Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH

BIAYA MODAL PERUSAHAAN (COST OF CAPITAL)

Karya Ilmiah Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu : Abdul Lathif, S.E., M.M.

Disusun oleh :

1. Dwi Sri Wahyuningsih 112211257


2. Tia Apriliani 112211277

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PELITA BANGSA KARAWANG
2023

1
Latar belakang
Ada tiga hal yang menjadikan biaya modal sebagai materi pembahasan yang penting: Pertama,
keputusan penganggaran modal berakibat besar pada perusahaan sedangkan penganggaran
yang tepat memerlukan prkiraan biaya modal. kedua, struktur keuangan mempengaruhi tingkat
resiko dan besarnya arus pendapatan Pengetahuan tentang biaya modal dan bagaimana biaya
ini diperngaruhi oleh leverage keuangan, akan berguna dalam pengambilan keputusan dibidang
struktur modal. ketiga, sejumlah keputusan seperti leasing, pendanaan kembali, obligasi dan
kebijaksanaan modal kerja, semuanya memerlukan perkiraan biaya modal.

Selain itu biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat
menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari investasi tersebut. Jika
investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang
ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan lebih mudahnya, biaya modal merupakan
rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan
bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate" yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.

A. Pengertian Biaya Modal


Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk
mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya
riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.Perhitungan
biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)
diminimalkan.
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi
tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya
modal.

2
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan
tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu
tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung
maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata
biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa
biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.

Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau
disebut biaya modal individual. Biaya modal individual dihitung tiap jenis modal. Namun
apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung
adalah biaya modal rata-rata tertimbang (Weightedf average cost of capital/WACC) dari
seluruh modal yang digunakan.

Konsep Biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat
keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan yang disyaratkan
sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor,
tinggi rendahnya required rate of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang
mencerminkan tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang
menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost
of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal bisanya
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi
(sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of
return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.1

B. Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal


Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
1. Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat bebasrisiko atau
tingkat hasil tanpa risiko.
2. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil
minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen
menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham

1
Pasar Modal Syari`ah, hlm. 112
3
4. khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya
meminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan
meningkat pula.
5. Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah besar akan
meningkatkan biaya modal perusahaan.

C. Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal


Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:
1. Risiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return
atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan dengan
kebijakan manajemen investasi.
2. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu investasi
yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada.
3. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai peningkatan
variasi return atas saham umum karena bertambahnya pemanfaatan sumber pemiayaan
hutang dan saham istimewa. Biaya modal dari sumber individual merupakan fungsi dari
struktur keuangan berjalan.
4. Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal
yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa
rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.

D. Biaya Hutang
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu investasi agar
tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai
sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama
dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM)yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemegang atau pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:
1. Biaya Modal dari Hutang Jangka PendeK.
Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank.
Contoh 1 : Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,- dan
hutang perniagaan rata-rata Rp.50 juta.
Maka, Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%
Misal pajak 40% ;
Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%

4
Contoh 2 :
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2% per bulan
selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selama umur
kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.
Maka :
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)
= Rp. 79 juta.
Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta
Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%
Misal tingkat pajak 25 %
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan.2
2. Biaya Modal Jangka Panjang
Biaya modalnya dgn memperhitungkan jumlah neto yg diterima dg pengeluaran kas yg
terjadi karena penggunaan dana tersebut.

Contoh :
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10 tahun.
Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi 4% per tahun.
Berapa cost of bond ?
Jawab :
1. Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
2. Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt
3. Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%
4. Misal tingkat pajak 25% ,
Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%.

2
Ibid, hlm. 113

5
E. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)
Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham
preferen.

Kp = Dp/Pn

Kp = biaya saham preferen


Dp = deviden saham prefere
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost)

Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock)dihitung dgn
membagikan deviden per lembar saham preferen (Dp) dgn harga neto (net Price) yg diperoleh
dari penjualan saham preferen per lembarnya.3
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal Rp.10.000,- per
lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham tersebut sebesar Rp.9.000,- per
lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ?
Jawaban:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%.

F. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan


Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri
(biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya modal
ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan
menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.4

r s = D1 / P0 + g

Dimana :
rs = biaya modal ekuitas

3
Dasar-dasar manajemen keuangan, hlm. 381
4
Dasar-dasar manajemen keuangan, hlm. 382

6
D1 = Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama
P0 = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan

Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)


Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada
saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika
laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan
berarti pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke
perusahaan (flow back fund).
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
1. Pendekatan CAPM

Ks = bunga bebas risiko + premi risiko


Ks = krf + bi (km – krf)

Dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf = bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.

2. Pendekatan discounted cash flow


Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:

D1 D1
Po = ———– Ks = ———– + g
Ks – g Po

7
Maka,
D1 = Deviden akhir periode
Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.

3. Pendekatan bond yield plus risk premium


Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko

Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)


Biaya modal saham biasa baru, biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan, karena
penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau flotation cost. Biaya emisi akan
mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.

D1
Ksb = —————– + g
Po (1 –FC)

Ksb = biaya saham biasa baru


FC = flotation cost5

G. Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/WACC)


Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh
biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Biaya modal yang diperhitungkan
merupakan biaya modal dari seluruh jenis modal yang digunakan. Karena biaya modal dari
masing-masing sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari
perusahaan secara keseluruahn perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted
average cost of capital / WACC). Sebagai unsure penimbanngnya adalah proporsi dana bagi
setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.6

6
http://aniselviani.blogspot.co.id/2013/06/makalah-manajemen-keuangan.html

8
Weighted Average Cost of Capital

1. Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya
modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.

WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]

WAC =biaya modal rata-rata tertimbang


Wd = proporsi hutang dari modal
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ksb = biaya saham biasa baru.

Sumber modal Jlh Rp. Biaya penggunaan modal


Hutang Jk, Panjang 60 jt 6% (sebelum tax)
Saham Preferen 10 jt 7%
Modal sendiri 130 jt 10%
Jlh 200 jt

Tingkat pajak perseroan = 25%.


Berapa Biaya Modal Rata-rata ?
Jawab :
Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5%

9
H. Marginal Cost of Capital
Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal baru. Pada
umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan meningkatnya penggunaan
modal. Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah modal
baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu titik dimana
kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham biasa baru.
Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point.

Jumlah laba diatahan


Break point = ——————————————————-
Bagian modal sendiri dalam struktur modal

10
KESIMPULAN

Biaya Modal (Cost Of Capital) Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham
biasa, maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.Perhitungan biaya
penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:

a. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal)


diminimalkan.
b. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi
tentang biaya modal.
c. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya
modal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suted Adrian i, S.H., M.H (2011). Pasar Modal Syari`ah, Sinar Grafika.

Husnan, Suad. Pudji, Astuti, (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, UPP STIM
YKPN

Berk, J., & DeMarzo, P. Corporate Finance, 4th Edition. Pearson Education Limited, 2017.
Chapter 7 – Cost of Capital.

Brigham, E. F. & Ehrhardt, M. C. (2014). Financial Management: Theory and Practice (edits
ke-14). Cengage Learning. Halaman 394-420.

Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jaffe, J. F. (2018). Corporate Finance (edisi ke-12). McGraw-
Hill Education. Halaman 235-266.

Brealey, R. A., Myers, S. C., & Allen, F. (2017). Principles of Corporate Finance (edisi ke-12).
McGraw-Hill Education. Halaman 237-276.

Aswath Damodaran Tahun terbit: 2011 Judul: Cost of Capital: Applications and Examples
Halaman: 432

(Berk & DeMarzo, 2011; Brigham & Ehrhardt, 2016; Dra. Erwin Dyah Astawinetu et al.,
2020)Berk, J. B., & DeMarzo, P. M. (2011). Corporate Finance. Prentice Hall.
https://books.google.co.id/books?id=CnorAQAAMAAJ

Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2016). Financial Management: Theory \& Practice.
Cengage Learning. https://books.google.co.id/books?id=DMRgzgEACAAJ

Dra. Erwin Dyah Astawinetu, M. M., Dr. Sri Handini, M. M., & Pustaka, S. M. (2020).
MANAJEMEN KEUANGAN : TEORI DAN PRAKTEK. SCOPINDO MEDIA
PUSTAKA. https://books.google.co.id/books?id=h2f-DwAAQBAJ

12

Anda mungkin juga menyukai