Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PENDAPATAN NASIONAL”
Untuk memenuhi tugas presentasi kelompok mata kuliah “Ilmu Ekonomi”
Dosen pengampu: Bpk. Bagus Setiawan. M.Pd

Anggota kelompok 4 :

1. Dicky Fajar S. (12209193095)


2. Zulfa Laili N.Q (12209193086)
3. Ervira Mayasari (12209193127)
4. Lilik Utami (12209193087)
5. Nurul Mufidah (12209193042)

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami
sebagai penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “ Hadist Ditinjau dari
Kuantitas Perawi”. Kami berharap makalah ini bisa menjadi salah satu acuan atau referensi.
Sholawat serta salam kami curahkan kepada suri tauladan yakni Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya kelak di yaumul qiyamah.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. Selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Dr. Hj Binti Maunah, M.Pd.I. Selaku Ibu Dekan FTIK
3. Dwi Astuti Selaku Kajur Tadris IPS
4. Bpk. Bagus Setiawan, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Ekonomi
5. Teman – teman serta semua pihak yang telah memberikan semangat dan dukungan
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sebagai manusia biasa menyadari makalah yang dibuat ini jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penulisannya maupun dari segi makalah itu sendiri. Oleh karena itu,
kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penulisan makalah
selanjutnya yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tulungagung, 28 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan penulisan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional...........................................................3


B. Konsep Pendapatan Nasional..................................................................
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional.......................
D. Tujuan dan Manfaat Pendapatan Nasional..............................................
E. Pendekatan yang digunakan menghitung Pendapatan............................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran .....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Suatu perekonomian dapat dikatakan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung naik. Namun bukan berarti bahwa
pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi ekonomi,
kekacauan politik dan penurunan ekspor dapat mengakibatkan menurunnya tingkat
kegiatan perekonomian suatu negara. Jika keadaan demikian hanya bersifat sementara
dan kegiatan ekonomi secara rata -rata meningkat dari tahun ke tahun, maka
masyarakat tersebut dapatlah dikatakan menjalankan pembangunan ekonomi (Arsyad,
92:16 ). Bagi negara–negara berkembang termasuk Indonesia yang ingin
mempercepat laju pertumbuhan ekonominya yang kemudian dapat mengenai tingkat
hidup di negara-negara maju, investasi dalam jumlah yang besar perlu dijalankan.
Sehingga hasilnya tidak hanya diserap oleh pertambahan penduduk saja. Di negara
berkembang umumnya tingkat investasi begitu rendah, sehingga sering kali
terperangkap pada pendapatan yang rendah (Suparmoko, 86:267).
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang.
Di setiap periode suatu masyarakat akan menambah kemampuan untuk
memproduksikan barang dan jasa. Ini disebabkan oleh pertambahan faktor-faktor
produksi yang berlaku. Dalam setiap periode jumlah tenaga kerja 1 2 bertambah
karena ada golongan penduduk yang akan memasuki angkatan kerja. Investasi masa
lalu akan menambah barang-barang modal dan kapasitas memproduksi dimasa kini
(Sukirno, 2000:13). Disamping itu investasi biasanya diikuti oleh perkembanga n
teknologi alat-alat produksi, dan ini akan mempercepat lagi pertambahan kemampuan
memproduksi. Berbagai negara tidak selalu dapat mencapai pertumbuhan ekonomi
yang sesuai dengan perkembangan kemampuan memproduksi yang dimiliki oleh
faktor-faktor produksi yang semakin meningkat. Dibanyak negara kerap kali didapati
keadaan dimana pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya adalah jauh lebih rendah dari
potensi pertumbuhan yang dapat dicapai. Hal ini adakalanya menyebabkan jumlah
dan tingkat pengangguran menjadi semakin meningkat (Sukirno, 2000:13).
Investasi di Indonesia mengalami fluktuasi dimana pada tahun 1973 investasi
sebesar 934.1800 US$ namun terjadi penurunan pada tahun 1975 sebesar 872.000
US$ atau sekitar 13,5%. Pada tahun 1987 terjadi peningkatan sebesar 1239.700 US$
yang berarti meningkat 625.6%. Kenaikkan ini cukup baik untuk perkembangan

1
industri. Pada tahun 1997 nilai investasi sebesar 33.832,50 US$ atau sekitar 4,91%
dimana kenaikkan tersebut tidak berlangsung lama, dimana pada tahun 1998 investasi
mulai melemah mencapai 13563,10 US$. Hal ini secara tidak langsung
mempengaruhi pendapatan nasional yaitu pada tahun 1998 mengalami penurunan
sebesar 15,11%. Penurunan investasi ini juga membawa dampak pada pengeluaran
pemerintah, dimana pada tahun 1997 pengeluaran pemerintah sebesar 33832,5 3
milyar mengalami penurunan pada tahun 1998 menjadi sebesar 13563,10 milyar.
Sehingga perekonomian Indonesia saat itu menjadi menurun, penurunan ini
merupakan dampak terjadinya krisis moneter pada saat itu (Anonim, 1999, 24).
Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh
seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu
negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun. Pendapatan
nasional dapat juga diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang berarti nilai hasil
produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu
tertentu, biasanya satu tahun.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menulis materi Pendapatan
Nasional antara lain tentang pengertian, konsep dan jenis-jenis Pendapatan Nasional
dengan tujuan supaya bisa dijadikan referensi bacaan untuk pembaca.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pendapatan Nasional menurut para ahli dan secara umum?
2. Apa saja konsep-konsep yang ada dala Pendapatan Nasional?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional?
4. Apa manfaat dan tujuan dari adanya Pendapatan Nasional?
5. Apa saja pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan negara?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pendapatan Nasional dari berbagai sumber
yaitu secara umum dan menurut para ahli
2. Untuk mengetahui konsep-konsep apa saja yang ada dalam Pendapatan Nasional
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
4. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari adanya Pendapatan Nasional
5. Untuk mengetahui pendekatan apa yang digunakan dalam menghitung pendapatan
negara

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendapatan Nasional


a. Secara Umum
Pendapatan nasional mempunyai peran yang sangat penting dalam
suatu perekonomian negara. Dengan pendapatan nasional negara dapat
mengetahui mengenai seberapa efisien sumber daya yang ada dalam
perekonomian yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar produksi barang
dan jasa. Menurut Sadono Sukirno pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Secara fiknitif
pendapatan nasional merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam suatu negara, dalam kurun waktu tertentu prinsip ini mewakili
konsep Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross domestic Product (GDP)
dan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi disuatu negara dalam periode tertentu.
Pendapatan nasional adalah PDB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan. Pada dasarnya PDB Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori
Pengantar, merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit
usaha dalam suatu negara tertentu. PDB atas harga berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku
pada setiap tahun. Sedangkan PDB atas dasar konstan menggambarkan nilai
tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada satu
tahun tertentu sebagai dasar. PDB dan PNB atas dasar harga berlaku dapat
digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun
ketahun.
b. Menurut Para Ahli
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa pendapatan nasional merupakan
nilai produksi barang dan jasa selama masa 1 tahun anggaran. Sementara itu,
sejumlah ahli memiliki pendapat berbeda, karena itu mari kita simak dalam
penjelasan berikut, antara lain :

3
 Alfred Marshall
Alfred Marshall merupakan seorang ahli ekonomi yang berasal dari Inggris, aktif
pada tahun 1890-an. Menurut Alfred Marshall pendapatan nasional adalah tenaga
kerja dan modal dari suatu negara yang mengolah sumber alamnya untuk
memproduksi sejumlah netto komoditi, baik material dan immaterial, termasuk
jasa dan sejenisnya.
 Arthur Cecil
Arthur Cecil Pigou atau Arthur Cecil adalah ekonom asal Inggris dan merupakan
murid Alfred Marshall. Menurut Artuhur Cecil, pendapatan nasional merupakan
bagian dari pendapatan objektif masyarakat, termasuk pendapatan yang berasal
dari luar negeri yang dapat diukur dalam uang.
 Irving Fisher
Irving Fisher merupakan ahli ekonomi yang berasal dari Amerika Serikat, aktif
pada tahun 1890-an. Menurut Fisher, pendapatan nasional yang hakiki adalah
netto yang langsung dikonsumsi di tahun itu juga.
 Ikatan Akuntansi Indonesia
Dalam buku berjudul “Standar Akuntansi Keuangan”, Pendapatan merupakan
suatu arus masuk bruto dari suatu manfaat ekonomi yang muncul dari aktivitas
normal perusahaan dalam waktu satu periode jika arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
 Theodurus M.Tuanakotta
Menurut Thedorus, Pendapatan secara umum didefinisikan sebagai hasil dari
suatu perusahaan. Pendapatan merupakan suatu darah kehidupan dari perusahaan.
Begitu pentingnya sangat sulit untuk dapat mendefinisikan sebuah pendapatan
sebagai unsur akuntansu pada diri sendiri. Pada dasarnya pendapatan ini
merupakan kenaikan laba, seperti laba pendapatan ialah sebuah proses arus
penciptaan barang dan/atau jasa oleh suatu perusahaan selama kurun waktu
tertentu. Pada umumnya, pendapatan ini dinyatakan dalam satuan uang (moneter).
Pendapatan merupakan suatu inflow of assets ke dalam perusahaan untuk akibat
penjualan barang atau jasa.
 Kusnadi

4
Dalam buku berjudul “Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate) yaitu
Prinsip, Prosedur, dan Metode”, Kusnadi mengungkapkan, bahwa definisi
Pendapatan merupakan suatu penambahan aktiva yang dapat mengakibatkan
bertambahnya modal. Akan tetapi bukan dikarenakan penambahan modal dari
pemilik atau bukan hutang namun juga melainkan melalui penjulan barang atau
jasa terhadap pihak lain. Pendapatan tersebut bisa dikatakan sebagai kontra pada
perstasi yang didapatkan atas jasa-jasa yang sudah diberikan kepada pihak lain.
Dari semua pendapat ahli, dapat kita garis bawahi bahwa pendapatan
nasional merupakan produksi netto komoditas baik barang maupun jasa yang
dapat diukur dalam satuan uang pada periode satu tahun.

2. Konsep Pendapatan Nasional


Dalam menghitung pendapatan nasional, dibutuhkan kategori-kategori dalam
pendapatan nasional itu sendiri. Pada dasarnya, pendapatan nasional dibagi menjadi
enam kategori, di antaranya:
a. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun.

GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan
wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya
seperti perusahaan X dari Jepang yang mempunyai cabang di Indonesia, hasil
berupa barang dan jasa tersebut termasuk ke dalam GDP. Barang yang dihasilkan
termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka bersifat bruto atau/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan
dil uar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual
pakaian di Malaysia, hasil berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.

5
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan
Asing DN

c. Produk Nasional Netto (NNP)


NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai
dalam proses produksi. Umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan
kekeliruan meskipun relatif kecil.
d. Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak
lain seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.

e. Pendapatan Perseorangan (PI)


Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh
tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun
pendapatan pengusaha yang didapatkan secara berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas


jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu.
Seperti pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.
f. Pendapatan yang siap dibelanjakan
Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi.

6
DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, seperti pajak pendapatan.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
1. Permintaan dan Penawaran Angreat (Demand and Supply)
Permintaan angreat adalah suatu daftar keseluruhan barang dan jasa yang akan
dibeli oleh sektor perekonomian pada berbagai tingkatan harga. Permintaan
penawaran agregat menunjukkan antara hubungan keseluruhan permintaan
terhadap barang dan jasa sesuai dengan tingkatan harga.
2. Konsumsi dan Tabungan (Consumption and Saving)
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh bang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu satu tahun, sedangkan tabungan adalah bagian
dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.
3. Investasi (Investment)
Investasi adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk menciptakan modal
baru. Tujuan dari investasi adalah untuk mengganti bagian modal yang sudah
rusak dan menambah penyediaan modal yang ada.

4. MANFAAT DAN TUJUAN MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL


A. Manfaat
1. Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan
negara
2. Memperoleh taksiran yang baik tentang nilai barang dan jasa dalam satu tahu
3. Membantu pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan
4. Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian
negara
B. Tujuan
1. Mengetahui struktur perekonomian negara (agraris, industri, jasa)
2. Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara, dengan cara membandingkan
pendapatan nasional dari waktu ke waktu.
3. Dapat membandingkan perekonomian antar daerah

7
4. Dapat dijadikan dasar perbandingan dengan perekonomian negara lain
5. Dapat membantu kebijakan pemerintah di bidang ekonomi

5. Pendekatan Yang Digunakan Untuk Menghitung Pendapatan Negara


Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan yaitu:
1) Pendekatan Pendapatan
Yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga dan laba)
yang diterima rumah angga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada
perusahaan.
Y=W+R+I+P
Keterangan:
Y = Pendapatan
W = Wage (upah)
R = Rent (sewa)
I = Interest (bunga)
P = Profit (Laba)
2) Pendekatan Produksi
Yaitu dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selam satu periode
tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan
barang jadi ( bukan bahan mentah atau batang setengah jadi)
3) Pendekatan Pengeluaran
Yaitu dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang
dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran
yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu rumah tangga
pemerintah, investasi, dan selisih antara nilai ekspor dikurangai impor(X-M)
Y = C + G + I + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumption (konsumsi)
G = Goverment Expenditure (pengeluaran pemerintah

8
I = Investment (investasi)
X = Export (ekspor)
M = Import (impor)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi disuatu negara dalam periode tertentu.
Pendapatan nasional adalah PDB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan. PDB atas harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap
tahun. Sedangkan PDB atas dasar konstan menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada satu tahun
tertentu sebagai dasar. Terdapat beberapa ahli yang mengartikan pendapatan
nasional berbeda-beda diantaranya yaitu : Alfred Marshall, Arthur Cecil, Irving
Fisher, Ikatan Akuntansi Indonesia,, Theodurus M.Tuanakotta, Kusnadi dimana
yang intinya dari pengertian Pendnapatan Nasional merupakan merupakan
produksi netto komoditas baik barang maupun jasa yang dapat diukur dalam
satuan uang pada periode satu tahun. Dalam menghitung pendapatan nasional,
dibutuhkan kategori-kategori dalam pendapatan nasional itu sendiri. Pada
dasarnya, pendapatan nasional dibagi menjadi enam kategori, di antaranya:GDP,
GNP, NNP, NNI, PI, dan DI. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
dalam pendapatan nasional yaitu antara lain 1. Permintaan dan Penawaran
Angreat, 2. Konsumsi dan Tabungan, 3. Investasi. Didalam pendapatan nasioanl
terdapat pendekatan-pendekatan untuk menghitung pendapatan negara yaitu
pendekatan pendapatan, pendekatan produksi, dan pendekatan pengeluaran serta
terdapat rumus-rumus untuk menghitungnya.

B. Saran
Setelah kita mempelajari materi dalam makalah ini yaitu dengan judul “Pendapatan
Nasional” tentu kita sebagai pemuda di zaman milenial sekaligus mahasiswa sanggup
memahami dan menelaah materi dari berbagai pemikiran-pemikiran dari para ahli
serta pembahasan dari pemateri untuk dijadikan sarana dalam proses pembelajaran
kita dalam masa perkuliahan ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lutvi Fauziana, Anita Mulyaningsih, Eli Anggraeni, Sadi Chaola Y. M, Umi Rofida,
Keterkaitan Investasi Modal Terhadap Gdp Indonesia, Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia: 2014, 3 (2)

Pratama Raharja dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi


(Mikroekonomi & Makroekonomi). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Lutvi Fauziana,dkk/ Economics Development Analysis Journal 3 (2) (2014)

Dewi Ernita. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi Dan Konsumsi di

Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi. Vol.I, No. 02

Bank Indonesia.2014. Buku Petunjuk TDIP. Kelompok Kerja Nasional Tim

Pengendalian Inflasi Daerah

10

Anda mungkin juga menyukai