Pendahuluan
Biaya Modal
Pendeka
tan
Tradisio
Struktur Modal nal
pada Pasar Modal
Sempurna dan Pendeka
Tidak Ada Pajak tan
Modiglia
ni &
Kondisi Miller
Struktur Modal
Perusahaan
Struktur Modal
pada Pasar Modal
Sempurna dan Ada
Pajak
Struktur Modal pada Pasar Modal
Sempurna dan Tidak Ada Pajak
Asumsi:
1. Laba operasi yang diperoleh setiap tahunnya
dianggap konstan.
2. Semua laba yang tersedia bagi pemegang saham
dibagikan sebagai deviden.
3. Hutang yang dipergunakan bersifat permanen.
4. Pergantian struktur hutang dilakukan secara
langsung, artinya apabila perusahaan menambah
hutang, maka modal sendiri dikurangi, dan
sebaliknya.
Rumusan Pasar Modal Sempurna
dan Tidak Ada Pajak
Biaya modal sendiri
Ke = E/S
dimana:
E = modal sendiri
S = nilai pasar modal sendiri
Biaya modal pinjaman
Kd = F/B
dimana:
F = bunga hutang
B = nilai hutang
Biaya modal rata – rata tertimbang
Ko = Ke (S/B+S) + Kd (B/B+S) atau
Ko = o/V
Pendekatan Tradisional
Jawab:
O Laba bersih operasi Rp 10 juta
F Bunga -
E Laba tersedia untuk pemilik saham Rp 10 juta
Ke Biaya modal sendiri 0,20
S Nilai modal sendiri 50 juta
B Nilai pasar hutang -
V Nilai perusahaan 50 juta
o Biaya modal perusahaan :
= 0(0/50) + 0,20(50/50) 0,20
Contoh …!!!
Dimana:
Ke = biaya modal sendiri
Keu = biaya modal sendiri pada saat tidak menggunakan hutang
Kd = biaya hutang
B = Nilai hutang
S = Nilai modal sendiri
Dengan demikian berdasarkan rumus di atas nilai Ke yang benar untuk kasus PT. A adalah
Ke = 20% + (20% - 16%)(25/25) = 24%
Pasar Modal Sempurna dan Ada Pajak
PT A PT B
-------------------- --------------------
Laba operasi Rp 10,00 jt Rp 10,00 juta
Bunga Rp - Rp 4,00 juta
Laba sbl pjk Rp 10,00 jt Rp 6,00 juta
Pajak 25% Rp 2,50 jt Rp 1,50 juta
Laba stl pjk Rp 7,50 jt Rp 4,50 juta
============== =============
Bila diasumsikan hutang bersifat permanen, maka
PT. akan memperoleh manfaat penghematan
pajak setiap tahun Rp 1,00 juta. Selanjutnya
berapa nilai manfaat ini ?
Nilai penghematan pajak dapat dihitung dengan
cara sbb:
Penghematan pajak
PV Penghematan pajak = -----------------------
(1 + r )
Penghematan pajak
PV Penghematan pajak = -------------------------
Kd
MM berpendapat bahwa nilai perusahaan yang menggunakan
hutang akan lebih besar daripada nilai perusahaan yang tidak
menggunakan hutang, maka selisihnya disebut Present Value
penghematan pajak.
VL = VU + PV penghematan pajak
Dalam hal ini:
VL = adalah nilai perusahaan yang menggunakan hutang
VU = adalah nilai perusahaan yang tidak menggunakan
hutang
Misal keu PT A (tidak menggunakan hutang) 20%, dan kd = 16%,
maka nilai PT A dapat dihitung sebagai berikut :
Vu = Rp 7,50 juta/ 0,20
= Rp 37,50 juta
Maka nilai perusahaan yang menggunakan hutang (VL) dalam hal ini
PT B adalah:
VL = Rp 37,50 juta + Rp 6,25 juta
= Rp 43,75 juta.
Untuk PT A,
Nilai modal sendiri (S) = Rp 37,5
Nilai Perusahaan (V) = Rp 37,5
Biaya modal sendiri (ke) = 20%
Biaya modal perusahaan (ko) = 20%
Untuk PT B
Nilai hutang (B) = Rp 4,00/0,16 = Rp 25,00
Nilai perusahaan (VL) = Rp 43,75
Nilai modal sendiri (S) = Rp 43,75 – Rp 25 = Rp 18,75
Biaya modal sendiri (Ke) = Rp 4,5 / Rp 18,75 = 0,24
Biaya hutang (Kd) = 0,16
Biaya hutang setelah pajak {kd(1-t)} = 0,16(1-0,25) = 0,12
Biaya modal perusahaan (Ko) = Laba operasi (1-t)/V
= 10 (1-0,25)/43,75 = 0,1714
atau
= Ke (S/V) + Kd(1-t)(B/V)
= 0,24(18,75/43,75) + 0,16(1-0,25)(25/43,75)
= 0,1714
PT A PT B…….
Laba operasi Rp 10,00 Rp 10,00
Bunga Rp - Rp 4,00
Laba sebelum pajak Rp 10,00 Rp 6,00
Pajak (25%) Rp 2,50 Rp 1,50
Laba setelah pajak Rp 7,50 Rp 4,50
kd - 0,16
B - Rp 25,00
ke 0,20 0,24
S Rp 37,50 Rp 18,75
V Rp 37,50 Rp 43,75
ko 0,2000 0,1714