Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

LEMBAGA - LEMBAGA KEUANGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Moneter

Oleh :

Nama : Siti Julaiha

NIM : 22150319

Dosen Pengampu :

Nur Habibah,M.E

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

MARTAPURA

2024
KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmannirohim dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “lembaga-lembaga keuangan”. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Moneter.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Makalah ini saya susun dengan maksimal atas bantuan berbagai pihak yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat
terlaksana dengan baik, meskipun masih ada beberapa kekurangan. Dengan bimbingan
Dosen yang bersangkutan Ibu Nur Habibah,M.E. pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada ibu sebagai dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Moneter dalam penyelesaian tugas ini. Saya sebagai penulis sekaligus penyusun
menyadari bahwa dalam pengetikan dan penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
seperti apa yang diinginkan, untuk itu saya penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun bagi para pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
proses belajar mengajar.

Martapura, 11 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN............................................................................................................................2
A. Latar Belakang..................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
PEMBAHSAN................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN................................................................................5
B. JENIS LEMBAGA KEUANGAN BANK...................................................................................6
1. Bank Sentral.................................................................................................................6
2. Bank Umum..................................................................................................................6
3. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)..................................................................................7
C. SISTEM KEUANGAN..........................................................................................................8
a. Pengertian sistem keuangan........................................................................................8
b. Sistem keuangan Di Indonesia......................................................................................9
D. PERANAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN...........................................10
E. PERBEDAAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK...........................................11
a. Lembaga keuangan bank............................................................................................11
b. Lembaga keuangan non bank.....................................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................16
F. KESIMPULAN..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................17

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam


perekonomian suatu negara. Lembaga ini merupakan semua perusahaan ataupun
institusi keuangan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan sejumlah uang
yang disimpankan pada mereka (Sukirno, 2001:199). Badan-badan ini
mendorong masyarakat untuk membuat simpanan atau tabungan dan kemudian
tabungan yang dikumpulkan tersebut dipinjamkan kembali kepada individu-
individu dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Sebagian lagi
digunakan untuk membeli saham-saham berbagai perusahaan.
Sebagai salah satu lembaga keuangan, Bank memiliki posisi yang
strategis dalam pembangunan dan perekonomian negara. Jasa perbankan pada
umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan
alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang
tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting
dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang
efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang
memakan waktu.Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan
asset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan
proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam
bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan.
Sekalipun perbankan kovensional telah menjadi bagian utama dalam
menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan
bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran
islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep
ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syari’ah, namun faktanya
pemakai jasanya perbankan syari’ah juga banyak dari kalangan non-islam.
Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam
ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.
Lembaga keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para

2
pelaku usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar yang
tidak mungkin dilakukan secara tunai.
Lembaga keuangan merupakan kegiatan usaha yang paling dominan dan
sangat dibuthkan keberadaannya di dunia ekonomi. Yang mana fungsinya
sebagai pengumpul dan menyalurkan dana,yang sangat berperan demi
menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
Perbankan sekarang ini bukanlah hal yang asing bahkan, pada masa
sekarang masyarakat kita terutama yang tinggal diperkotaan sudah sering
mengguanakan jasa perbankan. Dan sebagaian besar masyarakat perdesaan pun
sudah mulai terbiasa menggunakan jasa perbankan. Begitu juga halnya dengan
umat Muslim pengetahuan tentang perbedaan antara bank konversional dan
Bank syariah Islam.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lembaga keuangan?


2. Apa saja jenis-jenis lembaga?
3. Apa peranan lembaga keuangan?
4. Apa Perbedaan lembaga keuangan bank dan non bank?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian lembaga keuangan


2. Untuk mengetahui jenis-jenis lembaga
3. Untuk mengetahui peranan lembaga
4. Untuk mengetahui perbedaan lembaga keuangan bank dan non bank

4
BAB II
PEMBAHSAN

A. PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk
dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta
kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase
tertentu dari besarnya dana yang disalurkan.

 Menurut SK Menkeu RI No.792 Tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua


badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan perhimpunan dan
penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi
perusahaan. Meski dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan
untuk membiayai investasi perusahaan namun tidak berarti membatasi kegiatan
pembiayaan lembaga keuangan. Dalam kenyataannya, kegiatan usaha lembaga
keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan
kegiatan distribusi barang dan jasa.

 Menurut Dahlan Siamat, lembaga keuangan adalah badan usaha yang


kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan dibandingkan
dengan aset nonfinansial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan
pembiayaan/kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat
berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa
keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis tabungan, proteksi, asuransi,
program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

 Kasmir mendefinisikan lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang


bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-
duanya, artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan
dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya menghimpun dana atau

5
hanya menyalurkan dana atau bahkan kedua-duanya yakni menghimpun dan
menyalurkan dana.

Dari berbagai pendapat di atas dapat dipahami bahwa lembaga keuangan adalah
setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. Kegiatan
usaha lembaga keuangan dapat berupa menghimpun dana dengan berbagai skema atau
melakukan kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana sekaligus, dimana
kegiatan usaha lembaga keuangan diperuntukkan investasi perusahaan, kegiatan
konsumsi dan kegiatan distribusi barang dan jasa. Sesuai dengan sistem keuangan yang
ada maka dalam operasionalnya lembaga keuangan dapat berbentuk lembaga keuangan
konvensional dan lembaga keuangan syariah.

Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan lembaga keuangan


konvensional baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup serta tanggung
jawabnya. Setiap institusi dalam lembaga keuangan syariah menjadi bagian integral dari
sistem syariah Lembaga Keuangan Syariah bertujuan membantu mencapai tujuan sosio
ekonomi masyarakat Islam.Dalil- dalil yang menjadi kajian ta’arudh al-adillah adalah
dalil-dalil yang derajat atau kualitasnya sama, keduanya merupakan hadits-hadits yang
shahih, sehingga apabila terdapat pertentangan harus di cari solusinya.

B. JENIS LEMBAGA KEUANGAN BANK

1. Bank Sentral

Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Sentral adalah Sebuah badan
keuangan milik negara yang diberikan tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
kegiatan-kegiatan lembaga keuangan dan menjamin agar kegiatan badan keuangan
tersebut akan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang stabil.Tugas pokok Bank
Sentral adalah:

1) Mengatur dan mengawasi Bank


2) Menjaga sistem devisa dan pembayaran
3) Memelihara kestabilan niai rupiah, menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter.
2. Bank Umum

6
Pengertian Bank Umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank
komersial (commercial bank).

Fungsi utama dari suatu Bank umum adalah lembaga yang berperan sebagai
perantara keuangan. Pada praktiknya, dana yang masyarakat dihimpun dan disalurkan
kembali kepada masyarakat, baik individu maupun perusahaan yang membutuhkan
modal. Dengan kata lain, Bank Umum memiliki peran sebagai lembaga keuanagan yang
menjembatani pihak-pihak yang dana lebih (unit surplus) dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana (unit defisit).

3. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)

Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang yang dimaksud Bank Penkreditan Rakyat
adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan dan atau bentuk lainnya.

BPR ini adalah Bank yang khusus untuk melayani masyarakat kecil di suatu daerah,
kecamatan atau pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Lumbung
Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai dan Bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi
Bank Perkreditan Rakyat. Adapun tugas pokok Bank Prekreditan Rakyat adalah:

 Menghimpun dana Masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito


berjangka, tabungan

 Memberikan kredit modal kepda masyarakat, baik Individu maupun badan usaha

 Memberikan jasa perbankan dalam bentuk pembiyaan dengan prinsip bagi hasil
seuai peraturan pemerintah.

7
C. SISTEM KEUANGAN

a. Pengertian sistem keuangan

Sistem Keuangan adalah kumpulan institusi, pasar, ketentuan perundangan, peraturan-


peraturan, dan teknik-teknik dimana surat-surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga
ditetapkan,dan jasa-jasa keuangan (finansial service) dihasilkan serta ditawarkan ke
seluruh bagian dunia (Peter S. Rose, 7th Edition, 2000)

Menurut Peter S. Rose, ada 7 fungsi pokok sistem keuangan :

1) Fungsi Tabungan (savings function) Sistem keuangan menyediakan suatu


mekanisme dan instrumen tabungan. Misalnya: obligasi, saham, dan instrumen
utang lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang
menjanjikan suatu pendapatan dengan resiko relatif rendah.

2) Fungsi Kekayaan (wealth function) Instrumen keuangan yang diperjual belikan


dalam pasar keuangan menyediakan cara terbaik untuk menyimpan kekayaan,
yaitu menahan asset yang dimiliki sampai dana tersebut dibutuhkan untuk
dibelanjakan.

3) Fungsi Likuiditas (liquidity function) Kekayaan yang disimpan dalam bentuk


instrumen keuangan, dapat dikonversi menjadi kas atau uang tunai dipasar
keuangan dengan resiko kecil. Dengan demikian, pasar keuangan menyediakan
likuiditas bagi penabung pemilik instrumen keuangan yang sedang
membutuhkan uang tunai.

4) Fungsi Kredit (credit function) Pasar keuangan menyediakan kredit untuk


membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi. Kredit merupakan pinjaman yang
disertai janji untuk membayar kembali dimasa yang akan datang.

5) Fungsi Pembayaran (payment fuction) Sistem keuangan juga menyediakan


mekanisme pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen yang dapat
digunakan sebagai alat untuk melakukan pembayaran (medium of exchange)

8
antara lain: cek,giro,kartu kredit, dan kartu debit

6) Fungsi Resiko (risk function) Sistem keuangan dewasa ini secara luas
menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta, dan resiko
penghasilan/kerugian, kepada semua unit usaha dan konsumen termasuk
pemerintah.

7) Fungsi Kebijakan (policy function) Pasar keuangan pada dekade terakhir ini
telah menjadi suatu alat utama bagi otoritas untuk melakukan kebijakan guna
menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi

b. Sistem keuangan Di Indonesia

Sistem keuangan di Indonesia, terdiri dari Otoritas keuangan (financial authorities),


sistem perbankan, dan sistem lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan
tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran utama dalam
menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa keuangan tersebut diberikan
oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal

A. Otoritas Keuangan

Otoritas Keuangan memiliki peran dalam pengaturan dan pengawasan di bidang

keuangan dan perbankan terdiri dari;

 Bank Indonesia

 Dapertemen Keuangan

 Lembaga Penjamin Simpanan

B. Bank Indonesia

BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara yang
independent, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lainnya sesuai
UU NO 3 tahun 2004.

9
D. PERANAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN

Secara umum lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi


keuangan Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus
ekonomi, baik sektor usaha lembaga pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk
penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Intermediasi keuangan merupakan kegiatan
pengalihan dan dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.

Dalam bidang perekonomian, lembaga keuangan juga memiliki beberapa peran penting
yakni:

1) Lembaga keuangan seperti Bank Sentral memiliki peranan sebagai


pencetak/mengedarkan uang rupiah yang dipergunakan sebagai alat pembayaran
sah dengan tujuan untuk mempermudah transaksi keuangan di antara masyarakat
dalam perekonomian makro.

2) Lembaga keuangan Bank Umum memiliki tugas untuk menerbitkan giro (cek)
yang berguna untuk mempermudah transaksi yang dilakukan oleh nasabah.

3) Lembaga keuangan bisa berperan sebagai broker, pialang, atau dealer yang
bertugas untuk meningkatkan efisiensi di antara kedua belah pihak.

4) Lembaga keuangan turut berperan dalam membantu penyaluran dana dari sektor
rumah tangga kepada peminjam secara tak terbatas dan tanpa dikenal oleh
pemilik dana. Biaya transaksi dan biaya informasinya sendiri lebih rendah
dibandingkan jika peminjam harus mencari serta melakukan transaksi secara
langsung.

5) 5. Lembaga Keuangan juga memiliki peran untuk mengurangi risiko kerugian


yang mungkin dialami oleh pemilik dana atau penabung. Rugi yang dimaksud
adalah tidak dibayarkan kembali uang simpanan milik nasabah, di mana hal ini
tidak akan terjadi karena adanya strategi lembaga keuangan dalam mengatur
berbagai alokasi dana.

10
E. PERBEDAAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK

a. Lembaga keuangan bank

Dalam pembicaraan kita sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan


yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian
bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkannya, dan juga sebagai tempat tukar menukar uang, memindahkan uang
atau memerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti listrik, telepon,
air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.

Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998


tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dari pengertian diatas dapat kita jelaskan lagi secara lebih luas bahwa bank
adalah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari
masalah keuangan.

Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya.


Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan penghimpunan dan
menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan
kreditmaupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:

 Jasa pemindahan uang (Transfer)

 Jasa penagihan (inkaso)

 Jasa Kliring (clearing)

11
 Jasa penjualan mata uang asing (valas)

 Jasa safe deposet box

 Serta jasa Bank lainnya

Maka semakin banyak ragam produk yang ditawarkan dilihat dari kemampuan bank
dari segi pemodalan, manajemen, serta Fasilitas yang dimilikinya.

b. Lembaga keuangan non bank

1. Pasar modal

Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli
bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya pembeli dan penjual langsung
bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi atau
tempat pertemuan tersebut adalah pasar . namun dalam arti luas pengertian pasar
merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana
pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu
langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui srana informasi yang ada seperti
sarana elektronika. Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu
tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam
rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan
yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual
efek-efek dipasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin
membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar
modal dikenal dengan nama bursa efek.

2. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

Pasar uang (money market) di indonesia masih relatif baru jika dibandingkan
dengan negara-negara maju. Namun dalam perkembangan dunia sekarang ini
maka pasar uang di indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak semarak
perkembangan pasar modal (capital market).

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar uang dan pasar
modal terdapat perbedaan yang cukup jelas seperti dari jangka waktunya

12
intrumen yang diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan daripada para
penjual dan pembeli dari kedua pasar tersbut.

3. Pegadaian

Secara umum pengertian usaha gadai kegiatan menjaminbarang-barang berharga


kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang
dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah
dengan lembaga gadai.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

 Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan

 Nilai jumlah penjaman tergantung nilai barang yang digadaikan

 Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali

4. Sewa Guna Usaha (leasing)

Perusahaan sewa guna usaha di indonesia lebih dikenal dengan nama laesing.
Kegiatan utama perusahaan sewa guna adalah bergerak di bidang pembiayaan
untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan disini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-
barang modal pihak leassing dapat membiayai keinginan nasaba sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak. Keterbatasan leasing adalah
tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakkan oleh bank seperti memberi
simpanan dan kredit dalam bentuk uang. Pengertian sewa guna usaha secara
umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee
(nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan
oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu.

5. Koperasi simpan Pinjam

13
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di
indonesia. Pelopor pengembangan perkooperasian di indonesia adalah Bung
Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak Koperasi
Indonesia.

Koperasi merupakam suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan


atau kepentingan bersama. Jadi keoperasi merupakan bentukan dari sekelompok
orang yang memiliki tujuan bersama. Secara umum sumber dana kooperasiaan
adalah iuran wajib, iuran pokok, dan iuran sukarela.

6. Perusahaan Asuransi

Di indonesia pengertian Asuaransi menurut undang-undang Nomor 1Tahun


1992 Tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut :

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang ddiharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

7. Anjak piutang (Faktoring)

Perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak


dibidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih
pengelolaan piutang baik dengan cara dikelolah atau dengan cara dibeli serta
dapat pula melakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan.
Pengertian perusahaan anjak piutang atau yangh lebih dikenal dengan nama
factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan dan
pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan.

8. Modal Ventura

14
Modal Ventura, Perusahaan modal ventura yang berani melakukan investasi
dimana investasi tersebut mengandung suatu resiko tinggi. Keputusan ini dibuat
dengan berbagai pertimbangan tentunya dan hal ini sesuai pula dengan maksud
dan tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman
modal dalam suatu usaha yang mengandung resiko tinggi. Meskipun resiko yang
dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu keuntungan yang
tinggi pula dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden.
Perusahaan yang pembiayaan dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan
Usaha (PPU) atau investee company.

9. Dana Pensiun

Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan


perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan
memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai dengan perjanjian.
Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian jelas bahwa yang mengelolah
dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki adan hukum seperti bank umum
atau asuransi jiwa. Pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh
penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau
ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

10. Kartu Plastik (kartu Kredit)

Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit atau uang plastik
yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Disamping itu
kartu plastik ini dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan sehingga
kegunaannya menjadi multi fungsi. Kartu plastik merupakan kartu yang
dikeluarkan oleh bank atau lembaga non bank. Kartu plastik ini diberikan
kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai
tempat yang memakai ATM (automated teller Machine) seperti dipusat
perbelanjaaan, hiburan dan perkantoran. Penggunaan kartu plastik di indonesia
masih relatif baru yaitu sekitar tahun delapan puluhan. Keluarnya keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desembertelah

15
mengubah peta penyebaran kartu plastik semakin luas. Berdasarkan surat
keputusan tersebut bisnis kartu plastik digolongkan sebagai kelompok usaha jasa
pembiayaan.

BAB III
PENUTUP

F. KESIMPULAN

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk
dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta
kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase
tertentu dari besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah
menjadi bagian utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan
ulama menyatakan bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai
dengan ajaran islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam
konsep ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syari’ah, namun faktanya
pemakai jasanya perbankan syari’ah juga banyak dari kalangan non-islam. Lembaga
keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang
melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan utama adalah
Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha dapat melakukan transaksi
keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin dilakukan secara tunai.

Secara umum lembaga keuangan berperan sebagai lembaga


intermediasi keuangan Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari
unit surplus ekonomi, baik sektor usaha lembaga pemerintah maupun individu (rumah
tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain. Intermediasi keuangan
merupakan kegiatan pengalihan dan dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://elearning.cendekiaku.com/storage/materi/file/1676975836.docx

https://id.scribd.com/doc/170006656/Sistem-Keuangan-Indonesia

https://id.scribd.com/upload-document?
archive_doc=427935749&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive%22%2C%22page%22%3A%22archive_plans%22%2C%22action
%22%3A%22start_trial%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform
%22%3A%22web%22%7D

https://www.academia.edu/22548860/MAKALAH_LEMBAGA_KEUANGAN

https://www.academia.edu/12113593/lembaga_keuangan

17

Anda mungkin juga menyukai