Dalam pasal 1 undang-undang no 6 tahun 2014 tentang Desa disebutkan, bahwa desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 67 Undang-undang Desa menyebutkan bahwa :
(2) Desa berkewajiban:
meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta mengawasi kegiatan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
memperoleh pelayanan yang sama dan adil;
menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara bertanggung jawab
tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketenteraman dan ketertiban
Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi Desa yang
dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa dan
pembangunan Kawasan Perdesaan.
Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat
keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia.
Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi data Desa, data
Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lain yang berkaitan dengan
Pembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.
Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Pemerintah
Desa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasi perencanaan
pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.
Mengacu pada Tugas fungsi dan kewajiban Desa sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Desa di satu sisi, serta perkembangan TIK khususnya internet disisi
yang lain, maka membangun sistem atau E-Gov Desa merupakan langkah strategis
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui system menejemen
penyelenggaraan pemerintahan desa yang efisien dan transparan sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-undang Desa.
Penyelenggaraan pemerintahan desa dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi akan menciptakan suatu sistem informasi dan komunikasi berbasiskan
teknologi informasi.
E-Gov Desa dapat menjadi wahana pertanggungjawaban pemerintah desa atas
penyelenggaraan pemerintahan, sehingga akan tercipta pemerintahan yang mandiri,
transparan dan akuntabel.
Sumber : http://rumahstudio.com/2016/10/29/e-government-untuk-desa/
SUSUNAN ACARA DAN DAFTAR PESERTA
Bidang Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Jenis Kegiatan : Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat Desa
Hari, Tanggal : Senin, 17 Desember 2018
Materi Pelatihan : Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Susunan Acara
No. Durasi Uraian Kegiatan Isi Acara
1 09.00 – 09.05 Pembukaan Dibuka oleh MC (Ibu Ketua PKK Desa)
2 09.05 – 09.35 Sambutan Sambutan dari Kepala Desa
Sambutan dari Ketua BPD
3 09.35 – 10.45 Pelatihan Narasumber : Asep Ahmad Achmad
Syaepudin
Pokok Materi : Penyelenggaraan
Pemerintah Desa Berbasis E-Goverment
4 10.45 – 11.00 Sesi Tanya Jawab Pertanyaan dari peserta pelatihan
sekaligus ditindaklanjuti/dijawab oleh
narasumber
4 11.00 – 11.15 Penutupan Ditutup oleh Do’a yang disampaikan
oleh MC (Ibu Ketua PKK Desa)
Penyelenggaran
YANTI SURYANTINI
PHOTO KEGIATAN
Bidang Kegiatan : Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Jenis Kegiatan : Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat Desa
Hari, Tanggal : Sabtu, 15 - 16 Desember 2018
Materi Pelatihan : Kegiatan Study Tour Perangkat Desa