PRODUK DAN INSTRUMEN KEUANGAN ISLAM SERTA OBLIGASI SYARIAH
Nama : Gymanstiar
NPM : 10090317083
MANAJEMEN-B
1. Apakah didalam pembiayaan dengan akad pelengkapan pembiayaan boleh
diambil kembali? = Dalam akad pelengkapan diperbolehkan untuk meminta atau mengambil kembali biaya-baya yang telahdikeluarkan. Besarnya biaya penggantian ini sekadar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul. 2. Dalam prinsip bagi hasil, dari manakah tingkat keuntungan ditentukan? = Tingkat keuntungan ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi hasil. Yang ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati dimuka. 3. Dalam Murabahah bagaimana skema atau alur yang digunakan untuk melakukan transaksinya? = Skemanya adalah pertama, LKS atau bank membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan nasabah. Kedua, LKS atau Bank melakukan pembelian kepada supplier yang ditunjuk oleh nasabah atau bank, dan terakhir bank menetapkan harga jual barang tersebut berdasarkan kesepakatan bersama nasabah. Nasabah dapat melunasi pembelian barang tersebut dengan tunai atau cicil atau angsuran. 4. Bagaimana mekanisme dalam melakukan salam paralel? = Mekanisme paralel dipertimbangkannya bahwa yang di beli bank dalam transaksi salam adalah barang dan bank tidak berniat untuk menjadikannya persediaan, maka dilakukan transaksi kepada salam II kepada pembeli atau pihak ketiga. 5. Apa perbedaan Istishna dengan Salam? = Bedanya pertama, Istishna tidak wajib mempercepat pembayaran. Kedua, tidak ada penjelasan jangka waktu pembuatan dan penyerahan. Dan ketiga, barang yang dipesan tidak ada dipasar/ dipesan khusus. 6. Terdapat perbedaan dalam prinsip jual beli dan prinsip ijarah, dapat dilihat dari manakah perbedaan tersebut? = Perbedaannya terdapat pada objek transaksinya. Dalam jual beli objek transaksinya berupa barang dan dalam prinsip ijarah objek transaksinya berupa jasa. 7. Dengan cara apa yang dapat dilakukan untuk menghitung keuntungan dari pengelolaan modal pembiayaan mudharabah? = Dengan cara Revenue sharing dan Profit sharing. Revenue sharing merupakan perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sedangkan Profit sharing merupakan perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. 8. Bentuk kontribusi yang pihak yang bekerjasama di syirkah berupa? = • Dana; • Barang perdagangan (trading asset); • Kewiraswastaan (entrepreneurship); • Kepandaian (skill); • Kepemilikan (property); • Peralatan (equipment); • Hak paten atau goodwil (intangible asset); • Kepercayaan atau reputasi; dan • Barang-barang lain yang dapat dinilai dengan uang. 9. Kriteria barang yang didagangkan dalam Rahn meliputi? = • Milik nasabah; • Jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar; • Dapat dikuasai tetapi tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. 10. Apa saja yang termasuk aplikasi Qardh dalam perbankan? = • Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Nasabah akan melunasi sebelum berangkat ke tanah suci. • Sebagai pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan. • Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dengan skema jual beli, ijarah atau bagi hasil. • Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan mengembalikan pinjaman secara cicilan melalui potongan gaji. 11. Bagaimana ketentuan produk dalam wadi’ah yad dhamanah? = • Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak menanggung kerugian. Pemilik dana tidak dijanjikan imbalan tetapi bank akan memberikan bonus sebagai insentif untuk menarik dana masyarakat. • Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang berisi izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bagi pemilik rekening giro akan diberi buku cek, bilyet giro, dan kartu debt. • Bank mengenakan pengganti biaya administrasi atas pembukaan rekening giro. 12. Apa yang anda ketahui tentang kategori istrumen keuangan? = Kategori instrumen keuangan adalah instrumen kas atau instrumen derivatif. Instrumen kas adalah instrumen keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh pasar. Sedangkan instrumen derivatif merupakan instrumen keuangan yang memperoleh nilai mereka dari nilai dan karakteristik dari satu atau lebih entitas yang mendasari. 13. Apa tujuan dari akun-akun yang di operasikan berdasarkan prinsip wadiah dan tidak diremunisasikan? = Tujuannya adalah menawari para depositor penyimpanan yang aman (safe custody) untuk tujuan-tujuan pencegahan dari situasi yang tidak diinginkan dan transaksi. 14. Dalam tradisi Islam klasik, satu-satunya pinjaman yang dapat diterima adalah al-Qard al-Hasan. Apa yang dimaksud dengan al-Qard al-Hasan? = Al-Qard al-Hasan merupakan pinjaman yanng baik atau pinjaman bebas bunga, dan satu-satunya bentuk deposito yang umumadalah Al-Wadi’ah. 15. Apa tujuan dari reksa dana syariah? = Tujuan dari reksa dana syariah adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara yang bersih dan dapat dipertanggung jawabkan secara agama serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. 16. Apakah tantangan strategi yang paling besar bagi institusi keuangan islam? = Tantangan strategi berupa peningkatan keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas PLS dan menanggulangi hambatan-hambatan institusional dan kultural yang selama ini telah menghambat. 17. Bagaimanakah prinsip obligasi syariah? = 1. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu kegiatan usaha yang spesifik, dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menentukan manfaat yang timbul. 2. Hasil investasi yang diterima pemilik dana merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana hasil penjualan obligasi, bukan dari kegiatan usaha yang lain. 3. Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang semata-mata merupakan fungsi waktu dari uang (time value of money). 4. Obligasi tidak dapat dipakai untuk menggantikan hutang yang sudah ada (bay al dayn bi al dayn). 5. Bila pemilik dana tidak harus menanggung rugi, maka pemilik usaha harus mengikat diri (aqad jaiz). 6. Pemilik dana dapat menerima pembagian dari pendapatan (revenue sharing), dimana pemilik usaha (emiten) mengikat diri untuk membatasi penggunaan pendapatan sebagai biaya usaha. 7. Obligasi dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana lainnya ataupun kepada emiten (bila sesuai dengan ketentuan). 8. Obligasi dapat dijual dibawah nilai pari (modal awal) kalau perusahaan mengalami kerugian. 9. Perubahan nilai pasar bukan berarti perubahan jumlah hutang. 18. Apasaja karakteristik obligasi syariah? = 1. Sukuk merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat (beneficial title). 2. Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil, sesuai dengan jenis akad yang digunakan. 3. Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir. 4. Penerbitan melalui special purpose vehicle (SPV). 5. Memerlukan underlying asset. 6. Penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah. 19. Apasaja jenis-jenis sukuk yang berdasarkan sumber penerbitannya? =1. Sukuk Korporasi. Sukuk korporasi merupakan jenis obligasi syariah yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memenuhi prinsip syariah. 2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Surat Berharga Syariah Negara selanjutnya disingkat SBSN, atau dapat disebut sukuk negara, adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. 20. Bagaimana prosedur/langkah-langkah dalam melakukan obligasi? = 1. Membuka rekening, 2. memahami produk obligasi, 3. melakukan analisis, 4. memberikan amanat beli, 5. menyiapkan dana, 6. Menyelesaikan pembayaran obligasi