Anda di halaman 1dari 23

PERBANKAN INTERNASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga


Keuangan Lainnya

Dosen Pengampu: Fitria, SE., MM

Disusun oleh:

Nama : Lm Sabina

NIM : 2101010097

Kelas : 3A3 Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA INSAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas Tuhan Yang Maha Esa karena tanpa nikmat, ridho, dan hidayah-
Nya kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perbankan
Internasional” ini dengan baik dan tepat waktu.

Tak lupa pula kami haturkan terima kasih keada berbagai pihak yang telah turut serta
berkontribusi dan memotivasi dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan maksimal

Sepenuhnya kami sadari bahwa masih ada banyak kekurangan dari makalah ini, oleh
karena itu kami harapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Kami juga berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Lubuklinggau, Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................4
Latar Belakang Masalah............................................................................................4
Rumusan Masalah......................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
Definisi Perbankan Internasional...............................................................................6
Jenis Perbankan Internasional....................................................................................6
Struktur Organisasi dan Operasi Perbankan Internasional........................................7
Produk Perbankan Internasional..............................................................................14
Strategi Internasional Perbankan.............................................................................17
Bank Internasional di Indonesia...............................................................................18
PENUTUP..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21

3
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan ekonomi global menuju perdagangan bebas yang
mengakibatkan baik perdagangan maupun bisnis keuangan semakin tidak
memperdulikan batas wilayah. Globalisasi arus keuangan yang semakin kompleks
memicu perubahan mekanisme perdagangan di pasar uang dar close market system
menjadi open market system. Oleh karenanya, terjadi perkembangan instrumen pasar
yang kian beragam dan meningkatkan efisiensi serta pilihan penanaman dana bagi
bank.

Saat ini, negara didunia berkompetisi untuk menjadi lebih unggul daripada
negara lain. Keunggulan tersebut dapat bersumber dari alam, letak geografis, iklim,
penduduk, tingkat harga, keahlian tenaga kerja, serta kondisi struktur sosial dan
ekonomi. Keunggulan itu melahirkan perbedaan yang mencakup persediaan barang
yang dihasilkan, mutu dan kuantitas barang, serta biaya yang dibutuhkan.

Sebuah produk yang dihasilkan oleh suatu negara terkadang tidak seluruhnya
dikonsumsi oleh negara sendiri, sehingga memberikan dorongan untuk
memperdagangkannya keluar dari batas negaranya. Perdagangan produk dari suatu
negara ke negara lain diluar batas negara itulah yang disebut dengan perdaganan
internasional. Suatu negara memiliki kuantitas produk yang berlebihan, dilain sisi
terdapat negara yang kekurangan akan produk tersebut, dengan demikian negara yang
menjual produknya ke negera lain dikenal dengan eksportir sedangkan negara yang
memberi disebut importir.

Dalam perdagangan internasional diperlukan penyelesaian pembiayaan atau


pembayaran yang mana sangat lekat hubungannya dengan cashflow dan aktivitas
perbankan internasional. Aktivitas perbankan ini menimbulkan transaksi pasar uang.
Perbankan internasional tidak sekadar menawarkan pinjaman dana namun juga

4
menyediakan jasa layanan keuangan yang memperlancar aktivitas transaksi
perdagangan dan investasi perusahaan multinasional disuatu negara.

Dalam transaksi ekspor impor atau perdagangan internasional dibutuhkan


sebuah unsur saling percaya. Eksistensi bank dituntut untuk melahirkan kepercayaan
kedua belah pihak dan menjembatani pelaksanaan transaksi pembayaran antara
eksportir dan importir. Hal ini penting dikarenakan eksportir dan importir berada
dalam geografis yang terpisah dan bahkan tidak saling mengenal. Resiko besar bagi
eksportir jika pengiriman barang telah dilakukan namun tidak ada jaminan
pembayaran. Sedangkan resiko bagi importir ialah saat sudah melakukan pembayaran
namun tidak ada jaminan kelengkapan dokumen. Pada kondisi ini bank memiliki
peran sebagai penghubung dalam penyelesaian transaksi perdagangan internasional
terkhusu tentang metode pembayarannya. Keberadaan jaminan bank akan
menumbuhkan rasa saling percaya antara kedua belah pihak.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan perbankan internasional?


2) Apa saja jenis perbankan internasional?
3) Bagaimana struktur dan operasi perbankan internasional
4) Apa saja produk perbankan internasional?
5) Bagaimana strategi internasional perbankan?
6) Apa saja bank internasional yang ada di Indonesia?

5
PEMBAHASAN
Definisi Perbankan Internasional
Perbankan internasional merujuk pada aktivitas bisnis yang dilakukan
oleh bank lintas negara dan melibatkan pemakaian mata uang yang berbeda.
Perbankan internasional mendukung aktivitas bisnis perusahaan internasional
melalui pembiayaan ekspor dan impor, perdagangan valuta asing dan
Eurocurrecy, pengorganisasian dan partisipasi dalam kredit sindikasi
internasional, pinjam meminjam dana di Eurocurrency, penjamin obligasi
Eropa dan obligasi lain, keterlibatan dalam pembiayaan proyek, penyediaan
jasa manajemen kas internasional, beroperasi sebagai bank lokal yan
menyediakan layanan penyimpanan deposito dan pembelian kredit dengan
mata uang domestik, dan penyediaan informasi dan pemberian nasehat bagi
nasabah. Perbankan internasional terfokus dibeberapa kota yang juga dikenal
sebagai pusat keuangan dunia dan pusat keuangan dunia yang terbesar adalah
London, New York, dan Tokyo.

Jenis Perbankan Internasional


Menurut (Harianto, 2021) bank internasional umumnya mempunyai
jaringan global, adapun bank dengan jaringan global tersebut dapat
digolongkan menjadi representatif offices, correspondent banks, branch bank,
affiates, dan subsidiaries. Sedangkan menurut (Mansyur, 2019) jenis-jenis
perbankan internasional antara lain adalah sebagai berikut:

1) Multinational Retail Banking

Multinational retail banking adalah direct investasi perindustrian di luar


negeri dimana bank menggunakan teknologi, pengetahuan pemasaran, dan
manajemen yang dikembangkan untuk pemakaian dalam negeri dengan biaya
marjinal yang amat murah diluar negeri. Pemisahan antara produk, letak
kantor cabang, promsi, dan otomasi back office merupakan beberapa

6
spesialisasi retail banking yang bisa diimplementasikan di pasar luar negeri.
Akan tetapi keuggulan berkompetisi ini tidak cukup meyakinkan karena
keseluruhan dapat ditiru oleh bank lokal. Oleh karena itu perbankan
internasional yang hanya didasarkan pada retail banking tidak cukup berhasil.

2) Multinational Wholwsale Banking

Multinational Wholwsale Banking bergerak menjadi perantara penyaluran


uang jumlah besar keluar negeri terutama melewati pasar eurocurrency.
Multinational Wholwsale Banking mengambil manfaat dari rasio ekonomi
dalam pembiayaan, pengumpulan informasi, dan investasi. Kapabilitas
menyebar overhead cost antara berbagai negara ini memberikan keunggulan
bersaing kepadabank internasional terhadap lembaga perbankan dalam negeri
yang murni. Lebih jauh lagi aktivitas perbankan dibidang valuta asing
nantinya mendapatkan kebebasan dari regulasi perbankan terhadap kegiatan
perbankan dalam negeri. Dispensasi keterikatan regulasi ini umumnya
mengurangi ongkos bagi Multinational Wholwsale Banking.

3) Multinational Service Banking

Multinational service banking merujuk pada aktivitas perbankan yang


diarahkan kepada pemberian pelayanan pada kebutuhan keuangan anak
perusahaan multinasional diluar negeri. Bertumpu pada ikatan usaha
tradisional dengan induk perusahaan diluar negeri, bank internasional
mendapatkan manfaat dari tatacara kerja yang tidak formal, dan hubungan
pribadi berkepanjangan adalah penting bagi pelayanan jasa keuangan. Jalinan
komersial yang berkelanjutan antara bank dan kantor pusat perusahaan akan
memperlancar jalan bagi penerimaan informasi tentang keadaan keuangan
perusahaan dengan low cost dan kecepatan tinggi, dimana hal ini menjadi
keuntungan posisi dalam kompetisi dengan bank lokal.

7
Struktur Organisasi dan Operasi Perbankan Internasional
Pembangunan kantor bank diluar negeri diantaranya bertujuan untuk
memasuki pasar baru, dan memenuhi kebutuhan nasabah seperti fasilitas retail
bagi tenaga kerja dan wisatawan yang datang dari negaranya atau anak
perusahaan nasabahnya didalam negeri yang terletak di negara setempat.
Pembangunan jaringan perbankan internasional akan memberikan kemudahan
bagi usaha di euromarket dalam penghimpunan dan peletakan dana diluar
negeri. Seperti saat bank Amerika dan Jerman mendapati pembatasan
pemberian pinjaman keluar negeri dari sumber dana dalam negeri, mereka
mambangun kantor diluar negeri untuk mengumpulkan dan meminjamkan
valutanya.

Aktivitas perbankan internasional diluar negeri bisa dilakukan oleh


beragam unit organisasi bank misalnya agen, cabang, kantor perwakilan,
afiliasi, anak perusahaan, bank konsorsium, dan usaha patungan yang
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung hukum dan
praktek yang diterapkan di negara kedudukan kantor bank dan masing-masing
strategi lembaga perbankan.

Ukuran jaringan kantor bank diluar negeri ditetapkan oleh ukuran dan
strategi bank, international experience, sumber daya manusia yang ada dan
jenis usaha dalam negeri dan luar negeri bank tersebut. Menurut (Mansyur,
2019) struktur organisasi dan operasi perbankan internasional terdiri dari
kantor perwakilan (Representative Office), keagenan (agency), bank afiliasi
(affiliated bank), kantor cabang (bank branch), bank anak perusahaan (bank
subsidiary), bank konsorsium (consortium bank), hubungan koresponden
perbankan internasional (international corresponden banking), dan Merchant
Banking Subsidiary (MBS).

1) Kantor Perwakilan (Representative Office)

8
Pendirian kantor perwakilan diluar negeri menjadi cara yang relatif murah
dalam pemanfaatan opportunity usaha. Kantor perwakilan tidak menjalankan
hal sebagaimana di kantor bank, tidak memiliki tempat layanan kasir atau
fasilitas pelayanan transaksi kas. Fungsi dari kantor perwakilan ini adalah
menghimpun informasi usaha dan mentransfernya ke kantor pusat dan kantor
cabang, seringkali menjalankan transaksi bisnis lokal untuk dicatat di kantor
jaringan lain yang diperbolehkan untuk mencatatnya.

Pejabat kantor perwakilan diperbolehkan meninjau bank koresponden


banknya dan nasabah di negara setempat dan negara tetangga. Dikarenakan
kantor perwakilan dapat beroperasi dengan budget rendah dan bisa dengan
mudah ditutup, banyak bank sudah mendirian kantor perwakilan guna
memanfaatkan pasar luar negeri baru. Kendati demikian, ada pula kelemahan
dari bentuk kantor perwakilan diantaranya terbatasnya kewenangan dalam
pengembangan bisnis baru, kurang dalam dan luas penelitian yang dijalankan
akibat dari minimnya tenaga dan fasilitas. Adapun kelebihannya ialah sebagai
salah satu stategi pada suatu tingkat pertumbuhan bank tertentu.

2) Keagenan (Agency)

Keagenan adalah bentuk organisasi bank yang diantara bentuk


representative office dan bank branch. Kantor agen tida bisa menerima
tabungan dari penduduk negara setempat, namun setiap waktu dapat
menerima pinjaman untuk tujuan khusus dari bank lain. Pinjaman tidak
diperoleh dari masyarakat umum dan dikembalian dalam tempo yang layak
setelah tujuan tercapai dengan cara yang selaras dengan sifat dan jumlah
rekening. Kantor agency aktif memberikan pinjaman untuk pembiayaan
perdaganan, industri, dan transaksi internasional dengan dana yan bersumber
dari interbank money market atau Eurocurrency.

3) Bank Afiliasi (Affiliated Bank)

9
Menurut (Promalessy, 2021) bank afiliasi (affiliated bank) yakni bank
yang beroperasi diluar negeri tempat mereka mengambil bagian dalam
kepemilikan bersama dengan mitra lokal maupun asing. Bank afiliasi
merupakan bank lokal yang umumnya memiliki nama lokal, dimana bank luar
negeri memiliki kepemilikan sebagian saham tanpa hak pengawasan. Bank
afiliasi merupakan lembaga perbankan lokal yang berdiri atas dasar hukum
negara setempat sehingga aktivitas yang dijalankan yakni aktivitas lazim bagi
bank lokal di negara tersebut.

Affiliated bank tidak dipandang sebagai bank asing dan identitas lokal
yang melekat menjadi aset berharga. Melalui afiliasinya, bank luarnegeri bisa
menikmati kemudahan dalam berkegiatan bank lokal sepenuhnya walaupun
tidak langsung. Adapun kelemahan dari bank afiliasi diantaranya ialah
lahirnya konflik dengan pemegang saham lokal mayoritas yang berkuasa atas
strategi dan operasi affiliated bank tersebut.

4) Kantor Cabang (Bank Branch)

Menurut (Promalessy, 2021) bank cabang yakni bank yang tidak


digabungan secara terpisah dari perusahaan induknya. Eksistensi bank branch
diluar negeri menjadi bagian integral sebauh bank. Bank branch bukan badan
hukum terpisah dan tanpa penerbitan saham tersendiri. Cabang menjalankan
bisnis perbankan didalan dan diluar negeri seutuhnya dinegara setempat dan
patuh pada regulasi dan tradisi yang berlaku. Bank branch menerima
simpanan, menyalurkan kredit, dan turut serta dalam pasar uang dan transaksi
perbankan lain dalam kompetisi dengan bank lokal, bank bracnh asing lain,
anak perusahaan dan afiliasi serta bank-bank luar negeri.

5) Bank Anak Perusahaan (Bank Subsidiary)

Menurut (Promalessy, 2021) bank anak perusahaan yakni bank yang


digabungkan secara terpisah dari perusahaan induknya. Bank subsidiary ialah

10
organisasi bank terpisah dan badan hukum di negara setempat selaras dengan
regulasi yang berlaku. Saham anak perusahaan tidak perlu sepenuhnya
dimiliki bank induk. Pengawasan dan penguasaan de facto bisa dimungkinkan
dengan kepemilikan saham mayoritas atau pada kondisi tertentu, dengan
kepemilikan saham lebih kecil dari mayoritas asalkan pemegang saham
lainnya tidak mempunyai hak gabungan.

Kendati demikian, pemegang seluruh saham akan lebih menguntungkan


dikarenakan tidak akan ada konflik benturan kepentingan dengan pemegang
saham minoritas. Penentuan antara pendirian bank branch atau bank
subsidiary seringkali ditentukan oleh hukum yang berlaku di negara setempat
yang mungkin menentang pendirian bank branch.

6) Bank Konsorsium (Consortium Bank)

Consortium bank ialah bank yang dimiliki oleh bank lain namun
kepemilikan sahamnya tidak lebih dari 50% dan seminim-minimnya satu
pemegang saham merupakan bank luar negeri. Pengertian lain adalah bahwa
consortium bank merupakan joint venture bank atau bank campuran sebagai
badan hukum tersendiri yang dipunyai oleh dua bank pemegang saham atau
lebih yang umumnya berbeda kebangsaan. Defisini bank campuran itu sendiri
menurut (Kurniawan & Budhi, 2015) adalah bank umum yang didirikan
bersama oleh satu bank umum atau lebih yang berlokasi di Indonesia dengan
satu atau lebih bank yang berlokasi di luar negeri.

Consortium bank harus dipisahkan dari konsorsium bank yang hanya


merupakan sekumpulan bank, tiap bank beroperasi dengan namanya sendiri,
bergabung untuk membiayai transaksi pinjaman khusus yang biasa disebut
pinjaman konsorsium, dan akan bubar sesudah satu transaksi pinjaman clear.
Sebaliknya, concortium bank mempunyai identitas hukum sendiri dan
menjalankan aktivitasnya atas dasar yang mutlak. Tujuan dari didirikannya

11
bank konsorsium adalah untuk menunjang kerjasama dengan mempersatukan
sumber modal dan manajemen bank guna pencapaian tujuan bersama.

Walaupun saat ini ada beragam bank konsorsium, tetapi sebagian besar
ditujukan untuk operasi Eurocurrency, penguatan taktik dan strategi bersama.
Berdasarkan fungsinya bank konsorsium dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok antara lain kelompok bank konsorsium dengan fungsi
pemberian pinjaman Eurocurrency jangka menengah di Euromarket dan
kelompok dengan fungsi serba guna yakni pelaksanaan aktivitas perbankan
internasional dengan penuh dan luas sebagai tambahan atas pemberian
pinjaman Eurocurrency jangka menengah.

Skema konsorsium membolehkan bank pemilik memanfaatkan peluang


pasar yang sulit untuk dimasuki. Kerapkali regulasi lokal dan faktor ekonomi
menghambat penetrasi pasar selain melalui perjanjian kerjasama internasional.

7) Hubungan Korespondensi Perbankan International (International Corresponden


Banking)

Menurut (Promalessy, 2021) hubungan koresponden ialah hubungan agen


dimana satu bank berkedudukan sebagai koresponden atau agen untuk bank
lain di negara asal bank yang pertama begitupun sebaliknya. Dalam sudut
internasional, bank bisa memenuhi kebutuhan nasabah dalam negeri pada
bidang transaksi valas dan perdagangan dengan memanfaatkan jaringan bank
koresponden. Menurut (Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Lembaga
Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP), 2015) bank koresponden
(correspondent bank) yakni bank yang berlandaskan suatu perjanjian
memiliki hubungan dengan bank lain untuk saling memberikan jasa dan atau
menjalankan transaksi atas nama dan untuk bank yang memiliki kepentingan.
Menurut (Promalessy, 2021) bank koresponden memberikan jasa dalam
membayar atau memungut dana asing, menerima letter of credit, dan memberi

12
informasi kredit. Bank koresponden ialah bank yang berada diluar negeri yang
memiliki perjanjian kerjasama untuk saling mengageni (agency arrangement).
Dalam bentuknya yang amat basic, hubungan koresponden perbankan
mendeskripsikan korelasi aktif antara dua bank untuk penyelesaian rekening
(clearing account). Akan tetapi fungi ini melebar mencakup fasilitas kredit,
jasa manajemen kas dan jasa pemberian advis, serta pemrosesan dan
penyimpanan surat berharga.

Menurut (Sattar, 2017) hubungan koresponden antara bank di Indonesia


dengan bank diluar negeri berdasarkan sifatnya dapat dijalankan dengan tiga
metode sebagai berikut:

a. Depository Correspondent

Depository correspondent adalah hubungan antara bank dengan bank


diluar negeri dimana bank bersangkutan menjaga account pada bank luar
negeri tersebut. Double trafic trade dimana kedua bank yang bersangkutan
berada, dilaksanakan melalui bank tersebut dan pembayaan dari manapun
keluar negeri dijalankan dengan cara pembebanan langsung pada rekening
yang dijaga tersebut.

b. Nondepository Correspondent

Nondepository correspondent adalah hubungan antara bank dengan bank


yang ada diluar negeri namun bank yang disebt pertama tidak menjaga
account pada bank diluar negeri. Double traffic trade antara kedua negara
dapat dilaksanakan melalui pembukaan L/C, sedangkan pembayaran dari dan
keluar negeri dengan metode request for reimbursement melewati bank yang
merupakan depository correspondent dari bank bersangkutan yang terdekat.

c. On Side Correspondent

13
On side correspondent adalah hubungan antara bank dengan bank diluar
negeri tanpa pemeliharaan account dan hubungannya terbatas.

8) Merchant Banking Subsidiary (MBS)

MBS umumnya dirancang oleh kantor induk di Amerika Serikat dengan


tujuan menjadi satu-satunya unit profesional untuk persekutuan Eurocredit
yang mewakili semua jaringan internasional bank berkaitan. Dalam banyak
hal, MBS memiliki induk di London yang membangun subsidiary dengan
kepemilikan penuh di bagian dunia lain seperti Gulf Region, Timur Jauh,
Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Subsidiaries menyampaikan kepada
induk MBS di London kemudian menyampaikannya ke kantor pusat bank
bersangkutan di negara asal. Awalnya aktivitas usaha MBS difokuskan pada
persekutuan Eurocredit namun selanjutya mengalihkan fokus ke Eurobond
underwriting, pembiayaan proyek dan jasa advis, serta penempatan
perorangan.

Produk Perbankan Internasional


Aktivitas perbankan internasional berkaitan dengan lalu lintas arus
keuangan internasional yang memberi kemudahan dalam transaksi
perdagangan dan investasi perusahaan multinasional. Produk dan jasa dalam
kelompok commision service yaitu:

1) Letter of Credit (L/C)

Menurut (Tarigan, Mahmudah, & Lestari, 2016) Letter of Credit menjadi


sarana terefektif yang disediakan oleh bank-bank devisadalam penyelesaian
pembayaran transaksi bisnis internasional. Menurut (Mansyur, 2019) L/C
ialah surat jaminan pembayaran dari opening bank atau bank penerbit L/C
kepada penjual jasa atau barang dengan syarat penyerahan dokumen dan
dipenuhinya keadaan tertentu oleh penjual. Menurut (Jaelani, 2020) Letter of
Credit atau Documentary Credit merupakn setiap janji yan bersifat irrvocable

14
dan karenanya merupakan janji pasti dari issuing bank untuk membayar
presentasi yang sesuai permohonan pembukaan L/C sama halnya dengan
penyaluran pinjaman kepada nasabah maka tanggung jawab finansial dan
integritas nasabah atau importir harus sangat diperhatikan. Menurut
(Kusumaningrum & Pujiyono, 2020) hal pembeda antara L/C dengan metode
pembayaran yang lain terletak pada keterlibatan bank sebagai pihak ketiga
diluar perjanjian jual beli yang menjadi penjamin resiko. Ketentuan tentang
L/C diatur dalam Uniform Custom and Practice for Documentary Credit
(UCP). Dalam L/C bank memiliki peran sebagai berikut:

a) Issuing bank/Opening bank/importer’s bank


Menurut (Kusumaningrum & Pujiyono, 2020)biasanya bank yang ditunjuk
sebagai issuing bank ialah bank yang berlokasi di negara importir dan
bertanggungjawab atas pembayaran sejumlah uang yang tecantum dalam tanda
terima dokumen dari eksportir (beneficiary).
b) Advising bank/seller bank/foreign correspondent bank
Menurut (Zuhri, 2019) bank merupakan bank yang ditunjuk oleh issuing bank
untuk menerima dan meneruskan L/C kepada beneficiary secara langsung atau
melalui bank lain.
c) Confirming bank
Menurut (Suhendar, 2020) confirming bank ialah bank yang ditunjuk dan
diminta oleh issuing bank untuk memberikan tambahan jaminan pembayaran
(konfirmasi) atas Letter of Credit yang diterbitkan.
d) Negotiationg bank
Menurut (Rinaldy, Ikhlas, & Utama, 2018) negotiating bank merupakan bank
yang diperkenankan untuk melakukan negosiasi atau pembayaran atas hasil
ekspor sesudah eksportir melengkapi seluruh dokumen persyaratan dalam
substansi Letter of Credit.
e) Accepting bank

15
Menurut (Zuhri, 2019) accepting bank adalah bank yang diberi kuasa oleh
issuing bank untuk melakukan akseptasi wesel dan membayar ketika jatuh tempo
dengan kondisi persyaratan L/C sudah dipenuhi.
f) Paying bank
Menurut (Rinaldy, Ikhlas, & Utama, 2018) paying bank merupakan bank yang
ditetapkan oleh issuing bank sebagai pihak tertarik atas wesel ekspor yang
diajukan untuk melakukan pembayaran atas penarikan wesel ekspor.
g) Reimbursement bank
Menurut (Mansyur, 2019) reimbursement bank ialah bank yang dipilih untuk
melakukan pembayaran yang sudah dilakukan negosiasi oleh negotiating bank.
Hak ini bisa terjadi jika antara bank eksportir dan importer tidak ada hubungan
rekening.
2) International Remittance

Menurut (Rinaldy, Ikhlas, & Utama, 2018) remittance merupakan jasa


perbankan berupa transfer uang melalui bank yang diminta oleh nasabah bank
yang mempunyai rekening pada bank tersebut ataupun nasabah yang tidak
mempunyai rekening. Menurut (Mansyur, 2019) international remittance
ialah jasa transfer uang atau valas melalui bank yang perintah pembayarannya
(payment order) dilakukan oleh bank koresponden dan atau nonkoresponden.
Jenis interantional transfer terdiri dari inward remittance atau transfer masuk
dan outward remittace atau transfer keluar.

3) International Bank Guarantees

Menurut (Hery, 2019) bank garansi adalah jaminan pembayaran yang


diberikan oleh bank kepada suatu pihak baik perorangan, perusahaan, maupun
badan atau lembaga lainnya dalam bentun surat jaminan. Menurut (Mansyur,
2019) bank garansi ialah jaminan tertulis berupa warkat/surat yang diberikan
oleh bank kepada pihak penerima jaminan dimana bank berjanji dan mengikat

16
diri untuk pemeuhan kewajiban membayar dari pihak yang dijamin dan
membayar jika pada jangka waktu dan syarat yang ditetapkan terjadi wan
prestasi pihak yang dijamin terhadap penerima jaminan. Adapun jenis garansi
bank diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Bid bond.
Menurut (Nugroho, 2021) bid bond yaitu surat jaminan dari bank yang
diberikan kepada nasabah untuk mengikuti tender suatu pekerjaan dari pemberi
kerja.
b) Performance bond
Menurut (Irawan, 2016) performance bond merupakan jaminan bank yang
diberikan atas permohonan dari nasabah karena nasabah sudah memperoleh uang
untuk mengerjakan proyek yang telah dimenangkan melalui tender.
c) Advance payment bond
Menurut (Hansen, 2015) advance payment bond atau jaminan uang muka
merupakan jaminan yang diberikan oleh ank atas uang muka yang telah diberikan
oleh pemilik proyek kepada kontraktor.
d) Retention bond
Menurut (Pramono, 2017) retention bond atau garansi pemeliharaan ialah
bank garansi yang menjamin bahwa pelaksanaan proyek sebagai pemohon akan
melaksanakan pemeliharaan terhadap proyek yang sudah selesai selama masa
warranty atau pemeliharaan berlangsung.
4) International Collection

International collection atau inkaso luasr negeri merupakan proses


penagihan dokumen berharga oleh bank atas perintah dari nasabah ataupun
untuk kepentingan bank itu sendiri. Terdapat dua jenis inkaso luar negeri
yakni inward collection dan outward collection. Menurut (Anwar, 2022)
inward collection atau inkaso masuk adalah aktivitas yang masuk atas warkat
yang sudah diterbitkan oleh nasabah sendiri, dalam inkaso masuk bank hanya

17
memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang sudah menerbitkan warkat
kepada pihak ketiga. Sedangkan outward collection atau inkaso keluar adalah
aktivitas menagih warkat yang sudah diterbitkan oleh nasabah bank lain,
disini bank menerima amanah dari nasabahnya untuk menagih warkat tersbeut
kepada nasabah bank lain.

5) Foreign Exchange Market

Menurut (Cahyadi, 2018) foreign exchange market atau pasar valuta asing
merupakan pasar yang memberikan fasilitas pertukaran valuta untuk
memudahkan transaksi perdagangan dan keuangan internasioal. Pelayanan
nasabah perorrangan oleh bank adalah jual beli uang kertas asing (UKA) dan
pembelian Traveller’s Cheque (TC.

Strategi Internasional Perbankan


Strategi yang digunakan oleh perbankan internasional bersifat
evolusioner dengan tahapan sebagai berikut:

1) Arm’s length international banking

Perpanjangan tangan dari jaringan perbankan internasional terjadi jika


bank domestik meneruskan misi perbankan internasional dari negara asalnya
yakni menerima deposito dalam valuta asing dan menyalurkan pinjaman
internasional.

2) Offshore banking

Bank menerima deposito, memberikan pinjaman, dan berinvestasi dalam


Eurocurrency.

3) Host country banking

18
Bank menyediakan semua jasa pelayanan di negara lain melalui cabang
dari induknya. Bank tersebut bersaing dengan bank lokal dalam menarik
deposito dan memberikan kredit dalam mata uang lokal dinegara setempat.

Bank Internasional di Indonesia


Berikut ini merupakan daftar bank Internasional yang ada di Indonesia berdasarkan
data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan:

Tabel 1.
Daftar Kantor Perwakilan Bank Luar Negeri di Indonesia (Bank
Konvensional)
Asal Negara Nama
Jepang Sumitomo Mitsui Trust Bank. Ltd
Icici Bank
India
Bank of India
Amerika The Bank of New York Mellon
Belanda Ing Bank NV
Natixis
Credit Industriel et Commercial
Perancis
Societe Generale
Credit Agricole Corporate and Investment Bank
Landesbank Badenwurttemberg
Jerman
DZ Bank AG Deutsche Zentral Genossenschaftsbank
Emirates NBD (PJSC)
Uni Emirat Arab
First Abu Dhabi Bank P.J.S.C
Spanyol Banco Bilbao Vizcaya Argentaria, S.A
Korea Selatan Korea Development Bank
Cathay United Bank Co.Ltd
The Shanghai Commercial and Savings Bank Ltd
Taiwan Taipei Fubon Comemrcial Bank Co.Ltd
Bank of Taiwan
First Commercial Bank. Ltd
Thailand Kasikornbank Public Company Limited
Italia Intesa Sanpaolo S.P.A
China China Development Bank
Sumber: https://ojk.go.id/

19
Tabel 2.
Daftar Kantor Perwakilan Bank Luar Negeri di Indonesia (Bank
Syariah)
Asal Negara Nama
Malaysia Asian Finance Bank Berhad
Bahrain Albaraka Banking Group B.S.C (ABG)
Sumber: https://ojk.go.id/

20
PENUTUP

Keberadaan perbankan internasional erat kaitannya dengan perdagangan


internasional, dimana perbankan internasional menjadi sarana pendukung
pembiayaan dalam perdagangan internasional. Dalam transaksi ekspor impor atau
perdagangan internasional diperlukan kepercayaan antara seluruh pihak yang terlibat.
Eksistensi bank dituntut untuk melahirkan kepercayaan kedua belah pihak dan
menjadi perantara dalam pelaksanaan transaksi pembayaran antara eksportir dan
importir. Hal ini penting dikarenakan eksportir dan importir berada dalam geografis
yang terpisah dan bahkan tidak saling mengenal. Resiko besar bagi eksportir jika
pengiriman barang telah dilakukan namun tidak ada jaminan pembayaran. Sedangkan
resiko bagi importir ialah saat sudah melakukan pembayaran namun tidak ada
jaminan kelengkapan dokumen. Dalam kondisi ini, keberadaan bank dengan
garansinya sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan dan menjaga rasa saling percaya
antara pihak yang terlibat dalam perdaganan internasional.

21
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S. (2022). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN. Cirebon: Green Publisher
Indonesia.
Cahyadi, I. (2018). ALGORITHMIC TRADING STRATEGIES BERBASIS
ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SEBAGAI ALAT BANTU ANALISIS
TEKNIKAL PADA PERDAGANGAN VALUTA ASING. Jurnal Tata
Kelola dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi, 102-121.
Hansen, S. (2015). Manajemen Kontrak Kontruksi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum.
Harianto, R. A. (2021). BISNIS INTERNASIONAL Suatu Kajian Tentang:
TRANSAKSI EKONOMI PERDAGANGAN DAN INVESTASI ASING.
Purbalingga: EUREKA MEDIA AKSARA.
Hery. (2019). BANK dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Grasindo.
Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP).
(2015). Mengenal Operasional Perbankan 1: Modul Sertifikasi Jenjang
Kualifikasi V Untuk Operation Back Office, Jenjan Kalifikasi V Untuk Credit
Operation & Administration, dan Jenjang Kualifikasi VI Untuk Operation
POlicy & Procedure IBI-LSPP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Irawan, J. J. (2016). SURAT BERHARGA: SUATU TINJAUAN YURIDIS DAN
PRAKTIS. Jakarta: KENCANA.
Jaelani, A. (2020). MODUL PEMBELAJARAN PERBANKAN INTERNASIONAL
(Kebijakan dan Prosedur Transaksi Devisa pada Industri Perbankan).
Jakarta: STIE SWADAYA.
Kurniawan, P., & Budhi, M. K. (2015). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kusumaningrum, D. R., & Pujiyono. (2020). Menerobos Prinsip Kerahasiaan Bank
Guna Mencegah Risiko Gagal Bayar dan Kejahatan Lintas Negara
Menggunakan Letter of Credit. Jurnal Magister Hukum Udayana, 330-342.
Mansyur, N. (2019). MANAJEMEN VALUTA ASING: Dasar Keputusan Keuangan
Perusahaan Multiasional. Klaten: Lakeisha.
Nugroho, A. S. (2021). MENGENAL PERBANKAN INDONESIA (Konsep Bank,
Praktik Bank Mini, dan Banker Karier). Bogor: Guepedia.

22
Pramono, Y. Y. (2017). TANGGUNG GUGAT PERDATA BANK TERHADAP
KLAIM BANK GARANSI YANG DIKELUARKAN. Jurnal Cakrawala
Hukum, 230-239.
Promalessy, R. (2021). BUKU AJAR BISNIS INTERNASIONAL. Bandung: MEDIA
SAINS INDONESIA.
Rinaldy, E., Ikhlas, D., & Utama, A. (2018). PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sattar. (2017). Buku Ajar Ekonomi Internasional. Yogyakarta: Deepublish.
Suhendar, M. (2020). PENERAPAN HYBRID CONTRACT PADA LETTER OF
CREDIT. Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah, 112-122.
Tarigan, W., Mahmudah, S., & Lestari, S. N. (2016). PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP NASABAH BANK PENERBIT LETTER OF CREDIT (L/C).
DIPONEGORO LAW REVIEW, 1-14.
Zuhri, M. (2019). SISTEM PEMBAYARAN TRANSAKSI EKSPOR IMPOR
DENGAN LETTER OF CREDIT (L/C) PADA PT BPD JABAR DAN
BANTEN TBK. KANTOR CABANG MEDAN. Jurnal Ilmiah Skylandsea,
44-57.

23

Anda mungkin juga menyukai