1
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
1. Kesetaraan hukum
2. Kesetaraan politik
3. Kesetaraan sosial
4. Kesetaraan moral
Prinsip-Prinsip Kesetaraan
2
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
3
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
4
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
5
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
Primodialisme
Etnosentrisme
Politik Aliran
6
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
7
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
Bentuknya
Dampak Konflik
Pembagian konflik menurut Lewis Coser
1. Konflik realistis: berdasarkan Menurut Coser, konflik tidak hanya
kekecewaan dalam hubungan membawa dampak negatif, tapi juga
sosial. membawa dampak positif. Berikut adalah
2. Konflik non-realistis: konflik sisi positif konflik (konstruktif):
yang terjadi karena adanya
upaya pengambinghitaman 1. Konflik meningkatkan solidaritas
kelompok tertentu. sesama anggota kelompok
2. Konflik dapat membantu
Empat pembagian konflik menurut Ralf menghidupkan kembali norma-
Dahrendorf norma lama dan membangun
1. Konflik peran-peran sosial norma-norma baru
2. Konflik antara kelompok sosial 3. Konflik dapat menciptakan
sebuah kompromi baru
8
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
Dampak negatif konflik (dekonstruktif): dialihkan kepada objek lain dengan tujuan
agar tidak berdampak pada keseluruhan
1. Keretakan hubungan masyarakat.
antarindividu dan persatuan
kelompok Salah satu upaya dalam resolusi konflik
2. Kerusakan harta benda dan adalah mengendalikan agar konflik tidak
kekerasan berkembang menjadi kekerasan (violence).
3. Berubahnya sikap kepribadian Terdapat tiga syarat yang harus dilakukan:
individu yang memunculkan
sikap curiga, benci, dan 1. Setiap kelompok yang terlibat dalam
perkelahian lintas kelompok konflik harus menyadari akan adanya
sosial situasi konflik di antara mereka.
2. Pengendalian konflik-konflik tersebut
Munculnya dominasi kelompok tertentu hanya mungkin bisa dilakukan apabila
kepada kelompok lain berbagai kekuatan sosial yang saling
bertentangan itu terorganisasi dengan
Resolusi Konflik jelas.
3. Setiap kelompok yang terlibat dalam
konflik harus mematuhi aturan-aturan
Resolusi konflik adalah upaya mengelola tertentu yang telah disepakati
konflik agar tidak berkembang menjadi bersama.
kekerasan. Ketika mengupayakan resolusi
konflik, kita harus menganalisis sebab Bentuk-Bentuk Pengendalian
terjadinya konflik, akibat dari konflik, dan
metode apa yang cocok untuk Konflik
menyelesaikan konflik. Konflik harus
diselesaikan dengan metode yang sesuai
dengan kebutuhan pikah-pihak berkonflik. a. Konsiliasi
b. Mediasi
Lewis A. Coser menjelaskan bahwa setiap c. Arbitrasi
tubuh masyarakat pasti memiliki safety d. Transformasi Konflik
valve atau katup penyelamat sebagai
sarana atau mekanisme penyelesaian
konflik. Melalui katup penyelamat, konflik
ataupun pihak-pihak yang bertikai
9
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
10
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
11
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
12
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
13
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
14
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
15
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
16
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
17
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
18
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
19
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
20
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
b. enacted institution
LEMBAGA SOSIAL 2. Berdasarkan sudut sistem nilai
yang diterima oleh masyarakat:
Lembaga Sosial a. basic institution
b. subsidiary institution
Lembaga sosial berasal dari bahasa inggris 3. Berdasarkan sudut penerimaan
yaitu social institution yang merujuk pada masyarakat:
dua pengertian, yakni sistem nilai dan a. approved dan sanctioned
norma sosial serta bentuk atau susunan institution
masyarakat. b. unsanctioned institution
4. Berdasarkan sudut
Karakteristik Lembaga Sosial penyebarannya:
a. general institution
a. Memiliki simbol sendiri b. restricted institution
b. Memiliki tanda tertib dan tradisi 5. Berdasarkan sudut fungsinya:
c. Usianya lebih lama a. operative institution
d. Memiliki alat kelengkapan b. regulative institution
e. Memiliki ideologi atau sistem gagasan
f. Memiliki tingkat kekebalan/ daya tahan
Jenis-jenis Lembaga Sosial
Fungsi Lembaga Sosial
1. Keluarga
2. Pendidikan
1. Fungsi manifes (terlihat/nyata) 3. Politik
2. Fungsi laten (tersembunyi/tidak 4. Ekonomi
disadari oleh masyarakat) 5. Agama
1. Berdasarkan sudut
perkembangannya:
a. crescive institution
21
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
Anthony Giddens
22
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
23
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
24
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
25
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
26
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
sekolah rakyat dan kebanyakan hanya mendapatkan pekerjaan yang layak dan
sampai lulus sekolah dasar. penghasilan yang dimiliki juga tergolong
rendah. Akibatnya, kemiskinan yang
Diskriminasi Ras Politik Apharteid di Afrika dialaminya akan dapat berpengaruh pada
Selatan keturunan-keturunan selanjutnya.
27
SBMPTN – SOSIOLOGI (STRUKTUR SOSIAL)
6. Organisasi Militer
a. Dengan menempuh akademi
pendidikan militer tersebut, serta
keahlian dan prestasi yang dimiliki,
seseorang dapat menaikkan pangkat
kemiliterannya.
Jenjang Kepangkatan Militer di Indonesia:
28
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
INTERAKSI SOSIAL
Bentuk-bentuk Interaksi
Interaksi Sosial Sosial
Interaksi Sosial merupakan proses yang A. Asosiatif
cukup kompleks karena di dalamnya 1. Kerja sama
terdapat beberapa faktor pendorong 2. Akomodasi
seperti imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, 3. Asimilasi
dan empati. 4. Akulturasi
B. Disosiatif
Menurut Gillin, interaksi sosial 1. Persaingan (competition)
berlangsung dalam dua bentuk proses 2. Kontravensi
sosial, yaitu proses sosial yang bersifat (pertentangan)
positif dan mengarah pada kerja sama 3. Pertikaian (konflik)
(Asosiatif) dan proses sosial yang bersifat
negatif dan mengarah pada konflik Terbentuknya Keteraturan
(Disosiatif)
Sosial
Keteraturan sosial dapat diartikan sebagai
suatu keadaan saat hubungan-hubungan Tertib Sosial Order Sosial Keajegan
sosial yang berlangsung di antara Pola
anggota-anggota masyarakat berlangsung
selaras, serasi, dan harmonis sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku. Tindakan dalam Hubungan
Sosial
Faktor Pendorong Interaksi
Sosial Tindakan suatu aksi yang dilakukan oleh
manusia sepanjang hidupnya guna
1. Imitasi mencapai tujuan tertentu.
2. Identifikasi Jenis Tindakan:
3. Sugesti - Tindakan individu
4. Simpati - Tindakan sosial
5. Empati
29
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
30
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
Hubungan sosial:
Suatu kumpulan manusia yang terdiri dari Kontak Sosial
dua orang atau lebih dan saling
berinteraksi.
Bertemunya dua pihak atau lebih secara
fisik, baik tanpa perantara maupun
Interaksi Sosial
Hubungan timbal balik antara individu dengan perantara.
dengan individu, individu dengan Dasar Kontak Sosial
kelompok dan kelompok dengan Jumlah pelaku
kelompok. Tindakan/tanggapan
(positif&negatif)
Sifat (primer&sekunder)
Tujuan Interaksi
Kontak Sosial
Ingin didengar
Menjalin keakraban/kedeketan Proses penyampaian dan penerimaan
emosional pesan (ide atau gagasan) sehingga dapat
diterima dan dipahami.
Diplomasi atau hubungan
kerjasama antar Negara
Syarat Terjadinya Komunikasi
Resolusi konflik atau upaya Pengirim pesan (komunikator)
mencegah pertentangan Penerima pesan (komunikan)
31
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
Pesan (message)
Umpan balik (feedback) Simpati
Ketertarikan seseorang kepada orang lain
Faktor Pendorong Interaksi untuk merasa sama dalam keadaan orang
Sosial tersebut sehingga memunculkan perasaan
emosional tertentu baik itu sedih maupun
senang.
Imitasi
Tindakan meniru orang lain secara Empati
sebagian atau sementara. Kepedulian terhadap seseorang/kelompok
Penampilan (performance) yang ditandai dengan tindakan nyata dan
Cara berfikir (mindsed) sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Tingkah laku (Behavior)
Gaya hidup (lifestyle) Motivasi
Tindakan dalam usaha memberikan
semangat dan dorongan kepada orang
Identifikasi
ataupun kelompok lain
Tindakan seseorang yang memiliki
kecenderungan atau keinginan untuk
menjadi sama atau identic dengan pihak Teori Interaksi Sosial
lain secara keseluruhan.
Sugesti Teori
Pendapat, pandangan, dan sikap Hubungan antara dua variable atau lebih
seseorang yang diberikan kepada orang yang telah diuji kebenarannya.
lain dengan cara tertentu sehingga orang
tersebut mengikutinya tanpa berpikir Peran Teori Dalam Suatu Ilmu
panjang atau mengkritiknya terlebih Teori sebagai orientasi
dahulu. Teori sebagai konseptual dan
Sugesti kerumunan (Crowd klasifikasi
Sugestion) Teori sebagai generalisasi
Sugesti negative (Negatife
Sugestion) Dua teori dari Herbert Mead:
Sugesti prestise (Prestige
Suggestion) Teori Tahapan Tindakan
Manusia
32
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
33
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
Contoh Akulturasi:
Contoh Asimilasi:
Etnis Tionghoa yang berbahasa Jawa • Warak Ngendok
dengan dialek yang kental. • Musik Keroncong
Faktor Pendorong Asimilasi: • Candi Borobudur
1. Toleransi • Dan lain-lain.
34
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
35
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
36
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
4. Mediasi
Akomodasi Sebagai Bentuk Mediasi dilakukan oleh pihak ketiga
Interaksi Asosiatif yang sifatnya netral dan sebagai
penasihat belaka.
Akomodasi 5. Konsiliasi
Konsiliasi dilakukan dengan cara
mempertemukan keinginan pihak yang
berselisihan.
Situasi Sosial Proses Sosial
6. Toleransi
Toleransi terjadi tanpa persetujuan
Situasi yang kembali Suatu usaha
untuk formal/resmi alias spontan atau tidak
harmoni atau damai di direncanakan (sikap saling
dalam masyarakat menciptakan
(tidak ada kembali situasi menghargai).
pelanggaran nilai & harmoni atau
norma. damai 7. Stalemate
tersebut. Stalemate (jalan buntu) adalah
berhentinya perselisihan karena kedua
pihak yang bertikai memiliki kekuatan
Bentuk Akomodasi: yang seimbang.
1. Koersi
Koersi (coercion) adalah bentuk 8. Ajudikasi
akomodasi yang dilakukan dengan Ajudikasi dilakukan melalui pengadilan
cara paksaan. atau jalur hukum.
2. Kompromi 9. Segregasi
Kompromi dilakukan dengan cara Segregasi dilakukan dengan cara
mengurangi tuntutan. memisahkan diri secara individu atau
kelompok guna menghindari suatu
3. Arbitrasi ketegangan tertentu.
Arbitrase dilakukan oleh pihak ketiga
dan kedudukannya lebih tinggi dari
kedua pihak yang berselisih.
37
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
10. Eliminasi
Eliminasi dilakukan dengan cara
mengundurkan diri atau memutuskan
untuk mengalah dari suatu konflik.
11. Dominasi
Dominasi (subjugasi) dilakukan ketika
pihak yang kuat meminta pihak yang
lebih lemah untuk menaatinya.
14. Konversi
Konversi dilakukan dengan cara
mengubah situasi tertentu, agar pihak
lawan bersedia untuk mau menerima
pendirian nya.
38
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
1. Nilai dominan
2. Nilai yang mendarah daging
Berdasarkan Kegunaan
1. Nilai material
2. Nilai vital
3. Nilai kerohanian
39
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
40
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
41
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
42
SBMPTN – SOSIOLOGI (INTERAKSI DAN GEJALA SOSIAL)
43
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
b.
perubahan lembaga
HAKIKAT PERUBAHAN kemasyarakatan tertentu akan
SOSIAL diikuti lembaga sosial lainnya
c. perubahan cepat akan terjadi
disorganisasi sementara
d. perubahan tidak dibatasi oleh
Hakikat Perubahan Sosial bidang
e. perubahan sosial dikategorikan
sebagai proses sosial,
Pengertian Perubahan Sosial segmentasi, perubahan
struktural, dan perubahan pada
Perubahan sosial terjadi, jika menyangkut struktur kelompok.
perubahan nilai, pola perilaku, organisasi 2. Menurut John J. Macionis:
sosial, pelapisan sosial, kekuasaan, serta a. terjadi di setiap masyarakat
segi kemasyarakatan lainnya. Terjadinya b. terkadang berkembang pada
perubahan sosial: arah yang sulit dikontrol
c. melahirkan kontroversi
1. Lembaga Sosial (Selo d. menguntungkan & merugikan
Soemardjan) pihak tertentu
2. Struktur dan Fungsi Sosial
(Kingsley Davis)
3. Hubungan dan Keseimbangan Teori Mengenai Faktor
Sosial (Mac Iver) Penyebab Perubahan Sosial
4. Kebudayaan (William F. Ogburn)
44
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
45
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
- Berkembangnya masyarakat
Auguste Comte militer menuju masyarakat
industry
46
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
47
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
Contoh :
Asumsi Teori:
Teori fungsional berasumsi bahwa 1. Penyebaran Berita Hoax
masyarakat merupakan sebuah sistem
yang terdiri dari berbagai bagian atau 2. Perjudian Online
komponen yang saling berhubungan dan
memiliki fungsi yang berperan dalam 2. Talcott Parsons
masyarakat.
Jadi menurut teori ini, perubahan sosial Menurut Parsos, ada empat fungsi datar
akan berdampak pada sistem sosial. yang harus dipenuhi oleh setiap
masyarakat atau setiap sistem sosial agar
Contoh: dapat hidup berkembang.
Keberadaan PAUD telah melengkapi
AGIL :
bahkan mengganti fungsi dan peran
lembaga keluarga dalam hal membantu A = Adaptation
anak mengenali lingkungan sosialnya.
G = Goal Attainment (Pencapaian Tujuan)
Menurut beberapa tokoh:
I = Integration
1. William F. Ogburn
48
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
49
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
50
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
51
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
52
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
2. Kolonialisme di negara-negara
Berasal dari kata “Modo” yaitu cara dan Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
“Ernus” yaitu periode masa kini.
Modernisasi Menurut Wilbert E. Moore
Modernisasi Vs Westernisasi
Modernsasi • “Transformasi total masyarakat
“Sebuah proses yang mengacu pada suatu tradisional atau pra-modern, ke
kemajuan.” tipe masyarakat teknologi dan
Westernisasi organisasi sosial yang menyerupai
“Sebuah sikap yang cenderung hanya kemajuan dunia Barat yang
menyerap budaya atau gaya hidup Barat, ekonominya makmur dan situasi
dan tidak selalu mengacu pada kemajuan.” politiknya stabil”.
53
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
54
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
4. Percaya diri
55
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
Globalisasi
Globalisasi dapat dikatakan sebagai
sebuah keadaan yang memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh
dunia melalui bidang-bidang seperti, sosial,
Karakteristik Globalisasi
budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.
1. Internasionalisasi
2. Liberalisasi
3. Westernisasi
4. Deteritorialisasi
1. M
e Faktor Pendorong
n
i Globalisasi
n
gkatnya masalah bersama
2. Meningkatnya interaksi kultural
antar negara
3. Negara-negara di dunia memiliki
tingkat ketergantungan yang
tinggi karena pasar dan produksi
ekonomi.
4. Perubahan dalam konsep ruang
dan waktu
56
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
57
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
menuntut semua
negara untuk 5. Menurut George Ritzer
berkompetesi secara Asumsi mengenai globalisasi,
ekonomi yaitu:
c. Kepemilikan modal a. Perkembangan awal
yang besar adalah komunikasi global
penentu keberhasilan berkembang melalui
dalam persaingan beragam media,
ekonomi global utamanya televisi dan
d. Negara berkembang internet
harus meniru b. Terbentuknya
pengalaman ekonomi kesadaran global
negara maju sebagai hasil akhir
globalisasi
3. Teori Problematika Globalisasi
(Noreena Hertz) 6. Teori Kapitalisme
Menurut teori problematika
globalisasi, pemerintah lebih Menurut William Robinson
banyak melayani kepentingan adalah perubahan yang telah
perusahaan multinasional terjadi dari ekonomi dunia
daripada kebutuhan masyarakat. menjadi ekonomi global.
(the death of democracy)
58
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
Aliran Tradisionalis
59
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
c.
Tingginya migrasi antar negara - Perubahan pola
d.
Mode budaya berpakaian pernikahan, salah satunya
tunggal budaya perjodohan yang
e. Kompetisi global mulai ditinggalkan
2. Gejala globalisasi bidang agama 2. Perubahan Lembaga Ekonomi
3. Gejala globalisasi bidang ekonomi, Akibat Globalisasi
dengan bentuk: - Bermunculannya
a. Globalisasi produksi kapitalisme korporat
b. Globalisasi pembiayaan - Pasar tradisional mulai
c. Globalisasi tenaga kerja tergeser oleh pasar modern
d. Globalisasi jaringan informasi 3. Perubahan Lembaga Pendidikan
e. Globalisasi perdagangan Akibat Globalisasi
4. Gejala globalisasi bidang politik - Munculnya homeschooling
5. Gejala globalisasi bidang - Berkembangnya pendidikan
pendidikan jarak jauh
6. Gejala globalisasi bidang IPTEK 4. Perubahan Lembaga Agama
Akibat Globalisasi
- Munculnya sekularisme
- Munculnya agama-agama
Permasalahan yang baru yang dianggap sesuai
dengan kebutuhan
Timbul Akibat rasionalitas masyarakat
Globalisasi Terhadap modern
Komunitas Lokal
Globalisasi dan Perubahan
Menurut Roland Robertson, globalisasi Komunitas Lokal
adalah upaya komunitas lokal menangkap
pengaruh global dan menjadi sesuatu
yang cocok dan dapat diterima oleh Globalisasi tidak hanya membawa dampak
kebudayaan lokal. baik bagi negara berkembang. Namun
sebaliknya, ada beberapa masalah serius
1. Perubahan Lembaga Keluarga yang harus dihadapi masyarakat negara
Akibat Globalisasi berkembang sebagai dampak dari
60
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
61
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
Penyebab Ketimpangan
Sosial 5. Institusi politik dan ekonomi
yang cenderung eksklusif
6. Adanya bias dampak globalisasi
Teori-Teori Ketimpangan
Faktor struktural ketimpangan sosial Sosial
berkaitan erat dengan tata kelola yang
merupakan kebijakan pemerintah dalam Teori ketimpangan sosial umumnya
menangani masyarakat, baik yang bersifat
legal formal (peraturan) maupun berangkat dari era globalisasi yang
kebijakan-kebijakan dalam membuat pesatnya industrialisasi &
pelaksanaannya. modernisasi. Kondisi tersebut
menguntungkan bagi negara maju, namun
merugikan bagi negara berkembang.
Sedangkan, faktor kultural atau budaya
Sama halnya bila semakin maju suatu
masyarakat berkaitan dengan sifat atau
karakter masyarakat dalam melaksanakan daerah, daerah lain akan tertinggal.
kehidupannya.
1. Teori Ketergantungan (depedency)
Andrinof A. Chaniago, ketimpangan Penggagas dan Asumsi:
adalah buah dari pembangunan yang a. Theotonio Dos Santos
hanya berfokus pada aspek ekonomi menyatakan bentuk
dan melupakan aspek sosial. ketergantungan, yakni kolonial,
finansial-industrial, dan
Faktor penyebab ketimpangan sosial: teknologis-industrial.
b. Andre Gunder Frank
1. Ketidaksiapan menerima menyatakan bahwa ketika
perubahan negara-negara berkembang
2. Kebijakan pembangunan yang memaksakan diri mencapai
kurang tepat kemajuan dengan melakukan
3. modernisasi dan industrialisasi,
4. Tingkat pertumbuhan yang tidak maka yang timbul adalah
merata ketergantungan dan
keterbelakangan.
62
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
63
SBMPTN – SOSIOLOGI (PERUBAHAN SOSIAL)
Mengatasi Ketimpangan
Sosial
1. Mengingatkan pentingnya
pemerataan
2. pemahaman ketimpangan sosial
merupakan pelanggaran HAM
3. Menjamin kesejahteraan sosial
4. Menanggulangi kemiskinan
5. Pemerataan yang berkeadilan
6. Mempercepat pembangunan di
timur Indonesia dan
mempertahankan pembangunan di
barat Indonesia
7. Pembangunan beberapa koridor
ekonomi Indonesia
8. Peningkatan akses kesehatan
9. Pendidikan berkualitas
10. Penguatan konektivitas antarwilayah
11. Konsep pembangunan desa dengan
potensi yang dimiliki (agropolitian)
64
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
d. Non-etis: tidak
HAKIKAT ILMU mempertimbangkan baik atau
SOSIOLOGI buruknya persoalan.
65
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
66
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
67
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
Gejala Sosial
Karakteristik:
68
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
c. Eksploratif
PENELITIAN SOSIAL d. Verifikatif
e. Development
Penelitian Sosial
2. Berdasarkan Disiplin Ilmu
a. Ilmu alam
Penelitian adalah usaha menarik b. Ilmu sosial
kesimpulan yang dapat dipercaya c. Ilmu humaniora
kebenarannya, yang dilakukan dengan
sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah 3. Berdasarkan Hakikat Penelitian
tertentu. Pendekatan penelitian terdapat a. Fact finding research
kualitatif dan kuantitatif. b. Critical interpretation
research
c. Complette research
Tiga Syarat Penelitian
4. Berdasarkan Metode
1. Sistematis a. Historik
2. Terencana b. Survei
3. Mengikuti prosedur ilmiah c. Eksperimen
d. Observasi
Cara Berfikit Seorang Peneliti
5. Berdasarkan Pemberian
Informasi
1. Skeptis
a. Penyampaian deskriptif
2. Analitis
b. Penyampaian
3. Terbuka
eksplanasi
4. Jujur
c. Penyampaian
5. Kritis
eksplorasi
69
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
1. Bersifat alamiah
2. Data penelitiain bersifat Keterbatasan Penelitian
deskriptif Kuantitatif
3. Subjek terbatas
4. Kontak personal secara langsung
5. Analisis data dilakukan secara
Induktif 1. Lama pada proses perencanaan
penelitian
2. Sulit memperdalam data
Keterbatasan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pokok-
Kualitatif pokok perencanaan dari sebuah penelitian
yang tertuang dalam suatu kesatuan
1. Human instrument naskah, misalnya ditulis dalam proposal
2. Subjektivitas tinggi penelitian. Dalam merancang penelitian,
3. Perubahan perilaku informan peneliti harus fokus pada landasan teori
4. Waktu pengumpulan data yang atau dasar teori yang digunakan sebagai
lama panduan analisis data. Dalam merancang
5. Tidak adanya prosedur standar penelitian, peneliti harus menarik hipotesis
6. Interpretasi yang berbeda atau dugaan sementara dari permasalahan
antarpeneliti penelitian. Hipotesis dibagi menjadi dua
70
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
71
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
72
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
73
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
74
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
75
SBMPTN – SOSIOLOGI (SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU)
76