Anda di halaman 1dari 14

BIAYA MODAL DAN PENERAPANNYA PADA SUMBER

DANA SYARIAH

DI SUSUN OLEH :

1. NICI BARTES
2. EZI AGUSTIAWAN
3. ADE TRIPUTRA
4. DIAN MANDALA PUTRA
5. JAJANG MUAMAR

DOSEN :

EKA SRI WAHYUNI,SE;MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

2016
BIAYA MODAL DAN PENERAPANNYA PADA SUMBER DANA SYARIAH

A. BIAYA MODAL
Biaya modal adalah biaya yang ditanggung oleh suatu perusahaan sehubungan
dengan penggunaan modal tertentu.1 Biaya modal merupakan konsep yang sangat
penting dalam investasi dan pendanaan perusahaan. Konsep ini bertujuan untuk
menentukan besarnya biaya yang secara riil harus di tanggung perusahaan untuk
memperoleh atau karena menggunakan dana dari sumber tertentu.
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi
perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimumkan.
2. Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang
biaya modal.
3. Keputusam-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya
modal.
Penentuan besarnya biaya riil karena penggunaan modal dari masing-masing
sumber dana digunakan untuk menentukan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana
yang digunakan dalam perusahaan. Besarnya biaya modal karena penggunaan hutang
mungkin dianggap oleh sebagian besar orang sebesar tingkat bunga yang ditetapkan
dalam kontrak. Biaya modal yang bersifat eksplisit , yaitu sama dengan tingkat diskonto
yang dapt menjadikan nilai sekarang (present value) dana neto yang diterima
perusahaan sama dengan nilai sekarang semua dana yang harus di bayarkan karena
penggunaan dana tersebut beserta pelunasannya.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri merupakan unsur
untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung:
a. Biaya Hutang (cost of debt),
b. Biaya laba ditahan (cost of retained earning),
c. Biaya saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan
d. Biaya Saham Preferen (cost of preferred stock).

1
Najmudin, Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, Penerbit ANDI:Yogyakarta ,2011
Hal320
Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu basis setelah pajak (after
tax basis) karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relefan untuk
keputusan investasi
 Faktor-faktor yang menentukan biaya modal :
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal
antara lain:
1. Keadaan-keadaan umum perekonomian.Faktor ini
menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa
risiko.
2. Daya jual saham suatu perusahaan.Jika daya jual saham
meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun
dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat
manajemen.Jika manajemen menyetujui penanaman modal
berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus
secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para
investor selanjutnya meminta tingkat hasil minimum yang
lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat
pula.
4. Besarnya pembiayaan yang diperlukan.Permintaan modal
dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal
perusahaan.

B. BIAYA MODAL INDIVIDUAL DARI SUMBER HUTANG DAN EKUITAS


1. Kredit rekening Koran
Biaya modal karena menggunakan sumber dana dari rekening Koran (Kr) dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Kr = (biaya riil / penerimaanbersih) x 100 %
Contoh soal : sebuah perusahaan memperoleh kredit rekening Koran sebesar Rp
250 juta dari sebuah bank dalam jangka waktu setahun. Tingkat bunga yang berlaku
12,5 % per tahun. Perusahaan membayar biaya materai Rp 24.000,00, biaya provisi
Rp 750.000,00 dan biaya notaris Rp 150.000,00. Hitunglah biaya hutang
berdasarkan total biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Jawab :
Total biaya =32.174.000
Perimaan bersih = hasil pinjaman – total biaya
= 250.000.000 – 32.174.000
= 217.826.000
Biaya modal (Kr) = biaya riil / penerimaan bersih ) x 100 %
= (32.174.000 / 217.826.000) x 100 %
= 14,77 %
Biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt ) dapat di hitung dengan
menggunakan rumus berikut :

Biaya hutang setelah pajak = biaya hutang sebelum pajak x ( 1-t )

2. Hutang dagang
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatau
investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan
menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka
panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM)
yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau pembeli obligasi.2
Jika perusahaan gagal membayar tepat waktu , maka akan kehilangan
kesempatan unntuk mendapatkan cash discount atau potongan tunai. Jika
perusaahan kehilangan kesempatan mendapatkan potongan tunai selama setahun,
maka baiay ekplisit dari hutang dagang tersebut (Kg) dapat dihitung dengan
membandingkan potongan tunai yang hilang dengan jumlah rata – rata hutang
dagang setahun.

Kg = ( potongan tunai / hutang dagang rata – rata )x 100%

2
Najmudin, Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, Penerbit ANDI:Yogyakarta ,2011 Hal
322
Contoh soal : misalnya potongan tunai yang hilang selama setahun adalah 4 juta dan
hutang dagang rata – rata sebesar Rp 80 juta , maka biaya hutang dagang yang eksplisit
sebelum pajak adalah sebesar 5% , yaitu (4juta / 80 juta) x 100 %. Misalnya yang
dikenakan pajak adalah 30% , maka biaya hutang setelah pajak 3,5 %, yaitu 5% x (1-
0,3).

3. Hutang bank
Biaya modal hutang adalah bunga dan biaya lainnya harus ditanggung oleh suatu
perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana.

Kb = (bunga + biaya – biaya ) / jumlah hutang bersih) x 100%

Contoh soal: misalnya suatu bank memberikan kredit jangka pendek Rp 50 juta
dengan bunga 1,5% per bulan selama 10 bulan. Bank menetapkan syarat bahwa
aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selam umur kreditnya, misalnya
besar premi asuransi tersebut sebesar Rp 100.000,00.
Jumlah uang yang diserahkan oleh bank kepada perusahaan adalah Rp 42,4 juta,
yaitu 50 juta – (bunga selama 10 bulan 7,5 juta + premi asuransi 100.000). beban
sebenarnya ditanggung oleh perusahaan selama 10 bulan adalah 7,6 juta , yaitu 7,5
juta dan 100.000. dengan demikian , biaya hutang sebelum pajak selama 10 bulan
adalah 17,69 %, yaitu 7,6 juta/42,4 juta ) x100%.
Biaya hutang sebelum pajak perbulan adalah 1,77%.jika tarif pajak sebesar 30%,
maka biaya hutang bank setelah pajak perbulan adalah 1,24%, yaitu 1,77%x (1-0,3).
4. Hutang wesel
Hutang wesel mempunyai bunga tetap yang dihitung dari harga nominalnya.

Kw = (bunga / jumlah hutang – bunga ) x 100 %

Contoh soal :misalnya PT PQR mengajukan hutang wesel dengan nominal sebesar
200 juta dengan bunga 20% per tahun. Perusahaaan hanya menerima uang sebesar
Rp 160 juta , yaitu 200 juta – bunga 40 juta . dengan demikian ,tingkat bunga yang
sebenarnya sebelum pajak adalah sebesar 25%, dengan perhitungan (40 juta
/160juta) x 100%.
5. Sewa guna usaha
Biaya hutang yang disajikan selanjutnya adalah jenis hutang jangka menengah.
Rumus mencari biaya modal sewa guna usaha.

Harga aktiva = PVIFAt,kl x uang sewa + PVIFt,kl x nilai sisa

Contoh soal : misalnya pihak lessor sepakat untuk membeli mesin seharga 10
juta . mesin yang dibeli tersebut disewakan kepada penjual yang bersangkutan
dengan jangka waktu 5tahun. Pada akhir sewa mesin masih mempunai nilai sisa
sebesar Rp 1 juta . lessor menginginkan penerimaan uang sewa tahunan sebesar Rp
2.474.018,00 yang harus dibayar oleh lessee. Berapa kah biaya modal leasing (Kl)
yang di tanggung oleh lessee?
Harga mesin = Pv uang sewa tahunan + PV nilai sisa
= PVIFA5,Kl x A + PVIF5,kl x nilai sisa
10.000.000 = PVIFA5,kl x 1.000.000
Dengan proses trial and error,dan mnggunakan rumus interpolasi, maka
diperoleh biaya modal sebelum penyesuaian pajak sebesar 10%. Jika tariff pajak
30%, maka setelah pajak adalah 7% yaitu 10% x (1- 0,3).
6. Obligasi
Biaya obligasi harus mengaitkan jumlah dana bersih yang diterima dengan
pengeluaran – pengeluaran kas karena penggunaaan dana tersebut.biaya obligasi
dapat dihitung dengan rumus short – cut atau dengan menggunakan tabel present
value.
Contoh soal : senturi mutiara Tbk. Mengeluarkan obligasi dengan nominal per
lembar Rp 100.000,00 yang mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan bersih
obligasi ya diterima sebesar Rp 90.900,00. Bunga obligasi atau coupon (c) yang
dibayarkan per tahun sebesar 15% berapakah besarnya biaya modal obligasi
tersebut ?

Data :
Keterangan jumlah
Nominal per lembar (NB) 100.000
Tingkat kupon ( c ) 15%
Jangka waktu (n) 10 tahun
Harga jual (PB) 90.900
Tariff pajak (t) 30%
Biaya modal obligasi tersebut dapat dihitung dengan dua cara yaitu :
a. Dengan rumus short cut

Kd = C+(NB-PB) / n x 100%
(NB + PB) / 2

Kd = 15.000 + (100.000 – 90.900 )/10 x 100%


(100.000 – 90.900)/2
= 16,67%
Dengan tingkat pajak sebesar 30%, maka biaya modal obligasi setelah pajak
adalah 11,67%, yaitu 16,67% x (1-0,3).
b. Dengan menggunakan tabel PV

PB = PVIFAn,kd x C + PVIFn,kd x NB
1. Saham Preferen
Saham preferen bersifat seperti hutang karena mengandung
kewajiban yang tetap bagi perusahaan untuk melaksanakan pembayaran
secara periodic, yaitu dividen saham preferen seperti bunga. Dalam
likuidasi perusahaan , pemegang saham preferen mempunyai hak di
dahulukan sebelum pemegang saham biasa.3

Kp = (Dp / Pp) x 100%

2. Laba ditahan
Biaya modal laba ditahan diasumsikan sama dengan biaya modal
saham biasa. Rumus biaya laba modal ditahan :

3
Najmudin, Mnajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyyah Modern ,Penerbit ANDI:Yogyakarta,2011 hal
329
Kc = (D1/Po) +g

Besarnya biaya modal laba ditahan adalah sebesar tingkat


keuntungan investasi dalam saham yang diharapkan diterima oleh para
pemegang saham biasa, atau biayanya dianggap sama dengan biaya
modal yang berasal dari saham biasa.
3. Saham baru
Biaya saham baru dapat dirumuskan :

Kc = (D1/Po (1-f))
C. BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN
Tingkat biaya modal yang harus diperhitungkan oleh perusahahaan adalah
tingkat biaya modal secara keseluruhan. Ketika melakukan perhitungan biaya modal
keseluruhan (ko) atau biaya modal rata – rata (WACC), komponen hutang jangka
pendek tidak di ikutkan karena nilai biaya modal rata – rata hasil perhitungan akan
digunakan terutama untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi
jangka panjang sehingga seharusnya dibiayai dengan sumber dana jangka panjang atau
dan permanen.
WACC tersebut akan berubah apabila aada perubahan struktur modal ataupaun
perubahan biaya masing- masing komponen modal. Selama struktur modal dan biaya
masing – masing komponen modal dapat dipertahankan, maka WACC juga tidak
berubah meskipun ada tambahan modal yang digunakan. Setiap tambahan dana yang
dilakukan dalam perimbangan modal yang sama dan biaya komponennya juga tetap
sama, maka biaya modal baiaya modal dari tambhan modal tersebu akan tetap sama
dengan WACC sebelum ada tambahan dana tersebut. Dengan kata lain, biaya modal
marjinalnya tetap sam . tetap jika suatu perusahaan membutuhkan tambahan dana yang
cukup besar dan terpaksa harus mengadakan emisi saham baru, maka penambahan
saham biasa baru tersebut mengakibatkan kenaikan MCCnya karena biaya saham biasa
lebih besar daripada biaya laba ditahan.
Penentuan besarnya WACC dapat pula dicari dengan rumus beriku ini.

WACC = (D/V)Kd(1-t) + (P/V) Kp + (E/V) Kc


Depresiasi dianggap sebagai salah satu sumber dana bagi perusahaan. Karena
dana dari depresiasi tersebut dapat ditanamkan kembali untuk menghasilkan tingkat
keuntungan, maka perusahaan harus menentukan apakan dana tersebut akan
ditanamkan dalam perusahaan atau perlu dibagikan kepada pemberi dana. 4
D. BIAYA MODAL SEJUMLAH SUMBER DANA SYARIAH
Semua jenis modal yang tercantum pad aneraca sisi pasiva pada dasarnya
dibolehkan , selama unsur yang dilarang tidak terkandung dalam jenis modal yang
bersangkutan atau unsur yang dilarang syariah dapat dihilangkan. Unsur tersebut
misalnya terkandung pada sumber modal kredit rekening Koran , hutang bank, hutang
wesel, sewa guna jenis pembiayaan konvensional,obligasi berbunga, dan saham
preferen. Selanjutnya, jenis modal yang dibolehkan yang sepadan sebagai pembanding
kelompok yang sebelumnya masing – masing adalah qardl timbal balik, murabahah,
hutang wesel hawalah, ijarah, obligasi ijarah dan obligasi mudlarabah, dan saham
musyarakah dan mudlarabah.
1. Biaya modal murabahah
Kontrak murabahah atau jual beli kredit termadsuk dalam kategori
hutang jangka ppendek – menengah yang diakui syariah dan sangat
dikenal secara umum. Unsur – unsur yang berkaitan untuk merumuskan
biaya modal murabahah adalah sebagai berikut :
- Nilai nominal atau jumlah hutang
- Biaya administrasi untuk memperoleh modal hutang tersebut
- Uang angsuran berkala dan periode terakhir angsuran, masing –
masing dinotasikan denga A dan n.
Biaya modal murabahah dapat dirumuskan

PM = A X PVIFAkm,1

2. Biaya modal salam


Kontrak salam atau disebut juga penerimaan uang dimuka. Dengan
kontrak ini, pelanggan menyanggupi untuk membeli barang tertentu dengan
pembayaran saat ini dan barangnya akan diserahkan oleh penjual pada masa

4
Najmudin, Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, Penerbit ANDI : Yogyakarta,2011 Hal
337
yang akan datang. Uang yang dibayarkan saat ini tersebut akan memperoleh
semacam potongan harga.

Ks =( cd / Ps) x 100%

3. Biaya modal istishna’


Skema hutang istisna’ hampir serupa denga salam. Perbedaannya ,
barang istishna’ biasanya mempunyai spesifikasi yang tidak umum dan
diproduksi secara khusus pada parik tertentu, serta penerimaan angsurannya
sering dikaitkan dengan tahap proses pembuatan dan penyelesaian barang
yang dipesan.

