Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LUNTURNYA NASIONALISME YANG DISEBABKAN OLEH BANYAKNYA


INVESTOR ASING YANG MASUK KE INDONESIA

Disusun Oleh :
DWI FITRI AMALIA (30402000114)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu


Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:
Dr. Hasan Abdul Rozak, SH., CN., MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-
Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung
Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

Jepara, 1 Juni 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Akibat Yang Ditimbulkan Lunturnya Nasionalisme Berkaitan Dengan Masuknya
Investor Asing Ke Indonesia...........................................................................................5
B. Dampak Lunturnya Nasionalisme Bagi Bangsa Indonesia ............................................9
C. Peran Pancasila Dalam Mengatasi Lunturnya Nasionalisme..........................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era serba modern, serba terbuka paham nasionalisme semakin terkikis oleh paham
globalisme. Kondisi tersebut hampir terjadi di semua negara didunia, tak terkecuali di Indonesia.
Kekuatan-kekuatan capital asing semakin merajalela, memperluas jaringannya. Sumber daya
alam Indonesia yang melimpah di eksploitasi oleh pihak asing dengan kedok “investasi”, dimana
keuntungan lebih banyak dinikmati capital asing, secara tidak langsung kita dijajah kembali oleh
kekuatan asing. Dalam kaitannya dengan nasionalisme, maka dapat dilihat bahwa negara hanya
dijadikan sebagai alat penjaga keamanan dan ketertiban, sedangkan kemakmuran dan
kesejahteraan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multi nasional yang notabene milik asing.
Ada kecenderungan pergeseran peran negara kearah itu, dimana nantinya nasionalisme warga
negara sedikit demi sedikit akan memudar (nationless) dan diganti dengan paham globalisme
yang mendewakan uang dan kesenangan. Masuknya investasi asing hampir selalu disertai
dengan masuknya tenaga kerja asing. Oleh karena itu terdapat beberapa dampak yang
disebabkan oleh masuknya investor asing di Indonesia terhadap lunturnya jiwa nasionalisme
bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Akibat Yang Ditimbulkan Lunturnya Nasionalisme Berkaitan Dengan Masuknya
Investor Asing Ke Indonesia ?
2. Bagaimana Solusi yang Dapat Dilakukan untuk Menyelesaikan Masalah Tersebut?
3. Bagaimana Peran Pancasila dalam Menangani Kasus Tersebut?

4
C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Akibat Yang Ditimbulkan Lunturnya Nasionalisme Berkaitan


Dengan Masuknya Investor Asing Ke Indonesia
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Solusi yang Dapat Dilakukan untuk Menyelesaikan
Masalah Tersebut
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Peran Pancasila dalam Menangani Kasus Tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

A. Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Lunturnya Nasionalisme Berkaitan Dengan Masuknya


Investor Asing Ke Indonesia

Dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional, Indonesia memerlukan masuknya


investasi asing sebagai bagian dari penggerak pembangunan nasional tersebut. Masuknya
investasi asing dapat berupa PMA (Penanaman Modal Asing). “Secara garis besar ada tiga
sumber utama modal asing dalam suatu negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
yaitu: pinjaman luar negeri, penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment atau
disingkat FDI) dan investasi potofolio” (Bambang Kustituanto, 2019). Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Panayotou pada tahun 1998 disebutkan bahwa lebih dari 80%
modal swasta dan 75% dari FDI sejak tahun 1990 ditujukan ke negara-negara dengan pendapatan
menengah (middle income countries) (Sarwedi, 2002). Indonesia adalah salah satu negara
dengan pendapatan menengah. Menurut Bank Dunia selama 13 tahun terakhir Indonesia
dikategorikan ke dalam kelompok negara dengan pendapatan menengah ke bawah (lower-middle
income country). Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dikatakan stagnan
dan potensi masuk jebakan pendapatan menengah (Middle Income Trap) (Lumbangaol &
Pasaribu, 2019).

5
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan , di tengah perekonomian
yang sulit akibat pandemi Covid-19, Bank Dunia menaikkan peringkat Indonesia menjadi negara
berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country) dari sebelumnya sebagai negara
berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country).

Masuknya investasi asing hampir selalu disertai dengan masuknya tenaga kerja asing.
Oleh karena itu terdapat beberapa dampak yang disebabkan oleh masuknya investor asing di
Indonesia terhadap lunturnya jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.

Kalau pada awalnya pekerja asing tersebut ditempatkan pada posisi yang tidak dapat diisi
oleh pekerja lokal karena alasan teknis (keterampilan/keahlian), lama-kelamaan penempatan
tenaga kerja asing juga dilakukan pada posisi-posisi yang sesungguhnya dapat diisi oleh tenaga
kerja lokal. Masalah tersebut pada awalnya memang masalah internal perusahaan, terkait dengan
keputusan manajemen dalam hal penempatan tenaga kerja asing yang tentunya berdampak
kepada pengeluaran perusahaan dalam hal gaji. Tetapi dalam hal-hal tertentu (misalnya terkait
dengan proyek berskala nasional) masalah tersebut dapat menjadi masalah nasional karena
terkait dengan rasa nasionalisme tenaga kerja lokal sebagai representasi dari rasa nasionalisme
masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Ketika kepentingan investasi asing bertabrakan dengan kepentingan bangsa sendiri, maka
pemerintah lebih membela kepentingan investasi asing, salah satu contohnya adalah ketika
Presiden Jokowi menyatakan diri akan mempermudah pembebasan lahan untuk kepentingan
investasi asing. Pemerintah Jokowi masih memiliki keyakinan bawasannya untuk mendongkrak
angka pertumbuhan ekonomi diperlukan banyak investasi yang nantinya akan berdampak
dibukanya banyak lapangan pekerjaan. Atas dasar keyakinan itu pemerintah sangat jor-joran
untuk menarik investor asing sebanyak-banyaknya masuk ke indonesia, di tindaklanjuti dengan
deregulasi-deregulasi yang mempermudah investasi asing di Indonesia, seperti pengurusan ijin-
ijin prinsip usaha di BPKM yang hanya memakan waktu tiga jam.

6
Saat ini ada lima (5) negara penanam modal terbesar, seperti yang dipaparkan oleh
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman modal BKPM Azhar Lubis pada tanggal
21 Januari 2016, investasi Singapura USD 5,9 Milyar; Malaysia USD 3,1 Milyar; Jepang USD
2,9 Milyar; Belanda USD 1,3 Milyar; Korsel USD 1,2 Milyar. Menurut Ketua BKPM Frangky
Sibarani investasi negara TIongkok meningkat 47%, sedangkan hongkong meningkat hingga
103%. Negara-negara tersebut berinvestasi dalam berbagai sektor usaha seperti manufaktur,
perdagangan, perkebunan, pertambangan, sektor jasa logistik, supplier, periklanan, perkapalan,
telekomunikasi, produk kimia, pembangkit listrik, industry logam dan lain-lain. Dengan semakin
derasnya investasi Asing di Indonesia pada kenyataanya Pemerintah tidak siap dalam hal
melindungi kepentingan Bangsa sendiri. Belum ada regulasi-regulasi yang dibuat yang
berdampak positif bagi masyarakat Indonesia, belum ada regulasi-regulasi yang dibuat untuk
membentengi kepentingan bangsa sendiri ketika kepentingan bangsa bertabrakan dengan
kepentingan investasi asing.

Badan Intelijen Indonesia pun sepertinya tidak melakukan monitoring secara fundamental
terhadap perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia, dimana dalam perusahaan-
perusahaan tersebut keputusan-keputusan strategis dibuat berdasarkan semangat nasionalisme
asing di dalam perusahaan-perusahaan asing di Indonesia. Menurut saya, ada dua permasalahan
penting yang timbul akibat dampak maraknya investasi asing di Indonesia, disamping
permasalahan-permasalahan lain yang juga timbul tentunya.

Pertama, tidak adanya perlindungan terhadap tenaga kerja menyangkut upah yang di
terima oleh tenaga kerja Indonesia, tenaga kerja pribumi masih saja di bayar lebih murah
dibandingkan tenaga kerja asing. Perusahaan asing menggunakan standard minimum upah
regional sebagai justifikasi pemberian upah rendah. Permasalahan tenaga kerja pun semakin
tidak berpihak kepada tenaga kerja pribumi akibat diberlakukannya kerjasama negara-negara
ASEAN yang diatur dalam Blue Print AEC (Masyarakat Ekonomi Asean) di awal tahun ini.

7
Tenaga kerja asing semakin bebas bekerja di perusahaan asing yang berada di Indonesia,
dalam konteks ketenaga kerjaan, dengan adanya MEA posisi tawar pemerintah sebagai pembuat
kebijakan semakin lemah karena mau tidak mau pemerintah harus tunduk terhadap kesepakatan
Blue Print AEC walaupun ada beberapa poin kesepakatan MEA yang bertabrakan dengan
Pancasila dan UUD 1945.

Kedua, tidak adanya aturan-aturan yang mengharuskan agar perusahaan-peruasahaan


asing memakai pemasok-pemasok perusahaan pribumi, malahan perusahaan-perusahaan asing
kebiasaanya menggunakan pemasok-pemasok berdasarkan semangat nasionalisme bangsa
mereka. Perusahaan Singapura lebih senang menggunakan pemasok perusahaan singapura,
perusahaan Korsel memakai pemasok perusahan Korsel demikian juga dengan perusahaan
Jepang, Tiongkok, Hongkong, Amerika, Prancis. Pada akhirnya perusahaan-perusahaan milik
pengusaha pribumi sedikit sekali yang merasakan benefit dibukanya investasi asing di Indonesia.
Akhirnya pribumi hanya bisa jadi penonton.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Panglima TNI Pak Gatot Nurmantyo, bahwa saat ini
indonesia dalam kondisi perang Asimetris, Perang Proxy, dimana Asing akan menguasai segala
sektor kehidupan di indonesia tanpa menggunakan cara-cara kekerasan/senjata, melainkan
menggunakan berbagai cara untuk melemahkan posisi bangsa dan negara sehingga kita selalu
kalah bersaing dengan asing. Pelemahan-pelemahan oleh asing bisa dilakukan melalui jalur
regulasi-regulasi maupun jalur media massa.

Perkumpulan-perkumpulan pekerja dan pengusaha tidak boleh lagi bermusuhan, justru


kita harus saling mendukung demi melawan kekuatan asing di Indonesia. Mari kita desak
pemerintah agar selalu berpihak kepada bangsa sendiri dan terus memperkuat kedaulatan negara
Indonesia.
8

B. Solusi yang Dapat Dilakukan untuk Menyelesaikan Masalah Di Atas

Masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia menjadi konsekuensi atas


meningkatnya investasi asing di Indonesia. Indonesia sebagai penganut sistem ekonomi terbuka
membuka kesempatan bagi investor asing untuk terlibat dalam perekonomian domestik melalui
Penanaman Modal Asing (PMA). Masuknya modal asing tersebut menciptakan kesempatan kerja
bagi Tenaga Kerja Lokal (Indonesia) maupun TKA. Di satu sisi, keberadaan TKA membuka
peluang terciptanya proses transfer pengetahuan dan teknologi. Namun di sisi lain,  keberadaan
TKA tanpa diimbangi dengan peraturan yang ketat membuka kesempatan terjadinya pelanggaran
seperti adanya tenaga kerja asing illegal.

Isu TKA ilegal di Indonesia telah mendapat banyak sorotan, terutama keberadaan TKA
ilegal yang masuk melalui proyek-proyek pembangunan dari negara asing. Hal ini dianggap
tidak menguntungkan karena menutup kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal. Berdasarkan
hasil Sidak yang dilakukan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), sejak tahun 2016,
ditemukan TKA ilegal sebanyak 1.383 orang. Pelanggaran yang dilakukan terdiri dari TKA yang
bekerja tanpa Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sebanyak 820 orang (hampir 60%)
dan sisanya merupakan TKA dengan penyalahgunaan jabatan (Kemenaker, 2016).

Seperti yang pernah dikatakan oleh Panglima TNI Pak Gatot Nurmantyo, bahwa saat ini
indonesia dalam kondisi perang Asimetris, Perang Proxy, dimana Asing akan menguasai segala
sektor kehidupan di indonesia tanpa menggunakan cara-cara kekerasan/senjata, melainkan
menggunakan berbagai cara untuk melemahkan posisi bangsa dan negara sehingga kita selalu
kalah bersaing dengan asing. Pelemahan-pelemahan oleh asing bisa dilakukan melalui jalur
regulasi-regulasi maupun jalur media massa.

Perkumpulan-perkumpulan pekerja dan pengusaha tidak boleh lagi bermusuhan, justru


kita harus saling mendukung demi melawan kekuatan asing di Indonesia. Mari kita desak
pemerintah agar selalu berpihak kepada bangsa sendiri dan terus memperkuat kedaulatan negara
Indonesia.
9

C. Peran Pancasila Dalam Mengatasi Permasalahan Lunturnya Nasionalisme

Beberapa pengaruh yang muncul sebagai akibat dari globalisasi memang tidak secara
langsung akan berpengaruh terhadap nasionalisme suatu bangsa. Akan tetapi, secara keseluruhan
pengaruh globalisasi tersebut dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara
menjadi berkurang atau hilang. Sebab, globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat
secara global. Apa yang terjadi atau terdapat di luar negeri yang dianggap bagus, maka akan
mampu memberi inspirasi dan aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita.
Namun jika hal tersebut terjadi, maka akan menimbulkan suatu persoalan yang dilematis. Karena
apa yang dinilai baik tersebut, belum tentu sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia.
Tetapi bila tidak dipenuhi, akan dianggap tidak aspiratif, atau ketinggalan zaman, yang pada
akhirnya akan mampu mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional, bahkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Salah satu penyebab lunturnya nasionalisme yang diantaranya yaitu diindikasi
dengan adanya fenomena makin banyaknya investor asing asing masuk seiring dengan makin
banyaknya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia

Oleh karenanya, peranan Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia menjadi
sentral. Peran Pancasila dalam upaya memfiltrasi dampak-dampak negatif yang muncul dari
globalisasi harus mulai diterapkan oleh masyarakat Indonesia melalui penerapan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dalam upaya menjaga keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia.
10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyebab memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda dikarenakan oleh
faktor internal dan eksternal. faktor. Faktor internal seperti kekecewaan pemuda terhadap kinerja
pemerintah, dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal seperti arus globalisasi yang membawa
pengaruh negatif.
a) Hubungan antara memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism terhadap kehancuran
bangsa sangat erat. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dapat mengancam dan
menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah
dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar.
b) Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda dibutuhkan
peran keluarga, pendidikan, dan pemerintah.

B. Saran
Dari hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
terhadap Negara Indonesia, karena pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan
bangsa di masa yang akan datang. Selain itu, penulis memberikan saran kepada masyarakat dan
pemerintah untuk lebih mengupayakan peningkatan nasionalisme dan patriotisme di kalangan
pemuda.
11

DAFTAR PUSTAKA

https://ojs.uma.ac.id/index.php/bisman/article/download/4380/2928

http://www.teropongsenayan.com/33837-nasionalisme-bangsa-lain-pada-perusahaan-
perusahaan-asing-di-indonesia

http://lipi.go.id/siaranpress/kajian-lipi-banyak-celah-maraknya-tenaga-kerja-asing-ilegal-di-
indonesia/18586

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318574/penelitian/nasionalisme.pdf

https://core.ac.uk/display/290056117
12

Anda mungkin juga menyukai