OLEH:
ASNI HARIANTI
FORMAT PERENCANAAN BISNIS
BAB VI. ASPEK KEUANGAN
Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca,
proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3
tahun.
•Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan,
misalnya besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan pembiayaan awal.
•Sumber dana. Sumber dana dapat berupa internal (misalnya modal disetor dan
laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman).
•Proyeksi neraca. Sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan, serta
kondisi keuangan lainnya, misalnya saldo lancar, aktiva tetap, kewajiban jangka
pendek, kewajiban jangka panjang, dan kekayaan bersih.
•Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan
perkiraan laba atau rugi di masa yang akan datang. Komponennya meliputi
proyeksi penjualan, biaya dan laba rugi bersih.
FORMAT PERENCANAAN BISNIS
• Proyeksi arus kas. Dari arus kas dapat dilihat
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-
kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus kas, yaitu:
– Arus kas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil
penjualan atau pendapatan.
– Arus kas keluar, merupakan biaya-biaya termasuk
pembayaran bunga dan pajak.
– Arus kas masuk bersih, merupakan selisih dari arus kas
masuk dan arus kas keluar ditambah penyusutan dengan
perhitungan bunga setelah pajak.
• Penilaian kelayakan investasi (PayBack Period, Net
Present Value, Profitability Index)
ASPEK KEUANGAN
• Merupakan aspek yang penting karena menggambarkan
kelayakan usaha
• Merencanakan keuangan yang baik dan terstruktur
menunjukkan kekuatan konsep bisnis yang akan
dilaksanakan
• Menyusun aspek keuangan disarankan dimulai dari rencana
aktivitas pengembangan dan operasi
• Dari aktivitas pengembangan → menyusun proyeksi aliran
kas, proyeksi rugi/laba dan neraca (3 tahun ke depan)
ASPEK KEUANGAN
• Sebagai patokan, proyeksi keuangan disusun
sedemikian rupa sampai tercapai kestabilan dalam
usaha
• Proyeksi keuangan dalam tahun pertama seharusnya
disusun secara bulanan karena aliran kas pada
periode ini sangat kritis (baru mulai bisnis)
• Untuk tahun kedua dan ketiga disusun secara kuartal
(3 bulanan), sedangkan tahun keempat dan kelima
bisa tahunan
ASPEK KEUANGAN
1. Modal/Sumber Dana
• Modal sendiri
• Modal pinjaman (berasal dari pihak ketiga/kreditur,
bank atau lembaga keuangan)
• Modal ventura (kerjasama dengan pihak lain)
ASPEK KEUANGAN
2. Membuat proyeksi rugi-laba
• Untuk mengetahui keberhasilan operasional
perusahaan, keadaan usaha, serta kemampuan
memperoleh laba.
• Analisis laba-rugi yang disorot adalah harga pokok
produksi, biaya overhead, margin yang diperoleh
(margin laba), mutu laba (melihat kesehatan
perusahaan).
• Beberapa pengertian dalam menyusun laporan
laba-rugi, yaitu:
ASPEK KEUANGAN
a. Pendapatan/penghasilan,adalah pendapatan/ penghasilan
dari usaha pokok perusahaan (elemen yang
mempengaruhi penjualan adalah potongan penjualan dan
retur penjualan, dan komisi langsung)
b. Harga pokok persediaan, adalah semua biaya yang
diperlukan untuk memperoleh persediaan sampai
persediaan tsb. dapat dijual (biasanya elemen yang terkait
langsung saja yg dikelompokkan sebagai harga pokok
persediaan, misalnya potongan pembelian dan retur
pembelian)
ASPEK KEUANGAN
c. Biaya operasional, adalah semua biaya yang diperlukan
dalam usaha pokok perusahaan, meliputi biaya penjualan,
biaya umum dan admnistrasi (umumnya biaya-biaya tsb.
dikelompokkan dengan biaya penjualan & biaya umum dan
administrasi)
d. Biaya penjualan adalah biaya yang digunakan untuk
menjual barang dagang termasuk biaya yang digunakan
untuk menagih hasil penjualan
ASPEK KEUANGAN
e. Biaya umum dan administrasi, yaitu kelompok biaya yang
tidak berbanding lurus dengan hasil usaha. Namun, besar
anggaran yang ditetapkan untuk masing-masing elemen
biaya menentukan efektivitas kinerja perusahaan, sehingga
masing-masing elemen biaya umum dan administrasi perlu
dikontrol agar selalu terjadi sinkronisasi dengan aktivitas
perusahaan.
f. Pendapatan lain, yaitu pendapatan/penghasilan yang
diperoleh dari aktivitas luar usaha pokok perusahaan.
ASPEK KEUANGAN
n
CFt
NPV I0
t 1 (1 k )
t
Metode penilaian investasi dalam capital budgeting
P 2 P1
IRR P1 (C1x )
C 2 C1
Profitability index
Untuk layak tidaknya suatu proyek dengan metode ini ialah
bila nilai profitability indeks lebih besar dari 1 maka proyek
tersebut layak . Dibawah ini adalah rumus profitability index.
Keterangan :
CF = cash flow arus kas
k = tingkat bunga
n = waktu
I0 = investasi awal
(Weston&Copeland, 361-381,1995)
CF1 CF 2 CFn
(1 k )1 (1 k ) 2 ... n
(1 k )
PI
I0
FORMAT PERENCANAAN
BISNIS
• Daftar Pustaka
• Lampiran
berisi semua data atau informasi yang diperlukan untuk mendukung
perancangan bisnis yang dibuat
• Daftar Riwayat Hidup Penulis (CV)
– Berisi riwayat hidup penulis/penyusun TA yang terdiri dari
– Nama
– Tempat tgllahir
– Alamat
– No handphone
– Email
– Hobi
– Pendidikan formal terakhir
– Pendidikan non-formal
– Pengalaman organisasi
FORMAT PERENCANAAN BISNIS
• Proyeksi arus kas. Dari arus kas dapat dilihat
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-
kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus kas, yaitu:
– Arus kas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil
penjualan atau pendapatan.
– Arus kas keluar, merupakan biaya-biaya termasuk
pembayaran bunga dan pajak.
– Arus kas masuk bersih, merupakan selisih dari arus kas
masuk dan arus kas keluar ditambah penyusutan dengan
perhitungan bunga setelah pajak.
• Penilaian kelayakan investasi (PayBack Period, Net
Present Value, Profitability Index)