P1 = A x PVIFAki,t

4. Biaya modal ijarah


Sewa guna jenis operasi dan sewa guna dengan pembayaran penuh
dengan syarat tertentu dapat dimasukkan dalam kategori hutang yang
digunakan dalam struktur perusahaan syariah yaitu ijarah.dalam sewa guna
operasi, pembayarannya dianggap sudah mencakup penyusutan dan
pemeliharaan aktiva serta keuntungan bagi pemberi sewa.
Pada sewa jenis ini biasanya terdapat pilihan bagi lessee untuk membeli
aktiva yang disewakan pada akhir kontrak dengan harga taksiran yang
disepakati di muka. Tampaknya terdapat kelemahan asumsi yang
menyatakan bahwa hasil taksiran biaya modal oleh manajer perusahaan
sama dengan timgkat keuangan yang diharapkan para investor.
Pada konsep keuangan konvensional, setiap biaya modal dihitung
dengan membobot masing – masing komponen modal menurut harga
pasarnya. Metode konvensial yang telah tersedia untuk menghitung biaya
modal hutang dan biaya modal ekuitas dapat dimanfaatkanatau diterapkan
pada komponen modal syariah dengan modifik, asi lebih lanjut. Hal tersebut
bertujuan untuk menghasilkan pengambilan keputusan pendanaan dan
investasi secara lebih baik dalam perusahaan syariah.
E. BIAYA MODAL DAN NILAI PERUSAHAAN
1. Return untuk sumber dana htang berupa bunga yang diberikan kepada penyedia
hutang telah ditetapkan di muka sehingga hutang dianggap kurang beresiko.pada
umumnya manusia tidak menyukai resiko sehingga mereka mensyaratkan
kompensasi yang lebih rndah pada dana yang kurang berisiko. Sebaliknya, rerurn
untuk ekuitas berupa deviden bersifat berubah – berubah dan tidak ditetapkan
dimuka sehingga di anggap lebih berisiko daripada hutang.
2. Sistem keuangan konvensional yang berlaku memberikan keuntungan jumlah pajak
bagi perusahaan- perusahaan yang melakukan pembayaran bunga atas hutangnya.
Dalam arti yang sederhana, perusahaan membayar jumlah pajak yang lebih rendah
atas labanya apabila menggunakan hutang sebagai pengganti ekuitas. Laba yang
terkena pajak dihitung setelah dikurangi bnga karena bunag merupakan biaya.
Namun, laba kena pajak tidak dipengaruhi oleh besarnya pembayaran dividen yang
terletak setelah pos laba setelah pajak.
Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa perusahaan dapat memilih struktur
modal yang semuanya berupa ekuitas , atau struktur modal yang semuanya
bersumber dari hutang.
F. FUNGSI BIAYA MODAL DALAM PEMILIHAN INVESTASI
Pada bab penganggaran modal telah diuraikan sejumlah metode penilaian
proyek investasi, antara lain NPV dan IRR yang melibatkan arus kas yang
didiskontokan atau DCF. Ketika menggunakan metode NPV sebagai carauntuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu investasi, maka biaya modal berfungsi
sebagai tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai sekarang PV dari arus kas
bersih masa depan, kemudian dibandingkan dengan jumlah investasi yang
dikeluarkan.5
Ketika metode yang digunakan adalah IRR, maka fungsi biaya modal aalah
sebagai hurdle rate atau cut off rate dalam melakukan evaluasi terhadap usulan proyek
investasi. Kriteria keputusan yang ditentukan adalah jika tingkat keuntungan suatu
usulan proyek investasi lebih besar daripada biaya modalnya, maka usulan tersebut
dapat diterima. Demikian pula sebaliknya

5
Najmudin, Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern, Penerbit ANDI : Yogyakarta,2011 Hal
347
Contoh soal : PT Selalu Makmur Sentosa mendapat tawaran investasi Rp 75
milliar dari sejumlah investor untuk mengembangkan bisnis dengan rencana pendanaan
sebagai berikut :
Nilai investasi : Rp 75 M estimasi rate of return 21%
Rencana pendanaan : Biaya modal
Modal sendiri : Rp 60 M modal sendiri Kc 22%
Sewa guna (ijarah) : Rp 15 M ijarah Kj setelah pajak 16%
Hitunglah WACC sumber modal investasi .

WACC = (E/V) Ke + (J/V) Kj


= (60/75) x 22% + (15/75) x 16%
= 20,80 %
Biaya modal keseluruhan WACC pada investasi tersebut adalah 20,8%,
sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan ROR adalah sebesar 21%. Karena nilai
ROR lebih dari WACC, maka dapat disimpulkan bahwa usulan proyek investasi
tersebut dianggap menguntungkan sehingga layak dijalankan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi perusahaan.
Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima
atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan rate of return dari
usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.
Perhitungan biaya penggunaan modal adalah penting berdasarkan tiga alasan
berikut:
- Maksimalisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya
diminimumkan.
- Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal
- Konsep biaya modal erat hubunganya dengan konsep mengenai
pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari
seluruh komponen modal. Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak,
karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan S. Sundjaja – Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Dua. Jakarta:PT Prenhallindo

Sabardi, Agus. 1993. Manajemen Keuangan, Jilid 1, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Stoner, James A.F. Manajemen.. Jilid 2 Edisi kedua, Jakarta: Erlangga

Najmudin .2011. Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Yogyakarta :


penerbit ANDI

Anda mungkin juga menyukai