melaksanakan
BLT Desa pada
tahun 2020

12
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
INDIKATOR WAJIB DALAM KRITERIA KINERJA
Pasal 9 DESA PENERIMA ALOKASI KINERJA (2/3)

PENGELOLAAN CAPAIAN KELUARAN


KEUANGAN DESA DANA DESA
Perubahan Rasio PADes terhadap a Persentase Realisasi Penyerapan
Total Pendapatan APBDes dari tahun a
(Keuangan) Dana Desa pada tahun 2020;
2019 ke tahun 2020; dan
Persentase Capaian Keluaran (Output)
Persentase Pengeluaran Prioritas
terhadap Total Belanja APBDes pada
b b Dana Desa pada tahun 2020
tahun 2020

CAPAIAN HASIL
PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DESA
DANA DESA
Persentase Pengeluaran Prioritas Dana a Perubahan Skor Indeks Desa Membangun
Desa terhadap Total Belanja Dana a (IDM) dari tahun 2020 ke tahun 2021;
Desa pada tahun 2020; dan Perubahan Status Desa berdasarkan Indeks
b Desa Membangun (IDM) dari tahun 2020
ke tahun 2021;
Persentase Pelaksanaan Status Desa berdasarkan Indeks Desa
Kegiatan Dana Desa Secara b c Membangun (IDM) tahun 2021; dan
Swakelola pada tahun 2020
Persentase Penurunan Jumlah Penduduk
d Miskin Desa dari tahun 2019 ke tahun
2020
INDIKATOR WAJIB
DALAM KRITERIA KINERJA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
13
Kategori dan Indikator Tambahan dalam Alokasi
Kinerja
Pasal 9
NO KATEGORI DAN INDIKATOR TAMBAHAN NO KATEGORI DAN INDIKATOR TAMBAHAN
1 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
a Penetapan Peraturan Desa tentang APBDesa tahun 2021 secara tepat waktu e Persentase Belanja untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD) terhadap Dana
Desa tahun 2020
b Keberadaan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) f Persentase Belanja/Pembiayaan untuk Penyertaan Modal pada Badan
atau Perubahannya tahun 2021 Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap Dana Desa tahun 2020
c Keberadaan Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah g Persentase Belanja untuk Ketahanan Pangan dan Hewani terhadap Dana
Desa (RPJMDes) pada tahun 2021 Desa tahun 2020
d Ketersediaan infografis atau media informasi lainnya tentang APBDes pada h Persentase Belanja untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
tahun 2021 terhadap Dana Desa tahun 2020
e Keberadaan Dokumen Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa pada tahun 2021 3 CAPAIAN KELUARAN DANA DESA
a Jumlah tenaga kerja dari Desa setempat yang dilibatkan dalam
f Alokasi Belanja untuk Penghasilan Tetap (Siltap) dan Tunjangan Kepala Desa,
pembangunan desa dari Dana Desa tahun 2020
Perangkat Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) tidak lebih dari 30 persen
b Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT)
belanja APBDes tahun 2020
Desa tahun 2020
2 PENGELOLAAN DANA DESA
4 CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN DESA
a Persentase Belanja untuk Peningkatan Kualitas Hidup masyarakat Desa
a Jumlah Ketercapaian Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
(Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan) terhadap Total Dana Desa pada 2020
Desa pada tahun 2021
b Persentase Belanja untuk Penanganan Stunting terhadap Dana Desa tahun b Besaran Kontribusi BUMDes untuk Pendapatan Asli Desa (PADes) pada
2020 APBDes pada tahun 2020
c Persentase Belanja Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa terhadap Total Dana c Ketersediaan produk inovasi Desa pada tahun 2020
Desa pada 2020
d Status Desa yang Stop Buang Air Besar Sembarangan
d Persentase Belanja untuk Penanganan Pandemi COVID-19 (selain Bantuan
(Open Defecation Free (ODF)) pada tahun 2020 14
Langsung Tunai (BLT) Desa) terhadap Dana Desa tahun 2020
14
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ALOKASI FORMULA (30%) Pasal 10

