Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Studi Kasus Tentang Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia

Dosen Pengampu:
Hasan Abdul Rozak, SH., CN., MM

Disusun Oleh:
Dinda Alfira Auralia (30402000110)
Elsa Novita Sari (30402000123)
Elza Rofiatul Adawiyah (30402000124)
Fahrizal Ahmad M
Fauziah

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2021
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih bagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah tentang HAM di Indonesia ini tepat waktu.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kami dan para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
BAB II PERMASALAHAN................................................................................................
BAB III ANALISA PEMBAHASAN.................................................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................
A. Simpulan........................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara teoritis HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilingungi. Hakekat
HAM sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh
melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu
pula upaya menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan
tanggung jawab bersama antara invididu. Pemerintah (aparatur pemerintah baik sipil maupun
militer) dan negara. HAM diperoleh dari penciptanya yaitu Tuhan Yang Maha Esa, merupakan
hak yang tidak dapat diabaikan sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai yang
tinggi. HAM ada dan melekat pada setiap manusia, oleh karena itu bersifat universal, artinya
berlaku dimana saja dan untuk siapa saja serta tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini
dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya juga digunakan
sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu selain ada HAM, ada juga kewajiban yang harus
dilaksanakan demi terlaksananya atau tegaknya HAM. Dalam menggunakan HAM, kita wajib
untuk memperhatikan, menghormati dan menghargai hak asasi yang dimiliki oleh orang lain,
Kesadaran terhadap HAM, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya yang sudah ada sejak
manusia itu diahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia.
Dalam hukum dasar negara Indonesia yaitu dalam UUD RI 1945 (sebelum diamandemen),
istilah Hak Asasi Manusia (HAM) tidak terdapat baik dalam Pembukaan, Batang Tubuh maupun
Penjelasannya, tetapi tercantum Hak Warga Negara dan Hak Penduduk yang dikaitkan dengan
kewajibannya, antara lain tercantum dalam pasal 27, 28, 29, 30, dan 31. Meskipun demikian,
bukan berarti HAM kurang mendapat perhatian, karena susunan peraturan UUD 1945 tersebut
adalah inti-inti dasar kenegaraan. Dari pasal-pasal tersebut terdapat 5 (lima) pokok mengenai
HAM yang terdapat dalam Batang Tubuh UUD RI 1945, yaitu:
1. Kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara di dalam hukum dan pemerintahan (Pasal
27 ayat 1).

2. Hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).
3. Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lesan dan tulisan
sebagaimana yang ditetapkan dengan UU (pasal 28).

4. Hak kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk dijamin negara (pasal 28 ayat 1).

5. Hak atas pengajaran (pasal 31 ayat 1).

UUD 1945 (sesudah diamandemen), HAM tercanfum di dalam pasal28 a sampai pasal 28 j.
HAM adalah sebagai hak-hak dasar atau pokok yang melekat pada manusia yang tanpa hak-hak
dasar tersebut menusia tidak dapat hidup sebagai manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah upaya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia ?

2. Bagaimanakah upaya penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu HAM dan penjelasannya


2. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
3. Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap Hak Asasi Manusia (HAM)
BAB II
PERMASALAHAN

Pelanggaran HAM adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok
orang bahkan apparat negara baikdi sengaja maupun tidak di sengaja. Yang menghalangi,
membatasi, menghilangkan, dan mengabaikan mencabut hak seseorang individu maupun
kelompok. Dalam pelanggaran HAM dibagi 2 yaitu:

A. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Ringan


Pelanggaran hak asasi manusia ringan adalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh sesorang
maupun kelompok tetapi tidak mengancam keselamatan jiwa manusia. Tetapi pelanggaran ini
bisa menjadi berbahaya jika tidak di tanggulangi secara langsung. Kejadian ini sering terjadi di
masyarakat entah sadar maupun tidak sadar sebab itu tak sedikit orang menganggapnya sebagai
hal yang lumrah.

Bentuk-bentuk pelanggaran HAM ringan:


 Diskriminasi terhadap seseorang.
 Pengrusakan terhadap sesuatu.
 Kelalaian dalam menetapkan peraturan.
 Pencemaran nama baik dan masih banyak lagi yang lainnya.

B. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat


Pelanggaran hak asasi manusia yang dinilai sebagai tindakan yang berbahaya dan mengancam
nyawa seseorang yang dilakukan oleh sekelompok manusia maupun pribadi individu. Kesalahan
tersebut sering menjadi sorotan banyak organisasi kemanusiaan, bahkan banyak kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di dunia menjadi dasar terbentuknya organisasi- organisasi.

Bentuk-bentu pelanggaran HAM berat:


 Membunuh anggota kelompok.
 Membunuh suatu peradaban dengan aturan.
 Melakukan tindakan pencegahan kelahiran dalam suatu kelompok.
 Menciptakan kondisi kehidupan yang tidak kondusif.
 Kejahatan perang.
 Kejahatan agresi.
BAB III
ANALISA PEMBAHASAN

Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama adalah “martabat
manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi manusia sebenarnya adalah definisi
(percobaan) dari standar dasar yang diperlukan untuk kehidupan yang bermartabat. Universalitas
mereka berasal dari keyakinan bahwa orang harus diperlakukan sama. Kedua nilai kunci ini
hampir tidak kontroversial. Itulah sebabnya hak asasi manusia didukung oleh hampir semua
budaya dan agama di dunia. Orang-orang pada umumnya setuju bahwa kekuasaan negara atau
sekelompok individu tertentu tidak boleh tidak terbatas atau sewenang-wenang. Tujuannya harus
menjadi yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan semua individu dalam suatu
negara.
Pengertian HAM Menurut Para Ahli:
Haar Tilar
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang sudah ada atau melekat pada tiap-tiap manusia
dan tanpa mempunyai hak-hak itu, tiap-tiap manusia itu tidak dapat hidup selayaknya manusia.
Hak ini didapatkan sejak lahir ke dunia.
Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah suatu hak yang sifatnya mendasar atau juga asasi. Hak-hak
yang dipunyai pada tiap-tiap manusia tersebut dengan berdasarkan kodratnya, pada hakikatnya
tidak akan dapat dipisahkan sehingga akan bersifat suci.
John Locke
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak-hak yang secara langsung diberikan Tuhan Yang Maha
Esa pada tiap manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu, tidak ada kekuatan di dunia ini
yang dapat mencabutnya. HAM sifatnya fundamental atau mendasar bagi tiap kehidupan
manusia dan pada hakikatnya sangat suci.
Peter R. Baehr
Hak Asasi Manusia (HAM) ialah hak dasar yang bersifat mutlak dan juga harus dipunyai pada
tiap insan untuk perkembangan dirinya tersebut.
UU No 39 Tahun 1999 Hak Asasi Manusia (HAM) ialah seperangkat hak yang sudah ada pada
diri manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang mana hak ini ialah anugerah
yang wajib untuk dihargai dan juga untuk dilindungi oleh pada tiap orang untuk dapat
melindungi harkat dan juga martabat manusia.
Jadi, Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

a. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan
politik, atau asal usul sosial dan bangsa

b. HAM tidak boleh/ bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain.

c. Dengan mendasarkan pada pengertian HAM, maka HAM memiliki landasan utama, yaitu:

d. Landasan langsung yaitu kodrat manusia.

e. Landasan Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia

B. Saran

a. Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain, jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain

b. Kita sebagai warga negara yang baik, bila melihat dan mendengar terjadinyapelanggaran HAM,
harus memiliki kepedulian, meskipun pelanggaran itu tak mengenai pada diri kita atau keluarga
kita Sebagai sesama anak bangsa harus peduli terhadap korban pelanggaran HAM atas
sesamanya.

c. Kepedulian kita semua sebagai warga negara Indonesia terhadap penegakan HAM merupakan
amanat dari nilai-nilai Pancasila yakni kemanusiaan yang adil dan beradab yang sama-sama kita
junjung tinggi, karena akan dapat menghantarkan sebagai bangsa yang beradab.

d. Aparat hukum harus adil dalam menangani kasus hukum antara yang terjadi pada pejabat dan
rakyat kecil.

Anda mungkin juga menyukai