Anda di halaman 1dari 43

COST OF CAPITAL

(BIAYA MODAL)

Rita Tri Yusnita,


SE., MM.
PENGERTIAN MODAL
DAN
PENGERTIAN BIAYA MODAL
PENGERTIAN MODAL (CAPITAL)

Modal (Capital) adalah dana yang digunakan


untuk membiayai pengadaan aset dan
operasional suatu perusahaan.
Modal dapat dilihat di Neraca di sisi sebelah
kanan (staffel)  Hutang, Saham Biasa, Saham
Preferen dan Laba Ditahan.
PENGERTIAN BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

Biaya modal (COC) merupakan biaya yang harus


dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk
mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi
perusahaan
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan utk memperoleh dana baik
yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan
laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi
perusahaan
PENGERTIAN BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

Biaya Modal adalah biaya riil yang harus ditanggung


perusahaan karena digunakannya modal yang digunakan untuk
berinvestasi.

Karena sifatnya sebagai biaya, maka biaya modal juga


diartikan sebagai batas minimum tingkat hasil yang harus
dicapai perusahaan (minimum required rate of return) agar
perusahaan tidak dinyatakan merugi.
PENTINGNYA PERHITUNGAN BIAYA MODAL

Perhitungan Biaya Modal sangat penting karena:


1. Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk
biaya modal) diminimumkan
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) memerlukan
estimasi biaya modal
3. Keputusan-keputusan penting lain seperti leasing dan modal kerja
juga memerlukan estimasi biaya modal

Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa


besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana
yang diperlukan
KONSEP BIAYA MODAL
DAN JENIS BIAYA MODAL
KONSEP BIAYA MODAL

Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan


perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan
besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh
perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber
KONSEP BIAYA MODAL

Konsep biaya modal erat hubungannya dengan tingkat


keuntungan yang disyaratkan (required rate of return).
Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi
(sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan rate of
return dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.
Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum
dari investasi baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan
asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama dengan
risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini.
JENIS JENIS BIAYA MODAL

Biaya Modal Individual Biaya Modal Secara Keseluruhan


adalah biaya modal yang dapat adalah biaya modal yg
memperhitungkan seluruh biaya atas
dihitung berdasarkan biaya modal yang digunakan oleh perusahaan
untuk masing-masing sumber Konsep biaya modal  perusahaan
dana. secara keseluruhan ( overall cost of
Biaya Modal Individual capital) bermanfaat dalam penilaian
a. Biaya Modal Hutang usulan investasi jangka panjang
b. Biaya Modal Saham Preferen untuk menetapkan biaya modal dari
c. Ekuitas Biasa perusahaan secara keseluruhan perlu
dihitung biaya modal rata-rata
tertimbangnya ( weighted average cost
of capital atau WACC).
Biaya Hutang
a. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
1) Biaya Modal dari Hutang Perniagaan/Hutang Dagang.
2) Biaya Modal dari Hutang Wesel.
3) Biaya Modal dari Kredit Bank Jangka Pendek
b. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang

Biasanya dana dari hutang jangka pendek tidak dimasukan dalam


perhitungan biaya modal rata-rata, karena hutang dagang diperlakukan
sebagai arus kas modal kerja bersih dalam proses penganggaran modal,
sedangkan hutang wesel dan kredit jangka pendek umumnya merupakan
pembelanjaan sementara.
BIAYA MODAL INDIVIDUAL
BIAYA HUTANG

 Biaya
 Hutang yang dihitung adalah biaya hutang setelah pajak
Biaya itulah yang digunakan untuk menghitung biaya modal rata-rata
tertimbang
Biaya Hutang setelah Pajak = Tingkat bunga – Penghematan Pajak
= -T
=
Dimana:

T = tarif pajak pemerintah


  
Misalkan: PT. ABC meminjam uang ke bank pada tingkat
bunga 10% dan tarif pajak pemerintah sebesar 40%, maka
biaya hutang setelah pajak adalah:

Biaya Hutang setelah Pajak =


= 0,1 (1-0,4)
= 0,06
= 6%
BIAYA MODAL HUTANG JANGKA PENDEK

 
Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)  hutang yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari satu tahun.
Terdiri dari: hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel dan kredit
jangka pendek dari bank.

 
=
dimana :
= Biaya hutang jk pendek setelah pajak
= Biaya hutang jk pendek sebelum pajak yaitu sebesar tingkat bunga hutang.
T = Tingkat Pajak
ILUSTRASI 1

Apotek Sehat Selalu membeli bahan baku obat secara kredit.


Bunga dari kredit tersebut sebesar 10%, tingkat pajak
penghasilan (tax rate) 40%. Hitunglah besarnya biaya hutang
setelah pajak !

INGAT !
 Tingkat bunga hutang sebesar 10% merupakan biaya pengurang pajak (tax
deductible expense).
Adanya beban bunga menyebabkan keuntungan yang terkena pajak menjadi
lebih kecil, sehingga pajak yang harus dibayar perusahaan menjadi lebih kecil
pula.
BIAYA HUTANG JANGKA PANJANG

 
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost
of debt) yang berasal dari obligasi (cost of bond) dapat
dihitung dengan rumus:

Dimana :
= Tingkat bunga hutang jangka jk. Panjang sebelum pajak
I = Bunga hutang jk. panjang (obligasi) per tahun dalam rupiah.
N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
Nb = Nilai bersih penjualan obligasi = Nilai pasar obligasi
n = Umur obligasi
ILUSTRASI 2

PT. Thong Gha Gale mengeluarkan obligasi


untuk menambah modalnya dengan nilai
nominal Rp 450.000.000 yang akan jatuh
tempo setelah 10 tahun. Hasil penjualan
neto obligasi yang diterima perusahaan
sebesar Rp 442.500.000. Bunga kupon
obligasi per tahunnya sebesar 4% dan
tingkat pajak sebesar 30%.
Berapakah besarnya biaya modal obligasi
tersebut sebelum pajak dan setelah pajak!
SOLUSI 2

 

=
= = 0,042 = 4,2%
=
= 0,042 (1 – 0,3)
= 0,0294
= 2,94%
Jadi besarnya biaya modal obligasi sebelum pajak adalah 4,2%
Dan besarnya biaya modal setelah pajak adalah 2,94%
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

cost of preferred stock (r p )


 Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan memperoleh
dana tambahan modal dengan cara menerbitkan/menjual saham
preferen
 rp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan
(required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen.
 Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor
merupakan biaya yang harus ditanggung emiten .
 Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara
hutang dan saham biasa.
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung


kewajiban tetap utk memberikan pembayaran dividen secara
periodik.
- Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen
merupakan bukti kepemilikan perusahaan yang mengeluarkan
saham preferen tersebut .
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka
perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum
pemegang saham biasa.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan
dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu
lagi disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.
BIAYA MODAL SAHAM PREFEREN

 

dimana:
rp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
P p = Harga saham preferen saat ini = harga saham preferen neto
ILUSTRASI 3

PT. Ghamau Ghalau menjual saham preferen dengan


nominal Rp 20.000,-. Harga jual saham preferen
setiap lembarnya sebesar Rp 24.500,-. Besarnya
dividen tahunan adalah Rp 2.000,- per lembarnya.
Biaya yang terjadi untuk penerbitan saham
(floatation cost) setiap lembarnya adalah sebesar Rp
250,-.

Hitunglah besarnya biaya saham preferen tersebut!


SOLUSI 3

 

=
= 0,08247 = 8,247%
BIAYA MODAL SAHAM BIASA DAN LABA DITAHAN

Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri
(equitas atau r e )

 Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh


dana dengan dengan melakukan penjualan saham biasa ( common
stock) atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
 Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh
sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.
 Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu
diperhitungkan biaya modalnya .
BIAYA MODAL DARI SAHAM BIASA BARU (EKUITAS)

Untuk menghitung biaya ekuitas (r e ) digunakan dua model


pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount
Model = DDM)
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
BIAYA MODAL YANG BERASAL DARI LABA DITAHAN
(COST OF RETAINED EARNING )

  Biaya laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan ( rate of



return) investasi saham yang diharapkan investor.
Salah satu cara menghitung biaya modal yang berasal dari laba
yang ditahan adalah dengan pendekatan discounted cash flow atau
dividend discount model, yaitu:

Dimana:
r e = biaya laba ditahan
D 1 = Dividen per lembar saham biasa
P o = Harga saham biasa per lembarnya
g = tingkat pertumbuhan dividen
ILUSTRASI 4

 Perusahaan
 menghasilkan laba Rp 500,- per lembar sahamnya, dan
dividen yang dibagikan sebesar Rp 100,- per lembar sahamnya.
Harga jual saham tersebut Rp 5.000,- per lembarnya. Tingkat
pertumbuhan (rate of growth) sebesar 5% setahunnya, dan tingkat
pertumbuhan ini diharapkan akan terus berlangsung. Berapakah
biaya modal yang berasal dari laba ditahan?

Jawab :
= 0,05 = 0,07 = 7%
BIAYA MODAL DARI SAHAM BIASA BARU

 Biaya saham biasa (common stock) baru lebih tinggi dari biaya laba

ditahan karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisi saham
atau floatation cost.
Dengan pendekatan Dividend Discount Model (DDM)

dimana
: Dividen saham pada tahun ke-1
Po : Harga jual saham
F : Floatation Cost
g : growth of dividend
ILUSTRASI 5

Perusahaan elektronik besar TERANG


BENDERANG ingin melakukan emisi common
stock baru, dan ternyata saham tersebut terjual
seharga Rp 1.500,- per lembar sahamnya.
Floatation cost yang terjadi sebesar 10% dari
harga jual tersebut. Dividen mendatang
diperkirakan sebesar Rp 200,-. Perusahaan
mengharapkan dividen tersebut dapat tumbuh
secara konstan 3%.
Berapakah biaya modal saham biasa baru
tersebut!
SOLUSI 5

 

=
= 0,178 = 17,8%
BIAYA MODAL DARI SAHAM BIASA /EQUITAS

Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Model CAPM merupakan model penetapan biaya modal dengan


menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang diharapkan
dengan return pasar (market return atau Rm) yang terjadi

Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini


merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
BIAYA EQUITAS DENGAN CAPM (LANJUTAN)

   
Rumus model CAPM adalah: Model CAPM ini dipengaruhi
oleh 3 faktor, yaitu:
i 1. Besarnya bunga bebas
risiko (risk free rate, ),
dimana: 2. Risiko sistematis yg
= Tingkat return saham yang diharapkan ditunjukkan oleh koefisien
= Tingkat return bebas risiko beta ()
= Return portofolio pasar yang diharapkan 3. Premium risiko pasar yang
i = Koefisien beta saham i ditunjukkan oleh selisih
antara return pasar dengan
return saham ( – ).
ILUSTRASI 6

Beta saham biasa Yamaha adalah 0,885. Tanggal 17


Agustus 2016, tingkat bunga bebas risiko sebesar 6,1%,
dan tingkat pengembalian yang diharapkan pada portfolio
pasar dari semua aktiva berisiko sekitar 15%.
Hitunglah biaya modal yang dikeluarkan Yamaha

hailafikri@gmail.com
 

i
= 0,061 + (0,15 – 0,061). 0,885
= 0,139765 = 13,98%

Ingat bahwa tingkat imbal hasil yang diisyaratkan menurut estimasi


kita merupakan biaya saham biasa internal karena tidak ada biaya
transaksi yang diperhitungkan
BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN

BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG


(WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL - WACC)
BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG

Jenis-jenis
Modal

Biaya Modal Perusahaan


Utang
Saham
Ekuitas Biasa
secara keseluruhan
Preferen
merupakan angka rata-rata
tertimbang dari berbagai jenis
Saham Biasa
Laba Ditahan
dana yang digunakan
Baru
perusahaan
Note: Hutang jangka pendek tidak dimasukkan
dalam perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang
BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG

Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang


memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh
perusahaan.
Karena masing-masing biaya modal berbeda maka untuk
menetapkan biaya modal secara keseluruhan perlu menghitung
"weighted average" dari berbagai sumber .
Penerapan "weight" atau bobot dapat berdasarkan :
 Jumlah rupiah dari masing-masing komponen struktur modal.
 Proporsi modal dalam struktur modal dinyatakan dalam prosentase
 
weighted average cost of capital = WACC  adalah rata –rata tertimbang
dari biaya-biaya komponen utang, saham preferen, dan ekuitas biasa
WACC =

 Wd = bobot/proporsi sasaran utang

 r d = tingkat bunga utang sebelum pajak


 = biaya utang setelah pajak, dimana T = tarif pajak
 Wp = proporsi saham preferen
 r p = biaya komponen saham preferen
 Wc = ekuitas saham biasa
 r s = biaya komponen ekuitas biasa yang diperoleh dari laba ditahan, atau ekuitas internal
ILUSTRASI 7

Diketahui data sumber modal yang digunakan Perusahaan ANONIM sbb :

Jumlah Biaya
Sumber Modal (dalam juta Penggunaan
rupiah) Modal
Hutang Jangka 6%
80
Panjang (before tax)
Saham Preferen 20 7%
Modal Sendiri 150 10%
Jumlah 250
Tingkat pajak perseroan sebesar 25%
Hitunglah Biaya modal keseluruhan yang dipergunakan perusahaan tersebut
SOLUSI 7

 

= [80jt. 0,06 (1 – 0,25)] + (20jt. 0,07) + (150jt. 0,1)


= 20 jt
Cara tidak langsung:
 Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5%
Biaya Masing2
Komponen Modal Jumlah Modal Jumlah Biaya Komponen
Komponen
Hutang Jk. Panjang Rp 80.000.000 0,045 Rp 3.600.000
Saham Preferen Rp 20.000.000 0,07 Rp 1.400.000
Modal sendiri Rp 150.000.000 0,1 Rp 15.000.000
Jumlah Rp. 250.000.000 Rp 20.000.000
TUGAS
PT. BAHAMA  membutuhkan modal untuk pendanaan investasinya sebesar Rp
2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari
masing-masing sumber pendanaan tersebut:
1. Hutang Obligasi: Jumlah pendanaan sebesar Rp 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp
500.000 per lembar. Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu
obligasi 5 tahun. Harga jual obligasi Rp 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.
2. Saham Preferen Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp 400.000.000,-Harga
jual saham preferen sebesar Rp 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp
4.500,- per lembar.
3. Saham Biasa: Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp 1.100.000.000,-.
Harga jual saham Rp 22.500,- dengan dividen sebesar Rp 3.125,- setiap lembar dengan
pertumbuhan 5%.

Dari informasi di atas hitunglah:


1.   Biaya modal secara individual
2.   Biaya modal keseluruhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai