KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
B. ISI...................................................................................................................................2
1. Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Ekonomi Nasional..................................2
2. Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan Supply dan Demand......2
3. Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Pendapatan Nasional.............................6
4. Pengaruh Aspek Internasional Terhadap Aspek Mikro Perusahaan...........................9
C. Penutup........................................................................................................................13
Kesimpulan.......................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................15
ii
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang
bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Setiap negara tidak dapat hidup
sendiri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Oleh
karena itu, suatu negara akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka
pemenuhan kebutuhan, setiap negara melakukan hubungan perdagangan
antarnegara atau perdagangan internasional.
1
B. ISI
2
seluruh dunia, serta perkembangan aliran barang dan modal yang semakin besar
jumlahnya. Sehingga muncul golongan profesi baru dalam perekonomian yang
memanfaatkan segala praktek dan pranata ini untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya.
Secara teoritis, keseimbangan ekonomi nasional suatu negara dapat
dirumuskan sebagai suatu keseimbangan antara jumlah barang/jasa yang
ditawarkan (Supply total = St) dengan jumlah barang/jasa yang diminta (Demand
total = Dt). Hal ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :
KESEIMBANGAN EKONOMI
INTERNASIONAL
SUPPLY DEMAND
TOTAL (St ) TOTAL (Dt)
DN + LN = DN + LN
Pd + M = Cd + X
Keterangan :
DN = Dalam Negeri
M = Impor
LN = Luar Negeri
X = Ekspor
Pd = Pendapatan atas barang produksi dalam negeri
Cd = Pengeluaran atas barang produksi dalam negeri
3
Dalam hal ini Supply total (St) terdiri dari supply dalam negeri (DN) atau
Domestic product (Pd) ditambah dengan Supply dari luar negeri (LN) atau Impor
(M), sedangkan Demand total (Dt) terdiri dari konsumsi dalam negeri atau
Domestic consumption (Cd) ditambah dari luar negeri atau ekspor (X).
Pd
P (Price)
St
E2 M
St1
E0
E1
Dt1
Cd
Dt
X
Q (Quantity)
Q1 Q0 Q2
Keterangan:
a) Bila impor (M) naik, maka supply total dalam negeri akan bertambah,
sehingga kurva supply total akan bergeser kekanan bawah (St1). Dalam hal
ini, bila demand tetap, maka harga akan turun menjadi P 1 dan produksi
dalam negeri akan turun menjadi Q1 sedangakan titik keseimbangan
bergeser dari Eo ke E1.
b) Sebaliknya, bila demand luar negeri atau ekspor (X) naik, maka kurva
demand akan bergeser ke kanan atas (Dt1). Dalam hal ini, bila supply
tetap, maka harga akan naik menjadi P2 dan produksi dalam negeri akan
naik menjadi Q2 sedangkan titik keseimbangan bergeser dari E0 ke E2.
4
c) Dengan demikian, terbukti bahwa kegiatan ekonomi perdagangan
internasional (X dan M) akan mempengaruhi ekonomi nasional melalui
harga dan produksi dalam negeri.
Pada prinsipnya perdagangan antara dua negara itu timbul karena adanya
perbedaan di dalam permintaan maupun penawaran. Perbedaan permintaan ini
misalnya karena perbedaan pendapatan dan selera. Sedangkan perbedaan
penawaran misalnya dikarenakan perbedaan di dalam jumlah dan kualitas faktor-
faktor produksi dan tingkat teknologi.
Teori supply dan demand biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan
pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan
penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas
untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Jika permintaan
akan kebutuhan yang diproduksi semakin tinggi, maka titik
keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang lebih
tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya
perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut. Begitu juga sebaliknya,
5
apabila permintaan akan kebutuhan yang diproduksi semakin rendah, maka titik
keseimbangan akan semakin bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh
buruk pada aspek supply dan demand Negara. Pada dasarnya, suatu negara seperti
Indonesia mampu memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang
dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka
dapat terlihat dalam keseimbangan Supply dan Demand
6
GNP = Y = C + I + G + (X-M) atau
GNP = Y = C + I + G + (Z-J)
Dimana
GNP = Gross National Product
Y = pendapatan nasional yang tidak lain merupakan penawaran agregat yaitu
keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan
C = keseluruhan permintaan yang berasal dari sektor rumah tangga individu.
I = keseluruhan permintaan yang berasal dari sektor rumah tangga perusahaan
G = keseluruhan permintaan yang berasal dari pemerintah
X = keseluruhan ekspor
M = keseluruhan impor
7
internasional terhadap ekonomi nasional suatu negara. Ini menunjukkan ekonomi
neagara tersebut semakin terbuka (open economy).
Suatu negara dapat dikatakan memiliki ekonomi terbuka (open economy).
Apabila ekspor (X) totalnya > 10% GDP. Dibawah ini adalah gambaran sifat
perekonomian Indonesia yang sangat terbuka sebagai berikut:
Tahun 1996
Harga berlaku (miliar rupiah) Presentase
1. Ekspor Total 116.968,90 28,22%
2. Impor Total 104.549,15 25,23%
3. GDP 414.418,90 100,00%
Sumber: BPS, Statitik Indonesia 1996
Dari data di atas dapat dilihat tingkat keterbukaan perekonomian Indonesia yang
di tunjukkan oleh besarnya pengaruh sektor Luar Negri terhadap keseimbangan
permintaan dan penawaran agregat, yaitu Expor (X) mencapai 28,22% dan Impor
(M) mencapai 25,23%.
Dibawah ini adalah gambaran sifat perekonomian Indonesia pada tahun 2017
sebagai berikut:
8
Tahun 2017
Harga berlaku (miliar rupiah)
1. Ekspor Total: 168.8xx
2. Impor Total: 157.0xx
3. GDP: 1.358.8xx
Sumber: BPS, Statitik Indonesia 2017
9
riil masyarakat (yaitu, pendapatan yang diukur dari beberapa jumlah barang yang
bisa dibeli oleh jumlah uang tersebut), meningkat dengan adanya
perdagangan.dari segi lain dikenal dengan konsep yang sering disebut dengan
nama transformasi. Transformasi adalah proses perubahan sumber-sumber
ekonomi atau barang-barang dalam negeri menjadi barang-barang lain yang bisa
memenuhi (konsumsi) masyarakat.
Ada satu lagi pengaruh yang penting dari perdagangan terhadap pola
konsumsi masyarakat. Pengaruh ini dikenal dengan nama demonstration effects.
Pengaruh ini berkaitan dengan peningkatan kemampuan berkonsumsi, yaitu
pendapatan riil masyarakat. Demonstration effects atau “pengaruh percontohan”
adalah pengaruh yang bersifat langsung dari perdagangan terhadap pola dan
kecenderungan berkonsumsi masyarakat. Pengaruh ini bisa bersifat positif dan
negatif. Demonstrasion yang bersifat positif adalah perubahan pola
kecendurungan berkonsumsi yang mendorong kemauan untuk berproduksi lebih
besar. Sedangkan demonstration yang bersifat negatif adalah apabila dibukanya
hubungan dengan luar negeri menimbulkan pola dan kebiasaan pola konsumsi
asing yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan perekonomian tersebut.
Misalnya masyarakat (dimulai dari golongan yang berpenghasilan tinggi)
cenderung akan meniru gaya dan kebiasaan hidup dan konsumsi dari negara-
negara maju lewat “contoh-contoh” yang ditunjukan lewat media seperti film,
televisi, majalah-majalah dan sebagainya.akibatnya ada kecenderungan bagi
masyarakat tersebut untuk berkonsumsi yang “berlebihan”(dilihat dari tahap
perkembangan ekonomi dan kemampuan produksi msyarakat). Dengan kata lain
perkataan, proppensity to consume menjadi terlalu tinggi. Ini selanjutnya
mengakibatkan sumber ekonomi yang tersedia untuk investasi rendah, dan ini
beraerti pertumbuhan ekonomi yang rendah.
10
a) Spesialisasi produksi
Spesialisai plus perdagangan dapat meningkatkan pendapatan riil masyarakat,
tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru akan menurunkan
pendapatan riiil dan kesejateraan masyarakat. Ada tiga keadaan yang membauat
spesialisasi menjadi tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara, yaitu:
1) Ketidakstabilan pasar luar negeri
Turunnya satu barang atau dua barang mungkin bisa diimbangi oleh
naiknya harga barang-barang lain. Inilah pertentangan antara spesialisasi
dengan diversifikasi. Spesialisasi dapat meningkatkan pendapatan riil
masyarakat namun dengan resiko ketidakstabilan yang tinggi. Sebaliknya
diversivikasi lebih menjamin kestabilan pendapatan tetapi dengan
konsekuensi harus mengorbankan sebagian dari kenaikan pendapatan dan
spesialisasi.
2) Keamanan nasional
Ketika suatu negara memiliki keunggulan komparatif tetapi ternyata ketika
itu terjadi perang atau apapun yang dapat menghambat kegiatan
perdagangan luar negeri maka negara negara tersebut tidak dapat
memperoleh barang dari negara tersebut. Keunggulan komparatif tidak
selalu diikuti apabila kelangsungan hidup negara tersebut sama sekali tidak
terjamin.
3) Dualisme
Sektor ekspor seakan-akan bukan merupakan bagian dari negeri itu, tetapi
bagian dari pasar dunia. Dalam keadaan ini spesialisasi dan perdagangan
internasional tidak memberi manfaat kepada perekonomian dalam negeri.
Teori keunggulan komparatif masih memiliki kebenaran dasarnya, yaitu
bahwa suatu negara seyogyanya memanfaatkan keunggulan komparatifnya
dan kesempatan “transformasi lewat perdagangan”.
11
Dengan pendapatan riil yang lebih tinggi berarti negara tersebut mampu untuk
menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi (inilah
yang disebut investible surplus). Investasi yang lebih tinggi berarti laju
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Jadi, perdagangan bisa mendorong laju
pertumbuhan ekonomi. Namun tidak lepas dari berapa besar manfaat tersebut
yang direalisir sebagai investasi dalam negeri, siapa yang memperoleh manfaat
dan pengaruh dari manfaat tersebut terhadap pembangunan ekonomi.[7]
c) Kenaikan produktivitas
Pengaruh yang terpenting dlam kegiatan perdagangan luar negeri adalah sektor
produksi yang berupa peningkatan produktivitas dan efesiensi pada umumnya.
Dalam hal ini ada tiga faktor yang mempengaruhi, antara lain:
1) Economic of Scale
Yang terpenting adalah bahwa dengan makin luasnya pasaran, produksi bisa
diperbesar dan dilakukan dengan cara yang lebih murah dan efisien.
2) Teknologi Baru
Bentuk penyebaran teknologi yang bersifat tidak langsung tetapi seringkali
justru sangat penting, adalah apabila para produsen dalam negeri
memperoleh pengetahuan mengenai produk-produk baru, cara-cara yang
lebih efisien dalam produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan pada
umumnya, semangat dan motivasi baru untuk melakukan inovasi dan
sebagainya.
3) Rangsangan Persaingan
Dalam hal ini dibukanya perdagangan mempunyai pengaruhnya yang serupa
dengan masuknya perusahan-perusahaan baru yang lebih efisien ke dalam
sektor tersebut. Jadi, perdagangan luar negeri bisa meningkatkan efisiensi
suatu sektor melalui peningkatan persaingan.
12
Dalam hal distribusi pendapatan terdapat dua sudut pandang yaitu dari kaum
neoklasik dan kaum anti neoklasik. Menurut kaum neoklasik hubungan luar
negeri mempunyai pengaruh lebih meratakan distribusi pendapatan di dalam
negeri dan antar negara. Menurut mereka, hubungan luar negeri mempengaruhi
distribusi pendapatan lewat dua saluran utama yaitu: saluran perdagangan dan
saluran aliran modal. Yang mana dari model ini maka dapat disimpulkan bahwa
suatu negara cenderung berspesialisasi dalam barang-barang yang menggunakan
faktor produksi yang tersedia relatif lebih banyak di dalam negeri.
Kaum anti neoklasik mengatakan bahwa perdagangn bebas dan penanaman
modal asing justru meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan di dalam
suatu negara atau antar negara. Hal ini dikarenakan adanya unsur-unsur
monopolitis, dan faktor-faktor sosio-politis yang menentukan hasil akhir dari
hubungan internasional antar negara yang mana perdagangan bebas dan
penanaman modal asing justru semakin memperlebar jurang antara negara miskin
dan negara kaya. Masing-masing sudut pandang mempunyai unsur kebenarannya,
sehingga masalahnya harus dilihat kasus demi kasus.
13
C. Penutup
Kesimpulan
14
Daftar Pustaka
http://carlezpekuncen.blogspot.com/2014/10/pengaruh-ekonomi-internasional-
terhadap.html
15
16