Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN, TABUNGAN DAN INVESTASI


TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL”
MATA KULIAH : EKONOMI MAKRO
DOSEN PENGAMPU : Rachmat Gunawan,M.Si.

Disusun Oleh:
Aristyo Nabiel Ryanza (11190810000051)
Ratna Kusuma Dewi (11190810000058)
Dinda Febriani Budiman (11190810000099)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020/1442 H

1
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat dan kasih
sayang-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.  Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi penghujung alam yakni Nabi Muhammad
SAW, tak lupa kepada keluarga-Nya, sahabat-Nya dan semoga sampailah  kepada kita.
Makalah dengan judul Lembaga-Lemabaga keunagan,Tabungan dan Investasi
terhadap Pendapatan Nasional ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ekonomi Makro. Makalah ini berisi tentang perihal peran lembaga-lembaga keuangan serta
tabungan, dan investasi terhadap pendapatan nasional yang mengacu pada pembelajaran
Ekonomi Makro.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rachmat Gunawan,M.Si. yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini. 

Jakarta, 30 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.2 Tujuan Pembahasan...................................................................................4
BAB II..............................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................5
2.1 Lembaga Keuangan.....................................................................................5
2.2 Pasar Keuangan, Bank, dan Reksa Dana.....................................................7
2.3 Tabungan dan Investasi..............................................................................14
2.4 Pasar Dana Pinjaman dan Mekanismenya.................................................16
BAB III............................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.................................................................................................19
3.2 Saran...........................................................................................................19
Referensi..........................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem keuangan merupakan suatu sarana penting dalam peradaban masyarakat
modern. Tugas utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
dana tersebut kepada peminjam untuk kemudian digunakan untuk ditanamkan pada sektor
produksi atau investasi, di samping digunakan untuk aktivitas membeli barang dan jasa-
jasa sehingga aktivitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan
standar kehidupan. Oleh karena itu, sistem keuangan memiliki peranan yang sangat
mendasar dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat. Penting bagi kita pula
mengetahui apa saja yang butuhkan dalam sistem keuangan secara luas yang nantinya
akan membantu perkembangan negara dan juga membantu warga negara dalam mengatur
sistem keuangan sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Lembaga Keuangan dan apa fungsinya?
2. Apa saja itu Pasar Keuangan,Bank dan Reksa Dana?
3. Apa itu Tabungan?
4. Bagaimana Investasi dalam perhitungan pendapatan nasional?
5. Apa itu pasar dana pinjaman dan bagaimana mekanismenya?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui Lembaga Keuangan dan apa fungsinya
2. Mengatahui Pasar Keuangan,Bank dan Reksa Dana
3. Mengetahui pengertian serta fungsi tabungan
4. Mengetahui dan dapat menentukan cara Investasi dalam perhitungan pendapatan
nasional
5. Mengetahui bagaimana pasar dana pinjaman dan bagaimana mekanismenya

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lembaga Keuangan


Secara umum lembaga keuangan dapat diartikan sebagai suatu badan yang bergerak
dalam dunia keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat dalam
rangka memenuhi kebutuhan dalam kehidupannya.

Berdasarkan pengertian lembaga keuangan tersebut diatas, maka fungsi lembaga


keuangan yaitu:

1. Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan menggunakan uang dan
instrumen kredit. Fungsi lembaga keuangan sebagai lembaga yang memperlancar
pertukaran produk tersebut yang istilah “tranmision role”,. Media uang berfungsi
sebagai alat tukar-menukar atau alat yang memperlancar pertukaran yang pada tahap
perekonomian ini, pertukaran dilakukan dengan menggunakan alat pembayaran secara
kredit (instrumen kredit) seperti kartu kredit, cek, dan lain-lain.

2. Menghimpun dana dari sektor rumah tangga (masyarakat) dalam bentuk tabungan dan
menyalurkan kepada sektor perusahaan dalam bentuk pinjaman. Dengan kata lain
lembaga keuangan menghimpun dari pihak yang berlebihan dana dan menyalurkan
kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi lembaga keuangan yang demikian ini
sering disebut dengan “intermediation role”, yaitu peran lembaga keuangan sebagai
lembaga perantara antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.

3. Memberikan analisa dan informasi ekonomi, yaitu :

- Lembaga keuangan melaksanakan tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisa
ekonomi dan kredit untuk kepentingan lembaga keuangan dan kepentingan
pihak lain(nasabah).

- keuangan berkewajiban menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna dan


menguntungkan bagi nasabahnya.

5
- Analisa dan informasi ekonomi yang diberikan lembaga keuangan sangat berguna
bagi lembaga keuangan itu sendiri dan nasabah.

4. Bagi lembaga keuangan, analisis dan informasi ekonomi berguna untuk keselamatan
dana yang disalurkan kepada nasabah peminjam sehingga akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kredit macet. Misalnya, dalam memberikan kredit untuk
kegiatan investasi, lembaga keuangan akan melakukan analisis dan informasi
ekonomi mikro dan makro (dalam analisis dan informasi ekonomi mikro), lembaga
keuangan akan meneliti kelayakan nasabah dalam memperoleh dana pinjaman
sehingga nasabah dapat membayar pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan
(self liguiditing), sedangkan pada analisa dan informasi ekonomi makro, lembaga
keuangan akan melakukan studi perekonomian secara nasional sehingga diperoleh
data perekonomian makro yang bermanfaat.

5. Memberikan jaminan, dalam arti bahwa lembaga keuangan mampu memberikan


jaminan hukum dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang dipercayakan
kepada lembaga keuangan tersebut.

6. Menciptakan dan memberikan likuiditas. Hal ini terjadi karena lembaga keuangan
mampu memberikan keyakinan kepada nasabah bahwa dana yang disimpan akan
dikembalikan pada waktu dibutuhkan atau pada waktu jatuh tempo.

Untuk menguatkan dana tabungan yang dapat digali dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit maka perlu dilakukan
kebijakan moneter. Kebijakan moneter tersebut antara lain: melakukan jual beli surat-
surat berharga di dalam pasar surat- surat berharga (operasi pasar terbuka); membuat
perubahan ke atas tingkat diskonto dan tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank-bank
umum, dan membuat perubahan keaatas tingkat cadangan minimum yang harus disimpan
oleh bank-bank umum.

6
2.2 Pasar Keuangan, Bank dan Reksa Dana

 Pasar Keuangan
Pasar keuangan memiliki peran strategis sebagai sumber pendanaan kegiatan
ekonomi, media transmisi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, hingga stabilitas
sistem keuangan. Sejumlah penelitian telah menegaskan bahwa fenomena pasar
keuangan yang dalam dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Berbagai
terobosan dalam mendukung pasar keuangan juga semakin mendesak untuk
mendukung pembangunan infrastruktur yang menjadi prasyarat pertumbuhan
ekonomi berkesinambungan. Setidaknya 49,98% dana dari pasar keuangan
ditargetkan menjadi salah satu penunjang pembangunan infrastruktur pada 2020-
2024.

Inisiatif-inisiatif strategis pengembangan pasar keuangan Indonesia di masa yang


akan datang harus mampu mendorong pencapaian karakteristik sebagai pasar
keuangan yang dalam dan mampu bersaing di tingkat global. Karakteristik tersebut
antara lain: pertama, mampu menyediakan alternatif sumber pembiayaan dan investasi
bagi pelaku ekonomi; kedua, mampu memfasilitasi kebutuhan mitigasi risiko bagi
para pelaku pasar; ketiga, mampu mendorong efisiensi transaksi di pasar keuangan
melalui penyempurnaan kualitas infrastruktur pasar keuangan.

 Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan


dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Menurut undang-undang
perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun


terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini,

7
bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka
beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau Italia banca yang berarti
bangku tempat penukaran uang. Para bankir Florence pada masa Renaisans
melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang. Hal ini
berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka
untuk duduk sambil bekerja.

Pengertian bank, menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November


1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga
kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank
lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok
bank, sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan
menghimpun dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang
menarik, seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan
menyalurkan dana berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sementara itu,
jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama
bank.

2. Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya

A. Bank Sentral

Bank sentral bertanggung jawab atas kebijakan moneter seperti stabilitas


nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara
keseluruhan di sebuah negara. Di Indonesia, bank sentral diselenggarakan oleh
Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah yang mengandung dua aspek, yaitu kestabilan
nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang
negara lain.

Tujuan ini didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.
Ketiganya adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur

8
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia.

B. Bank Umum

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
secara umum.Bank umum menawarkan berbagai produk dan jasa kepada
masyarakat sesuai fungsinya dengan menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat,
jual beli valuta asing, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima
penitipan barang berharga,dan lain sebagainya. Jasa yang diberikan oleh bank
umum bersifat umum yang berarti bank tersebut dapat meberikan seluruh jasa
perbankan yang ada kepada masyarakat dan wilayah operasionalnya tersebar di
seluruh wilayah.

C. Bank Perkreditan Rakyat

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Prekreditan Rakyat (BPR)


merupakan Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, namun dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih terbatas dibandingkan
dengan kegiatan bank umum. Hal ini karena BPR dilarang menerima simpanan
giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Pada umumnya lokasi BPR dekat dengan
tempat masyarakat yang membutuhkan.

3. Jenis-jenis bank berdasarkan operasionalnya

A. Bank konvensional

Bank konvensional merupakan bank yang kegiatan usahanya memberikan jasa


dan lalu lintas keuangan secara umum sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Ketentuan ini meliputi penggunaan metode penetapan harga sesuai tingkat suku bunga
dan menghitung biaya-biaya yang diperlukan. Bank konvensional umumnya

9
beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dan menyalurkan
dana masyarakat.

B. Bank Syariah

Bank syariah merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip


syariah Islam. Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram. UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank
syariah untuk menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga
baitul mal. Yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau
dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai
kehendak pemberi wakaf (wakif).

4. Jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikan

A. Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah merupakan bank yang didirikan oleh pemerintah atau
negara dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara. Contoh bank milik
pemerintah di Indonesia adalah BRI, BNI, BTN, dan Mandiri.

Bank milik pemerintah juga meliputi bank yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang
disebut juga Bank Pemerintah Daerah (BPD).

B. Bank Milik Swasta Nasional

Bank milik swasta nasional didirikan oleh pihak swasta nasional. Saham pada
bank ini juga sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional. Contoh bank swasta
nasional di Indonesia adalah BCA, bank Muamalat, Bank Permata, Bank Danamon,
dan lain sebagainya.

10
C. Bank Milik Asing

Bank milik asing merupakan bank yang dimiliki oleh pihak asing dari luar negeri
yang membuka cabang di suatu negara lainnya. Bank ini dapat berupa bank milik
swasta asing atau pemerintah asing yang kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar
negeri.Bank milik asing di Indonesia contohnya seperti Citibank, HSBC, Bank of
America, Deutsche Bank dan masih banyak lagi.

D. Bank Milik Koperasi

Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham dan pendiriannya
dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contohnya Bank Umum
Koperasi Indonesia

E. Bank Milik Campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya bercampur


antara pihak asing dan pihak swasta nasional. Namun kepemilikan saham tersebut
didominasi oleh warga negara tempat bank tersebut didirikan.Contoh bank milik
campuran di Indonesia adalah Rabobank International Indonesia, Bank DBS
Indonesia, Bank Capital Indonesia, Bank Mizuho Indonesia, dan masih banyak lagi.

 Reksa Dana

Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,


khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai
keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas.Selain itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran
pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.Umumnya, reksadana
diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.

11
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari
masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek,
dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para
pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola
dana tersebut.

Jenis - jenis Reksadana 


Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang,
pendapatan tetap, campuran dan saham.

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)


Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada
jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu
tahun. Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito
berjangka), certificate of deposit(sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi
pasar uang lainnya.

Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif


paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)


Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan
sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau
obligasi.

Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya


relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.

3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)


Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana
investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat
berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Tujuannya untuk
pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat
dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan
reksadana pendapatan tetap.

12
4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-
kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.
Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan
tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

Keuntungan Berinvestasi di Reksadana 


Investasi reksadana mendatangkan berbagai peluang keuntungan. Investor
reksadana dapat melakukan diversifikasi investasi tanpa harus memiliki modal yang
besar. Sebagai contoh, investor dengan dana terbatas dapat memiliki portofolio
obligasi, yang tidak mungkin bisa dimiliki jika investor tersebut tidak mempunyai
dana yang besar.Melalui reksadana, akan terkumpul dana dalam jumlah besar
sehingga manajer investasi dapat melakukan diversifikasi pada produk investasi di
pasar modal maupun di pasar uang.Dengan kata lain, investasi dilakukan pada
berbagai produk investasi seperti saham, obligasi, deposito, sesuai dengan kebijakan
dari masing-masing jenis reksadana yang dikelola.

Melalui reksadana pula investor awam sekalipun dapat ikut merasakan


manisnya keuntungan berinvestasi di pasar modal.Seperti berinvestasi pada saham,
dalam hal menentukan saham-saham apa yang baik untuk dikoleksi bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah. Hal tersebut memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus
yang tidak semua investor memilikinya.

Dengan berinvestasi di reksadana, investor pun tidak perlu repot-repot untuk


memantau kinerja investasinya. Sebab, hal tersebut telah ditangani oleh manajer
investasi profesional yang sudah berpengalaman dalam hal pengelolaan dana.

Risiko Berinvestasi di Reksadana
Seperti halnya wadah investasi lainnya, di samping mendatangkan berbagai
peluang keuntungan, reksadana juga mengandung berbagai peluang risiko.
Contohnya, risiko berkurangnya nilai unit penyertaan. Risiko yang dipengaruhi oleh
turunnya harga dari efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang masuk
dalam portofolio reksadana ini dapat diminimalisir oleh manajer investasi (selaku
pengelola) dengan prinsip diversifikasi yang diterapkan. Adapun risiko likuiditas
adalah risiko menyangkut kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian

13
besar investor reksadana melakukan redemption (penjualan kembali) atas unit-unit
yang dimiliki.

2.3 Tabungan dan Investasi

A. Perbedaan Tabungan dan Investasi

Tabungan dan Investasi merupakan 2 hal yang berbeda, namun di dalam masyarakat
terkadang masih diartikan sama. Investasi adalah segala macam usaha yang dilakukan
seseorang untuk menambah nilai dari aset yang telah dimilikinya. Sedangkan tabungan lebih
ke arah proses menyimpan sebagian hasil pendapatan yang disimpan atau disisihkan untuk
kepentingan di masa mendatang, walaupun pada praktiknya menabung bisa meningkatkan
nilai aset (uang) kita dalam bentuk tambahan bunga.

Jadi penekanan tabungan lebih ke arah mengamankan uang kita dengan risiko yang nyaris
tak ada, sedangkan investasi lebih ke arah menaikkan nilai tambah dengan segala risiko yang
ada didalamnya.

B. Sistem Keuangan (Financial System)

Sistem keuangan merupakan sekumpulan institusi dalam perekonomian yang membantu


mempertemukan tabungan seseorang dengan kebutuhan investasi orang lain. Tabungan dan
investasi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ketika
sebuah negara menghemat sebagian besar PDB-nya sebagai tabungan, maka sumber daya
yang tersedia untuk diinvestasikan dalam modal akan lebih besar, dan modal yang besar
dapat meningkatkan produktivitas dan standar hidup suatu negara.

C. Institusi-Institusi Keuangan dalam Perekonomian

Sistem keuangan memindahkan sumber-sumber daya yang langka dalam perekonomian


dari penabung ke peminjam. Penabung menawarkan uang mereka ke sistem keuangan dengan
harapan mereka akan mendapatkan uang mereka kembali berikut bunga di masa yang akan
datang. Peminjam meminta uang dari sistem keuangan dan mereka diharapkan akan
membayar uang tersebut berikut bunganya di masa yang akan datang.

D. Institusi keuangan dikelompokkan menjadi dua kategori:

1. Pasar Keuangan (financial markets) adalah institusi-institusi keuangan yang melaluinya


penabung dapat menyediakan dana secara langsung bagi peminjam.

Dua macam pasar keuangan yang paling penting dalam perekonomian:

a. Pasar Obligasi

Obligasi (bond) adalah sertifikat keterangan hutang yang menjelaskan kewajiban-


kewajiban dari peminjam atau emiten (penerbit obligasi) kepada pemegang obligasi. Tiga
ciri obligasi yang terpenting antara lain sebagai berikut. 1.Jangka waktu obligasi, yaitu

14
lamanya waktu hingga obligasi jatuh tempo. 2.Risiko kredit, yakni kemungkinan
peminjam tidak mampu membayar bunga atau pinjaman pokoknya. Kegagalan ini disebut
wanprestasi. 3.Perlakuan pajak, yaitu cara undang-undang perpajakan memperlakukan
bunga yang diperoleh dari obligasi.

b. Pasar Saham

Saham (stock) mencerminkan kepemilikan suatu perusahaan, dan karenanya mewakili


hak atas sebagian keuntungan perusahaan. Penjualan saham untuk mengumpulkan dana
dinamakan pembiayaan dengan ekuitas sementara penerbitan obligasi untuk tujuan yang
sama dinamakan pembiayaan dengan hutang. Dibandingkan dengan obligasi, saham
membawa risiko yang tinggi, namun tingkat pengembalian keuntungannya juga tinggi.
Harga saham yang diperdagangkan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
tersebut. Berbagai macam indeks harga saham tersedia untuk memonitor tingkat harga
saham. Indeks saham dihitung sebagai rata-rata sekumpulan harga saham. Karena harga
saham mencerminkan kemungkinan keuntungan yang diperoleh, indeks harga saham ini
benar-benar dipantau sebagai indikator keadaan ekonomi di masa yang akan datang.

2. Lembaga Perantara Keuangan (financial intermediaries) adalah institusi keuangan yang


melaluinya penabung dapat, secara tidak langsung, menyediakan dana bagi para
peminjam.

Dua institusi perantara keuangan yang paling penting adalah:

a. Bank

Bank adalah lembaga perantara keuangan yang mengumpulkan simpanan dari


masyarakat yang ingin menabung dan menggunakan simpanan ini untuk memberi kredit
kepada orang-orang yang ingin meminjam. Selain itu, bank juga memfasilitasi pembelian
barang dan jasa yang dilakukan oleh nasabah dengan cara menulis cek yang mengurangi
nilai simpanan mereka di bank. Dengan kata lain, bank sebagai penyedia alat pertukaran.

b. Reksa Dana (Mutual Fund)

Reksa Dana (Mutual Fund) adalah sebuah institusi yang menjual saham-saham
kepadap publik dan menggunakan hasil penjualannya untuk membeli portofolio beragam
saham dan obligasi. Keuntungan dari reksa dana adalah memungkinkan orang-orang yang
mempunyai sedikit dana untuk melakukan diversifikasi dan memberikan rakyat jelata
akses pada keahlian para pengelola keuangan profesional.

E. Tabungan dan Investasi dalam Perhitungan Pendapatan Nasional

Dalam menganalisis pasar keuangan, variabel kunci ekonomi makro yang mengukur
kegiatan pada pasar keuangan penekanannya bukan pada perilaku ekonomi, melainkan pada
akuntansi yang mengacu pada bagaimana berbagai angka ditentukan dan dihitung.

15
F. Beberapa Identitas Penting

Identitas akuntansi pendapatan nasional mengungkapkan sejumlah hubungan penting


antara berbagai variabel ekonomi makro. Untuk perekonomian tertutup, tabungan nasional
harus sama dengan investasi. Tabungan nasional (national saving) adalah pendapatan total
dari perekonomian yang tersisa setelah dikurangi semua konsumsi dan pembelanjaan
pemerintah. Karena perekonomian tertutup tidak terlibat dalam perdagangan internasional,
variabel impor dan ekspornya nol, sehingga PDB adalah penjumlahan dari konsumsi,
investasi, dan belanja pemerintah.

Y=C+I+G

Selanjutnya, bila dikurangkan dengan C dan G,

Y–C–G=I

jika Y-C-G diganti dengan S (saving), maka

S = I.

Bila diasumsikan bahwa T melambangkan jumlah pajak yang diterima pemerintah dari rumah
tangga dikurangi jumlah yang disalurkan kembali oleh pemerintah kepada rumah tangga (i.e:
jaminan sosial, subsidi, dll).

S=Y–C–G

S = (Y – T – C) + (T – G)

Persamaan ini memisahkan tabungan nasional menjadi dua bagian: tabungan swasta (Y - T -
C) dan tabungan publik (T – G).

 Tabungan swasta (private saving) adalah pendapatan yang tersisa di pemerintah setelah
membayar semua pembelanjaannya.

 Tabungan publik (publict saving) adalah pendapatan yang diterima rumah tangga setelah
dikurangi pajak dan semua konsumsi. Jika T lebih besar dari G, maka pemerintah
mengalami surplus anggaran (budget surplus). Surplus anggarang adalah pendapatan
pajak pemeintah lebih besar daripada pembelanjaannya. Sebaliknya, bila G lebih besar
dari G, maka pemerintah mengalami defisit anggaran (budget defisit).

2.4 Pasar Dana Pinjaman dan Mekanismenya


Loanable funds market atau pasar dana pinjaman adalah pasar di mana interaksi
permintaan dan penawaran dana pinjaman terjadi di dalam perekonomian. Pasokan dana
pinjaman berasal dari rumah tangga dan organisasi, seperti pemerintah dan bisnis, yang
telah memutuskan untuk tidak menghabiskan sebagian uang mereka, tetapi sebaliknya,
menabung untuk keperluan investasi. Sedangkan, permintaan dana berasal dari peminjam
seperti perusahaan, yang mana membutuhkan uang untuk belanja modal mereka.

16
Salah satu cara untuk melakukan investasi adalah meminjamkan uang kepada
peminjam dengan tingkat bunga. Seperti di pasar barang, suku bunga disini
merepresentasikan harga (biaya pinjaman) untuk dana yang dipinjam.

Permintaan dan Penawaran di Pasar Dana Pinjaman:

1. Penawaran dana pinjaman


Ketika individu menabung sebagian dari pendapatannya, maka tabungan tersebut
tersedia bagi pihak lain untuk dipinjam. Jadi, misalnya, ketika seseorang menabung di
rekening deposito bank, uang yang disimpan dalam rekening tabungan bank adalah
bagian dari penawaran (pasokan) dana pinjaman. Bank kemudian dapat meminjamkan
uang kepada orang atau bisnis yang ingin meminjam.

Misalnya, ketika seseorang memiliki penghasilan Rp20 juta dan menghabiskan Rp17
juta untuk konsumsi barang dan jasa, sedangkan sisanya sebesar Rp3 juta ditabung,
maka pasokan dana pinjaman akan meningkat Rp3 juta. Nominal Rp3 juta ini
sekarang tersedia bagi pihak lain untuk dipinjam.

Penawaran dana pinjaman meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga. Ketika
memutuskan berapa banyak yang harus ditabung, seseorang melihat manfaat yang
bisa mereka peroleh dengan menabung.

Ketika suku bunga naik, manfaat yang penabung dapatkan dari menyimpan uang di
bank menjadi meningkat. Dalam hal ini, penabung memperoleh pendapatan bunga
yang lebih tinggi. Situasi ini mendorong orang untuk menabung lebih banyak.

2. Permintaan dana pinjaman


Permintaan dana pinjaman mewakili keinginan untuk meminjam uang dengan tingkat
bunga yang berbeda. Pinjaman dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi
modal atau membeli barang-barang tertentu. Misalnya, bisnis meminjam untuk
membangun pabrik baru atau membeli mesin baru dan individu meminjam untuk
membeli rumah.

Permintaan untuk dana pinjaman menurun seiring dengan kenaikan suku bunga. Dari
sudut pandang peminjam, suku bunga mewakili biaya dana pinjaman. Semakin tinggi
suku bunga, semakin besar biaya untuk mengembalikan dana pinjaman. Oleh karena
itu, pada saat suku bunga naik, jumlah dana yang diminta menurun.

Mekanisme Pasar Dana Pinjaman:

1. Sebagai Pemberi Pinjaman


- Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito

17
- Memberikan syarat-syarat peminjaman dari mulai jangka waktu untuk membayar
sampai bunga pinjaman.

2. Sebagai Peminjam
- Individu meminjam uang melalui pasar dana pinjaman untuk kebutuhan jangka
pendek maupun panjang.
- Pasar dana pinjaman memberikan syarat-syarat peminjamann.
- Jika syarat-syarat sudah disetujui Perusahaan meminjamkan uang untuk membantu
kebutuhan jangka pendek maupun panjang.
- Peminjam harus membayar sesuai dengan jangka waktu dan bunga pinjaman yang
sudah disepakati.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank sebagai lembaga keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan dana kepada masyarakat . Disamping memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang, usaha pokok bisnisnya adalah memberikan pelayanan
kredit kepada para nasabahnya. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan, deposito,
dan giro serta menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah
disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro atau
dipersamakan dengan itu. Selain itu, manfaat dari tabungan sendiri yaitu lebih aman
dan fleksibel jika dibandingkan dengan membawa uang tunai serta bisa diambil
setiap saat dan tabungan akan mendapatkan bunga tabungan dari bank.
Investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depannya dengan
menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik dan implementasi
secara disiplin pada perusahaannya secara konsisten. Selain itu, dengan investasi
seseorang dapat memberikan peluang kesejahteraan hidup bagi keluarganya.

3.2 Saran
Seiring pengkembangan zaman banyak sekali perubahan-perubahan yang akan kita
hadapi nantinya. Maka dari itu sebagai mahasiswa seharusnya kita lebih memahami
semua ilmu-ilmu dasar dari Lembaga Keungan,Tabungan dan jenis-jenis investasi di
negara kita sehingga ketika akan menjalankannya dikemudian hari kita tidak akan di tipu
oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Kita tidak mudah terpengaruh dengan layanan
yang untungnya besar sedangkan tidak ada kejelasan perusahaan. Untuk itu kita harus
19
membaca banyak referensi serta mencari informasi yang bermanfaat dan berkaitan
dengan kegiatan ekonomi.

Referensi
http://e-journal.uajy.ac.id/1434/2/1MM01564.pdf
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/viewFile/9028/7333
https://www.bi.go.id/id/moneter/pasar-keuangan/Contents/default.aspx
http://repository.ut.ac.id/4060/1/PKOP4318-M1.pdf
https://www.bareksa.com/id/text/2018/07/17/pengertian-reksadana-jenis-keuntungan-dan-
risikonya/19792/news
https://cerdasco.com/pasar-dana-pinjaman/
https://kristifabiola1.blogspot.com/2012/04/tabungan-investasi-dan-sistem-keuangan.html
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrxgzObl4BeMDsAfQn3RQx.;_ylu=X3oDMTBycnMwc2
N2BGNvbG8Dc2czBHBvcwM4BHZ0aWQDBHNlYwNzcg--/RV=2/RE=1585514523/RO=
10/RU=https%3a%2f%2fwww.cermati.com%2fartikel%2fperbedaan-tabungan-dan-investasi-
yang-perlu-diketahui/RK=2/RS=ztz8rUAdsSEmLCia.uOL3MGaWx0-

20

Anda mungkin juga menyukai