Anda di halaman 1dari 12

EKONOMI MONETER I

Dosen pengampu :
Eni Setyowati,S.E., M.Si

Nama kelompok :
SHILA HERBIGOVINA (B300190295)
KHARISMA SEKAR P.N (B300190297)
MUSTIKA KUMALLA DEWI (B300190302)
FEBRITARIUS ALGAE K. (B300190312)
NOVENNA RISKA P (B300190314)

1
Abstrak

Lembaga keuangan diharapkan mampu memberikan distribusi keadilan bagi


masyarakat. Rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah bagaimanakah peran lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam memberikan distribusi keadilan
masyarakat dan faktor yang mendorong peningkatan peran lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan bukan bank dalam memberikan distribusi keadilan masyarakat? Setelah
diadakan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Peran lembaga adalah: menghimpun dana masyarakat; menyalurkan dana


mayarakat; pengalihan aset; likuiditas; alokasi pendapatan; transaksi.

2. Faktor yang mendorong peningkatan peran lembaga keuangan dalam memberikan


distribusi keadilan masyarakat, antara lain: Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat
kelas menengah keluarga dan individu dengan pendapatan yang cukup terutama dan kalangan
menengah memiliki sejumlah bagian pendapatan untuk ditabung setiap tahunnya; Pesatnya
perkembangan industri dan teknologi.

2
Daftar Isi

Abstrak..................................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
Kata Pengantar......................................................................................................................................4
BAB I......................................................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan..................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
B. Fungsi lembaga keuangan..........................................................................................................6
C. Peranan Lembaga Keuangan.....................................................................................................7
D. Lembaga Keuangan Bank...........................................................................................................7
E. Lembaga Keuangan Bukan Bank................................................................................................8
F. Tujuan Lembaga Keuangan........................................................................................................9
G. Studi Kasus Lembaga Keuangan Bukan Bank.............................................................................9
KESIMPULAN.......................................................................................................................................11

3
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang peranan bank dan lembaga keuangan bukan bank tepat
waktu. Makalah tentang peranan bank dan lembaga keuangan bukan bank ini disusun guna
memenuhi tugas pada mata kuliah ekonomi moneter. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang lembaga keuangan bukan bank.

4
BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Lembaga keuangan diberikan batasan sebagai badan / lembaga yang kegiatanya


dalam bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada
masyarakat tertentu guna membiayai investasi perusahaan. Meski dalam peraturan
tersebut lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan, namun
peraturan tersebut tidak berarti membatasi perusahaan. Dalam kenyataannya, kegiatan
pembiayaan lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan
konsumsi, dan kegiatan ditribusi barang dan jasa. Secara umum lembaga keuangan dapat
di kelompokkan dalam 2 bentuk yaitu bank dan bukan bank, dimana perbedaan utama
antara kedua lembaga tersebut adalah pada penghimpunan dana.

Dalam penghimpunan dana secara tegas disebutkan bahwa bank dapat


menghimpun dana baik secara langsung maupun tidak langsung dari masyarakat
sedangkan lembaga keuangan bukan bank hanya dapat menghimpun dana secara tidak
langsung dari masyarakat. Sedangkan dalam hal penyaluran dana, tidak memberikan
perbedaan secara tegas, Bank dapat menyalurkan dana untuk tujuan modal kerja, untuk
tujuan investasi. Hal ini tidak berarti bahwa lembaga keuangan bukan bank tidak
diperbolehkan menyalurkan dana untuk tujuan modal kerja dan konsumsi. Lembaga
keuangan baik itu bank maupun lembaga keuangan bukan bank mempunyai peran yang
sangat penting bagi aktifitas perekonomian. Peran strategis lembaga keuangan tersebut
sebagai wahana yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara
efektif dan efisien kearah peningkatan taraf hidup rakyat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud lembaga keuangan?


2. Bagaimana peran lembaga keuangan bank dan bukan bank?
3. Apa tujuan lembaga keuangan?
4. Apa fungsi dari lembaga keuangan

C. Tujuan Pembahasan

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga keuangan
2. Untuk mengetahui perbedaan lembaga keuangan bank dan bukan bank

5
3. Untuk mengetahui tujuan lembaga keuangan
4. Untuk mengetahui apa fungsi dari lembaga keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan


usaha yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-
tagihan (claims) yang dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman
(loans), daripada berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan
bahan baku.
Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan,
yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di
bidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali
ke masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau
menginvestasikan dananya dalam surat berharga di pasar keuangan (flnauial market).
lembaga keuangan juga menawarkan bermacam – macam jasa keuangan mulai dari
perlindungan asuransi, menjual program pensiun sampai dengan penyimpanan barang-
barang berharga dan penyediaan suatu mekanisme untuk pemayaran dana dan transfer
dana.

D. Fungsi lembaga keuangan

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang


menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur
oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah
termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris), credit union, pialang
saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, pegadaian dan
bisnis serupa. Pada umumnya lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (asuransi, pegadaian,
perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll).

Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan dana
dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai
sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan.
Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan
oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan
dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman.

6
E. Peranan Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang


keuangan mempunyai peranan sehagai berikut: 1) Pengalihan aset (assets Transmutation)
2) Likuiditas (liquidity) 3) Alokasi pendapatan (incon allocation) 4) Trans’aksi atan
transaction
1. Pengalihan Aset (Asset Transfer) Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk
“janji—janji untuk membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak
lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan perminjam.
2. Likuiditas (liquidity) Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk rnemperoleh
uang tunai pada saat dibutuhkan.
3. Realokasi Pendapatan (income reallocation) Dalam kenyataannya di masyarakat
banyak individu memiliki penghasilan yang memadai dan menyadari bahwa di masa
datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas akan berkurang. Untuk
menghadapi masa yang akan datang tersebut mereka menyisihkan atau merealokasikan
pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang.
4. Transaksi (transaction) Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi
keuangan misalnya rekening giro, tabungan, (deposito dan sebagainya, merupakan
bagian dan sistem pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan
bank pada prinsipnya dapat berfungsi sebagai aset.
5. Menghimpun dana masyarakat Lembaga keuangan bank dapat menghimpun dana dari
masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung dapat
dilakukan dengan simpanan dana dari masyarakat baik berupa tabungan, giro, deposito dan
secara tidak langsung dari masyarakat misalnya dengan mengeluarkan surat atau kertas
berharga, penyertaan modal, pinjaman atau kredit lembaga keuangana lain. Sedangkan pada
lembaga keuangan bukan bank penghimpunan dana masyarakat hanya dapat dilakukan secara
tidak langsung, terutama melalui kertas atau surat berharga dan juga dengan melakukan
penyertaan , pinjaman atau kredit dari lembaga lain.

F. Lembaga Keuangan Bank

Secara umum dapat dikatakan, bahwa Bank sebagai lembaga keuangan menjadi pihak
perantara bagi sektor rumah tangga dan sektor industri, khususnya di dalam menyerap
dana dari sektor rumah tangga dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kepada sektor
industri sebagai kredit investasi. Meskipun dalam prakteknya penyerapan dan penyaluran
dana itu sendiri dapat terjadi baik di dan untuk sektor rumah tangga maupun sektor
industri.

7
Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yang disyahkan tanggal 10 November 1998
tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

Secara umum kita dapat mengetahui jeni-jebis dari Bank


1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang Nomor 13
Tahun 1968, junto UU No 23 Tahun 1999 , junto UU No 6 Tahun 2009 yang
memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana,
mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang,
mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya.
Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di
Indonesia.
2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai layanan
produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman
kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa
asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain
sebagainya.
3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan
wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula
seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima
simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil,
penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka,
sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

G. Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pengertian lembaga keuangan bukan bank atau sering juga digunakan istilah lembaga
keuangan non bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan,
yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan untuk mendapatkan kemakmuran dan keadilan
masyarakat.
Lembaga keuangan non bank ini berkembang sejak tahun 1972, dengan tujuan untuk
mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-
perusahaan ekonomi lemah. Lembaga keuangan bukan bank yang dapat memberikan
pelayanan memberikan jasa dalam bidang keuangan cukup banyak jenisnya.

8
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan bukan 6 bank yang ada di Indonesia saat ini
antara lain
1. Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha
pertanggungan.
2. Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun
suatu perusahaan pemberi kerja
3. Koperasi Simpan Pinjam yaitu menghimpun dana dari anggotanya kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat
umum
4. Pasar Modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara
pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrumen utama saham dan
obligasi
5. Perusahaan Anjak Piutang, merupakan yang usahanya adalah mengambil alih
pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah.
6. Perusahaan Modal Ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan
yang usahanya mengandung resiko tinggi.
7. Perusahaan Pegadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas
pinjaman dengan jaminan tertentu.
8. Perusahaan Sewa guna usaha lebih di tekankan kepada pembiayaan barang barang
modal yang di inginkan oleh nasabahnya.
9. Perusahaan Kartu Kredit
10. Pasar Uang yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.
11. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur

H. Tujuan Lembaga Keuangan

 Bank menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan dokumen berharga


sehingga dana masyarakat tersebut akan lebih aman.
 Bank tersebut menyalurkan kembali dana yang terhimpun itu untuk digunakan
didalam pembiayaan pada bidang-bidang ekonomi serta pembangunan.
 Bank memberikan bantuan modal didalam bentuk kredit kepada masyarakat atau juga
perusahaan untuk modal usaha.
 Pegadaian memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan barang atau juga
surat berharga.
 Koperasi ini memberikan jasa simpan-pinjam bagi para anggotanya supaya
penggunaan uang itu lebih produktif serta anggotanya terbebas dari rentenir.

I. Studi Kasus Lembaga Keuangan Bukan Bank

Koperasi Tawarkan Keuntungan Diatas BI Rate, Pasti Penipuan


Kasus koperasi Langit Biru dan Koperasi Al Amanah di Cianjur beberapa bulan terakhir,
membuat menteri koperasi dan UKM Syarifudin Hasan gerah. Dia menghibau masyarakat
waspada dan cermat. Terlebih jika lembaga atau koperasi menjanjikan hal yang muluk –
muluk.

9
Baginya, indikator bisnis paling ideal tetap bunga bank resmi yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia yang saat ini sebesar 5.75%. Jika ada tawaran bunga atau keuntungan diatas aturan
yang ada, ada indikasi pidana.
“Tolong disampaikan kepada masyarakat kalau ada lembaga koperasi apapun yang
menjanjikan returnnya (pengembalian modal) diatas BI rate, itu pasti penipuan,” Ujarnya usai
menghadiri pameran gelar karya pemberdayaan masyarakat (GKPM) di Hall B, Jakarta
Convention Centre. Kamis (27/9)
Kasus koperasi langit Biru atau koperasi Al Amanah yang kini berurusan dengan polisi
lantaran dianggap menipu, skema bisnis yang ditawarkan memang menggiurkan bagi orang
awam. Pada paket investasi Al amanah, Kab Cianjur misalnya, investor bisa menyetorkan
modal sekitar Rp 1-5 juta dan dalam bulan depannya, tepat ditanggal jatuh tempo mendapat
keuntungan 100 persen
Bahkan dipaket lainnya, nilai investasi yang ditawarkan berkisar Rp. 5-10 juta dengan nilai
keuntungan mencapai 150 persen. Syarifudin menegaskan, tindak penipian yang dilakukan
koperasi tersebut pada akhirnya berimbas mencemarkan usaha koperasi lain.
“Itu koperasi tidak punya izin dari kita, dari Mentri Keuangan juga tidak dapat jadi begitulah
akhirnya,” ujar Syarifudin.
Disisi lain, Menkop menyebutkan pertumbuhan usaha berbentuk koperasi semakin
meningkat. Kini pertumbuhannya mencapai 7-8 persen per tahun. “Saat ini ada 192.450
koperasi di Indonesia, kebanyakan berbentuk usaha simpan pinjam,” paparnya.
Sumber : (Merdeka.com)

Cara penyelesainnya :
Dari kasus diatas memang sangat merugikan masyarakat khususnya yang masih awam
pengetahuannya mengenai koperasi. Oleh karena itu sangat diperlukan pembinaan seperti
seminar dan lain sebagainya mengenai koperasi. Karena dengan adanya hal tersebut
masyarakat tidak akan mudah tertipu oleh koperasi yang sudah jelas akan menipu
nasabahnya. Kemudian pemerintah juga harus lebih tegas mengenai hukum maupun sanksi
yang berhubungan dengan kasus tersebut, agar dapat memperkecil dan mencegah terjadinya
hal yang serupa. Lalu juga sering melakukan pengecekan izin usaha dan juga pengawasan
langsung secara rutin agar dapat meminimalisir koperasi yang tidak sesuai dengan aturan
yang sudah di tetapkan oleh pemerintah. Sehingga koperasi yang seharusnya dapat membantu
masyarakat dan juga menguntungkan masyarakat tidak berubah menjadi dapat merugikan
masyarakat bahkan sampai merugikan ke pihak lain. Disisi lain, Menkop menyebutkan
pertumbuhan usaha berbentuk koperasi semakin meningkat. Kini pertumbuhannya mencapai
7-8 persen per tahun.
Seharusnya menteri koperasi juga meninjau tentang sehat atau tidaknya usaha
koperasivtersebut. Selain itu menteri koperasi juga harus memberikan efek jera kepada
koperasi yg nakal sehingga tidsk melakukan hal yang sama, seperti yang kita ketahui bahwa
hal tersebut sangat merugikan masyarakat.

10
KESIMPULAN

Lembaga keuangan (financial institution) sebagai suatu badan usaha yang aset
utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-tagihan (claims)
yang dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans), daripada
berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku. Fungsi
utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan dana dan perluasan
kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana
bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Peranan Lembaga
keuangan sebagai badang yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan
mempunyai peranan sehagai berikut,Pengalihan aset (assets Transmutation),Likuiditas
(liquidity),Alokasi pendapatan (incon allocation),Transaksi atan transaction. Perbedaan
keuangan Bank dan bukan Bank adalah, keuangan Bank , sebagai lembaga keuangan
menjadi pihak perantara bagi sektor rumah tangga dan sektor industri, khususnya di
dalam menyerap dana dari sektor rumah tangga dalam bentuk tabungan dan
menyalurkannya kepada sektor industri sebagai kredit investasi.sedangkan bukan Bank
semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau
tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan untuk
mendapatkan kemakmuran dan keadilan masyarakat.

11
12

Anda mungkin juga menyukai