Kebijakan Alokasi Formula TA 2022


PROPORSI
VARIABEL
2021 2022
Jumlah Penduduk (JP) 10% 10%
Jumlah Penduduk Miskin (JPM) 40% 40%
Luas Wilayah (LW) 20% 10%
Indek Kesulitan Geografis (IKG) 30% 40%
• Total AF 30% dari pagu Dana Desa turun 1% dari porsi pagu AF tahun sebelumnya 31% menjadi Rp20,4 Triliun dari
sebelumnya Rp22,3 Triliun.
• Perhitungan AF semula dilakukan dengan cara menghitung alokasi kab/kota terlebih dahulu selanjutnya dihitung per
Desa. Untuk TA 2022 dilakukan perubahan penghitungan yaitu AF dihitung alokasi per desa terlebih dahulu
selanjutnya dihitung alokasi per kab/kota, untuk menghasilkan AF per desa yang lebih berkeadilan.
• Tetap menyeimbangkan bobot Kependudukan (JP dan JPM) dan Kewilayahan (LW dan IKG) 50% : 50%;
• Pada aspek kewilayahan, bobot LW dikurangi menjadi 10% dan memperbesar bobot IKG menjadi 40%.
15
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Sumber Data Pengalokasian Dana Desa TA 2022
Pasal 13
Dalam hal data tidak
tersedia, terdapat anomali
Kemendagri BPS data, atau tidak memadai,
perhitungan Dana Desa
dilakukan berdasarkan:
 data yang digunakan
pada penghitungan Dana
Kemendagri Kemendesa
IDM Desa tahun sebelumnya,
2020 dan 2021  menggunakan rata-rata
data desa dalam satu
Data Dasar kecamatan dimana desa
tersebut b erada,
 menggunakan data hasil
Jumlah Penduduk
Miskin 3 Kemensos Kemendesa pembahasan dengan
kementerian/lembaga
penyedia data, dan/atau
 data yang digunakan
dalam pengalokasian
Kemenkeu - tahun sebelumnya
BPS
OMSPAN dengan penyesuaian.

16
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENATAUSAHAAN DI PEMERINTAH DAERAH Pasal 31

Dalam rangka penatausahaan,


Pemda menganggarkan Dana pertanggungjawaban, dan
Desa dalam APBD berdasarkan pelaporan Dana Desa, Pemda
peraturan presiden mengenai melakukan pencatatan
rincian APBN pendapatan dan belanja atas
1 2 Dana Desa

Pencatatan belanja Dana Desa


dengan SP2D pengesahan yang
4 3 Pencatatan pendapatan Dana
diterbitkan oleh Pemda berdasarkan Desa berdasarkan daftar rincian
daftar rincian SP2D hasil SP2D penyaluran Dana Desa dari
pemotongan Dana Desa dari aplikasi aplikasi OMSPAN
OMSPAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17


PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK BLT DESA
Pasal 33
Dalam hal pembayaran BLT Desa
Kriteria Penerima
1.
Daftar KPM ditetapkan bulan kedua s.d. bulan kedua
belas lebih besar dari kebutuhan
a. Manfaat
keluarga miskin atau tidak mampu yang dengan perkades/keputusan BLT Desa, pembayaran atas

kades paling kurang memuat:


selisih kekurangan BLT Desa
berdomisili di Desa bersangkutan dan
menggunakan Dana Desa selain
diprioritaskan untuk keluarga miskin Dana Desa untuk BLT Desa setiap
yang termasuk dalam kategori 1. nama dan alamat KPM;
bulan.
kemiskinan ekstrem; 2. rincian KPM berdasarkan jenis kelompok
pekerjaan; dan 2. Jumlah KPM BLT Desa bulan
b. kehilangan mata pencaharian; kedua s.d. bulan kedua belas
c. mempunyai anggota keluarga yang 3. jumlah KPM. tidak boleh lebih kecil dari
rentan sakit menahun/kronis; jumlah KPM BLT Desa bulan
kesatu.
d. keluarga miskin penerima jaring
pengaman sosial lainnya yang terhenti Pembayaran BLT Desa 3. Dalam hal terdapat KPM BLT
Desa meninggal dunia atau tidak
baik yang bersumber dari APBD
memenuhi kriteria, kepala Desa
dan/atau dari APBN; 1. Besaran BLT Desa ditetapkan sebesar wajib mengganti dengan KPM
e. keluarga miskin yang terdampak Rp300.000,00 untuk bulan pertama s.d. yang baru.
pandemi Corona Virus Disease 2019 bulan kedua belas per KPM.
2. Pembayaran BLT Desa kepada KPM 4. Dalam hal terdapat perubahan
(COVID-19) dan belum menerima dan/atau penambahan jumlah
bantuan; atau dilaksanakan mulai bulan Januari dan
KPM BLT Desa ditetapkan dalam
dapat dibayarkan paling banyak untuk 3 peraturan kepala Desa atau
f. rumah tangga dengan anggota rumah bulan secara sekaligus. keputusan kepala Desa
tangga tunggal lanjut usia.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18
PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK
Pasal 34 s.d. 35
KETAHANAN PANGAN HEWANI DAN PENANGANAN COVID-19

KETAHANAN PANGAN HEWANI PENANGANAN COVID-19

1. Pemerintah Desa 1. Pemerintah Desa menganggarkan kegiatan


menganggarkan kegiatan penanganan COVID-19 dalam APBDes.
ketahanan pangan dan hewani 2. Pemerintah Desa dapat melakukan
dalam APBDes. penyesuaian anggaran penanganan COVID-
2. Pemerintah Desa melakukan 19, dengan memperhatikan tingkat kasus
penyesuaian kegiatan ketahanan COVID-19 yang ditetapkan oleh satgas
pangan dan hewani sesuai COVID-19 setempat paling cepat 3 bulan
dengan karakteristik dan potensi setelah Pemerintah Desa menganggarkan
Desa. dalam APBDes.
Penggunaan Dana Desa berpedoman pada
ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian 3. Hasil penyesuaian anggaran dapat digunakan
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
untuk mendanai kegiatan yang menjadi
prioritas Desa.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 19
PEMANTAUAN SISA DANA DESA Pasal 42

Besaran sisa Dana Desa di RKD TA 2015 sampai


dengan TA 2020 yang belum selesai diperhitungkan diperhitungkan dalam
melalui perhitungan penyaluran Dana Desa tahap III penyaluran Dana Desa
atau penyaluran Dana Desa tahap II untuk Desa tahap II dan/atau tahap III
berstatus Desa mandiri tahun anggaran 2021 setelah tahun anggaran 2022
dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa

Besaran sisa Dana Desa di RKUD hasil rekonsiliasi sisa diperhitungkan melalui
Dana Desa tahun anggaran 2015 sampai dengan 2019 pemotongan dana alokasi
yang belum selesai diperhitungkan melalui umum dan/atau dana bagi
pemotongan dana alokasi umum dan/atau dana bagi hasil tahun anggaran 2022
hasil tahun anggaran 2021

dianggarkan kembali di TA
berikutnya oleh kepala Desa
Besaran sisa Dana Desa tahun anggaran dan dilakukan perekaman
2021 dan 2022 di RKD oleh bupati/wali kota pada
aplikasi OMSPAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 20


PEMANTAUAN DAN EVALUASI DI DAERAH Pasal 48

Pemantauan
dan evaluasi
oleh Prioritas
Pemda penggun
aan
Dana
Desa
Sisa Dana
Desa di Capaian
RKUD keluaran
dan RKD Dana
Desa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 21


SANKSI TERHADAP KADES TERSANGKA DAN
PERMASALAHAN DESA Pasal 49 dan Pasal 50
Bentuk Sanksi:
Kementerian Keuangan c.q. DJPK dapat melakukan penghentian penyaluran Dana
Desa Non BLT melalui naskah dinas DJPK kepada DJPb dan bupati/wali kota atau
kementerian/lembaga terkait atas permasalahan penyalahgunaan Dana Desa oleh
kades dan desa mengalami permasalahan administrasi /status hukum.
Pengenaan Sanksi:
1. Kepala desa melakukan penyalahgunaan Dana Desa dan ditetapkan sebagai
tersangka; atau
2. Desa mengalami permasalahan administrasi, ketidakjelasan status hukum,
Dokumen Pengenaan
dan/atau status Sanksi,
keberadaan Desaberupa:
1. surat permohonan dari bupati/wali kota untuk permasalahan Kades yang ditetapkan
sebagai tersangka.
2. surat rekomendasi dari kementerian/lembaga untuk permasalahan Desa.
Penyaluran Kembali:
1. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menerbitkan surat pencabutan
penghentian penyaluran Dana Desa setelah menerima surat permohonan dari
bupati/wali kota dan surat rekomendasi dari kementerian/lembaga.
2. Desa yang dihentikan penyaluran Dana Desa kaena kades ditetapkan sbg
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 22
SANKSI BLT DESA Pasal 51 dan Pasal 53
SANKSI YG TIDAK MELAKSANAKAN BLT SANKSI YG TIDAK MELAKSANAKAN BLT
DESA DI TAHUN 2021 DESA DI TAHUN 2022
1. Dalam hal Pemerintah Desa tidak melaksanakan BLT Desa
selama 12 bulan pada TA 2021 dan/atau tambahan BLT 1. Dalam hal Pemerintah Desa tidak
Desa untuk 35 kabupaten prioritas TA 2021, maka
melaksanakan BLT Desa selama 12 bulan
dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50%
dari penyaluran Dana Desa tahap II TA 2022 di luar TA 2022, dikenakan sanksi pemotongan
kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa. Dana Desa sebesar 50% dari penyaluran
Dana Desa tahap II TA 2023.
2. Pengenaan sanksi dikecualikan dalam hal berdasarkan
hasil musdesus tidak terdapat calon KPM BLT Desa dan 2. Pengenaan sanksi dikecualikan bagi Desa
ditetapkan dalam perkades/keputusan kepala Desa yang yang tidak mendapatkan penyaluran Dana
diketahui oleh Pemda atau pejabat yang ditunjuk. Desa TA 2022
3. Perkades/keputusan kepala Desa merupakan syarat
penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa TA 2022.
4. Dalam hal seluruh pembayaran tambahan BLT Desa
didanai dari APBD dibuktikan dengan surat keterangan
dari Pemda, maka tidak dikenakan sanksi pemotongan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 23


KEBIJAKAN REALOKASI DANA DESA TA 2022 (1)
Pasal 52

Prioritas Penggunaan Dana Desa : Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan Dana Desa


a. program perlindungan sosial (BLT Desa)  PENGANGGARAN dalam APBD berdasarkan Peraturan Presiden
paling sedikit 40%; mengenai rincian APBN
b. program ketahanan pangan dan hewani 
paling sedikit 20%;
c. dukungan pendanaan penanganan COVID- Dalam hal kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa
19  paling sedikit 8%, dan lebih kecil dari besaran yang ditetapkan dalam Perpres Rincian
d. program sektor prioritas lainnya. PENYALURAN
APBN, Dana Desa non BLT Desa hanya disalurkan paling tinggi
sebesar 60% dari pagu Dana Desa setiap Desa.

1. Penghitungan Selisih Dana Desa 3. Pemberitahuan selisih Dana 5. Penetapan Hasil Realokasi
REALOKASI DANA DESA Content Here
Desa oleh Menteri Keuangan
Bupati/wali kota melakukan Hasil penghitungan realokasi Dana Desa
penghitungan besaran Menteri Keuangan setiap Desa ditetapkan dalam
Menteri Keuangan dapat melakukan selisih Dana Desa setelah menyampaikan data total Keputusan Menteri Keuangan
Dana Desa sekabupaten/kota yang ditandatangani oleh
realokasi Dana Desa antarDesa melakukan perekaman jumlah
yang tidak disalurkan ke RKD Direktur Jenderal Perimbangan
dalam satu kabupaten/kota atas selisih anggaran keluarga penerima manfaat
kepada bupati/wali kota Keuangan atas nama
Dana Desa untuk BLT Desa yang dianggarkan
dibawah 40% dari pagu dana desa, realokasi selisih
Menteri Keuangan.
BLT Desa digunakan untuk mendukung:
a. kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem;
b. program perlindungan sosial berupa BLT Desa; 2. Pemberitahuan Selisih Dana 4. Penghitungan Realokasi
 mempertimbangkan kebutuhan Desa dalam rangka
c. kegiatan bidang ketahanan pangan dan hewani; Desa oleh Bupati/wali kota mendukung kebijakan nasional,
dan/atau Bupati/wali kota melakukan
Bupati/wali kota memberitahukan penghitungan realokasi Dana  disampaikan paling lambat 15 hari kerja terhitung
d. kegiatan prioritas lainnya. sejak tanggal Menteri Keuangan menyampaikan data
hasil penghitungan besaran selisih Desa untuk setiap Desa dan
yang dihasilkan melalui aplikasi menyampaikan hasil Dalam hal bupati/wali kota tidak menyampaikan
penghitungan realokasi Dana Desa untuk setiap Desa
online monitoring sistem penghitungan kepada Menteri penghitungan dilakukan sepenuhnya oleh Kementerian
perbendaharaan dan anggaran Keuangan c.q. Direktorat Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan
negara (OMSPAN) kepada kepala Jenderal Perimbangan Keuangan
Desa Keuangan
24
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN REALOKASI DANA DESA TA 2022 (2)
Pasal 52
CONTOH SIMULASI REALOKASI DANA DESA : Kabupaten X
REALOKASI DANA DESA
Desa A
Rp 1 Pagu PENYALURAN Realokasi Dana
Milyar • Pagu Dana Desa Desa A Desa
TA 2022 sebesar Kabupaten X TA
• Rp 1 Milyar DD Desa A TA
Rp 2022 yang 2022 total
disalurkan
Musyawarah Desa hanya sebesar sebesar
Anggaran Khusus (Musdesus) Rp960 juta,
Desa A dan rekam KPM terdiri dari:
• Bantuan Langsung Tunai
PENGANGGARAN
Desa : Rp400 juta
• Non BLT : Rp600 juta
• Penerima BLT DD
• BLT DD : 360
juta Rp 470
TA 2022 : 100 • Non BLT :
Rp600 juta
juta
KPM
Pagu Dana Desa A TA 2022 sebesar Rp 1 Milyar • Kebutuhan BLT
untuk BLT Desa berdasarkan Perpres 104/2021 DD TA 2022 : Realokasi DD TA 2022
wajib dianggarkan oleh Pemdes yaitu untuk BLT Rp360 juta
Desa sebesar Rp400juta dan Non BLT sebesar
Desa A : Rp 40 juta ada peran pemda
Rp600juta utk merealokasi
sisa tsb ke desa2 di
Penghitungan realokasi serupa untuk desa- desa lainnya di Kabupaten X Total Realokasi DD TA 2022 wilayahnya
Desa B, C, dst.. Desa B, C, dst : Rp 430uta

25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 54

Bupati/wali kota melakukan pengecekan data jumlah Desa di wilayahnya dengan membandingkan data

1 jumlah Desa yang digunakan dalam pengalokasian Dana Desa dengan data jumlah Desa mutakhir yang
dimiliki oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.

Bupati/wali kota menyampaikan hasil pengecekan data jumlah Desa kepada Menteri Dalam Negeri dan

2 Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat hari kerja terakhir
bulan Juli.

1. Dalam hal data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota lebih sedikit, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan dapat menggunakan data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota dalam melakukan
3 penghitungan rincian Dana Desa setiap Desa setelah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
2. Dalam hal data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota lebih banyak, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan menggunakan data jumlah Desa dalam melakukan penghitungan rincian Dana Desa setiap
Desa.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 26


TERIMA KASIH
Penyampaian Desa Penerima Alokasi Kinerja oleh Pemda (1/2)
No Provinsi Pemda
Provinsi Sumatera Utara 7
1 ACEH KAB. ACEH SELATAN
Provinsi Sumatera Selatan 4
2 ACEH KAB. ACEH TIMUR
Provinsi Sumatera Barat -
Provinsi Sulawesi Utara 1 3 ACEH KAB. ACEH BARAT
Provinsi Sulawesi Tenggara 2 4 ACEH KAB. ACEH BARAT DAYA
Provinsi Sulawesi Tengah 1 5 ACEH KAB. GAYO LUES
Provinsi Sulawesi Selatan 2 6 ACEH KAB. ACEH JAYA
Provinsi Sulawesi Barat 1 7 ACEH KAB. ACEH TAMIANG
Provinsi Riau 1 8 ACEH KOTA BANDA ACEH
Provinsi Papua Barat 2 9 ACEH KOTA LHOKSEUMAWE
Provinsi Papua 3
10 SUMATERA UTARA KAB. TAPANULI TENGAH
Provinsi Nusa Tenggara Timur 4
11 SUMATERA UTARA KAB. SIMALUNGUN
Provinsi Nusa Tenggara Barat 3
Provinsi Maluku Utara 3 12 SUMATERA UTARA KAB. ASAHAN
Provinsi Maluku 1 13 SUMATERA UTARA KAB. DAIRI
Provinsi Lampung 2 14 SUMATERA UTARA KAB. HUMBANG HASUNDUTAN
Provinsi Kepulauan Riau 3 15 SUMATERA UTARA KAB. SAMOSIR
Provinsi Kalimantan Utara 1 16 SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN
Provinsi Kalimantan Timur 1 17 RIAU KAB. PELALAWAN
Provinsi Kalimantan Tengah 4 18 SUMATERA SELATAN KAB. BANYUASIN
Provinsi Kalimantan Selatan 3
19 SUMATERA SELATAN KAB. OGAN KOMERING ULU TIMUR
Provinsi Kalimantan Barat 4
Provinsi Jawa Timur
20 SUMATERA SELATAN KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
9
Provinsi Jawa Tengah 4 21 SUMATERA SELATAN KAB. MUSI RAWAS UTARA
Provinsi Jawa Barat 3 22 BENGKULU KAB. KEPAHIANG
Provinsi Jambi - 23 LAMPUNG KAB. LAMPUNG SELATAN
Provinsi Gorontalo 2 24 LAMPUNG KAB. TULANG BAWANG BARAT
Provinsi DI Yogyakarta 2 25 BANGKA BELITUNG KAB. BELITUNG
Provinsi Bengkulu 1 26 KEPULAUAN RIAU KAB. BINTAN
Provinsi Banten 1 27 KEPULAUAN RIAU KAB. KARIMUN
Provinsi Bangka Belitung 1
28 KEPULAUAN RIAU KAB. LINGGA
Provinsi Bali 4
Provinsi Aceh
29 JAWA BARAT KAB. TASIKMALAYA
9
30 JAWA BARAT KAB. KARAWANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Penyampaian Desa Penerima Alokasi Kinerja oleh Pemda (2/2)
No Provinsi Pemda No Provinsi Pemda
31 JAWA BARAT KAB. PANGANDARAN 61 KALIMANTAN BARAT KAB. MELAWI
32 JAWA TENGAH KAB. PURBALINGGA 62 KALIMANTAN BARAT KAB. KUBU RAYA
33 JAWA TENGAH KAB. PURWOREJO 63 KALIMANTAN TENGAH KAB. KOTAWARINGIN BARAT
34 JAWA TENGAH KAB. SRAGEN 64 KALIMANTAN TENGAH KAB. KAPUAS
35 JAWA TENGAH KAB. TEMANGGUNG 65 KALIMANTAN TENGAH KAB. BARITO UTARA
36 DI YOGYAKARTA KAB. KULON PROGO 66 KALIMANTAN TENGAH KAB. MURUNG RAYA
37 DI YOGYAKARTA KAB. SLEMAN 67 KALIMANTAN SELATAN KAB. TANAH LAUT
38 JAWA TIMUR KAB. PONOROGO 68 KALIMANTAN SELATAN KAB. BANJAR
39 JAWA TIMUR KAB. JEMBER 69 KALIMANTAN SELATAN KAB. TANAH BUMBU
40 JAWA TIMUR KAB. BANYUWANGI 70 KALIMANTAN TIMUR KAB. KUTAI KARTANEGARA
41 JAWA TIMUR KAB. PROBOLINGGO 71 KALIMANTAN UTARA KAB. BULUNGAN
42 JAWA TIMUR KAB. JOMBANG 72 SULAWESI UTARA KAB. BOLAANG MONGONDOW SELATAN
43 JAWA TIMUR KAB. MADIUN 73 SULAWESI TENGAH KAB. BANGGAI KEPULAUAN
44 JAWA TIMUR KAB. GRESIK 74 SULAWESI SELATAN KAB. SINJAI
45 JAWA TIMUR KAB. SAMPANG 75 SULAWESI SELATAN KAB. LUWU
46 JAWA TIMUR KAB. PAMEKASAN
76 SULAWESI TENGGARA KAB. KOLAKA UTARA
47 BANTEN KAB. TANGERANG
77 SULAWESI TENGGARA KAB. KONAWE KEPULAUAN
48 BALI KAB. TABANAN
78 GORONTALO KAB. POHUWATO
49 BALI KAB. KLUNGKUNG
79 GORONTALO KAB. GORONTALO UTARA
50 BALI KAB. KARANGASEM
80 SULAWESI BARAT KAB. PASANGKAYU
51 BALI KAB. BULELENG
81 MALUKU KOTA AMBON
52 NUSA TENGGARA BARAT KAB. SUMBAWA
53 NUSA TENGGARA BARAT KAB. BIMA 82 MALUKU UTARA KAB. HALMAHERA UTARA
54 NUSA TENGGARA BARAT KAB. LOMBOK UTARA 83 MALUKU UTARA KAB. PULAU TALIABU
55 NUSA TENGGARA TIMUR KAB. TIMOR TENGAH UTARA 84 MALUKU UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN
56 NUSA TENGGARA TIMUR KAB. BELU 85 PAPUA KAB. MERAUKE
57 NUSA TENGGARA TIMUR KAB. SIKKA 86 PAPUA KAB. BIAK NUMFOR
58 NUSA TENGGARA TIMUR KAB. SUMBA TENGAH 87 PAPUA KAB. TOLIKARA
59 KALIMANTAN BARAT KAB. SAMBAS 88 PAPUA BARAT KAB. MANOKWARI
60 KALIMANTAN BARAT KAB. KETAPANG 89 PAPUA BARAT KAB.
KEMENTERIAN PEGUNUNGAN
KEUANGAN ARFAK
REPUBLIK INDONESIA
RINGKASAN PENGALOKASIAN DANA DESA TA 2022 (2)
5 Provinsi Penerima DD Tertinggi 5 Kab/Kota Penerima DD Tertinggi 5 Desa Penerima DD Tertinggi
PROVINSI DD (ribuan Rp) KABUPATEN/KOTA DD (ribuan Rp) Kabupate/Kota Kecamatan Desa Dana Desa
JAWA TENGAH 8.116.178.993 KAB. ACEH UTARA 607.509.747 KAB. LAMPUNG TENGAH Bandar Mataram Mataram Udik 5.034.685
JAWA TIMUR 7.760.089.489 KAB. BOGOR 544.358.095 KAB. PASAMAN BARAT Kinali Kinali 4.345.361
JAWA BARAT 6.131.237.698 KAB. GARUT 518.247.019 KAB. SERAM BAGIAN BARAT Huamual Luhu 4.323.952
PAPUA 4.797.007.421 KAB. PIDIE 494.424.865 KAB. LOMBOK TIMUR Pringgabaya Pringgabaya 3.665.100
KAB. CIREBON 471.363.639 KAB. LOMBOK BARAT Sekotong Buwun Mas 3.525.754
ACEH 4.669.371.747

5 Provinsi Penerima DD Terendah 5 Kab/Kota Penerima DD Terendah 5 Desa Penerima DD Terendah


PROVINSI DD (ribuan Rp) KABUPATEN/KOTA DD (ribuan Rp) Kabupate/Kota Kecamatan Desa Dana Desa
KEPULAUAN RIAU 209.142.722 KOTA PRABUMULIH 11.064.172 KAB. KONAWE Lalonggasumeeto Watunggarandu 492.104
BANGKA BELITUNG 274.419.601 KOTA KOTAMOBAGU 11.747.310 KAB. FAK FAK Kramongmongga Mbaham Ma Youn 520.508
KALIMANTAN UTARA 390.181.886 KOTA JAYAPURA 13.151.364 KAB. BIREUEN Jeunieb Meunasah Kota 526.700
DI YOGYAKARTA 439.265.764 KOTA SABANG 14.179.325 KAB. BIAK NUMFOR Andey Armnu 528.429
SULAWESI BARAT 522.407.219 KOTA BANJAR 16.018.603 KAB. SORONG SELATAN Fokour Welek 529.535

Dana Desa Desa


<600.000 943
600.000 - 800.000 31.015
Rentang Besaran Dana Desa >800.000 - 1.000.000 22.612
>1.000.000 - 1.200.000 12.186
>1.200.000 8.204
JUMLAH 74.960
30
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DISTRIBUSI ALOKASI DANA DESA 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Alokasi DD : PROVINSI DD 2022 DD 2021 Selisih PROVINSI DD 2022 DD 2021 Selisih
- 2021 = Rp72 T KALIMANTAN BARAT 1.894 2.061 -168 GORONTALO 563 639 -76
- 2022 = Rp68 T KALIMANTAN SELATAN 1.427 1.526 -99 SULAWESI BARAT 522 576 -54
KALIMANTAN TENGAH 1.204 1.427 -222
SULAWESI SELATAN 2.117 2.373 -256
KALIMANTAN TIMUR 760 939 -179
KALIMANTAN UTARA 390 503 -113
SULAWESI TENGAH 1.479 1.598 -119
SULAWESI TENGGARA 1.464 1.637 -173
SULAWESI UTARA 1.088 1.227 -139

PROVINSI DD 2022 DD 2021 Selisih


ACEH 4.669 4.987 -317
BENGKULU 1.009 1.085 -76
JAMBI 1.122 1.222 -100
BANGKA BELITUNG 274 335 -60
KEPULAUAN RIAU 209 276 -67
LAMPUNG 2.327 2.441 -114
RIAU 1.400 1.485 -85
SUMATERA BARAT 867 993 -126
SUMATERA SELATAN 2.555 2.692 -137
SUMATERA UTARA 4.397 4.525 -129

PROVINSI DD 2022 DD 2021 Selisih PROVINSI DD 2022 DD 2021 Selisih


JAWA TENGAH 8.116 8.157 -41 PAPUA 4.797 5.434 -637
BANTEN 1.227 1.135 92 PROVINSI DD 2022 DD 2021 Selisih MALUKU 1.005 1.158 -154
JAWA TIMUR 7.760 7.660 100 BALI 601 679 -78 MALUKU UTARA 821 920 -98
JAWA BARAT 6.131 5.991 141 NUSA TENGGARA BARAT 1.194 1.248 -53 PAPUA BARAT 1.364 1.552 -188
DI YOGYAKARTA 439 460 -21 NUSA TENGGARA TIMUR 2.806 3.060 -254

K E M E N TKEMENTERIAN
E R I A N K E U AKEUANGAN
N G A N R E PREPUBLIK
U B L I K IINDONESIA
NDONESIA 31
Daftar Indikator Tambahan dalam Kriteria Kinerja
(1)
Pengelolaan Keuangan Desa

a b c
Penetapan Peraturan Desa Keberadaan Peraturan Desa tentang Keberadaan Peraturan Desa tentang
tentang APBDesa tahun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2021 secara tepat waktu atau Perubahannya tahun 2021 Desa (RPJMDes) tahun 2021

d e f
Ketersediaan infografis atau media Alokasi Belanja untuk Penghasilan Tetap
Keberadaan Dokumen Rencana Anggaran Kas
informasi lainnya tentang APBDes (Siltap) dan Tunjangan Kepala Desa, Perangkat
(RAK) Desa tahun 2021
tahun 2021 Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) tidak
lebih dari 30 persen belanja APBDes tahun
32 2020

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 32


Daftar Indikator Tambahan dalam Kriteria Kinerja
(2)
Pengelolaan Dana Desa

a b c d
Persentase Belanja untuk Persentase Belanja untuk Persentase Belanja Bantuan Persentase Belanja untuk
Peningkatan Kualitas Penanganan Stunting terhadap Langsung Tunai (BLT) Desa Penanganan Pandemi
Hidup Masyarakat Desa Dana Desa tahun 2020 terhadap Dana Desa tahun 2020 COVID-19 (selain Bantuan
(Pendidikan, Kesehatan Langsung Tunai (BLT) Desa)
dan Kebudayaan) terhadap terhadap Dana Desa tahun
Dana Desa pada 2020 2020

e f g h
Persentase Belanja/Pembiayaan Persentase Belanja untuk
Persentase Belanja untuk Persentase Belanja untuk
untuk Penyertaan Modal pada
Padat Karya Tunai Desa Ketahanan Pangan dan Hewani Teknologi Informasi dan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
(PKTD) terhadap Dana terhadap Dana Desa tahun 2020 terhadap Dana Desa tahun 2020 Komunikasi (TIK) terhadap
Desa tahun 2020 Dana Desa tahun 2020.
33

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 33


Daftar Indikator Tambahan dalam Kriteria Kinerja
(3)
Capaian Keluaran Dana Desa

a Jumlah tenaga kerja dari Desa


setempat yang dilibatkan dalam
b Jumlah Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) Bantuan
pembangunan desa dari Dana Langsung Tunai (BLT) Desa
Desa tahun 2020 tahun 2020

Daftar Indikator Tambahan


Capaian Hasil Pembangunan Desa dalam Kriteria Kinerja:

a. Jumlah Ketercapaian Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa pada tahun 2021
b. Besaran Kontribusi BUMDes untuk Pendapatan Asli Desa (PADes) pada APBDes pada tahun 2020
c. Ketersediaan produk inovasi Desa pada tahun 2020
d. Status Desa yang Stop Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free (ODF)) pada tahun 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 34

Anda mungkin juga menyukai