Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perusahaan dapat dipandang sebagai kumpulan dari berbagai proyek. Akibatnya,
penggunaan biaya modal (cost of capital) keseluruhan sebagai kriteria penerimaan
(tingkat batas) untuk keputusan investasi adalah hal yang tepat dalam situasi-situasi
tertentu. Biaya modal itu sendiri merupakan konsep yang penting dalam sebuah kegiatan
usaha saling berhubungan dalam mencapai suatu perekonomian yang efektif dalam
pelaksanaannya didalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Biaya modal ini
digunakan dalam waktu tertentu sehingga dibutuhkan sebuah analisis yang tepat dalam
penafsirannya.
Pandangan sebuah biaya modal penting dalam menentukan sebuah metode investasi
jangka panjang yang tepat dalam sebuah pengambilan keputusan. Dalam beberapa hal
juga, biaya modal mencerminkan hubungan aktivitas dalam perusahaan dalam kegiatan
pembiayaan. Selain itu biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi
karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari
investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-
kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan lebih
mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk
melakukan suatu investasi
Selain itu biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena
dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari investasi
tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya
sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih
mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk
melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan
adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan
pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


a) Untuk mengetahui pengertian Biaya Modal (Cost of Capital).
b) Untuk mengetahui jenis-jenis Biaya Modal (Cost of Capital).
c) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Biaya Modal (Cost of Capital).
1.3 Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Biaya Modal (Cost Of Capital)
Modal yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri atas
modal asing dan modal sendiri. Modal asing merupakan modal yang berasal dari
pinjaman para kreditur, supplier, dan perbankan. Sedangkan modal sendiri
merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik perusahaan
maupun laba yang tidak dibagi.
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen,
saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi
perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui
berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
dana yang diperlukan.
Perhutungan biaya penggunaan modal sangatlah penting berdasarkan 3 alasan,
yaitu
1. maksimisasi nilai perusahaan mengaharuskan biaya-biaya termasuk biaya
modal maksimumkan.
2. keputusan penganggaran modal (capita budgeting) memerlukan suatu estimasi
tentang biaya modal
3. keputusan lain sepeti leasing,modal kerja juga memerlukan estimasi biaya.
Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari investasi baru
yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi
baru sama dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini. Namun untuk hutang
wesel ( notes payable ) atau hutang jangka pendek yang berbunga dimasukkan
dalam perhitungan rata-rata tertimbang hanya jika hutang tersebut merupakan
bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan, bukan pembelanjaan sementara.
Sehingga dengan demikian pada umumnya hutang jangka dan modal sendirinya
yang merupakan unsur untuk menghitung rata-rata tertimbang. Dengan demikian
kita harus menghitung :
1. Biaya Hutang (Cost of Debt).
2. Biaya Saham Preferen (Cost of Preferen Stock).
3. Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning).
4. Biaya Saham Baru (Cost of New Common Stock).

Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Modal dan Fungsi Biaya Modal


A. Faktor Biaya Modal
1) Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan.
 Tingkat Suku Bunga.
Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya
utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar
pemegang          obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk
memperoleh     modal utang.

 Tarif Pajak.
Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan
dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang             kurang nyata
dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan
1) Kebijakan Struktur Modal.
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal
dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya
berubah, maka biaya modalnya akan ber-ubah.
2) Kebijakan Dividend.
Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan  biaya
modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik.
3) Kebijakan Investasi.
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berrisiko.
Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.
Fungsi Biaya Modal
 Perhitungan biaya modal sangat erat kaitannya dengan pajak
yang   dikenakan kepada perusahaan. Konsep perhitungan biaya
modal            dapat didasarkan kepada perhitungan sebelum pajak (before
tax      basis) atau perhitungan setelah pajak (after tax basis).
 Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
menentukan            diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai
discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate
of      return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.

2.2. Macam – Macam Biaya Modal


1) Biaya Hutang (Cost Of Debt)
Biaya modal utang merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pemberi
pinjaman atas investasi perusahaan yang dibelanjai dengan utang. Biaya modal utang
harus ditanggung perusahaan karena perusahaan menggunakan utang untuk mendanai
investasinya. Perhitungan biaya utang lebih mudah dibandingkan dengan biaya modal
saham biasa, karena biaya modalnya bersifat eksplisit atau tingkat suku bunga dari hutang
baru, bukanya dari utang yang masih belum dibayar; atau dengan kata lain kita akan
tertarik pada biaya marginal.
Biaya modal utang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kd t=kd (1−T )

Keterangan :
Kd t = biaya utang setelah pajak
Kd = biaya utang sebelum pajak
t = tarif pajak pendapatan perusahaan

a) Biaya saham preferen ( COST OF PREFEREN STOCK )


Biaya modal saham preferen merupakan biaya riil yang harus dibayar apabila
perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. Biaya modal saham
preferen diperhitungkan sebesar keuntungan yang disyaratkan oleh investor pemegang
saham preferen.
Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara utang dengan saham,
karena merupakan bentuk kepemilikan (saham), tetapi deviden yang dibayarkan mirip
dengan bunga karena bersifat tetap. Perhitungan biaya modal preferen mudah dilakukan,
sama seperti perhitungan biaya utang. Parameter diestimasi relatif jelas. Biaya saham
preferen (kps) adalah
D
K ps= ps ×100 %
Pn
Dimana :
K ps = Biaya modal saham preferen
D ps = Deviden saham preferen
Pn = Harga yg diterima perusahaan setelah dikurangi flotasi
b) Biaya Ekuitas Saham Biasa
Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa untuk investasi. Biaya modal
saham biasa dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan laba atau
secara eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru.

c) Biaya laba ditahan (COST OF RETAINED EARNING)

Biaya Laba Ditahan / Ekuitas Eksternal (Cost Of Retained Earning)


Laba ditahan sering disebut sebagai sesuatu yang gratis, karena laba ditahan adalah
uang yang tersisa setelah dividen dibayar. Tapi, modal ini tetap memiliki biaya.
Alasannya biaya saldo laba ditahan berhubungan dengan prinsip biaya kesempatan
(opportunity cost principle). Laba setelah pajak adalah milik para pemegang saham.
Biaya laba ditahan dapat diestimasi dg 3 metode :
 Pendekatan Capital Assets Pricing Model (CAPM)
biaya modal laba ditahan atau tingkat pengembalian yg diperlukan atas
saham biasa adalah :
Ks = krf + (km – krf) bi
Dimana :
Ks = tingkat pengembalian yg diperlukan/biaya modal laba ditahan
krf = suku bunga bebas resiko (suku bunga SBI)
km = tingkat pengembalian pasar/tingkat pengembalian rata- rata
bi = koefisien beta saham indeks resiko saham

 Pendekatan hasil obligasi + premi resiko


Untuk mengestimasi biaya ekuitas saham biasa mereka menambahkan
premi risiko mereka sebesar 3 sampai 5 poin persentase terhadap suku
bunga hutang jangka panjang (obligasi).
Ks = hasil obligasi + premi risiko
 Pendekatan hasil deviden + tingkat pertumbuhan
Disebut juga pendekatan arus kas yg didiskontokan (DCF = discounted
cash flow). Dikatakan seseorang menambah tingkat pertumbuhan yg
diharapkan perusahaan dg hasil deviden yg diharapkan.
D1Ks = gPo
Dimana :
Ks = biaya laba ditahan
D1 = estimasi deviden tahun yad
Po = harga saham biasa
g = tingkat pertumbuhan deviden

2. Biaya Penerbitan Saham Baru (Cost Of Issued Common Stock)


Perusahaan biasanya menggunakan bankir investasi (biaya emisi) ketika
menerbitkan saham biasa, preferen atau obligasi. Sebagai imblan atas pembayaran
tersebut, bankir investasi akan membantu perusahaan menyusun persyaratan-
peersyaratan dan menentukan harga emisi dan kemudian menjualnya kepada para
investor. Formulasi biasya saham baru:
D1
K e= +g
PO (1−F )
Dimana :
Ke = biaya ekuitas eksternal/biaya penerbitan saham biasa baru
D1 = estimasi deviden tahun yad
F = flotation cost
g = pertumbuhan deviden
Po = harga saham biasa

3. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average Cost Of Capital =


Wacc)
WACC = W d K d (1 – T) + W ps K ps + W ce K s
Dimana :
W d = bobot yakni porsi hutang dalam target struktur modal perusahaan
W ps = bobot yakni prosi saham preferen dalam target struktur modal perusahaan
W ce = bobot yakni prosi ekuitas saham biasa dalam target struktur modal
perusahaan
K d = biaya hutang
K ps = biaya saham preferen
K s = biaya ekuitas saham biasa
T = tarif pajak perusahaan

Anda mungkin juga menyukai