Anda di halaman 1dari 65

Introduction

Struktur Dasar Kewenangan Pemerintah


Introduction
Kewenenangan Kementerian
Perbandingan Pemerintah Daerah
dan Pemerintahan Desa
Definisi Desa
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Definisi Desa
Penyebutan “desa” disesuaikan dengan penyebutan
yang berlaku di daerah setempat.

Misalnya:
• Sumatera Utara dengan sebutan ‘huta/nagori’
• Aceh dengan sebutan ‘gampong’
• Minangkabau dengan sebutan ‘nagari’
• Bali dengan sebutan ‘desa pakraman/desa adat’
• Toraja dengan sebutan ‘lembang’
• Kalimantan dengan sebutan ‘banua’ dan ‘wanua’.
Pengelolaan
Keuangan Desa
Definisi Keuangan Desa
Semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhububungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa
Definisi Pengelolaan Keuangan Desa
Keseluruhan kegiatan yang meliputi:
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Penatausahaan
• Pelaporan
• Pertanggungjawaban keuangan desa
Siklus Pengelolaan Keuangan Desa
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Desa
Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Desa

Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Keuangan Desa
Asas Pengelolaan Keuangan Desa
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas:
transparan, akuntabel, partisipatif serta
dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu)
tahun anggaran, yaitu tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember
Pengelolaan Keuangan Desa
Rencana Keuangan tahunan Pemerintahan
Desa dituangkan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDesa)
Struktur Organisasi Pengelolaan Keuangan Desa
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa
Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam
kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.

Kewenangan Kepala Desa:


a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
b. menetapkan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
(PTPKD);
c. menetapkan petugas yang melakukan pemungutan
penerimaan desa;
d. menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan
dalam APBDesa; dan
e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBDesa.
Siapa PTPKD?
PTPKD berasal dari unsur Perangkat Desa,terdiri dari:
a. Sekretaris Desa;
b. Kepala Seksi; dan
c. Bendahara.

PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.


PTPKD: Sekretaris Desa
Sekretaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksana
teknis pengelolaan keuangan desa.
Sekretaris Desa mempunyai tugas:
1. Menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan
APBDesa;
2. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa, perubahan APBDesa dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa;
3. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
4. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBDesa; dan
5. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran APBDesa.
PTPKD: Kepala Seksi
Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana kegiatan sesuai
dengan bidangnya.
Kepala Seksi mempunyai tugas:
1. Menyusunrencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya;
2. Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam
APBDesa;
3. Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas
beban anggaran belanja kegiatan;
4. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
5. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada
Kepala Desa; dan
6. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan.
PTPKD: Bendahara
Bendahara di jabat oleh staf pada Urusan Keuangan.
Bendahara mempunyai tugas: menerima,
menyimpan, menyetorkan/membayar,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan
penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran
pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan
APBDesa.
Perencanaan Keuangan Desa
Perencanaan pembangunan desa meliputi RPJM Desa dan RKP
Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
RPJM Desa:
• Dalam menyusun RPJM Desa, Pemdes wajib
menyelenggarakan musrenbangdes yang diikuti pemdes,
BPD, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan/atau
tokoh pendidikan.
• RPJM Desa ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3
bulan terhitung sejak tanggal pelantikan Kepala Desa
• RPJM Desa disusun untuk jangka waktu 6 tahun
Perencanaan Keuangan Desa
RKP Desa:
• RKP disusun Pemdes sesuai informasi dari pemda kabupaten/kota
berkaitan dengan pagi indikatif desa, rencana kegiatan pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
• RKP paling sedikit berisi uraian tentang:
1. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya
2. Prioritas program, kegiatan dan anggaran desa yang dikelola desa
3. Prioritas program, kegiatan dan anggaran desa yang dikelola
melalui kerjasama desa dengan pihak ketiga
4. Prioritas program, kegiatan dan anggaran desa yang dikelola oleh
desa sebagai kewenangan penugasan dari pemerintah
5. Pelaksana kegaiatan desa

• RKP Desa disusun untuk jangka waktu 1 tahun


• RKP dilampiri dengan Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya
Proses Penganggaran APBDesa
Jadwal Penyusunan APBDesa
Struktur APBDesa
Struktur APBDesa
Struktur APBDesa
Struktur APBDesa
APBDesa: dapatkah diubah?
• Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
antar jenis belanja
• Keadaan yang menyebabkan Sisa Lebih Perhirungan
Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya harus digunakan
dalam tahun berjalan
• Terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam
pendapatan desa pada tahun berjalan, dan/atau
• Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis
politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan
• Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
Struktur APBDesa
APBDesa,terdiri atas:
a. Pendapatan Desa;
b. Belanja Desa; dan
c. Pembiayaan Desa

Pendapatan Desa diklasifikasikan menurut kelompok dan


jenis.
Belanja Desa diklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan, dan
jenis.
Pembiayaan diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.
APBDesa: Aliran Pendapatan Desa
APBDesa: Pendapatan Desa
APBDesa: Pendapatan Desa
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

Pendapatan Desa terdiri atas kelompok:


a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);
b. Transfer; dan
c. Pendapatan Lain-Lain.
APBDesa: Pendapatan Desa
Kelompok PADesa terdiri atas jenis:
a. Hasil usaha, misalnya: Hasil Bumdes, Tanah Kas Desa
b. Hasil aset, misalnya: tambatan perahu, pasar desa, tempat
pemandian umum, jaringan irigasi
c. Swadaya, partisipasi dan Gotong royong: membangun
dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta
masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan
uang.
d. Lain-lain pendapatan asli desa, misalnya: hasil pungutan
desa
APBDesa: Pendapatan Desa
Kelompok transfer terdiri atas jenis:
a. Dana Desa;
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan
Retribusi Daerah;
c. Alokasi Dana Desa (ADD);
d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
APBDesa: Belanja Desa
Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan
kewenangan Desa.
APBDesa: Belanja Desa
Klasifikasi Belanja Desa terdiri atas kelompok:
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
e. Belanja Tak Terduga.
Kegiatan terdiri atas jenis belanja :
a. Pegawai;
b. Barang dan Jasa; dan
c. Modal.
APBDesa: Belanja Desa
Jenis belanja pegawai dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa
dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD
Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya
kurang dari 12 (dua belas) bulan.
Belanja barang/jasa antara lain:
a. alat tulis kantor;
b. benda pos;
c. bahan/material;
d. pemeliharaan;
e. cetak/penggandaan;
f. sewa kantor desa;
g. sewa perlengkapan dan peralatan kantor;
h. makanan dan minuman rapat;
i. pakaian dinas dan atributnya;
j. perjalanan dinas;
k. upah kerja;
l. honorarium narasumber/ahli;
m. operasional Pemerintah Desa;
n. operasional BPD;
o. insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga; dan
p. pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.
APBDesa: Pembiayaan
Pelaksanaan APBDesa:
Penerimaan Pendapatan
Prosedur Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Pelaksanaan APBDesa:
Penerimaan Pendapatan
Prosedur Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari swadaya
Pelaksanaan APBDesa:
Penerimaan Pendapatan
Prosedur Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari Transfer
Pelaksanaan APBDesa:
Pengeluaran/Belanja
Alur Persetujuan RAB
Pelaksanaan APBDesa:
Pengeluaran/Belanja
Formulir RAB
Pelaksanaan APBDesa:
Pengeluaran/Belanja
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Pelaksanaan APBDesa:
Pengeluaran/Belanja
Register Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Pelaksanaan APBDesa:
Pengeluaran/Belanja
Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja (SPTB)
Dokumen Penatausahaan oleh
Bendahara Desa
Buku Kas Umum
Dokumen Penatausahaan oleh
Bendahara Desa
Buku Bank
Dokumen Penatausahaan oleh
Bendahara Desa
Buku Kas Pembantu Pajak
Dokumen Penatausahaan oleh
Bendahara Desa
Buku Rincian Pendapatan
Dokumen Penatausahaan oleh
Bendahara Desa
Buku Rincian Pembiayaan
Kode Rekening

Level 1 : Kode Akun


Level 2 : Kode Kelompok
Level 3 : Kode Jenis
Level 4 : Kode Objek (bersifat tambahan yang diatur dalam Perkada)
Kode Rekening: Pendapatan
Kode Rekening: Belanja
Kode Rekening: Pembiayaan
Pelaporan & Pertanggungjawaban Keuangan Desa

Proses Pelaporan Keuangan Desa:


Kepala desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa ke
Bupati/Walikota melalui camat berupa laporan Semester I dan
Semester II
Pelaporan & Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Bagaimana Mekanismenya?
Laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa dilampiri:
• Format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDesa
• Format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31
Desember
• Format Laporan Program Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang masuk ke Desa
Pelaporan & Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Pelaporan Keuangan Desa
Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa
Pelaporan Keuangan Desa
Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa
Pelaporan Keuangan Desa
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa
Pelaporan Keuangan Desa
Laporan Kekayaan Milik Desa (Laporan KMD)
Pelaporan Keuangan Desa
Untuk penyusunan Laporan KMD tahun berjalan, cara pengisiannya saldo
akunnya sbb:
1. Akun Uang Kas di Bendahara Desa, saldonya diambil dari BKU di akhir
tahun setelah ditutup, sedangkan Akun Rekening Kas Desa diambil dari
Buku Bank setelah sebelumnya dilakukan rekonsiliasi dengan rekening
koran.
2. Akun Piutang, pengisiannya dengan melakukan inventarisasi atas hak Desa
yang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan. Hak Desa
diketahui misalnya dari dokumen perjanjian sewa, dimana pihak ketiga
sudah menikmati jasa/pelayanan yang diberikan desa, namun belum
membayar kewajibannya. Contoh lainnya terkait pendapatan transfer
misalnya terdapat pendapatan berupa dana transfer yang telah ditetapkan
dalam surat keputusan (Dana Desa, ADD, dll) sehingga sudah menjadi
hak, namun hingga akhir tahun belum diterima.
3. Persediaan, Dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan yang
masih ada per tanggal laporan, dengan menggunakan nilai pembelian
terakhir. Contohnya: Materai, ATK, Kertas Segel.
4. Penyertaan Modal adalah Akumulasi jumlah uang yang diberikan kepada
BUMDesa dengan mengacu Peraturan Desa.
Pelaporan Keuangan Desa
5. Aset Tetap berupa Tanah; Bangunan dan Gedung; Peralatan dan Mesin;
Jalan, Jaringan dan Irigasi; diambil dari hasil rekonsiliasi antara Buku
Inventaris Pengurus Barang dan Laporan Progres Kegiatan dari Pelaksana
Kegiatan.
6. Dana Cadangan, dilakukan inventarisasi atas rekening bank yang
menampung Dana Cadangan yang dimiliki oleh pemerintah desa.
7. Kewajiban Jangka Pendek, dilakukan inventarisasi atas kewajiban
pemerintah desa contohnya adalah Pendapatan Diterima Dimuka, Pajak
yang sudah dipungut/dipotong namun belum disetor, dll.
8. Kekayaan Bersih merupakan selisih antara Nilai Aset Desa dengan
Kewajiban Jangka Pendek.

Anda mungkin juga menyukai