PEMBAHASAN
1
daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam
barang-barang modal, meskipun dalam hal ini juga sebenarnya belum ada persesuaian
pendapat diantara para ahli ekonomi sendiri.
Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
2
biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan
suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah
bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada
para investornya pada tingkat risiko tertentu.
3
2. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil
minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah.
4
Mempengaruhi jumlah laba ditahan yang tersedia bagi perusahaan,
sehingga timbul kemungkinan untuk menjual saham bagu dan menanggung
jawab emisi. Bahwa semakin tinggi rasio pembayaran dividen, makin kecil
tambahan atas laba ditahan dan biaya ekuitas 20 akan makin tinggi,
demikian pula dengan WACC.
c. Mengubah Keputusan Penganggaran Modal
Ketika mengestimasi biaya modal perusahaan menggunakan tingkat
pengembalian yang diperlukan atas saham dan obligasi perusahaan yang
beredar sebagai titik awal. Tingkat biaya tersebut mencerminkan risiko
aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan secara implisit
mengasumsikan bahwa modal baru akan diinvestasikan dalam aktiva
sejenis dengan tingkat risiko yang sama seperti yang dikenakan pada aktiva
awal.
2.Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu
investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada.
5
2.4 Biaya Hutang
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu
investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan
menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka
panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To Maturity
(YTM)yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau pembeli
obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:
1. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank.
Contoh :
Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,-
dan hutang perniagaan rata-rata Rp.50 juta.
Maka,
Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%
Misal pajak 40% ;
Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%
Contoh 2
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga
2% per bulan selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan
harus diasuransikan selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.
Maka :
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)
= Rp. 79 juta.
Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta
Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%
6
Misal tingkat pajak 25 % =
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan.
2. Biaya Modal Jangka Panjang
Biaya modalnya dgn memperhitungkan jumlah neto yg diterima dg pengeluaran
kas yg terjadi karena penggunaan dana tersebut.
Contoh :
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya
10 tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi
4% per tahun.
Berapa cost of bond ?
Jawab :
1. Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
2. Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt
3. Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%
7
berkurang. Oleh karena itu, biaya modal yang dihitung juga harus setelah
pajak maka biaya hutang ini perlu disesuaikan dengan pajak.
Rumus:
Ki = Kd (1-T)
Keterangan:
Ki = Biaya utang setelah pajak
Kd = Biaya hutang sebelum pajak
T = Tarif pajak
8
salah satu bentuk modal sendiri, maka perusahaan tidak berkewajiban melunasi
saham tesebut”. Sementara, menurut Sutrisno (2009:153), “Saham preferen
merupakan modal sendiri, artinya dividennya diambilkan dari laba setelah pajak.
Karena merupakan modal sendiri, saham ini mempunyai hak atas bagian bila
perusahaan dilikuidasi dan haknya didahulukan setelah pelunasan hutang”.
Selanjutnya, menurut Bringham dan Houston (2009:10), “Biaya saham preferen
adalah tingkat pengembalian yang diminta dari para investor dari saham preferen
perusahaan”.
Rumus
Dp
rp =
Pp
Keterangan:
rp = Biaya Saham Prefern
Dp = Dividen Saham Prefern
Pp = Harga Saham Saat Ini
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi
biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham
biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang
memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk
investasi.
r s = D1 / P0 + g
Dimana :
g = tingkat pertumbuhan
9
· Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor
pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip
opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam
bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti pemegang saham menginvestasikan
kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow back fund).
Dimana:
D1
Po = ———–
Ks – g
Maka,
10
D1
Ks = ———– + g
Po
Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan,
karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau flotation cost. Biaya emisi
akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
D1
Ksb = —————– + g
Po (1 –FC)
11
a. Menggunakan Constan Growth Valuation Model
model ini adalah nilai dari perlembar saham sama dengan present value dari
dividen dimasa yang akan datang.
