Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA


Disusun untuk memenuhi tugas Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu:

Bagus Setiawan, M. Pd

Disusun oleh kelompok 5 TIPS 3C:

1. M. Rizqi Faizin Nasrullah (12209193041)


2. Anisa Rosyidah (12209193082)
3. Rohmatul Hidayati Maulidiyah (12209193098)
4. Aruni Rizki Kanaila Putri (12209193121)
5. M. Novi Aminuddin (12209193125)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Penulis memanjatkan syukur, atas nikmat dan segala rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul“PERDAGANGAN LUAR NEGERI
dan NERACA PEMBAYARAN INDONESIA”Tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu, hingga dapat disusunnya makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Maftukhin, M. Pd. I selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung
2. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd. I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Tulungagung
3. Ibu Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S., M.Pd. selaku ketua jurusan Tadris
Ilmu Pengetahuan Sosial IAIN Tulungagung
4. Bapak Bagus Setiawan, M. Pd. Sebagai dosen Perekonomian Indonesia
5. Teman-teman kelas 3-C

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, Dalam
hal ini penulis mengharapkan teguran, kritik dan saran yang sifatnya membangun, untuk
dapat lebih sempurnanya pembuatan makalah dalam masa mendatang. Penulis berharap
dengan adanya makalah ini dapat membantu proses pembelajaran, khususnya dalam mata
kuliah Perekonomian Indonesia.

VDR, 20 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuhan Masalah.............................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

A. Perdagangan Luar Negeri................................................................................................3

B. Manfaat dan Ruang Lingkup Perdagangan Luar Negeri ...............................................4

C. Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Luar Negeri ................................................6

D. Kebijakan yang Diterapkan dalam Perdangangan Luar Negeri......................................8

E. Pengertian Neraca Pembayaran, Arus Modal Masuk, dan Utang Luar Negeri...........11

F. Manfaat dan Fungsi dari Neraca Pembayaran..............................................................14

BAB III................................................................................................................................................17

PENUTUPAN.....................................................................................................................................17

A. Kesimpulan...................................................................................................................17

B. Saran..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketergantungan Indonesia pada perdagangan internasional sebagai mesin
penggerak perekonomian nasional cukup besar. Menurut Salvatore (2007), salah
satu aktivitas perekonomian yang tidak dapat dilepaskan dari perdagangan
internasional. Perdagangan internasional adalah aktivitas aliran modal, baik yang
sifatnya masuk maupun keluar, dari suatu negara. Ketika terjadi aktivitas
perdagangan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor maka besar
kemungkinan terjadi perpindahan faktor-faktor produksi dari negara eksportir ke
negara importir yang disebabkan oleh perbedaan biaya dalam proses perdagangan
internasional, khususnya ekspor sebagai satu-satunya mesin penggerak
pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang. Kinerja perdagangan Indonesia yang
semakin menurun (defisit) dari tahun ke tahun paptut diwaspadai pemerintah. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tidak selamanya keuntungan dapat diperoleh dari
aktivitas perdagangan, sehingga pemerintah harus mulai memikirkan alternatif lain
guna menutupi kekurangan yang ada.1
Pemulihan ekonomi global yang berlanjut dan keyakinan pelaku ekonomi
terhadap prospek ekonomi domestik yang meningkat memperkuat kinerja neraca
pembayaran Indonesia (NPI). Secara singkat, neraca pembayaran adalah ikhtisar
yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu yang meliputi pembelian serta
penjualan barang dan juga jasa. Arus modal masuk merupakan arus modal yang
berasal dari luar negara tersebut. Arus modal masuk ini bisa mendatangkan
manfaat yang lebih besar ketimbang resikonya jika dikelola dengan benar.
Sementara hutang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang
diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut yang membantu pertumbuhan
perekonomian negara Indonesia.2

1
Suci Safitriani. PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN FOREIGN DIRECT INVESMENT DI
INDONESIA. Vol. 8 No. 1 hlm, 94
2
Erina Agustin, M. Alfian Yogie P, Reza Andhika, Zamal Ludin. PEREKONOMIAN INDONESIA

