Anda di halaman 1dari 4

1.

Siapakah yang bertanggung jawab dalam penyehatan Bank Nasional, apakah


pemerintah ataukah mungkin ada pihak lain selain dari pemerintah, atau bagaimana?
JAWABAN:
Upaya penyehatan perbankan nasional menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, bank-bank itu sendiri, dan masyarakat pengguna jasa bank. Adanya tanggung
jawab bersama tersebut, dapat membantu memelihara tingkat kesehatan perbankan
nasional sehingga dapat berperan secara maksimal dalam perekonomian nasional.

2. Selain fungsi menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil, dan menengah,
apakah ada fungsi lain dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR)? Jika ada mohon
dijelaskan!
JAWABAN:
Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada
para pengusaha mikro, kecil, dan menengah saja. Akan tetapi, ada fungsi lain selain dari
itu, yakni; menerima simpanan masyarakat atau dengan kata lain berfungsi sebagai
penghimpunan dan penyalur dana masyarakat. Simpanan nasabah di Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) dijamin oleh lembaga penjamin simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan yang berlaku sehingga bersifat aman.

3. Apa perbedaan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)?

JAWABAN:

1. Syarat permodalan BPR jauh lebih kecil dibandingkan Bank Umum.


Dari sisi permodalan, ada perbedaan mencolok dari BPR dan Bank Umum ini.
Sebuah Bank Umum konfensional, saat pertama kali didirikan harus memiliki
modalsedikitnya Rp 3 triliun, sedangkan untuk Bank umum syariah minimal senilai
Rp 1 triliun, dan untuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sendiri bervariasi
tergantung zona yang dibagi menjadi 4 zona berdasarkan peraturan OJK Nomor
20/POJK. 03/2014 tentang BPR mulai dari 4 miliar (zona 4) hingga 14 miliar (zona
1).
2. BPR punya layanan terbatas, beda dengan Bank Umum.
Focus kehadiran BPR adalah untuk melayani para nasabah dengan kebutuhan layanan
perbankan yang masih sederhana, sehingga terbatas dan tidak sekompleks bank
umum. Contohnya adalah buku tabungan, kredit dengan adanya batasan plafon, dan
sebagainya, sedangkan kegiatan bank lain yang kompleks seperti giro, valas dan
asuransi tidak bisa dilayani di BPR ini.
3. Beda kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Umum.
BPR bisa melayani kebutuhan nasabah dalam hal simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya, melayani kredit, pembiayaan dan
penempatan dana, penempatan dana sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, dan sertifikat deposito. Sedangkan bank umum melayani semua aktivitas
BPR ditambah layanan lain seperti menerbitkan surat atas pengakuan hutang,
membuat surat pengakuan hutang, menyediakan tempat penyimpanan surat berharga
dan barang, kegiatan valuta asing dan kegiatan bank umum pada umumnya. Bank
umum, juga melayani transaksi keuangan mulai dari kliring, inkaso, valuta asing dan
transfer yang tidak bisa dilayani BPR.
4. Beda layanan kredit dan simpanan Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Umum.
Bank Perkreditan Rakyat melayani kredit dan simpanan walaupun tidak sekompleks
bank umum yang meliputi:

 Produk simpanan berupa tabungan dan deposito berjangka


 BPR tidak menyediakan produk simpanan giro seperti bank umum.
 Ada perbedaan bunga simpanan di BPR jika dibandingkan dengan bank umum
 Bunga deposito BPR juga mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), maksimal sebesar 8,75%.
 kredit yang disediakan terbatas pada kredit tanpa agunan atau kredit untuk
karyawan dan kredit usaha kecil.
 Nilai plafon kredit yang disediakan juga terbatas tidak seperti bank umum yang
bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
 Tidak memiliki layanan kartu kredit.
Sedangkan bank umum melayani kredit dan simpanan yang lebih lengkap
dan kompleks yang secara umum meliputi layanan BPR ditambah beberapa
produk berikut ini:

 Kredit konsumtif seperti KTA, kartu kredit, kredit properti (rumah dan
apartemen), kredit kendaraan bermotor.
 Kredit investasi dan kredit modal kerja berbagai segmen nasabah.
 Simpanan nasabah juga dijamin LPS dengan bunga di kisaran 6,25% untuk
deposito rupiah dan 0,25% untuk deposito valas. Secara umum bunga simpanan
BPR relatif tinggi dibandingkan bank umum namun dengan konsekuensi bunga
kreditnya juga lebih tinggi dibandingkan bunga kredit bank umum.

5. Jangkauan Wilayah Layanan BPR untuk Kabupaten, Bank Umum Tidak


Terbatas

Sesuai dengan tujuan pendirian, BPR lebih fokus pada layanan masyarakat dengan
jangkauan relatif terbatas. BPR hanya melayani di tingkat kecamatan atau kabupaten
tidak seperti bank umum yang memiliki jangkauan tak terbatas, hingga memiliki
jaringan internasional. Hal ini sekaligus berpengaruh pada kondisi fisik kantor,
dimana BPR biasanya tidak semegah bank umum. Masyarakat pasti juga sudah tidak
asing dengan bank umum, beda halnya dengan BPR yang hanya diketahui oleh
masyarakat sekitar lokasi kantor BPR tersebut.

Persamaan Bank Umum dan BPR

 BPR dan Bank Umum Punya Kesamaan Larangan

Larangan kedua jenis bank ini yaitu pelarangan dalam melakukan penyertaan modal.
Penyertaan modal bukan lagi domain bank

 BPR dan Bank Umum Punya Punya Tujuan Sama

Kedua jenis lembaga keuangan perbankan ini memiliki fungsi sama dalam
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Simpanan tersebut
diberikan imbal balik dalam bentuk bunga simpanan yang diberikan oleh bank. Bank
sendiri mengelola uang simpanan tersebut dan menyalurkan kembali ke masyarakat
dengan menarik bunga kredit. Siklus bisnis ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat banyak.

4. Dalam menjalani tugas sebagai Pembina terhadap bank, tentu Bank Indonesia
memiliki kewenangan-kewenangan. Nah, apa sajakah kewenangan yang dimiliki oleh
Bank Indonesia tersebut? Mohon dijelaskan!

JAWABAN:

 Memberikan dan mencabut izin usaha bank.


 Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank.
 Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank.
 Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha
tertentu.

5. Kalau tidak salah dengar, tadi kelompok menyinggung soal kata “Etatisme dan
Monopoli”. Nah, apa yang dimaksud dengan kata Etatisme dan Monopoli….?

JAWABAN:

Etatisme adalah, suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan Negara sebagai
pusat segala kekuasaan. Negara adalah, sumbu yang menggerakkan seluruh elemen
politik dalam suatu jalinan rasional, yang dikontrol secara ketat dengan menggunakan
instrument kekuasaan.

Monopoli adalah, suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan atau badan untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan
atau jasa di pasaran) yang ditujukan kepada para pelanggan. Atau secara simpelnya, suatu
bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga
pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “Monopolis”.

Catatan: Bisa menggunakan gaya bahasa sendiri…!

Anda mungkin juga menyukai