Anda di halaman 1dari 4

TATA TERTIB

Musyawarah Cabang
Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
 
1.  APDESI adalah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia.
2.  DPC adalah Dewan Pimpinan Cabang APDESI yang berkedudukan di setiap Kabupaten.
3.  MUSCAB adalah Musyawarah Cabang APDESI.
 
BAB II
MUSYAWARAH CABANG
Pasal 2
 
Musyawarah cabang adalah musyawarah yang diselenggarakan sekali dalam 5 (Lima) tahun yang
berwewenang :

a.  Menyusun Program Kerja Organisasi Tingkat Kabupaten.


b.  Memilih Dewan Pimpinan Cabang.
c.  Menetapkan keputusan-keputusan lainnya dalam batas wewenangnya.
d.  Dalam hal musyawarah untuk pertama kalinya diadakan maka musyawarah di khususkan
untuk memilih Ketua Dewan Pimpinan Cabang.
 
Pasal 3
PESERTA

1.  Peserta Musyawarah Cabang APDESI terdiri dari :


a. peserta, dan
b. Peninjau.
2.  Peserta adalah :
a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah 1 orang,
b. Para Kepala Desa dalam wilayah kabupaten yang bersangkutan
3.  Peninjau adalah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
a. Unsur Pejabat Pemerintahan Daerah, dan
b. Perorangan (unsur tokoh yang di tokohkan).
 
Pasal 4
PIMPINAN MUSYAWARAH
 
Pimpinan Musyawarah Cabang APDESI di pilih dari dan oleh Peserta dengan Komposisi sebagai
berikut :

1.  Satu Orang dari unsur Dewan Pimpinan Daerah,


2.  Satu Orang dari Pemegang Mandat, dan
3.  Tiga Orang dari unsur peserta dan di pilih oleh peserta.
 
BAB III
HAK SUARA DAN HAK PILIH
Pasal 4
 
1.  Peserta mempunyai hak suara dan hak pilih.
2.  Peninjau hanya memiliki hak suara.

Pasal 5
 
Hak Pilih peserta dalam hal Pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang masing-masing
sebagai berikut :

a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah satu suara yang direkomendasi/dimandatkan oleh Ketua DPD.
b. 1 (Satu) orang perwakilan mandatir, dalam hal perwakilan mandatir juga sebagai Kepala Desa
maka hak pilihnya sebagai Kepala Desa dianggap tidak berlaku.
c. Dalam hal Dewan Pimpinan Kecamatan yang belum terbentuk maka unsur Pemerintah Desa
masing-masing satu suara setiap Desa yang diwakili oleh Kepala Desa atau aparatur Desa yang
direkomendasikan oleh Kepala Desa yang bersangkutan secara tertulis.
 
BAB IV
PEMILIHAN DEWAN PIMPINAN CABANG
Pasal 6

Pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a.  Tahap Penjaringan Bakal Calon Ketua.


b.  Tahapan Penetapan Calon Ketua.
c.  Pemilihan Ketua.
d.  Penetapan Ketua Terpilih.
 
Pasal 7
 
Untuk menjadi Calon Ketua DPC harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut :

a.  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa Yang dibuktikan dengan surat
pernyataan bermaterai 10.000
b. Mempunyai kepribadian yang jujur, prestasi, dedikasi, loyalitas dan komitmen terhadap
kemajuan Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa, Yang dibuktikan dengan surat pernyataan
bermaterai 10.000
c.  Menyatakan diri sehat jasmanai dan rohani. Yang dibuktikan dengan surat pernyataan
bermaterai 10.000
d.  Bersedia menyampaikan visi, misi di hadapan peserta muscab Yang dibuktikan dengan surat
pernyataan bermaterai 10.000
e.  Telah menjabat sebagai Kepala Desa selama minimal 1 (Satu) Tahun (Kecuali Kepala Desa yang
terpilih pada periode ke dua), dan memiliki sisa masa jabatan minimal 2 (Dua) Tahun yang
dibuktikan dengan Surat Keputusan pengangkatannya sebagai Kepala Desa.
f. memiliki kemampuan dalam menyelesaikan APB Desa di setiap tahun anggaran yang di
barengi administrasi pengelolaan keuangan yang akuntable Selama menjabat Kepala Desa,
Yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai 10.000 yang diketahui oleh Camat.

Pasal 8
 
1.  Setiap peserta Muscab dapat mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh peserta, sebagai
Bakal Calon Ketua DPC dengan ketentuan :
a. Apabila di Kabupaten tersebut belum terbentuk Dewan Pimpinan Kecamatannya secara
definitif maka seorang Bakal Calon Ketua DPC harus mendapatkan dukungan tertulis
Minimal 55 (Lima Puluh Lima) Kepala Desa, yang disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk
atau Suket dari Dukcapil setempat.
b. Apabila semua bakal calon tidak mencapai target dukungan yang ditentukan (minimal 55
Kepala Desa) maka Panitia menetapkan 2 bakal calon yang memiliki suara terbanyak untuk
dilaksanakan Pemilihan.
c. Bakal Calon yang tidak memenuhi ketentuan ayat 1 poin a dalam Pasal ini dinyatakan
gugur oleh pimpinan sidang.
 
Pasal 9
 
Dalam hal Pengajuan Bakal Calon dan Pemilihan Ketua, hak suara diberikan peserta aktif dalam
musyawarah yang telah diregistrasi dan memakai tanda Peserta yang terdiri dari :

a.  Unsur Dewan Pimpinan Daerah, satu suara.


b.  Kepala Desa yang hadir dalam musyawarah (sebelum Musyawarah selesai) tersebut masing-
masing satu suara.
 
Pasal 10
 
Bakal Calon Ketua dan/ atau Calon Ketua memasukan pernyataan dukungan dengan bentuk format
yang telah disiapkan oleh Panitia sebelumnya, dan ditanda tangani oleh para pendukung
sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (1) huruf a melalui Pimpinan Sidang. 

Pasal 11
 
1.  Bakal Calon Ketua yang telah ditetapkan sebagai Calon Ketua wajib menyampaikan pernyataan
dan atau menyampaikan kesanggupan secara tertulis pada kertas yang telah disediakan oleh
panitia dan diserahkan kepada Pimpinan Sidang.
2. Bakal Calon Ketua yang telah ditetapkan sebagai Calon Ketua Wajib menyampaikan Visi, Misi
dihadapan peserta musyawarah.
 
Pasal 12
 
1.  Apabila hanya terdapat 1 (Satu) Calon Ketua, maka yang bersangkutan dinyatakan sebagai
Calon terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang.
2.  Apabila Calon Ketua lebih dari 1 (Satu) orang , maka akan diadakan Pemungutan Suara secara
tertutup dengan rincian suara sebagaimana dimaksud pasal 9 di atas.
3.  Calon Ketua yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua Terpilih sekaligus
sebagai Ketua Formatur.

BAB V

FORMATUR
Pasal 13
 
Untuk melengkapi Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh
Indonesia, maka ditentukan dengan cara Formatur :

1.  Formatur untuk Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari :


a. Seorang Ketua, dan
b. 4 (Empat) orang Anggota
2.  Ketua DPC yang terpilih sekaligus menjadi Ketua Formatur.
3. Ketua Formatur bersama 4 (Empat) orang anggota, Menyusun Kepengurusan Dewan Pimpinan
Cabang pada Kabupaten yang bersangkutan.

4.  Formatur dan Angota Formatur DPC adalah :


a.  Ketua Terpilih,
b. 1 (Satu) orang unsur Dewan Pimpinan Daerah (DPD),
c.  3 (Tiga) orang perwakilan peserta yang disepakati dalam forum musyawarah.
 
Pasal 14
 
Ketua Formatur adalah Ketua DPC terpilih sedangkan Sekretaris Formatur dipilih dari dan oleh
anggota Formatur atas persetujuan Ketua DPC terpilih.
 
Pasal 15
 
Formatur diberi mandat untuk menyusun Komposisi dan Personalia Kepengurusan Dewan Pimpinan
Cabang selambat-lambatnya 3 (Tiga) hari setelah Pemilihan Formatur.
 
Pasal 16
 
Komposisi dan Personalia yang telah disusun dan ditetapkan oleh Formatur tidak dapat diganggu
gugat dan bersifat final, selanjutnya diserahkan kepada Dewan Pimpinan Daerah APDESI Provinsi
Sulawesi Tengah untuk mendapatkan Pengesahan dalam bentuk Surat Keputusan.

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur secara bersama dalam forum
musyawarah cabang dimaksud.
 
 
=========================== Selamat bermusyawarah ============================
 
 
 

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai