Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PERBANKAN INTERNASIONAL”

OLEH :

KELOMPOK VI

1. OZHIN DJU BIRE (20410160)


2. MATILDA S. LETI KOTAN (20410152)
3. ERNY ANGGRIANI MAUTUKA (20410191)
4. FRANSISKA BOLGIA EWALDE MALI (20400189)
5. FICTORIA ATA (20410171)
6. ELISABETH PIT’AY (20410198)
7. LILINDA LAGA HAE (20410162)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenanannya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perbankan Internasional” ini
dengan baik dan tepat waktu.

Tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut serta
berkontribusi dan memotivasi dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan maksimal. Sepenuhnya kami sadari bahwa masih ada banyak
kekurangan dari makalah ini, oleh karena itu kami harapkan segala bentuk kritik dan sdaran
yang membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Kamii juga berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Kupang, 12 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1 Definisi Perbankan Internasional....................................................................................6

2.2 Jenis Perbankan Internasional.........................................................................................6

2.3 Struktur Organisasi dan Operasi Perbankan Internasional..............................................7

2.4 Produk Perbankan Internasional.....................................................................................13

BAB III PENUTUP.............................................................................................................17

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Dewasa ini perkembangan ekonomi global menuju perdagangan bebas
yang mengakibatkan baik perdagangan maupun bisnis keuangan semakin tidak
memperdulikan batas wilayah. Globalisasi arus keuangan yang semakin kompleks
memicu perubahan mekanisme perdagangan di pasar uang darclose market system
menjadi open market system. Oleh karenanya, terjadi perkembangan instrumen pasar
yang kian beragam dan meningkatkan efisiensi serta pilihan penanaman dana bagi
bank. Saat ini, negara didunia berkompetisi untuk menjadi lebih unggul dari pada
negara lain. Keunggulan tersebut dapat bersumber dari alam, letak geografis, iklim,
penduduk, tingkat harga, keahlian tenaga kerja, serta kondisi struktur sosial dan
ekonomi. Keunggulan itu melahirkan perbedaan yang mencakup persediaan barang
yang dihasilkan, mutu dan kuantitas barang, serta biaya yang dibutuhkan. Sebuah
produk yang dihasilkan oleh suatu negara terkadang tidak seluruhnya dikonsumsi oleh
negara sendiri, sehingga memberikan dorongan untuk memperdagangkannya keluar
dari batas negaranya. Perdagangan produk dari suatu negara ke negara lain diluar batas
negara itulah yang disebut dengan perdaganan internasional. Suatu negara memiliki
kuantitas produk yang berlebihan, dilain sisi terdapat negara yang kekurangan akan
produk tersebut, dengan demikian negara yang menjual produknya ke negera lain
dikenal dengan eksportir sedangkan negara yangmemberi disebut importir. Dalam
perdagangan internasional diperlukan penyelesaian pembiayaan atau pembayaran yang
mana sangat lekat hubungannya dengan cash flow dan aktivitas perbankan
internasional. Aktivitas perbankan ini menimbulkan transaksi pasar uang. Perbankan
internasional tidak sekadar menawarkan pinjaman dana namun juga menyediakan jasa
layanan keuangan yang memperlancar aktivitas transaksi perdagangan dan investasi
perusahaan multinasional disuatu negara. Dalam transaksi ekspor impor atau
perdagangan internasional dibutuhkan sebuah unsur saling percaya. Eksistensi bank
dituntut untuk melahirkan kepercayaan kedua belah pihak dan menjembatani
pelaksanaan transaksi pembayaran antara eksportir dan importir. Hal ini penting
dikarenakan eksportir dan importir berada dalam geografis yang terpisah dan bahkan
tidak saling mengenal. Resiko besar bagi eksportir jika pengiriman barang telah
dilakukan namun tidak ada jaminan pembayaran. Sedangkan resiko bagi importir ialah

4
saat sudah melakukan pembayaran namun tidak ada jaminan kelengkapan dokumen.
Pada kondisi ini bank memiliki peran sebagai penghubung dalam penyelesaian
transaksi perdagangan internasional terkhusus tentang metode pembayarannya.
Keberadaan jaminan bank akan menumbuhkan rasa saling percaya antara kedua belah
pihak.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan perbankan internasional?
2) Apa saja jenis perbankan internasional?
3) Bagaimana struktur dan operasi perbankan internasional?
4) Apa saja produk perbankan internasional?
1.3 Tujuan Pembahasan
1) Untuk mengetahui apa itu perbankn internasional
2) Untuk mengetahui jenis – jenis perbankan inernasional
3) Untuk mengetahui struktur dan operasi perbankan internasional
4) Untuk mengetahui apa saja produk perbankan internasional

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perbankan Internasional


Perbankan internasional merujuk pada aktivitas bisnis yang dilakukanoleh bank
lintas negara dan melibatkan pemakaian mata uang yang berbeda.Perbankan
internasional mendukung aktivitas bisnis perusahaan internasionalmelalui pembiayaan
ekspor dan impor, perdagangan valuta asing dan Eurocurrecy, pengorganisasian dan
partisipasi dalam kredit sindikasiinternasional, pinjam meminjam dana di Eurocurrency,
penjamin obligasiEropa dan obligasi lain, keterlibatan dalam pembiayaan proyek,
penyediaan jasa manajemen kas internasional, beroperasi sebagai bank lokal
yanmenyediakan layanan penyimpanan deposito dan pembelian kredit denganmata
uang domestik, dan penyediaan informasi dan pemberian nasehat baginasabah.
Perbankan internasional terfokus dibeberapa kota yang juga dikenalsebagai pusat
keuangan dunia dan pusat keuangan dunia yang terbesar adalahLondon, New York, dan
Tokyo.
2.2 Jenis Perbankan Internasional
Menurut (Harianto, 2021) bank internasional umumnya mempunyai jaringan
global, adapun bank dengan jaringan global tersebut dapatdigolongkan
menjadirepresentatif offices, correspondent banks, branch bank,affiates, dan
subsidiaries.Sedangkan menurut (Mansyur, 2019) jenis-jenis perbankan internasional
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Multinational Retail Banking
Multinational retail banking adalah directinvestasi perindustrian di luar
negeri dimana bank menggunakan teknologi, pengetahuan pemasaran,
danmanajemen yang dikembangkan untuk pemakaian dalam negeri dengan
biayamarjinal yang amat murah diluar negeri. Pemisahan antara produk, letak
kantor cabang, promsi, dan otomasi back office merupakan beberapa
spesialisasi retail banking yang bisa di implementasikan di pasar luar negeri.
Akan tetapi keuggulan berkompetisi ini tidak cukup meyakinkan karena
keseluruhan dapat ditiru oleh bank lokal. Oleh karena itu perbankan
internasional yang hanya didasarkan padaretail banking tidak cukup berhasil.

6
2. Multinational Wholwsale Banking
Multinational Wholwsale Banking bergerak menjadi perantara
penyaluran uang jumlah besar keluar negeri terutama melewati pasar euro
currency. Multinational Wholwsale Banking mengambil manfaat dari rasio
ekonomi dalam pembiayaan, pengumpulan informasi, dan investasi. Kapabilitas
menyebar overhead cost antara berbagai negara ini memberikan keunggulan
bersaing kepada bank internasional terhadap lembaga perbankan dalam negeri
yang murni. Lebih jauh lagi aktivitas perbankan dibidang valuta asing nantinya
mendapatkan kebebasan dari regulasi perbankan terhadap kegiatan perbankan
dalam negeri. Dispensasi keterikatan regulasi ini umumnya mengurangi ongkos
bagi Multinational Wholwsale Banking.
3. Multinational Service Banking
Multinational service bankingmerujuk pada aktivitas perbankan
yangdiarahkan kepada pemberian pelayanan pada kebutuhan keuangan anak
perusahaan multinasional diluar negeri. Bertumpu pada ikatan usahatradisional
dengan induk perusahaan diluar negeri, bank internasionalmendapatkan manfaat
dari tatacara kerja yang tidak formal, dan hubungan pribadi berkepanjangan
adalah penting bagi pelayanan jasa keuangan. Jalinankomersial yang
berkelanjutan antara bank dan kantor pusat perusahaan akanmemperlancar jalan
bagi penerimaan informasi tentang keadaan keuangan perusahaan denganlow
costdan kecepatan tinggi, dimana hal ini menjadikeuntungan posisi dalam
kompetisi dengan bank lokal.
2.3 Struktur Organisasi dan Operasi Perbankan Internasional
Pembangunan kantor bank diluar negeri diantaranya bertujuan untuk memasuki
pasar baru, dan memenuhi kebutuhan nasabah seperti fasilitas retail bagi tenaga kerja
dan wisatawan yang datang dari negaranya atau anak perusahaan nasabahnya didalam
negeri yang terletak di negara setempat. Pembangunan jaringan perbankan internasional
akan memberikan kemudahan bagi usaha dieuro market dalam penghimpunan dan
peletakan dana diluar negeri.

7
Seperti saat bank Amerika dan Jerman mendapati pembatasan pemberian pinjaman
keluar negeri dari sumber dana dalam negeri, mereka membangun kantor diluar negeri
untuk mengumpulkan dan meminjamkan valutanya.
Aktivitas perbankan internasional diluar negeri bisa dilakukan oleh beragam
unit organisasi bank misalnya agen, cabang, kantor perwakilan, afiliasi, anak
perusahaan, bank konsorsium, dan usaha patungan yang memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing tergantung hukum dan praktek yang diterapkan di
negara kedudukan kantor bank dan masing-masing strategi lembaga perbankan.
Menurut (Mansyur,2019) struktur organisasi dan operasi perbankan
internasional terdiri dari kantor perwakilan (Representative Office), keagenan
(agency), bank afiliasi (affiliated bank ), kantor cabang (bank branch), bank anak
perusahaan (bank subsidiary), bank konsorsium (consortium bank), hubungan
koresponden perbankan internasional (international corresponden banking ), dan
Merchant Banking Subsidiary (MBS).
1. Kantor Perwakilan (Representative office )
Pendirian kantor perwakilan diluar negeri menjadi cara yang relatif
murah dalam pemanfaatan opportunity usaha. Kantor perwakilan tidak
menjalankan hal sebagaimana di kantor bank, tidak memiliki tempat layanan
kasir atau fasilitas pelayanan transaksi kas. Fungsi dari kantor perwakilan ini
adalah menghimpun informasi usaha dan mentransfernya ke kantor pusat dan
kantor cabang, seringkali menjalankan transaksi bisnis lokal untuk dicatat di
kantor jaringan lain yang diperbolehkan untuk mencatatnya. Pejabat kantor
perwakilan diperbolehkan meninjau bank ke responden banknya dan nasabah di
negara setempat dan negara tetangga. Dikarenakan kantor perwakilan dapat
beroperasi dengan budget rendah dan bisa dengan mudah ditutup, banyak bank
sudah mendirian kantor perwakilan guna memanfaatkan pasar luar negeri baru.
Kendati demikian, ada pula kelemahan dari bentuk kantor perwakilan
diantaranya terbatasnya kewenangan dalam pengembangan bisnis baru, kurang
dalam dan luas penelitian yang dijalankan akibat dari minimnya tenaga dan
fasilitas. Adapun kelebihannya ialah sebagai salah satu stategi pada suatu
tingkat pertumbuhan bank tertentu.

8
2. Keagenan ( Agency)
Keagenan adalah bentuk organisasi bank yang diantara bentuk
representative office dan bank branch. Kantor agen tida bisa menerima
tabungan dari penduduk negara setempat, namun setiap waktu dapat menerima
pinjaman untuk tujuan khusus dari bank lain.
Pinjaman tidak diperoleh dari masyarakat umum dan dikembalian
dalam tempo yang layak setelah tujuan tercapai dengan cara yang selaras
dengan sifat dan jumlah rekening. Kantor agency aktif memberikan pinjaman
untuk pembiayaan perdaganan, industri, dan transaksi internasional dengan
dana yan bersumber dari inter bank money market atau Eurocurrency.
3. Bank Afiliasi ( Affiliated Bank)

Menurut (Promalessy, 2021) bank afiliasi (affiliated bank ) yakni bank


yang beroperasi diluar negeri tempat mereka mengambil bagian dalam
kepemilikan bersama dengan mitra lokal maupun asing. Bank afiliasi
merupakan bank lokal yang umumnya memiliki nama lokal, dimana bank luar
negeri memiliki kepemilikan sebagian saham tanpa hak pengawasan. Bank
afiliasi merupakan lembaga perbankan lokal yang berdiri atas dasar hukum
negara setempat sehingga aktivitas yang dijalankan yakni aktivitas lazim bagi
bank lokal di negara tersebut. Affiliated bank tidak dipandang sebagai bank
asing dan identitas lokal yang melekat menjadi aset berharga. Melalui
afiliasinya, bank luar negeri bisa menikmati kemudahan dalam berkegiatan bank
lokal sepenuhnya walaupun tidak langsung. Adapun kelemahan dari bank
afiliasi diantaranya ialah lahirnya konflik dengan pemegang saham lokal
mayoritas yang berkuasa atas strategi dan operasi affiliated bank tersebut.

4. Kantor Cabang ( Bank Branch)

Menurut (Promalessy, 2021) bank cabang yakni bank yang tidak


digabungan secara terpisah dari perusahaan induknya. Eksistensi bank branch
diluar negeri menjadi bagian integral sebauh bank. Bank branch bukan badan
hukum terpisah dan tanpa penerbitan saham tersendiri. Cabang menjalankan
bisnis perbankan didalan dan diluar negeri seutuhnya dinegara setempat dan
patuh pada regulasi dan tradisi yang berlaku.

9
Bank branch menerima simpanan, menyalurkan kredit, dan turut serta dalam
pasar uang dan transaksi perbankan lain dalam kompetisi dengan bank lokal,
bank bracnh asing lain, anak perusahaan dan afiliasi serta bank-bank luar
negeri.

5. Bank Anak Perusahaan ( Bank Subsidiary)

Menurut (Promalessy, 2021) bank anak perusahaan yakni bank yang


digabungkan secara terpisah dari perusahaan induknya. Bank subsidiary ialah
organisasi bank berpisah dan badan hukum di negara setempat selaras dengan
regulasi yang berlaku. Saham anak perusahaan tidak perlu sepenuhnya dimiliki
bank induk. Pengawasan dan penguasaan de facto bisa dimungkinkan dengan
kepemilikan saham mayoritas atau pada kondisi tertentu, dengan kepemilikan
saham lebih kecil dari mayoritas asalkan pemegang saham lainnya tidak
mempunyai hak gabungan.

6. Bank Konsorsium (Consortium Bank)

Consortium Bank ialah bank yang dimiliki oleh bank lain namun
kepemilikan sahamnya tidak lebih dari 50% dan seminim-minimnya satu
pemegang saham merupakan bank luar negeri. Pengertian lain adalah bahwa
Consortium Bank merupakan joint venture bank atau bank campuran sebagai
badan hukum tersendiri yang dipunyai oleh dua bank pemegang saham atau
lebih yang umumnya berbeda kebangsaan. Definisi bank campuran itu sendiri
menurut (Kurniawan & Budhi, 2015) adalah bank umum atau lebih yang
berlokasi di Indonesia dengan satu atau lebih bank yang berlokasi di luar negeri.

Consortium Bank harus dipisahkan dari konsorsium bank yang hanya


merupakan sekumpulan bank, tiap bank beroperasi dengan namanya sendiri,
bergabung untuk membiayai transaksi pinjaman khusus yang biasa disebut
pinjaman konsorsium, dan akan bubar sesudah satu transaksi pinjaman clear.
Sebaliknya, Consortium Bank mempunyai identitas hukum sendiri dan
menjalankan aktivitasnya atas dasar yang mutlak.

10
Tujuan dari didirikannya bank konsorsium adalah untuk menunjang kerjasama
dengan mempersatukan sumber modal dan manajemen bank guna pencapaian
tujuan bersama.Skema konsorsium membolehkan bank pemilik memanfaatkan
peluang pasar yang sulit untuk dimasuki. Kerapkali regulasi lokal dan faktor
ekonomi menghambat penetrasi pasar selain melalui perjanjian kerjasama
internasional.

7. Hubungan Korespondensi Perbankan International (International


Corresponden Banking)

Menurut (Promalessy, 2021) hubungan koresponden ialah hubungan


agen dimana satu bank berkedudukan sebagai koresponden atau agen untuk
bank lain di negara asal bank yang pertama begitupun sebaliknya. Dalam sudut
internasional, bank bisa memenuhi kebutuhan nasabah dalam negeri pada
bidang transaksi valas dan perdagangan dengan memanfaatkan jaringan bank
koresponden. Menurut (Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP), 2015) bank koresponden (correspondent bank)
yakni bank yang berlandaskan suatu perjanjian memiliki hubungan dengan bank
lain untuk saling memberikan jasa dan atau menjalankan transaksi atas nama
dan untuk bank yang memiliki kepentingan. Menurut (Promalessy, 2021) bank
koresponden memberikan jasa dalam membayar atau memungut dana asing,
menerima letter of credit, dan memberi informasi kredit. Bank koresponden
ialah bank yang berada diluar negeri yang memiliki perjanjian kerjasama untuk
saling mengageni (agency arrangement). Dalam bentuknya yang amat basic,
hubungan koresponden perbankan mendeskripsikan korelasi aktif antara dua
bank untuk penyelesaian rekening (clearing account). Akan tetapi funsi ini
melebar mencakup fasilitas kredit, jasa manajemen kas dan jasa pemberian
advis, serta pemrosesan dan penyimpanan surat berharga.

Menurut (Sattar, 2017) hubungan koresponden antara bank di Indonesia


dengan bank diluar negeri berdasarkan sifatnya dapat dijalankan dengan tiga
metode sebagai berikut:

11
a. Depository Correspondent

Depository Correspondent adalah hubungan antara bank dengan


bank diluar negeri dimana bank bersangkutan menjaga account pada bank
luar negeri tersebut. Double trafic trade dimana kedua bank yang
bersangkutan berada, dilaksanakan melalui bank tersebut dan pembayaran
dari manapun keluar negeri dijalankan dengan cara pembebanan langsung
pada rekening yang dijaga tersebut.

b. Nondepository Correspondent

Nondepository Correspondent adalah hubungan antara bank dengan


bank yang ada di luar negeri namun bank yang di sebut pertama tidak
menjaga accoount pada bank di luar negeri. Double traffic trade antara
kedua negara dapat dilaksanakan melalui pembukaan L/C, sedangkan
pembayaran dari dan keluar negeri dengan metode request for
reimbursement melewati bank yang merupakan depository correspondent
dari bank bersangkutan yang terdekat.

c. On Side Correspondent

On Side Correspondent adalah hubungan antara bank dengan bank


diluar negeri tanpa pemeliharaan account dan hubungannya terbatas.

8. Merchant Banking Subsidiary (MBS)

MBS umumnya dirancang oleh kanotr induk di Amerika Serikat dengan


tujuan menjadi satu-satunya unit profesional untuk persekutuan Eurocredit yang
mewakili semua jaringan internasional bank berkaitan. Dalam banyak hal, MBS
memiliki induk di London yang membangun subsidiary dengan kepemilikan
penuh di bagian dunia lain seperti Gulf Region, Timur Jauh, Amerika Selatan,
dan Amerika Tengah. Subsidiaries menyampaikan kepada induk MBS di
London kemudian menyampaikannya ke kantor pusat bank bersangkutan di
negara asal. Awalnya aktivitas usaha MBS difokuskan pada persekutuan
Eurocredit namun selanjutnya mengalihkan fokus ke Eurobond underwriting,
pembiayaan proyek dan jasa advis, serta penempatan perorangan.

12
2.4 Produk Perbankan Internasional

Aktivitas perbankan internasional berkaitan dengan lalu lintas arus keuangan


internasional yang memberi kemudahan dalam transaksi perdagangan dan investasi
perusahaan multinasiona. Produk dan jasa dalam kelompok commision service yaitu :

1. Letter of Credit (L/C)

Menurut ( Tarigan, Mahmudah da Lestari, 2016 L/C menjjadi sarana terefektif


yang disediakan oleh bank bank devisa dalam penyelesaian pembayaran
transaksi bisnis Internasional. Menurut Jaelani L/C merupakan setiap jani yang
bersifat irvocable dan karenanya merupakan janji pasti dariissuing bank untuk
membayar presentasi yang sesuai permohonan pembukaan L/C sama halnya
dengan penyaluran pinjaman kepada nasabah maka tanggung jawab finansial
danintegritas nasabah atau importir harus sangat diperhatikan.
Menurut(Kusumaningrum & Pujiyono, 2020) hal pembeda antara L/C dengan
metode pembayaran yang lain terletak pada keterlibatan bank sebagai pihak
ketigadiluar perjanjian jual beli yang menjadi penjamin resiko. Ketentuan
tentangL/C diatur dalamUniform Custom and Practice for Documentary Credit
(UCP). Dalam L/C bank memiliki peran sebagai berikut:

a. Issuing bank/Opening bank/importer’s bank Menurut (Kusumaningrum &


Pujiyono, 2020)biasanya bank yang ditunjuk sebagaiissuing bankialah bank
yang berlokasi di negara importir dan bertanggungjawab atas pembayaran
sejumlah uang yang tecantum dalam tandaterima dokumen dari eksportir
(beneficiary).

b. Advising bank/seller bank/foreign correspondent bank Menurut (Zuhri,


2019)bankmerupakan bank yang ditunjuk olehissuing bank untuk menerima
dan meneruskan L/C kepadabeneficiarysecara langsung ataumelalui bank
lain.

c. Confirming bank Menurut (Suhendar, 2020)confirming bankialah bank


yang ditunjuk dandiminta olehissuing bankuntuk memberikan tambahan
jaminan pembayaran(konfirmasi) atas Letter of Credityang diterbitkan.

13
d. Negotiationg bank Menurut (Rinaldy, Ikhlas, & Utama, 2018)negotiating
bankmerupakan bank yang diperkenankan untuk melakukan negosiasi atau
pembayaran atas hasilekspor sesudah eksportir melengkapi seluruh
dokumen persyaratan dalamsubstansi Letter of Credit

e. Accepting bank

Menurut (Zuhri, 2019)accepting bankadalah bank yang diberi kuasa


olehissuing bankuntuk melakukan akseptasi wesel dan membayar ketika
jatuh tempodengan kondisi persyaratan L/C sudah dipenuhi.

f. Paying bank Menurut (Rinaldy, Ikhlas, & Utama, 2018) paying


bankmerupakan bank yangditetapkan olehissuing banksebagai pihak tertarik
atas wesel ekspor yangdiajukan untuk melakukan pembayaran atas
penarikan wesel ekspor.

g. Reimbursement bank Menurut (Mansyur, 2019)reimbursement bankialah


bank yang dipilih untuk melakukan pembayaran yang sudah dilakukan
negosiasi olehnegotiating bank.Hak ini bisa terjadi jika antara bank eksportir
dan importer tidak ada hubunganrekening.

2. International Remittance

Menurut (Rinaldy, Ikhlas, & Utama, 2018)remittancemerupakan jasa perbankan


berupa transfer uang melalui bank yang diminta oleh nasabah bank yang
mempunyai rekening pada bank tersebut ataupun nasabah yang tidak
mempunyai rekening. Menurut (Mansyur, 2019)international remittanceialah
jasa transfer uang atau valas melalui bank yang perintah
pembayarannya( payment order ) dilakukan oleh bank koresponden dan atau
nonkoresponden.Jenisinterantional transferterdiri dariinward remittanceatau
transfer masuk danoutward remittaceatau transfer keluar

14
3. International Bank Guarantees

Menurut (Hery, 2019) bank garansi adalah jaminan pembayaran yangdiberikan


oleh bank kepada suatu pihak baik perorangan, perusahaan, maupun badan atau
lembaga lainnya dalam bentun surat jaminan. Menurut (Mansyur,2019) bank
garansi ialah jaminan tertulis berupa warkat/surat yang diberikanoleh bank
kepada pihak penerima jaminan dimana bank berjanji dan mengikat diri untuk
pemeuhan kewajiban membayar dari pihak yang dijamin danmembayar jika
pada jangka waktu dan syarat yang ditetapkan terjadi wan prestasi pihak yang
dijamin terhadap penerima jaminan. Adapun jenis garansi bank diantaranya
adalah sebagai berikut:

a. Bid bond.Menurut (Nugroho, 2021)bid bondyaitu surat jaminan dari


bank yangdiberikan kepada nasabah untuk mengikuti tender suatu
pekerjaan dari pemberikerja.

b. Performance bond Menurut (Irawan, 2016) performance


bondmerupakan jaminan bank yangdiberikan atas permohonan dari
nasabah karena nasabah sudah memperoleh uanguntuk mengerjakan
proyek yang telah dimenangkan melalui tender

c. Advance payment bond Menurut (Hansen, 2015)advance payment


bondatau jaminan uang mukamerupakan jaminan yang diberikan oleh
ank atas uang muka yang telah diberikanoleh pemilik proyek kepada
kontraktor.

d. Retention bond Menurut (Pramono, 2017)retention bondatau garansi


pemeliharaan ialah bank garansi yang menjamin bahwa pelaksanaan
proyek sebagai pemohon akanmelaksanakan pemeliharaan terhadap
proyek yang sudah selesai selama masawarrantyatau pemeliharaan
berlangsung

15
4. International Collection

International collectionatau inkaso luasr negeri merupakan proses penagihan


dokumen berharga oleh bank atas perintah dari nasabah ataupununtuk
kepentingan bank itu sendiri. Terdapat dua jenis inkaso luar negeriyakniinward
collection danoutward collection. Menurut (Anwar, 2022)inward collectionatau
inkaso masuk adalah aktivitas yang masuk atas warkatyang sudah diterbitkan
oleh nasabah sendiri, dalam inkaso masuk bank hanya memeriksa kecukupan
dari nasabahnya yang sudah menerbitkan warkatkepada pihak ketiga.
Sedangkanoutward collectionatau inkaso keluar adalahaktivitas menagih warkat
yang sudah diterbitkan oleh nasabah bank lain,disini bank menerima amanah
dari nasabahnya untuk menagih warkat tersbeutkepada nasabah bank lain

5. Foreign Exchange Market

Menurut (Cahyadi, 2018) foreign exchange market atau pasar valuta asing,
merupakan pasar yang memberikan fasilitas pertukaran valuta untuk
memudahkan transaksi perdagangan dan keuangan internasioal.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberadaan perbankan internasional erat kaitannya dengan


perdaganganinternasional, dimana perbankan internasional menjadi sarana pendukung
pembiayaan dalam perdagangan internasional. Dalam transaksi ekspor impor atau
perdagangan internasional diperlukan kepercayaan antara seluruh pihak yang
terlibat.Eksistensi bank dituntut untuk melahirkan kepercayaan kedua belah pihak
danmenjadi perantara dalam pelaksanaan transaksi pembayaran antara eksportir
danimportir. Hal ini penting dikarenakan eksportir dan importir berada dalam
geografisyang terpisah dan bahkan tidak saling mengenal. Resiko besar bagi eksportir
jika pengiriman barang telah dilakukan namun tidak ada jaminan pembayaran.
Sedangkanresiko bagi importir ialah saat sudah melakukan pembayaran namun tidak
ada jaminan kelengkapan dokumen. Dalam kondisi ini, keberadaan bank
dengangaransinya sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan dan menjaga rasa saling
percayaantara pihak yang terlibat dalam perdaganan internasional.

17
DAFFTAR PUSTAKA

Anwar, S. (2022). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN. Cirebon: Green Publisher


Indonesia.

Jaelani, A. (2020). MODUL PEMBELAJARAN PERBANKAN


INTERNASIONAL(Kebijakan dan Prosedur Transaksi Devisa pada Industri
Perbankan).Jakarta: STIE SWADAYA.

Mansyur, N. (2019). MANAJEMEN VALUTA ASING: Dasar Keputusan Keuangan


Perusahaan Multiasional.

https://id.scbribd.com

18

Anda mungkin juga menyukai