Just in time
dan
backflushing
Oleh :
JUST IN TIME
1
JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING
Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus
menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek
pokok dalam konsep Just In Time yaitu:
2
[JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING]
1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di
eliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak perlu,
misalnya persediaan sedapat mungkin nol.
baru atau variasi produk. Misalnya, dalam lima tahun pertama penerapan JIT satu pabrik
yang dioperasikan oleh Oregon Cutting System melaporkan pengurangan dalam waktu
tunggu dari 21 hari menjadi 3 hari.
Tujuan JIT adalah untuk mengurangi waktu siklus total,karena satu-satunya waktu yang
memberikan nilai tambah atas suatu produk hanyalah ketika produk tersebut diproses;waktu
untuk memindahkan,waktu untuk menunggu, dan waktu untuk inspeksi tidak menambah nilai.
Hanya untuk pemrosesan yang menambah nilai, sedangkan sisanya hanya menambah biaya
dan meningkatkan daya saing. Dan tentu saja, waktu pemrosesan sebaiknya berada pada
tingkat paling rendah yang konsisten dengan produksi yang berkualitas.
Karena WIP adalah aktiva mahal yang harus dibiayai dan dipelihara seperti aktiva-aktiva
lainnya,manfaat nyata dari pengurangan WIP adalah bahwa total investasi
dikurangi,sehingga menghasilkan penghematan dalam biaya penyimpanan persediaan.
Misalnya, asumsikan bahwa biaya penyimpanan tahunan sebesar 25% dari biaya
produksi variabel dan biaya variabel dari rata-rata WIP adalah sebesar $200.000.
Manajemen merencanakan untuk menggunakan JIT guna menggandakan kecepatan WIP
tanpa mengubah total output tahunan. Hal ini akan dicapai dengan mengurangi rata-rata
ukuran batch menjadi separuhnya. Tidak ada perubahan dalam perencanaan persediaan
bahan baku atau persediaan barang jadi. Rata-rata WIP akan dikurangi separuhnya,
menghasilkan penghematan sebesar $25.000 (25% x ½ x$200.000) dalam biaya
penyimpanan tahunan.
Selain dampak terhadap biaya penyimpanan persediaan,hasil yang lebih penting dari JIT
adalah pengurangan WIP dan dampaknya terhadap kerugian produksi. Hubungan antara JIT
dan kerugian sebenarnya hampir-hampir tidak kentara, dan sering kali terlewatkan.
4
[JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING]
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat
waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya
atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun
kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).
2. Mengurangi atau meniadakan “Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu
tunggu nol).
3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setup
mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk ( workstation).
4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi
yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
5
JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING
6
[JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING]
Lebih lanjut lagi,asumsikan bahwa jumlah total kasus dimana beberapa lokasi kerja
berada di luar batas kendali sehingga memproduksi barang cacat diperkirakan ada banyak 1.000
kasus selama tahun depan. Dalam separuh dari kasus tersebut, kondisi diluar kendali
diperkirakan akan ditemukan dengan segera oleh operator di lokasi kerja yang bermasalah.
Dalam separuh yang lainnya, barang cacat ynag terjadi adalah sebesar 10% dari jumlah unit
yang diproduksi. Barang cacat kemudian menjadi WIP antarstasiun dan akan ditemukan oleh
operator stasiun berikutnya, dimana setiap kondisi di luar kendali diperbaiki segera setelah
ditemukan.
Jika tidak ada unit yang memiliki lebih dari satu cacat dan tidak ada perubahan yang
dilakukan dalam sistem, maka 60% pengurangan dalam dalam tingakat WIP diperkirakan akan
menghasilkan penghematan tahunan sebesar $360.000 yang terdiri atas penghematan dalam
biaya penyimpanan sebesar $120.000 dan penghematan biaya barang cacat sebesar $240.000
yang dihitung sebagai berikut:
Penghematan dalam biaya penyimpanan =25% pengurangan dalam rata-rata biaya
variabei WIP
=25%x60%xRata-rata biaya variabel WIP masa
lalu
=0.25x0.6x(20x400x$100)
=$120.000
Penghematan dalam biaya barang cacat =$20xpengurangan dalam jumlah unit barang
cacat
=$20xpengurangan dalam jumlah unit yang
diproduksi setiap kali ada kondisi di luar kendali
yang tidak ditemukan x jumlah kondisi di luar
kendali yang tidak di temukan dengan segera
=$20 x (60% x 400 x 10%) x (1/2 x 1.000)
=$20 x 24 x 500
=$240.000
Penerapan JIT dapat menciptakan konflik dengan ukuran kinerja. Ukuran kinerja JIT
meliputi :
1. Waktu siklus
2. Perputaran persediaan persentase pengiriman tetap waktu.
3. Terhentinya operasi mesin di luar jadwal.
4. Jumlah atau persentase barang cacat.
5. Ukuran nonfinansial serupa lainnya.
7
JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING
Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap
sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai
sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi
pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan
mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen
lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan
perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga
kerja, ruang dan waktu produksi.
Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem
tradisional memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi
berdasarkan permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu munculah ide Just In Time
yang memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan
memproduksi apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan
dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi
yang lebih rendah. Kedua hal tersebut menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan
utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja
pengiriman.
8
[JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING]
Dampak dari pengaturan tersebut terhadap mutu produk bisa mengesankan. Ingat
kembali bahwa salah satu unsur dari TQM adalah pemberdayaan pekerja. Pemberdayaan
tingkat tinggi memungkinkan bila suatu tim sel memiliki otonomi atas setiap langkah produksi
dari penerimaan sampai ke inspeksi final, dan bila tim sel tersebut mengerjakan hampir
seluruh fungsi pendukungnya juga. Lebih lanjut,ketika terjadi kesalahan,waktu tidak tebuang
dengan menyalahkan orang lain. Pekerja mengetahui bahwa mereka tidak dapat
menghindari tanggung jawab atau output cacat dengan mengklaim bahwa penyebabnya
adalah bahan baku yang buruk, penanganan yang ceroboh, atau mesin yang rusak. Apabila
sebagian dari pekerjaan mereka adalah untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
Mereka tidak dapat menghindari tanggung jawab atas mesin atau peralatan yang rusak
dengan menyatakan bahwa ada kesalahan dalam pemilihan peralatan, instalasi peralatan,
pemeliharaan mesin, atau persiapan apabila sebagian dari tugas mereka adalah untuk
mengerjakan semuanya itu.
Dampak akhir dari JIT atas pengaturan pabrik adalah pada kebutuhan akan luas lantai
pabrik. Banyak pihak yang menerapkan JIT terkejut atas besarnya luas lantai pabrik yang
tidak lagi diperlukan. Penghematan dalam luas lantai adalah cukup besar dalam beberapa
kasus sehingga memungkinkan konsolidasi operasi ke dalam lebih sedikit
bangunan,sehingga mengurangi biaya fasilitas.
9
JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING
Beberapa bahan baku menggunakan metode kuasi JIT, yaitu diantarkan dua kali
seminggu. Tetapi, persentase yang cukup besar dari semua komponen masih dipasok
dalam lot-lot besar seperti dalam system pembelian tradisional.
JIT terbatas dalam penerapannya pada pola permintaan yang berbeda. Apabila
permintaaan cukup stabil dari periode ke periode, JIT merupakan system yang ideal, dan
banyak pabrik maupun pengaturan lain dapat mencapai pola permintaan seperti itu.
Apabila permintaan berfluktuasi cukup besar dari jam ke jam dan dari hari ke hari, maka
JIT kurang praktis untuk diterapkan.
10
[JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING]
BACKFLUSHING
A. Pengertian Backflushing
Backflushing, disebut juga perhitungan biaya backflush (backflush costing) atau
akuntansi backflush (backflush accounting), merupakan pendekatan yang dipersingkat atas
akuntansi pada aliran biaya manufaktur. Hal ini dapat diterapkan ke system JIT yang sudah
matang, di mana kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak praktis. Baik
perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan proses,
metode umum dalam akumulasi biaya, melibatkan pemeliharaan buku tambahan atas biaya
WIP. Jika waktu antara penerimaan bahan baku dan penyelesaian produk dikurangi menjadi
beberapa jam, maka kegunaan dari penelusuran biaya WIP secara hati-hati dapat
dipertanyakan karena dua alasan.
Pertama, waktu siklus total dalam beberapa jam brarti bahwa jumlah WIP di setiap waktu
adalah kecil. Untuk pelaporan keuangan, estimasi biaya akhir periode adalah mencukupi jika
persediannya sangat kecil. Untuk pengendalian persediaan WIP yang bergerak cepat,
ukuran fisik dan observasi visual digunakan. Kedua, meskipun seorang manajer ingin
menelusuri biaya WIP secara hati-hati dalam situasi seperti ini, tidak ada teknologi
pemrosesan data saat ini yang dapat melakukannya.
(postdeduction atau postmanufacturing deduction). Dalam terminology ini, kata pasca berarti
setelah dan pengurangan mengacu pada pengurangan jumlah biaya.
Perhitungan backflush menggunakan estimasi akhir periode atas komponen biaya bahan
baku dan tenaga kerja untuk semua pekerjaan yang belum selesai, termasuk bahan baku
yang belum diproses. Estimasi biaya dibuat setelah perhitungan fisik atas persediaan, yang
biasanya dilakukan secara bulanan atau mingguan.
12
[JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING]
13
JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING
Ringkasan
JIT menekankan pada meminimalkan tingkat persediaan dan memperbaiki produksi
terintegrasi dibandingkan memfokuskan pada bahan baku atau operasi individual. JIT
melengkapi alat perencanaan dan pengendalian bahan baik, seperti perhitungan EOQ dan
persediaan pengaman.
Tujuan fundamental dari JIT adalah untuk memproduksi dan mengantarkan apa yang
diperlukan ketika diperlukan, di semua tahap proses produksi. Keuntungan termasuk kebutuhan
persediaan yang lebih rendah, waktu respons yang lebih cepat output per karyawan yang lebih
tinggi, dan kebutuhan lantai produksi yang minimal.
14