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perdagangan luar negeri dan teori apa yang mendukung
dalam perdagangan luar negeri ?
2. Apa manfaat dan ruang lingkup dalam perdagangan luar negeri ?
3. Apa saja faktor yang memengaruhi terjadinya perdagangan luar negeri ?
4. Kebijakan apa yang diterapkan dalam perdagangan luar negeri ?
5. Apa yang dimaksud neraca pembayaran, arus modal masuk, dan utang luar
negeri?
6. Apa manfaat dan resiko dari neraca pembayaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perdagangan luar negeri dan teori perdagangan luar
negeri
2. Mengetahui manfaat dan ruang lingkup perdagangan luar negeri
3. Mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh dalam perdagangan luar negeri
4. Mengetahui kebijakan-kebijakan yang ada dalam perdagangan luar negeri
5. Mengetahui pengertian neraca pembayaran, arus modal masuk, dan utang luar
negeri
6. Mengetahui manfaat dan resiko dari neraca pembayaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perdagangan Luar Negeri


1. Pengertian
Perdagangan luar negeri adalah hubungan kegiatan ekonomi antarnegara
yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar
suka rela dan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme). Perdagangan luar
negeri merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Di berbagai negara,
perdagangan luar negeri menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto. Meskipun
perdagangan luar negeri telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik, tetapi baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan luar negeri pun turut mendorong industrualisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
2. Teori dalam Perdagangan Luar Negeri
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di
dalam negeri, perdagangan luar negeri sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan
tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan
yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau
kuota barang impor. Selain itu kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan
budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, serta hukum dalam
perdagangan. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan
mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori perdagangan internasional.
Manfaat atau keuntungan perdagangan luar negeri dapat dijelaskan dengan dua
teori, yaitu:
a) Teori keunggulan mutlak (absolut advantage theory)
Adam Smith mengemukakan teori ini dalam bukunya yang berjudul ‘The
Wealth of Nations (1776)’ yang menyebutkan bahwa suatu negara
dikatakan mempunyai keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila
negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah

3
dibandingkan dengan negara lain. Dalam mencapai suatu keunggulan
mutlak, Adam Smith menyebutkan sebuah ide tentang pembagian kerja
internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi internasional ini
akan memiliki suatu keuntungan.
b) Teori keunggulan komparatif (comparative advantage theory)
David Ricardo memperkenalkan teori ini pada tahun 1817, karena itu
biasa disebut juga sebagai prinsip keunggulan komparatif Ricardian. Dalam
teori ini, David Ricardo merasa kurang puas dengan teori Adam Smith,
kemudian diperbaiki dengan mengajukan dua perbedaan dalam
perdagangan, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar
negeri.3
B. Manfaat dan Ruang Lingkup Perdagangan Luar Negeri
1. Manfaat
Menurut Sadono Sukimo, manfaatnya adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyaknya
faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara,
antara lain: kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek, dan lain-lain.
Dengan adanya sistem perdagangan seperti ini diharapkan setiap negara
mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Adanya kegiatan perdagangan luar
negeri disebabkan karena motif mendapatkan keuntungan yang diwujudkan
oleh spesialisasi. Meskipun suatu negara dapat memproduksi suatu barang
yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya
lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang yang dibutuhkan dari
luar negeri.
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Para pengusaha terkadang tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksi)
secara maksimal karena kekhawatiran akan terjadinya kelebihan hasil
produksi, sehingga berakibat pada menurunnya harga produk yang dihasilkan.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan alat-
alat produksi secara maksimal dan menjual kelebihan hasil produksi ke leuar
negeri.
d. Transfer teknologi modern
3
http://dapriliabcd.blogspot.com/2017/06/makalah-perekonomian-indonesia.html?m=1

4
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih
modern.
e. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
f. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut
g. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkab adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi
h. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
i. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara
lain
j. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.4
2. Ruang Lingkup Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan internasional itu sendiri berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara
ke negara yang lainnya yang biasa disebut transfer of goods and services.
b. Perdagangan internasional melalui perpindahan modal lewat investasi asing
dari luar negeri ke dalam negeri atau yang biasa disebut dengan transfer of
capital.
c. Perdagangan internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang
berpengaruh terhadap pendapatan negara melalui devisa dan juga perlunya
pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja yang disebut dengan
transfer of labour.
d. Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan teknologi
yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik di negara lain atau yang biasa kita
sebut transfer of technology.
e. Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi
tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang biasa disebut
dengan transfer of data.

4
Jimmy Hasoloan. PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PRODUKTIVITAS DAN
PEREKONOMIAN. Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Vol. 1 hlm, 109-110

5
Ekonomi internasional menyangkut beberapa hal yang berkaitan dengan negara,
seperti :
a) Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal yang relatif lebih
sukar (imobilitas faktor produksi)
b) Sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta politik yang berbeda,
faktor-faktor produksi yang dimiliki (faktor endowment) berbeda sehingga
dapat menimbulkan perbedaan harga barang yang dihasilkan.

Pada dasarnya, ekonomi internasional membahas tentang ketergantungan


ekonomi antar negara yang pada dasarnya saling berpengaruh dalam hubungan politik,
sosial, budaya dan militer antar negara. Ekonomi internasional berkaitan dengan
perdagangan antar negara akan membahas tentang pola perdagangan internasional,
teori perdagangan internasional, Foreign Direct Investment, Neraca Perdagangan,
kerjasama tarif, blok perdagangan, kebijakan ekonomi internasional dan multinational
corporation (MNC).5

C. Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Luar Negeri

Adapun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perdagangan luar negeri
diantaranya:

1. Perbedaan Gografis dan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda-beda, sehingga


perbedaan tersebut menjadikan setiap negara memiliki kekayaan sumber daya
alam yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh Indonesia memiliki banyak
sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet,
tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini
mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara
lain untuk di olah.6

2. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

5
http://dapriliabcd.blogspot.com/2017/06/makalah-perekonomian-indonesia.html?m=1
6
Ajriah, “Perdagangan Internasional”, https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagangan
%20Internasional-KIS/topik2.html (diakses pada 13November 2020, pukul 09.00).

6
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak merata antar tiap
negara, menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negaradengan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi akan mampu
memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak, berkualitas, dan tentunya
efisien dibandingkan dengan negara yang lambat. Selain itu negara dengan
teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara
yang memiliki teknologi sederhana.7

3. Perbedaan Selera

Perbedaan selera antar negara dapat menimbulkan perdagangan Internasional.


Terjadinya perbedaan kebudayaan, sistem politik, pandangan hidup, dan
tatanan sosial menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis
komoditas. Hal ini sesuai ungkapan Todaro sebagaimana ditulis Suidama,
perbedaan selera juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
perdagangan.8

4. Perbedaan Iklim

Perbedaan iklim di satu negara, menjadi alasan sumber daya alam di suatu
negara berbeda dengan negara lain. Karena, keberadaan SDA ditentukan oleh
suhu, cuaca dan musim tertentu.Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi
kebutuhan dapat dipenuhi sendiri oleh negara tersebut. Oleh karena itu, negara
akan mengimpor dari negara lain.9

5. Keinginan Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan

Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak maksimal


karena takut mengakibatkan kelebihan produksi sehingga menyebabkan
kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melakukan produksi besar-
besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan mendorong mereka untuk
melakukan perdagangan Internasional. Selain itu semakin luas pasaran produk,
tentu pembelinya semakin banyak. Negara dengan produk tertentu, akan
7
Ajriah, “Perdagangan Internasional”, https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagangan
%20Internasional-KIS/topik2.html (diakses pada 13November 2020, pukul 09.00).
8
Made Suidarma, DINAMIKA PERDAGANGAN INTRA-INDUSTRI SEKTOR PERTANIAN: SEBUAH KAJIAN
EMPIRIS DAN TINJAUAN KEBIJAKAN, (Jember: CV Pustaka Abadi, 2019),hlm. 11.
9
Novia Widya Utami, “6 Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional”,
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-faktor-pendorong-terjadinya-perdagangan-internasional/
#Perbedaan_Kekayaan_Sumber_Daya_Alam, (diakses pada 13November 2020, pukul 09.10).

7
memperkenalkan barang/ jasa ke seluruh negara. Supaya pelanggan berlimpah,
laba yang dikeruk juga berlipat ganda. Hal ini merupakan penyebab timbulnya
perdagangan internasional.

6. Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara

Kelebihan produk pada suatu negara (surplus) dan kekurangan kas dalam suatu
negara (defisit) adalah suatu hal yang terjadi karena adanya perbedaan sumber
daya alam dan kemajuan antara negara satu dan lainnya. Terjadinya surplus
menyebabkan negara yang bersangkutan akan menjual hasil produknya ke
negara lain, sedangkan negara yang mengalami defisit akan membeli barang
dari luar negeri melalui perdagangan Internasional.

7. Globalisasi

Menurut James sebagaimana ditulis Mariana, globalisasi adalah istilah yang


digunakan untuk menggambarkan kecenderungan umum perekonomian
nasional menjadi lebih terintegrasisatu sama lain. Ini terjadi karena kombinasi
teknologi komunikasi canggih, logistikteknologi, peningkatan arus modal dan
pengurangan hambatan perdagangan oleh pemerintah nasional. Lebih lanjut
lagi disebutkan kalau globalisasi adalah tren umum yang telah menyebabkan
peningkatan perdagangan internasional selama tiga atau empat dekade
terakhir.10Jadi, perdagangan antarnegara juga tidak bisa lepas dari globalisasi
yang sudah bisa dirasakan oleh hampir semua orang di seluruh dunia.

D. Kebijakan Yang Diterapkan Dalam Perdagangan Luar Negeri

Kebijakan perdagangan internasional merupakan langkah dan peraturan yang


dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi dan arah
perdagangan internasional agar sesuai dengan apa yang dikendalikan oleh pemerintah.

Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan yang


matang, karena hal seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian
nasional. Sebab itulah diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu dalam perdagangan
internasional.

10
MarianaDubravska dan Elena Sira, “The Analysis of the Factors Influencing the International Trade of the
Slovak Republic”, Procedia Economics and Finance, vol. 23, 2015, hlm. 1215.

8
Secara garis besar terdapat 2 kebijakan yaitu kebijakan perdagangan bebas dan
kebijakan proteksionis, untuk lebih jelasnya simak berikut ini.

1. Kebijakan Perdagangan Bebas


Pengertian kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan
yang mengadakan kebebasan dalam hal perdagangan dan menghilangkan
seluruh rintangan yang bisa menghalangi jalannya produk dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
Seiring dengan adanya arus globalisasi yang menjadikan antar negara
satu dan lainnya semakin terbuka, maka kebijakan-kebijakan perdagangan ini
akan berkembang, sehingga ada lagi batasan-batasan negara.
2. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Pengertian kebijakan proteksionis adalah sebuah kebijakan perdagangan
yang bertujuan untuk melindungi produk-produk dalam negeri sehingga
mampu bersaing dengan produk-produk asing yang beredar di dalam negeri.
Kebijakan perdagangan proteksionis ini terbagi menjadi beberapa macam,
berikut penjelasannya:
a) Kebijakan kuota
Pengertian kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi
jumlah keluar masuknya barang pada suatu negara dan negara lain
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kebijakan ini mengatur
kebijakan impor.
Kebijakan impor yaitu membatasi komoditi barang yang akan
diimpor dengan tujuan untuk melindungi produk dalam negeri.
Sedangkan kebijakan ekspor itu membatasi jumlah barang yang akan
diekspor dengan tujuan menjamin ketersediaan dan kebutuhan dalam
negeri.
b) Penetapan Tarif atau Bea Masuk
Pengertian kebijakan penetapan tarif adalah suatu kebijakan yang
menentukan bea impor tinggi terhadap barang impor, yang bertujuan
ketika barang tersebut masuk dalam negeri akan lebih mahal.
Sedangkan barang-barang dalam negeri yang sejenis mampu
bersaing dengan kualitas yang sama, namun dengan harga yang lebih

9
jelas. Intinya bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk melindungi
produk dalam negeri.
c) Kebijakan Penentuan Subsidi
Subsidi adalah sebuah tunjangan yang diberikan kepada perusahaan-
perusahaan yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor sehingga
harga dari produk perusahaan tersebut mampu bersaing dengan barang
luar negeri.
Kebijakan subsidi merupakan suatu kebijakan yang diterbitkan oleh
pemerintah untuk memberikan bantuan terhadap industri dalam negeri
yang berbentuk modal seperti mesin, keringanan pajak, tenaga ahli,
peralatan, pengembalian pajak, kredit juga subsidi yang dapat
menambah konsumsi dalam negeri dan menjual dengan harga yang
murah.
d) Premi
Premi bisa diartikan sebagai hadiah atau penambahan dana yang berupa
uang dan diberikan kepada produsen yang sukses dalam mencapai target
produksi yang sudah ditentukan pemerintah dengan kuantitas dan
kualitas yang tinggi.
Tujuan diadakannya premi ini adalah sebagai pemicu terhadap industri-
industri lain agar menghasilkan produk-produk berkualitas negeri
sendiri.
e) Larangan Ekspor
Pengertian larangan ekspor adalah kebijakan yang diterbitkan oleh
pemerintah untuk melarang kegiatan ekspor yang tidak dilandasi
berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya.
(Kebijakan model ini hanya dilakukan sewaktu-waktu saja).
f) Larangan Impor
Kebijakan impor ini merupakan kebijakan pemerintah yang diambil
sebagai pelindung industri kecil yang baru dalam negeri atau bisa juga
untuk menghemat devisa.
Karena, apabila biaya ekspor lebih rendah dibandingkan biaya impor
maka akan memperngaruhi devisa negara. (Contoh, larangan impor
pakaian bekas dan obat-obatan yang bisa membahayakan bagi
kesehatan).

10
g) Deskriminasi Harga
Pengertian deskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda
antar negara atau 2 pasar yang berbeda atau yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengawasi harga jual dan beli sehingga bisa
diketahui elastisitas permintaan dan memaksimalkan keuntungan. Di sisi
lain juga bisa menekan negara tertentu agar menurunkan harga.
h) Politik Dumping
Kebijakan ini merupakan kebijakan diskriminasi harga secara
internasional dengan cara menentukan harga lebih rendah untuk barang
luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan dalam negeri,
tujuannya adalah untuk memperluas dan menguasai pasar dengan
mudah. Dalam hal ini China paling depan.
E. Neraca Pembayaran, Arus Modal Masuk, dan Utang Luar Negeri
1. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdangangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatau nagara
dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Neraca pembayaran (balance of
payment) merupakan dokumen sistematis dari semua transaksi ekonomi antara
penduduk suatu negara lain dalan satu tahun11. Penduduk di sini adalah individu,
badan hukum dan pemerintah. Inividu yang dimaksud adalah orang yang
bertempat tinggal dan mempunyai mata pencarian di negara tersebut. Transaksi
ekonomi yang mencakup dalam neraca pembayaran Indonesia di bagi menjadi dua
yaitu :12
a. Transaksi berjalan (current accounts) yang tersiri dari ekspor dan impor
barang (goods) dan jasa (service), pendapatan (income) dan transfer
berjalan (currentt transfers).
b. Transaksi modal dan finansial (capital and finansial accounts) yang terdiri
dari modal dan finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dapat dibedakan dalam dua
macam transaksi yaitu

11
Amanda C. Anisa “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Neraca Pembayaran Indonesia” Jurnal JOM Fekom.
Vol 4 No. 1 (Februari 2017) Hal. 313
12
Ismadiyanti P Astuti, Shanty Oktavilia, Agus Rubianto Rahman, “ Perencanaan Neraca Pembayaran
Internasional dalam Perekonomian Indonesia” Journal of Economics and Policy. Vol. 8 No. 2 (Juni 2005) Hal.
178

11
a. Transaksi Debit
Transaksi yang menyebabkan mengalirkan arus uang (devisa) dari luar
negeri dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif
(-) , yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan
devisa.
b. Transaksi Kredit
Transaksi yang menyebabkan mengalirmya arus uang (devisa) dari luar
negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+),
yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa
negara.

Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca


pembayarannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya.

a. Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak
mengimpor daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup
melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut
menumpuk modal.
b. Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu
negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus
dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya
kurang seimbang.
c. Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara
mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara
meminjamkan uang kepada negara-negara lain.
d. Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan
investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak
tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.

2. Arus Modal Masuk


Pengertian Penanaman Modal Asing dalam Undang-undang No. 1 Tahun
1967 ditegaskan bahwa pengertian penanaman modal asing dalam Undang-
undang hanyalah meliputi modal asing secara langsung yang dilakukan menurut
atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan yang digunakan

12
untuk menjalankan perusahaan Indonesia, dalam arti pemilik modal secara
langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
Besarnya arus modal masuk ke Indonesia, sebagai akibat pertumbuhan
perekonomian yang tetap terjaga dalam beberapa tahun terakhir, harus dapat
dimanfaatkan untuk mendanai proyek-proyek jangka panjang. Mengelola arus
modal masuk (capital inflow) ke dalam kawasan merupakan sebuah tantangan
yang sulit, yang dihadapi negara-negara emerging market seperti Indonesia
karena dapat membawa berbagai risiko potensial terhadap stabilitas keuangan.
Seperti yang telah diketahui, untuk menjaga stabilitas moneter akibat derasnya
arus modal masuk ke Indonesia dan besarnya likuiditas saat ini, BI menerapkan
beberapa kebijakan yang diapresiasi Bank Dunia dan IMF sebagai langkah
yang tepat.
Neraca modal yang menggambarkan arus keluar masuk devisa yang bukan
merupakan pembayaran atas barang atau jasa. Arus devisa yang di catat di
neraca modal ialah devisa dalam arti arus modal masuk, baik berupa dana
investasi maupun pinjaman atau utang luar negeri. Investasi dan pinjaman dari
luar negeri merupakan arus masuk. Sedangkan investasi kita ke luar negeri dan
pinjaman yang kita berikan kepada pihak luar negeri dicatat dalam arus keluar.
Sebagian besar pinjaman luar negeri yang diperoleh pemerintah berasal dari
sebuah konsorsium bernama Consultative Group for Indonesia (CGI) yang
sebelumnya bernama Inter Group on Indonesia (IGGI). Arus modal asing bisa
mendatangkan manfaat yang lebih besar ketimbang risikonya jika dikelola
dengan benar. Diperkirakan hingga akhir tahun ini arus modal asing yang
masuk ke Indonesia mencapai sekitar US$25 miliar. Manfaat tersebut antara
lain, penurunan biaya bunga APBN, sumber investasi swasta, pembiayaan
Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal. Sementara
resikonya adalah terjadinya pembalikan, tekanan penguatan rupiah dan
gelembung ekonomi. Pemerintah perlu lebih aktif lagi untuk mendorong
perusahaan swasta untuk masuk bursa lewat penawaran saham perdana (IPO)
atau right issue. kemudian, memperbanyak penerbitan obligasi negara dengan
berbagai macam seri dan jangka waktu.
Dalam arus modal dapat kiranya di pahami bahwa untuk melakukan
transaksi perdagangan barang inernasional di satu pihak tertentu diperluakan
modal internasional dan di lain pihak transaksi tersebut menghasilkan

13
keuntunga.n yang akhirnya akan terkumulasi menjadi modal baru yang akan
diinvestasikan lagi untuk meningkatkan keuntungan13.
3. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang
suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut.
Penerimaan utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau
perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang diperoleh dari bank swasta,
pemerintah negara lain, atau lembaga internasional. Dalam jangka pendek,
utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup
defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, akibat pembiayaan
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar.
Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan kewajiban
membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam valuta asing maupun
dalam Rupiah. Termasuk dalam pengertian pinjaman luar negeri adalah
pinjaman dalam negeri yang menimbulkan kewajiban membayar kembali
terhadap pihak luar negeri. Pinjaman luar negeri yang diterima Pemerintah,
dimaksudkan sebagai pelengkap pembiayaan pembangunan, disamping sumber
pembiayaan yang berasal dari dalam negeri berupa hasil perdagangan luar
negeri, penerimaan pajak dan tabungan baik tabungan masyarakat dan sektor
swasta. Salah satu masalah dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi yang
dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah keterbatasan
modal dalam negeri.
F. Manfaat dan Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang
tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk
dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-
keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh
transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.

13
https://www.google.com/amp/s/dhanuu.wordpress.com/2017/06/08/neraca-pembayaran-arus-modal-asing-dan-
utang-luar-negeri/amp/?espv=1. (diakses pada tanggal 11 November 2020 , 13. 35 WIB)

14
3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar
negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara
tersebut dengan negara tertentu.
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.

Manfaat Neraca Pembayaran14

1. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara


penduduk dalam negari dan penduduk luar
2. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu
negara.
3. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
5. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan
bantuan keuangan.
6. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan
sebagainya.
7. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah
dibidang ekonomi, mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal,
mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan
nasional, mengambil kebijakan dibidang politik internasional.

14
http://pratamayogie11.blogspot.com/2017/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1 (diakses pada 08 November
2020).

15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perdangangan luar negeri merupakan kegiatan ekonomi atau jual beli yang dilakukan
oleh antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa
atas dasar suka rela dan saling mendapatkan keuntungan antara penjual dengan
pembelinya. Kegiatan perdangangan luar negeri ini bisa menjadi salah satu faktor
untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product). Dalam perdangangan luar negeri
ini terdapat manfaatnya diantaranya memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi
oleh negaranya sendiri, memperoleh keuntungan dari apesialisasi, memperluas pasar
dan dapat menambah keuntungan.

16
Adapun kebijakan perdangangan internasional adalah langka atau peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi dan arah
perdangan internasional supaya bisa sesuai dengan apa yang dikendalikan oleh
pemerintah. Perdangangan internasional ini harus dilakukan dengan penuh
pertimbangan pertimbangan, karena sangat berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian nasional.
Neraca pembayaran merupakan catatan keuamgan yang menunjukkan nilai-nilai
transakasi perdangangan dan dana yang diakukan oleh suatu negara dengan negara lain
dalam satu tahun. Dalam neraca pembayaran terdapat manfaatnya yaitu untuk
Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk
dalam negari dan penduduk luar, mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi
internasional suatu negara, mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan
ekonomi internasional dan untuk mengetahui posisi keuangan internasional suatu
negara.
B. Saran
Banyak sekali kekurangan dalam makalah ini maka dari itu kami sangat membutuhkan
saran dan kritikan dari kalian semua, untuk menyempurnakan makalah ini agar dapat
menjadi bermanfaat bagi pembaca dan mendapatkan berkah allah swt. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Safitriani, Suci. 2014. PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN FOREIGN DIRECT


INVESMENT DI INDONESIA. Jakarta. Badan Pusat Statistik

Agustin, Erina; dkk. 2017. PEREKONOMIAN INDONESIA. Depok. Universitas


Gunadarma.

http://dapriliabcd.blogspot.com/2017/06/makalah-perekonomian-indonesia.html?m=1
Diakses pada 8 November 2020, 20.34 WIB

Hasoloan, Jimmy. 2013. PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM


PRODUKTIVITAS DAN PEREKONOMIAN. Cirebon. Edunomic

17
http://dapriliabcd.blogspot.com/2017/06/makalah-perekonomian-indonesia.html?m=1
diakses pada 10 November 2020, 21.04 WIB
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagangan%20Internasional-
KIS/topik2.html.
Diakses pada 13November 2020, pukul 09.00
Suidarma,Made. 2019. DINAMIKA PERDAGANGAN INTRA-INDUSTRI SEKTOR
PERTANIAN: SEBUAH KAJIAN EMPIRIS DAN TINJAUAN KEBIJAKAN. Jember:
CV Pustaka Abadi.
Novia Widya Utami, “6 Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional”,
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-faktor-pendorong-terjadinya-perdagangan-
internasional/#Perbedaan_Kekayaan_Sumber_Daya_Alam.
Diakses pada 13November 2020, pukul 09.10.
Mariana Dubravska dan Elena Sira. 2015.“The Analysis of the Factors Influencing the
International Trade of the Slovak Republic”, Procedia Economics and Finance, 23.
1215.
Amanda C. Anisa. 2017. “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Neraca Pembayaran
Indonesia” Jurnal JOM Fekom. 4 (1) 313
Ismadiyanti P Astuti, Shanty Oktavilia, Agus Rubianto Rahman. 2005.“ Perencanaan
Neraca Pembayaran Internasional dalam Perekonomian Indonesia” Journal of
Economics and Policy. 8 (2)178
https://www.google.com/amp/s/dhanuu.wordpress.com/2017/06/08/neraca-pembayaran-
arus-modal-asing-dan-utang-luar-negeri/amp/?espv=1.
Diakses pada tanggal 11 November 2020 , 13. 35 WIB

http://pratamayogie11.blogspot.com/2017/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1.
Diakses pada 08 November 2020

18

Anda mungkin juga menyukai