Anda di halaman 1dari 31

PROSPECTIVE

ANALYSIS
Disusun Oleh :
Wulan Hasnada Imani
C2C019029
Tujuan Pembelajaran 01 Menjelaskan pentingnya analisis
prospektif

02 Menjelaskan Proses memproyeksikan


laporan laba rugi , neraca dan laporan
arus kas

03 Mendiskusikan dan Mengilustrasikan


pentingnya analisis sensitivitas

04 Menjelaskan Implementasi proses


Proyeksi untuk Penilaian Efek Ekuitas

05 Mendiskusikan konsep Pergerakan nilai


dan pengembaliannya ke level
ekuilibrium jangka panjang
Pentingnya Analisis Prospektif
Proses Proyeksi

Proyeksi laporan Keuangan : Proyeksi Laporan Laba Rugi Laporan


Posisi Keuangan Laporan Arus Kas

a. Laporan Laba Rugi

Proses proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan. Contoh


ini digunakan tren historis untuk memprediksi tingkat penjualan di masa depan.
Analisis lebih rinci juga bisa melibatkan informasi eksternal seperti tingkat aktivitas
ekonomi makro yang diharapkan, peta persaingan, dan bauran toko baru dan toko
lama.
Lanjutan.......Proyeksi Laporan Laba Rugi

1. Tingkat aktivitas ekonomi makro diharapkan.


Karena pembelian pelanggan dipengaruhi oleh tingkat penghasilan pribadi dapat dibelanjakan (personal
diposableincome), analisis mengikutsertakan estimasi yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi pada
umumnya dan pertumbuhan penjualan eceran pada khususnya. Misalnya, bila ekonomi membaik, dapat
diproyeksikan adanya kenaikan penjualan dibandingkan penjualan tahun lalu.

2. Peta persaingan.
Apakah jumlah pesaing bertambah? Apakah pesaing yang lebih lemahmenghentikan operasinya?
Perubahan peta persaingan akan memengaruhi proyeksi atasunit penjualan dan kemampuan target untuk
menaikkan harga. Kedua hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan.

3. Bauran toko baru dan toko lama.


Toko baru umumnya menikmati kenaikan penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan toko lama
karena toko baru dapat meraih pasar yang tidak tertangani dengan baik atau menyediakan komposisi
barang yang lebih mutakhir dibandingkan dengan pesaing yang ada. Toko lama umumnya tumbuh seiring
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan. Karena itu, analisis harus
mempertimbangkan rencana ekspresi yang diumumkan oleh manajeman
Laporan Laba Rugi
Proses proyeksi
proyeksi laporan laba rugi

Langkah-Langkah :
1. Penjualan proyek
2. Biaya proyek pokok penjualan dan margin laba kotor
menggunakan rata-rata historis sebagai persen dari
penjualan
3. Proyek selling, general & administration (SG&A)
menggunakan rata-rata historis sebagai persen dari
penjualan
4. Beban penyusutan proyek sebagai persentase rata-
rata historis awal-dari-tahun aset yang dapat
disusutkan
5. Beban bunga proyek sebagai persen dari awal-dari-
tahun utang berbunga menggunakan tarif yang ada
jika tarif tetap dan diproyeksikan jika variable
6. Beban pajak proyek sebagai rata-rata beban pajak
sejarah pra-pajak penghasilan
1. Sales: $52,204 = $46,839 x 1.11455.
2. Gross profit: $17,157 = $52,204 x 32.866%.
3. Cost of goods sold: $35,047 =$52,204 - $17,157.
4. Selling, general, and administrative: $11,741 = $52,204 x
22.49%.
5. Depreciation and amortization: $1,410 = $22,272 x 6.333%.
6. Interest: $493 = $9,538 (beginning-period interest-bearing
debt) x 5.173%.
7. Income before tax: $3,513 = $17,157 - $11,741 - $1,410 -
$493.
8. Tax expense: $1,328 = $3,513 x 37.809%.
9. Extraordinary and discontinued items: none.
10. Net income: $2,185 = $3,513 - $1,328.
b. Proyeksi Laporan Posisi Keuangan

Langkah-Langkah Untuk memperkirakan Laporan Posisi Keuangan

Buatlah proyeksi Utang jangka


Buatlah proyeksi aset lancar
kewajiban lancar selain pendek lainnya
selain kas dengan
utang dengan diasumsikan tidak
menggunakan proyeksi
menggunakan proyeksi berubah dari
penjualan atauharga pokok
penjualanatau harga tahun-tahun
penjualan dan rasio perputaran
pokok penjualan dan rasio sebelumnya
yang relevan.
perputaran yang relevan kecuali
menunjukkan tren
yang jelas
berbeda
b. Proyeksi Laporan Posisi Keuangan

Lanjutan.....Langkah-Langkah Untuk memperkirakan Laporan Posisi Keuangan

Saham biasa awal


Saldo awal utang jangka Akun ekuitas lainnya
diasumsikan sama
panjang diasumsikan sama diasumsikan sama
dengan saldo tahun lalu
dengan utang jangka panjang dengan saldo tahun
tahunlalu dikurangi bagian yang lalu, kecuali
jatuh tempo dari butir (4) di atas menunjukkan
trenyang jelas
berbeda
Sementara proyeksi piutang usaha
dapat dihitung sebagai berikut :

Proyeksi Piutang usaha =


Penjualan
Untuk memulai, proyeksi piutang, Tingkatper putaranpiu tan gusaha
persediaan, asset tetap, utang usaha,
dan beban yangmasih harus dibayar
menggunakan proyeksi penjualan dan
harga pokok penjualan serta tingkat
perputarannya. Misalnya, tingkat
perputaran piutang didasarkan pada
penjualan tahun berjalan adalah:

Tingkat Perputaran Piutang = .


Penjualan
Saldopiu tan gusaha
Proyeksi piutang usaha
diasumsikan dengan tingkat
perputaran piutang sebesar 9.24.
Demikian pula tingkat perputaran
persediaan terbaru sebesar 5.84.

Tingkat perputaran hutang dagang


pada akhir tahun sebesar 5.441.
Sementara tingkat perputaran biaya
yang masih harus dibayar adalah
sebesar 28.683.
Dan pada akhirnya hutang pajak di
tentukan berdasarkan hubungan
historis hutang dengan biaya
pajak,dan proyeksi pajak yang haris
dibayar sebesar 26.527%
langkah-langkah dalam memproyeksikan
laporan posisi keuangan:
1. Piutang
2.Persediaan
3.Aset lancar lain
4.Aset tetap
5.Akumulasi penyusutan
6.Aset tetap bersih
7.Aset jangka panjang lainnya
8.Utang usaha
9.Bagian lancar utang jangka panjang
10.Beban yang masih harus dibayar
11.Utang pajak
12.Pajak tangguhan dan kewajiban lain
13.Utang jangka panjang
14.Saham biasa
15.Tambahan modal disetor
16.Laba ditahan
17.Kas
c. Proyeksi Laporan Arus Kas

Proyeksi laporan arus kas dihitung dari proyeksi laporan laba rugi dan proyeksi di laporan
posisi keuangan. Proyeksi laporan arus kas disajikan dari arus kas bersih dari operasi yang
mendanai sebagian dari pengeluaran modal, pengurangan utang jangka panjang, dan dividen.

Analisis Sensitivitas

Proyeksi laporam keuangan didasarkan pada hubungan


yang diharapkan antara akun laporan laba rugi dengan
akun laporan posisi keuangan.

C E R T I F I C AT E
Proyeksi laporan keuangan didasarkan pada
hubungna yang diharapkan antara pos laporan
laba rugi dengan pos neraca. Dalam contoh ini
digunakan rasio yang terakhir karena operasi
perusahaan cukup stabil dan diasumsikan tidak
terdapat perubahan besar dalam strategi
operasi.

Namun asumsi-asumsi tersebut dapat divariasikan untuk


menganalisis dampaknya pada kebutuhan dana, pengembalian
aktiva dan ekuitas, dan sebagainya. Sebagai contoh persentase
pengeluaran modal terhadap penjualan perusahaan naik bertahap
dari 5,69% tiga tahun yang lalu menjadi 7,93% tahun lalu. Jika
diasumsikan kenaikan yang sama di tahun 2002 menjadi 9%,
pengeluaran modal akan naik menjadi$3,83 miliar, yang memerlukan
dana tambahan sebesar $500 juta. Kenaikan yang sama juga dapat
berasal dari penurunan perputaran piutang dan perputaran
persediaan. Analis seringkali menyiapkan beberapa proyeksi untuk
menguji skenario terbaik (terburuk) sebagai tambahan atas skenario
yang ‘paling mungkin’ (most likely) terjadi. Analisis sensitivitas ini
menunjukkan asumsi mana yang memiliki dampak paling besar pada
hasil keuangan dan sebagai konsekuensinya, membantu identifikasi
area yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Aplikasi Analisis Prospektif Dalam Model Penilaian Laba Sisa

Analisis prospektif merupakan inti analisis efek. Model penilaian laba sisa,
misalnya, menentukan nilai ekuitas pada waktu t sebagai jumlah nilai buku
kini dan nilai sekarang laba sisa yang diperkirakan di masa depan:

di mana BVt merupakan nilai buku pada akhir


periode t, RI t + n adalah laba sisa di periode
t + n ,dan k adalah biaya modal . Laba residu
(residual income) pada waktu
t didefinisikan sebagai laba bersih komprehensif
dikurangi pembebanan pada nilai buku awal,
yaitu RIt = NIt – (k x BVt – 1).
Proses penilaian memerlukan estimasi laba bersih di masa
depan dan nilai buku ekuitas pemegang saham. Model
penilaian memerlukan estimasi atas enam parameter berikut:

• Pertumbuhan penjualan
• Margin laba bersih (laba bersih/penjualan)
• Perputaran modal kerja bersih (penjualan/modal kerja
bersih)
• Perputaran aset tetap (penjualan/ aset tetap)
• Leverage keuangan (aset operasi/aset tetap)
• Biaya modal ekuitas

1. Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 8,9% di tahun 2006


dan 9,1% di tahun 2007, kemudian menurun pada tingkat
pertumbuhan 8%, 7% dan 6% untuk tiga tahu berikutnya.
Periode 5 tahun ini merupakan ”horizon peramalan” (forecast
horizon), periode waktu di mana kita memiliki keyakinan tertinggi
atas estimasi kita.penjualan di asumsikan terus tumbuh pada
tingkat inflasi jangka panjang sekitar 3.5%
2. Margin laba bersih diharapkan naik menjadi 9,2% dan 9,4%
selama 2 tahun berikutnya dan kemudian bertahan pada
persentase tersebut.
3. Tingkat perputaran modal kerja bersih diharapkan tetap
pada tingkat 11,8271.
4. Tingkat perputaran aktiva tetap diharapkan tetap pada
tingkat 1,9878 kali.
5. Leverage keuangan juga diharapkan konstan pada tingkat
sekarang sebesar 2,5186 kali.
6. Biaya modal diperkirakan sebesar 12,5% (biaya modal
ekuitas ditentukan oleh capital assets pricing model (CAPM).
Pendapatan bersih diestimasi dengan menggunakan
proyeksi penjualan dan proyeksi laba bersih
(Penjualan x Marjin laba bersih). Modal kerja bersih dan
aset tetap diperkirakan menggunakan
proyeksi penjualan dan estimasi tingkat turnover untuk
modal kerja bersih dan aset tetap,
masing-masing (Penjualan / Tingkat turnover). Akhirnya,
ekuitas diproyeksikan menggunakan aset operasi
terhadap rasio ekuitas (Aktiva operasi = Modal kerja bersih
+ Aktiva tetap).
Dengan perkiraan ini, pendapatan residual untuk 2006
diperkirakan sebagai laba bersih yang diproyeksikan
dikurangi permulaan ekuitas tahun x biaya modal ekuitas
sebesar 12,5%:

Residual Income : $6,278= $8,856 - ($20,624 x 0.125)


Tren Penggerak Nilai

Modal laba sisa menentukan harga saham sebagai nilai buku ekuitas
pemegang sahamditambah nilai sekarang dari laba sisa (residua income -
RI) yang diperkirakan, di mana RIt = NIt – (k x BV t-1). Laba sisa juga dapat
dinyatakan dlam bentuk rasio sebagai,RI = (ROEt – k) x BVt-1

di mana ROE = NIt /BV t-1


. Bentuk ini menekankan kenyataan bahwa harga saham berubah hanya jika ALLPPT Layout
ROE≠ k. Dalam kondisi ekuilibrium, tekanan kompetisi akan mendorong
tingkat pengembalian (ROE) mendekati biaya (k) sehingga laba abnormal
akan hilang. Dengan demikian,estimasi harga saham adalah proyeksi
Clean Text Slide
pembalikan ROE pada nilai jangka panjangnya bagi perusahaan dan industri
tertentu.
for your
Presentation
Tampilan 9.7 menyajikan kinerja ROE untuk kuintil dari semua
perusahaan di Compustat
basis data. Untuk setiap tahun, portofolio perusahaan di setiap kuintil Dua pengamatan terbukti:
ROE dibentuk dan 1. ROE cenderung kembali ke ekuilibrium jangka panjang. Ini
ROE untuk setiap perusahaan dalam portofolio dilacak selama 10 merefleksikan kekuatan dari permohonan bersama. Selain itu, tingkat
tahun berikutnya. Grafik pengembalian untuk perusahaan yang paling tidak menguntungkan
menyajikan nilai median untuk setiap portofolio. lebih besar selain itu untuk perusahaan yang paling menguntungkan.
Dan akhirnya, tingkat pengembalian paling banyak tingkat ekstrem
ROE lebih besar daripada perusahaan untuk tingkat yang lebih
moderat dari ROE.
2. Pembalikan tidak lengkap. Artinya, masih ada perbedaan sekitar
12% antara perusahaan ROE tertinggi dan terendah bahkan setelah 10
tahun. Ini mungkin hasil dari dua faktor: perbedaan risiko yang
tercermin dalam perbedaan mereka biaya modal (k), atau tingkat
konservatisme yang lebih besar (lebih kecil) dalam akuntansi kebijakan.
Grafik di atas menyatakan bahwa sebagian pembalikan selesai setelah
sekitar 5 tahun. Hal ini mendukung penggunaan horizon peramalan 5
tahun bagi perusahaan tersebut karena tidak terdapat dampak besar pada
harga saham setelah titik dimana ROE = k, terlepas dari asumsi tingkat
pertumbuhan penjualan.
ROE dianggap sebagai penggerak nilai (value driver) karena ROE
merupakan variabel yang mempengaruhi harga saham secara langsung.
selanjutnya komponen ROA dipecah menjadi margin laba dan perputaran.
Komponen-komponen tersebut juga merupakan penggerak nilai.
Tampilan di atas ini menyajikan grafik tentang pembalikan margin laba bersih untuk kuintil perusahaan.
Grafik ini dibuat dengan cara yang sama dengan pembuatan grafik ROE. Tampak jelas tingkat pembalikan
yang signifikan untuk perusahaan dengan margin laba bersih (net profit margin ,NPM) tertinggi dan
terendah. Selain itu, tingkat pembalikan untuk perusahaan dengan laba terendah lebih besar dari pada
tingkat pembalikan perusahaan yang paling untung. Tingkat pembalikan untuk 2 kelompok ekstrem
perusahaan tersebut lebih besar dari pada tingkat pembalikan perusahaan dengan laba yang lebih moderat.
Dan akhirnya, tetap terdapat selisih antara portofolio dengan margin laba bersih tertinggi dan terendah
pada akhir 10 tahun, yang besarnya kurang lebih sama dengan selisih untuk ROE. Pembalikan ROE
tampaknya disebabkan oleh pembalikan dalam margin laba bersih
Infographic Style

Pada saat pembuatan estinasi, proyeksi margin laba dan tingkat


perputaran perlu mempertimbangkan pola pembalikan yang umum
dan tingkat penggerak nilai dari rata-rata jangka panjangnya. Lebih
Perputaran total aktiva (total asset turnover ) merupakan komponen lanjut diperlukan perhatian atas karakteristik industri sebagaimana
kedua dalam ROA. Dalam tampilan diatas ini disajikan tingkat ditunjukan oleh tampilan bahwa terdapat perbedaan pada margin
pembalikan perputaran total aktiva yang dibuat dengan cara yang laba bersih. Dan akhirnya horizon proyeksi tidak perlu terlalu
sama dengan grafik terdahulu. Walaupun tampak adanya panjang karena akan mengurangi keyakinan atas proyeksi dan ROE
pembalikan, tingkat lebih kecil dari tingkat pembalikan ukuran cenderung kembali mendekat ke biaya modal selama periode waktu
profitabilitas. Selain itu, terdapat tingkat perputaran aktiva yang yang relatif pendek.
bervariasi antara perusahaan dengan perputaran tertinggi dan
terendah. Hal ini mencerminkan tingkat intensitas modal.
Peramalan Jangka Untuk analisis likuiditas jangka pendek, salah satu alat yang

Pendek berguna adalah peramalanarus kas jangka pendek


(short term cash forecasting). Peramalan jangka pendek diminati
oleh penggunaan internal seperti manajer dan auditor untuk
mengevaluasi aktivitas operasi perusahaansaat ini dan masa
depan. Peramalan ini juga diminati oleh pengguna eksternal
seperti kreditor jangka pendek guna menilai kemampuan
perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek.Analisis ini
menekankan pada peramalan kas jangka pendek saat
kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban jangka
pendeknya diragukan.

Keakuratan peramalan arus kas berbandingterbalik dengan horizon


peramalan-semakin lama periode peramalan, semakin
berkurangkeandalan peramalan tersebut. Hal ini disebabkan jumlah
dan kompleksitas faktor-faktor yangmemengaruhi arus kas masuk
dan arus kas keluar yang tidak dapat diestimasikan secara
andaldalam jangka panjang. Dalam peramalan jangka pendek pun,
informasi yang jumlahnya signifikandiperlukan. Karena peramalan
arus kas bergantung pada informasi yang tersedia bagi publik,tujuan
analisis ini adalah peramalan yang cukup ak ur at . Dengan
mempelajari dan membuat peramalan arus kas, analisis akan
menghasilkan pandangan yang lebih luas atas pola arus kas
perusahaan.
Pola Arus Kas
Pola arus kas penting untuk dipelajari sebelum menguji
model untuk analisis dan proyeksi
arus kas. Kas dan setara kas (selanjutnya disebut “kas”)
merupakan aset yang paling likuid. Hampir
seluruh keputusan manajemen adalah melakukan
investasi aset atau membayar beban memerlukankas. Hal
ini menyebabkan manajemen lebih berfokus pada kas Kas yang dimiliki tidak menghasilkan atau hasilnya kecil, dan
daripada konsep dana likuidlainnya. Beberapa pengguna dalam situasi kenaikanharga, kas (seperti semua aset moneter)
(seperti kreditor) terkadang menganggap aset seperti menghadapi penurunan daya beli. Namun, demikian, kasmemiliki
piutang dan persediaan sebagai bagian dari aset yang rasio yang paling kecil. Manajemen bertanggung jawab atas
likuid mengingat pos tersebut bersifat dalam keputusan investasi kasdalam bentuk aset atau untuk membayar
dikonversimenjadi kas dalam waktu dekat. biaya.
Konversi kas ini meningkatkan risiko karena pemulihan kas dari
aktivitas-aktivtas tersebut kurang pasti. Beragam jenis dan tingkat
risiko terkaitdengan konversi kas tersebut. Misalnya, risiko
konversi kas menjadi investasi sementara lebihrendah daripada
risiko konversi kas menjadi aset jangka panjang seperti pabrik dan
peralatan.Investasi kas dalam aset atau biaya untuk
mengembangkan dan memasarkan produk baru memilikirisiko
pemulihan menjadi kas yang lebih tinggi. Likuiditas jangka pendek
dan solvabilitas jangka panjang bergantung pada pemulihan dan
kemampuan realisasi pengeluaran kas.
Lanjutan...
PENTINGNYA PERAMALAN PENJUALAN

Keandalan peramalan laba bergantung pada


kualitas peramalan penjualan
Dengan sedikit pengecualian, seperti dana dari aktivitas pendanaan atau dana untuk
aktivitas investasi, sebagian besar arus kas terkait dan bergantung pada penjualan.
Peramalan penjualan meliputi analisis atas:

• arah dan tren penjualan,


• pangsa pasar,
• kondisi industri dan ekonomi,
• kapasitas produksi dan keuangan,
• faktor kompetisi.
• Komponen-komponen tersebut umumnya dinilai bersamaan dengan lini produk
yang berpotensidipengaruhi oleh kekuatan pasar masing0masing. Contoh berikut ini
mengilustrasikan pentingnya peramalan penjualan.
PERKIRAAN ARUS KAS DENGAN ANALISIS PRO FORMA

Kewajaran dan kelayakan ramalan kas jangka pendek biasanya diuji dengan
laporankeuangan pro forma (peforma financial statements). Dalam pengujian ini,
asumsi yang mendasari peramalan kas digunakan untuk menyusun laporan laba
rugi pro forma selama periodeyang diramal dan neraca pro forma pada akhir
periode ramalan. Laporan keuangan pro forma ini digunakan untuk menghitung
rasio keuangan dan menyimpulkan hubungan lainnya, dan dibandingkan dengan
data historis untuk menguji kelayakannya. Perbandingan ini harusmenyertakan
penyesuaian untuk faktor-faktor yang diperkirakan akan memengaruhinya selama
periode yang diramalakan
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai