Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional yang
memiliki kepentingan dan visi yang berbeda antara negara satu dengan negara
lainnya untuk diperjuangkan oleh aktor-aktor didalam masing-masing negara itu
sendiri. Diplomasi adalah suatu cara atau upaya yang digunakan untuk mencapai
kepentingan suatu negara. Diplomasi adalah cara dan upaya yang sangat
kompeten digunakan untuk mencapai suatu kepentingan nasional suatu negara.
Diplomasi itu sendiri memiliki banyak bentuk dan salah satu bentuk dari
diplomasi adalah diplomasi kebudayaan. Diplomasi pada konteks kontemporer ini
sudah banyak berkembang, diplomasi yang dilakukan pada zaman dahulu hanya
berfokus pada diplomasi yang memerlukan dukungan dari bidang politik,
ekonomi dan militer. Sekarang diplomasi tidak hanya didukung dari bidang
politik, ekonomi dan militer saja, salah satu bentuk perkembangan diplomasi
adalah diplomasi kebudayaan. Diplomasi kebudayaan adalah diplomasi yang
didukung oleh kekuatan kebudayaan yang ada di suatu negara dan perkembangan
bentuk diplomasi itu sendiri yang tujuannya tetap sama, yaitu untuk menciptakan
dan membangun perdamaian dunia.

Kebudayaan dalam arti makro tidak hanya berarti suatu kesenian atau adat
istiadat yang ada di suatu negara, tapi juga menggambarkan kehidupan dari suatu
bangsa dan negara. Perilaku dan kebiasaan hidup suatu bangsa merupakan
kebudayaan yang bisa dinilai dan dilihat oleh bangsa dan negara lainnya.
Kebudayaan bisa menjadi jembatan untuk negara-negara dalam menjalin dan
mempererat hubungan antar negara dalam konteks hubungan internasional agar
menjadi lebih baik.
Banyak anggapan yang beredar bahwa diplomasi kebudayaan merupakan
cara yang efektif untuk mencapai tujuan suatu negara karena pelaksanaannya
dapat berlangsung dalam situasi apapun, baik dalam keadaan damai, krisis,
konflik dan perang.1 Tujuan utama dilakukannya diplomasi kebudayaan adalah
untuk mempengaruhi pendapat umum sebagai pendukung kebijakan politik luar
negeri suatu negara. Bentuk interaksi antara masyarakat suatu negara dengan
masyarakat negara lain adalah pola umum yang biasa terjadi. Pendapat umum
masyarakat nasional dan internasional adalah sasaran utama dari diplomasi
kebudayaan dengan harapan pendapat umum yang dihasilkan dari diplomasi
kebudayaan itu bisa mempengaruhi proses pengambil keputusan ataupun
organisasi internasional.
Olahraga merupakan event yang sangat global, yang dapat menyalurkan
atau mewakili kepentingan-kepentingan berbagai negara dan diyakini mampu
mengintegrasikan masyarakat dunia melalui pengaruhnya. Event olahraga di ajang
1 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari.2007.Diplomasi Kebudayaan : Konsep dan
Relevasi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. Ombak. Yogyakarta.

internasional mampu menjadi tolak ukur kemajuan peradaban suatu bangsa.


Dalam perkembangannya event internasional mampu menjembantani berbagai
kepentingan yang dibawa oleh negara-negara yag terlibat di dalamnya. Hal ini
juga berlaku bagi Indonesia khususnya daerah Banyuwangi, Jawa Timur dalam
mengadakan event Tour de Banyuwangi Ijen yang bekerjasama dengan UCI
(Union Cycliste Internationale/International Cycling Union).2 Uni Sepeda
Internasional (Perancis: Union Cycliste Internationale) adalah induk organisasi
internasional olahraga sepeda yang bermarkas di Aigle, Swiss dengan Brian
Cookson sebagai Presidennya. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade
Internasional (IOC). Organisasi ini terdiri dari lebih dari 100 negara anggota.
Tour de Ijen adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap
Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap
tahun di Banyuwangi. Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun
2012 ini merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang umumnya diadakan sekitar
bulan November hingga Desember dan berlangsung selama 4 hari.
Wisata Gunung Ijen merupakan bagian dari Taman Nasional Baluran,
terletak di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi. Jadi kawah Ijen
identik dengan Kawah Ijen Banyuwangi atau Kawah Ijen Bondowoso. Tepatnya
terletak di bagian ujung timur dari wilayah pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Kawah Ijen secara geografi terletak antara 8230 8530 -1141230
2 The Union Cycliste Internationale (UCI; pronounced: [y.nj si.klist .t .na.sj .nal],
"International Cycling Union") is the world governing body for sports cycling and
oversees international competitive cycling events. The UCI is based in Aigle,
Switzerland.

1141630 BT. Di bagian utara berbatasan dengan hutan lindung Gunung Remuk
dan sebelah Barat berbatasan dengan jalan lintas Banyuwangi Bondowoso,
bagian selatan berbatasan dengan Sungai Banyu Linu dan batas sebelah timur
adalah lereng Gunung Merapi. Dan mempunya ketinggian 2.386 meter di atas
permukaan laut.
Ijen merupakan gunung yang memiliki kawah yang indah dan fenomena
api biru (blue fire) pada malam hari menjadi bagian dari jalur lintasan. Selain itu
Pulau Merah juga menjadi bagian dari lintasan balapan. Banyuwangi Tour de Ijen
pertama kali diadakan pada tahun 2012 (7-9 Desember) sebagai rangkaian dari
acara-acara Banyuwangi Festival yang merupakan agenda tahunan Kabupaten
Banyuwangi untuk memperingati hari jadi kota Banyuwangi. Event pertama ini
terdiri dari 3 etape yakni dari Kota Banyuwangi ke Pulau Merah, Kalibaru ke
Kawah Ijen dan sirkuit kota Banyuwangi. Diikuti oleh 20 tim yang terdiri dari 10
tim luar negeri dan 10 tim lokal.
Banyuwangi adalah daerah yang memiliki wisata alam yang sangat bagus,
tidak kalah dengan pulau Bali. Namun kenyataannya daerah Banyuwangi yang
terkenal dengan Gunung Ijen hingga Pantai Pulau Merahnya masih sangat
tertinggal dari Bali. Dengan diadakannya kejuaraan sepeda internasional ini
diharapkan mampu menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang dapat
di kenal dalam cakupan nasional maupun internasional.
Semakin tingginya perkembangan zaman dan semakin meluasnya
hubungan internasional, objek wisata Kawah Ijen semakin dikenal luas. Maka dari

itu kejuaran sepeda internasional Tour de Ijen menjadi salah satu sarana diplomasi
kebudayaan yang dilakukan indonesia untuk memperkenalkan tempat-tempat
wisata yang ada di daerah, khususnya daerah Jawa Timur. Kegiatan ini juga
diharapkan mampu mempererat hubungan Indonesia dengan negara lain melalui
turis asing yang datang untuk menikmati tempat wisata ini. Selanjutnya kegiatan
ini juga diharapkan bisa membuat pemerintah Indonesia lebih memperhatikan
potensi-potensi alam yang bisa dijadikan tempat wisata dan lebih berusaha untuk
mempromosikan tempat wisata itu ke duina Internasional.
Adapun maksud diadakannya event Tour De Banyuwangi Ijen adalah
sebagai sarana publikasi dan promosi (media campaign) Kabupaten Banyuwangi
di kancah nasional, regional dan internasional agar nama Kabupaten Banyuwangi
bisa dikenal luas beserta segala potensinya sehingga mampu mendorong sebagai
daerah tujuan wisata dan tujuan investasi, baik investasi dalam negeri (PMDN)
maupun investasi asing (PMA). Serta tujuan dari kegiatan Tour de Ijen
Banyuwangi agar dikenalnya Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional, regional
dan internasional, sebagai media promosi eco - tourism Kota Banyuwangi
SUNRISE OF JAVA dan THE NEW PARADISE OF CYCLING TOURISM,
meningkatkan arus kunjungan wisatawan, meningkatkan arus investasi, brand
image Kabupaten Banyuwangi di kancah dunia.3

3 http://tourdebanyuwangiijen.id/page/news/maksud-dan-tujuan-tour-de-banyuwangiijen-2014

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dipaparkan penulis sebelumnya, maka
rumusan masalah yang dikemukakan dalam tulisan ini adalah Bagaimana peran
kejuaraan sepeda Internasional Tour de Ijen terhadap perkembangan
pariwisata Indonesia khususnya di Banyuwangi?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Peneltian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas
dan mendalam mengenai tujuan Indonesia menyelenggarakan event Tour de Ijen
sebagai salah satu sarana diplomasi kebudayaan. Tujuan penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Memberikan gambaran umum event kejuaraan sepeda internasional (Tour de
Ijen) di Indonesia.
2. Memaparkan bentuk diplomasi kebudayan Indonesia dengan memanfaatkan
kejuaraan internasional Tour de Ijen serta dampaknya terhadap Banyuwangi.
1.3.2 Manfaat Peneletian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman yang
lebih jelas bagi para penulis dan pemerhati hubungan internasional yang terkait
dengan peran objek wisata dalam diplomasi kebudayaan. Penelitian ini juga

diharapkan dapat menambah bahan referensi pagi para pembaca. Secara khusus,
hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah bacaan yang berguna untuk:
1. Menjelaskan event kejuaraan sepeda internasional (Tour de ijen) mampu
memberikan dampak terhadap Indonesiadalam diplomasi kebudayaannya.
2. Manfaat penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi
mahasiswa secara umum, serta mahasiswa yang tertarik pada topik-topik
mengenai hubungan diplomasi kebudayaan.
1.4 Kerangka Teori
Penulis

menggunakan

teori

yang

relevan

dengan

pembahasan

permasalahan, dimana dalam suatu penelitian teori sangat penting untuk membaca
atau menganalisis suatu masalah. Penggunaan teori disesuaikan dengan tingkat
analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan.
1.4.1. Tingkat Analisis Negara
Tingkat analisis dalam penelitian ini adalah negara dalam proses
pengambilan kebijakan terkait masalah diplomasi kebijakan. Pada tingat analisis
ini, negara merupakan aktor yang mempunyai pengaruh paling besar dalam
konteks hubungan internasional dan memiliki kebebasan untuk menentukan arah
kebijakan dan keputusan yang akan diambil.
Tindakan negara dapat diteliti dari kebijakan luar negerinya. Faktor-fakor
yang mempengaruhi kebijakan luar negeri antara lain: tipe pemerintahan, situasi,
dan kebijakan dalam negeri. Tipe pemerintahan merujuk pada bagaimana
perbedaan antara kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh pemerintahan yang

demokratis dan otoritarian. Perbedaan terletak pada seberapa banyak dan tipe
orang apa saja yang berkontribusi dalam pembuatan kebijakan. Keterbukaan dan
variasi lebih banyak terdapat pada tipe demokratis. Hal ini disebabkan oleh
lebarnya public sphere dalam pemerintahan demokratis.
Situasi internal dan eksternal memberikan dampak bagi kebijakan luar
negeri suatu negara. Faktor-faktor ini terlihat dari geografi, ekonomi, militer,
budaya, kepemimpinan nasional, kualitas diplomasi dan lain-lain. Faktor-faktor
ini sangat erat sekali kaitannya dengan power dan kepentingan nasional. Power
dan kepentingan nasional merupakan landasan utama mengapa dan bagaimana
suatu negara bertindak.
Politik domestik negara juga mempengaruhi politik luar negeri suatu
negara. Politik domestik ini beraktorkan seluruh aktor pemerintahan negara
seperti birokrasi, legislatif, pemimpin-pemimpin politik, kelompok kepentingan,
partai, hingga masyarakat. Setiap aktor ini berkontribusi dalam mempengaruhi
negara membuat kebijakan luar negeri. Penjelasan Rourke tentang kontribusi
aktor politik domestik ini berakar pada pendekatan David Easton, James Rossenau
dan juga Richard Snyder dimana semua opini yang tergolong dalam kelompok
input kemudia diproses menjadi sebuah kebijakan yang tergolong dalam output.
Posisi aktor politik domestik terletak di output.
Hubungan Internasional merupakan suatu ajaran yang percaya akan bahwa
struktur sistem internasional sangat ditentukan oleh tingkah laku individu antar
negara dan ditujukan sebagai batasan atas pembuatan berbagai keputusan sebelum
diputuskan oleh pemerintahan suatu negara. Di dalam pandangan ini terdapat
8

aktor lain selain negara. Dalam hal pengambilan keputusan didasarkan pada isuisu yang memiliki pengaruh lebih besar atau lebih kecil terhadap struktur.4
Strukturalisme secara akademisi dimulai dari pendekatan ilmu budaya dan sosial
yang berusaha untuk membuka pola-pola dan struktur yang tertutup dari elemenelemen penting terhadap pola-pola tersebut yang telah dibangun.
1.4.2. Perspektif Pluralisme
Perspektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif Pluralis.
Perspektif Pluralis merupakan salah satu perspektif yang berkembang pesat.
Kaum pluralis memandang Hubungan Internasional tidak hanya terbatas pada
hubungan antar negara saja, tetapi juga merupakan hubungan antar individu dan
kelompok kepentingan dimana negara tidak selalu sebagai aktor utama dan aktor
tunggal.
Munculnya perspektif pluralis karena lahirnya negara-negara modern dan
liberal, yang banyak melakukan aktivitas transnasional dalam Empat asumsi
Perspektif Pluralis, yaitu:
1. Aktor non negara adalah kenyataan yang penting dalam hubungan
internasional.
a. Organisasi internasional sebagai contoh, dapat menjadi aktor
mandiri berdasarkan haknya. Lembaga ini memiliki pengambil
kebijakan, para birokrat, dan berbagai kelompok yang dapat

4 David Weigall, Structural Determinist dalam International Relations: A Concise


Companion, (New York: Oxford University Press Inc., 2002), hal. 214

dipertimbangkan
b.

pengaruhnya

terhadap

proses

pengambilan

kebijakan.
MNCs, tidak bisa dianggap sebagai aktor yang marjinal, karena
dia mampu menciptakan hubungan saling ketergantungan dalam
perekonomian dunia.

2. Negara bukan aktor tunggal


1. Negara terdiri dari para birokrat, kelompok kepentingan, dan
individu
2.

individu

yang

berusaha

mempengaruhi

proses

pengambilan kebijakan.
Negara bangsa bukanlah entitas yang terintegrasi, karena negara
dan aktor non negara sering terlibat bersama dalam memformulasi
aktifitas dan hubungan internasional, dan sering menimbulkan dan
menerima akibat dari aktifitas internasionalnya.

3. Negara bukan aktor rasional.


1. Penganut pluralis menantang realis bahwa neggara bukanlah aktor
rasional. Kebijakan luar negeri suatu negara adalah hasil dari
perselisihan, tawar menawar, dan kompromi diantara berbagai
aktor yang berbeda.
2. Proses pengambilan kebijakan luar negeri bukanlah proses rasional
melainkan proses sosial. Proses pengambilan kebijakan luar negeri
merupakan koalisi dan kontrakoalisi yang menyebabkan dapat
mengurangi optimalisasi tujuan yangg ingin dicapai.
4. Agenda Politik Internasional sangat luas.

10

1. Penganut pluralis menolak dominasi isu militer dan keamanan


dalam hubungan internasional. Hubungan internasional memiliki
agenda yang sangat luas dan bervariasi.
Sejak tiga puluh tahun terakhir isu-isu ekonomi dan sosial bahkan

2.

mengambil posisi terdepan dalam perdebatan internasional5.


Indonesia merupakan negara besar yang dikenal oleh dunia internasional
sebagai negara yang memiliki Wisata yang sangat menarik sehingga banyak
menjadi tujuan wisata oleh turis-turis asing maupun domestik. Indonesia di sini
melihat potensi alam yang dimiliki ini bisa menjadi suatu cara untuk mencapai
kepentingan dan membina hubungan dengan negara lain. Maka Indonesia
melakukan banyak hubungan dengan negara lain menggunakan diplomasi
kebudayaan. Dalam konsep diplomasi dikenal adanya istilah first track
diplomacy, second track diplomacy, third track diplomacy dan multi-track
diplomacy atau diplomasi total. Dalam konteks ini, yang disebut sebagai
diplomasi kebudayaan termasuk dalam multi-track diplomacy.
Teori hubungan internasional plural dikenal juga dengan teori liberal
muncul setelah Perang Dunia I sebagai respon atas ketidakmampuan negaranegara

untuk

mengendalikan

dan

membatasi

perang

dalam

hubungan

internasional mereka. Para penganut pertamanya meliputi Woodrow Wilson dan


Norman Angell, yang berpendapat keras bahwa negara dapat makmur melalui

5 M. Saeri. Teori Hubungan Internasional Sebuah pendekatan Paradigmatik. Jurnal


Transnasional Vol. 3, No. 2, Februari 2012

11

kerja sama antar negara atau aktifitas transnasional dan bahwa perang bersifat
sangat destruktif serta sia-sia.6
1.4.3. Teori Multi-Track Diplomacy
Konsep Multi-Track Diplomacy (Diplomasi Multi-Jalur) merupakan
bentuk ekspansi dari Track One Diplomacy (diplomasi oleh pemerintah) dan
Track Two (diplomasi oleh aktor non-pemerintah) yang telah berkembang
sebelumnya.7 Dalam perkembangannya, konsep mengenai kedua jalur ini dimulai
dari sebuah kesadaran bahwa tidak selamanya interaksi itu formal atau dalam kata
lain terjadi dalam waktu dan tempat yang formal, yang biasanya sangat terkait erat
dengan banyaknya aturan, official dan antar-pemerintah di antara perwakilan yang
ditugaskan oleh negara berdaulat masing-masing dianggap merupakan metode
yang paling efektif dalam mencapai kerjasama internasional yang mutualistik
ataupun menyelesaikan sebuah konflik karena pendekatannya yang digunakan
cenderung lebih halus. Ketidakefisiensi pemerintah yang tampak dalam
meningkatnya konflik dalam negara (intrastate conflict) pada dekade 1990-an
serta perlunya memperluas cakupan aktivitas diplomasi non-pemerintah
mendorong Duta Besar John McDonald mengembangkan jalur kedua diplomasi
kedalam empat jalur baru yakni: conflict resolution professionals, bisnis,
masyarakat privat, dan media. Pada tahun 1991, Dr. Diamond dan Duta Besar Am
6 Rini afriantari. 2013. perkembangan Teori Hubungan Internasional dalam Dinamika
Global. Jurnal Westphalia Vol.11, No.2
7 Melvia Mefitri. 2010. Peran Eminent Persons Group (EPG) dalam penyelesaian isu
Klaim Tari Pendet oleh Malaysia tahun 2009 (skripsi sarjana, fakultas ilmu sosial dan
ilmu apolitik, universitas riau pekanbaru)

12

McDonald menambahkan empat jalur baru yakni: agama, aktivis, riset,


kepelatihan (training), dan edukasi dan filantropi. Denman demikian total
keseluruhan multi-track diplomacy melingkupi sembilan jalur diplomasi, yakni:8
1)
2)
3)
4)
5)

Pemerintah berperanmelaluiaktivitasdiplomasiresmi;
Non-Pemerintah/paraprofesional;
Bisnis berperanmelaluiaktivitasperniagaan;
Masyarakatprivat berperanmelaluiaktivitas inter-personal;
Riset, kepelatihan, dan pendidikan berperan melalui aktivitas

6)
7)
8)
9)

pembelajaran;
Aktivisme berperanmelaluiaktivitasadvokasi;
Agama;
Filantropi berperanmelaluiaktivitaspenyediaansumberdaya;
Media

berperanmelaluiaktivitaskomunikasidnapenyebaraninformasi.
1.4.4. Konsep Diplomasi Kebudayaan
Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah teori diplomasi kebudayaan
(Cultural Diplomacy). Diplomasi adalah seni mengedepankan kepentingan suatu
negara dalam hubungannya dengan negara lain atau dapat diartikan sebagai salah
satu usaha atau cara suatu negara untuk meraih dan memperjuangkan kepentingan
nasionalnya di dunia internasional.9 Budaya atau kebudayaan dalam pengertian
umum adalah segala hasil dari upaya budidaya manusia terhadap lingkungan.10
Diplomasi kebudayaan dapat diartikan sebagai usaha suatu negara untuk
8 What is Multi-Track Diplomacy? Institute for Multi-Track Diplomacy. Tersedia di:
http://www.imtd.org/index.php/about/84-about/131-what-is-multi-track-diplomacy
[Diakses 01 Juli 2015]
9 KM.Pannikar.1993. The Principle and Practise of Diplomacy dalam Diplomasi
Terjemahan Harmanto dan Mirsawati. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal. 3
10 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Op.cit. Hal. 3

13

memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik


secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan kesenian
ataupun secara makro sesuai ciri-ciri khas yang utama, misalnya propaganda,
yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap sebagai bukan politik,
ekonomi, ataupun militer. Beberapa literatur menyebutnya dengan propaganda.
Diplomasi kebudayaan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun nonpemerintah, individual ataupun kolektif. Sehingga pola hubungan diplomasi
kebudayaan antar bangsa bisa terjadi antar siapa saja sebagai aktor atau
pelakunya, karena sasaran diplomasi kebudayaan ini adalah seluruh masyarakat
suatu negara, bukan hanya pemerintah saja. Sarana diplomasi kebudayaan adalah
segala macam alat komunikasi, baik media elektronik maupun cetak, yang
dianggap dapat menyampaikan isi atau misi politik luar negeri tertentu. Materi
ataupun isi dari diplomasi kebudayaan adalah hal yang secara makro maupun
mikro dianggap sebagai pendayagunaan aspek budaya dalam politik luar negeri,
antara lain kesenian, pariwisata, olahraga, tradisi, teknologi pertukaran ahli dan
lain sebagainya.
Penetrasi kebudayaan dapat menjadi suatu kekuatan yang kapan saja
memungkinkan digunakan untuk mendukung kemajuan. Diplomasi kebudayaan
adalah cara yang paling tepat dilakukan untuk hasil-hasil yang penting dan
bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Alasannnya pertama, karena tingkat
persaingan yang rendah menyebabkan tingkat konflik yang juga rendah. Kedua,
dengan melakukan diplomasi kebudayaan suatu negara mendapatkan dukungan
yang kuat dari suatu negara lain dan dampaknya luas mencakup berbagai bidang,

14

termasuk ekonomi dan politik. Ketiga, menghasilkan budaya superior, masuknya


budaya negara lain melalui diplomasi kebudayaan bahkan dapat beresiko
menutupi perkembangan budaya negara yang dituju.
Diplomasi kebudayaan ini sangat bisa memberikan peran untuk membawa
dua bangsa atau lebih menjadi lebih dekat dan bahkan bisa membuat negaranegara itu berkompromi dalam mecapai kepentingan nasionalnya masing-masing.
Oleh karena itu, negara-negara pada saat ini berusaha dan berlomba-lomba untuk
memantapkan hubungan-hubungan kebudayaannya dengan negara lain.
Tujuan pokok diplomasi adalah untuk mencegah negara-negara lain
bergabung melawan suatu negara tertentu. Pada masa kontemporer ini, suatu
negara perlu untuk memobilisasi pendapat umum dunia ke dalam pihaknya agar
terciptanya nilai-nilai dan identitas bersama yang akan meciptakan perdamaian.
Inilah alasan yang menyebabkan diplomasi kebudayaan dipilih sebagai salah satu
sarana untuk memobilisasi pendapat umum terebut. Imperialisme kebudayaan
adalah bentuk upaya untuk menaklukan dan menguasai jiwa manusia serta sebagai
sebuah istrumen untuk mengubah hubungan power antara kedua negara.

Diplomasi kebudayaan merupakan cara yang efektif untuk mencapai


tujuan suatu negara karena pelaksanaannya dapat berlangsung dalam situasi
apapun, baik dalam keadaan damai, krisis, konflik dan perang. 11 Tujuan utama
11 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari.2007.Diplomasi Kebudayaan : Konsep dan
Relevasi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. Ombak. Yogyakarta.hal.19-

15

dilakukannya diplomasi kebudayaan adalah untuk mempengaruhi pendapat umum


sebagai pendukung kebijakan politik luar negeri suatu negara. Bentuk interaksi
antara masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain adalah pola umum
yang biasa terjadi. Pendapat umum masyarakat nasional dan internasional adalah
sasaran utama dari diplomasi kebudayaan dengan harapan pendapat umum yang
dihasilkan dari diplomasi kebudayaan itu bisa mempengaruhi proses pengambil
keputusan

ataupun

organisasi

internasional. Alasan

mengapa

diplomasi

kebudayaan bisa memungkinkan untuk membentuk pendapat publik adalah karena


diplomasi kebudayaan memiliki cara pendekatan yang lebih ramah dan mudah
untuk diserap oleh masyarakat nasional maupun internasional.
Kebudayaan dalam arti makro tidak hanya berarti suatu kesenian atau adat
istiadat yang ada di suatu negara, tapi juga menggambarkan kehidupan dari suatu
bangsa dan negara. Bagaimana perilaku dan kebiasaan hidup suatu bangsa
merupakan kebudayaan yang bisa dinilai dan dilihat oleh bangsa dan negara
lainnya. Saat ini, kebudayaan bisa menjadi jembatan untuk negara-negara
menjalin dan mempererat hubungan antar negara dalam konteks hubungan
internasional agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pada saat ini kebudayaan
digunakan oleh negara-negara sebagai salah satu alat diplomasi yang efektif untuk
menjalin hubungan diplomatik. Banyak negara menggunakan diplomasi
kebudayaan sebagai ajang untuk memperkenalkan sumber daya alam dan tempat
pariwisata yang ada di negara itu untuk menunjukkan potensi yang dimiliki.
1.4.5. Konsep Globalisasi
20

16

Konsep yang digunakan adalah konsep globalisasi, dan Multi-track


diplomacy. Istilah globalisasi dalam konsep kultural mulai diperkenalkan pada
tahun 1960-an oleh Marshall McLuhan melalui istilah global village. Hasil
observasinya

menunjukkan

bahwa

perkembangan

teknologi

komunikasi

berdampak pada kehidupan sosial budaya masyarakat pedesaan. Teknologi


komunikasi mampu mempersingkat waktu dan memperpendek jarak interaksi
penduduk dalam melakukan aktiftitas ekonomi, sosial budaya, politik pada tataran
global12.
Globalisasi merupakan konsep yang kompleks yang mencakup perubahanperubahan dalam interaksi ekonomi dan politik, kemudian munculnya
penggunaan teknologi baru yang membuat dunia semakin dekat. 13 Globalisasi
menjadi ideologi dominan terhadap aturan-aturan pasar internasional dan
perdagangan, yang awalnya hanya diterapkan pada sektor ekonomi dan finansial
saja, namun sekarang telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan.14
Globalisasi adalah sebuah proses yang menyatukan penduduk dari
berbagai wilayah ke dalam satu kesatuan bersama dengan demikian menghasilkan
pola interdependensi di seluruh dunia dan meliputi perpindahan penduduk,
barang, dan gagasan dalam skala besar yang melintasi batas kedaulatan negara.
Globalisasi adalah produk dari pemikiran liberalisme, gagasan umum liberalisme
12 Haggett,P.2001;Geography. A Global Synthesis.First Publ.Prentice Hall.England.
Hal. 589
13Ibid.
14Ibid. hal. 590.

17

yang lain seperti perdagangan bebas, ekonomi pasar bebas. Laissez-faire15, teori
tangan-tangan tak nampak (invisible hand theory)16, dan kepentingan individu.
Globalisasi adalah suatu aktifitas, keputusan, atau kejadian yang terjadi di
satu tempat di permukaan bumi yang secara signifikan menimbulkan dampak
terhadap komunitas di permukaan bumi lainnya, Globalisasi tidak sama dengan
internasionalisasi. Proses globalisasi tidak berdampak seragam secara spasial
karena setiap negara atau region atau daerah lokal tertentu memiliki karakteristik
tersendiri. Oleh karena itu proses globalisasi akan menghasilkan daya tolak dalam
bentuk proses regionalisasi atau lokalisasi.
Wisata di Indonesia kini sudah dikenal oleh banyak orang, penduduk lokal
maupun mancanegara. Hal ini tidak terlepas dari adanya globalisasi, yang
memangkas batas-batas negara dengan teknologi dan informasi yang pesat. Wisata
di Banyuwangi yang awalnya hanya dikenal oleh masyarakat lokal saja akhirnya
bisa dikenal masyarakat dunia karena adanya globalisasi dan menjadikan Kawah
Ijen, Pantai Pulau Merah, dan lainnya sebagai salah satu destinasi wisata para
wisatawan lokal maupun asing.

15 Lihat Abbott P. Usher et al. (1931). "Economic History--The Decline of Laissez


Faire".American Economic Review 22 (1, Supplement): 310.
16Lihat Adam Smith dalam Basu, Kaushik (2010). Beyond the Invisible Hand:
Groundwork for a New Economics. Princeton, NJ: Princeton University Press.

18

1.5 Hipotesa
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka dasar teori makan
dapat ditarik hipotesa sebagai berikut : Peran kejuaraan sepeda Internasional
Tour de Ijen mampu menjadi sarana diplomasi budaya bagi Banyuwangi.
Hal ini dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut:
1. Pemanfaatan kejuaraan Internasional sebagai promosi pariwisata Indonesia
kepada dunia luar.
2. Sarana untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang demokratis
dan pluralis.
3. Menyampaikan pesan kepada dunia luar bahwa Indonesia adalah negara
yang aman.
1.6 Definisi Konsepsional
Dalam pemahaman mengenai masalah yang diteliti, maka perlu untuk
dikemukakan

makna

dari

konsep-konsep

yang

dipergunakan.

Defenisi

konsepsional merupakan defenisi yang menggambarkan konsep dengan


menggunakan konsep-konsep lain.
Teori

Diplomasi

Budaya

adalah

usaha

suatu

negara

untuk

memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik


secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan kesenian
ataupun secara makro sesuai ciri-ciri khas yang utama, misalnya propaganda,

19

yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap sebagai bukan politik,


ekonomi, ataupun militer. Beberapa literatur menyebutnya dengan propaganda17.
First Track Diplomacy melibatkan pemerintah dengan pemerintah,
sifatnya rahasia dan biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu konflik dan
pertikaian. First track diplomacy menekankan peran penting negara dalam
mengadakan negosiasi menjaga dan memelihara perdamaian18.
Second Track Diplomacy adalah sebuah kerangka kerja konseptual untuk
melihat perwujudan perdamaian internasional sebagai suatu sistem kehidupan dan
sebagai refleksi dari beragam aktivitas yang dilakukan untuk berkontribusi dalam
proses peacemaking dan peacebuilding dilingkup internasional19.
Dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan
akibat baik positif maupun negatif.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa
memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas
sekitar 5.466 hektar. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat
luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis

17 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Op.cit. hal. 3


18 Roy, S.L. 1991. Diplomasi. Jakarta: Rajawali Pers.
19 Diamond, Louise and Mc.Donald, John (1996) Multi-Track Diplomacy: A system
approach to Peace-3rd ed. New York: Kumarian Press

20

dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200
meter.
Kejuaraan Sepeda Internasional Jalan Raya merupakan kejuaraan
sepeda yang dilakukan di jalan raya yang beraspal dan sebagai salah satu agenda
resmi yang di keluarkan oleh UCI setiap tahunnya di setiap negara berbeda.
1.7 Definisi Operasional
Defenisi operasional merupakan serangkaian prosedur yang mendeskripsikan
kegiatan yang harus dilakukan jika ingin mengetahui eksistensi empiris atau
derajat eksistensi empiris suatu konsep. Dengan kata lain, defenisi operasional
dapat juga berarti penjabaran prosedur dari pengujian yang memberikan kriteria
bagi penerapan
Konsep multi-track dipomacy muncul ketika melihat pada kondisi nyata
bahwa pemerintah tidak mampu lagi menangani kompleksitas permasalahan di
seluruh aspek. Sehingga ada kesempatan bagi pihak non-government untuk ikut
andil dalam mewujudkan dan membangun perdamaian melalui berbagai jalan
alternatif.
1.8 Metodologi Penelitian
1.8. Metode Penelitan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menjelaskan
fenomena yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Sedangkan penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bersifat menggambarkan (to describe) berbagai
hal yang berhubungan dengan penelitian.
1.8.2 Teknik Pengumpulan Data

21

Teknik pengumpulan data primer dengan metode yang digunakan adalah


field research (penelitian lapangan). Field research adalah penelitian yang
dilakukan dengan pengamatan langsung sebagai cara pengumpulan data. Proses
pengumpulan data field research ada dua, pertama dengan melakukan wawancara
dan yang kedua dengan melakukan

observation (pengamatan). Teknik

pengumpulan data wawancara adalah proses memperoleh data dan keterangan


untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab langsung, dan teknik
pengumpulan data secara pengamatan adalah suatu cara untuk mendapatkan data
dengan mengadakan pengamatan penelitian secara langsung.
1.9 Ruang Lingkup Penelitian
Penulis menetapkan batas-batas pada penelitian, agar fokus dalam
melakukan penelitian terhadap fenomena yang dijadikan sebagai objek penelitian.
Penulis menitikberatkan objek penelitian pada Bentuk Diplomasi Indonesia dalam
Kejuaraan Sepeda Internasional Tour de Ijen Sebagai Sarana Diplomasi
Kebudayaan Indonesia Tahun 2012-2015. Penulis juga tidak menutup
kemungkinan menulis peristiwa yang terjadi di luar tahun-tahun tersebut.

1.10 Sistematika Penulisan


BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini

penulis

menjelaskan

tentang

latar

belakang

permasalahan, kerangka dasar teori, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesa,


definisi, konsepsional, definisi operasional, metode peneltian, ruang lingkup
peneltian dan sistematika penulisan peneltian.
BAB II : Gambaran Umum Kejuaraan Sepeda Internasional di Indonesia

22

Dalam bab ini penulis menjelaskan gambaran umum sistem politik dan
pemerintahan serta organisasi atau kelompok yang memiliki pengaruh terhadap
pemerintahan Indonesia.
BAB III : Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Sektor Pariwisata
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang diplomasi budaya Indonesia
melalui Tour de Ijen Banyuwangi.
BAB IV : Peran Kejuaran Internasional Tour De Ijen Dalam Peningkatan
Pariwisata dan Ekonomi Banyuwangi
Dalam bab ini penulis menjelaskan kondisi pariwisata di daerah
Banyuwangi sebelum dan setelah dilaksanakannya ITdBI. Penulis juga
menampilkan data dan statistik yang real.
BAB V : Simpulan

BAB II
GAMBARAN UMUM KEJUARAAN SEPEDA INTERNASIONAL DI
INDONESIA DAN PROFIL BANYUWANGI

2.1 Sejarah Balap Sepeda

23

Sepeda diciptakan tahun 1817. Pada waktu itu, bentuk roda depan sepeda
berukuran lebih besar daripada roda di bagian belakang. Oleh karena itu posisi
pengayuh sedikit terangkat dan lebih tinggi.
Cabang bersepeda dalam ajang Olimpiade terdiri dari empat kelas : Road
(jalan), Track, Mountain Biking (sepeda gunung) dan BMX.
Road race dan Time Trial untuk putra dan putri kini terdiri dari empat
kelas yang menyusun program Road Race Olimpiade. Road Race dimulai dengan
start massal. Jarak lari untuk putra sejauh 239 km dan untuk Putri sejauh 120 km.
Untuk Time Trial, lamanya dihitung berdasarkan waktu, dimulai dengan 90 detik
interval. Jaraknya sendiri untuk putra mencapai 46,8 km dan untuk putri 31,2 km.
Montain biking. Bersepeda gunung lebih dikategorikan pada olahraga
sepeda sedangkan Track Cycling tidak. Dalam Track cycling, rider hanya
mengelilingi jalur dengan kemiringan hingga 42 derajat, disebut juga dengan
Velodrom.
Olimpiade tahun 1984 di Los Angeles, teknologi pada cabang montain
biking ini mulai diperkenalkan seperti: spokeless dan piringan roda carbon-fibre.
Revolusi lain terjadi pada Olimpiade 1992, Barcelona, di mana Chris Boardman
dari Inggris memenangkan medali emas pertama Inggris untuk cabang olahraga
sepeda sejak tahun 1920.
Track Cycling kembali berkembang, Time Trial untuk Putri berjarak 500
meter dan untuk Putra terdapat kelas baru yaitu Keirin, Madison dan Olympic
Sprint Race.

24

Seluruh program mencakup kelas perorangan, tim, sprint, endurance race,


pursuits, time trials dan first-over-the-line finishes. Untuk time trial, sprint,
individual pursuit dan points race tersedia untuk kelas putra dan putri sedangkan
untuk 4000 m team pursuit, Madison, Keirin dan Olympic sprint hanya untuk
putra.
Mountain Biking (MTB). Masuk program Olimpiade pertama kali pada
ajang Olimpiade Atlanta, 1996. Pada saat itu, olahraganya sendiri telah berumur
40 tahun lebih.
Di mulai pada tahun 1953, ketika seorang mahasiswa mengubah
sepedanya dan mencoba mengendarainya di sebuah bukit. Jarak yang akan
ditempuh baru akan dipastikan pada malam sebelum kompetisi, ketika para
panitia memperkirakan kondisi cuaca dan waktu tercepat yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan lomba, 2 jam 15 menit bagi putra dan 2 jam untuk putri. Dalam
kompetisi, untuk putra harus menyelesaikan 6 hingga 7 putaran, sedangkan untuk
putri 5 hingga 6 putaran.
Bicycle Motocross ( BMX ) dimulai pada akhir tahun 60an di California,
bersamaan saat olahraga Motocross mulai populer di Amerika. Versi motor ini
menjaii inspirasi untuk versi tenaga manusia.
Pada awal tahun 70an, sebuah perkumpulan BMX pun didirikan di
Amerika. Hal ini resmi dianggap sebagai awal mula dari balap BMX. Seiring
berjalannya waktu, olahraga ini pun akhirnya menyebar ke segala penjuru dunia,
khususnya di Eropa pada tahun 1978.

25

Pada bulan April 1981, Federasi Internasional BMX didirikan dan


Kejuaraan pertama pun dilaksanakan pada tahun 1982. Sejak Januari 1993, BMX
sepenuhnya bergabung dengan International Cycling Union (UCI).
Pada tanggal 29 Juni 2003, Intenational Olympic Committee (IOC)
memutuskan untuk mengikut sertakan BMX pada Olimpiade Beijing 2008 di
Cina.
2.2 Balap Sepeda Jalan Raya
Balap Sepeda Jalan Raya adalah sebuah olahraga balap sepeda yang
dilakukan di jalan umum dengan perkerasan. Istilah "balap jalan raya" umumnya
dilakukan di sebuah event dimana pembalap yang berkompetisi berangkat secara
bersamaan (kecuali pada event dengan kemampuan khusus) dengan pemenangnya
adalah pembalap yang mencapai garis finish pertama kali (individual dan team
time trial adalah bentuk lain dari balap sepeda jalan raya).
Dalam sejarah, negara-negara yang menghasilkan pembalap sepeda paling
kompetitif adalah Belgia, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Italia,
Luxembourg, Belanda, Portugal, Spanyol dan Swiss, namun sejalan dengan
popularitas olahraga tersebut, negara seperti Kazakhstan, Australia, Venezuela,
Rusia, Slovakia, Afrika Selatan, Selandia Baru, Norwegia, Britania Raya, Irlandia,
Polandia dan Amerika Serikat terus memproduksi pembalap sepeda kelas dunia.
Balap sepeda jalan raya mulai menjadi olahraga terorganisir pada tahun
1868. Kejuaraan dunia pertama diadakan pada tahun 1893 dan bersepeda telah

26

menjadi bagian dari Olimpiade sejak era modern dimulai di Athena pada tahun
1896.
Balap sepeda jalan raya pada mulanya berawal di akhir abad ke-19. Olah
raga ini populer di wilayah Eropa Barat seperti Prancis, Spanyol, Belgia, dan
Italia. Beberapa balap pertama di Eropa masih menjadi event balap sepeda
terbesar saat ini. Balapan tersebut meliputi LigeBastogneLige (dimulai tahun
1892), ParisRoubaix (1896), Tour de France (1903), Milan San Remo dan Giro
di Lombardia (1905), Giro d'Italia (1909) dan Tour of Flanders (1913). Balapan
ini menjadi percontohan bagi balap lain di seluruh dunia. Saat olah raga ini
tersebar ke seluruh dunia, balapan bersejarah ini masih menjadi balap paling
bernilai untuk dimenangkan seorang pembalap.20
Di Indonesia, kejuaraan balap sepeda jalan raya yang secara rutin
diselenggarakan dan masuk dalam kalender balap internasional adalah Tour de
Singkarak, Tour d'Indonesia, Tour de Ijen, dan Tour de East Java.
2.3 United Cyclist International
UCI didirikan pada tahun 1900 di Paris oleh organisasi olahraga bersepeda
nasional Belgia, Amerika Serikat, Perancis, Italia, dan Swiss. Ia menggantikan
Cycling Association International dengan mendirikan oposisi berturut-turut.
Pada tahun 1965, di bawah tekanan dari IOC (Olimpiade kemudian acara
amatir), UCI menciptakan dua badan anak, International Amateur Cycling
20 http://www.sbs.com.au/cyclingcentral/blog-article/109155/Radiokilled-the-tactical-star

27

Federation (Fdration Internationale de Amatir Cyclisme atau FIAC) dan


International Professional Cycling Federation (Fdration Internationale de
Cyclisme Professionnel atau FICP). UCI diasumsikan berperan danmeng
koordinasi kedua badan tersebut.
The FIAC berbasis di Roma, yang FICP di Luxembourg, dan UCI di
Jenewa. The FIAC adalah organisasi yang lebih besar, dengan 127 anggota
federasi di semua lima benua. Ini didominasi oleh negara-negara blok Timur yang
amatir. The FIAC diatur komite bersepeda olimpiade, dan pengendara sepeda
FIAC bertanding melawan FICP adalah hal yang langka. Pada tahun 1992, UCI
bersatu dengan FIAC dan FICP, dan digabungkan kembali ke UCI. Organisasi
gabungan kemudian pindah ke Aigle, dekat dengan IOC di Lausanne.
Pada tahun 2004, UCI membangun sebuah Velodrome 200 meter yang
berdekatan

dengan

kantor

pusatnya.Pada

bulan

September

2007

UCI

mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk menaikkan statusnya


menjadi ProTour untuk pertama kalinya pada acara di luar Eropa; Tour Down
Under di Adelaide, Australia. Pengumuman itu menyusul negosiasi antara UCI Pat
McQuaid dan Australia Selatan, Premier Mike Rann. Pada 2013 Tracey Gaudry
menjadi wanita pertama yang ditunjuk sebagai wakil presiden dari UCI.
2.4 Organisasi Balap Sepeda Indonesia
Balap Sepeda sebetulnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia, bahkan
jauh sebelum Perang Dunia II sudah ada beberapa pembalap sepeda yang dibiayai
oleh kaum pengusaha : seperti perusahaan Tropical, Triumph, Hima, Mansonia

28

dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan sebagai pembalap sepeda profesional.


Padahal waktu itu masih jaman penjajahan Belanda. Memang perkembangan
olahraga Balap Sepeda cukup menguntungkan. waktu itu, khususnya kota
Semarang menjadi pusat kegiatan Balap Sepeda. Oleh arsitek Ooiman dan Van
Leuwen didirikanlah sebuah velodrome. Velodromen dalam bahasa Belanda
disebut Wielerband, atau Pias dalam bahasa Indonesia.21

Pada jaman Jepang boleh dikatakan kegiatan Balap Sepeda terhenti. Baru
ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda kembali
mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam satu wadah, tetapi
secara perseorangan kegiatan olahraga Balap Sepda nampak berkembang kembali.
Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951 berlangusng di Jakarta, Balap Sepeda
termasuk cabang olahraga yang diperlombakan.
Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau disingkat ISSI baru didirikan tepat
pada hari peringatan Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 1956 di kota
Semarang. Sebelum itu di tahun 1951, beberapa daerah sudah memiliki
perkumpulan-perkumpulan Balap Sepeda, seperti : Yogyakarta, Solo, Surabaya,
Semarang, Jakarta, Medan, Manado dan Bandung. Terbentuklah perkumpulanperkumpulan Balap Sepeda, yaitu :
- ISSS : Ikatan Sport Sepeda Semarang

21 https://unitedcyclistinternational. /Indonesian_Cycling_Federation

29

- PBSD : Persatuan Balap Sepeda Djakarta


- ISSJ : Ikatan Sport Sepeda Jogjakarta
- IPSS : Ikatan Pembalap Sepeda Solo
- PSBS : Perkumpulan Sepeda Balap Surabaya
- PBMS : Perkumpulan Balap Sepeda Medan dan Sekitarnya
- Super Jet : Perkumpulan Balap Sepeda dari Bandung
- PSBM : Perkumpulan Sepeda Balap Manado.
Pada tanggal 20 Mei 1956, selama empat hari penuh diadakan sidang yang
dihadiri oleh organisasi-organisasi Balap Sepeda dari Semarang, Jakarta, Solo,
Surabaya, Bandung, Medan dan Manado yang menetapkan Ikatan Sport Sepeda
Indonesia (ISSI) merupakan organisasi pusat dari seluruh perkumpulan Balap
Sepeda di Indonesia, yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
serta Amatirisme.
Tercatat dalam data, sebagai Ketua Umum PB. ISSI adalah sebagai berikut :
- S. Soeroso, Ketua Umum PB. ISSI masa bakti 1956 - 1958, 1958 - 1960, 1960 1963,1963 - 1967.
- Brigjen Andi Mattalata, Ketua Umum PB. ISSI, masa bakti 1971 - 1973, 1973 1977, 1977 -1982.
- Harry Sapto, Ketua Umum masa bakti 1983 - 2007.

30

2.5 Balap Sepeda Internasional di Indonesia


Indonesia sebagai Negara yang kaya akan daya tarik wisata mulai dari
gunung, pantai, hingga taman nasionalnya membuat banyak event nasional
maupun internasional yang diadakan disini. Salah satunya event balap sepeda
internasional. Event-event yang bertaraf intenasional diadakan di Indonesia yaitu :

2.5.1 Tour de Singkarak


Tour de Singkarak adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan
Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan
setiap tahun di Sumatera Barat.22 Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan
pada tahun 2009 ini merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang umumnya
diadakan sekitar bulan April hingga Juni dan berlangsung selama seminggu.
Kejuaraan ini telah menjalin kerjasama dengan Amaury Sport Organisation yang
menjadi penyelenggara Tour de France di Perancis.
2.5.2 Tour de Siak
Tour de Siak merupakan salah satu wisata internasional di Provinsi Riau
yang perhelatan pertamanya baru dimulai tahun 2013. Tour de Siak merupakan
22 http://www.tourdesingkarak.com/history/success-story

31

rangkaian

acara

perlombaan

balap

sepeda

internasional

tahunan

yang

diselenggarakan di Kabupaten Siak. Tujuan diselenggarakannya Tour de Siak


adalah untuk mempromosikan berbagai objek wisata seperti wisata budaya, wisata
alam dan wisata edukasi melalui etape-etape yang mengelilingi berbagai objek
wisata yang tersebar di seluruh Kabupaten Siak23 Pada perhelatannya yang
pertama pada September 2013, tujuh tim mancanegara berpartisipasi untuk
memperebutkan hadiah dengan total lebih dari 350 juta Rupiah. Pada perhelatan
kedua Tour De Siak, terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, jumlah
tim mancanegara yang berpartisipasi, termasuk jumlah event pendukung dan
hadiah yang dijanjikan. Tour de Siak dimeriahkan dengan kehadiran tim dari Iran
dan Kazakhstan serta kunjungan pejabat tinggi negara dan gubernur dari provinsi
tetangga. Tour de Siak pada Juni 2015 lalu dipromosikan pemerintah Provinsi
Riau dalam ajang promosi wisata internasional Bali Beyond Travel Fair 2015.24
2.6 Kabupaten Banyuwangi
Merujuk data sejarah yang ada, sepanjang sejarah Blambangan kiranya
tanggal 18 Desember 1771 merupakan peristiwa sejarah yang paling tua yang
patut diangkat sebagai hari jadi Banyuwangi. Sebelum peristiwa puncak perang
Puputan Bayu tersebut sebenarnya ada peristiwa lain yang mendahuluinya, yang
juga heroik-patriotik, yaitu peristiwa penyerangan para pejuang Blambangan di
23 Tour de Siak 2013. Tersedia di: http://tourdesiak2013.blogspot.com/2013/08/tour-desiak-2013.html [Diakses 02 Juli 2015]
24 Riau Ikut Promosi Wisata di Bali Beyond Travel Fair 2015 Media Center Riau, 12
Juni 2015. Tersedia di: http://mediacenter.riau.go.id/read/13708/riau-ikut-promosi-wisatadi-bali-beyond-trave.html[Diakses 02 Juli 2015]

32

bawah pimpinan Pangeran Puger ( putra Wong Agung Wilis ) ke benteng VOC di
Banyualit pada tahun 1768.25
Berdasarkan data sejarah nama Banyuwangi tidak dapat terlepas dengan
keajayaan Blambangan. Sejak jaman Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan
Pangeran Danuningrat (1736-1763), bahkan juga sampai ketika Blambangan
berada di bawah perlindungan Bali (1763-1767), VOC belum pernah tertarik
untuk memasuki dan mengelola Blambangan ( Ibid.1923 :1045 ).
Pada tahun 1743 Jawa Bagian Timur ( termasuk Blambangan ) diserahkan
oleh Pakubuwono II kepada VOC, VOC merasa Blambangan memang sudah
menjadi miliknya. Namun untuk sementara masih dibiarkan sebagai barang
simpanan, yang baru akan dikelola sewaktu-waktu, kalau sudah diperlukan.
Bahkan ketika Danuningrat memina bantuan VOC untuk melepaskan diri dari
Bali, VOC masih belum tertarik untuk melihat ke Blambangan (Ibid 1923:1046).
Namun barulah setelah Inggris menjalin hubungan dagang dengan
Blambangan dan mendirikan kantor dagangnya (komplek Inggrisan sekarang)
pada tahun 1766 di bandar kecil Banyuwangi ( yang pada waktu itu juga disebut
Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum), maka VOC langsung bergerak untuk
segera merebut Banyuwangi dan mengamankan seluruh Blambangan. Secara
umum dalam peprangan yang terjadi pada tahun 1767-1772 ( 5 tahun ) itu, VOC
memang berusaha untuk merebut seluruh Blambangan. Namun secara khusus
sebenarnya VOC terdorong untuk segera merebut Banyuwangi, yang pada waktu
25 http://banyuwangikab.go.id/profil/sejarah-singkat.html

33

itu sudah mulai berkembang menjadi pusat perdagangan di Blambangan, yang


telah dikuasai Inggris.
Dengan demikian jelas, bahwa lahirnya sebuah tempat yag kemudian
menjadi terkenal dengan nama Banyuwangi, telah menjadi kasus-beli terjadinya
peperangan dahsyat, perang Puputan Bayu. Kalau sekiranya Inggris tidak
bercokol di Banyuwangi pada tahun 1766, mungkin VOC tidak akan buru-buru
melakukan ekspansinya ke Blambangan pada tahun 1767. Dan karena itu
mungkin perang Puputan Bayu tidak akan terjadi ( puncaknya ) pada tanggal 18
Desember 1771. Dengan demikian pasti terdapat hubungan yang erat perang
Puputan Bayu dengan lahirnya sebuah tempat yang bernama Banyuwangi.
Dengan perkataan lain, perang Puputan Bayu merupakan bagian dari proses
lahirnya Banyuwangi. Karena itu, penetapan tanggal 18 Desember 1771 sebagai
hari jadi Banyuwangi sesungguhnya sangat rasional.
2.6.1 Kawah Ijen
Gunung Ijen , sebuah gunung berapi aktif yang mempunyai ketinggian
2443 meter dan telah meletus empat kali pada tahun 1796, 1817, 1913, 1936.
Disinilah terdapat sebuah tempat yang begitu indah dan selalu menggoda
untuk dikunjungi, Kawah Ijen. untuk dapat mencapai kawah ijen terdapat dua
jalur yakni jalur utara dan selatan. Bila memilih melewati jalur selatan, dari
Banyuwangi perjalanan menuju Desa licin kemudian dilanjutkan ke Paltuding
dengan jarak 35 km dengan jarak tempuh 1,5 jam. Dan jika wisatawan memilih
jalur utara berarti kita berangkat melewati Situbondo, menuju sempol melewati

34

garduatak Wonosari,kemudian dilanjutkan ke Paltuiding yang dapat dicapai


dengan jarak 93 km dengan waktu tempuh 2,5 jam. Setelah anda mencapai puncak
kawah ijen . maka anda akan menemukan kawah yang sangat indah yang biasanya
disebut kawah ijen.
Kawah Ijen adalah

kawah yang bersifat asam yang airnya berwarna hijau

toscca,berada di puncak ijen dengan tinggi 2368 meter diatas permukaan


laut,dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah 5466 hektar.26 Danau
kawah ijen, merupakan danau reaktor multikomponen yang di dalamnya terjadi
proses, baik fisika maupun kimia. Seperti diantara proses pelepasan gas
magmatic, pelarutan batuan, pengendapan, pembentukan material baru, dan
pelarutan kembali zat - zat yang terbentuk. sehingga menghasilkan air danau yang
sangat asam dan mengandung bahan terlarut dengan konsentrasi sangat tinggi.
Selain itu, fenomena lainnya yang dihasilkan Kawah Ijen tentunya adalah
suplimat belerang. Belerang dihasilkan dari sublimasi gas - gas belerang yang
terdapat dalam asam sulfaltara yang bersuhu sekitar 200 derajat celcius, dengan
kapasitas belerang 8 ton perhari. Disini wisatawan akan menemui para
penambang sulfur yang melakukan kegiatan setiap harinya mengumpulkan dan
mencetak belerang. yang ternyata memiliki kelebihan mampu untuk mengobati
penyakit kulit, sebagai bahan pemutih gula, bahan kosmetik,bahan campuran
sabun mandi dan bahan campuran untuk pembuatan ban kendaran.

26 http://banyuwangitourism.com/content/kawahijen#http://banyuwangitourism.com/images/gallery/resize/ijen.JPG

35

Kekaguman tak berhenti sampai disini. fenoma indah dari kawah ijen yang
mampu mengalahkan matahari terbit dan terbenam adalah Api biru/Blue fire/Blue
Flame. Untuk melihat api biru yang keluar dari semburan gas panas dari pipa
sulfatara,wisatawan harus menunggu waktu malam hari dengan menggunakan
pemandu wisata dan itu berarti wisatawan harus memulai pendakian pada dini
hari. sebuah perjuangan memang, namun percayalah melihat kecantikan blue fire
sangat cukup membayar perjalanan perjuangan anda. Waktu yang biasa digunakan
pendakian untuk menyaksikan api biru di Kawah ijen antara pukul 02.00 WIB
sampai jam 03.00 WIB dari Paltuding.Beberapa fasilitas umum yang ada di
paltuding diantaranya camping ground, rest area, mushola, warung, dan toilet.

Pemandangan yang tak kalah menakjubkan dari kawah ijen adalah


aktifitas para penambang belerang yang beraktifitas setiap harinya di kawah ijen.
Sekitar 350 penambang , terdiri dari orang pawon dan pemikul belerang yang
bekerja PT. Canding Rimbi, Desa Tamansari . Dinamakan orang Pawon yang
berarti Dapur dalam bahasa jawa, adalah mereka yang bersentuhan langsung
dengan belerang. Mulai dari mengontrol keluarnya gas sulfatara dari pipa besi,
mendinginkan pipa dengan menyiram beberapa bagian pipa agar panas gas
menurun dan proses sumblimasi belerang lebih cepat, dan mengambil belerang
yang telah beku dengan alat tradisional linggis, kemudian dikumpulkan untuk
diangkut oleh para pengangkut belerang yang biasa disebut pemikul.
2.6.2 Pantai Pulau Merah

36

Pantai

pulau

merah

adalah

salah

satu

destinasi

unggulan

Banyuwangi,berada di desa Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.


Berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Banyuwangi kearah selatan. 27 Bila anda
menggunakan mobil anda akan menghabiskan waktu dalam perjalanan bisa
ditempuh hampir 2,5 jam. Bila anda menggunakan kendaraan umum , anda dapat
memanfaatkan jasa angkutan umum dari terminal Banyuwangi, dan menggunakan
bus jurusan Pesanggaran. Selanjutnya anda bisa munggunakan jasa ojek untuk
sampai di pantai pulau merah.

Sebelum bernama pantai pulau merah, pantai ini bernama pantai ringin
pitu. Ada dua versi yang mengukuhkan nama merah pada pantai ini. yang bertama
karena warna tanah yang kemerah merahan, sementara versi yang kedua karena
konon dari pulau merah yang ada dihadapan pantainya yang berjarak 100 meter,
dahulu pernah terpancar cahaya merah sehingga akhirnya warga sekitar
menamakan pantai pulau merah. Bukan itu saja yang menjadi ciri khas pantai ini,
terletaknya bukit hijau cantik yang terdapat di seberang pantai. Menariknya kita
dapat mencapai pulau ini ketika air surut dengan berjalan kaki yang hany berjarak
100 meter.
Tidak hanya pesona alam sekitar, gulungan ombak sejauh 3 km dengan
tinggi mencapai 4 meter menjadi daya tarik dan destinasi baru bagi para
peselancara pemula dan menengah. Hal ini telah dibuktikan dengan kejuaraan
27http://banyuwangitourism.com/content/pulau-merah

37

International Surfing Competition pada 2013 yang lalu dengan diikuti para surfer
dari 20 negara yang dibuka langsung oleh menteri pariwisata. Kejuaraan yang
dilombakan terdiri dari 3 kategori,

yaitu kategori lokal, nasional dan

internasional.
Satu lagi yang tidak kalah mencuri perhatian mata yang sayang sekali
untuk dilewatkan, yaitu pemandangan saat matahari terbenam atau sunset . warna
orange dengan kebiruan yang sangat cantik terbenam diantara bukit akan
memanjakan mata kita yang menjadi pengalaman tak terlupakan.
Beberapa fasilitas di area pulau merah sudah cukup memadai dengan area
parkir yang cukup luas, homestay untuk bermalam di area Pantai, dan beberapa
warung warung untuk bersantai menikmati pemandangan Pantai pulau Merah.
Untuk memasuki kawasan wisata pulau merah pengujung di kenakan tiket
masuk sebesar Rp 3.000,- per orang, saat weekend menjadi Rp 5.000,- per orang.
Pada bulan Mei sampai Desember adalah bulan yang tepat untuk dapat menimati
seluruh keindahan Pantai.

38

BAB III
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA MELALUI SEKTOR PARIWISATA

Tour de Ijen adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap
Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap
tahun di Banyuwangi. Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun
2012 ini merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang umumnya diadakan sekitar
bulan November hingga Desember dan berlangsung selama 4 hari.
Sesuai dengan namanya, Ijen yang merupakan gunung yang memiliki
kawah yang indah dan fenomena api biru (blue fire) pada malam hari menjadi
bagian dari jalur lintasan. Selain itu Pulau Merah juga menjadi bagian dari
lintasan balapan.

39

Banyuwangi Tour de Ijen pertama kali diadakan pada tahun 2012 (7-9
Desember) sebagai rangkaian dari acara-acara Banyuwangi Festival yang
merupakan agenda tahunan Kabupaten Banyuwangi untuk memperingati hari jadi
kota Banyuwangi. Event pertama ini terdiri dari 3 etape yakni dari Kota
Banyuwangi ke Pulau Merah, Kalibaru ke Kawah Ijen dan sirkuit kota
Banyuwangi. Diikuti oleh 20 tim yang terdiri dari 10 tim luar negeri dan 10 tim
lokal.
Saat ini Road bike telah tumbuh menjadi event dan trend dunia. Sebagai
event professional yang mampu menyedot perhatian public yang cukup besar.
Menjadi ajang yang mampu mendominasi dan menyedot perhatian media. Oleh
karenanya event ini dapat dimanfaatkan sebagai media campaign bagi leading
sector yang berkepentingan.
Pemerintah kabupaten Banyuwangi berusaha membangun sebuah brand
image bahwa Banyuwangi layak menjadi destinasi utama Internasional dan tujuan
utama tempat investasi dan penanaman modal. Hal ini dilakukan sebagai salah
satu strategi guidepoint global yang dapat menarik mata dunia. Hal yang paling
penting menurut pemerintah Banyuwangi adalah tersampainya pesan (global
message) tentang potensi yang ada agar diketahui oleh masyarakat luas.
3.1 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Banyuwangi Pada Pariwisata
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan masyarakat di
Kabupaten Banyuwangi dalam bidang kepariwisataan secara umum tergolong
rendah. Secara khusus sebanyak 44,17 % masyarakat menjawab

pengertian

40

pariwisata sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau


sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
43,33 % menjawab manfaat pariwisata adalah memberikan peluang dan akses
usaha bagi masyarakat, 47,5 % menjawab objek wisata adalah tempat yang
disinggahi seseorang atau sekelompok orang karena memiliki daya tarik, 40,83 %
menjawab manfaat keberadaan objek wisata adalah memajukan wilayah tempat
tinggal di sekitar objek wisata, dan 60 % masyarakat menjawab cara melestarikan
objek wisata adalah dengan membantu menciptakan lingkungan yang aman
disekitar objek wisata. Untuk sikap masyarakat terhadap upaya pengembangan
pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, dari hasil penelitian menunjukan bahwa
secara umum masyarakat setuju terhadap upaya pengembangan pariwisata. Secara
khusus sikap masyarakat lokal di Kabupaten Banyuwangi terhadap objek wisata
di daerah sekitarnya adalah tergolong baik dengan jumlah skor 899, sikap
masyarakat lokal di Kabupaten Banyuwangi terhadap pengembangan pariwisata
di Kabupaten Banyuwangi adalah tergolong cukup baik dengan jumlah skor 766,
dan sikap masyarakat lokal di Kabupaten Banyuwangi terhadap kondisi objek
wisata di daerah sekitarnya adalah tergolong baik dengan jumlah skor 1262.
Sedangkan untuk hasil penelitian partisipasi masyarakat diperoleh hasil partisipasi
masyarakat lokal dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten
Banyuwangi secara umum tergolong rendah sekali dengan total skor 645.28
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi
untuk mengembangkan sektor

pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Namun

28Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : MARIFATUL KHOLIFAH

41

upaya tersebut ternyata masih belum mampu menjadikan Kabupaten Banyuwangi


sebagai daerah tujuan wisata yang unggul di Jawa Timur. Hal tersebut terbukti
dari data Dinas Pariwisata Jawa Timur tahun 2011 yang menunjukkan bahwa
Kabupaten Banyuwangi masih berada pada peringkat ke 14 dari 37 kabupaten
atau kota se-Jawa Timur. Terdapat fakta lain bahwa jumlah wisatawan di
Kabupaten Banyuwangi lebih rendah jika dibandingkan dengan
wisatawan

kabupaten

tetangga

yaitu

Kabupaten

Jember.

jumlah

Padahal

jika

dibandingkan antara keduanya, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember


memiliki

kesamaan

baik

kondisi

geografis,

kultur

maupun

potensi

kepariwisataanya.
Hal tersebut membuktikan bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten
Banyuwangi masih belum bisa dikatakan berhasil. Sebagaimana sebuah bentuk
pengembangan ekonomi bangsa, maka pengembangan industri pariwisata di
Kabupaten Banyuwangi jika ingin maju dan

berkembang secara maksimal

memerlukan adanya keterlibatan dari semua pihak baik pemerintah maupun


masyarakat. Masyarakat seharusnya tidak lagi ditempatkan sebagai objek yang
hanya menerima apa yang diputuskan dari atas (pemerintah), tetapi masyarakat
pada saat ini juga harus dilibatkan sebagai subjek dalam kerangka
mengembangkan pariwisata.29
Masyarakat merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan
keberhasilan pengembangan pariwisata. Hal tersebut karena keterlibatan
29ejournal.unesa.ac.id/adi-hendrik-2003/ Wisatawan dan Penerimaan Masyarakat Lokal. Nemberala ;
Salatiga: Tesis Master Program Pascasarjana UKSW Salatiga

42

masyarakat akan menyebabkan timbulnya dukungan terhadap pariwisata oleh


masyarakat sehingga industry pariwisata akan dapat berkembang dengan
maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi
tentang pengetahuan masyarakat lokal dalam upaya pengembangan pariwisata di
Kabupaten Banyuwangi, dapat diketahui bahwa dengan jumlah sampel atau
responden sebanyak 120 orang yang berasal dari penduduk lokal yang tinggal di
sekitaran objek wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi hasilnya disajikan
pada tabel berikut :
N
O
1
2
3
4
5
6

PENGETAHUAN MASYARAKAT

SKOR

Pengetahuan Masyarakat tentang Pengertian


Pariwisata
Pengetahuan Masyarakat tentang Manfaat
Pariwisata
Pengetahuan Masyarakat tentang Pengertian
Objek Wisata
Pengetahuan Masyarakat tentang Manfaat
Keberadaan Objek Wisata
Pengetahuan Masyarakat tentang Pelestarian
Objek Wisata
Pengetahuan Masyarakat tentang Keberadaan
Objek Wisata
TOTAL

167
149
196
124
230
240
1106

Tabel I :Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam bidang kepariwisataan di Kabupaten


Banyuwangi

Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwa skor total yang diperoleh


untuk tingkat pengetahuan masyarakat dalam bidang kepariwisataan di Kabupaten
Banyuwangi adalah 1106. Maka berdasarkan skala penilaian untuk mengukur
43

tingkat pengetahuan masyarakat hasilnya adalah : tingkat pengetahuan masyarakat


di Kabupaten Banyuwangi dalam bidang kepariwisataan secara umum tergolong
rendah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi tentang
partisipasi masyarakat lokal dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten
Banyuwangi, dapat diketahui bahwa dengan jumlah sampel atau responden
sebanyak 120 orang yang berasal dari penduduk lokal yang tinggal di sekitaran
objek wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi hasilnya disajikan pada tabel 3
berikut :30
N
O
1
2
3

INDIKATOR
Partisipasi masyarakat dalam upaya
pengembangan pariwisata
Menjaga objek wisata yang ada didaerah
sekitarnya
Partisipasi masyarakat dalam menikmati
manfaat dari keberadaan objek wisata
didaerah sekitarnya
TOTAL

SKOR
184
118
343

645

Tabel 2 Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Upaya Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan

tabel 2 diatas, diketahui bahwa jumlah skor partisipasi

masyarakat dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi


adalah 645. Maka berdasarkan skala penilaian untuk mengukur partisipasi
diketahui bahwa partisipasi masyarakat lokal dalam upaya pengembangan
pariwisata di Kabupaten Banyuwangi adalah tergolong rendah sekali.

30ibid

44

Pelibatan masyarakat dalam bidang pariwisata memang sudah seharusnya


dilakukan oleh pemerintah, terutama dalam hal pengembangan pariwisata. Tentu
saja masyarakat juga harus turut dilibatkan karena masyarakat pada akhirnya
adalah orang-orang yang harus menikmati hasil dari pariwisata tersebut. Hal ini
tentu sesuai dengan kode etik pengembangan pariwisata global yang ditetapkan
dalam konferensi pariwisata pada tahun 1999 yang menyatakan hak masyarakat
dalam kegiatan pengembangan pariwisata salah satunya adalah penduduk
setempat harus diikutsertakan dalam kegiatan kepariwisataan, dan secara adil
menikmati keuntungan ekonomis, sosial dan budaya yang mereka usahakan,
dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
3.2 Kondisi Pariwisata Banyuwangi Sebelum Diadakannya Tour de Ijen
Upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi hingga tahun
2011 masih belum berhasil karena sektor pariwisata Kabupaten Banyuwangi
sampai belum memperlihatkan hasil yang baik terbukti dengan peringkat
Kabupaten Banyuwangi yang masih berada pada posisi 14 dari 37 kabupaten di
Jawa Timur. Oleh sebab itu, adanya keterlibatan dari semua pihak terutama
masyarakat sangat diperlukan karena keterlibatan masyarakat akan menyebabkan
timbulnya dukungan terhadap industri pariwisata, sehingga industri pariwisata
tersebut dapat berkembang dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.31
3.2.1 Promosi Banyuwangi Sebelum Tour De Ijen
31 http://www.scribd.com/doc/237473674/PENGETAHUAN-SIKAP-DAN-PARTISIPASIMASYARAKAT-LOKAL-DALAM-UPAYA-PENGEMBANGAN-PARIWISATA-DI-KABUPATENBANYUWANGI

45

Banyak cara yang telah dilakukan Kabupaten Banyuwangi untuk


meningkatkan kunjungan pariwisata. beberapa di antaranya adalah :
3.2.1.1 Banyuwangi Ethno Carnival
Banyuwangi Ethno Carnival (Indonesia: Karnaval Etnik Banyuwangi)
atau sering disebut BEC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun
digelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival di Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Timur. Rute yang dilalui adalah dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati
Banyuwangi melewati jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi sepanjang 2,2
kilometer.32
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggagas event ini bertujuan
mampu menjembatani modernisasi seni budaya lokal yang selama ini tumbuh
kembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi menjadi sebuah event dalam
bentuk parade berskala Internasional tanpa harus mengubah nilai-nilai yang sudah
berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat baik spirit maupun filosofinya.
Contohnya, BEC 1 (2011): Ikon Kesenian Banyuwangi. Banyuwangi Ethno
Carnival pertama digelar di Banyuwangi pada tanggal 22 Oktober 2011. Peserta
dengan kostum warna-warni berjalan sepanjang jalan protokol kota Banyuwangi.
Peserta berasal dari siswa SMA di Kabupaten Banyuwangi. Karnaval ini dibagi
menjadi 3 defile yakni Damarwulan, Gandrung dan Kundaran.
3.2.1.2 Banyuwangi Jazz Festival

32 http://banyuwangiethnocarnival.com/index.php/profile-bec

46

Banyuwangi Jazz Festival atau disingkat menjadi BJF adalah event musik
jazz yang diselenggarakan oleh Kabupaten Banyuwangi. Acara ini adalah bagian
dari Banyuwangi Festival untuk meperingati hari jadi Kabupaten Banyuwangi
yang jatuh pada tanggal 18 Desember.33
Acara ini pertama kali diadakan pada tahun 2010 di Gesibu Blambangan.
Bintang tamu saat itu adalah Syaharani and Queenfireworks, Rika Roeslan,
Monita Tahalea, Reza The Groove, serta kolaborasi Riza Arshad dengan
komunitas musik etnik Banyuwangi. Pada saat itu, penonton tidak dikenakan
biaya masuk. Penonton tidak membeli tiket namun harus memiliki invitation
(undangan) resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten. Invitation ini
bisa didapatkan langsung di Kantor Pemkab dengan beberapa syarat serta kuiskuis yang diadakan oleh beberapa stasiun radio lokal, situs pecinta music jazz,
serta kuis-kuis di Twitter. Invitation ini dicetak lebih dari 1.000 lembar untuk
memenuhi seat penonton yang disediakan.
Pada tahun berikutnya, acara ini diadakan di Pantai Boom Banyuwangi
dengan bintang tamu Trio Lestari yang beranggotakan Glenn Fredly, Sandhy
Sondoro dan Tompi. Kali ini untuk dapat menyaksikan konser ini penonton harus
membeli tiket. Tiket dibagi tiga kategori yakni, Festival 2, Festival 1 dan VIP. BJF
kali ini berkesan bagi warga Banyuwangi karena di tengah-tengah penampilannya
Trio Lestari ini menyanyikan lagu daerah Ulan Andung-Andung dan Ayo Kita Ke
Banyuwangi, sebuah lagu yang mereka ciptakan dan nyanyikan secara spontan di
atas panggung.
33 http://ww2.banyuwangijazz.com/

47

3.2.1.3 Banyuwangi Red Island International Surfing Competition


Pantai Pulau Merah di Kabupaten Banyuwangi terus diperkenalkan sebagai
surganya peselancar selain dengan adanya G-land di Pantai Plengkung yang sudah
mendunia. Dimulai dari tahun 2011, Pantai Pulau Merah menghelat Banyuwangi
Red Island International Surfing Competition. Lokasi acaranya tepat di pesisir
pantai, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Hari pertama kompetisi dimeriahkan dengan upacara pembukaan, sementara
di hari kedua, peserta akan mengikuti babak kualifikasi. Mereka yang lolos seleksi
berhak memasuki babak final di hari ketiga. Kompetisi akan terbagi dua kategori,
yaitu nasional dan internasional. Sebanyak 47 peselancar nasional dan 66
peselancar internasional akan berkompetisi menaklukkan ombak di Pulau Merah
dan disaksikan sekira 10.000 pengunjung. Total hadiah yang akandiperebutkan
adalah Rp75 juta. Di ikuti oleh peselancar dari 12 negara mengikuti kompetisi
tersebut. Mereka berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Selandia Baru,
Singapura, Malaysia, Jerman, Brazil, Australia, Belgia, Puerto Rico, Korea
Selatan dan Jepang.
Pulau Merah memiliki banyak keunggulan. Selain memiliki gulungan
ombak menantang, panorama pulau ini pun tak kalah rupawan dari pantai-pantai
lain di Banyuwangi. Sebuah bukit setinggi 200 meter menghiasinya,
menghasilkan kecantikan alam yang berbeda dari G-land maupun Plengkung.
Kelebihan lain, peselancar akan lebih aman karena perairan di Pulau Merah
minim terumbu karang.

48

Pantai Pulau Merah yang termasuk bagian dari rangkaian pantai di selatan
Jawa Timur bisa ditempuh dalam waktu tiga jam menggunakan kendaraan roda
empat atau sepeda motor sekira 60 km dari Kota Banyuwangi. Untuk menuju
Pantai Pulau Merah, dapat memanfaatkan angkutan umum dari Banyuwangi
menggunakan bisminto atau Ujang Jaya jurusan Pesanggaran.34
International Surfing Competitionperhelatan berkonsep sport tourism,
perhelatan ini juga akan diramaikan oleh para siswa dari sekolah selancar yang
ada di Eropa. Mereka tengah melakukan studi banding obyek selancar di
Indonesia, dan oleh panitia diundang untuk menjajal ajang International Surfing
Competition di Pulau Merah, Banyuwangi. Kompetisi ini menjanjikan aksi
fantastis para surfer menaklukkan gulungan ombak di Pantai Pulau Merah. Salah
satu spot wisata unggulan di Jawa Timur ini memiliki ombak dengan ketinggian
mencapai 4 meter dan panjang sampai 400 meter. Dengan keunikan Pulau yang
menjulang di tengah-tengahnya, Pantai Pulau Merah menjadi salah satu destinasi
wisata memikat yang wajib dikunjungi. Perhelatan kompetisi selancar ini juga
bagian dari promosi destinasi wisata Pantai Pulau Merah yang saat ini sudah
cukup dikenal dan ramai dikunjung wisawatan. Bupati Banyuwangi Abdullah
Azwar Anas mengatakan, pihaknya mengandalkan sejumlah varian pariwisata,
mulai dari event tourism lewat Banyuwangi Ethno Carnival atau Banyuwangi
Jazz Festival hingga sport tourism lewat Tour de Ijen dan International Surfing
34 Banyuwangi, Lomba Selancar di Pantai Pulau Merah: Banyuwangi Red Island International
Surfing Competition, diakses di http://www.indonesia.travel/id/event/detail/879/lomba-selancar-dipantai-pulau-merah-banyuwangi-red-island-international-surfing-competition. diaksespadatanggal
7 Maret 2015 pukul 9.32

49

Competition. Menurut Bupati Anas, pariwisata sampai saat ini masih menjadi
salah satu industri yang bisa mendatangkan keuntungan finansial tercepat dan
terefisien. Dengan melihat potensi wisata Banyuwangi, baik yang berbasis alam
maupun budaya, pariwisata dijadikan salah satu andalan penggerak ekonomi.35
Dengan semua yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Banyuwangi tetap
belum mampu untuk mendorong kemajuan pariwisata yang ada di daerah tersebut.
3.2.2 Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi
Ijen
3.2.2.1 Maksud Penyelenggaraan ITdB Ijen
Event International Tour de Ijen Banyuwangi dimaksudkan sebagai sarana
publikasi dan promosi Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional, regional dan
internasional. Hal ini sebagai penunjang Banyuwangi sebagai daerah tujuan
wisata dan investasi dalam negeri serta asing yang akan memberikan dampak
positif bagi Banyuwangi sendiri serta dapat menambah devisa Negara.
3.2.2.2 Tujuan Penyelenggaraan ITdB Ijen
Dari data yang langsung saya ambil dari dinas terkait di Kabupaten
Banyuwangi, ada beberapa tujuan utama penyelenggaraan event ini :
1. Sebagai media campaign Kabupaten Banyuwangi itu sendiri.
35Banyuwangi, Kompetisi Selancar Internasional di Pulau Merah Banyuwangi Kembali Digelar,
Diakses di http://sport.detik.com/read/2014/05/18/084156/2584915/82/kompetisi-selancarinternasional-di-pulau-merah-banyuwangi-kembali-digelar. diakses pada tanggal 7 Maret 2015
pukul 9.33

50

2. Dikenalnya Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional, regional dan


internasional.
3. Promosi eco tourism kota Banyuwangi sebagai SUNRISE OF JAVA
dan BANYUWANGI GREEN AND CLEAN.
4. Peningkatan arus kunjungan wisatawan mancanegara.
5. Peningkatan arus investasi asing.
6. Brand image Kabupaten Banyuwangi di mata duania.
3.2.2.3 Kerjasama Pemerintah Pusat dan Daerah
Penyelenggaraan event ITdBI sendiri sebenarnya tidak mendapatkan
bantuan dana dari pemerintah pusat (Kementrian Olahraga). Event ini murni
adalah event mandiri yang dilaksanakan oleh Kabupaten Banyuwangi dengan
bekerjasama dengan ISSI dan UCI.
Kalau balapan Tour de Singkarak mendapatkan bantuan dari APBN sekitar
Rp16 miliar, Tour de Ijen yang sudah memasuki tahun keeempat murni didanai
APBD dan dukungan sponsorship," kata Bupati Banyuwangi.36
Promosi pariwisata Banyuwangi lewat ajang Tour de Banyuwangi Ijen adalah hal
yang bagus. Kementerian Pariwisata akan mendukung dan Kementrian Olahraga
serta Pemerintah Pusatpun mendukung penuh event ini. Kementrian Pariwisata
memberikan bantuaan kepada Banyuwangi Festival, terutama untuk ITdBI dengan
besar dukungan dana promosi Kemenpar Rp 1,5 miliar dan dana hadiah Rp 1,5
miliar. Acara sepeda ini mempunyai konsep olahraga, budaya, dan pariwisata.

36 http://www.antarajatim.com/lihat3/berita/120627/bupati-tour-deijen-tanpa-bantuan-apbn

51

Dengan begitu, nanti akan ada kesenian di titik awal dan akhir lomba. Sesuai
dengan strategi pengembangan pariwisata.

BAB IV
PERAN KEJUARAN INTERNASIONAL TOUR DE IJEN DALAM
PENINGKATAN PARIWISATA DAN EKONOMI BANYUWANGI

Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi ibarat permata dalam lumpur karena


beberapa objek wisata yang belum dikemas dan dimanfaatkan secara optimal. Jika
pariwisata di Banyuwangi telah dipoles dan dikemas dengan elok, maka setiap
pelancong akan berbondong-bondong mendekati dan mengunjungi kabupaten
Banyuwangi, ibarat permata yang telah diolah menjadi perhiasan dan dipasang
pada etalasedisplay. Siapa yang tidak tergiur mendekati dan melihat apalagi
posisinya yang strategis dari Pulau Bali yang sejak dulu menjadi daerah tujuan
wisata (DTW) bagipelancong asing. Apa salahnya menengok ke negera-negara
maju yang menjadikan produk pariwisata sebagai pendapatan terbesardi negara

52

itu,sebut saja New Zealand dengan pendapatandi

bidang jasa termasuk

didalamnya pariwisatasebesar 65.7%, Austria 67.4%, dan Maroko 56.5%. Maka


boleh saja Kabupaten Banyuwangi meniru strategi pemasaran pariwisata di
negara-negara tersebutselain untuk mengenalkan Banyuwangi pada dunia
internasional juga menambah pendapatan daerah yang berdampak langsung pada
peningkatanekonomi

mikro.

Melihatpotensi

wisata

di

Kabupaten

Banyuwangisangat melimpah, hal ini menjadi investasi yang baik bagi bidang
kemajuan pariwisata.
Dinamika hubungan Intenasional kontemporer menunjukkan bahwa
diplomasi antar negara tak lagi hanya dilaksanakan oleh agensi-agensi resmi
pemerintah dan juga tak sebatas pada isu-isu politik tinggi seperti militer dan
ekonomi. Setiap negara juga di hadapkan pada tuntutan untuk mengedepankan
soft powernya ketimbang semata mengekspos hard powerdalam mendukung
eksistensi serta memperkuat pengaruhnya dalam sistem internasional. Untuk
mengakomodasi permasalahan tersebut, diplomasi kebudayaan merupakan salah
satu bentuk yang intensif digunakan oleh berbagai negara saat ini. Diplomasi
kebudayaan melalui bidang olahraga, dipandang cukup efektif dalam diplomasi
karena bagaimanapun olahraga adalah event yang besar dan mempunyai unsurunsur universal.
Pariwisata memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan wilayah
setempat maupun bagi perekonomian negara secara keseluruhan. Karena pada
hakikatnya pariwisata adalah salah satu sektor andalan pemerintah Indonesia

53

untuk menghasilkan

devisa negara, sehingga pemanfaatan, pengembangan,

pengelolaan, dan pembiayaan kawasan wisata harus mendapat perhatian yang


serius dari pemerintah dengan melibatkan peran lembaga-lembaga pemerintah,
serta seluruh lapisan masyarakat. Adapun daerah yang memiliki potensi pariwisata
yang nantinya dapat dijadikan sebagai asset negara ialah Banyuwangi.Dimana,
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang ketaknya di ujung timur pulau
Jawa dan di juluki sebagai sunrise of java.Karena letak yang strategis, potensi
wilayah

Banyuwangi

sangat

besar

dalam

menyumbang

peningkatan

perekonomian Indonesia, dan tentunya sangat besar peranannya bagi pertumbuhan


wilayah Banyuwangi sendiri.
Pariwisata di Banyuwangi sangatlah beragam dan tidak sedikit yang
menarik perhatian wisatawan local maupun mancanegara, terutama tempat-tempat
wisata yang notabene memiliki keindahan yang luar biasa.Tempat-tempat wisata
yang saat ini tengah diminati oleh wisatawan local maupun mancanegara adalah
kawah Ijen, pantai Plengkung, dan pantai Sukomade.Ketiga tempat wisata ini
biasa disebut sebagai segi tiga berlian. Segitiga Berlian merupakan 3 aset besar
Banyuwangi yang memiliki potensi wisata yang sangat hebat dan bias
memberikan kontribusi besar untuk pengembangan pariwisata di Banyuwangi.
4.1 Kondisi Pariwisata Banyuwangi Setelah Diadakannya Tour de Ijen
Peningkatan yang signifikan adalah hal yang dapat dilihat dari
perkembangan pariwisata daerah Banyuwangi. Setelah kerjasamanya dengan UCI

54

dalam penyelenggaraan event balap sepeda Internasional, Banyuwangi menjadi


daya tarik wisata dunia yang tidak kalah dengan pulau Bali.
Banyuwangi kini memegang peranan penting dalam peningkatan devisa
negara melalui bidang pariwisata. Tercatat berdasarkan salah satu survey
independen, minat investasi pariwisata Banyuwangi menduduki peringkat 3 di
Jawa Timur dan masuk dalam 10 besar pada 37 kabupaten (naik 4 angka dari
posisi 14).
Tidak dapat di pungkiri bahwa Tour de Ijen sangat memberikan dampak
yagn signifikan terhadap petumbuhan pariwisata di Banyuwangi. Minat
masyarakat juga semakin tinggi dalam peningkatan kualitas dan pengelolaan
tempat wisata. Disini saya akan menampilkan data statistic kunjungan pariwisata
di Banyuwangi.
4.1.1 Data Statistik Kunjungan Wisatawan Ke Banyuwangi
N

TAHUN

WISNUS

WISMAN

O
1
2
3
4

2011
2012
2013
2014

401,968
451,261
496,304
517,488

42,938
45,280
60,244
75,767

Dapat kita lihat bahwa terjadinya kenaikan pada kunjungan wisatawan dari
tahun ke tahun dimulai setelah diadakannya event International Tour de Ijen.
Perbandingannya yaitu pada tahun 2011-2012 terjadi kenaikan 12% pada
wisatawan lokal namun peningkatan yang kurang signifikan di tunjukkan oleh
55

wisatawan mancanegara dikarenakan kurangnya promosi tentang event tersebut


dan hanya menyentuh angka 5%.
Pada tahun 2012-2013 setelah segala sesuatunya di benahi dan promosi
yang gencar di lakukan pemerintah daerah maupun pusat terjadi peningkatan yang
signifikan sebanyak 33% pada wisatawan mancanegara namun hanya 9% pada
wisatawan lokal.
Pada tahun 2013-2014 juga terjadi peningkatan yaitu sebanyak 25%
wisatawan mancanegara dan kembali hanya sedikit wisatawan lokal yang
berkunjung yaitu sebanyak 4%. Hal ini membuktikan bahwa daerah Banyuwangi
kini lebih di kenal luas oleh para wisatawan mancanegara dengan persentase
peningkatan sebanyak 76% dari tahun 2011-2014.37
4.1.2 Data Statistik Kunjungan Objek Wisata Banyuwangi
N

TAHUN

WISNUS

WISMAN

O
1
2
3
4

2011
2012
2013
2014

789,101
860,831
1,057,952
1,464,948

13,377
5,502
10,462
30,681

Pada tabel di atas kembali kita dapat melihat peningkatan yang sangat
signifikan terhadap kunjungan objek wisata di Banyuwangi. Walaupun pada tahun
2012 kunjungan wisata itu sendiri dapat dikatakan menurun, dikarenakan adanya
37 Persentase peningkatan wisatawan di dapatkan dari bahan yang
diambil langsung ke Dinas Pariwisata dan Disnas Olahraga kabupaten
Banyuwangi.

56

peningkatan status siaga pada objek wisata Kawah Ijen yang membuat tidak di
benarkannya melakukan kunjungan wisata ke objek tersebut.

Pada tahun 2011-2012, terjadi peningkatan sebanyak 10% pada wisatawan lokal
namun terjadi penurunan 50% pada wisatawan mancanegara. Hal ini di karenakan
peningkatan status gunung Ijen menjadi siaga sehingga pemerintah daerah tidak
membenarkan dilakukannya kunjungan wisata.
Pada tahun 2012-2013, kembali pariwisata menjadi bagian yang tak
tergantikan bagi Banyuwangi. Peningkatan wisatawan lokal hingga 22% dan
tidak kalah wisatawan mancanegara dengan persentase peningkatan sebesar 90%.
Hal ini menunjukkan bahwa Banyuwangi kembali menjadi tujuan wisata lokal
maupun mancanegara.
Pada tahun 2013-2014, dapat dikatakan tahun bagi perkembangan wisata
Banyuwangi. Hal ini dapat di buktikan dengan peningkatan yang sangat signifikan
terlihat pada peningkatan wisatawan lokal (40%) dan mancanegara (193%). Ini
cmenjadi bagian sejarah bagi wisata Banyuwangi itu sendiri. Hal ini juga lebih
membuktikan bahwa daerah Banyuwangi lebih di kenal luas oleh mancanegara
sebagai destinasi tujuan utama wisatawan selain Pulau Bali, Raja Ampat, dan
wisata lainnya di Indonesia. Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai ikonnya

57

merupakan salah satu daerah wisata yang patut diperhitungkan. Melalui event
inilah promosi tentang keindahan Indonesia dan Banyuwangi dapat dipromosikan.

4.2 Peningkatan Investasi dan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi Setelah


Tour de Ijen
Pemasaran secara terpadu dapat dilakukan oleh instansi pemerintah,
lembaga masyarakat, dan perusahaan pariwisata. Pemasaran tersebut berupa :
1. Mendirikan tourism centerand information di setiap pintu masuk (gate)
menuju Kabupaten Banyuwangi, di Pelabuhan Ketapang dan Bandar
Udara Blimbingsari. Gate yang dimaksud adalah perbatasan wilayah
Kabupaten Banyuwangi-Kabupaten Jember dan Kabupaten BanyuwangiKabupaten Situbondo.
2. Mendirikan tourism center and information di setiap obyek wisata, stasiun
kereta api, dan terminal. Tujuan dari mendirikantourism center and
information

adalah

memberikan

informasi

seputar

objek-objek

wisata,akomodasi, reservation, informasi tentang sarana tranportasi umum


serta mendata setiap wisatawan yang datang dan memberukan jaminan
keamanan serta keselamatan.
3. Melakukan periklanan di media televisi, radio, bahkan teknologi digital
yang lebih canggih dan pengiriman duta wisata ke Bali untuk
mengenalkan objek wisata Kabupaten Banyuwangi kepada wisatawan

58

asing.Selama ini penulis melihat bahwa periklanan melalui media cetak


maupun elektronik/internetsudah dilakukan dengan giat oleh Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi, namun hal ini sepertinya belum bisa menarik
wisatawan asing untuk singgah ke Banyuwangi.Langkah selanjutnya
adalah melakukan kerja sama dengan dinas pariwisata di Provinsi Bali
sebagai tempat duta wisata Kabupaten Banyuwangi mengenalkan objek
wisata kepada wisatawan-wisatwan asing.
4. Mengadakan kerja sama dengan sekolah

kepariwisataan

untuk

mendistribusikan para lulusannya agar dapat mengelola tourism center


andinformation, sebagai guide, dan pengelolaan pada obyek wisata.
5. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat Banyuwangi guna
menumbuhkan peran sertanya dalam pengembangan pariwisata.Kegaitan
sosialisai ini bertujuan menghimbau kepada masyarakat untuk bersikap
terbuka, luwes, tersenyum, dan ramah jika bertemu dengan turis asing.
Karena menurut WEE (2012) para wisatawan akan terasa betah dan
membekas hingga menimbulkan hasrat untuk kembali berkunjung
kesebuah tempat wisata dengan alasan keramah-tamahanpenduduk lokal
dan pedagang yang selalu tersenyum.
Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam lima tahun
tahun terakhir tercatat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Jawa Timur. Data
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan, rata-rata
pertumbuhan Banyuwangi 2010-2014 sebesar 6,59 persen, sedangkan Jatim 6,27
persen.

59

Tingginya pertumbuhan ekonomi ini disumbang terbesar oleh sektor


Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 11,31 persen, sedang urutan kedua
adalahsektor Bangunan/konstruksi sebesar 8,83 persen, dan
adalah

sektor Keuangan,

Persewaan

dan

urutan

ketiga

Jasa Perusahaan sebesar 8,05

persen.
Sejumlah sektor ekonomi di Banyuwangi justru mengalami peningkatan
yang signifikan. Pertumbuhan tertinggi tercatat di sektor akomodasi makanan dan
minuman. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh sebesar 8,39 persen, tahun 2013
8,07 persen dan 2014 melonjak sebesar 10,33 persen. Pertumbuhan ini
nampaknya seiring dengan gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh
Banyuwangi. Sektor yang terkait pariwisata juga mengalami kenaikan signifikan.
Salah satunya adalah transportasi dan pergudangan yang pertumbuhannya menjadi
8,42 persen, cetus Setyowati.38
Sejumlah program pengembangan pariwisata dan investasi yang diusung
oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, memberikan dampak
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah berjuluk The Sunrise
of Java ini.
N

TAHUN

PENDAPATAN PER KAPITA (RP)

O
1
2
3
4

2009
2010
2011
2012

12.930.886,51
14.479853,19
16.582.237,64
19.277.421,52

38 http://banyuwangikab.go.id/berita-daerah/pertumbuhan-ekonomi-banyuwangi-lampaui-rata-rataprovinsi-jawa-timur.html

60

5
6

2013
2014

Setelah

digencarkannya

21.859.156,13
25.521.145,12

pengembangan

pariwisata

banyuwangi,

pendapatan per kapita mengalami kenaikan tajam 70 persen dari Rp 14,97 juta
pada 2010 menjadi Rp 25,5 juta pada 2014. Adapun Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB) naik tajam 71 persen dari Rp 23,56 triliun pada 2010
menjadi Rp 40,48 triliun pada 2014.
Pembangunan ekonomi di Banyuwangi yang memadukan antara
pariwisata dan lansekap pertanian memacu banyak sektor ekonomi untuk tumbuh.
Selain itu, lanjut dia, sektor investasi juga menggeliat. Pada 2012, nilai
investasinya sebesar Rp1,19 triliun. Nilai investasi kemudian meningkat 280
persen menjadi Rp 3,38 triliun pada 2013. Adapun pada 2014 sebesar Rp. 3,44
triliun atau naik 1,7 persen dibanding 2013. Hingga awal Maret 2015, investasi
yang sudah masuk mencapai Rp586,57 miliar.39
Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam lima tahun
tahun terakhir tercatat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Jawa Timur. Data
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan, rata-rata
pertumbuhan Banyuwangi 2010-2014 sebesar 6,59 persen, sedangkan Jatim 6,27
persen.
Kepala Bidang Neraca dan Wilayah BPS Provinsi Jatim, Setyowati
mengatakan, sebagaimana mayoritas daerah lain, dalam kurun tiga tahun terakhir
39 http://www.banyuwangi.us/search/label/Pariwisata-dan-Pertumbuhan-Ekonomi

61

yakni mulai tahun 2012-2014 tren pertumbuhan Banyuwangi mulai mengalami


perlambatan. Tren pelambatan terjadi di hampir semua daerah seluruh Indonesia
seiring dengan imbas pelemahan ekonomi di tingkat global. jadi perlambatan
tidak hanya terjadi di Banyuwangi saja, kata Setyowati saat sosialisasi perubahan
basis data PDRB di aula Minak Jinggo, Pemkab Banyuwangi.40
Di balik itu, sejumlah sektor ekonomi di Banyuwangi justru mengalami
peningkatan yang signifikan. Pertumbuhan tertinggi tercatat di sektor akomodasi
makanan dan minuman. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh sebesar 8,39 persen,
tahun 2013 8,07 persen dan 2014 melonjak sebesar 10,33 persen. Pertumbuhan
ini nampaknya seiring dengan gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh
Banyuwangi. Sektor yang terkait pariwisata juga mengalami kenaikan signifikan.
Salah satunya adalah transportasi dan pergudangan yang pertumbuhannya menjadi
8,42 persen, cetus Setyowati.
Pertumbuhan juga terjadi di sejumlah sektor ekonomi lainnya, seperti
kategori Industri pengolahan. Pada tahun 2012 pertumbuhannya di angka 5,59
persen, meningkat di 2013 sebesar 6,45 persen dan terus naik di 2014 sebesar 7,30
persen.
Perkembangan masyarakat pasti akan menuju kearah modern apapun yang
terjadi kecuali terjadi sebab-sebab khusus yang sangat langka misalnya perang
dan wabah penyakit berkepanjangan maka pemerintah daerah harus dapat
mengantisipasinya sebab modernitas pasti mengarah pada kegiatan ekonomi yang
40 http://infobanyuwangi.com/pertumbuhan-ekonomi-banyuwangi-lampaui-rata-rata-provinsi-jawatimur.html

62

lebih bebas yang mengakumulasikan kekayaan pada segilintir orang saja


akibatnya masyarakat dengan kemampuan terbatas hanya akan menjadi pengamat
yang terus menunggu rembesan dampak (trickle down effect) yang tak pernah
menetes akibatnya jelas ekonomi lokal akan hanya menjadi konsep yang telah
lama terkubur dan larut dalam suka cita modernitas masyarakat pada masa depan.
Untuk menghindari itu agar masyarakat tetap berdaya dalam kerangka ekonomi
lokal maka pemerintah Banyuwangi harus mempersiapkan diri dalam menghadapi
masa depan dimulai dari sekarang. Pertama, melihat berbagai fenomena di daerah
lain yang cenderung baru kebingungan ketika mendapatkan masalah pada hari ini
dan melupakan permasalahan yang sebenarnya sudah terjadi sejak masa lalu oleh
karena itu Banyuwangi harus menghadapi tantangan permasalahan ekonomi lokal
pada hari ini (current) dengan perencanaan yang komprehensif misalnya masalah
infrastruktur yang dapat menunjang kegiatan perekonomi di pedesaan yang masih
buruk banyak pedesaan yang masih memiliki akses jalan yang buruk harus segera
direncanakan bagaimana ke depannya. Kedua, kualitas sumber daya manusia juga
menjadi titik tumpu dalam ekonomi lokal sesuai proyeksi pemerintah
Banyuwangi yang mengharapkan indeks pembangunan manusia (IPM) berangka
sekitar tujuh pada tahun 2013 ini maka harus ada upaya untuk meningkatkannya
kembali pada tahun 2014 dengan mengutamakan peningkatan kualitas pendidikan
yang berkompetensi untuk menginisiasi ekonomi kreatif berasas lokalitas daerah.
Ketiga, seperangkat kebijakan yang mendukung ekonomi lokal di Banyuwangi
harus tetap di pertahankan dan ditingkatkan jangan sampai ketika terjadi
pergantian tampuk kepemimpinan maka kebijakan bisa berubah 180 derajat oleh

63

karena itu kebijakan yang disusun oleh pemerintah harus tetap dan selalu berisi
aspirasi masyarakat yang berharap banyak pada ekonomi lokal sebagai paradigma
perekonomian mereka.
4.3 Pemanfaatan Kejuaraan Internasional Tour de Ijen Sebagai Promosi
Pariwisata Indonesia Kepada Dunia Luar
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di sektor pariwisata, negaranegara di dunia kian gencar melakukan promosi pariwisatanya melalui berbagai
cara dan media. Promosi diyakini sebagai cara paling efektif untuk
memperkenalkan kekayaan budaya dan pariwisata sebuah negara kepada dunia.
Semakin banyak yang tau dan tertarik, maka akan semakin besar peluang negara
yang bersangkutan menjadi destinasi favorit. Dengan begitu, pendapatan negara
dari sektor ini bisa bertambah secara signifikan, roda perekonomian masyarakat
terus berputar, tercipta lapangan kerja baru, kesejahteraan masyarakat meningkat
dan sejumlah multiplier effect lainnya.
Indonesia memiliki begitu banyak keunikan yang memesona sehingga
mampu menyedot perhatian dunia, mulai dari pulaunya, keanekaragaman flora
dan fauna, agama, suku, budaya, bahasa dan kekayaan alam lainnya. Tak heran
bila bangsa ini memiliki banyak predikat mengagumkan yang berhasil menarik
perhatian para wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Bila

dideskripsikan apa saja predikat yang dimiliki bangsa ini, Indonesia sebagai surga
tropis memiliki predikat sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan
jumlah total pulau mencapai 113.466 pulau.

64

Jumlah pulaunya yang begitu banyak menempatkan Indonesia sebagai


negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93.000 km dan panjang
pantai sekitar 81.000 km atau hampir 25 persen dari panjang pantai di dunia. Tak
hanya sampai di situ, Indonesia juga meraih predikat sebagai negara yang
memiliki suku bangsa terbanyak di dunia. Ada lebih dari 740 suku bangsa atau
etnis, bahkan di Papua saja terdapat 270 suku.
Dengan jumlah suku sebanyak itu menjadikan Indonesia memiliki bahasa
daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang
digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Meski memiliki banyak bahasa
daerah, tapi bangsa ini mempunyai bahasa nasional yang mampu menyatukan
semuanya yaitu, Bahasa Indonesia, tanpa menghilangkan tutur bahasa daerahnya.
Predikat lain yang juga disandang Indonesia adalah keragaman agama dan
budaya. Ini pula yang menjadi alasan mengapa Indonesia memiliki begitu banyak
destinasi wisata sejarah dan religi seperti Masjid Raya Baiturrahman (Aceh),
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), Candi Padang (Jabar),
Candi Borobudur (Jateng), Pura di Pulau Dewata (Bali), Manisan (pulau wisata
religi di Papua) dan masih banyak lagi.
Kementerian Pariwisata tak akan pernah berhenti terus mempromosikan
keindahan alam yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia untuk
menggaet kunjungan wisatawan mancanegara. Upaya promosi secara besarbesaran pun telah dan akan dilakukan pemerintah, yang antara lain dengan
meluncurkan logo Wonderful Indonesia. Wonderful Indonesia atau Pesona

65

Indonesia adalah janji pariwisata Indonesia kepada dunia. Kata Wonderful atau
Pesona mengandung janji bahwa Indonesia kaya dengan ketakjuban, dari segala
aspek manusia maupun alamnya, yang mengusik kalbu dan menjanjikan
pengalaman baru yang menyenangkan. Deputi Pengembangan Pemasaran
Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana
mengatakan pihaknya berupaya menggiatkan promosi Wonderful Indonesia untuk
mendongkrak kunjungan wisman ke Tanah Air.
Sejak beberapa tahun belakangan salah satu program Pemerintah RI
melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar event Tour de
Banyuwangi Ijen. Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang berlangsung
sejak tahun 2012 hingga saat ini. Kegiatan tersebut dilakukan di Kabupaten
Banyuwangi, selanjutnya pertandingan balap sepeda internasional ini dilakukan
melalui

rute

21 kecamatan di kabupaten tersebut. Menurut

pemerintah

Indonesia baik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun


Pemerintah Daerah di Banyuwangi, hal ini dilakukan sebagai aspek promosi
pariwisata Indonesia, khususnya Banyuwangi. Melalui kegiatan yang digelar
setiap

satu

pariwisata

kali

dalam

setahun

tersebut,

diharapkan

meningkatkan

di Indonesia khususnya kunjungan masyarakat

internasional.

Bukan hanya melalui seni dan budaya saja, Kementerian Pariwisata pun
mempromosikan pariwisata melalui olahraga dengan memperkenalkan besarnya
potensi wisata di tempat diadakannya kejuaraan-kejuaraan dunia.

66

Adapun Tour De Ijen menampilkan keindahan alam Banyuwangi dari ujung barat
hingga ujung timur. Secara khusus, even ini ingin lebih mempromosikan pesona
Kawah Ijen yang memiliki api biru (blue fire), satu dari dua api biru di dunia
bersama salah satu gunung di Finlandia. Seperti balap sepeda yang lain, Tour De
Ijen juga memiliki jalur neraka sebagai arena uji nyali dan ketangguhan
pembalap. Etape keempat dengan jarak tempuh 171,3 kilometer inilah yang
disebut jalur neraka karena berada di ketinggian 1.875 meter di atas permukaan
laut. Lokasinya tepat di punggung Gunung Ijen dengan tanjakan yang mencapai
45 derajat.41 Kegiatan wisata olahraga (sport tourism) seperti ITdBI di samping
bermakna bagi promosi destinasi pariwisata Banyuwangi khususnya, tetapi juga
merupakan bagian dari sosialisasi branding Wonderful Indonesia dan Pesona
Indonesia kepada masyarakat nasional dan luar negeri (mancanegara).
Hal ini juga dapat dilihat dari beberapa publikasi/promosi yang dilakukan
oleh pemerintah pusat, daerah dan perwakilan balapan, sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Melalui situs resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional.


Melalu media resmi Kabupaten Banyuwangi.
Melalui situs jejaring social.
Melalui media nasional dan luar negeri (Iklan Promo di media cetak
Nasional dan Internasional, TV promo, Wawancara exclusive, dan liputan
LIVE oleh media Internasional)

41 http://www.kompasiana.com/cak.iqbal.fardian/tour-de-ijen-promosiwisata-dengan-kemasan-balap-sepeda_552abda1f17e619938d6240e

67

Hal ini juga bertujuan dalam pencapaian MDGs (Millenium Development


Goals).42 MDGs

merupakan komitmen Negara-negara di dunia untuk

memberantas kemiskinan. Secara eksplisit MDGs dan pariwisata tidak


dijabarkan di dalam komitmen tersebut, akan tetapi semangat dan tujuan yang
diusung dengan peningkatan pariwisata terutama pariwisata daerah relative
sama

dengan

tujuan

MDGs. MDGs di Indonesia dititkberatkan pada

pemerintah daerah, oleh sebab itu peningkatan pariwisata daerah juga harus
dilakukan.

Upaya

untuk

memberantas

kemiskinan

dan

meningkatkan

kesejahteraan dapat dilakukan melalui peningkatan pariwisata. Salah satunya


melalui ITdBI.
4.4 Sarana Untuk Memperkenalkan Indonesia Sebagai Negara Yang
Demokratis, Pluralis dan Aman
Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan kemajemukan dan
keberagaman budaya, suku, agama dan ras. Itu berarti bahwa ada beragam
karakter, kebiasaan, keyakinan serta bentuk rupa manusia yang berbeda beda
hidup dalam satu rumpun yang terbingkai dalam negara kesatuan Republik
Indonesia
Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa
kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi
satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil
tanpa konflik asimilasi. Sebenarnya berbicara tentang konsep pluralisme, sama
42 Laporan MDGs, Peter Stalker, 2008, Kerjasama BAPENAS dan UNDP

68

halnya membicarakan tentang sebuah konsep kemajemukan atau keberagaman,


dimana jika kita kembali pada arti pluralisme itu sendiri bahwa pluralisme itu
merupakan suatu kondisi masyarakat yang majemuk.
Kemajemukan disini dapat berarti kemajemukan dalam beragama, sosial
dan budaya. Namun yang sering menjadi issu terhangat berada pada
kemajemukan beragama. Pada prinsipnya, konsep pluralisme ini timbul setelah
adanya konsep toleransi. Jadi ketika setiap individu mengaplikasikan konsep
toleransi terhadap individu lainnya maka lahirlah pluralisme itu. Dalam konsep
pluralisme-lah bangsa Indonesia yang beraneka ragam ini mulai dari suku, agama,
ras, dan golongan dapat menjadi bangsa yang satu dan utuh.
Pluralisme sering diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya
ragam pemikiran, agama, kebudayaan, peradaban dan lain-lain. Kemunculan ide
pluralisme didasarkan pada sebuah keinginan untuk melenyapkan klaim
kebenaran (truth claim) yang dianggap menjadi pemicu munculnya sikap ekstrem,
radikal, perang atas nama agama, konflik horisontal, serta penindasan atas nama
agama.
Multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang juga terkadang ditafsirkan
sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok
kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat
modern. Istilah multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan
kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara.

69

Multikulturalisme berasal dari dua kata, multi (banyak/beragam) dan


kultural (budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman
budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit,
melainkan mesti dipahami sebagai semua bagian manusia terhadap kehidupannya
yang kemudian akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah, pemikiran, budaya
verbal, bahasa dan lain-lain.
Sebagai negara yang memiliki struktur sosial yang plural, Indonesia tentu
memiliki berbagai macam kekayaan. Bahasa, adat, agama, pakaian, suku dan lain
sebagainya menjadi salah beberapa dari sekian banyak kekayaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia dengan struktur plural yang dimilikinya.43
Disinilah event olahraga memiliki peranan, dimana dapat memperkenalkan
kebudayaan Indonesia kepada dunia Internasional. Agar masyarakat Internasional
tahu bahwa Indonesia dikenal sebagai negara yang berhasil melaksanakan
demokrasi bersamaan dengan nilai-nilai kebudayaan. Citra positif inilah yang
dapat ditunjukkan dengan adanya event-event Internasional di Indonesia. Tujuan
diplomasi publik ini akan lebih mudah tercapai ketika masyarakat dan aktor yang
memegang peranan dalam hal ini bekerja sama.
Balap sepeda ITdBI sudah terdaftar secara resmi dalam agenda rutin UCI
(Union Cycliste Internationale) atau Persatuan Balap Sepeda Internasional untuk
kelas 2.2. Sejak Tour de Ijen sendiri telah mendapatkan peringkat excellent dari

43 Nasikun. 1995. Struktur Majemuk Masyarakat Indonesia dalam


Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

70

UCI. Hal ini menjadikan ITdBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di
Indonesia.
Excellent level adalah merupakan poin tinggi dalam kejuaraan balap
sepeda internasional dengan nilai diatas 90 poin. Di Asia terdapat 27 event balap
sepeda di kelas 2.2, namun hanya ada dua event yang mendapat predikat
excellent. Salah satunya ITdBI.
Sangat sulit untuk mendapatkan predikat excellent tersebut. Ada beberapa
penilaian yang diukur oleh UCI. Pertama, teknis pengelolaan lomba, seperti
hubungan antara organizer dan tim peserta, serta organizer dan wasit/penilai.
Kedua, dilihat dari keamanan selama lomba berlangsung. Parameternya
adalah terjaganya keamanan sepanjang jalur yang dilalui pebalap, serta koordinasi
lintas aparat keamanan yang terlibat, mulai dari kepolisian, TNI dan dinas terkait.
Ketiga, promosi ajang balap sepeda internasional melalui media massa. Di
setiap akhir lomba, tim UCI biasanya langsung memantau lewat media-media.
Semakin banyak berita yang muncul, semakin baik penilaiannya.
Keempat, dampak positif event bagi masyarakat, seperti berputarnya
ekonomi masyarakat saat event berlangsung, infrastruktur jalan yang semakin
membaik dan menumbuhkan kebanggaan warga. Dari keempat indikator tersebut,
ITdBI mendapat nilai indikator paling tinggi pada aspek keamanan. Tingkat
keamanan selama lomba dinilai UC , dianggap paling aman.

71

BAB V
SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini dapat disimpulkan bahwa Event


Internasional mampu memberikan gambaran tentang pariwisata di Indonesia
khususnya Kabupaten Banyuwangi sebagai penyelenggara event International
Tour de Ijen Banyuwangi. Pengembangan pariwisata di suatu wilayah tentunya
memerlukan adanya keterlibatan atau partisipasi dari seluruh kalangan baik itu
pemerintah,

pengelola maupun masyarakat agar mendapatkan hasil yang

maksimal.
Pada BAB II, berbicara tentang pengembangan pariwisata di Kabupaten
Banyuwangi, jika mengacu pada faktor yang menentukan keberhasilan suatu
pengembangan pariwisata diatas, dari segi potensi pariwisata seperti ketersediaan
objek dan daya tarik wisata, Kabupaten Banyuwangi tidak diragukan lagi
merupakan suatu wilayah dengan banyak potensi dan daya tarik wisata yang
mampu menarik minat wisatawan. Wisata alami, buatan dan budaya yang terdapat
di Kabupaten Banyuwangi jumlahnya tidak sedikit dan keindahan dari ketiga
bentuk wisata tersebut terbukti mampu menarik minat wisatawan untuk
berkunjung.

72

Pada BAB III di jelaskan bahwa tahun 2013-2014, dapat dikatakan tahun
bagi perkembangan wisata Banyuwangi. Hal ini dapat di buktikan dengan
peningkatan yang sangat signifikan terlihat pada peningkatan wisatawan lokal
(40%) dan mancanegara (193%). Ini cmenjadi bagian sejarah bagi wisata
Banyuwangi itu sendiri. Hal ini juga lebih membuktikan bahwa daerah
Banyuwangi lebih di kenal luas oleh mancanegara sebagai destinasi tujuan utama
wisatawan selain Pulau Bali, Raja Ampat, dan wisata lainnya di Indonesia.
Pembangunan ekonomi di Banyuwangi yang memadukan antara pariwisata dan
lansekap pertanian memacu banyak sektor ekonomi untuk tumbuh. Selain itu,
lanjut dia, sektor investasi juga menggeliat. Pada 2012, nilai investasinya sebesar
Rp1,19 triliun. Nilai investasi kemudian meningkat 280 persen menjadi Rp 3,38
triliun pada 2013. Adapun pada 2014 sebesar Rp. 3,44 triliun atau naik 1,7 persen
dibanding 2013. Hingga awal Maret 2015, investasi yang sudah masuk mencapai
Rp586,57 miliar.
Pada BAB IV dapat dilihat bahwa sejumlah sektor ekonomi di
Banyuwangi justru mengalami peningkatan yang signifikan. Pertumbuhan
tertinggi tercatat di sektor akomodasi makanan dan minuman. Pada tahun 2012
sektor ini tumbuh sebesar 8,39 persen, tahun 2013 8,07 persen dan 2014 melonjak
sebesar 10,33 persen.

73

Anda mungkin juga menyukai