BISNIS INTERNASIONAL
Disusun Oleh :
Kelas B
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan kesehatan,
kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung. Serta kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Ariwan Joko Nusbantoro, S.E, M.M. yang telah membimbing kami dari awal
penyusunan sampai terselesaikannya makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga
kepada teman-teman serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai perdagangan internasional dan investasi
asing secar langsung dan memilih pasar-pasar baru untuk membuat hidup suatu perdagangan
internasional.
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, dan kami harap kepada
dosen pembimbing dan kepada pembaca sekalian dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi kami, dan semoga dapat diperbaiki pada
kesempatan yang lain dan dalam makalah yang lain pula.
Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi para
pembaca dan kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Selanjutnya semoga kami bisa menyusun makalah di waktu lain dengan
lebih sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PEMBAHASAN
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin
bagi pertumbuhan (trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-
duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan
pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.
1
besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi
produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut:
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Volume Perdagangan
Pada tahun 1990, volume perdagangan internasional dalam barang dan jasa diukur
dengan nilai dolar yang nilainya melampaui $4 triliun. Tujuh tahun kemudian, volume
perdagangan internasional dalam barang dan jasa nilainya melampaui $17 triliun. Pada tahun
2007, nilai perdagangan internasional dalam barang dan jasa melampaui $17,2 triliun. Ekspor
barang, pada nilai $13,9 triliun, hampir tujuh kali daripada tahun 1980. Ekspor jasa hanya
$3,3 triliun di tahun 2007, tetapi laju pertumbuhannya menjadi lebih cepat dari ekspor
barang. Eksportir dan importir barang terbesar umumnya adalah negara negara maju,
walaupun negara ekonomi seperti Cina, Meksiko, dan Malaysia juga berada diantara 20 yang
terbesar.
Arah Perdagangan
Negara negara maju cenderung berdagang dengan negara negara maju, dengan
perdagangan seperti itu terhitung lebih dari 70 persen dari total perdagangan dan perhitungan
untuk mayoritas ekspor di seluruh dunia. Lebih dari setengah ekspor dari negara negara maju
juga pergi ke negara negara maju, walaupun proporsi ini telah mulai berkurang selama 35
tahun terakhir. Munculnya perjanjian perdagangan regional, juga faktor lain, mengubah
volume dan arah perdagangan dunia dalam barang dan jasa. Lebih dari 70 persen
perdagangan dunia saat ini terjadi antara anggota perjanjian perdagangan internasional.
3
perkembangan yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan lokasi perusahaan internasional
untuk pabrik-pabrik mereka dan operasi lainnya.
Sebuah analisis mengenai partner perdagangan utama baik yang di dalam maupun di luar
negeri merupakan sebuah hal yang penting. Dengan memusatkan perhatian pada partner
1. Iklim bisnis dalam negera yang menjadi tujuan impor relatif menguntungkan.
2. Peraturan ekspor-impor tidak dapat tidak diatasi.
3. Seharusnya tidak ada keberatan kultur yang kuat dalam membeli barang-barang
negara tersebut.
4. Fasilitas transportasi yang baik sudah dibangun.
5. Lembaga yang menjadi saluran impor (baik pedagang, bank, ataupun pialang bea
cukai) berpengalaman dalam menangani pengangkutan impor dari area eksportir.
6. Valuta asing untuk membayar ekspor tersedia.
7. Pemerintah dari partner perdagangan mungkin menerapkan tekanan pada importir
untuk membeli dari negara-negara yang merupakan pelangga baik bagi ekspor negara
tersebut.
8. Kita telah melihat usaha pemerintah Jepang, Korea, dan Taiwan menyakinkan
warganya untuk membeli lebih banyakbarang-barang Amerika. Mereka juga telah
meyampaikan misi untuk melakukan pembelian ke Amerika Serikat.
Data dari sebuah riset mengindikasikan bahwa Amerika Serikat menmpuyai banyak
partner perdagangan utama. Berdasarkan data tersebut Meksiko dan Kanada adalah partner
perdangan utama karena mereka membagi perbatasan yang sama dengan Amerika Serikat.
Dengan biaya pengangkutan yang lebih rendah, waktu pengiriman yang lebih singkat, dan
koneksi antara pembeli dan penjual lebih mudah dan tidak mahal. Selain itu ketiga negara
tergabung dalam North American Free Trade Agreement membantu memastikan bahwa
kepentingan bersama dari ketiga negara akan tetap kuat.
4
2.2. INVESTASI ASING
Investasi asing terdiri atas dua komponen, yaitu investasi portofolio dan investasi
langsung. Investasi portofolio adalah pembelian saham dan obligasi yang semata-mata untuk
tujuan mendapat laba atas invetasi dana. Investasi langsung adalah dimana investor
berpartisipasi dalam manajemen perusahaan selain menerima pengembalian pada uang
mereka. Lambat laun perbedaan antara kedua komponen diatas semakin pudar khususnya
dengan pertumbuhan ukuran dan jumlah merger, akuisisi, dan aliansi internasional.
Contohnya, ketika investor asing berinvestasi di dalam perusahaan domestik umumnya
dianggap sebagai investasi langsung saat rasio kewajaran partisipasi investor adalah 10% atau
lebih. Sebaliknya, transaksi yang tidak mengakibatkan investor asing mendapatkan
setidaknya 10% dari kepemilikan saham diklasifikasikan sebagai investasi portofolio. Dengan
meningkatnya kiprah globalisasi bisnis, tidaklah umum bagi perusahaan untuk membentuk
strategi hubungan dengan perusahaan dari negara lain dalam rangka menggabungkan sumber
daya (seperti manufaktur, pemasaran dan teknologi, serta keterampilan lainnya) selama
menjaga kewajaran partisipasimereka dibawah 10%. Pembiayaan dari kapitalis ventura asing
juga cenderung diperlakukansebagai invetasi portofolio, walaupun para investor ini sering
kali terlibat secara aktif dalam target operasional perusahaan.
Investasi Portofolio
Meskipun para investor tidak turut serta secara langsung dalam kegiatan perusahaan,
namun secara tidak langsung ia mempengaruhi pengiinvestasian sejumlah besar saham dan
obligasi dari negara lain. Contohnya, dari Departement of Commerce meunjukkan bahwa
orang yang bertempat tinggal di Amerika Serikat memiliki saham dan obligasi Amerika
selain jaminan kas Amerika.
Nilai buku dari saham yang beredar yang merupakan investasi langsung di
seluruh dunia hampir sebesar $12,5 triliun pada akhir tahun 2006.individual dan
perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat memiliki $2,4 miliar yang
diinvestasikan di luar negeri, yang merupakan 1,6 kali lipat FDI dari investasi terbesar
selanjutnya, inggris 2,2 kali lipat dari investor terbesar ketiga, Prancis.
5
Perkembangan penting pada level FDI di seluruh dunia disebut sebagai
jaringan bumbu. Kemunculan jaringan bumbu berasal dari keluarga etnis Cina yang
berbasis di luar Cina. Etnis Cina menjadi investor lintas negara terbesar di Malaysia,
Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Hongkong. Negara-negara ini menjadi
sumber utama dari modal investasi yang mengalir ke daratan Cina. Selain itu juga
terdapat kemunculan penting lainnya berupa kekayaan negara, yang merupakan dana
investasi yang dimiliki negara tertama dari negara-negara dari komoditas ekspor besar
(seperti, minyak bumi) dan surplus perdagangan.
Lingkungan usaha baru dengan hambatan perdagangan yang semakin kurang dari
pemerintah, telah meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan yang sedang
mendunia serta produksi baru dan teknologi komunikasi menyebabkan banyak perusahaan
internasional menyebarkan kegiatan sistem produksi mereka ke lokasi-lokasi yang dekat
6
dengan sumber-sumber yang tersedia. Mereka kemudian akan memadukan keseluruhan
proses produksi baik secara regional maupun global. Akibatnya, keputusan dagang,
menggambarkan dengan persis bagaimana eratnya antara FDI dan perdagangan.
Amerika Serikat sejauh ini adalah investor asing terbesar ( 19% total saham
terkemuka adalah dari saham keluar FDI pada tahun 2006 ), dan perusahaan-perusahaan
Amerika telah menginvestasikan lebih banyak di negara-negara maju (kira-kira 70% dari
total) daripada yang mereka miliki di negara-negara berkembang. Selama dua dasawarsa
daritahun 1985 sampai tahun 2006, proporsi dari total investasi Amerika Serikat yang pergi
ke Eropa naik sampai 14% (dari 46 menjadi 52%). Pada tahun 2006, Inggris (15%) dan
Belanda (9%) mewakili penerima terbesar dari FDIAmerika Serikat diantara negara-negara
Eropa, proporsi Amerika Latin atas FDI Amerika naik hingga lebih dari 30%, dari 12% pada
tahun 1985 menjadi 17% pada tahun 2006. Proporsi FDI Amerika di Asia dan Pasifk
meningkat menjadi 20% selama waktu itu, dari 15 ke 18%. Walaupun perusahaan, Amerika
memiliki lebih banyak FDI yang diinvestasikan di Afrika dan Timur Tengah pada tahun 2006
daripada tahun 1985, kombinasi persentase dari kedua daerah atas total FDI Amerika Serikat
di luar negeri hanyalah 2% pada tahun 2006.
Jepang memberikan perbedaan yang menarik dari Amerika Serikat dalam hal
pengalaman FDI terkini. Selama awal dan pertengahan tahun 1990-an, fokus arus keluar FDI
Jepang berpindah dari negara-negara maju (turun dari 83% pada tahun 1989-1991 menjadi
58% pada tahun 1994-1995) menuju Asia Tenggara (naik dari 17 menjadi 42%). Meskipun
demikian, tingkat FDI Jepang yang menuju lokasi-lokasi Asia banyak menurun pada akhir
dasawarsa, jatuh dari 22,6% pada tahun 1997 menjadi 16% pada tahun 1998 dan 12,2% pada
tahun 2000, sebelum naik lagi mencapai kira-kira 35 % pada tahun 2004. Proporsi FDI
Jepang yang pergi ke Amerika Serikat dan Eropa hampir 50% pada tahun 2004, penurunan
signifikan lebih dari 71% di tahun 2000 dan 63% pada tahun 1995.
Investasi asing langsung di AS naik dengan cepat dari AS$185 MILIYAR pada
tahun 1985 menjadi AS$1321 miliyar pada tahun 2001. Ini merupakan suatu peningkatan
tahunan sebesar lebih dari 13%. Lebih dari 80% saham total yang dimiliki oleh perusahaan
atau individu dari hanya tujuh negara, diantaranya adalah :
7
1 Inggris (16,5%)
2 Jepang (12%)
3 Belanda (12%)
4 Jerman (11,6%)
5 Prancis (11,1%)
6 Swiss (9,5%)
7 Kanada (8,3%)
Proporsi investasi asing yang dimiliki oleh Eropa juga mengalami peningkatan dari
65,5% pada tahun 1985 menjadi 71,7& tahun 2001. Bagian yang dimiliki oleh orang Amerika
Latin telah merosok dengan lebih dari 50%, dari 9,1% pada tahun 1085 menjadi 4,5% tahun
2001.
Mengakuisisi Perusahaan yang telah Berjalan dengan Baik atau Membangun yang
Baru?
Dari catatan investasi di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan asing jauh lebih
banyak yang memilih untuk mengakuisisi perusahaan yang telah berjalan daripada
membangun yang baru. Beberapa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah sebagai
berikut :
1. Restrukturisasi perusahaan di AS menyebabkan manajemen menggunakan pasar
bisnis atau aset lain baik yang tidak memenuhi standar keuntungan perusahaan
maupun yang dianggap tidak berhubungan dengan bisnis utama perusahaan.
2. Perusahaan-perusahaan luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini
untuk teknologi maju, terutama dalam bidang komputer dan komunikasi.
3. Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar AS yang besar dan
makmur akan lebih berhasil daripada menghabiskan waktu dan uang untuk
mempromosikan sesuatu yang baru dan belum dikenal.
4. Tekanan persaingan internasional yang meningkat, termasuk peningkatan skala
ekonomi yang lebih baik, telah membawa restrukturisasi dan konsolidasi di banyak
industri, dan akuisisi berbagai perusahaan di pasar-pasar besar seperti Amerika
Serikat yang telah menjadi produk dari kecenderungan industri.
8
Para manajer senantiasa berada dibawah tekanan untuk meningkatkan penjualan dan
laba perusahaan, dan ketika mereka menghadapi pasar yang memiliki pangsa pasar yang
cukup baik dan mungkin sudah jenuh dinegaranya sendiri, mereka mulai mencari pasar-pasar
baru diluar negara mereka. Mereka menemukan bahwa:
1. Pasar dengan PDB perkapita dan peryumbuhan penduduk yang meningkat
tampaknya merupakan kandidat potensial untuk operasi mereka.
2. Perekonomian beberapa negara dimana mereka tidak melakukan bisnis sedang
tumbuh dengan tingkat yang relative lebih cepat daripada perekonomian pasar
mereka sendiri.
9
Tidak hanya pasar luar negeri yang baru sedang muncul, tetapi banyak dinataranya
yang tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada pasar negar AS. Perusahaan yang
sedang mencari pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi peralatan atau mesin-
mesin mereka akan tertarik oleh ukuran penduduk, pertumbuhan dan kemakmuran Jepang
dan Spanyol.
Kemajuan Komunikasi
Faktor ini dapat dianggap suatu alasan pendukung bagi pembukaan pasar-pasar baru
diluar negeri, karena jelas kemampuan berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan
para pelanggan dan bawahan melalui surat elektronik dan konferensi video,tentunya memberi
manajer kepercayaan akan kemampuan mengontrol operasi-operasi luar negeri. Kemajuan di
dalam komunikasi berbasis computer memungkinkan integrasi secara virtual yang
memungkinkan perusahaan-perusahaan menjadi lebih terpisah-pisah secara fisik begitu
manajemen menjelajahi dunia untuk mencari bahan mentah yang berbiaya rendah.
10
5. Alokasi lahan publik untuk kegiatan operasional perusahaan di daerah prioritas
pembangunan dan daerah industri.
6. Pembebasan pajak perusahaan.
7. Insentif ekspor
Tingginya Keuntungan Luar Negeri sebagai Motif Investasi
Tidak ada keraguan bahwa laba yang lebih besar pada investasi diluar negeri
merupakan dorongan yang kuat untuk membuka pasar luar negeri pada tahun 1970-an dan
1980-an.
Uji Pasar
Kadang kala sebuah perusahaan internasional akan melakukan percobaan pasar atas
suatu produk dilokasi luar negeri yang bagi perusahaan kurang penting bila dibandingkan
dengan pasar dalam negeri dan pasar-pasar luar negeri utamanya. Hal ini memeberikan
peluang untuk melakukan perubahan-perubahan bila perlu terhadap bagian mana saja dari
bauran pemasaran atau menghentikan seluruh usaha apabila percobaan itu menunjukkan hal
itu harus dilakukan
MELINDUNGI PASAR, KEUNTUNGAN DAN PENJUALAN
11
Meksiko yang secara berkala mengimpor bahan mentah, komponen dan bagian-bagian
bebas bea untuk diproses manufaktur atau dirakit dengan tenaga kerja lokal yang lebih
murah, yang sesudahnya produk yang sudah selesai atau setengah selesai diekspor.
4. Melindungi Pasar Asing
Mengganti metode untuk pergi ke luar negeri dari ekspor menjadi produksi di luar
negeri kadang-kadang diperlukan untuk melindungi pasar asing. Manajemen perusahaan
yang memasok pasar menguntungkan di luar negeri dengan ekspor mulai mungkin
memerhatikan beberapa tanda yang tidak menyenangkan bahwa pasar ini terancam,
dikarenakan hal-hal berikut:
Kurangnya valuta asing, adanya penundaan pembayaran oleh importir. Para
importir mungkin memiliki banyak mata uang lokal tetapi mungkin
menghadapi penundaan dalam membeli valuta asingdari bank sentral
pemerintah.
Produksi lokal oleh pesaing, sebuah perusahaan yang bersaing bergerak untuk
membangun pabrik di pasar, manajemen harus memutuskan dengan cepat
mengikutinya atau berisiko kehilangan pasar selamanya. Para manajer harus
mengetahui bahwa banyak pemerintah, khususnya di negara-negara
berkembang, tidak hanya akan melarang impor selanjutnya ketika produk
tersebut diproduksi dinegara, tetapi juga akan memperbolehkan dua atau tiga
perusahaan lain masuk untuk menjaga pasar yang memadai bagi perusahaan-
perusahaan lokal.
Pasar-pasar hilir, banyak negara anggota OPEC yang telah berinvestasi dalam
memperbaiki dan memuaskan outlet, seperti SPBU dan distribusi pemanas
minyak, untuk menjamin pasar bagi minyak mentah mereka dengan harga
yang lebihmengunungkan.
Proteksionisme, ketika sebuah pemerintahan melihat bahwa industri lokal
terancam oleh impor, maka mungkin akan mendirikan rintangan impor unuk
menghentikan atau menguranginya dan juga membuat ancaman yang dapat
mendorong eksportir berinvestasi dalam fasilitas produksi di negara impor.
5. Jaminan Pasokan Bahan Mentah
Negara maju cenderung memiliki pasokan bahan mentah dosmestik yang sedikit,
untuk memastikan pasokan berkelanjutan, para produsen di negara-negara maju terpaksa
berinvestasi terutama di negara-negara berkembang, dimana sebagaian besar endapan
bahan mentah baru ditemukan.
12
6. Memperoleh Pengetahuan Teknologi dan Manajemen
Sebuah alasan perusahaan-perusahaan asing berinvestasi, misal di Amerika Serika
adalah akuisisi pengetahuan teknologi dan manajemen.
7. Diversifikasi Geografis
Banyak perusahaan memilih diversifikasi geografis sebagai alat untuk
mempertahankan penjualan yang stabil dan pendapatan ketika ekonomi domestik atau
industrinya sedang mengalai kemerosotan.
8. Memuaskan Keinginan Manajemen untuk Ekspansi
Pertumbuhan cepat dapat membantu memenuhi keinginan manajemen untuk
ekspansi. Pemegang saham dan analisis keuangan juga mengharapkan perusahaan-
perusahaan untuk terus tumbuh dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi hanya
dipasar domestik merasa bertambah sulit untuk menopang harapan tersebut. Aspek lain
dari alasan ini memotivasi manajer utama perusahaan untuk mulai mencari pasar luar
negeri.
Untuk bisa masuk ke pasar asing dapat melakukan 2 kegiatan yaitu melakukan kegiatan
ekspor ke pasar asing dan memproduksi produk di pasar asing juga.
Sementara hubungan linier masih terus berlanjut, perubahan di lingkungan dunia yang
memengaruhi perdagangan dan investasi asing sedang berlangsung, yaitu :
13
Sebagai hasil, persaingan global meningkat, memaksa perusahaan berjuang untuk
produk dengan kualitas yag lebih baik dan harga lebih rendah. Untuk mengurangi harga,
harus memindah beberapa kegiatan produksi ke luar negara-negara dengan biaya rendah dan
melalui akuisis dan merger, telah meningkatkan ukuran perusahaan untuk mencapai skala
ekonomi. Meningkatnya penjualan dengan pasar baru juga akan menyediakan lebih banyak
skala ekonomi untuk sistem manufaktur, khususnya jika perusahaan menjual produk yang
sama diseluruh pasar. Hal ini membuktikan bahwa banyak kondisi, memaksa perusahaan
untuk memasuki pasar luar negeri.
1. Produk
2. Pasar
3. Promosi
4. Dimana nilai ditambahkan ke dalam produk
5. Strategi kompetitif
6. Menggunakan personel non negara
7. Luasnya kepemilikan global dalam perusahaan.
Tantangan manajer perusahaan adalah mengukur sejauh mana perusahaan pergi dengan
masing-masing dimensi diatas.
14
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Volume perdagangan internasional dalam barang dan jasa diukur dengan dolar terkini
melebihi $17 triliun pada tahun 2007. Ekspor barang, pada $13,9 triliun, hapir tujuh kali
daripada tahun 1980. Ekspor jasa hanya $3,3 triliun di tahun 2007, tetapi laju
pertumbuhannya sejak tahun 1980 menjadi lebih cepat daripada ekspor barang. Negara-
negara maju cenderung berdagang engan negara-negara maju, dengan perdagangan seperti itu
terhitung lebih dari 70 persen dari total perdagangan dan perhitungan untuk meyoritas ekspor
diseluruh dunia. Lebih dari setengah ekspor dari negara-negara maju juga pergi ke negara-
negara maju, walaupun proporsi ini telah mulai berkurang selama 35 tahun terakhir. Hasil
dari ekspor jasa juga juga mirip dengan yang terjadi pada ekspor barang. Munculnya
perjanjian perdagangan regional juga faktor lain, mengubah volume dan arah perdagangan
dunia da;a barang dan jasa. Lebih dari 70 persen perdagangan dunia saat ini terjadi antara
anggota perjanjian perdagangan regional.
Nilai buku investasi asing langsung hampir mencapai $12,5 triliun pada akhir tahun
2006. Amerika Serikat adalah sumber terget terbesar FDI, dengan total nilai investasi ternama
1,6 kali dari Inggris, investasi terbesar selanjutnya, dan 2,2 kali dari Prancis, investor terbesar
ketiga. Proporsi dari investasi asing langsung global yang disumbang oleh Aerika Serikat
elah berkurang, jatuh dari 36 persen pada tahun 1985 enjadi 19 persen pada tahun 2006,
sementara proporsi yang disumbang Uni Eropa telah naik menjadi 52 persen. Proporsi FDI
yang berasal dari negara berkembang juga mulai naik, mencapai 13 persen pada tahun 2006.
Secara tahunan, Amerika Serikat, adalah sumber arus FDI terbesar ditahun 2006, dengan
$217 miliar di arus keluar, lebih dari 189 persen dari sumber FDI terbesar kedua, Prancis.
Secara keseluruhan, hampir 66 persen investasi FDI tahunan mengalir ke negara-negara maju
pada tahun 2006, dengan mayoritas investasi yang terjadi dalam bentuk akuisisi dari
perusahaan yang telah ada. Pemimpin arus masuk FDI pada tingkat nasional adalah Cina
pada setiap tahun antara tahun 2001 sampai 2004, untuk pertama kalinya pasar yang muncul
terjadi perbedaan seperti itu sebagai target dari investasi FDI di seluruh dunia. Arah FDI
mengikuti arah dari perdagangan asing, yaitu negara-negara maju berinvestasi satu sama lain
sebagaimana berdagang satu sama lain. Ingatlah bahwa karena lingkungan bisnis baru,
banyak perusahaan internasional menyebarkan aktivitas sistem manufaktur ke lokasi dekat
15
dengan sumber daya yang tersedia. Memutuskan lokasi mungkin adalah sebuah FDI atau
kepuusan perdagangan. Investasi asing langsung di Amerika Serikat naik dari $185 miliar di
tahun1985 menjadi $1.789 miliar di tahun 2006. Perusahaan dari 8 negaraAmerika Serikat,
Jepang, Jerman, Belanda, Prancis, Kanada, Swiss dan Luksemburgmemiliki sekitar 84
persen dari total saham investasi asing langsung di Amerika Serikat.
16
DAFTAR PUSTAKA
17