Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP LEMBAGA KEUANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas

MATA KULIAH : PENGANTAR BISNIS

DOSEN PENGUJI : Lenny Menara Sari Saragih, S.E., M.M

OLEH :

kelompok 7
1. Amanda Cilvia (2105160573)
2. Muhammad Imanda Rafy (2105160575)
3. Suhaila Anisa (2105160525)
4. Nayaka Dzikra (2105160572)
5. Muhammad Hilmi Najwan Taufiqurrahman (2105160571)

KELAS K1 MANAJEMEN PAGI

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA (UMSU)

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat serta karunia-nya kami bisa
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
KONSEP LEMBAGA KEUANGAN. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah pengantar bisnis yang telah memberikan
tugas pada kami.

kami telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun kami pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. oleh
karena itu Jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama.

Binjai, 9 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
MAKALAH................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………............................…………………
……………………….3

BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
2.1 PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN......................................................................5
2.2 JENIS LEMBAGA KEUANGAN................................................................................... 5
2.3 MANFAAT LEMBAGA KEUANGAN......................................................................... 10
2.4 PERAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN DAN FUNGSINYA... 10
2.5 FAKTOR – FAKTOR YANG MENDERONG PENINGKATAN PERANAN LEMBAGA
KEUANGAN.......................................................................................................................... 13
BAB III...................................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................................. 15
DAFTAR ISI...............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku terpenting dalam
perekonomian sebuah negara. masyarakat maupun kalangan industry atau usaha sangat
membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan
memperlancar aktivitasnya. dalam masyarakat sederhana,peran Bank dan lembaga keuangan
lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi antara pihak yang memiliki
dana dan yang membutuhkan dana. mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan
peran bank dan lembaga keuangan lain.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan,
pokok permasalahan.
1.2.1 Pegertian lembaga keuangan ?
1.2.2 Jenis - jenis lembaga keuangan ?
1.2.3 Menfaat lembaga keuangan?
1.2.4 Peran lembaga keuangan dalam perekonomian dan fungsi lembaga keuangan ?
1.2.5 Faktor – factor yang mendorong peningkatan peran lembaga keuangan?

1.3 Tujuan Masalah


Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Bisnis serta untuk mengetahui pentingnya lembaga keuangan dalam kehidupan perekonomian
manusia dan mengetahui bentuk-bentuk lembaga keuangan bank dan non bank di Negara kita.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN

2.1.1 Menurut SK Menkeu

RI No.792 Tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya di bidang
keuangan, melakukan perhimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan. Meski dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan
untuk membiayai investasi perusahaan namun tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga
keuangan. !alam kenyataannya, kegiatan usaha lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi
perusahaan, kegiatan konsumsi, dankegiatan distribusi barang dan jasa.

2.1.2 Menurut dahlan Siamat

, lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset
keuangan atau tagihan dibandingkan dengan aset nonfinansial atau aset riil. Sembaga keuangan
memberikan pembiayaan atau kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat
berharga. di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain
menawarkan berbagai jenis tabungan, proteksi, asuransi, program pensiun, penyediaan sistem
pembayaran dan mekanisme transfer dana.

2.1.3 Kasmir

mendefinisikan lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang


keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya, artinya kegiatan yang dilakukan
oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya
menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau bahkan kedua-duanya yakni menghimpun dan
menyalurkan dana. dari berbagai pendapat di atas dapat dipahami bahwa lembaga keuangan adalah
setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan bidang keuangan. kegiatan usaha
lembaga keuangan dapat berupa menghimpun dana dengan berbagai skema atau melakukan kegiatan
menghimpun dana dan menyalurkan dana sekaligus, dimana kegiatan usaha lembaga keuangan
diperuntukkan investasi perusahaan, kegiatan konsumsi dan kegiatan distribusi barang dan jasa.
sesuai dengan sistem keuangan yang ada maka dalam operasionalnya lembaga keuangan dapat
berbentuk lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan
syariah setara esensial berbeda dengan lembaga keuangan konvensional baik dalam tujuan,
mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup serta tanggung jawabnya. setiap institusi dalam lembaga
keuangan syariah menjadi bagian integral dari sistem syariah lembaga keuangan syariah bertujuan
membantu mencapai tujuan ekonomi masyarakat islam.

2.2 JENIS LEMBAGA KEUANGAN

2.2.1 Berdasarkan jenisnya, lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis,
yaitu lembaga keuangan Bank dan non-Bank.
2.2.1.1 Lembaga Keuangan Bank

Lembaga keuangan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa-jasa
keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara langsung. Lembaga keuangan bank, selain
memiliki fungsi menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga berfungsi untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang berupa penawaran jasa-jasa perbankan seperti jasa pengiriman
uang, penitipan barang berharga, dan lain sebagainya serta memberikan rasa aman dan nyaman
kepada masyarakat yang menggunakan jasanya. Terdapat 3 macam lembaga keuangan bank yaitu:

 Bank Sentral

Bank sentral dapat diartikan sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk menstabilkan harga
maupun nilai mata uang yang berlaku di suatu negara. Di Indonesia sendiri yang dijadikan sebagai
bank sentral adalah Bank Indonesia. Secara geografis yang dinamakan bank sentral Indonesia adalah
bank yang berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di berbagai wilayah, dan provinsi
yang ada di Indonesia. Sebagai bank sentral Indonesia, BI memiliki tujuan pokok untuk memelihara
dan menstabilkan nilai mata uang rupiah yang meliputi kestabilan nilai uang terhadap barang maupun
jasa yang diukur dengan inflasi, serta kestabilan terhadap nilai tukar dengan mata uang asing

 Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Pada dasarnya, fungsi sebuah bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan. Dana yang ada di
masyarakat (unit surplus) dihimpun untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat (individu dan
perusahaan) yang membutuhkan (unit defisit). Disini, bank berperan sebagai lembaga keuangan yang
berfungsi menghubungkan pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (unit surplus) dengan pihak-
pihak yang membutuhkan dana (unit defisit).

 Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan
menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat
masyarakat yang membutuhkan. Status BPR diberikan kepada Bank desa, lumbung desa, bank pasar,
bank pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa
(BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan
Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), atau lembaga-lembaga lainnya yang
dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992.

2.2.1.2 Lembaga Keuangan Non Bank

Menurut keputusan menteri keuangan No. KEP-38/MK/IV/1972, lembaga keuangan bukan bank atau
yang disingkat menjadi LKBB merupakan sebuah badan yang melakukan kegiatan dalam hal
keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dengan
mengeluarkan surat-surat berharga, selanjutnya menyalurkannya untuk pembiayaan investasi
perusahaan yang membutuhkan pinjaman.

Adapun fungsi utama dari Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah sebagai berikut:
 Pemberi bantuan modal dalam bentuk kredit, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek
agar kreditur tidak terjerat hutang dengan bunga yang sangat tinggi dari pihak rentenir.
 Mengumpulkan dana dari masyarakat dengan mengeluarkan dokumen berharga dan
menyalurkannya kembali untuk pembiayaan investasi kepada perseorangan maupun
perusahaan yang membutuhkan.
 Mendorong pengembangan perekonomian pasar uang dan pasar modal
 LKBB juga berfungsi sebagai penggerak, penanggung, dan perantara dalam setiap
pengeluaran dan penukaran saham-saham, surat hutang, obligasi, dan surat-surat berharga
lainnya.

Berikut lembaga keuangan bukan bank yang sering dijumpai di Indonesia:

 Pegadaian

Pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah (BUMN) yang memberikan pinjaman
dengan jaminan dan tanpa jaminan non-bank yang diakui oleh negara melalui OJK (Otoritas Jasa
Keuangan). Biasanya pegadaian banyak digunakan oleh orang yang ingin mengajukan pinjaman
dengan cara menjaminkan barang berharga seperti emas perhiasan hingga sertifikat kepemilikan
sepeda motor atau mobil. Saat ini PT Pegadaian juga membuka layanan syariah demi melayani
masyarakat yang menghindari praktek riba atau pinjaman yang sifatnya tidak wajar.

 Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan lembaga keuangan bukan bank berbentuk koperasi yang
menghimpun dana dari para anggotanya kemudian menyalurkannya kembali kepada anggota serta
non-anggota. Bunga yang diberikan oleh koperasi simpan pinjam umumnya lebih besar dibandingkan
bank dan pegadaian. Dalam koperasi, berlaku sistem keanggotaan dimana layanan pinjaman ini hanya
diberikan kepada anggota dan setiap anggota akan menerima bagi hasil atau disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU) dari keuntungan koperasi tersebut.

 Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan Modal Ventura merupakan perusahaan yang berperan untuk memberikan modal kepada
perusahaan lain yang memiliki kegiatan beresiko tinggi tetapi membutuhkan modal besar untuk
membangunnya dan memiliki prospek bisnis yang baik. Bentuk pembiayaannya beragam, mulai dari
obligasi hingga pinjaman yang bersifat khusus sesuai dengan syarat yang disepakati.

 Perusahaan Sewa Guna (Leasing) atau Multifinance

Perusahaan sewa guna yang sering disebut dengan leasing merupakan lembaga keuangan bukan bank
yang memiliki sistem kontrak sewa yang digabungkan dengan pembelian secara angsuran, baik itu
kepada perorangan maupun perusahaan. Meskipun semua fasilitas dan kegunaan barang bisa
digunakan namun hak barang masih menjadi pihak leasing sebelum pembayaran lunas. Lembaga ini
juga sering disebut multifinance atau pembiayaan (finance).

 Dana Pensiun

Perusahaan dana pensiun merupakan jenis badan usaha yang memiliki kegiatan menyediakan dana
pensiun atau jaminan masa tua dengan cara mengumpulkan dana melalui pemotongan gaji pegawai
setiap bulannya ketika seseorang masih aktif bekerja. Dana yang terkumpul akan dibayarkan kembali
ketika orang tersebut telah pensiun.

 Pasar Modal (Bursa Efek)

Pasar modal merupakan lembaga keuangan bukan bank yang menjadi tempat jual beli surat-surat
berharga jangka panjang. Pasar modal akan mempertemukan para pencari dana (emiten) dan para
penanam modal (investor). Di pasar modal, perusahaan yang mencari dana akan menjual surat
berharga seperti surat penyertaan modal (saham) dan obligasi (surat hutang jangka panjang) guna
mendapatkan dana dari investor. Investor perusahaan maupun individu kemudian akan membeli
saham melalui perusahaan sekuritas.

 Perusahaan Asuransi

Tujuan utama dari asuransi adalah untuk mengamankan keuangan pribadi ketika terjadi suatu
resiko. Jenis asuransi yang ada di Indonesia adalah asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi
kendaraan, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kebakaran, asuransi bangunan dan lain
sebagainya. Perusahaan asuransi akan menghimpun dana melalui penarikan premi atau sejumlah dana
setiap bulannya selama jangka waktu tertentu (masa kontrak) sesuai dengan perjanjian kedua belah
pihak yang tercantum dalam polis asuransi. Ketika terjadi suatu resiko, maka pemiliknya akan
mendapat ganti rugi (klaim) dana yang jumlahnya berbeda-beda tergantung dari besaran premi.

2.2.2 Jenis-jenis bank berdasarkan operasionalnya:


 Bank konvensional

Bank konvensional merupakan bank yang kegiatan usahanya memberikan jasa dan lalu lintas
keuangan secara umum sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Ketentuan ini meliputi penggunaan
metode penetapan harga sesuai tingkat suku bunga dan menghitung biaya-biaya yang diperlukan.
Bank konvensional umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dan
menyalurkan dana masyarakat.

 Bank Syariah

Bank syariah merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam
fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun),
kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram. UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk
menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal.Yaitu menerima
dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya
kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif)
2.2.3 Berdasarkan kepemilikan nya

Ditinjau dari segi enam kepemilikan maksud adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut.
Kepemilikan ini dapat dilihat akte pendirian dan pengusahaan saham yang dimiliki bank yang yang
bersangkutan Berdasarkan pembagian ini, bank dap atdibagi menjadi:

 Bank Pemerintah:

Bank badan usaha milik Negara pada dasar adalah bank yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh pemerintah. karang ini Bank BUMN terdiri dari empati bank yaitu:

a) Bank Syariah Indonesia (BNI)

b) Bank Rakyat Indonesiaonesia (BRI)

c) Bank Tabung an Negara (BTN)

d) Bank Mandiri (y aitugab unga ndari BankDGgan gNegar a(BDN). Bank Bumi Daya (BBD), Bank
Ekspor Impor (Bank EXIM), dan Bank pembangunan Indonesiaonesia (BAPINDO).

 Bank Pemerintah Daera

Bank milik pemerintah daerah adalah bank pembangunan daerah yang pendirinya berdasarkan
untuk Undang-undang No. 13/1962. Dengan di Undang-undangkannya UU No. 7/1992 sebagaimana
mestinya telah diubah dengan Undang-undang No. 10/1998 BPD. BPD tersebut harus memilih dan
menetapkan badan hukumnya apakah menjadi gigihoan terbatas, koperasi atau perusahaan daerah.

 Bank wasta

Bank wasta Nasional adalah bank berbadan hokum Indonesiaonesia dan sebagian atau seluruh
modalnya dimiliki oleh warga negara Indonesiaonesia dan atau badan hukum Indonesiaonesia Dilihat
dari lingkup usahakan Bank swasta nasional dibedakan dalam bank devisa dan bank non devisa. Bank
n ondevisa adalah bank yang tidak dapat melakuk dankegiatan usaha yang hal baik dengan valuta
asing

 Bank wasta Abernyanyi

Bank asing merupakan kantor cabang dari suatu bank di luar Indonesiaonesia yang saat ini tidak
diperbolehkan beroperasi di Jkarta dan membuka kantor cabang pembantu di Ibuota Propinsi selain itu
Jkarta yaitu emarang, Bandung, Dpasar. Ujung Pandang. Medan dan Batam. Jumlah Bank Abernyanyi
uang beroperasi di Indonesiaonesia saat ini ada 10 buah bank yaitu Citibank, AmericanExpress. Bank
of Tokyo,standar Chartered Bank, Hongkong dan anghai Bank, Deutsche Bank. ABN-Atno Bank,
Bank oX America, Bangkok Bank. Chase Manhattan Bank.
2.3 MANFAAT LEMBAGA KEUANGAN

Setiap lembaga yang bergerak di bidang keuangan memiliki peranan penting dan manfaat
bagi masyarakat dan perekonomian. Beberapa manfaat yang dapat ditemukan antara lain adalah:

2.3.1 Manfaat likuiditas

Manfaat pertama ini berhubungan dengan likuiditas, yaitu kemampuan mendapatkan uang tunai saat
diperlukan. Sehingga tidak akan ada kekhawatiran akan kurangnya ketersediaan uang tunai yang
beredar di masyarakat.

2.3.2 Pengalihan aset

Salah satu peran pentingnya adalah sebagai wadah untuk melakukan kegiatan pengalihan aset. Di sini,
lembaga tersebut akan mengalihkan aset dengan cara meminjamkan dana kepada pihak lain untuk
dikelola dalam masa waktu tertentu. Dana yang dialihkan ini berasal dari simpanan masyarakat yang
menabung di lembaga tersebut.

2.3.3 Realokasi pendapatan

Manfaat selanjutnya adalah sebagai wadah untuk melakukan realokasi pendapatan. Dengan demikian
pendapatan yang masuk dan tersimpan di lembaga tersebut dapat digunakan di masa depan dengan
mudah.

2.3.4 Kemudahan transaksi

Terakhir, juga memiliki manfaat besar dan peranan yang penting dalam penyediaan jasa yang
mempermudah transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga ini, masyarakat bisa menghemat waktu
dan tenaga dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.

2.4 PERAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN DAN


FUNGSINYA

Secara umum lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan Intermediasi
keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi, baik sektor usaha lembaga
pemerintah maupun individu (rumah tangga) untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi lain.
Intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dan dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi
defisit.

Fungsi lembaga keuangan bisa ditinjau dari empat aspek yaitu :

 Fungsi lembaga keuangan dari sisi jasa-jasa penyedia finansial. Jasa-jasa finansial yang
disediakan oleh lembaga keuangan syariah harus didasarkan pada prinsip-prinsip syariah. Di
antara fungsi lembaga keuangan sebagai penyedia jasa-jasa finansial antara lain:
 Fungsi Tabungan

Sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan instrumen untuk tabungan bagi
masyarakat yang memiliki kelebihan dana setelah pemenuhan kebutuhan dasar (konsumsi). Di
samping itu, bagi masyarakat penabung yang masih memiliki idle money (uang yang tidak digunakan)
dapat mengalirkan dananya melalui pasar keuangan yang kemudian digunakan untuk investasi
sehingga barang-barang dan jasa-jasa dapat diproduksi.

 Fungsi Penyimpanan Kekayaan

Instrumen keuangan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal menyediakan
suatu cara untuk menyimpan kekayaan yaitu dengan cara menahan nilai aset yang dimiliki di samping
menerima pendapatan dalam jumlah tertentu. Saham, obligasi dan instrumen keuangan lain yang
diperjualbelikan di pasar modal di pasar uang dan pasar modal menjanjikan suatu pendapatan dengan
resiko tertentu.

 Fungsi Transmutasi Kekayaaan

Dimana lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk janji-janji memberikan imbalan kepada
pemilik dana. Bentuk janji-janji tersebut pada dasarnya adalah pembiyaan/ kredit yang diberikan
kepada unit defisit dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan. Lembaga
keuangan dalam membiayai aset tersebut daperoleh dengan menerima simpanan dari para penabung
(surplus unit) yang jangka waktunya diatur kebutuhan penabung. Lembaga keuangan sebenarnya
hanyalah mengalihkan kewajiban menjadi aset dengan jangka waktu jatuh tempo sesuai dengan
keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban oleh lembaga keuangan menjadi aset disebut
transmutasi kekayaan. Dalam sistem syariah proses transmutasi kekayaan tersebut haruslah didasari
oleh akad/kontrak yang jelas, transparan dan sah secara syariah.

 fungsi likuiditas

likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.
kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dengan mudah dicairkan melalui
mekanisme pasar Keuangan .obligasi atau saham dan intrumen keuangan lainya menjanjukan
keuntungan dengan resiko yang relatif kecil. pasar uang dan pasar modal menyediakan suatu cara
untuk mengubah instrumen - instrumen tersebut menjadi uang uang tunai. Lembaga keuanga n deposit
menyediakan berbagai alternatif intrumen simpan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

 fungsi pembiyaan atau kredit

Di samping untuk menyediakan likuiditas dan mempermudah tabungan laki-laki jadi


berinvestasitasi dalam rangka menyimpan kekayaan, pasar keuangan menyediakan pembiayaan atau
kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan berinvestasi ekonomi. konsumen membutuhkan
pembiayaan atau kredit untuk membeli barang - barang misalnya rumah, mobil, dan sebagainya.
Sedangkan pengusaha menggunakan fasilitas pembiayaan atau kredit untuk membeli barang untuk
tujuan produksi, membangun gedung, membeli mesin, membayar gaji atau deviden untuk pemegang
saham, dan sebagainya.
 fungsi pembayaran

sistem keuangan menyediakan mekanisme atas transaksi barang dan jasa - jasa. Instrumen
pembayaran yang tersedia antara lain rek, giro, bilyet, kartu kredit, termasuk mekanisme kliring dalam
perbankan. Dengan mekanisme pembayaran dan produk seperti itu kamu tidak hanya kenyamanan
yang diciptakan tapi juga berputar dana.

 fungsi diversivikasi resiko

pasar keuangan menawarkan untuk satuan usaha dan konsumen proteksi terhadap jiwa,
kesehatandan resiko pendapatan dan kerugian. Hal tersebut dapat dilakukan pada industri asuransi

 Fungsi anajemen portofolio

yakni sebagai penyedia jasa keuangan yang dapa memberikan kenyamanan, proteksi terhadap
kecurangan, kualitas pilihan investasi, biaya transakasi yang rendah, dan pajak pendapatan.

 fungsi kebijakan

pasar keuangan telah menjadi jadi instrumen pokok yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk
melakukan kebijakan guna terkenal ekonomi dan memengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.

 fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem
perbankan. Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam system
perbankan berfungsi sebagai bagian yang terintegrasi dari unit-unit yang diberi kuasa atau
memiliki kewenangan mengeluarkan uang giral (penciptaan uang) dan deposito (time deposit).
Perbankan melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana di samping
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan jasa perbankan baik dalam negeri maupun luar negeri.

 Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangn dari sistem moneter.
Lembaga keuanagan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dari sistem moneter
berfungsi menciptakan uang (money). Tujuan kebijakan moneter islam tidak berbeda dengan
tujuan moneter konvensiona, yaitu menjaga stabilitas dari mata uang (baik secara internal
maupun eksternal) sehingga pertumbuhan kebutuhan ekonomi dapat tercapai. Sistem moneter
merupakan sistem moneter yang terdiri dari sistem perbankan dan keuangan lainnya yang
memiliki karakteristik bank tetapi tidak menciptakan uang. Kewajiban moneter sistem
perbankan adalah M1 dan M2, dimana M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan
dalam bentuk rekening koran (demand deposits). M2 adalah MI+ tabungan deposito berjangka
(time deposit) pada bank-bank umum sedangkan M3 adalah M2+ tabungan deposito berjangka
pada lembaga-lembaga tabungan nonbank. Dalam ekonomi islam uang bank dalam bentuk
giro dan cek bukanlah dianggap uang, melainkan dookumen perintah secara tertulis untuk
melakukan transfer uang.
 Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari kedudukan lembaga keuangan dari sistem finansial
Lemabga keuangan ditinjau dari kedudukan lembaga keuangan dari sistem finansial berfungsi
sebagai bagian dari jaringan yang terintegrasi dari seluruh lembaga keuanagan

 yang ada dalam sistem ekonomi. Struktur sistem finansial terdiri dari sistem perbankan, sistem
moneter dan sistem perbankan lainnya. Lembaga keuangan lainnya dapat berupa lembaga
pembiyaaan, asuransi, modal ventura, dan lain-lain. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh
lembaga-lembaga yang ada dalam sistem ini akan memengaruhi jumlah uang beredar atau
kewajiban moneternya. Di samping itu, lembaga keuangan syariah merupakan bagian integral
dari upaya pelaksanaan ajaran islam.

2.5 FAKTOR – FAKTOR YANG MENDERONG PENINGKATAN PERANAN


LEMBAGA KEUANGAN

Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peranan lembaga keuangan(Rose & Frasser, 1988 :
13), yaitu:

2.5.1 Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah. Keluarga dan individu dengan
pendapatan yang cukup terutama dari kalangan menengah memiliki sejumlah bagian
pendapatan untuk ditabung setiap tahunnya. Lembaga keuangan menyediakan sarana atau
saluran yang menguntungkan untuk tabungan mereka.

2.5.2 Pesatnya perkembangan industri dan teknologi. Lembaga keuangan telah memperlihatkan dan
memiliki kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan modal dan dana sektor industri yang
biasanya dalam jumlah besar yang bersumber dari para penabung.

2.5.3 Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh
akses. Ada beberapa jenis surat berharga yang menarik dan pinjaman di pasar uang tidak dapat
dimasuki atau diperoleh penabung kecil akibat denominasinya yang demikian besar. Namun
demikian dengan menghimpun dana dan banyak penabung, lembaga keuangan dapat
memberikan kesempatan bagi penabung kecil untuk memperoleh instrumen keuangan yang
menarik tersebut.

2.5.4 Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan Dengan
mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi berbagai jenis jasa-jasa keuangan
dalam jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah mungkin, yang
memberikan lembaga keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage) terhadap
pihak-pihak lain yang menawarkan jasa keuangan.

2.5.5 Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas bagi
nasabahnya. Ketidakpastian arus kas unit usaha perusahaan dan individu-individu, akan
membahayakan kondisi mereka bila tidak dalam keadaan likuid saat kas sangat dibutuhkan,
sehingga dapat dikenakan denda (penalty cost). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut lembaga
keuangan menjual jasa-jasa likuiditas, misalnya deposito.

2.5.6 Keuntungan jangka panjang lembaga keuangan dapat memperoleh sumber dana atau
meminjam uang dan penabung dengan tingkat bunga yang relatif lebih rendah kemudian
meminjamkannya dengan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih
panjang kepada nasabah debitur. Keuntungan atau spread antara biaya dana di satu pihak dan
tingkat bunga kredit cenderung bergerak bersamaan, naik atau turun.

2.5.7 Risko yang lebih kecil. Pengawasan dan pengaturan pemerintah dan adanya program asuransi
menyebabkan risiko atas simpanan pada lembaga keuangan menjadi lebih kecil dan investasi
lain. Dalam beberapa dekade terakhir, keuntungan lembaga keuangan semakin baik, namun
resiko lembaga keuangan juga meningkat karena kompleksitas produk, industri dan
perekonomian.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Lembaga keuangan sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Ada dua lembaga
keuangan yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan bukan bank. Usaha pokok bank adalah

• menghimpun dana dari masyarakat.

• memberikan kredit kepada masyarakat

• memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran

• memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang.

Usaha pokok bank ini melekat secara inheren dalam setiap bank berdasarkan undang-undang
jenis bank ada tiga yaitu: bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat. Berdasarkan jenis bank
antara lain: bank pemerintah, bank swasta nasional, bank swasta asing, dan kerja sama bank swasta
nasional atau swasta asing. Lembaga keuangan bukan bank ini tidak berarti lembaga keuangan ini
tidak melakukan kegiatan keuangan seperti halnya yang dilakukan oleh bank, hanya saja lembaga
keuangan bukan bank ini merupakan lembaga yang memberikan jasa dalam hal keuangan namun
bukan merupakan bank. Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini juga dapat menarik dana dari
masyarakat namun secara tidak langsung seperti lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing,
factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian, dan sebagainya.

3.2 SARAN

 Sesuai kesimpulan di atas penyusun berharap bahwa pembaca dapat mengerti konsep lembaga
keuangan dan supaya pembaca tidak mengalami masalah keuangan di kemudian hari.
 Pemanfaatan lembaga keuangan mampu membantu kita dalam menjaga uang yang kita punya
kekhusus nya dalam lembaga keuangan bank.

DAFTAR ISI

https://kamus.tokopedia.com/l/lembaga-keuangan/

https://www.pustakamadani.com/2019/09/faktor-pendorong-peningkatan-peranan.html?m=1
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-lembaga-keuangan/

https://www.asliri.id/2018/12/17/mengenal-berbagai-lembaga-keuangan-di-indonesia/

https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai