Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERANAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK DALAM PEREKONOMIAN


INDONESIA SAAT INI

NAMA : KLARITA ANTOIN SONI


NPM : 41190045
IV/B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIMOR
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas
kelimpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERANAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

SAAT INI”.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat banyak dukungan baik berupa
materi maupun dukungan secara moril dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Teman-teman seperjuangan dan semua
pihak yang telah mendukung untuk menulis makalah ini.
Akir kata penulis sudah tentu menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan maka segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan oleh penulis dari semua pembaca demi menyempurnakan penulisan makalah
ini.

Kefamenanu,27 April 2021

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................6

2.1 PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK(LKLB)..................................................................6

2.2 BENTUK-BENTUK LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK.....................................................................7

2.3 PERAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK......................................................................................8

2.4 BERBAGAI CONTOH LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK................................................................12

BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................................................14

3.2 SARAN................................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari lembaga keuangan bank sangatlah penting dalam


peningkatan eksistensinya dalam perekonomian masyarakat.dimana pengertian Lembaga
keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau
tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan
memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di
samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain
menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan
sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari
sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat dalam pemakai jasa-jasa
keuangan.
Dalam masyarakat sederhana,aktivitas tidak adanya peran lembaga keuangan mungkin tidak
terlalu menjadi masalah keuangan lainnya. Namun dalam masyarakat yang semakin
berkembang saat ini, peran Bank dan lembaga sangatlah penting, khusunya sebagai lembaga
mediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana. Jika dilihat dari
pentingnya lembaga keuangan maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai lembaga
keuangan non bank.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,
yakni sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengertian khusus dan umum lembaga keuangan bukan bank (LBKK)?

2. Bagaimanakah macam-macam lembaga keuangan bukan bank?

3. Bagaimanakah peran dan fungsi lembaga keuangan bukan bank?

4. Bagaimana manfaat lembaga keuangan non bank?

4
1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah dengan judul “Peranan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Dalam Perekonomian Masyarakat kiata saat in” diantara mengajarkan kita secara pribadi untuk
mampu Mengetahui bagaimana cara lembaga keuangan non bank beraktifitas di dalam
perekonomian Indonesia serta kita lebih diarahkan untuk mampu melihat bagaimana peranan
lembaga keuangan bukan bank dalam perekonomian masyarakat dijaman yang semakin hari
semakin berkembang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LLKB)

Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga keuangan bukan bank adalah suatu badan yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun
dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan. Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah
untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-
perusahaan ekonomi lemah

Menurut Surat Keputusan Mentri Keuangan RI No. KEP-38/MK/1V/1972, Lembaga


Keuanngan Bukan Bank [LKBB] adalah semua lembaga [badan] yang melekukan kegiatan
dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan
cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada mssyarakat terutama
untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan.

Untuk meningkatkan eksistensi usaha lembaga keuangan bukan bank di Indonesia


diantaranya ada 2 badan hukum sebagai berikut:

 Badan hukum indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia atau badan hukum
Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hukum asing
 Badan hukum asing dalam bentuk perwalian dari lembaga keuangan yang berkedudukan
diluar negeri

Salah satu kegiatan usaha yang dilakukan Kegiatan usaha yang dilakukan oleh lembaga
keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga


2. Memberikan kredit jangka menengan dan panjang kepada perusahaan atau proyek yang
dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.
3. Mnjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan hukum pemerintah untuk
mendapatkan kredit dari dalam maupun luar negri.

6
4. Melakukkan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan dan penjualan saham-saham di
pasar modal.
5. Melakukkan usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan Mentri Keuangan.
6. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang
keuangan.

2.2 BENTUK-BENTUK LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Lembaga Pembiayaan Sewa Guna Usaha ( Leasing Leasing) Leasing adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak
opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan
oleh lessee (nasabah) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi
untuk membeli objek sewa guna usaha.

1. Menghemat modal

2. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan

3. Persyaratan lebih mudah dan fleksibel

4. Biaya lebih murah

Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan yang memberikan pinjaman kepada nasabah
dengan jaminan barang atau surat-surat berharga. Pegadaian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan,

2) Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan,

3) Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.

Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi/membantu agar masyarakat yang
sedang membutuhkan uang segera mendapatkan pinjaman secara cepat dan terhindar dari
rentenir. Perusahaan pegadaian yang bergerak di Indonesia adalah Perum Pegadaian

7
Pengertian asuransi menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Uang
pertanggungan yang dibayar nasabah disebut premi. Jenis asuransi yang berkembang di
Indonesia dibagi menjadi dua bentuk, yaitu menurut fungsi dan kepemilikan.
Keuntungan Asuransi :

Bagi Pemilik Asuransi :

 keuntungan dari premi yang dibayar nasabah


 keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain
 keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga.

Bagi Nasabah :

 memberi rasa aman


 merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi
 terhindar dari resiko kerugian
 memperoleh penghasilan di masa datang
 memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau Kehilangan .

2.3 PERAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Peran lembaga keuangan bukan bank atau LKBB sesuai dengan jenis usaha yang
dilakukannya ialah ikut serta mengembangkan perekonomian berasaskan demokrasi ekonomi
untuk menunjang pembangunan nasional melalui upaya penghimpunan dan penyediaan dana
untuk pembiayaan investasi perusahaan, konsumsi masyarakat umum, maupun risiko pihak
tertentu.

8
Fungsi utama lembaga keuangan bukan bank ( LKBB ) adalah sebagai peghimpun dan
penyalur dana masyarakat. Pelaksanaan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana tersebut
tergantung pada jenis usaha pembiayaan yang dijalankannya. Fungsi Lembaga keuangan bukan
bank (LKBB) mempunyai fungsi sebagai berikut:

Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang berpendapatan rendah, agar
mereka tidak terjerat rentenir atau pelepasan uang. Membiayai pembangunan industri dan
memperlancar pembangunan ekonomi lewat pembangunan pasar uang dan pasar modal.
Membantu duania usaha dalam meningkatkan produktivitas barabg/jasa Memperlancar distribusi
barang Mendorong terbukanya lapangn pekerjaan Pemberian kredit kepada masyarakat
berpendapatan rendah sifatnya menolong, sehingga tidak memperhatikan penggunaannya baik
produktif atau konsumtif. Kredit yang diberikan ada yang berjaminan dan ada pula yang tidak
berjaminan. Pemberian kredit kepada investor untuk membangun industri dilaksanakan dengan
cara membeli saham atau obligasi yang diterbitkan lewat pasar modal. Selain cara tersebut,
pemberian kredit jangka pendek dapat secara langsung lewat pasar uang.

Manfaat lembaga keuangan bukan bank Keberadaan Lembaga Keuangan Bukan Bank
( LKBB ) tentunya telah memberikan manfaat bagi masyarakat.manfaat-manfaat tersebut bisa
dirasakan dari produk-produk yang ditawarkannya, sebagai berikut :

 Pegadaian memberikan manfaat bagi masyarakat yang memerlukan dana


 Perusahaan memberikan manfaat jaminan risiko yang mungkin terjadi sesuai dengan jasa
yang ditawarkan
 Lembaga dana pensiun memberikan kesejahteraan kepada karyawan perusahaan terutama
yang telah pension
 Lembaga pembiayaan memberikan pinjaman kepada masyarakat dalam hal pendanaan
kegiatan konsumsinya.
 Koperasi memberikan manfaat kepada para anggota dalam hal kebersamaan dan sisa hasil
usaha.

Contoh kasus lembaga keuangan non bank Perusahaan industri jasa keuangan di
Indonesia, termasuk perusahaan asuransi, saat ini mulai banyak yang melakukan terobosan
pemasaran dengan menciptakan produk hibrida atau produk campuran, misalnya produk
perbankan (deposito) digabung dengan produk asuransi jiwa. Produk hibrida ini diharapkan

9
dapat mendatangkan manfaat ganda bagi nasabah yaitu mendapatkan bunga deposito sekaligus
proteksi asuransi jiwa.perbankan di Indonesia memang belum ada yang menjadi universal
banking di mana produk-produknya merupakan produk hibrida antara produk bank dan lembaga
keuangan lain.

Bank di Indonesia mayoritas masih berupa bank komersial (commercial banking) dan
jika pun terdapat produk hibrida, jumlahnya masih sedikit dibandingkan dana di sektor
perbankan. Sementara universal banking, yang banyak terdapat di Eropa dan juga di Jepang,
membolehkan bank melakukan kegiatan usaha keuangan non-bank seperti investment banking
dan asuransi. (Wulan Tunjung Palupi, 2009).

Di samping munculnya fenomena produk hibrida di sektor jasa keuangan, saat ini juga
banyak dijumpai pola keterkaitan antar lembaga keuangan dalam bentuk kerjasama pemasaran
produk keuangan. Produk investasi reksadana dan obligasi, selain ditawarkan di pasar modal,
juga ditawarkan melalui perbankan. Dalam kasus semacam ini, perbankan hanya berperan
sebagai agen penjual yang tidak ikut menanggung risiko kerugian. Pola kerjasama semacam ini
tetap membutuhkan pengawasan.

Koordinasi pengawasan yang baik antara Bank Indonesia dengan Bapepam-LK sangat
dibutuhkan untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk jasa keuangan.
Kecenderungan munculnya produk hibrida dan semangat kerjasama di antara perusahaan jasa
keuangan tampaknya akan semakin meningkat di masa mendatang, sehingga hal tersebut
memunculkan wacana tentang perlunya membentuk lembaga pengawas sektor keuangan yang
bersifat superbody, independen, dan terintegrasi. Kecenderungan munculnya produk hibrida di
sektor jasa keuangan di Indonesia sebenarnya lebih banyak mengikuti tren yang ada di negara
maju. Fenomena semacam ini dapat berdampak positif atau negatif tergantung cara kita
menyikapinya. Penerbitan produk hibrida di sektor jasa keuangan, jika dikelola dengan baik dan
benar, dapat meningkatkan gairah dan partisipasi masyarakat secara signifikan untuk membeli
produk-produk jasa keuangan.

Di lain pihak, jika tidak diiringi dengan pengawasan yang memadai, akan dapat
memunculkan dampak negatif seperti yang terjadi dalam kasus Bank Century dan Antaboga
Sekuritas, serta kasus gagal bayar yang menimpa PT Asuransi Jiwa Bakrie atau yang dikenal
sebagai Kasus Bakrie Life. Kasus Bakrie Life bermula dari penjualan produk asuransi unit-link

10
Diamond Investa yang merupakan produk hibrida antara asuransi jiwa dengan investasi pasar
modal (umumnya reksadana).

Banyak nasabah yang tergiur dengan tawaran ini karena produk Diamond Investa
menawarkan imbal hasil 1,5 persen di atas bunga deposito per tahun plus manfaat proteksi
asuransi jiwa. Sayang pemasaran produk asuransi unit-link ini kemudian bermasalah karena PT
Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) diduga gagal membayar imbal hasil beserta pokok dana
nasabah dengan nilai total mendekati Rp 400 miliar. Hal tersebut ditengarai disebabkan adanya
penyelewengan penempatan portofolio yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Bakrie Life
dianggap melampaui batas dalam berinvestasi karena terlalu banyak menempatkan portofolio
reksadana pada saham-saham perusahaan grup Bakrie, sehingga ketika harga saham perusahaan
grup Bakrie berjatuhan akibat krisis global 2008 maka nilai portofolio Bakrie Life pun ikut
terhempas.

Usaha Usaha Yang Dilakukan Lembaga Keuangan Bukan Bank antara lain: Menghimpun dana
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga, Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon
( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan, Perantara untuk mendapatkan tenaga
ahli

Adapun Peran Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank antara lain: Membantu dunia usaha
dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa, Memperlancar distribusi barang, Mendorong
terbukanya lapangan pekerjaan Lembaga keuangan bukan bank terdiri dari beberapa jenis, yaitu
lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit,
perusahaan perasuransian yang diantaranya asuransi keuangan dan asuransi jiwa serta reasuransi,
dana pensiun yang terdiri dari dana pensiun pemberi kredit dan dana pensiun lembaga keuangan,
dana perusahaan efek, reksadana, perusahaan penjamin, perusahaan modal ventura dan
pegadaian. Daftar pustaka Hasibuan, Malayu S.P Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir.2012.Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
keuangandi-indonesia 07/07/20-pengertian lembagakeuangan-bukan-bank Ketut rinjin, pengantar
perbankan dan lemabaga keuangan bukan bank,jakarta,pt Gramedia pustaka utama,2000.

11
2.4 BERBAGAI CONTOH LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Setelah kita mengetahui apa saja peran dari lembaga keuangan bukan bank,Berikut ini adalah
contoh dari lembaga keuangan bukan bank.

 Koperasi simpan pinjam


Koperasi simpan pinjam rupanya menjadi salah satu jenis dari LKBB yang cukup populer
di Indonesia.Peran dari koperasi simpan pinjam yaitu untuk menghimpun dana dari para
anggotanya dan menyalurkannya kembali kepada para anggota lain serta masyarakat
umum.Sampai saat ini koperasi simpan pinjam masih menjadi tujuan utama bagi banyak
masyarakat yang ingin meminjam dana.
 Perusahaan asuransi
Pastinya kamu juga sudah tidak asing lagi kan dengan perusahaan asuransi? Memang di
Indonesia ada banyak sekali perusahaan asuransi yang populer.
Ada banyak sekali jenis asuransi yang bisa dipilih oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhannya. Mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, hingga properti.
 Pasar modal
Dilansir dari IDX, pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan.Instrumen keuangan tersebut meliputi surat utang
atau obligasi, saham, reksa dana, dan masih banyak lainnya.Pasar modal juga menjadi
sarana pendanaan bagi perusahaan atau institusi pemerintahan untuk kegiatan investasi.
Jadi, pasar modal sangat berperan bagi perkembangan perekonomian negara.
 Perusahaan pegadaian
Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank selanjutnya adalah perusahaan pegadaian.
Tentunya lembaga yang satu ini juga sudah cukup familiar bagimu, kan?Pegadaian
adalah lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan
tertentu.Sampai kini masih banyak orang yang memilih pegadaian sebagai tempat untuk
memperoleh pinjaman dana meskipun mereka harus menjaminkan suatu barangnya.
 Perusahaan modal ventura
Menurut OJK, perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan atau penyertaan ke dalam perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan.Beberapa kegiatan dari perusahaan modal ventura antara lain penyertaan

12
saham, penyertaan pembelian obligasi konversi, serta pembiayaan atas dasar bagi hasil
usaha.
 Leasing
Perusahaan sewa guna usaha atau yang sering disebut dengan leasing juga menjadi salah
satu jenis dari Lembaga Keuangan Bukan Bank.Leasing sendiri menawarkan cara
pembayaran dengan kredit atau cash khusus barang-barang tertentu. Mereka juga
menggunakan sistem kontrak dengan pembelian cicilan.Leasing juga cukup populer di
Tanah Air. Masih banyak orang yang memilih mengajukan kredit misalnya untuk
membeli kendaraan lewat perusahaan-perusahaan leasing.
 Dana pensiun
Dana pensiun adalah suatu perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun dari
suatu perusahaan atau instansi pemberi kerja.Perusahaan dana pensiun akan bekerja
sama dengan perusahaan atau instansi lainnya untuk menyimpan sebagian dari gaji
karyawan setiap bulannya.Kemudian, saat sudah pensiun uang yang disimpan tersebut
akan dikembalikan tiap bulan kepada karyawan dan keluarganya.Beberapa perusahaan
dana pensiun yang ada di Indonesia misalnya PT Taspen hingga Jaminan Pensiun dari
BPJS Ketenagakerjaan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari paparan atau penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan
makalah”PERANAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DALAM PEREKONOMIAN
INDONESIA” penulis menyimpulkan bahwa Lembaga keuangan bukan bank harus selalu
menjalankan fungsi controlnya agar perannya dalam perekonomian masyarakat dapat berjalan
dengan baik guna meningkatkan eksistensi publik dari lembaga keuangan bukan bak itu
sendiri.Lembaga keuangan bukan bank adalah badan atau organisasi non bank yang melakukan
kegiatan dibidang keuangan namun tidak boleh menerima dana dari masyarakat dalam bentuk
giro,tabungan,dan deposito.yang membedakan lembaga keuangan bukan bank dan bank adalah
proses perhimpunan dana yang dilakukan oleh masing-masing lembaga LKBB tidak melakukan
perhimpunan dana langsung dari masyarakat seperti yang dilakukan oleh bank.dalam realitas
kehidupan sehari- hari baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank bukanlah sesuatu yang
asing dan memiliki peranan penting dalam sistem keuangan suatu negara dan sangat penting
dalam perekonomian masyarakat saat ini dengan cara menghimpun dana dengan cara
menerbitkan surat berharga dan menyalrkannya kepada perusahaan kecil maupun masyarakat.

3.2 SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurnah,kedepannya penulis akan lebih foku
dan lebih detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara


Kasmir.2012.Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada keuangandi-indonesia 07/07/20-pengertian lembagakeuangan-bukan-bank
Ketut rinjin, pengantar perbankan dan lemabaga keuangan bukan bank,jakarta,pt Gramedia
pustaka utama,2000.
Hermansyah, 2005,Hukum Perbankan Nasional Indonesia,Jakarta: Kencana
Kasmir, 2002,
Bank dan lembaga keuangan Lainnya, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Algifari, 2004, Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, Yogyakarta : STIE YKPN
Triandaru, Susilo Sri Y. Sigit A. & Totok Budi Santoso. 2005, Bank dan Lembaga keuangan
Lain

15

Anda mungkin juga menyukai