Anda di halaman 1dari 6

Nama : Farihatul Muti’ah

NIM : C1C017065

Tugas Resume Chapter 8 Analisis Laporan Keuangan

Pengembalian Atas Investasi Modal

dan Analisis Profitabilitas

A. Pentingnya Imbal Hasil (Pengembalian) Atas Modal Investasi

Hubungan antara laba dengan investasi modal disebut pengembalian atas investasi modal (ROIC)
atau pengembalian atas investasi (ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal
luas. Ukuran ini dapat membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal,
memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko investasi modal, dan
membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengemballian investasi alternative.

Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:

1. Mengukur Efektivitas Manajerial

2. Mengukur Profitabilitas

3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian

Mengukur efektivitas manajerial


Tingkat imbal hasil atas modal investasi utamanya tergantung pada keahlian, ketersediaan sumber
daya, kepandaian, dan motivasi dari manajemen. Manajemen membuat keputusan pendanaan,
investasi, dan operasi.

Mengukur profitabilitas
Imbal hasil atas modal investasi adalah sebuah indikator penting mengenai kekuatan keuangan jangka
panjang perusahaan. Imbal hasil atas modal investasi menggunakan ukuran ringkasan utama dari
laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan untuk menilai profitabilitas.

Ukuran untuk Perencanaan Pengendalian


Imbal hasil atas modal investasi berperan penting dalam perencanaan, penganggaran, mengoordinasi,
mengevaluasi, dan mengendalikan aktivitas bisnis. Imbal hasil ini terdiri dari imbas hasil dan kerugian
yang diperoleh segmen atau divisi perusahaan.

B. Komponen imbas hasil (pengembalian) atas investasi modal

Pengembalian atas investasi modal dihitung sebagai berikut:

Rumus = Laba / Modal investasi

Mendefinisikan modal investasi

Pengukuran berbeda dari modal investasi yang digunakan mencerminkan perspektif pengguna yang
berbeda.
 Asset operasi bersih

Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti perusahaan.Aktivitas ini meliputi seluruh aktivitas
yang dibutuhkan untuk membawa produk atau jasa perusahaan ke pasar, serta melayani
kebutuhan para pelanggan. Dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi biasanya meliputi
penjualan, harga pokok penjualan, dan beban penjualan umum serta administrasi.Di neraca
aktivitas operasi diwakili oleh asset dan kewajiban yang berhubungan dengan akun-akun
laporan laba rugi di atas, seperti piutang usaha, persediaan, asset tetap, utang usaha dan beban
yang masih harus dibayar.Lebih spesifik lagi.
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
RNOA =
Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA)

 Modal Ekuitas Biasa

Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity – ROCE) dinyatakan sebagai laba
bersih dikurangi deviden saham preferen dibagi rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat
juga dinyatakan sebagai total asset dikurangi utang dan saham preferen.

 Menghitung Investasi Modal Suatu Periode

Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung menggunakan rata-rata modal yang
tersedia bagi perusahaan selama periode tersebut.Metode yang paling umum digunakan
adalah menambah saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua.Metode yang
lebih akurat adalah dengan merata-ratakan jumlah interim – misalnya, menambahkan jumlah
investasi modal tiap akhir kuartal dan membaginya dengan empat.

Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba

Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka laporan keuangan sebagai titik awal.
Beberapa angka yang tidak dilaporkan di dalam laporan keuangan juga perlu diperhitungkan.
Beberapa penyesuaian seperti yang berhubungan dengan persediaan, mempengaruhi pembilang
maupun penyebut pengembalian investasi modal, sehingga mengurangi pengaruhnya.

 Pengembalian atas Aset Operasi Bersih


Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
RNOA =
Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets - NOA)

Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka, asset pajak
tangguhan, asset tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi strategis.
Kewajiban operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus dibayar serta
kewajiban operasi jangka panjang dan kewajiban pajak tangguhan.Aset non operasi meliputi
investasi dalam efek yang dapat diperdagangkan investasi non strategis, dan investasi dalam
operasi yang dihentikan sebelum di jual.

NOA = kewajiban keuangan neto (NFO) + ekuitas pemegang saham (SE)


NFO = Kewajiban non operasi – asset non operasi
NOPAT = (penjualan – beban operasi) x (1- [beban pajak/laba sebelum pajak] )

 Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa


Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut:

Laba bersih - Deviden saham preferen


Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa
ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan pengembalian non operasi

C. Menganalisis Pengembalian Atas Aset Operasi Bersih

Pengembalian investasi modal berguna dalam evaluasi manajemen, analisis profitabilitas, serta
perencanaan dan pengendalian. Penggunaan pengembalian atas investasi modal untuk tugas-tugas di
atas menuntut pemahaman menyeluruh atas pengukuran pengembalian ini.Ini karena pengukuran
pengembalian mengandung komponen yang berpotensi untuk menyumbangkan pemahaman atas
kinerja perusahaan. Bagian ini akan membahas pengembalian tersebut ketika investasi modal dilihat
dari sudut pandang operasi, biasanya disebut sebagai pengembalian atas asset operasi bersih (RNOA).

Pemisahan Pengembalian atas Aset Operasi Bersih

Kita dapat memisahkan pengembalian ini menjadi komponen yang bermakna secara relative terhadap
penjualan. Pemisahan pengembalian atas asset operasi bersih adalah:

RNOA = margin laba operasi bersih x Perputaran asset operasi bersih

Margin NOPAT dan perputaran NOA merupakan pengukuran yang bermanfaat dan menuntut analisis
mendapatkan pemahaman atas profitabilitas suatu perusahaan.

 Dampak Leverage Operasi

Dampak kewajiban operasi terlihat dalam alternative persamaan RNOA berikut ini :

(1+OLLEV)

Dimana OA adalah asset operasi kotor dan OLLEV (kewajiban rata-rata/Rata-rata NOA)
adalah rasio leverage kewajiban operasi. Karena OLLEV memiliki nilai positif, kenaikan
OLLEV akan meningkatkan RNOA.

Hubungan antara Margin Laba dan Perputaran Aset

Margin laba merupakan fungsi dari penjualan (harga jual x unit terjual) dan beban operasi. Perputaran
juga merupakan fungsi dari penjualan (penjualan/asset). Akibatnya, meningkatkan margin laba
dengan menaikkan harga jual akan berdampak pada unit terjual. Pengurangan beban operasi yang
berkaitan dengan pemasaran sebagai usaha meningkatkan profitabilitas juga biasanya berdampak pada
permintaan untuk meningkatkan profitabilitas juga biasanya akan berdampak pada permintaan atas
produk. Harga jual, pemasaran, litbang, produksi, dan sejumlah area usaha lain harus dikelola secara
efektif untuk memaksimalkan RNOA.

 Disagregasi Margin Laba

Margin Laba operasi (OPM) didefenisikan sebagai :


Margin laba operasi merupakan fungsi dari harga jual per unit produk produk atau jasa
dibandingkan dengan biaya per unit yang dikeluarkan untuk membawa produk atau jasa
tersebut ke pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan setelah penjualan. Untuk tujuan
analisis, margin laba sebelum pajak dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen:

 PM sebelum pajak = PM penjualan sebelum pajak + PM sebelum pajak lainnya.

 PM penjualan sebelum pajak = (margin kotor ÷ penjualan) – (beban penjualan ÷


penjualan) – (beban administrasi ÷ penjualan) – (litbang ÷ penjualan).

 PM sebelum pajak lainnya = (laba ekuitas ÷ penjualan)

 Pemisahan Perputaran Aset

Ukuran standar perputaran asset untuk menentukan pengembalian atas asset adalah:

Umumnya tingkat perputaran mencerminkan produktivitas relative tiap asset, atau tingkat
volume penjualan yang kita peroleh dari setiap nilai yang diinvestasikan dalam satu asset
tertentu.

 Disagregasi Piutang Usaha

Tingkat perputaran piutang usaha didefenisikan sebagai berikut :

Piutang merupakan asset yang harus didanai oleh biaya modal.Selain itu piutang memiliki
resiko penagihan dan membutuhkan overhead tambahan dalam bentuk bagian kredit dan
penagihan.

Pandangan alternative dari perputaran piutang usaha adalah periode penagihan rata-rata yang
dihitung dari :

Periode Penagihan piutang =

Ukuran ini mencerminkan lamanya piutang usaha belum tertagih secara rata-rata.

 Perputaran Persediaan

Tingkat perputaran persediaan dapat dihitung sebagai berikut :

Rasio ini menggunakan HPP sebagai ukuran volume penjualan karena penyebutnya,
persediaan dilaporkan berdasarkan harga perolehan bukan harga pasar.

Rata-rata jumlah hari dalam persediaan = Persediaan ÷ Rata-rata hari harga pokok
penjualan
Rata-rata jumlah hari dalam persediaan memberikan indikasi tentang rentang waktu
persediaan tersedia untuk dijual.

 Perputaran Aset Operasi jangka Panjang

Perputaran asset operasi jangka panjang dihitung sebagai berikut :

Tingkat perputaran asset operasi jangka panjang dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
pembilang melalui kenaikan produksi (penjualan) atau dengan mengurangi penyebut.

 Perputaran Utang Usaha

Aset operasi lancar seperti persediaan sebagian besar didanai oleh utang usaha. Utang ini
biasanya mewakili pendanaan bebas bunga sehingga lebih murah daripada menggunakan
uang yang dipinjam untuk mendanai pembelian persediaan atau produksi. Tingkat perputaran
utang usaha dihitung sebagai berikut :

 Perputaran Modal Kerja Operasi Bersih


Modal Kerja operasi bersih sama dengan asset operasi lancar dikurangi kewajiban operasi
lancar. Tingkat perputaran modal kerja operasi dihitung sebagai berikut :

D. Analisis Pengembalian Atas Ekuitas Biasa

Pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common shareholder’s equity/ROCE) sangat
penting artinya bagi pemegang saham biasa. ROCE memegang peranan penting dalam penilaian
ekuitas seperti yang digambarkan dalam rumus berikut:

Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas pemegang saham, k adalah
pengembalian yang diharapkan.Jadi, jika ROCE lebih tinggi dari k maka nilainya meningkat sebesar
kelebihan dari yang ditunjukkan oleh nilai bukunya.

Pemisahan Pengembalian Atas Ekuitas Biasa

Dalam praktiknya, penghitungan ROCE memakai saldo rata-rata selama periode yang
dianalisis.Seperti pengembalian atas asset operasi bersih, untuk tujuan analisis ROCE dipisah menjadi
beberapa komponen. Penghitungan ROCE:

ROCE = RNOA + (LEV x Spread)


Keterangan:
RNOA : pengembalian atas asset operasi bersih
LEV (leverage keuangan) : rata-rata NFO/rata-rata ekuitas
NFO (kewajiban keuangan bersih): RNOA - ekuitas
Spread : RNOA - NFR
NFR (tingkat keuangan bersih) : NFE/ rata-rata NFO (nilainya bisa positif/negatif)
NFE (beban keuangan bersih) : beban bunga dikurangi pengembalian investasi untuk asset
non-operasi (nilainya bisa positif/negatif)

Pembedaan ROCE menjadi komponen operasi (RNOA) dan non-operasi (LEV x spread) penting
karena:
 Banyaknya perusahaan yang memberikan barang dan jasa sebagai usaha utamanya
 Aktivitas operasi berdampak jangka panjang dan paling nyata pada nilai perusahaan
 Meskipun kenaikan ROE dapat diperoleh melalui penggunaan leverage keuangan secara
bijaksana, pembayaran utang (pokok dan bunga) adalah kewajiban kontraktual yang harus
dipenuhi.

Menilai Pertumbuhan Ekuitas Saham Biasa


 Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
Tingkat pertumbuhan ekuitas biasa dapat dinilai melalui retensi laba yang menekankan
pertumbuhan ekuitas tanpa pendanaan eksternal. Dengan asumsi retensi laba dan pembayaran
dividen yang konstan dari waktu ke waktu,

Tingkat pertumbuhan ekuitas=

 Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Yang Dapat Dipertahankan


Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan (sustainable equity growth rate)
mengakui bahwa pertumbuhan internal perusahaan tergantung retensi laba dan pengembalian
yang diperoleh dari laba yang ditahan.

Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan = ROCE x (1-tingkat pembayaran)

Anda mungkin juga menyukai