Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA (HAM)


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Diana Lailatus Sa’diyah,S.H.M.H

Disusun Oleh:

1. Wahyuningsih (222180019)
2. Wafa Inas Fauziyyah (222180034)
3. Nurlita Risma Adilah (222180050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Hak Asasi Manusia” dengan tepat
waktu dan tanpa halangan apapun.
Tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Pendidikan
Kewarganegaraan dan sebagai bahan pembelajaran sehingga dapat menambah
wawasan bagi pembaca serta bagi kami sendiri. Makalah kami disusun sesuai
dengan tema yang telah ditentukan.
Selain itu, kami dari kelompok 7 sadar bahwa makalah yang kami susun
jauh dari kata sempurna oleh sebab itu kami mengharap kritik dan saran dari
pembaca terutama dari dosen apabila ada banyak kekurangan dan kesalahan,
untuk membantu menyempurnakan makalah kami karena keterbatasan
kemampuan kami.
Akhir kata semoga makalah yang kami susun bermanfaat bagi para
pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Purworejo, 11 Maret 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................6
1.3 Tujuan............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia.......................................................................7
2.2 Macam-Macam Hak Asasi Manusia..............................................................8
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara..............................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berda pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau instansi. Hak asasi manusia
adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang, tanpa memandang
kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras , agama, bahasa, atau
status lainnya. Hak asasi mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup,
kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya dan
ekonimi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan,
hak untuk bekerja dan hak atas pendidikan. Hak asasi manusia dilindungi dan
didukung oleh hukum dan perjanjian internasional dan nasional. Hak asasi
manusia memiliki beberapa karakteristik khusus yaitu: hak asasi manusia berlaku
sama untuk semua orang, hak asasi manusia bersifat universal hak itu sealalu
sama untuk semua orang di seluruh dunia.

HAM juga telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999,


menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat haknya telah
melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib
dujunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang. Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang punya kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Dalam psal 26 Undang-
Undang Dasar (UUD 1945) yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.
Seluruh hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27
sampai 34 UUD 1945. Berikut merupakan hak warga negara Indonesia:

1. Persamaan kedudukan dalam hukum yang tercantum dalam pasal 27 ayat 1


2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tercantum dalam pasal 27
ayat 2.
3. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
4. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan tercantum dalam pasal
28A. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
5. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah tercantum dalam pasal 28B ayat 1.
6. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang.
7. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhlk mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. Hak tersebut termuat dalam pasal 28 C ayat
1.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia
yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu,
pemerintah (Aparatur Pemerintah baik sipil maupun militer), dan negara.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari HAM?


2. Apa saja macam-macam hak asasi manusia?
3. Apa hak dan kewajiban warga negara?
4. Hubungan bangsa, negara dan warga negara (status, asas dan syarat
kewarganegaraan)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian HAM.


2. Untuk mengetahui macam-macam hak asasi manusia
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara.
4. Untuk mengetahui hubungan bangsa, negara dan warga negara.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) pertamakalinya dikemukakan oleh


Jhon Locke, yang menjelaskan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat
kodrati. Karena sifatnya yang demikian, maka tidak ada kekuasaan apapun di
dunia yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia. HAM adalah hak dasar
setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;
bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan (Sutiyoso, 2010:167).

Menurut Jan Matenson, HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia,
yang tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia (Baharudin
Lopa, 1996:1). Menurut Lopa, HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (hak-hak yang bersifat kodrati). Menurut
Mariam Budiardjo HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia yang telah
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran dan kehadirannya dalam
hidup masyarakat. Hak ini ada pada manusia tanpa membedakan bangsa, ras,
agama, golongan, jenis kelamin, karena itu bersifat asasi dan universal. Dasar dari
semua hak asasi adalah bahwa semua orang harus memperoleh kesempatan
berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citanya. (Mariam Budiardjo, 1982:120).

Dalam ketetapan MPR RI Nomor : XVII/1998 disebutkan bahwa HAM


merupakan hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati,
universal dan abadi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk
menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan
masyarakat yang tidak boleh diabaikan, dirampas atau diganggu gugat oleh
siapapun. Sedangkan dalam UndangUndang nomor 39 tahun 1999 ditegaskan
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Dari rumusan ini jelaslah bahwa hak asasi bebarengan dengan
kewajiban dasar asasi manusia.

Hak asasi dibagi dalam dua jenis yakni hak asasi individual dan hak asasi
sosial. Hak asasi individual sebagai hak fundamental yang melekat pada pribadi
manusia individual ialah hak hidup dan perkembangan hidup. Seperti hak atas
kebebasan batin, kebebasan menganut agama, kebebasan dalam hidup pribadi, hak
atas nama baik, hak untuk kawin dan hak membentuk keluarga. Sedangkan hak
asasi sosial merupakan hak yang melekat pada pribadi manusia sebagai mahluk
sosial yang meliputi hak ekonomis, sosial dan kultural. Seperti hak untuk
memenuhi kebutuhan hidup (pangan, sandang), kesehatan, kerja, pendidikan.

Dalam posisinya sebagai mahluk sosial, individu mempunyai kewajiban


untuk membangun hidup bersama agar hak-hak di maksud dapat terwujud.
Konsepsi HAM yang diakui oleh negara kita seperti halnya negara lain menurut
hukum dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:

a. Hak-hak pokok yang hanya dimiliki oleh para warga negara.


b. Hak-hak pokok yag pada dasarnya dimiliki oleh semua orang yang
bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya.

Konsepsi dasar HAM mengalami perkembangan. Menurut pendapat para ahli


bahwa HAM dibagi atas 4 generasi yakni :

1. Generasi I : menitik bertkan pada hak-hak pribadi politik dan hukum;


2. Generasi II : menekankan pada hak-hak dasar ekonomi, sosial dan budaya.
3. Generasi III : menekankan pada hak-hak suatu komunitas untuk
berkembang.
4. Generasi IV : menekankan pada perimbangan hak dan kewajiban warga
negara.

2.2 Macam-Macam Hak Asasi Manusia


1) Hak Asasi Sipil
Hak-hak pribadi yang dimiliki setiap orang seperti hak untuk hidup,
memeluk agama, kebebasan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
a. Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.
b. Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
c. Pasal 28 D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian yang adil serta pengakuan yang sama di hadapan hukum.
(3) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya.
d. Pasal 28 E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan.
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara
dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
e. Pasal 28 G
(3) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya,
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dan ancaman ketakutan
untuk beruat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
f. Pasal 28 I
Hak untuk hidup, hak untuk tidak dipaksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia dalam
keadaan apapun.

2) Hak Asasi Politik (Political Rights)


Hak-hak yang dimiliki setiap orang di bidang politik, seperti hak memilih
dan dipilih dalam Pemilihan Umum, hak mendirikan partai politik,
memasuki organisasi sosial politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik
atau saran.
a) Pasal 28 D
(3) Setiap warga negara memperoleh kesempatan dalam pemerintahan.
b) Pasal 28 E
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
c) Pasal 28 G
d) (2) Setiap orang berhak untuk memperoleh suaka politik dari negara
lain.
3) Hak Asasi Ekonomi (Economy Rights)
Hak-hak ekonomi yang dimiliki oleh setiap orang, seperti hak untuk
memiliki sesuatu barang (rumah, tanah, perlengkapan rumah tangga, dan
lain-lain), hak membeli dan menjual, hak memanfaatkan barang milik
pribadi, hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak, hak berusaha
memperoleh penghidupan yang layak, dan sebagainya.
 Pasal 28 D
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
 Pasal 28 H
(1) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapapun.
4) Hak Asasi Sosial-Budaya (Social and Cultural Rights)
Hak-hak yang dimiliki setiap orang di bidang kehidupan sosial budaya,
seperti hak memperoleh pendidikan, hak memperoleh pelayanan sosial,
hak memperoleh pelayanan kesehatan, kebebasan bergaul dalam
masyarakat, kebebasan berhasil karya, dan hak mengembangkan
kebudayaan yang disukai.
 Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa, dan negaranya.
 Pasal 28 F
Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memeroleh,
memiliki, menyimpan segala jenis saluran yang tersedia.
 Pasal 28 H
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara
guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undanga. Dengan kata lain
hak warga negara merupakan suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga
negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan kewajiban warga
negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban negara
dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh
seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.

Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr. Notonegoro (Filsafat
Dan Idiologi, 1975) wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh
pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan
kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Wujud
hubungan antara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah
berupa peranan (role). Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan
sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga Negara.

Kewajiban warga negara adalah:

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pasal 28J ayat 1
UUD 1945)
2. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-Undang
dengan maksud semata-semata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi
tuntutan yanga adil sesuai dengan pertibangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. (Pasal 28J ayat 2
UUD 1945)
3. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 68 UU
No.39/1999)
4. Setiap warga Negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan. (Pasal 30 UUD 1945)
5. Setiap warga Negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. (Pasal 27 UUD 1945)
6. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya. (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945)
2.4 HUBUNGAN BANGSA, NEGARA, DAN WARGA NEGARA (STATUS,
ASAS, DAN SYARAT KEWARGANEGARAAN)

Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling


ketergantungan satu sama lain yang menyebabkan manusia tidak dapat hidup
sendiri dan harus saling berkelompok yang dapat berkembang menjadi kelompok
yang lebih besar dalam suatu tempat yang berisi ras, suku, watak, dan agama tentu
akan membentuk suatu satu kesatuan yang disebut sebagai negara.

Bangsa, didalam suatu bangsa hal penunjang sekaligus komponen bangsa adalah
kesamaan. Kesamaan berarti latar belakang yang serupa dengan warga negara
lainnya. Suatu bangsa terbentuk berdasarkan ciri khas suatu bangsa seperti dalam
berbahasa serta perilaku dalam bersosial budaya yang memicu timbulnya rasa
persatuan dan keinginan membentuk suatu pemerintahan.

Sejarah telah membuktikan bahwa para founding father telah meletakan pondasi
dan dasar negara yang menjadi karakter bangsa. Karakter Bangsa merupakan
cermin karakter ke-khasan suatu bangsa yang dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang
sudah ada dan yang di usahakan pemerintah demi kemajuan bangsanya. Suatu
karakter bangsa meliputi nasionalisme serta rasa cinta kepada tanah air yang harus
dimiliki oleh warganegara, karena warga negara merupakan aspek penting sebagai
tonggak yang bisa memajukan serta mempersatukan bangsa maka dari itu warga
negara perlu adanya kesadaran jiwa nasionalisme.

Negara merupakan suatu perserikatan yang mengikat masyarakat dimana


ada satu pemimpin yaitu Pemerintah yang mengurus tata tertib sehingga
keselamatan warga negaranya terlindungi. Dengan berdirinya suatu bangsa,
negara dan warganegara pasti ada hukum atau tata aturan di Indonesia tata
hukumnya menganut pancasila. Jadi pancasila merupakan sumber dari segala
hukum di Indonesia.
1.Unsur-unsur negara:

a)Rakyat

b)Wilayah

c)Pemerintah

d)Pengakuan dari negara lain.

2.Sifat Negara

a)Memaksa

b)Monopoli

c)Bentuk-Bentuk Negara

Warga negara adalah elemen dasar sebuah negara. Kewarganegaraan


membangun hubungan yang saling menguntungkan antara warga negara dan
negaranya. Setiap warga negara memiliki hak serta kewajiban terhadap negaranya.
Di sisi lain, negara memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada
warganya.

Kewarganegaraan Republik indonesia diatur dalam UndangUndang Nomor 12


Tahun 2006 yang disahkan pada 1 Agustus 2006. Pertimbangan pengesahan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia yaitu :

a) Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin potensi, harkat, dan martabat
setiap orang sesuai dengan hak asasi manusia.

b) Warga negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok dari suatu
negara yang memiliki hak dan kewajiban yang perlu dilindungi dan dijamin
pelaksanaannya.

c) Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik


Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1976 tentang Perubahan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia sudah tidak sesuai dengan perkembangan
ketatanegaraan Republik Indonesia sehingga harus dicabut dan diganti dengan
yang baru.

d) Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c,


perlu dibentuk Undang-Undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Mengacu pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2,


kewarganegaraan mempunyai asas-asas yang menjadi penentu status
kewarganegaraan seseorang. Adapun asas-asas warga negara adalah sebagai
berikut:

1. Asas ius sanguinis Asas ius sanguinis adalah asas dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan negara kelahiran.

2. Asas ius soli Asas ius soli adalah asas yang menentukan
kewarganegaraanseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, diindonesia asas
ini diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
undang-undang.

3. Asas kewarganegaraan tunggal Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas


penentuan satu kewarganegaraan untuk setiap orang. Asas ini merupakan prinsip
tentang status kewarganegaraan yang dimana setiap warga negara tidak boleh
berkewarganegaraan ganda.

4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas Asas kewarganegaraan terbatas adalah


asas yang menentukan kewarganegaraan (Bipratide), maka anak tersebut boleh
memiliki dua kewarganegaraan sampai ia berusia 18 tahun (atau sesuai ketentuan
yang diatur dalam undang-undang), Setelah anak mencapai usia 18 tahun, ia harus
menghapus atau memilih salah satu kewarganegaraannya.

Adapun syarat menjadi kewarganegaraan Indonesia yaitu :

1.Usia 18 tahun

2.Tinggal di Indonesia

3.Sehat Jasmani dan Rohani


4.Berbahasa Indonesia

5.Mengakui Pancasila dan UUD 1945

6.Tidak dipidana

7.Tidak menjadi Kewarganegaraan Ganda

8.Mempunyai Pekerjaan tetap

9.Membayar kas

10.Surat Keterangan Imigrasi

11.Surat Keterangan Kedutaan Besar Negara Pemohon

12.Legalisir Semua Dokumen

13.Surat Keterangan Penghasilan

Hubungan Bangsa, Negara, dan Warga Negara Bangsa

Negara dan warga negara memiliki suatu kesatuan penting jika seorang
warga negara ingin memperoleh haknya maka seorang warga negara harus
menyelesaikan kewajibannya. Hubungan emosiaonal antara negara dengan warga
negaranya sangat kuat. Negara tidak memaksa suatu warganya untuk mewajibkan
membela negaranya , Namun jika suatu negara mengalami situasi buruk yang
menyebabkan negara tersebut mengalami kerugian, maka warganya tidak akan
pernah menerimanya.

Hubungan bangsa, negara dan warga negara dapat terwujud dalam


identitas, partisipasi, dan aneka bentuk hak dan kewajiban antara keduanya.
Warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu juga
sebaliknya. Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu,
warga negara juga harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga negara 7
yang baik, apabila suatu negara mengalami kerugian maka berbagai komponennya
juga akan merasakan kerugian, hal ini menjadi alasan terjalinnya hubungan
emosional antara suatu negara dengan warganya. Spontan dan tanpa dikomando
oleh pemerintah, warga negara Indonesia akan berusaha membela kehormatan
negaranya sebisa mungkin.
Negara maju adalah negara yang semua komponennya termasuk warganya ikut
serta dalam pembangunan negaranya. Apabila seorang warga negara ikut serta
dalam penyelenggaraan pembangunan nasional maka dapat dipastikan bahwa
suatu negara tidak akan mengalami perpecahan, oleh karena itu memenuhi hak
dan kewajiban negara dan warga negara merupakan salah satu cara untuk
mempersatukan negara. Kedua komponen ini sangat penting untuk pembangunan
berkelanjutan suatu negara. Setiap negara memiliki persyaratan wajib yang harus
dipatuhi oleh warganya, begitu pula dengan warga negara memiliki hak sebagai
individu yang menuntut haknya. Individu tersebut juga harus memenuhi
kewajibannya untuk tidak menyangkal atau melanggar. Suatu kewajiaban akan
membuah kan suatu hak untuk warganegaranya dimata hukum dan suatu
pelanggaran dan pengingkaran akan mendapatkan suatu sanksi dimata hukum.

Hubungan antara bangsa dan negara memiliki kaitan yang erat dengan
sekelompok masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu. Baik dalam
konteks sosial maupun dalam konteks politik. Istilah bangsa atau nasion, natie dan
nation muncul karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk individu
sekaligus makhluk sosial yang menempatkan eksistensinya di dalam kebersamaan.
Istilah bangsa mengandung dua pengertian, yaitu bangsa dalam konteks
geneologis-antropologis dan bangsa dalam dalam konteks politik. Bangsa dalam
konteks geneologis-antropologis merupakan pengertian bangsa yang bersifat
alamiah, yakni sekelompok orang yang mempunyai kesatuan asal turunan, bahasa,
yang diikat atas dasar persamaan darah atau gen yang mendiami suatu kawasan
atau daerah tertentu. Adapun bangsa dalam konteks politik merupakan
sekelompok orang yang rasa dan ikatan kesatuannya berdasarkan pada kesamaan
cita-cita, tujuan, nasib sehingga mendorong mereka untuk hidup bersama dalam
wilayah tertentu demi kelangsungan hidup dan eksistensi mereka.

Sekelompok masyarakat atau orang bisa dikatakan sebagai sebuah bangsa


ketika memenuhi unsur-unsur berikut ini:

- memiliki asal-usul dalam sejarah bersama dalam suatu bentuk ikatan atau
sentimen kolektif.
- memiliki bahasa, struktur sosial, dan sistem politik yang dikehendaki.

- adanya wilayah sebagai ruang hidup tempat bermukim dan mencari nafkah bagi
kelangsungan hidup.

- memiliki dan menunjukkan identitas kolektif yang menjadi atribut sebuah


budaya sehingga dapat membedakannya dengan bangsa lain.

Dalam kehidupan sosialnya, manusia membutuhkan suatu alat atau piranti dalam
suatu bentuk organisasi politik yang dapat mengatur pranata sosial politik dalam
kehidupan manusia, yaitu negara. Negara merupakan alat dari masyarakat yang
memiliki legitimasi kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia
dalam masyarakat serta menertibkan persoalan kekuasaan dalam masyarakat.
Adapun pengertian negara pada zaman Yunani kuno mengacu pada istilah polis,
yakni lingkungan negara kota yang di dalamnya warganegara turut serta dalam
permusyawaratan negara.

Sama halnya dengan sebuah bangsa, sesuatu bisa dikatakan negara jika memenuhi
unsur-unsur negara. Berikut ini yang termasuk unsur-unsur negara untuk
mengetahui perbedaan bangsa dan negara:

- Adanya rakyat/jumlah penduduk

Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu negara maka pemerintahan tidak
akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

- Adanya wilayah

Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah


yang terdiri atas darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan. Untuk wilayah yang
jauh dari laut tidak memerlukan wilayah lautan. Di wilayah negara itulah rakyat
akan menjalani kehidupannya sebagai warga negara dan pemerintah akan
melaksanakan fungsinya.
- Memiliki Pemerintahan

Definisi pemerintah secara luas dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang


yang mengelola kewenangan dan kebijakan dalam mengambil keputusan serta
melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan
masyarakat dan wilayahnya yang membentuk sebuah lembaga dimana mereka
ditempatkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia, yang tanpa dengannya
manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. HAM adalah hak-hak yang
dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan
kelahiran dan kehadirannya dalam hidup masyarakat.

Macam-macam hak yaitu, 1. Hak Asasi Sipil, hak-hak pribadi yang


dimiliki setiap orang seperti hak untuk hidup, memeluk agama, kebebasan
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Hak Asasi Politik, Hak-hak yang
dimiliki setiap orang di bidang politik, seperti hak memilih dan dipilih dalam
Pemilihan Umum, hak mendirikan partai politik, memasuki organisasi sosial
politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik atau saran. 3. Hak Asasi Ekonomi,
hak-hak ekonomi yang dimiliki oleh setiap orang, seperti hak untuk memiliki
sesuatu barang (rumah, tanah, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain), hak
membeli dan menjual, hak memanfaatkan barang milik pribadi, hak mengadakan
suatu perjanjian atau kontrak, hak berusaha memperoleh penghidupan yang layak,
dan sebagainya. 4. Hak Asasi Sosial-Budaya, hak-hak yang dimiliki setiap orang
di bidang kehidupan sosial budaya, seperti hak memperoleh pendidikan, hak
memperoleh pelayanan sosial, hak memperoleh pelayanan kesehatan, kebebasan
bergaul dalam masyarakat, kebebasan berhasil karya, dan hak mengembangkan
kebudayaan yang disukai.

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara
guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undanga. Sedangkan
kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan
oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kewajiban negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang
harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada
warga lainnya.
3.2 Sara

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan menjadi wawasan kita dalam memahami
materi manajemen pengelolaan kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Sutiyoso, Bambang. Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia, UII


Press. Yogyakarta, 2010.

Mariam, B. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Manusia, K. N. H. A. (1997). Hak Asasi Manusia. Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Notonegoro, S. 1975. Filsafat Dan Ideologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Baharudin Lopa, alqur’an dan HAM, PT Dana Bakti Prima Yasa, Yogyakarta,
1996.

Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999, Hak Asasi Manusia, Jakarta: Sinar


Grafika.

Wulansari, E. M. (2010). Konsep Kewarganegaran Ganda Tidak Terbatas (Dual


Nasionality) Dalam Sistem Kewarganegaraan di Indonesia. J. Rechtvinding
Online, h, 3.

Jailani, S. A. P., Saputra, J. A., & SHI, M. (2022). Pendidikan kewarganegaraan.


Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai