Anda di halaman 1dari 13

5

PELAPORAN
SEGMEN &
EVALUASI
KINERJA
Nama
Kelompok:

1. (A1C115041) Hero Birawan


2. (A1C115044) I Gusti Ayu Gita Kusuma W.
3. (A1C115060) Luh Nyoman Cinthya Larasanty
4. (A1C115065) Melissa Suharmin
Pendahu- Perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan.
luan Salah satu tujuan perusahaan adalah mencari laba
yang sebesar-besarnya.
Dalam perhitungan keuntungan atau
perhitungan laba tersebut ada dua metode yang biasa
digunakan dalam perusahaan. Yang pertama yaitu
perhitungan berdasarkan biaya variable dan yang kedua
yaitu perhitungan berdasarkan biaya absorpsi. Keduanya
merupakan metode perhitungan biaya karena berkaitan
dengan cara menentukan biaya produk. Perbedaaan antara
perhitungan biaya variable dan absorpsi bergantung pada
perlakuan terhadap satu biaya tertentu yaitu overhead
tetap.
Pembahasan
Jenis Perbandingan Variabel Costing Absorption Costing
1. Biaya produksi per Biaya bahan baku langsung Biaya bahan baku langsung
unit Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja
langsung langsung
Biaya overhead variabel Biaya overhead variable
Biaya overhead tetap
1. Perlakuannya Overhead tetap Overhead tetap
terhadap overhead diperlakukan diperlakukan
tetap sebagai beban periodik sebagai biaya produk
1. Biaya periodik Biaya penjualan Biaya penjualan
Biaya administrative Biaya administratif
Biaya overhead tetap

1. Laporan rugi laba Memisahkan beban Memisahkan beban


menurut menurut
perilaku biaya fungsi
CONTOH
EVALUASI KINERJA MANAJER

Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan perhitungan biaya variabel menghasilkan evaluasi
dan keputusan yang lebih baik daripada yang disusun berdasarkan perhitungan biaya absorpsi. Namun
terlepas dari apakah perusahaan menggunakan perhitungan biaya absorpsi atau biaya variabel, biaya yang
terkendali harus dipisahkan dari biaya tidak terkendali. Biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya yang
tingkatnya dapat dipengaruhi oleh manajer. Manajer yang tidak memiliki kewenangan terhadap suatu biaya
tidak boleh dimintai pertanggungjawaban atas biaya tersebut. Evaluasi terhadap para manajer hendaknya
dikaitkan dengan profitabilitas unit yang ada dalam kendalinya. Kinerja laba diharapkan dapat mencerminkan
kinerja manajerial sehingga manajer akan mengharapkan berlakunya hal-hal berikut:
1. Jika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor
yang lain tetap, maka laba akan meningkat;
2. Jika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor
yang lain tetap, maka laba akan menurun.
Dasar Perhitungan Pelaporan
Segmen
Pelaporan Segmen: Dasar Perhitungan
Biaya Absorpsi

Dicontohkan PT. Barokah, yang


memproduksi stereo dan perekam
video, menggunakan perhitungan
biaya absorpsi untuk pelaporan
internal dan eksternal. Setelah
melihat kinerja lini produknya di
tahun 2005, presiden direktur
memutuskan menghentikan
produksi perekam video dengan
alasan untuk meningkatkan laba
sebesar Rp30.000. Namun dilihat
dari laporan rugi laba tahun 2006,
perusahaan justru turun sebesar
Rp55.000.
Pelaporan Segmen: Dasar Perhitungan
Biaya Variabel Laba Rugi
Segmen yang menggunakan perhitungan
variabel biaya membedakan beban tetap
menjadi:
1. Biaya tetap langsung (direct fixed
expenses): beban tetap yang secara
langsung dapat ditelusur ke suatu segmen.
Beban ini juga disebut sebagai beban
tetap yang dapat dihindari (avoidable
fixed expenses) atau beban tetap yang
dapat ditelusuri (traceable fixed
expenses). Beban ini muncul karena
keberadaan segmen dan akan hilang jika
segmen ditutup atau dihapus.
2. Beban tetap umum (common fixed
expense): beban tetap yang muncul karena
penggunaan oleh beberapa segmen secara
bersamaan. Beban ini sebagian tetap
muncul meskipun salah satu segmen
dihapus.
Pelaporan Segmen: Pendekatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas

Dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perusahaan dapat


memperoleh penilaian yang lebih akurat tentang laba masing-masing lini produk
dan keberadaan biaya-biaya tak bernilai tambah. Yang harus dilakukan oleh
perusahaan adalah menganalisa biaya-biaya yang tidak bernilai tambah dan
memfokuskan diri pada usaha-usaha untuk menguranginya.
Misalnya: pengaturan kembali pabrik, kesepakatan baru dengan pemasok
untuk mendapatkan biaya penanganan bahan yang lebih rendah, penerapan sistem
JIT untuk membantu aktivitas pemeliharaan, dan sebagainya. Pendekatan
berdasar aktivitas semacam ini memperlihatkan kompleksitas operasional
perusahaan dan mengingatkan manajer bahwa pada dasarnya pengurangan
aktivitas akan mengurangi biaya aktual dan meningkatkan laba.
Sebuah perusahaan biasanya memiliki
beberapa jenis pelanggan dan masing-masing
menghasilkan kontribusi laba yang berbeda.
Perusahaan yang mampu memperkirakan profitabilitas
berbagai kelompok pelanggan akan dapat secara lebih
akurat menargetkan pasar dan meningkatkan labanya.
Ada dua langkah utama yang perlu dilakukan untuk
menentukan profitabilitas pelanggan: (1)
Profitabilitas Pelanggan mengidentifikasi pelanggan, dan (2) menetapkan
pelanggan yang memberi nilai tambah pada
perusahaan. Pada langkah yang kedua dapat diketahui
kelompok pelanggan mana yang paling
menguntungkan, mengeliminasi pelanggan yang tidak
menguntungkan, serta mempertahankan dan
menambah pelanggan yang menguntungkan
Perhitungan biaya variabel membebankan hanya biaya manufaktur variabel ke produk, sedangkan
perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya (variabel dan tetap) ke produk. Para manajer perlu
mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalam perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan
keputusan yang berhubungan dengan keberlanjutan dan tingkat pembiayaan dari segmen.
Terdapat beberapa dasar perhitungan untuk pelaporan segmen, diantaranya yaitu:
• Pelaporan Segmen: Dasar Perhitungan Biaya Absorpsi
• Pelaporan Segmen: Dasar Perhitungan Biaya Variabel Laba Rugi
• Pelaporan Segmen: Pendekatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Sebuah perusahaan biasanya memiliki beberapa jenis pelanggan dan masing-masing menghasilkan
kontribusi laba yang berbeda. Ada dua langkah utama yang perlu dilakukan untuk menentukan profitabilitas
pelanggan: (1) mengidentifikasi pelanggan, dan (2) menetapkan pelanggan yang memberi nilai tambah pada
perusahaan. Pada langkah yang kedua dapat diketahui kelompok pelanggan mana yang paling menguntungkan,
mengeliminasi pelanggan yang tidak menguntungkan, serta mempertahankan dan menambah pelanggan yang
menguntungkan.
Kesimpulan
✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑❤😂
😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣📌📖🔨🎃🎈
🎨🏈🏰🌏🔌🔑 TERIMAKASIH…….

Anda mungkin juga menyukai