Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam perekonomian suatu Negara, salah satu wacana yang sering menjadi
perbincangan adalah mengenai pengangguran, inflansi atau kenaikan harga
barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks suatu Negara
karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian
perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafika ukuran-ukuran yang
lain.
Bisnis internasional merupakan salah satu bentuk dari hubungan internasional
antar beberapa negara. Seperti yang kita ketahui , tidak ada satu negara pun
yang  dapat menghasilkan sendiri semua barang  atau jasa yang dibutuhkan oleh
negara tersebut . Karena tak semua negara memiliki sumber alam untuk keperluam
industri serta tidak semua iklim cocok untuk hasil bumi.
Bisnis internasional yang digerakkan suatu negara  memiliki macam aktivitas
di dalamnya dan memiliki tahapan  memasuki kegiatan bisnis.  Selain itu
diadakannya bisnis internasional memiliki keunggulan serta kelemahannya  maka
suatu negara haruslah menentukan pilihan yang strategis. Pertimbangan
pengembangan bisnis yang  mendorong mengapa suatu perusahaan terjun ke bisnis
internasional. Serta hambatan – hambatan  dalam memasuki bisnis internasional.
Bisnis internasional merupakan salah satu kompenen penting penggerak
kehidupan perekonomian suatu bangsa  maka dari itu salah satu kompenen ini
haruslah berjalan dalam rangka keberlangsungan kehidupan bangsa. Dan penulis
memutuskan untuk mengambil tema bisnis internasional dalam pembahasan kali
ini. 
Masalah perdagangan adalah masalah yang sering diperbincangkan di setiap
negara. Perekonomian sebuah negara erat kaitannya dengan sistem dan
pengelolaan aktivitas perdagangan, baik yang bersifat nasional maupun
internasional.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan kajian pada latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah yang dapat diungkap pada makalah ini antara lain :
1. Hakikat- hakikat dalam bisnis internasional?
2. Apa saja alasan-alasan yang mendasari dilaksanakannya bisnis
internasional?
3. Apa saja tahapan – tahapan dalam memasuki bisnis internasional?
4. Apa saja hambatan- hambatan dan solusi dalam memasuki bisnis
internasional?

1
5. Apakah itu perusahaan multinasional?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui hakikat-hakikat dalam bisnis internasional
2. Untuk mengetahui alasan-alasan yang mendasari dilaksanakannya bisnis
internasional.
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam memasuki bisnis internasional.
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam memasuki bisnis
internasional dan dapat mengetahui jalan keluar dari hambatan tersebut.
5. Untuk mengetahui perusahaan multinasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Bisnis Internasional


Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-
batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan
pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di
bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara
yang satu dengan Negara yang lain. Kegiatan jual beli saat ini tidak hanya terbatas
antar penduduk dalam satu negara. Kegiatan perdagangan sudah mulai merambah
ke dunia internasional atau antar negara. Kegiatan tukar menukar barang dan jasa
antara satu negara dengan negara lain inilah yang kemudian disebut sebagai bisnis
internasional.
2.1 HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati
batas – batas suatu negara. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Trade). Pemasaran Internasional atau International Marketing adalah
transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu negara dengan
perusahaan lain atau individu di Negara lain. Meskipun pada dasarnya ada dua
pengertian yang membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional
antara lain :

A. Perdagangan Internasional (International Trade)


Perdagangan Internasional merupakan transaksi antar Negara yang
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor.
Dengan adanya transaksi tersebut maka akan timbul “ Neraca Perdagangan
Antar Negara” atau “Balance Of Trade” . Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang
lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara
partner dagangnya. Apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas
masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya dengan
aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya
aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara disebut “Neraca
Pembayaran” atau “Balance Of Payments”. Neraca pembayaran yang
mengalami surplus ini dikatakan bahwa Negara ini mengalami
Pertambahan Devisa Negara. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami
devisit neraca perdagangannya maka nilai importnya melebihi nilai ekspor

3
yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Maka sebaliknya
Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan
menghadapi Pengurangan Devisa Negara.

B. Pemasaran Internasional (International Marketing)


Pemasaran Intrnsional sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Busines)merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat
terlibat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan
lain ataupun masyarakat umum diluar negeri. Maka pengusaha tersebut
akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena
karena tidak ada transaksi ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak
saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
 Licencing
 Franchising
 Management in Home Country by Host Country
 Joint Venturing
 Multinational Corporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional akan memerlukan pembayaran yang


sering disebut sebagai Fee. Perdagangan internasional dengan perusahaan
internasional sering dianggap sama saja, akan tetapi uraian diatas memang berbeda.
Perbedaan terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasional dilakukan
oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Kegiatan yang lebih aktif serta lebih progresif daripada perdagangan
internasional.

C. Konsep Bisnis Nternasonal


Globalisasi telah menyebabkan berkembangnya kegiatan bisnis internasional.
Menurut Griffin (2010) bisnis internasional adalah transaksi bisnis antara beberapa
pihak dalam lebih dari satu negara. Sedangkan menurut Hadi (2010) bisnis
internasional adalah suatu studi tentang transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan
internasional (ekspor dan impor) dan foreign investment (direct maupun indirect)
yang dilakukan oleh individu dan perusahaan atau organisasi dengan tujuan
mendapatkan keuntungan dan manfaat tertentu. Sedangkan menurut Cavusgil (2008)
bisnis internasional adalah aktivitas perdagangan dan investasi yang dilakukan oleh
perusahaan melintas batas satu negara dengan negara lainnya. Pertumbuhan aktivitas
bisnis internasional meningkat sejalan dengan fenomena semakin luasnya pasar yang
diakibatkan globalisasi.
Bentuk paling tradisional dari bisnis internasional adalah investasi dan
perdagangan internasional. perdagangan internasional mengacu kepada pertukaran

4
produk dan jasa yang melintas batas negara. Perdagangan ini melibatkan produk dan
jasa. Pertukaran dalam perdagangan internasional dalam bentuk ekspor dan impor.
Investasi internasional mengacu pada aset dari satu negara ke negara lainnya. Aset ini
termasuk modal, teknologi, manajerial dan infrastruktur pabrik. Ada dua jenis
investasi lintas batas negara yaitu :
a) Investasi Portofolio Internasional. Investasi portofolio internasional
mengacu kepada kepemilikan pasif terhadap surat-surat berharga yang
ada di luar negeri berupa saham dan obligasi dengan tujuan
memperoleh tingkat pengembalian yang diinginkan. Para pemilik
modal ini tidak aktif dalam pengelolaan aset yang diinvestasikan. Para
investor luar negeri ini cenderung merancang jangka waktu yang
pendek dalam kepemilikan aset ini.
b) Investasi Langsung Luar Negeri. Investasi langsung luar negeri
mengacu kepada strategi internasional, dimana perusahaan yang sudah
mapan melakukan akuisisi terhadap aset-aset yang produktif yang ada
di luar negeri. Investasi langsung luar negeri ini merupakan strategi
masuk ke pasar luar negeri. Melalui investasi langsung luar negeri
inilah, investor dapat memiliki seluruh atau sebagian kepemilikan
perusahaan yang produkif. Perusahaan biasanya memiliki rencana
jangka panjang untuk menginvestasikan modalnya di luar negeri.

D. Perbedaan Bisnis Internasional dengan Bisnis Domestic (dalam


negeri)

Paulus Sukardi dan Evi Thelia Sari (2007:121) menyimpulkan bahwa


adanya perbedaan Bisnis Internasional dengan Bisnis Domestic (dalam
negeri) yaitu :

a. Bisnis Internasional:
1) Perusahaan tidak hanya melakukan investasi di negara sendiri
tetapi juga melakukan investasi di negara lain.\
2) Memiliki resiko karena perbedaan wilayah sehubungan
dengan perbedaan kurs valuta asing.
3) Lebih kompleks dengan adanya perbedaan ideologi, budaya,
politik, sosial, dan ekonomi.
4) Karena jarak yang jauh membuat biaya lebih mahal jika
dilihat dari sisi lokasi.
b. Bisinis Domestik:
1) Tidak beresiko tinggi karena perusahaan berada di negara
sendiri yang sudah diketahui sistem perekonomiannya.

5
2) Kesempatan untuk memperoleh keuntungan lebih besar
berkurang karena ruang lingkup pasar hanya terbatas di negara
sendiri.
3) Lebih mudah dalam hal komunikasi, pengurusan izin investasi
dan transportasi.
E. Tujuan Diadakannya bisnis internasional (T. May Rudy,
2001:2) adalah sebagai berikut:
a. Perluasan Penjualan (Sales Expansion)
Perluasan penjualan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk barang-
barang yang tidak mudah rusak perlu perluasan penjualan (market area).
Contohnya seperti barang-barang kerajinan tangan.
b. Mendekati Sumber (Resource Acquisition)
Sumber yang dimaksud disini meliputi 6M, antara lain adalah Man, Money,
Machine, Materials, dan Market, yang mencakup sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya kapital.
c. Penanekaragaman (Diversifikasi)
Penjualan produk disesuaikan dengan segmen pasar yang meliputi selera
masyarakat, daya beli ataupun fungsi barang. Misalnya, mobil Kijang dijual di
Indonesia.

2.2 ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL

1. Spesialisasi antarbangsa-bangsa : Dalam hubungan dengan keungulan atau


kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu negara haruslah menentukan
pilihan strategis untuk memprodukan suatu komoditi yang strategi yaitu:

a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling


paling.

b. Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara


negara-negara yang lain.

c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai


komoditi.

Adapun 2 konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara yaitu :

A. KONSEP KEUNGULAN ABSOLUT

Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu
memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut.

B. KONSEP KEUNGGULAN KOMPARATIF

6
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan
banyak terdapat dalam bisnis internasional. Kemampuan yang lebih tinggi dalam
menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu:

a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.

b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.

c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.

d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang lebih baik.

e. Tersediannya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun
transportasi.

2. Pertimbangan Pengembangan Bisnis

Pertimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun


kebisnis internasional yaitu:

 Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh


suatu perusahaan.

 Produk tersebut didalam negeri sudah mengalami tingkat kejenuhan dan


bahkan mungkin sudah mengalami tahap penurunan (decline phase),

 Persaingan

 Mengembangkan pasar baru (keluar negeri)

 Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar
domestic

Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu


tahu apa manfaatnya. Adanya kerjasama internasional di bidang perdagangan dapat
memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-
masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan.

Manfaat tersebut antara lain:

 Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena
adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia,
teknologi dan lainnya.

 Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi

7
 Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi
yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.

 Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara

 Menambah devisa negara dari hasil ekspor

 Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah


negara

 Menjalin persahabatan dengan negara lain

 Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah Negara

2.3 TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Perusahaan yang ingin dan akan memulai bisnis secara internasional tidaklah
langsung mampu menguasai pasar internasional itu sendiri, tentulah akan memasuki
beberapa tahapan mulai dari tahap yang paling sederhana, yang tidak mengandung
risiko sampai dengan tahap yang paling tinggi mengandung risiko.

Adapun tahapan-tahapan yang akan dilalui sebuah perusahaan yang memasuki bisnis
internasional diantaranya :

1. Ekspor Insidentil ( Incidental Export )


Pada saat suatu perusahaan mulai masuk ke dalam dunia bisnis internasional
pada umumnya akan dimulai dari suatu keterlibatan mulai dari yang paling
awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Pada tahap ini biasanya
terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian, dia
membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negri
orang asing tersebut.
2. Ekspor Aktif ( Active Export )
Seiring dengan berkembangnya tahap ekspor maka akan terciptalah hubungan
bisnis yang rutin dan kontinyu, bahkan transaksi tersebut akan semakin aktif
berjalan. Keaktifan hubungan transaksi bisnis ditandai dengan semakin
berkembangnya jumlah dan jenis komoditi perdagangan internasional. Dalam
tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha
hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut
sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap
pembelian atau “Purchasing”.
3. Penjualan Lisensi ( Licensing )

8
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara
penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja,
sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas
terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta
peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan
dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan
asing tersebut.
4. FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di
suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan
tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi,
resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya,
pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk
pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam
hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai
“Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”.
Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya
makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya. Bentuk
Franchise yang pada saat ini popular di negeri kita dan juga di Negara lain dan
banyak dilaksanakan di dalam negeri sendiri antrperusahaan domestic ini
memiliki beberapa kebaikan ang antara lain:
a. Manajemen system yang sudah teruji.
b. Memiliki nama yang sudah terkenal dan popular.
c. Performance Record yang sudah mapan untuk alat penilaian.

Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu:

a. Biaya tinggi untuk mendapatkan Franchise


b. Keputusan bsnis akan dibatasi oleh Franchisor
c. Sangat dipegaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain.
5. Pemasaran di Luar Negeri
Pada tahap ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang
lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul
secara aktif dan mandiri untuk melaksanakan manajemen pemasaran bagi
produknya di negeri asing (Home Country). Manajemen pemasaran masih
tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan penerima. Dalam hal ini
maka perusahaan penerima sudah pasti lebih mengenali perilaku dan
kebutuhan-kebutuhan penduduk setempat. Sedangkan dalam tahap ini
perusahaan pendatang harus mampu mengetahui perilaku dan kebutuhan

9
penduduk setempat agar mampu menyesuaikan denga system pemasaran
mereka. Tahap ini sering disebut “Pemasaran Aktif” atau “Active Marketing”.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap ini sering disebut “Total International Business”. Tahap inilah yang
nantinya akan membentuk Multy National Corporation atau Perusahaan Multi
Nasional. Dalam Tahap ini Perusahaan asing datang dan mendirikan usahanya
dengan modal mereka sendiri, melakukan proses produksi dan melakukan
pemasaran di negeri itu bahkan dapat melakukan ekspor ke negeri lainnya.
Bentuk ini memiliki unsur yang positif bagi Negara yang sedang berkembang
karena pada tahap ini Negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang
sangat banyak untuk mendirikan sebuah pabrik untuk perusahaan pendatang.

2.4 HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Dalam menjalankan bisnis internasional tentu akan mengalami hambatan daripada


pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang
sering kali menghambat transaksi bisnis internasional. Ada beberapa hambatan dalam
memasuki bisnis internasional, yaitu :

a. Batasan Perdagangan Dan Bea Masuk, Barang-barang dari luar negeri akan di
kenakan tarif bea yang tinggi sehingga mengakibatkan harga barang tersebut kalah
bersaing dengan barang-barang dalam negeri

b. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Cultural, Bahasa merupakan alat yang vital


dalam perdagangan internasional. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan
bisnis akan susah berlangsung. Perbedaan kondisi sosial budaya juga merupakan
suatu masalah yang perlu di cermati dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya
pemberian warna suatu produk harus berhati-hati karena warna tertentu pada suatu
negara memiliki arti yang mungkinn akan bertentangan di negara tersebut.

c. Hambatan Politik Hukum dan Perundang-Undangan, Hubungan politik yang


kurang baik antar satu negara dengan negara lain akan mengakibatkan terbatasnya
hubungan bisnis antara negara tersebut. Ketentuan hukum atau perundang-undang
yang berlaku di negara tersebut juga akan membatasi hubungan bisnis tersebut.

d. Hambatan Operasional, merupakan masalah operasional yakni transportasi atau


pengangkutan barang yang di perdagangkan antara satu negara dengan negara lain.
Hal ini akan menyebabkan biaya pengangkutan akan menjadi lebih mahal, sehingga
berimbas terhadap harga barang yang di perdagangkan tersebut.

Solusi

Cara mengatasi hambatan dalam memasuki bisnis internasional adalah dengan cara
menganalisa 1 per 1 permasalahan kemudian mencari jalan terbaik untuk setiap

10
hambatan.
Pembahasan
Ada beberapa hambatan dalam melakukan bisnis internasional yaitu :
Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada suatu negara yang tidak
memperbolehkan transfer barang dalam jumlah yang besar. Sementara tarif bea
masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor. cara mengatasi permasalahan ini adalah dengan cara
mematuhi peraturan yang telah ditetapkan masing-masing negara tujuan atas kuota
barang yang dierbolehkan .
Perbedaan bahasa dan budaya, cara mengatasinya adalah dengan menggunakan
bahasa internasional yang dimengerti kedua belah pihak sehingga transaksi dapat
berjalan lancar.
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga
akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antar kedua Negara tersebut.
untuk itu pengusaha harus bijak menanggapi isu-isu politik untuk keberhasilan
bisnisnya.
Hambatan operasional seperti transportasi dan proteksi, sebelum memasuki bisnis
internasional hendaknya para pengusaha harus memikirkan transportasi, baik laut,
darat dan udara serta sewa pergudangan dan kontainer untuk mengirim barang
keluar negeri

2.5 PERUSAHAAN MULTINASIONAL


A. Pengertian

Perusahaan multinasional (Multinational company/MNC) adalah suatu perusahaan


besar yang biasanya berada di Negara maju dan memiliki anak perusahaan di
berbagai Negara lain, biasanya di Negara berkembang.

Karena perusahaan ini menjalankan bisnisnya di berbagai Negara maka sifat


usahanya mendunia. Sehingga dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap kondisi
politik global.

Pada umumnya di berbagai Negara, perusahaan tersebut dikembangkan sebagai


perseroan terbatas. Akan tetapi sahamnya dikuasai oleh perusahaan induk. Saham
perusahaan tersebut tidak diperjual-belikan di pasar saham lokal.

Sebagai akibat dari model kepemilikannya tersebut, keseluruhan operasi


kebijakan perusahaan tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan beberapa
pengurus perusahaan harus berasal dari perusahaan induk.

Perusahaan multinasional menjadi semakin penting peranannya di Negara


semenjak berakhirnya perang dunia kedua. Pada mulanya perusahaan multinasional

11
berasal dari Amerika Serikat yang menjalankan operasinya ke berbagai Negara
seperti Jepang, Negara di eropa dan juga Australia dan New Zealand.

Semenjak tahun 1960-an, perusahaan multinasional bukan saja hanya milik


Amerika Serikat tetapi juga milik Jepang,Eropa, dan beberapa Negara maju lainnya
dan mulai menjalankan operasinya ke Negara berkembang di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin. Perkembangan ini merupakan salah satu faktor yang mewujudkan era
globalisasi dalam kegiatan perekonomian dunia.

B. Ciri Perusahaan Multinasional

Sebuah perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan Multinasional jika


memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1 Membentuk cabang-cabang di luar negeri

2 Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan)


perusahaan melampaui batas batas Negara

3 Perdagangan perusahaan multinasional kebanyakan terjadi didalam


ruang lingkup mereka sendiri, walaupun antar Negara

4 Kontrol terhadap teknologi dan modal sangat diutamakan. Karena


perusahaan ini sangat membutuhkan teknologi informasi dan modal yang kuat untuk
menjalankan bisnisnya di berbagai Negara

5 Pengembangan sistem manajemen dan distribusi yang melintasi batas


batas Negara, terutama sistem modal ventura, license, dan franchise

6 Cenderung memilih usaha tertentu, biasanya usaha manufaktur

7 Visi dan strategi yang digunakan untuk produksi biasanya bersifat


mendunia

8 Untuk menjalankan usahanya biasanya perusahaan multinasional


merekrut karyawan dari warga Negara setempat

Perusahaan multinasional juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

 Kelebihan perusahaan multinasional

Kelebihan kelebihan yang dimilik perusahaan multinasional adalah :

1 Menambah devisa Negara melalui penanaman modal  pada bidang


ekspor

2 Mengurangi kebutuhan devisa untuk kegiatan import pada sektor


industri

12
3 Memodernisir industri

4 Ikut mendukung pembangunan nasional, dan

5 Dapat meningkatkan penghasilan masyarakat

6 Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat

 Kekurangan perusahaan multinasional

Beberapa kekurangan perusahaan multinasional diantaranya:

1 Bisa mematikan perusahaan lokal

Perusahaan multinasional yang ada pada suatu Negara dapat mematikan


perusahaan lokal yang sedang berkembang di Negara tersebut.

Beresiko menciptakan monopoli pasar yang tidak sehat karena kekuatan dana
atau modal yang besar dari perusahaan multinasional, maka mereka mampu untuk
memonopoli suatu industri.

2 Ekspor keuntungan

Perusahaan multinasional akan mengembalikan keuntungan kepada para


pemilik modal di Negara asal mereka. Sehingga keuntungan bagi Negara tuan rumah
yang dijadikan tempat untuk pemasaran mereka relatif kecil.

3 Dampak terhadap budaya dan sosial

Kelemahan perusahaan multinasional lain adalah banyak perusahaan asing yang


dapat merusak citra budaya dan sosial setempat. Termasuk perusahaan multinasional
yang dapat merubah gaya berpakaian dan makanan tradisional masyarakat setempat.

4 Kualitas kesehatan dan keselamatan pekerja yang rendah

Perusahaan sering dianggap tidak begitu memikirkan keselamatan dan


kesehatan pekerjanya di Negara-Negara yang  memiliki peraturan dan undang-undang
yang tidak terlalu ketat. Misalnya, keselamatan para pekerja tambang yang rendah.

5 Dapat menyebabkan kerusakan lingkungan

Perusahaan multinasional biasanya ingin berproduksi dengan cara yang efisien


dan dengan biaya yang sekecil mungkin. Tidak jarang cara itu mereka lakukan
dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Seperti membuang limbah mereka tanpa
mengolahnya terlebih dahulu.

6 Pekerja yang disediakan berketerampilan rendah

Pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan multinasional bagi pekerja lokal


kebanyakan merupakan pekerjaan yang sifatnya cenderung pekerjaan kasar dan

13
kurang terampil, sehingga memiliki penghasilan yang rendah. Sementara pekerja
ekspatriat dari luar negeri di posisikan untuk tingkat senior dan terampil.

Penggunaan pekerja yang kurang terampil akan sangat menguntungkan


perusahaan multinasional akan tetapi sangat merugikan pekerja dan masyarakat
setempat.

Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia :

1. Google

Google merupakan sebuah mesin pencari yang sangat terkenal di seluruh dunia.
Google juga merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang
memberikan layanan internet seperti mesin pencari, periklanan daring, komputasi
web, dan perangkat lunak yang berhasil mengoperasikannya di seluruh penjuru dunia,
termasuk di Indonesia.

2. KFC

KFC merupakan perusahaan waralaba yang berasal dari Yum! Brand,inc ini
mulai dikenal dan menjadi salah satu brand makanan favorit di Indonesia. KFC
pertama kali didirikan di Louisville, Amerika Serikat.

Kentucky asal Amerika Serikat ini sebenarnya didirikan pertama kali oleh Col.
Harland Sanders. Produksi ayam goreng merupakan salah satu produk KFC yang
paling dikenal. Di Indonesia sendiri, KFC mulai memasuki pasaran Indonesia sejak
tahun 1979.

3. Levi

Levi merupakan perusahaan yang memproduksi celana jeans. Daerah


pemasarannya telah sampai ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Perusahaan Levi telah terbentuk sejak 1880 oleh Levi Strauss, di Genoa, Italia.

Celana Levi dulu biasa digunakan oleh angkatan laut. Celana ini juga mendapat
julukan bleu de Geunes yang merupakan arti dari biru genoa. Levi kini juga telah
memiliki ribuan pekerja di berbagai Negara.

4. Epson

Epson merupakan perusahaan multinasional dari jepang yang ada di Indonesia.


Epson mejadikan Indonesia sebagai pusat daerah operasi mereka. Epson sebenarnya
merupakan anak dari perusahaan ternama yaitu Seiko.

Perusahaan ini merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang


elektronik dimana Epson berperan sebagai produsen yang memproduksi printer,

14
scanner, desktop computer dan dot matrix. Epson memiliki kantor pusat di daerah
Suwa, Jepang.

5. Semen Indonesia

Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN pertama di Indonesia yang sudah


memiliki status Multinational Corporation. BUMN ini telah berhasil mengakuisisi
perusahaan-perusahaan asing dan berhasil menjalankan operasinya di ASEAN dan
Asia Selatan.

6. Garuda Food

Garuda Food merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis


makanan dan snack. Hasil produksi dari Garuda Food telah berhasil memasuki pasar
di berbagai Negara. Garuda Food juga telah berhasil melakukan ekspansi perusahaan
mereka dengan mengakuisisi pabrik gula Fuhua Jingjiang Yonghe.

7. Freeport Indonesia

Freeport Indonesia merupakan perusahaan yang melakukan penambangan,


pemrosesan, dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung emas, perak,
tembaga. Perusahaan ini menjalankan operasinya di dataran tinggi Tembagapura,
Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia.

Freeport Indonesia merupakan perusahaan multinasional karena telah


memasarkan output mereka berupa konsentrat yang mengandung  tembaga, emas, dan
perak ke seluruh dunia.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
A. Bisnis Internasional merupakan suatu kegiatan di luar suatu batas negara
yang dijalin dengan negara-negara lainnya. Pada bisnis internasional ada
dua buah transaksi yaitu perdagangan internasional dimana itu adalah
kegiatan ekspor impor dan pemasaran internasional dimana itu adalah
kegiatan produksi dan memasarkan secara global.
B. Seiring dengan perkembangan zaman yang dipacu dengan kemajuan
teknologi dan informasi, kegiatan atau usaha bisnis internasional tidak dapat
dihindari dan telah banyak menciptakan hubungan atau relasi bisnis baik itu
sesama negara maju atau sesama negara berkembang dan juga negara maju
dengan negara berkembang. Bisnis internasional itu sendiri penting dan
sangat perlu dilakukan agar bisa saling menukar ide-ide dan juga terobosan-
terobosan baru yang sedang berkembang atau yang akan dikembangkan
untuk menciptakan perekonomian dunia yang diinginkan serta dalat menjadi
pacuan untuk negara itu semdiri terutama untuk negara berkembang.
C. Untuk memasuki bisnis internasional itupun harus memasuki beberapa
tahap seperti ekspor insidentil, ekspor aktif, penjualan lisensi, franchising,
pemasaran luar negeri, produksi dan pemasaran luar negeri. Agar mencapai
suatu keberhasilan dalam membangun bisnis internasional haruslah
dilakukan dengan tahap-tahap yang tersusun dan terencana dengan matang.
D. Dalam memasuki dan mencapai kesuksesan di duni bisnis internasional
pun tidak mudah. Tentu banyak hambatan seperti halnya dengan tarif,
perbedaan sistem yang berlaku, budaya, bahasa dan lainnya.
E. Perusahaan multinasional sendiri singkatnya bisa dibilang perusahaan yang
telah memiliki cabang baik itu di dalam negeri maupun di negeri lain.
Modal kepemilikannya kurang dari 100%. Namun yang umum dilakukan
adalah dengan jalan patungan (joint ventures)

3.2 Saran

Seiring perkembangan zaman para pembisnis harus bisa terus memutar strategi
terutama dalam menjalankan suatu bisnis internasional agar bisnis tetap berjalan
dengan stabil. Di era globalisasi ini haruslah bisa memanfaatkan sumber daya
teknologi informasi yang ada, karena di era ini teknologi dan informasi tidak lepas
dari suatu kegiatan bisnis bahkan sangat membantu kegiatan bisnis itu sendiri
terutama dari segi pemasaran karena zaman sekarang bisnis yang dijalankan baik itu
secara nasional maupun internasional bisa dijangkau hanya dengan melihat dari balik
layar gadget. Disarankan pula kepada masyarakat Indonesia khususnya untuk dapat

16
memanfaatkan sumber daya teknologi informasi dengan baik, karena hal inilah yang
akan menjadi kunci utama kesuksesan dalam hal berbisnis khususnya bisnis
Internasional

17
Daftar Pustaka

Buku Pengantar Bisnis Edisi 2 oleh Drs. Indriyo Gitosudarmo, M. Com (Hons)

18

Anda mungkin juga menyukai