Rumus
D1
Ke = +g
P
Keterangan :
Ke = Biaya Modal Saham Biasa
D1 = Dividen Yang di bayarkan
P = Harga Pasar
g = Pertumbuhan Dividen
b. Menggunakan Capital Aset Pricing Model (CAPM)
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan model ini
dilakukan dengan empat tahapan yaitu :
1. Perhitungan suku bunga bebas resiko (Rf).
Banyak analis mengunakan tingkat bunga obligasi pemerintah sepuluh
tahun sebagai ukuran tingkat bebas risiko.
2. Perhitungan tingkat pengembalian pasar (Rm)
Perhitungan tingkat pengembalian pasar ini diperoleh dari besarnya
keuntungan seluruh saham yang beredar di Bursa Efek. Perhitungan ini
didasarkan pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Rumus :
1HSG1 – 1HSGt – 1
Rm=
1HSGt – 1
12
Setelah melakukan keempat komponen tersebut, lalu nilai-nilai tersebut
disubstitusi kedalam persamaan CAPM untuk mengestimasi tingkat
pengembalian yang diminta atas saham.
Rumus
Ks = Rf + (Rm −Rf) β
Keterangan:
Ks = Biaya laba ditahan
Rf = Tingkat pengembalian bebas resiko
β = Beta, pengukuran sistematis saham
Rm = Tingkat pengembalian saham
Menurut Houstan F. Joel (2011:11), “Beta saham adalah suatu
pengukuran atas saham terhadap tingkat pengembalian pasar (Rm)”. Menurut
encyclopedia bahwa nilai β saham terbagi tiga yaitu :
1. Beta = 1 artinya bahwa setiap satu persen perubahan return pasar baik naik/
turun maka return saham juga akan bergerak sama besarnya mengikuti
return pasar saham.
2. Beta > 1 berarti sahamnya agresif artinya tingkat kepekaan saham tersebut
perubahan pasar sangat tinggi atau memiliki risiko yang besarnya diatas
tingkat risiko rata-rata pasar.
3. Beta < 1 berarti sahamnya defensif maksudnya saham tersebut kurang peka
terhadap perubahan pasar dan memiliki tingkat risiko dibawah tingkat
risiko rata-rata pasar.
Menurut encyclopedia bahwa nilai β saham mempunyai dua pengaruh
yaitu:
1. Beta (+) berarti keadaan pasar bergerak naik dan pergerakan harganya
searah dengan pasar.
2. Beta (-) berarti keadaan pasar bergerak turun dan pergerakan harga
sahamnya berlawanan dengan pasar.
2.7 Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/WACC) :
13
dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted average cost of capital /
WACC). Sebagai unsure penimbanngnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau
sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
14
Keterangan:
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = Proporsi utang
Kd = Biaya utang
Ws = Proporsi modal
Ks = Tingkat pengembalian yang di inginkan investor
Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa, Wd didapat dari jumlah hutang
yang dibagi dengan struktur modal. Sedangkan Ws didapat dari jumlah modal yang
dibagi dengan struktur modal. Komponen biaya modal terdiri dari biaya utang dan
biaya ekuitas sendiri, dimana biaya utang merupakan tingkat pengembalian atas
hutang yang diharapkan oleh kreditur, sedangkan biaya ekuitas merupakan tingkat
pengembalian atas saham yang diharapkan oleh investor itu sendiri. Lalu melihat
biaya modal secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang dimana biaya
ini merupakan gabungan seluruh komponen biaya hutang dan biaya ekuitas sendiri
2.8 Marginal Cost of Capital
15
2.9 Contoh Kasus
16
sehingga:
kd = I+(N-Nb)/n
(Nb+N)/2
jadi
kd = 107.500 kd = 22,34%
481.250
l;
Selanjutnya ka disesuaikan dengan tingkat pajak sehingga :
ki = kd (1 – t)
kihy = 22,34% (1 - 0,30)
ki = 22,34% (0,70) =15,64%
17
2). Biaya modal saham preferen
kp = Dp / PO
kp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
PO = Harga saham preferen saat penjualan
kp = 4.500 / 31.250
kp = 0.144 =14,40%
ke = (Dl / PO) + g
ke = (3.125 / 22.500) + 5%
18