Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR BISNIS

MEMAHAMI KONSEP LEMBAGA KEUANGAN BANK

LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK

DOSEN PENGEMPU

I MADE SURYA PRAYOGA,SE.,MM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

I MADE YOGA SATRYA WIBAWA (16/2102612010897)


RIFANS JUNIOR RADANDIMA (25/2102612010906)
DESKY PRATAMA SATURA DIMA (26/2102612010907)
A.A NGURAH BISMA KANEKA PUTRA (30/2102612010911)
I KOMANG EDI SETIAWAN (33/2102612010914)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah Konsep
Biaya Produksi ini hingga selesai.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak I MADE
SURYA PRAYOGA,SE.,MM selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar bisnis
yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada penyusun untuk menyusun makalah
ini.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
memberikan doa, motivasi, saran dan kritik sehingga makalah ini dapatterselesaikan.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
maupun materi penyampaiannya. Dengan menyadari hal tersebut maka penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Namun
demikian, penyusun berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi berbagai pihak yang membutuhka

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
2.1 Lembaga Keuangan .......................................................................................................... 2
2.2 Manfaat Lembaga Keuangan ........................................................................................... 2
2.3 Fungsi Lembaga Keuangan .............................................................................................. 3
2.4 Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan ........................................................................ 4
2.5 Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non Bank.................................. 6
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan
yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau
persentase. Meski demikian, kegiatan usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunan
dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya sekaligus. Misalnya deposito, giro,
tabungan. Selain menghimpun juga memberikan jasa pelayanan keuangan kepada
masyarakat. Lembaga ini biasanya menawarkan jasa sama seperti bank yang
memudahkan dalam transaksi keuangan.
Adapun jasa layanan masyarakat yang di berikan oleh lembaga keuangan bank
adalah sebagai berikut: Jasa pemindahan uang (transfer), Jasa penagihan (inkaso), Jasa
penjualan mata uang asing (valas), Jasa safe deposit box, Jasa kliring (clearing),
Travelers cheque, Bank card, Bank draft, Letter of credit (L/C), Dll.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Lembaga Keuangan


2. Apa saja Manfaat Lembaga Keuangan
3. Apa saja Fungsi Lembaga Keuangan
4. Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bank
5. Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Non-Bank/Bukan Bank

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Lembaga Keuangan


2. Untuk mengetahui apa saja Manfaat Lembaga Keuangan
3. Untuk mengetahui apa saja Fungsi Lembaga Keuangan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank
5. Untuk mengetahui jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa


keuangan yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam
bentuk bunga atau persentase. Meski demikian, kegiatan usaha lembaga ini dapat
berupa penghimpunan dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya sekaligus.
Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan
usaha yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-
tagihan (claims) yang dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman
(loans), daripada berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan
bahan baku.

2.2 Manfaat Lembaga Keuangan

Setiap lembaga yang bergerak di bidang keuangan memiliki peranan penting dan
manfaat bagi masyarakat dan perekonomian. Beberapa manfaat yang dapat ditemukan
antara lain adalah:

1. Manfaat likuiditas

Manfaat pertama ini berhubungan dengan likuiditas, yaitu kemampuan


mendapatkan uang tunai saat diperlukan. Sehingga tidak akan ada kekhawatiran
akan kurangnya ketersediaan uang tunai yang beredar di masyarakat.

2 Pengalihan aset

Salah satu peran pentingnya adalah sebagai wadah untuk melakukan kegiatan
pengalihan aset. Di sini, lembaga tersebut akan mengalihkan aset dengan cara
meminjamkan dana kepada pihak lain untuk dikelola dalam masa waktu tertentu.
Dana yang dialihkan ini berasal dari simpanan masyarakat yang menabung di
lembaga tersebut.

2
3. Realokasi pendapatan

Manfaat selanjutnya adalah sebagai wadah untuk melakukan realokasi pendapatan.


Dengan demikian pendapatan yang masuk dan tersimpan di lembaga tersebut dapat
digunakan di masa depan dengan mudah.

4. Kemudahan transaksi

Terakhir, juga memiliki manfaat besar dan peranan yang penting dalam penyediaan
jasa yang mempermudah transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga ini,
masyarakat bisa menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan keuangan.

2.3 Fungsi Lembaga Keuangan

Setelah memahami definisi dan manfaat lembaga keuangan, maka dapat ditarik
kesimpulan beberapa fungsi dan tujuan lembaga tersebut. Meski demikian,
fungsinya juga cukup berbeda tergantung dari jenis lembaganya. Berikut ini
beberapa fungsinya baik yang merupakan Bank maupun non-Bank.

1. Bank berfungsi

Sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dengan cara mengeluarkan


dokumen berharga. Dengan cara ini, dana masyarakat akan lebih aman dan
tersimpan dengan baik.

2. Selanjutnya Bank Menyalurkan

bank akan menyalurkan kembali dana yang sudah terhimpun tersebut dan
menggunakannya untuk pembiayaan, baik di bidang ekonomi maupun
pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, dana yang terhimpun
tidak akan diam di tempat melainkan dikelola dan berpotensi menjadi berkembang.

3. Selain itu Bank Memberikan Bantuan Modal Usaha

3
Bank juga berfungsi untuk memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat
atau perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Bantuan modal ini biasanya
diberikan dalam bentuk kredit.

4. Ada pula pegadaian

Merupakan lembaga keuangan non-Bank. Pegadaian didirikan dengan tujuan agar


dapat memberikan pinjaman kepada nasabah namun dengan jaminan berupa barang
atau surat berharga.

5. Selanjutnya, ada pula koperasi

Memiliki fungsi dan tujuan yang mirip dengan bank. Koperasi memberikan jasa
simpan-pinjam kepada anggotanya dengan bunga yang relatif rendah sehingga
membebaskan masyarakat dari rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih
produktif.

2.4 Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan

 Bank Sentral

Jenis lembaga keuangan ini sangat berpengaruh pada perekomian negara dan
sebagai lembaga penetapan instrumen kebijakan moneter di suatu negara. Bertanggung
jawab atas kebijakan moneter guna untuk mengatasi inflasi yang terjadi dengan
melakukan pencadangan kas bank sentral agar bertambahnya perputaran uang pada
masyarakat. Selain itu juga bank sentral bertugas untuk menjaga kestabilan nilai mata
uang, kestabilan sektor industri, kestabilan sektor perbankan dan kestabilan sektor
ekonomi secara menyeluruh. Contoh bank sentral di Indonesia ini diberikan kepada
Bank Indonesia dengan memiliki kewenangan khusus yang diatur dalam undang-
undang

 Bank Umum

Menurut undang-undang no 10 tahun 1998, apakah yang dimaksud dengan bank


umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau

4
berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Dalam meningkatkan perekonomian negeri bank umum melakukan berbagai jenis
kegiatan seperti menghimpun dana dalam bentuk tabungan, memberikan kredit
kepada pebisnis, menerbitkan surat pengakuan utang, menerima pembayaran dari
tagihan atas surat berharga atau pihak ketiga lainnya.
Selain itu bank umum terbagi dalam 2 jenis jenis bank yakni bank umum devisa
dan bank umum non devisa. Bank umum devisa seperti Bank BRI Agroniaga, Bank
BNI Syariah, Bank Bukopin, Bank Bumi Artha, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank
Danamon Indonesia dan lain-lain.
Sedangkan bank umum non devisa seperti Bank BCA Syariah, Bank Bisnis
International, Bank Fama International, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Mayora,
Bank Panin Syariah, Bank Pundi Indonesia dan masih banyak lainnya.

 Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat berawal dari zaman kolonial Belanda yakni awal abad 19
dan pada saat itu dikenal dengan istilah Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tania tau
Bank Dagang Desa. Hingga 27 Oktober 1988 pemerintah mengeluarkan regulasi
perbankan Undang-undang no 07 tahun 1988 menetapkan bank perkreditan rakyat
adalah bank yang memaksimalkan kegiatan usaha secara konvensional atau berprinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sehingga dalam kegiatannya bank perkreditan rakyat hampir sama dengan
kegiatan bank umum seperti menghimpun dana dan menyalurkan dana dari kepada
masyarakat. Akan tetapi bank perkreditan rakyat tidak diperbolehkan memberikan
jasa keuangan dan menerima simpanan giro, kegiatan valuta asing dan perasuransian.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada sekitar 1545 macam BPR
yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun beberapa contoh BPR yang ada di kota
Jakarta seperti PT. BPR Pesona Letris Pratama, PT. BPR Dana Usaha, PT. Daya
Artha, PT. BPR Nusantara Bona Pasogit dan masih banyak lagi.

5
2.5 Jenis dan Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non Bank

 Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank


Lembaga Keuangan Bukan Bank, atau yang biasa disingkat sebagai LKBB sangat
berperan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. LKBB dengan
semua karakternya, mendorong pergerakan ekonomi, dengan mengoptimalisasi pola
konsumsi. Dengan demikian, tidak ada masalah stagnansi karena pola konsumsi yang
rendah.
LKBB sebenarnya adalah badan usaha atau lembaga yang memiliki aktivitas
terkait keuangan, yang secara langsung maupun tidak, mengumpulkan dana
masyarakat. Sesuai SK Menteri Keuangan RI, LKBB berhak menerbitkan surat
berhaga serta menyalurkan dana yang telah dihimpun untuk berinvestasi pada
berbagai usaha atau perusahaan.
 Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank
Dengan pengertian yang telah dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan bahwa
LKBB memiliki banyak aktivitas keuangan. Berbagai aktivitas ini, jika dikembangkan
dengan baik, akan dapat memberikan banyak manfaat untuk berbagai sektor. Berikut
ini adalah fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank yang ada di Indonesia.

1. Tempat Menyimpan Uang

Beberapa jenis LKBB menjadi alternatif tempat menyimpan uang bagi orang yang
tak ingin membuka rekening di bank, atau sekedar ingin memisahkan uang untuk
berbagai kepentingan. Dengan adanya alternatif ini, masyarakat memiliki cara lain
untuk menabung dan mengatur keuangan mereka.

2. Menyediakan Modal

Sama seperti bank yang menyediakan uang untuk dapat dipinjam sebagai modal,
LKBB juga memiliki fasilitas penyediaan modal. Modal ini dapat diakses
perseorangan untuk usaha kecil dan menengah, atau perusahaan-perusahaan swasta.
Tiap lembaga punya kebijakan masing-masing terkait syarat dan ketentuan
penyediaan modal.

6
3. Pengadaan Kredit

Sebagian LKBB juga menyediakan jasa untuk pembelian barang-barang tertentu


seperti motor, handphone, laptop, mobil dan masih banyak lagi. Dengan kontrak
kredit yang jelas di awal, Anda bisa mengetahui jumlah yang perlu Anda cicil setiap
bulan untuk barang yang dibeli. Pengadaan kredit ini dapat dimanfaatkan sesuai
dengan kesanggupan membayar.
Untuk pengajuan kredit, biasanya para petugas LKBB akan melakukan survey
terlebih dulu. Disetujui atau tidaknya pengajuan Anda, sangat tergantung pada
nominal kesanggupan membayar, jumlah tanggungan, serta reputasi Anda dalam
mencicil kredit sebelumnya.

4. Pengajuan Pinjaman

LKBB juga ada yang memberikan pinjaman, disertai dengan jaminan. Dengan
demikian, Anda dapat menjaminkan harta berharga untuk dinilai, kemudian dicairkan
pinjamannya. Yang patut diperhatikan adalah adanya bunga yang dikenakan, serta
denda bila terlambat membayar. Jika Anda menggunakan fasilitas ini, baca dengan
baik ketentuannya.

5. Pelaksana Kegiatan Keuangan

LKBB dapat melakukan berbagai kegiatan keuangan selain yang telah disebutkan
di atas. Meskipun demikian, semua jenis aktivitasnya harus sesuai dengan persetujuan
dari menteri keuangan Indonesia. Kegiatan keuangan ini nantinya diharapkan dapat
mendorong pembangunan industri dan perkembangan perekonomian Indonesia.

 Jenis atau Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank/Non-Bank di Indonesia

1. Asuransi

Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kini sudah sangat banyak. Asuransi
menghimpun dana masyarakat dengan cara menarik premi dengan jumlah yang telah

7
disepakati pada awal kontrak. Jumlah premi dan polis asuransi bisa saja berbeda,
tergantung dari kesepakatan awal antara pihak asuransi dan nasabah.

2. Perusahaan Dana Pensiun

Perusahaan-perusahaan tertentu serta lembaga-lembaga, bekerja sama dengan


LKBB ini untuk menyisihkan dan menyimpan sebagian dari gaji karyawan tiap bulan.
Nantinya pada masa pensiun, uang ini akan dikembalikan tiap bulan. Bisa
disimpulkan, perusahaan dana pensiun menyediakan layanan tabungan jangka
panjang.
Contoh dari perusahaan dana pensiun yang paling terkenal adalah PT Taspen.
Namun selain itu sebenarnya ada juga BPJS Ketenagakerjaan, PT Asabri, DPLK
(Dana Pensiun Lembaga Keuangan) dan DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja.

3. Pegadaian

Pegadaian adalah satu BUMN yang bergerak dalam bidang penyaluran kredit
dengan hukum gadai. Harapan dari LKBB ini adalah masyarakat tidak akan lagi
terjebak rentenir. Proses yang dibutuhkan untuk pengajuan kredit ini juga tidak lama.
Namun sesuai hukum gadai, ada barang yang harus dijasikan jaminan.

4. Perusahaan Investasi

Perusahaan Investasi adalah lembaga keuangan non-bank yang bergerak dalam


bisnis jual beli sekuritas. Sederhananya, sebuah perusahaan yang mengumpulkan
sumber daya investor untuk menginvestasikannya kembali dalam sekuritas yang dapat
dipasarkan mulai dari saham hingga surat utang hingga instrumen pasar uang disebut
perusahaan investasi. Perusahaan Investasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

4.1 Perusahaan Investasi Manajemen Open-End (Reksadana)

Perusahaan ini tidak memiliki batasan pada jumlah unit masalah dana yang berarti,
investor dapat terus membeli atau menebus sahamnya pada nilai aset bersih saat ini
(NAV). Reksa dana Open-end lebih nyaman bagi investor karena memungkinkan
mereka untuk membeli sebanyak mungkin saham yang mereka inginkan dan dapat
dengan mudah menebusnya sesuai dengan keinginan mereka. Contoh: Bareksa, Bibit,
Tanamduit, Welma, dll
8
4.2 Perusahaan Investasi Manajemen Tertutup

Perusahaan ini menerbitkan sejumlah saham tetap melalui penawaran umum


perdana. Ini pada dasarnya adalah perusahaan publik yang meningkatkan jumlah
modal tetap melalui penerbitan sejumlah saham yang diperdagangkan di bursa saham.
Di sini, saham terbatas dan karenanya investor tidak dapat membeli sebanyak
mungkin saham yang mereka inginkan dan juga mereka tidak dapat menjual saham
mereka yang ada sebelum berakhirnya skema. Namun, jika ada investor yang ingin
menjual sahamnya, yang sama diperdagangkan di bursa saham.

4.3 Perusahaan Investment Trust

Perusahaan investasi memegang portofolio saham, saham, surat utang, dan


instrumen pasar uang lainnya murni untuk tujuan investasi. Seperti, dana ujung
terbuka, sebagian besar dapat dibeli dan dijual langsung dari perusahaan investasi
yang menerbitkan sementara dalam beberapa kasus ini juga diperdagangkan di pasar
sekunder. Unit trust sering memiliki persyaratan investasi minimum yang rendah dan
saham dapat dibeli dan dijual kapan saja investor inginkan. Contoh: Mirae Asset
Sekuritas, BCA sekuritas, MOST, IPOT, Ajaib, MNC Sekuritas, Mandiri Sekuritas,
dan masih banyak lagi.

5. Fintech Pinjaman Online

Fintech sendiri adalah gabungan dari kata financial dan technology yang biasa
diartikan sebagai inovasi teknologi digital untuk mengubah dan mempercepat
berbagai aspek pelayanan dalam jasa keungan. Inovasi dari fintech membantu
masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan dan
mempermudah transaksi. Sementara itu, Fintech Lending/ Peer-to-Peer Lending adalah
layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara
kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman)
berbasis teknologi informasi. Fintech lending juga disebut sebagai Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis Teknologi (LPMUBTI). Dengan adanya fintech sekarang
tidak harus susah-susah meminjam uang ke Bank karena sudah bisa menggunakan
aplikasi dari fintech pinjaman online. Contoh Fintech Pinjaman Online Uangteman,
Kredit Pintar, Rupiah Cepat, AdaKami, Pinjam Yuk, Dana Rupiah, dan masih banyak
lagi.
9
6. Lembaga Pembiayaan Leasing
Leasing adalah pembiayaan peralatan atau barang modal suatu perusahaan yang
akan digunakan untuk proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Maksud dari pembiayaan disini adalah jika anda membutuhkan barang modal untuk
usaha atau produksi tertentu misalnya mobil dapat di sewa atau di beli secara kredit
melalui leasing. Pihak leasing dapat membiayai keinginan anda sesuai perjanjian yang
disepakati antara kedua pihak.
Leasing dapat diartikan juga sebagai kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
rangka penyediaan barang-barang modal yang dapat digunakan dalam jangka waktu
tertentu. Pembayaran dilakukan secara berkala dan juga bisa menjadi hak milik
perusahaan untuk memperpanjang waktu berdasrkan sisa uang yang ada dan telah
melalui kesepakatan bersama. Jadi leasing adalah suatu perjanjian antara pemilik
leasing (lessor) dan nasabah (lesse), Pihak lessor yang menyediakan barang yang akan
di gunakan oleh lesse sebagai modal. Kemudian imbalan untuk lessor berupa bayaran
sewa oleh lesse dalam waktu tertentu. Contoh Leasing BCA Finance, Mandiri Tunas
Finance, Toyota Astra Finance, Indomobil Finance, Astra Credit Company (ACC),
Adira Finance, dan masih banyak lagi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semua lembaga keuangan tersebut telah membantu masyarakat dan menciptakan
regulasi yang mampu untuk mendorong kemajuan negara ini, khususnya dalam
bidang keuangan ekonomi dan perbankan. Dengan adanya lembaga keuangan
tentunya ini akan memudahkan Anda dalam mengetahui kebijakan apa saja yang
berpengaruh pada Anda, terutama untuk bisnis Anda. Lembaga keuangan sebagai
lembaga perantara baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank, mempunyai
peran yang penting bagi aktivitas perekonomian. Bank dan lembaga keuangan bukan
bank merupakan lembaga perantara keuangan sebagai prasarana pendukung yang
amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian. Menurut Pasal 1 Undang-
Undang No.14/1967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 7/1992
tentang perbankan di Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau
lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kepada masyaraka

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.harmony.co.id/blog/lembaga-keuangan-pengertian-jenis-fungsi-
dan-contohnya

https://www.akseleran.co.id/blog/lembaga-keuangan/

https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-lembaga-keuangan-bank-dan-
jenisnya/

http://eprints.dinus.ac.id/22743/10/bab1_19724.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai